Kti BK
Kti BK
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Teti Ratnasih M. Ag.
Oleh:
Cahyani Salsabila
NIM 1202080008
Tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar siswa antara lain: Dapat
merencanakan kegiatan penyelesaian studi, mengembangkan seluruh potensi dan
kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungan
pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, dan mengatasi
hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja (Fitri Susanty, 2022)
Selain kegiatan layanan tersebut diatas dalam bimbingan dan konseling dapat
dilakukan sejumlah kegiatan lain yang disebut kegiatan pendukung diantaranya
adalah:
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan agar konselor dapat membantu siswamemahami
dirinya, maka ia perlu melakukan serangkaian kegiatanpengumpulan data. Data
yang dikumpulkan berkenaan dengankemampuan-kemampuan intelektual,
social,fisik, kondisi kesehatan,karakteristik emosi, sikap, minat dan motivasi.
b. Konferensi kasus
Konfrensi kasus adalah suatu pertemuan secara spesifik membahaspermasalahan
yang dialami peserta didik dalam suatu forum yang dihadirioleh pihak-pihak
terkait (seperti guru pembimbing, wali kelas, guru matapelajaran, kepala sekolah
atau ahli yang diundang) yang diharapkanmasing-masing dapat memberikan
masukan data atau keterangan demikejelasan serta kemudahan bagi
terselesaikannya masalah.
c. Kunjungan rumah
Penanganan permasalahan peserta didik sering kali memerlukanpemahaman yang
lebih jauh tentang suasana rumah atan keluarga pesertadidik, untuk itu perlu
dilakukan kunjungan rumah.
d. Alih tangan kasus
Alih tangan ialah kegiatan melimpahkan penanganan suatu kasuskepada pihak
lain yang memiliki kemampuan dan kewenangan yang relevan dengan isi masalah
kasus.
e. Penilaian dan tindak lanjut
Penilaian dan tindak lanjut yaitu layanan untuk menilaikeberhasilan usaha
bimbingan yang dilakukan. Secara tidak langsunglayanan ini dapat berfungsi
untuk menilai keberhasilan program pendidikan secara keseluruhan.
1. Membimbing
bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar
dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan
jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna
menentukan rencana masa depan yang lebih baik.
2. Mengarahkan
mengarahkan anak ke hal-hal yang bersifat positif
3. Siswa bermasalah
Siswa bermasalah adalah siswa yang perilakunya menyimpang dari aturan dan
tata tertib sekolah. Penyebabnya ada banyak faktor antara lain karena faktor siswa
itu sendiri, faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor ligkungan.
4. Kedisiplinan
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.
5. Layanan
pelayanan bantuan yang dilakukan melalui kegiatan perorangan dan kelompok
untuk membantu peserta didik melaksanakan kehidupan sehari- hari secara
mandiri dan berkembang secara optimal, serta membantu peserta didik mengatasi
masalah yang dialaminya.
6. Membantu
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan,
supaya individu tersebut dapat memahami dirinya dan dapat bertindak secara
wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga,
masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.
C. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Tujuan penelitian dengan menggunakan metode ini adalah ingin
mengetahui bagaimana pelaksanaan, peran guru BK, dan hambatan dalam
melaksanakan layanan bimbingan dan konseling di MTs Khifayatul Achyar.
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling di
MTs Khifayatul Achyar.
D. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan
konseling di MTs Khifayatul Achyar, mengetahui peran guru BK dalam pelaksanaan
layanan bimbingan konseling di MTs Khifayatul Achyar, dan mengetahui hambatan
dan kendala yang terjadi pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs
Khifayatul Achyar.
F. SARAN
1. Bagi sekolah, sekolah hendaknya mampu berpartisipasi lebih aktif dan dapat
bekerjasama dengan guru bimbingan dan konseling dalam membantu pelaksanaan
layanan
2. Bagi guru bimbingan dan konseling untuk lebih lancaranya pelaksanaan
bimbingan konseling, hendaknya guru bimbingan dan konseling dapat lebih
mengembangkan diri siswa agar dapat meningkatnya kualitas layanan bimbingan
konseling
3. Bagi siswa-siswi hendaknya siswa-siswi agar lebih mengoptimalkan fungsi
keberadaan layanan bimbingan dan konseling terkait alam pengembangan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Amala, A. K., & Kaltsum, H. U. (2021). Peran Guru sebagai Pelaksana Layanan Bimbingan
dan Konseling dalam Menanamkan Kedisiplinan Bagi Peserta Didik di Sekolah Dasar.
Jurnal Basicedu, 5(6), 5213–5220. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1579
Fitri Susanty. (2022). Peran Guru BK dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling serta
Mengatasi Kenakalan Siswa di SMA IT Raudhatul Ulum Sakatiga Kabupaten Ogan Ilir.
PUSTAKA: Jurnal Bahasa Dan Pendidikan, 2(3), 90–110.
https://doi.org/10.56910/pustaka.v2i3.151
Mulyati, S., & Kamaruddin, K. (2020). Peran Guru dalam Pelaksanaan Bimbingan
Konseling. Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam, 5(02), 172–184.
https://doi.org/10.46963/alliqo.v5i02.241
Umami, F., Firman, & Neviyarni. (2022). Peran Guru BK dalam Memanagement Program
Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Education & Learning, 2(2), 38–43.
https://doi.org/10.57251/el.v2i2.383
LAMPIRAN
Dokumentasi pelaksanaan observasi dan wawancara guru BK di MTs Khifayatul Achyar
Sekolah MTs Khifayatul Achyar