Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses dan usaha mencapai visi, misi dan tujuan organisasi dan lembaga apapun
jenisnya merupakan fokus penting yang memerlukan perhatian dari pimpinan dan para
pemangku kebijakan yang terkait dengan organisasi maupun lembaga tersebut. Semua
strategi dikerahkan agar proses pencapaian visi, misi dan tujuan berjalan efektif dan
efisien. Semua pimpinan tentu mengharapkan kinerja tim yang baik dalam organisasi atau
lembaga yang dipimpinnya.
Banyak cara dilakukan untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi pencapaian mutu
kinerja dari anggota tim agar bisa mencapai standar kualitas yang diharapkan. Mulai dari
proses rekrutment tim yang dilakukan secara selektif, kemudian pemberian program
pendidikan, pelatihan maupun pengembangan kapasitas dari setiap anggota tim.
Lalu apa perbedaan program pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang
dimaksud? Dalam makalah ini, penulis coba menjabarkan secara singkat mengenai konsep
dasar diklat, urgensi diklat, jenis-jenis diklat, ruang lingkup manajemen diklat,
perpustakaan dan keuntungan dari program diklat. Semoga bermanfaat.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa konsep dasar pendidikan pelatihan dan perpustakaan?
2.      Apa urgensi pendidikan dan pelatihan?
3.      Apa macam-macam pendidikan dan pelatihan?
4.      Apa ruang lingkup pendidikan pelatihan dan perpustakaan?

B.     Tujuan Pembahasan
1.     Memahami konsep dasar pendidikan pelatihan dan perpustakaan?
2.      Memahami urgensi pendidikan dan pelatihan?
3.      Memahami macam-macam pendidikan dan pelatihan?
4.      Memahami ruang lingkup pendidikan pelatihan dan perpustakaan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pendidikan Pelatihan dan Perpustakaan


a. Pengetian Pendidikan
Secara etimologi pendidikan (education) berasal dari asal kata didik yang
diberi imbuan awal pe- dan imbuhan akhir –an. Menurut www.kbbi.web.id
pendidikan diartikan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dl usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Pelaku prosesnya disebut pendidik,
sementara objek didiknya familiar disebut peserta didik.
Nadler (Sugiyono, 2002:1) mendefinisikan education is those human resource
development activities which are designed to improve the overall competence of
the employee in a specified direction and beyond the job new held. Artinya
pendidikan adalah suatu aktivitas pengembangan sumber daya manusia yang
dirancang untuk meningkatkan kompetensi secara keseluruhan dari pegawai
melalui petunjuk yang spesifik diluar pekerjaan yang sedang dihadapi.
Sementara dalam Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
proses dan usaha yang disadari kebutuhan dan keharusannya serta direncanakan
dan dikelola dengan baik prosesnya baik pra, pelaksanaan, maupun pasca
pelaksanaan dari proses pendidikan tersebut. Menurut jalurnya di Indonesia
dikelas tiga jalur pendidikan yakni jalur pendidikan formal, informal dan non
formal.

b. Pengertian Pelatihan
Secara etimologi pelatihan berasal dari asal kata latih yang diberikan imbuan
awal pe- dan imbuhan akhir -an. Dalam kbbi.web.id yang dimaksud pelatihan

2
adalah proses, cara, perbuatan melatih; kegiatan atau pekerjaan melatih, juga
diartikan tempat melatih semacam pusat pendidikan.
Menurut Nadler (Sugiyono, 2002:1) training is those activities which designed
to improve human performance on the job the employee is presently doing or is
being hired to do. Artinyaa training adalah semua kegiatan yang dirancang untuk
meningkatkan kinerja pegawai pada pekerjaan yang sedang atau akan segera
dihadapi (Sugiyono, 2002:1).
Sementara itu Flipo (Sugiyoni,2002:2) menyatakan pelatihan adalah suatu
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai guna
melaksanakan pekerjaan tertentu. Menurut Sugiyono (2002:2) ada tiga unsur yang
perlu digaris bawahi dari pernyataan Flipo di atas, pertama meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan, kedua suatu pekerjaan tertentu. Dalam definisi
Flipo sudah jelas upaya meningkatkan yang dilakukan dalam pelatihan untuk
suatu pekerjaan tertentu. Artinya pelatihan adalah program spesifik yang
dirancang dan dilaksanakan untuk suatu pekerjaan atau keahlian tertentu. Berbeda
dengan pendidikan yang relatif masih memiliki ruang garapan yang lebih luas.
Menurut Sugiyono (2002:3) tujuan utama latihan bagi pegawai adalah sebagai
berikut:
1. Memperoleh dan meningkatkan keterampilan dalam suatu pekerjaan
tertentu, sehingga pekerjaan yang dibebankan dapat dikerjakan dengan
lebih tepat dan cepat
2. Memperoleh dan meningkatkan pengetahuan yang berhubungan dengan
pekerjaan, sehingga pegawai tersebut lebih kreatif dan kritis dalam
mengembangkan metode kerja sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara
sistematis
3. Memperoleh dan mengembangkan sikap kerja yang positif, sehingga
menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman-teman pegawai,
meningkatkan moral kerja dan bertanggungjawab.

c. Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan adalah mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung / bangunan atau
gedung tersendiri yang berisi bukubuku koleksi, yang diatur dan disusun demikian
rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu
diperlukan oleh pembaca (Sutarno NS, 2006:11).

3
Perpustakaan adalah kumpulan atau bangunan fisik sebagai tempat buku
dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu atau keperluan pemakai (Lasa,
2007:12).
Secara lebih konkrit perpustakaan dapat dirumuskan sebagai suatu unit kerja dari
sebuah lembaga pendidikan yang berupa tempat penyimpanan koleksi buku-buku
pustaka untuk menunjang proses pendidikan. Dari beberapa pengertian diatas,
dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah tempat untuk mengembangkan
informasi dan pengetahuan yang dikelola oleh suatu lembaga pendidikan,
sekaligus sebagai sarana edukatif untuk membantu memperlancar cakrawala
pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
d. Pengertian Pengembangan
Secara etimologi pengembangan berasal dari asal kata kembang yang diberi
imbuhan awal pe- dan akhiran –an. Pengembangan diartikan proses, cara,
perbuatan mengembangkan. Adapun yang dimaksud mengembangkan adalah
membuka lebar-lebar; membentangkan, menjadikan besar (luas, merata, dsb dan
menjadikan maju (baik, sempurna, dsb). Dalam pembahasan makalah ini yang
dimaksud pengembangan adalah proses mengembangkan kompetensi atau
kapasitas pegawai/karyawan untuk disiapkan pada posisi atau jabatan baru sesuai
kebijakan dan kebutuhan lembaga/organisasi.
Menurut Nadler (Sugiyono, 2002:1) development is concerned with preparing
the employee so the can move eith organization as it develops, changes and
grows. Artinya pengembangan merupakan kegiatan yang diarahkan untuk
menyiapkan pegawai pindah ke jabatan baru karena ada pengembangan,
perubahan atau pertumbuhan dalam organisasi (Sugiyono, 2002:2).
Dari beberapa definisi tersebut dapat digaris bawahi bahwa program
pengembangan adalah program yang dirancanga dan direncakanan untuk
menyiapkan pegawai pindah posisi ke jabatan yang baru dalam sebuah organisasi.
Bahasa lain yang lebih familiar adalah program persiapan promosi jabatan,
misalnya seorang guru yang ikut program khusus untuk menjadi kepala sekolah,
atau seorang kepala sekolah yang ikut program pengembangan menjadi
pengawasa, maupun konsultan pendidikan.

4
B. Urgensi Pendidikan dan Pelatihan
Perlu tidaknya sebuah program pendidikan, pelatihan maupun pengembangan
dilakukan bergantung kepada analisis kebutuhan. Menurut Sugiyono (2002:4)
perlunya program pelatihan dalam sebuah organisasi dikarenakan pegawai dalam
organisasi yang bersangkutan tidak mampu menjalankan tugasnya sesuai standar
performance/kinerja yang diharapkan. Hal itu dikarenakan beberapa faktor berikut :
a. Yang berangskutan adalah pegawai baru
b. Ada perubahan mekanisme kerja baru atau alat kerja baru sehinga pegawai perlu
adaptasi dengan hal tersebut
c. Ada promosi jabatan. Seorang pegawai yang mau dipromosikan jawabannya baik
naik tingkat maupun mutasi, perlu diberikan pembekalan khusus.
d. Terdapat perubahan visi dan misi organisasi.

C. Macam-Macam Pendidikan dan Pelatihan


Secara umum dan menurut substansi materi yang diberikan, diklat dapat dibagi
menjadi dua yaitu diklat prajabatan dan diklat dalam jabatan.
a. Diklat prajabatan adalah diklat yang diberikan kepada pegawai baru atau calon
pegawai sebelum yang bersangkutan ditempatkan pada posisi seharusnya. Sebagai
contoh diklat prajabatan pegawai negeri sipil.
b. Diklat dalam jabatan yaitu diklat yang diberikan kepada pegawai yang sudah
menjadi pegawai tetap dalam sebuah organisasi. Diklat dalam jabatan dibagi
menjadi tiga jenis yakni:
1. Diklat struktural yaitu diklat yang diberikan kepada pegawai untuk dapat
menempati jabatan pimpinan/struktural.
2. Diklat teknis yaitu diklat yang diberikan kepada pegawai untuk
meningkatkan kemampuan teknis pegawai sesuai bidangnya.
3. Diklat fungsional adalah diklat kepada pegawai yang menduduki jabatan
fungsional tertentu, misalnya widyaiswara, peneliti, arsiparis dll.

D. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan Pelatihan dan Perpustakaan

Secara umum yang dimaksud dengan manajemen adalah proses mengelola semua
sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Semua
proses pengelolaan tersebut menggunakan fungsi-fungsi manajemen, meliputi proses

5
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Sedangkan sumber daya yang ada
minimal ada 6 M yakni man, money, materials, methods, machines, dan markets
(Sugiyono, 2002:8).

a) Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan dan Pelatihan


Merujuk pada konsep manajemen di atas, maka setidaknya ruang lingkup
manajemen diklat secara manejerial meliputi 18 kegiatan, seperti dalam tabel 1.1
berikut ini:
Tabel 1.1 Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Diklat

Sumber Proses Pengelolaan


Goal
Daya Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian
Man 1 7 13 Tercapainya
Money 2 8 14 tujuan
Materials 3 9 15 diklat
Methods 4 10 16 secara
Machines 5 11 17 efektif dan
Market 6 12 18 efisien.

Penjelasan dari tabel di atas adalah semua sumber daya yang enam poin pada
kolom paling kiri harus dikelola baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan maupun
pengendalian agar tetap berdaya guna secara maksimal guna mencapai tujuan yang
diharapkan. Kualitas efektivitas dan efisiensi semua sumber daya tersebut sangat
tergantung kepada strategi dan kecermatan dari para pengelolanya.

Secara umum proses diklat berupa kesatuan komponen-komponen di


dalamnya. Jika dilihat dari teori sistem, maka dalam manajemen proses diklat
setidaknya ada empat proses utama yakni input, proses, output dan outcome.
Sebagaimana bagan berikut ini:

6
guru
peserta diklat evaluasi hasil belajar
Input Proses
kurikulum Output
evaluasi kinerja Outcomeevaluasi dampak
sarana&prasarana

Adapun proses teknisnya adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pendaftaran calon peserta diklat


Program diklat yang telah melewati serangkaian proses perencanaan terutama
analisis kebutuhan kemudian ditawarkan kepada masing-masing unit yang terkait
dengan sasaran program diklat.
b. Seleksi calon peserta diklat
Proses seleksi dilakukan ketika calon yang mendaftar melebihi kapasitas yang
tersedia. Jika jumlahnya masih tertampung maka tidak perlu ada seleksi.
c. Melaksanakan proses belajar mengajar
Tahap ini adalah inti dari proses diklat yakni proses interaksi secara terpadu dan
aktif antar semua komponen dalam proses diklat yaitu peserta, guru, materi atau
kurikulum dan sarana prasarana pendukung.
d. Evaluasi hasil belajar
Evaluasi dilakukan diakhir program diklat untuk mengetahui ketercapaian
pengetahuan dari peserta diklat berdasarkan materi yang sudah diajarkan. Fungsi
lain dari evaluasi adalah untuk menentukan peserta yang lulus dan tidak lulus.
e. Evaluasi kinerja
Evaluasi kinerja dilakukan di unit atau organisasi tempat alumni peserta diklat
bekerja, evaluasi ini akan melihat apakah ada peningkatan kualitas pegawai atau
tidak. Diklat yang baik idealnya akan meningkatkan kualitas kinerjad dari para
lulusannya.
f. Evaluasi dampak
Evaluasi dampak dilakukan dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Evaluasi ini
untuk melihat sejauhmana dampak dari program diklat yang telah diikuti oleh tim
organisasi tersebut dalam kurun waktu tertentu. Idealnya jika dampaknya positif,
maka ada perubahan yang signifikan dari lembaga diklat tersebut.

7
b). Ruang Lingkup Tentang Perpustakaan

a. Manajemen  adalah suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk


mencapai sasaran.
b. Jabatan fungsional pustakawan adalah jabatan karier pada unit Perpusdokinfo
yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai pegawai
negeri sipil.
c. Manajemen tenaga fungsional pustakawan adalah pengelolaan pejabat
fungsional pustakawan yang didasarkan pada teori dan prinsip-prinsip
manajemen, yang meliputi unsur perencanaan, pengorganisasian, pembinaan karir,
monitoring dan evaluasi.
d. Unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi (Perpusdokinfo) adalah unit
kerja yang telah memiliki sumber daya manusia, ruangan khusus dan koleksi
bahan pustaka sekurang-kurangnya terdiri dari 1000 judul dari berbagai disiplin
ilmu yang sesuai dengan jenis perpustakaan yang bersangkutan danb dikelola
menurut sistem tertentu.
e. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.
f. Pejabat pengguna fungsional pustakawan adalah pejabat struktural atau
fungsional yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas
pembinaan pustakawan pada unit-unit perpusdokinfo pada instansi pemerintah dan
atau unit tertentu lainnya.
g. Kelompok fungsional pustakawan adalah kumpulan fungsional pustakawan yang
bergabung dalam satu unit organisasi perpusdokinfo, dalam rangka melaksanakan
tugas kegiatan kepustakawan sesuai dengan jenjang jabatan pustakawan masing-
masing.
h. Pejabat struktural adalah pejabat yang melaksanakan fungsi-fungsi administratif,
manajerial dan kepemimpinan yang diperlukan dalam proses pengambilan
keputusan.
i. Perencanaan adalah suatu proses penentuan dan pentahapan kegiatan yang akan
dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
j. Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-
alat, tugas-tugas serta wewenang dan tanggung jawab, sehingga tercipta suatu

8
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
k. Pembinaan karier adalah peningkatan dan pengembangan kemampuan yang
diarahkan untuk peningkatan pangkat dan jabatan fungsional sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
l. Penghargaan (reward) adalah suatu upaya balas jasa yang dilakukan oleh
organisasi institusi atas prestasi yang dicapai pegawai dan berfungsi sebagai
pendorong untuk meningkatkan kualitas dan palayanan kerja untuk lebih
meningkatkan prestasi di masa mendatang.
m. Promosi jabatan adalah suatu penghargaan non finansial yang diberikan kepada
pegawai berupa kenaikan pangkat / jabatan pustakawan, struktural maupun
lainnya didasarkan atas prestasi kerja dan kompetensinya.
n. Mutasi jabatan adalah rangkaian pemindahan jabatan / pangkat dari suatu
jabatan / pangkat tertentu ke jabatan / pangkat lainnya dan atau setingkat lebih
tinggi sebagai akibat dari perolehan prestasi yang telah dicapai oleh pegawai
negeri sipil dalam kurun waktu tertentu.
o. Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu tugas atau
pekerjaan yang didasari atas pengetahuan dan keterampilan sikap, nilai, perilaku
dan karakteristik yang dipersyaratkan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu
dengan tingkat kesuksesan yang optimal.
p. Monitoring adalah suatu proses pemantauan atau pengendalian dalam
penyelenggaraan kegiatan pada periode tertentu secara terus menerus dan
bertujuan untuk menilai sejauh mana perubahan yang telah dilaksanakan.
Evaluasi adalah suatu pengawasan yang dilakukan dengan mengadakan
pengukuran terhadap keseluruhan proses penyelenggaraan yang telah selesai
dilaksanakan

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan adalah suatu aktivitas pengembangan sumber daya manusia yang dirancang
untuk meningkatkan kompetensi secara keseluruhan dari pegawai melalui petunjuk yang
spesifik diluar pekerjaan yang sedang dihadapi. Adapun pelatihan adalah suatu kegiatan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai guna melaksanakan pekerjaan
tertentu. Sementara pengembangan adalah program yang dirancanga dan direncakanan untuk
menyiapkan pegawai pindah posisi ke jabatan yang baru dalam sebuah organisasi.

Secara umum ada dua macam diklat yakni diklat prajabatan dan diklat dalam jabatan.
Proses manajemen diklat adalah serangkaian program pengelolaan sumber daya dan fungsi
dasar manajemen diklat. Program diklat dilaksanakan untuk mewujudkan dan mencapai visi,
misi, dan tujuan serta target dari sebuah organisasi secara efektif dan efisien.

B. Saran-saran
1. Agar setiap lembaga pendidikan memilki perencanaan dan program serta kerjasa
kediklatan yang baik dan benar agar dapat mencapai tujuan pendidikan.
2. Agar setiap lembaga pendidikan memahami peran penting pendidikan pelatihan dan
perpustakaan sehingga menjadi prioritas dalam suatu program kerja untuk
pengembangan Sumber Daya Pendidikan.
3. Agar setiap pimpinan lembaga pendidikan benar-benar memahami dan melakukan
pengembangan sumber daya manusia melalui program kediklatan dan pengembangan
perpustakaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Foustino Cardoso Gomes, M.Si (2003) Manajemen Sumber Daya

Manusia.Yogyakarta:  Penerbit CV Andi Offset..

NS ,Sutarno.2006.Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:Segug

Seto

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Sugiyono. (2002). Manajemen Diklat. Bandung: Alfabeta.

www.kbbi.web.id

11

Anda mungkin juga menyukai