Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI TEPAT GUNA


PEMBUATAN DETERGEN

Oleh :
Nama : Femi Rosalia Putri
NPM : F1B020051
Kelompok : IV (Empat)
Hari / Tanggal : Rabu / 15 Maret 2023
Dosen Pengampu : 1. Dr. Agus M.H. Putranto, D.E.A
2. Dyah Fitriani, S.Si., M.Sc
Asisten Dosen : 1. Dede Kurniawan (F1B019005)
2. Khusnul Azizah (F1B019034)
3. Dhany Pasya Dana (F1B019039)
4. Deia Agseptina Gustrin (F1B019041)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS BENGKULU
2023
PEMBUATAN DETERGEN

I. PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Dapat mengetahui proses pembuatan detergen.
1.2. Landasan Teori
Detergen adalah senyawa organik yang memiliki dua kutub dan bersifat
nonpolar. Detergen terbagi menjadi tiga jenis yaitu anionik, kationik dan
nonionik. Selain itu detergen juga terbagi menjadi dua karakteristik yang berbeda
yaitu fosfat detergen dan surfaktan detergen. Pada umumnya detergen yang
mengandung fosfat akan terasa panas ditangan, sedangkan detergen yang
mengandung surfaktan lebih berbusa dan bersifat emulsifying detergen (Yusnita,
2020).
Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk
membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain
mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
Pada umumnya, deterjen mengandung bahan-bahan seperti surfaktan, builder
(contohnya silikat, sitrat dan asetat), filler (contohnya Sodium sulfat) dan zat
tambahan (misalnya pewangi, pelarut, pemutih dan pewarna) (Kiswnadono, et al.,
2020).
Deterjen adalah salah satu bahan pembersih yang terbuat dari campuran
bahan-bahan kimia. Deterjen digunakan untuk mencuci pakaian, maupun
peralatan rumah tangga dan industri. Tiga komposisi utama deterjen yaitu:
surfaktan (zat aktif permukaan), bahan pemutih, dan bahan pengharum
(Pratamadina dan Wikaningrum, 2022).
Sabun cuci pakaian berdasarkan fisiknya terbagi menjadi tiga macam,
yaitu berbentuk bubuk atau serbuk, berbentuk pasta atau lebih sering dikenal
sebagai sabun colek dan berbentuk cair. Dari ketiga macam sabun cuci baju
tersebut sabun cuci baju berbentuk cair lebih sering digunakan karena lebih
praktis dan memiliki aroma yang khas menjadikan detergen cair mempunyai nilai
lebih dibanding yang lain (Suciati, et al., 2022).
II. METODE PERCOBAAN
2.1. Alat dan Bahan
2.1.1. Alat
 Gelas Ukur
 Batang Pengaduk
 Ember
 Botol (wadah detergen)
2.1.2. Bahan
 1 kg Texapon
 1 kg garam
 ½ Sulfat
 100 gram LABS
 100 gram Amphitol
 100 gram Alkali
 250 gram Soda ash
 30 mL parfum
 1 pewarna
 15 L air
2.2. Prosedur Kerja
1. Texapon sebanyak 1 kg dimasukkan ke dalam ember dan ditambahkan 1
kg garam, 100 gram alkali, 250 gram soda ash, 100 gram amphitol, 100
gram LABS ke dalam ember dan diaduk hingga rata.
2. Campuran tersebut ditambahkan 15 L air dan diaduk lagi hingga homogen.
3. Campuran yang sudah homogen ditambahkan 30 mL parfum dan 1
pewarna, lalu diaduk hingga rata dan dimasukkan ke dalam botol (wadah
detergen).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pembuatan detergen cair kali ini surfaktan yang digunakan adalah
senyawa Linear Alkil Benzene Sulfonate (LABS). LABS lebih sering digunakan
dalam pembuatan detergen dikarenakan merupakan surfaktan anionik yang
memiliki sifat pembersih yang sangat baik (Ratri, et al., 2017).

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memasukkan texapon,


garam, alkali, soda ash dan amphitol ke dalam ember atau wadah pembuatan
detergen lalu diaduk hingga rata. Texapon atau senyawa Sodium Lauryl Sulfate
ini berbentuk jel yang berfungsi untuk membentuk busa dan mengangkat kotoran.
Pada praktikum kali ini texapon yang digunakan sebanyak 1 kg dan ditambahkan
1 kg garam yang berfungsi sebagai pengental dan sebagai bahan pengisi yang
akan menambah kualitas dari produk yang dibuat (Arwanti dan Anggraini, 2016).

Pada percobaan ini NaOH (alkali) sebagai bahan yang meningkatkan daya
bersih dan sekaligus sebagai bahan pembasa (alkalizing agent) dan digunakan
sebanyak 100 gram (Sheskey, et al., 2017). Kegunaan soda ash hampir sama
dengan alkali yaitu berfungsi untuk meningkatkan daya bersih dan
penggunaannya tidak boleh terlalu banyak karena akan menimbulkan rasa panas
di tangan saat mencuci (Ichsanudin, 2006). Sedangkan amphitol yang digunakan
sebanyak 100 gram yang berfungsi untuk sebagai penambah busa pada produk
yang dibuat (Sary, et al., 2020).

Langkah kedua adalah menambahkan air sebanyak 15 L lalu diaduk hingga rata
dan ditambahkan 1 pewarna serta 30 mL parfum. Pewarna ini berfungsi untuk
mempercantik produk yang dibuat sehingga terlihat lebih menarik dan pada produk yang
dihasilkan berwarna biru. Sedangkan parfum berfungsi untuk member aroma pada
detergen sehingga lebih harum. Dan detergen yang sudah jadi dimasukkan ke dalam
botol yang sudah disiapkan (Arwanti dan Anggraini, 2016).

Gambar 1
Detergen cair
DAFTAR PUSTAKA

Arwati, I.G.A. dan Anggraini, R. 2016. Penyuluhan Pembuatan Pencuci Piring


Ramah Lingkungan di Wilayah Jakarta Barat. Jurnal Abdi Masyarakat.
2(1), 25-30.

Ichsanudin. 2006. Kupas Tuntas Bisnis-Bisnis yang Menggiurkan. Jatinegara: Al-


Ihsan Media Utama.

Kiswnadono, A.A., Nurhasanah dan Akmal, J. 2020. Pelatihan dan Pendampingan


Home Industri Kelompok Pkk Desa Fajar Baru: Pembuatan Detergen
Cair. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. 4(1), 72-77.

Pratamadina, E. dan Wikaningrum, T. 2022. Potensi Penggunaan Eco Enzyme


pada Degradasi Deterjen dalam Air Limbah Domestik. Serambi
Engineering. 7(1), 2722-2728.

Ratri, M.C., Adhitasari, S. dan Roto. 2017. Validasi Metode Analisis Surfaktan
Anionik Natrium Dodesil Benzena Sulfonat (SDBS) dalam Ikan Lele
secara Spektrofometri UV-Vis Menggunakan Acridine Orange. Jurnal
Penelitian Kimia. 13(2), 147-165.

Sary, N., Mulyani, D., Widiastuti, S., Yusuf, A., Wibowo, T. P., Purwaningsih, T.,
dan Fitri, N. 2020. Pengembangan Produk Sabun Cair Cuci Piring
Berbasis Minyak Atsiri Kulit Jerus Nipis Guna Meningkatkan
Perekonomian Masyarakat Desa Loano, Kecamatan Loano, Purworejo.
Jurnal Kesehatan Modern dan Tradisional. 393-401.

Sheskey, P.J., Cook, W.G. and Cable, C.G. 2017. Handbook of Pharmaceutical
Excipients Eighth edition. Pharmaceutical Press and American
Pharmacist Association.

Suciati, D., Pelita, E., Elfina, S., Subriadi, F. dan Hafnimardiyanti. 2022.
Pelatihan Pembuatan Detergen Cair, Pelembut dan Pewangi Pakaian
Serta Pemasarannya di Nagari Talang. Journal of Industrial Community
Empowerment. 1(1), 18-22.
Yusnita, M. 2020. Asam, Basa dan Garam di Lingkungan Kita. Semarang:
ALPRIN.

Anda mungkin juga menyukai