Anda di halaman 1dari 5

API PENYUCIAN “MENURUT AGAMA KATOLIK

ABSTRACK

Api Penyucian yaitu proses bagi mereka yang meninggal dalam keadaan
yang sangat tidak bersahabat dengan Allah, oleh karena itu harus melalui Api
Penyucian agar bisa naik ke Surga. Api Penyucian adalah ajaran khas Gereja
Katolik yang diwariskan secara tradisi dan dipelihara oleh umat Katolik. Untuk
mendoakan arwah yang jiwanya berada di Api Penyucian melalui perayaan Ekaristi.
Walaupun Api Penyucian bukan sebuah praktek Liturgis tetapi Api Penyucian ini
mempunyai Ritus setiap tanggal 2 November diperingati sebagai hari Arwah orang
meninggal. Dalam Alkitab memang tidak menyebutkan tentang hal ini, tapi dalam
Kitab 2 Makale 12:38-45 dianggap relefan dengan tradisi tradisi ini. Ajaran ini
dipertegas pada Konsili Lion II (1274). Konsili Ferarafirenza (1439) dan Konsili
Torate. Jenis Penelitian ini field research, sumber data dalam penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder . Data Primer diperoleh langsung dari Pastor di
Gereja St. Yoseph Palembang, sedangkan Data Sekunder berupa Buku, Karya
Ilmiah, dan dokumen yang terkait dengan penelitian. Teknik pengumpulan data
dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknil analisis data meliputi
reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa
Api Penyucian adalah Pengajaran Dogmatis atau konsep beriman bukan praktek
liturgis atau peribadatan. Pelaksanaan ritus api pembuka, liturgy sabda, liturgy
ekaristi dan ritus penutup.

Kata Kunci : Dogma, Ritus, Ekaristi, Intensi dan Devosi.

PEMBAHASAN

Dalam Katelusmus Gereja Katolik 1030, menyatakan bahwa Api Penyucian ialah
keadaan mereka yang Mati dalam persahabatan dengan Allah, ada kepastian akan
keselamatan kekal dengan mereka, tetapi masih membutuhkan pemurnian untuk
masuk dalam kebahagiaan Sorga.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab (Jakarta, Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia, 2009)
2-657
2. Thomas P. Ransuh, Katolisisme. Teologi Bagi Kaum Awam. (Yokjakarta,Kanisius, 2007),
310.
3. Konverensi Wali Gereja Indonesia,Imam Katolik,(Yokjakarta,Kanisius,1996) 468
PENDAHULUAN

Dalam Alkitab Kejadian 1:20-27 dan 2:7 diketahui bahwa ketika Allah
menciptakan manusia menurut Gambar-Nya. Setelah itu dihembuskan nafas hidup
kedalam hidungnya. Sirakh 7:33 menyatakan bahwa “ Orang mati pun jangan kau
kecualikan pula dari kecelaanmu “, artinya kita perlu memohon kepada Tuhan untuk
membersihkan jiwa, sehingga sungguh jelas ada semacam proses pemurnian bagi
jiwa umat beriman setelah mereka meninggal, dan tempat yang seperti itu yang
tepat adalah Api Penyucian.
Api Penyucian ini adalah proses bagi mereka yang meninggal dalam keadaan tidak
bersahabat dengan Allah. Oleh karena itu harus melalui Api Penyucian agar bisa
naik ke Sorga. Api Penyucian juga ajaran khas Gereja Katolik yang diwariskan
secara tradisi dan dipelihara oleh umat Katolik.
Menurut Ajaran Katolik, Api Penyucian dimaksudkan suatu keadaan atau tempat
dimana jiwa orang yang mati disucikan, disitu mereka dibersihkan dari dosa mereka
yang tidak bisa diampuni. Berdasarkan buku Catetchis of the Catholic Cruch, Api
Penyucian dibutuhkan agar seseorang bisa memperoleh “ Kekudusan dan diisinkan
masuk kedalam kebahagiaan surgawi “. Buku itu juga mengatakan bahwa Api
Penyucian adalah ajaran Gereja. Namun walaupun kata – kata Api Penyucian tidak
ada dalam Alkitab, Alkitab juga tidak mengajarkan bahwa jiwa orang yang sudah
mati harus dibersihkan melalui Api Penyucian.
Menurut Bapak – Bapa Gereja juga memberikan gambaran tentang Api Penyucian
jiwa – jiwa harus disucikan dan perbuatan – perbuatan yang tidak baik dan menurut
“ Tertilhianus bahwa hanya para Martirlah yang langsung dapat menikmati
kemulianan surgawi, sementara jiwa – jiwa orang beriman yang lain mereka harus
menunggu kebangkitan badan “ jiwa – jiwa ini dapat dibantu dengan doa orang –
orang yang masih hidup, agar menikmati istirahat kekal.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4.Konverensi Waligereja Katolik, Konpenduan Katekismus Gereja Katolik
(Yokjakarta,Konisius,2009)75-76
5.Albertus Purnomo, Riwayat Api Penyucian dalam Kitab Suci dan Todeksi
(Yokjakarta,Kanisius,2017) 20-23
6. Zakkiyunnuha,M,Pintu-Pintu Akhirat.(Yokjakarta,Nusa Media,2014) 71

PEMBAHASAN
Api Penyucian merupakan salah satu doktrin Katolik Roma.Doktrin ini
menurut Vincatius Setiawan Triadmojo dan Angkiasmas, Yonas dan Ignasius S.S.
Refo didasarkan atas tradisi – tradisi Gereja Katolik mengakui adanya ajaran Api
Penyucian. Api Penyucian tidak dijelaskan secara langsung didalam Alkitab, tetapi
banyak ayat yang ada relefansinya dengan Api Penyucian. Penjelasan tentang Api
Penyucian sebagai tempat berawal pada abad ke 12. Dengan Api Penyucian
terdapat dalam Kitab 2 Makabe 12:38-45 “ kemudian Yudas mengumpulkan bala
tentaranya dan pergilah Ia ke kota Adulan, dan seterusnya…

Ajaran Api Penyucian ini berkaitan dengan pembersihan yang kudus dijalani
untuk “ Hukuman Sementara “ karena dosa yang ditinggalkan semasa hidupnya
untuk meniadakan akibat – akibat dosa. Api Penyucian bisa dikatakan pembersihan
sebelum menghadap hadirat Allah. Dalam KGK 1032 dijelaskan “ Karena adanya
persekutuan Para Kudus, kaum beriman yang masih berjuang didunia ini dapat
membantu jiwa – jiwa di Api Penyucian dengan mempersembahkan doa – doa untuk
mereka, khususnya Kurban Ekaristi mereka juga dapat membantu mereka dengan
beramal, indulgensi, laku tapa dan tobat.

Dalam uraian diatas dapat diketahui bahwa Api Penyucian adalah pengajaran
Dogmatis. Dogma dari Api Penyucian bersumber dari Alkitab 2 Makabe 12:38-45
dan Matius 12:23, kemudian hal ini diperbuat dalam doktrin Gereja Katolik
pelaksanaan Ritus Api Penyucian dilaksanakan pada hari besar yaitu setiap tanggal
2 November. Meskipun demikian pelaksanaan ini tidak hanya pada tanggal 2
November saja, bisa dilaksanakan tiap minggu jika anggota keluarga meminta untuk
mendoakan arwah yang berada dalam Api Penyucian.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Vincentus Setiawan Triadmojo, Wakil Ketua II, Gereja St. Joseph,Wawancara Palembang,2
November 2020
2. Angwarmas, Yonas dan Ignasius S.S. Refo,Pandangan Populer tentang kematian umat
Katolik Paroki St. Yoseph Rumah Tiga(tt), 30

KESIMPULAN
Api Penyucian adalah Pengajaran Dogmatis atau Konsep Beriman bukan
sebuah praktek liturgis atau Peribadatan. Walaupun Api Penyucian bukan sebuah
praktek Liturgis tetapi Api Penyucian ini mempunyai Ritus untuk jiwa – jiwa di Api
Penyucian. Setiap tanggal 2 November diperingati sebagai hari arwah. Dalam
Alkitab memang tidak menyebutkan secara jelas tentang Api Penyucian tetapi ayat
yang dianggap relevan Kitab 2 Makabe 12:38-45. Ajaran ini dipertegas pada Konsili
Lyon II (1274), Konsili Ferara-Firenze (1439) dan Konsili Toente melawan kaum
reformasi.

Pelaksanaan Ritus Api Penyucian di gereja Katolik St. Yoseph Palembang


ialah dengan cara perayaan Ekaristi atau Misa, dimulai dengan intense dan devosi
penerapan – penerapan itu juga berlaku diseluruh Gereja yang ada di Indonesia,
sedangkan diluar Indonesia Saya kurang tahu soal itu. Dalam pelaksanaan ini ada 4
bagian yaitu : Ritus Pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi dan Ritus Penutup.

DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab (Jakarta,Percetakan Lembaga Alkitab
Indonesia,2009) 2-657
Thomas P.Rausch,Katolisisme,Teologi Bagi Kaum Awam
(Yokjakarta,Kanisius,2001) 310
Konverensi Wali Gereja Indonesia, Imam Katolik, (Yokjakarta.Kanisius,7996) 468
Konverensi Wali Gereja Katolik, Konpendium Katekismus Gereja Katolik,
(Yokjakarta,Kanisius,2009) 75-76
Albertus Purnomo , Riwayat Api Penyucian Dalam Kitab Suci dan Tradisi
(Yokjakarta,Kanisius,2017) 20-23
Zakkiyunnuha , M Pintu – Pintu akhirat (Yokjakarta,Nusa Media,2014) 71
Vincentius Setiawan Triadmojo, Wakil Ketua II Gereja St. Yoseph,Wawancara
Palembang, 2 November 2020
Angwarmas, Yonas dan Ignasius S.S Refo, Pandangan Populer tentang Kematian
Umat Katolik Paroki St. Yoseph Rumah Tiga (tt) 30

Anda mungkin juga menyukai