Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan :Terapi musik untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker payudara
Sub Pokok Bahasan : Manajemen nyeri pada pasien kanker payudara dengan menggunakan
teknk distraksi terapi musik
Sasaran : pada pasien kanker payudara ( Ny. M )

Tempat : Kelurahan Ciseeng

Hari/Tanggal : Kamis, 1 Desember 2022

Jam/Waktu : 08.00-08.25

Penyuluh : Tim Kesehatan Mahasiswa Pokada

A. Analisa Situasi
Pada penderita Kanker payudara akan timbul rasa nyeri apabila sel kanker sudah
membesar, sudah timbul luka, atau bila sudah muncul metastase ke tulang. Nyeri pada
kanker merupakan satu fenomena yang subjektif. Yang merupakan gabungan antara fisik
dan non fisik. Nyeri berasal dari berbagai bagian tubuh ataupun sebagai akibat dari terapi
dan prosedur yang dilakukan termasuk operasi kemoterapi, dan radioterapi. Nyeri yang
dialami oleh penderita kanker payudara diakibatkan oleh pengaruh langsung terhadap
organ yang terkena dan pengaruh langsung terhadap jaringan lunak yang terkena.
(Fadilah, Astuti, & Santy, 2016).
Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
sebagai akibat dari kerusakan jaringanyang aktual dan potensial, yang menyakitkan
tubuh serta di ungkapkan oleh individu yang mengalaminya. Ketika suatu jaringan
mengalami suatu cidera atau kerusakan akibat bahan-bahan yang dapat menstimulus
reseptor nyeri seperti serotinin, histamin, ion kalium, bradikinin, prostagladin, dan
substansi P yang akan mengakibatkan respon nyeri (kozier, erb,berman, 2009).
Ada berbagai bentuk manajemen nyeri yang dapat dilakukan untuk menghadapi rasa
Nyeri, salah satu menanggulanginya adalah dengan tehnik distraksi/ terapi musik sebagai
terapi nonfarmakologi yang dilakukan untuk mengurangi nyeri (Yusnita, 2013).
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan rasa nyaman nyeri yang di akibatkan kanker payudara
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan klien mampu memahami tentang
manajemen nyeri.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, sasaran diharapkan dapat:
a. Menjelaskan kembali Pengertian terapi musik
b. Menjelaskan jenis-jenis terapi music
c. Menjelaskan apa saja manfaat terapi music
d. Menjelaskan risiko terapi music
e. Menjelaskan jenis-jenis terapi music
f. Mendemostrasikan terapi musik
3. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
4. Media
1. Poster

5. Pengorganisasian :
1. Presentator : Rahman Eka
2. Moderator : Finna Afriyanti
3. Fasilitator : Rahman. Finna, Imam, Bintang
4. Operator : Imam Idrus
5. Dokumentator : Bintang Maharani
6. Setting Tempat
Keterangan :

: Presentator : Dokumentator : Operator

: Moderator : Peserta/ Sasaran

: Notulen : Fasilitator

7. Strategi kegiatan penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media


1 Pembukaan 3 menit 1) Salam pembuka. Menjawab Salam,
2) Sesi Pekenalan Mendengarkan,
3) Menjelaskan tujuan Memerhatikan
penyuluhan.
Menyepakati
4) Melakukan kontrak
waktu. Memperhatikan
5) Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan.
Menjawab
6) Apersepsi.
2 Pelaksanaan 15 menit 1) Mengkaji Pengetahuan Poster
2) Penyampaian materi
a) Menjelaskan
Pengertian terapi
musik
b) Menjelaskan jenis-
jenis terapi music
c) Menjelaskan apa saja
manfaat terapi music
d) Menjelaskan risiko
terapi music
e) Menjelaskan jenis-
jenis terapi music
f) Mendemostrasikan
terapi musik
g) Memberikan
kesempatan pada klien
untuk bertanya
h) Memberikan
kesempatan pada klien
untuk menyiapkan
kondisi klien untuk
dilakukan terapi music

3 Evaluasi 5 menit 1) Menanyakan kepada Menjawab


peserta penyuluhan
tentang materi yang telah
diberikan.
2) Menanyakan ulang
dengan sesi tanya jawab.
3) Memberikan
reinforcement dan
apresiasi positif kepada
peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4 Penutup 2 menit 1) Mengucapkan
terimakasih kepada
peserta,
2) Mengucapkan salam.
3) Foto bersama.

8. Materi Penyuluhan
Terlampir
9. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tim penyuluh hadir tepat waktu.
b. Segala persiapan telah siap.
c. Proses pendidikan promosi kesehatan di kelurahan slipi
d. Semua peserta tepat waktu menghadiri acara.
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran sangat antusias menghadiri acara kegiatan promosi kesehatan.
b. Beberapa sasaran mengajukan pertanyaan.
c. Sasaran dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta memahami materi penyuluhan yang di berikan, dibuktikan dengan
mampu menjawab pertanyaan dan menanyakan hal yang harus di verifikasi
kembali.
Lampiran Materi

A. Pengertian
Pada penderita kanker dianjurkan untuk menggunakan komplementer terapi musik
untuk mengurangi nyeri yang dirasakan, dengan bersamaan atau kolaborasi dengan
medis, yaitu dengan tetap mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter.
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan
suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya yang di organisir
sedemikian rupa hingga tercipta music yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan
mental yang dapat pula menurunkan tingkat nyeri yang diderita oleh pasien.(Anonim,
2014)
B. Jenis Jenis Terapi Musik
1. Terapi musik aktif
Dalam terapi music aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan
alat music, menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata
lain pasien berinteraksi aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan terapi
musik aktif tentu saja dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik yang
kompeten.
2. Terapi Musik Pasif
Terapi musik pasif adalah dimana pasien mendengarkan atau didengarkan
musik dengan alunan nada, ritme dan juga bertempo rendah, yang memiliki
ketukan 60x/menit.(Djohan, 2006)

C. Manfaat Terapi Musik


1. Relaksasi, mengistirahatkan tubuh dan pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan
rileks, tubuh lebih bertenaga dan fikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan
kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna.
Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh
akam mengalami re-produksi, penyembuhan alami berlangsung. produk
hormone tubuh discimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran, sehingga
sangat baik digunakan untuk terapi bagi penderita kanker.
2. Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang
bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak.
yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua system
tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita
menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan otot-otot
tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Mendengarkan musik secara
teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu
menyembuhkan dan mengurangi rasa sakit. (Potter &Perry.2006)

D. Risiko dari prosedur terapi musik


Risiko dari terapi musik sangat sediki dan hampir tidak ada risikonya. Kekurangan
dari terapi ini adalah bukti ilmiahnya masih terbatas pada beberapa metode saja.
Selain itu ada kemungkinan terapi musik tidak memberikan manfaat yang diinginkan
karena metode yang dipakai mungkin tidak cocok bagi beberapa pasien. Oleh karena
itu, penting untuk mencoba berbagai metode yang paling cocok bagi setiap individu.
(Karlina,2020)

E. Jenis musik yang tepat untuk penderita kanker


Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi musik. Namun
kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran. Setiap nada, melodi,
ritme, harmoni, bentuk dan gaya musik akan memberikan pengaruh berbeda kepada
pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan
masalah atau tujuan yang ingin kita capai. Sehingga, jenis musik yang bersifat rileks
dengan tempo sekitar 60 ketukan per menit, seperti musik klasik karya Mozart. Lagu
dengan tempo 60 ketukan/menit akan membuat kita lebih rileks, karena apabila terlalu
cepat stimulus yang masuk akan membuat kita mengikuti irama tersebut, sehingga
keadaan istirahat yang optimal tidak akan tercapai. (Tambayong,2000)

F. Cara melakukan terapi musik


1. Cobalah untuk mendengarkan musik 15-20 menit sehari
2. Usahakan dalam keadaan duduk atau berbaring sambil memenjamkan mata
3. Dalam mendengarkan musik aturlah nafas serileks mungkin
4. Gunakan headphone agar tak terganggu suara lingkungan sekitar
5. Dengan cara sambil teknik relaksasi
a. Posisi yang tepat
b. Lingkungan yang tenang
Langkah relaksasi:
a. Tarik nafas dalam memalui mulut tahan
b. 2 sampai 3 detik kemudian hembuskan melalui mulut seperti berisul
c. Lakukan beberapa kali
(Putra Ristianto,2012).
DAFTAR PUSTAKA

Fadilah, Astuti, Santy: Pengaruh Teknik Relaksasi Hand Massage Terhadap


Nyeri Pada Pasien Kanker Payudara Di Yayasan Kanker Indonesia Surabaya, 2016.
Berman, A., Shirlee S., Kozier B., Glenora Erb. (2009). Buku Ajar
Praktik Keperawatan Klinis. Jakarta: EGC.
Yustiana, NK Kendri, A Ba'diah. Yogyakarta: Nuha Media Kanker Payudara dan
Sadari, 2013.
Anonim. (2014). http://www.kaskus.co.id/ /2014/06/24/hubungan-musik-dengan-
fungsi-otak.
Djohan. (2006). Terapi Musik: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Galangpress.
Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan Jilid I. Jakarta: EGC
Putra, Ristianto. (2012). http://musicforlife.co.id/news/musical-insight/efek-musik-
pada-tubuh-manusiaRuhyanudin, Faqih. (2007). Buku Ajar Dengan Judul Asuhan
Keperawatan Gangguan Kardiovaskuler. Malang: UMM Press ISBN.
Tambayong, Jan. (2000). Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai