Anda di halaman 1dari 2

Dalam perkembangannya pada masa modern ini filsafat memiliki beberapa aliran, salah satunya

adalah positivisme. Positivisme merupakan aliran atau paham dalam filsafat yang cenderung
membatasi pemikiran manusia pada yang didapatkan dengan akal atau rasio dari manusia. Dalam
aliran positivisme ini dikatakan manusia memiliki tiga tahapan dalam proses perkembangan akal
budi yakni tahap agama, metafisik dan positivisme. Positivisme sebagai suatu filsafat memiliki
pengaruh yang besar di dunia barat telah timbul dalam suatu gelombang. Pandangan dunia yang
dianut oleh aliran positivisme adalah objektivistik. Pandangan tersebut menyatakan bahwa objek-
objek berasal dari subjek dan dapat dikenali langsung dengan data inderawi.

Kata kunci: positivisme, sejarah, tokoh

In its development in modern times, philosophy has several streams, one of which is positivism.
Positivism is a flow or understanding in philosophy that tends to limit human thought to what is
obtained by reason or reason from humans. In this flow of positivism it is said that humans have
three stages in the process of intellectual development, namely the stages of religion, metaphysics
and positivism. Positivism as a philosophy having a great influence in the western world has emerged
in waves. The worldview adopted by positivism is objectivistic. This view states that objects originate
from subjects and can be identified directly with sensory data.

Keywords: positivism, history, figures

Murji’ah berasal dari kata bahasa Arab arja’a, yarji’u, yang berarti menunda atau menangguhkan.
Salah satu aliran teologi Islam yang muncul pada abad pertama Hijriyah. Aliran ini disebut Murji’ah
karena dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian persoalan konflik politik antara Ali bin Abi
Thalib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari Perhitungan di akhirat nanti. Tulisan ini
menguraikan tentang sejarah, definisi, pokok ajaran, urgensi aliran murji'ah yang penjelasannya
diawali dengan sejarah singkat dari murji'ah itu sendiri. Berikutnya pula dipaparkan pula definisi
positivisme beserta pemikiran dan ajarannya, serta urgensi dari aliran murji’ah pada masa sekarang.
Dengan terdapatnya tulisan ini diharapkan bisa merangsang mahasiswa untuk memahami murji’ah
sebagai salah satu aliran dalam ilmu kalam.

Kata kunci: positivisme, sejarah, tokoh

This paper briefly outlines the history, definition, development, characteristics and figures of the
philosophical school of positivism whose explanation begins with a brief history of positivism itself.
Next is also explained the definition of positivism along with its stages, development, characteristics
and figures of positivism. With the existence of this paper, it is hoped that it can stimulate students
to understand positivism as one of the streams in modern philosophy.

Keywords: positivism, history, figures


Murji’ah berasal dari kata al-raja’ yang berarti harapan. Jadi al- irja bermakna i’taa’ al-raja” (memberi
harapan). Dua makna inilah yang menurut al-Syahrastani menjadi asal makna al-raja”. B) Kata
Murji’ah berasal dari kata bahasa Arab arja’a, yarji’u, yang berarti menunda atau menangguhkan.
Salah satu aliran teologi Islam yang muncul pada abad pertama Hijriyah. Aliran ini disebut Murji’ah
karena dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian persoalan konflik politik antara Ali bin Abi
Thalib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari Perhitungan di akhirat nanti. D) Dalam
perjalanan sejarah, aliran ini terpecah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok moderat dan
kelompok ekstrem. Tokoh-tokoh kelompok moderat adalah Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi
Thalib, Abu Hanifah (Imam Hanafi), Abu Yusuf dan beberapa ahli hadits.Golongan moderat ini
berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukanlah kafir dan tidak kekal dalam neraka, tetapi
akan dihukum dalam neraka sesuai dengan besamya dosa yang dilakukannya, dan ada kemungkinan
bahwa Tuhan akan mengampuni dosanya dan oleh karena itu tidak akan masuk neraka sama sekali.
Sedangkan tokoh-tokoh kelompok ekstrim adalah Jahm bin Safwan, Abu Hasan As-Shalihi, Yunus bin
An-Namiri, Ubaid Al-Muktaib, Abu Sauban, Bisyar Al- Marisi, dan Muhammad bin Karram. Golongan
ekstrim ini berpendapat bahwa Islam percaya pada Tuhan dan kemudian menyatakan kekufuran
secara lisan tidaklah menjadi kafir, karena iman dan kafir tempatnya hanyalah dalam hati, bukan
menjadi bagian lain dari tubuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai