Anda di halaman 1dari 3

No.

1
Pada bagian konsideran Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Baturbara, hanya terdapat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967
tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, dan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945, maka secara hierarki yaitu :

Undang-Undang
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945

Undang-Undang Nomor
11 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-Ketentuan
Pokok Pertambangan

No. 2
Ketentuan tentang pasal yang mengatur dan pasal sanksi
1. Pasal 40 ayat (3) dan Pasal 151
Pasal 40 ayat (3) merupakan pasal yang mengatur karena mewajibkan setiap
pemegang IUP untuk mengajukan permohonan kepada Menteri. Sedangkan Pasal 151
merupakan pasal sanksi karena pemegang IUP yang tidak mengejukan permohonan
kepada Menteri diberikan sanksi administratif

2. Pasal 41 dan Pasal 151


Pasal 41 merupakan pasal yang mengatur karena berisi larangan bagi pemegang IUP
untuk menggunakan IUP tersebut selain yang dimaksud dalam pemberian IUP. Pasal
151 merupakan pasal sanksi yang memberikan sanksi administratif bagi pemegang
IUP yang mengabaikan larangan tersebut.

3. Pasal 43 dan Pasal 151


Pasal 43 merupakan pasal yang mengatur karena mewajibkan pemegang IUP
eksplorasi melaporkan mineral dan batubara yang tergali kepada pemberi IUP.
Sedangkan Pasal 151 merupakan pasal sanksi karena pasal tersebut memberikan
sanksi terhadap pemegang IUP yang mengabaikan kewajibannya.

4. Pasal 70 dan Pasal 151


Pasal 70 merupakan pasal yang mengatur karena berisi tentang kewajiban pemegang
IPR. Sedangkan pasal 151 merupakan pasal sanksi terhadap pemegang IPR yang
mengabaikan kewajibannya.

5. Pasal 71 ayat (1) dan Pasal 151


Pasal 71 ayat (1) merupakan pasal yang mengatur karena berisi tentang kewajiban
pemegang IPR untuk menaati ketentuan persyaratan teknis pertambangan. Sedangkan
Pasal 151 merupakan pasal sanksi terhadap pemegang IPR yang mengabaikan
kewajibannya tersebut.

6. Pasal 100 dan Pasal 151


Pasal 100 merupakan pasal yang mengatur karena berisi tentang kewajiban bagi
pemegang IUP dan IPR untuk menyediakan dana jaminan reklamasi. Sedangkan Pasal
151 merupakan pasal sanksi terhadap pemegang IUP dan IPR yang mengabaikan
kewajibannya tersebut

7. Pasal 48 dan Pasal 158


Pasal 48 merupakan pasal yang mengatur karena berisi tentang pemberian izin
tambang oleh Pemerintah Daerah. Sedangkan pasal 158 merupakan pasal sanksi
terhadap pihak yang melakukan pertambangan tanpa perizinan dari Pemerintah
Daerah sehingga diberikan sanksi pidana.

8. Pasal 67 ayat (1) dan Pasal 158


Pasal 67 ayat (1) merupakan pasal yang mengatur karena berisi tentang penerbitan
IPR oleh Bupati/Walikota kepada masyarakat sekitar. Sedangkan pasal 158
merupakan sanksi terhadap pihak yang melakukan pertambangan tanpa IPR tersebut.
9. Pasal 81 ayat (1) dan Pasal 159
Pasal 81 ayat (1) merupakan pasal yang mengatur karena berisi tentang kewajiban
pemegang IUPK Eksplorasi untuk melaporkan kepada menteri atas hasil tambangnya.
Sedangkan pasal 159 merupakan pasal sanksi terhadap pemegang IUPK Eksplorasi
yang menyampaikan laporan dengan tidak benar.

10. Pasal 37 dan Pasal 160


Pasal 37 merupakan pasal yang mengatur karena berisi tentang penerbitan IUP yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Sedangkan Pasal 160 merupakan pasal sanksi
terhadap pihak yang melakukan pertambangan tanpa IUP.

Anda mungkin juga menyukai