Apakah kamu pernah berpikir negatif terhadap dirimu sendiri?
Jika kamu menjawab “pernah”, artinya kamu pernah melakukan lawan dari
self-compassion yaitu s elf-criticism. Self-criticism a
dalah gaya berpikir seseorang
yang melibatkan perilaku berbicara ke diri sendiri secara negatif, seperti
meremehkan atau mencaci maki diri sendiri. Misalnya, ketika kamu melakukan
kesalahan, kamu mengatakan ke dirimu sendiri “Dasar bodoh!” atau “Kamu
seharusnya tidak melakukan hal itu, dasar manusia tidak berguna!”.
Self-criticism biasanya mengarahkan seseorang untuk membuat pernyataan
tentang diri sendiri berdasarkan satu situasi yang spesifik, misalnya ia melakukan
suatu kesalahan sehingga ia mengatakan kepada dirinya bahwa ia adalah
manusia yang tidak berguna. Selain itu, self-criticism m engarahkan seseorang
untuk membuat tuntutan yang tidak masuk akal ke diri sendiri dan melihat diri
sendiri sebagai seseorang yang sangat negatif (seperti tidak memiliki kelebihan).
Coba jawab dua pertanyaan di bawah ini, sambil mengingat momen saat kamu
mengkritik dirimu sendiri, misalnya ketika kamu melakukan kesalahan.
1. Saat kamu mengkritik dirimu sendiri, bagaimana perasaan kamu?
2. Menurut kamu, konsekuensi negatif apa yang kamu dapatkan ketika
mengkritik dirimu sendiri?
Konsekuensi negatif adalah dampak yang merugikan diri sendiri setelah
mengkritik diri.
Contoh: Aku jadi takut untuk melakukan hal yang sama. Jadi waktu itu aku
pernah melakukan kesalahan saat presentasi. Karena aku mengkritik diriku
terus, aku jadi inget terus masa-masa itu. Akhirnya, sampai sekarang aku jadi
takut saat mau presentasi.
Self-criticism memberikan banyak konsekuensi negatif, seperti membuat
seseorang menjadi merasa tidak baik, lebih cemas, sedih, depresi, malu, marah,
dan bersalah. S alah satu cara mengatasi s elf-criticism adalah dengan menjadi
seseorang yang bersikap baik terhadap dirinya sendiri atau menerapkan
self-compassion.
Namun, tidak jarang juga bagi seseorang untuk bersikap baik terhadap diri
sendiri. J
ika kamu juga merasa sulit untuk bersikap baik terhadap diri sendiri,
tenang saja karena kamu tidak sendiri. Ada beberapa hal yang membuat
seseorang sulit untuk bersikap baik terhadap dirinya, seperti:
Sekarang, coba kerjakan kuis di bawah. Semakin banyak pernyataan yang kamu
berikan tanda centang (V), maka semakin sering kamu melakukan s elf-criticism,
yang artinya semakin penting bagi dirimu untuk berlatih menerapkan
self-compassion.
Berikan tanda
centang (V),
jika kamu
setuju.
Saya tidak pantas melakukan hal yang baik untuk diri saya
sendiri
Saya sangat tidak lembut kepada diri saya, ketika saya merasa
menderita secara emosional
Pada bagian ini, kamu akan diajak untuk berlatih mengubah gaya berpikir
self-criticism m
enjadi self-compassion. Mari kita mulai!
● Apa pemicu dari s elf-criticism kamu?
(seperti situasi, memori, pemikiran terhadap masa depan, emosi, sensasi
fisik, dan sebagainya.)
● Apa isi dari self-criticism k
amu?
Contoh: Apa yang salah dengan diri saya? Mengapa saya sangat menyedihkan.
Saya akan gagal lagi dalam wawancara ini dan orang lain yang akan
mendapatkan posisi kerja ini. Saya sangat takut dan lemah.
● Bagaimana nada suara yang kamu gunakan saat melakukan s elf-criticism?
● Seberapa yakin kamu terhadap kebenaran isi self-criticism kamu tersebut
(0-100%)?
Contoh: 80%
● Emosi negatif apa saja yang kamu rasakan? (Coba nilai intensitas dari tiap
emosi 0-100%)
● Sensasi fisik atau perilaku apa yang mengikuti perasaan tersebut?
Contoh: Merasa tegang. Jadi ingin melarikan diri dari wawancara atau ingin
pura-pura sakit agar jadwal wawancaranya ditunda saja.
Sumber: Centre for Clinical Interventions
Pada tahap ini, coba bayangkan dirimu sebagai orang yang penuh kasih sayang,
kebaikan, kehangatan, kekuatan, dan tidak menghakimi. Coba tenangkan dirimu
dengan bernapas lebih pelan dan mengatakan hal-hal yang positif pada dirimu,
seperti “Ayo tenangkan diri kamu… Kamu berhak untuk merasa tenang…”
Sekarang jawab-jawablah pertanyaan berikut yang mengarahkanmu untuk
mengubah gaya berpikir s elf-criticism menjadi s elf-compassion
● Tuliskan kembali isi dari self-criticism kamu
Contoh: Apa yang salah dengan diri saya? Mengapa saya sangat menyedihkan.
Saya akan gagal lagi dalam wawancara ini dan orang lain yang akan
mendapatkan posisi kerja ini. Saya sangat takut dan lemah.
● Apa yang akan dikatakan oleh diri kamu yang “penuh kasih sayang,
kebaikan, kehangatan, kekuatan, dan tidak menghakimi”, ketika
menghadapi kesulitan tersebut?
Contoh: Sepertinya sangat sulit ya yang kamu alami. Saya minta maaf karena
kamu harus menghadapi hal ini. Tetapi ingat, kamu tidak sendirian. Semua
orang pernah mengalami cemas ketika menghadapi wawancara masuk kerja.
Jadi perasaan yang kamu rasakan adalah normal. Sekarang, coba fokus akan
apa yang harus kamu lakukan.
● Saran apa yang akan kamu berikan kepada teman yang kamu sayangi, jika
ia menghadapi hal yang sama dengan dirimu?
Contoh: Tidak apa-apa. Semua orang bisa cemas ketika mau menghadapi
wawancara masuk kerja. Kamu tidak sendirian. Kamu pasti bisa!
● Apa yang ingin dikatakan oleh diri kamu yang “penuh kasih sayang,
kebaikan, kehangatan, kekuatan, dan tidak menghakimi”terhadap diri
kamu yang sering mengkritik diri sendiri?
Contoh: Aku tahu kamu merasa cemas dan kamu berusaha untuk
mempersiapkan diri terhadap hal paling buruk yang mungkin terjadi, sehingga
kamu sangat mendorong aku sekarang. Tetapi yang kamu lakukan adalah
membuat aku semakin cemas dan hal ini tidak membantuku sama sekali.
● Apa pandangan lain yang lebih realistik, lebih baik, dan lebih membantu
ku untuk menghadapi situasi ini?
Contoh: Saya pernah melakukan wawancara sebelumnya, ada yang berhasil dan ada
juga yang gagal. Jika wawancara ini gagal, saya tahu bahwa masih banyak kesempatan
di luar sana untuk saya. Selain itu, jika saya gagal, bukan berarti saya tidak berharga.
Bisa saja saya gagal karena, saya kurang sesuai untuk perusahaan mereka. Tentunya
akan lebih baik jika saya bekerja di tempat yang sesuai untuk saya, dan saya juga sesuai
dengan kebutuhan perusahaan, sehingga hubungannya akan saling menguntungkan.
● Bagaimana perasaan saya mengenai situasi ini dalam 1 minggu ke depan, 1
bulan kedepan, atau 1 tahun ke depan? (Jika tidak terlalu penting, apakah
saya bisa melepaskan perasaan cemas ini?)
Contoh: Mungkin saya masih merasa cemas dalam 1 minggu kedepan atau
paling lama 1 bulan kedepan, tetapi tidak dalam 1 tahun kedepan. Jadi
sebenarnya hal ini tidak terlalu penting dalam jangka waktu yang panjang.
● Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasi rasa cemas ini?
Contoh: Saya akan fokus untuk berlatih dalam menghadapi wawancara, seperti
menonton video wawancara, berlatih dengan orang lain, saya akan belajar lebih
tenang, dan akan memberikan waktu istirahat bagi saya untuk
bersenang-senang.
Sumber: Centre for Clinical Interventions
Setelah kamu selesai menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di atas, coba
baca kembali pemikiran self-compassion kamu dengan menggunakan nada
suara yang lembut. Kemudian jawab pertanyaan dibawah ini.
● Apa kesimpulan dari pemikiran self-compassion kamu yang dapat
digunakan sebagai pengganti dari s elf-criticism?
Contoh: Merasa cemas adalah hal yang normal, namun cemas yang berlebihan
tidak membantu saya sama sekali. Sekarang saya akan lebih berfokus untuk
berlatih melakukan wawancara dan menggunakan beberapa waktu saya
untuk bersantai dan bersenang-senang. Saya pasti bisa menghadapi
wawancara tersebut. Jika tidak berhasil, saya masih memiliki kesempatan
lainnya dan siapa yang akan peduli dalam satu tahun kedepan.
● Seberapa besar saya percaya akan isi pemikiran self-criticism saya
sekarang (0-100%)?
Contoh: 35%
● Seberapa kuat emosi yang saya rasakan sekarang (0-100%)?
Contoh: 40%
Sumber: Centre for Clinical Interventions
Jika kamu mulai menyadari adanya s elf-criticism terhadap dirimu, cobalah untuk
menerapkan latihan ini. Jika kamu mengalami kesulitan, tenang saja karena hal
itu adalah normal. Ingat kalau kamu adalah manusia dan tidak ada manusia yang
sempurna. Berlatihlah dengan kecepatanmu sendiri. Jika kamu ingin mengulang
kembali latihan ini dari halaman pertama, maka lakukan saja.
Selamat berlatih dan ingatlah untuk terus mengapresiasi dirimu, karena