Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maya Gustina

NIM : C1A019083
Kelas : R001
MK : Masalah dan Kebijakan Pembangunan Regional
Materi : Pertumbuhan Ekonomi Regional
Pertumbuhan Ekonomi adalah suatu proses dimana terjadi kenaikan produk nasional
bruto riil suatu perekonomian riil atau pendapatan riil. Jadi suatu perekonomian dapat dikatakan
tumbuh atau berkembang bila terjadi output riil. Pertumbuhan ekonomi juga didefinisikan
sebagai peningkatan dalam kapasitas suatu bangsa dalam jangka panjang untuk memproduksi
aneka barang dan jasa bagi masyarakat, kapasitas ini bertumpu pada kemajuan teknologi
produksi (Gerardo, P, dkk, 1991).
 faktor-faktor Teori Pertumbuhan Ekonomi Nasional
1. Keuntungan lokasi
2. Aglomerasi Migrasi
3. Arus Lalulintas modal antar wilayah
 Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional dibagi atas 4 kelompok:
1. Export base- Modaels
2. Neo Klasik Models
3. Cumulative Causation Models
4. Core Periphery Models
Berdasarkan data yang disajikan menunjukkan bahwa Rata-rata pertumbuhan ekonomi di
Provinsi Jambi hanya 5,087%. Rendahnya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi dikarenakan
ketidak merataan dan ketimpangan pembangunan ekonomi di dalam wilayah Provinsi Jambi,
salah satunya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang lebih rendah
dibandingkan daerah lainnya di Provinsi Jambi sebesar 3,133%. Rendahnya pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dikarenakan potensi sumber daya alam diwilayah
ini tidak bisa diandalkan sebab wilayah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih termasuk
wilayah gambut sehingga tidak mendukung produksi di sektor pertanian dan perkebunan, begitu
juga dengan sektor sekunder yang mana perusahaan tidak tertarik untuk melakukan investasi di
wilayah ini. Selain itu meskipun wilayah tanjung jabung timur ini memiliki potensi sebagai
penyumbang kelapa dalam terbanyak diprovinsi jambi dan juga memiliki potensi laut lepas
tepatnya di desa kampung laut serta sebagai salah satu destinasi wisata belum cukup menunjang
pertumbuhan ekonomi di tanjabtim dibandingkan peran tambang yang sangat memiliki pengaruh
yang sigfikan terhadap PDRB di tanjabtim. Selain itu pemanfaatan potensi yang ada masih
belum maksimal yang mana misalnya untuk kelapa masyarakat hanya menjual bagian isinya saja
dan untuk sabut serta batoknya hanya menjadi limbah diwilayah setempat, hal ini mengharuskan
adanya upaya yang dapat mendukung pemanfaatan setiap bagian dari kelapa ini agar dapat
memiliki nilai jual dan nilai tambah sehingga dapat memaksimalkan pedapatan yang akan di
dapat.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat pada Kabupaten Kerinci dengan rata-rata
pertumbuhan ekonominya sebesar 6,078 persen, tingginya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Kerinci dikarenakan sektor pertanian merupakan sektor yang mendominasi dan berperan dalam
roda perekonomian di Kabupaten Kerinci. Selain itu ketimpangan pertumbuhan ekonomi yang
terjadi di Provinsi Jambi terjadi karena perbedaan potensi di setiap wilayah dan perbedaa jumlah
penduduk yang menyebabkan ketimpangan tersebut. Beberapa Kabupaten/Kota seperti
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Muaro Jambi, Batanghari,
Sarolangun, dan Tebo memiliki sumber minyak dan gas alam sementara Kabupaten/Kota lainnya
tidak memiliki sumber migas. Seperti diketahui produksi migas agak sulit diprediksi begitu juga
dengan harganya. Harga migas yang tinggi akan berdampak meningkatnya nilai PDRB pada
daerah-daerah yang memiliki potensi sumber migas. Peningkatan PDRB akan diikuti dengan
peningkatan pendapatan perkapita pada daerah berpotensi, sedangkan daerah yang tidak
memiliki potensi migas pendapatannya cenderung rendah dibanding daerah berpotensi.

Anda mungkin juga menyukai