Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS ILMIAH

PERAN GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN


KONSELING DI MTS KHIFAYATUL ACHYAR BANDUNG

Disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah


Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Teti Ratnasih M. Ag.

Oleh:
Cahyani Salsabila
NIM 1202080008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


TAHUN 2022
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan konseling di
MTs Khifayatul Achyar. Peran guru dalam pelaksanaan bimbingan konseling harus
mampu melibatkan pihak-pihak yang ada di sekolah seperti peserta didik, guru mata
pelajaran, kepala sekolah dan orang tua agar terlaksananya program bimbingan
konseling dengan baik. Penelitian ini dilakukan di MTs Khifayatul Achyar. Jenis penelitian
ini merupakan library research, metode yang digunakan adalah kualitatif dengan desain
deskriptif, dan dianalisis dengan kualitatif dalam bentuk narasi. Hasil penelitian adalah
pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs Khifayatul Achyar berjalan dengan baik,
guru melaksanakan perannya dalam layanan bimbingan konseling di sekolah dengan
menerapkan proses yang kontinu dan membimbing dengan prinsip untuk semua baik
siswa laki-laki maupun perempuan, namun masih terdapat beberapa hambatan yaitu
kurangnya jumlah guru BK di sekolah tersebut dan sarana prasarana yang kurang memadai.
Kata Kunci: layanan bimbingan konseling, peran guru, MTs Khifayatul Achyar
A. PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan,
bimbingan dan konseling suatu kegiatan bantuan tuntutan yang diberikan kepada
individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka untuk
meningkatkan mutunya. Hal ini sangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa
pendidikan itu merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan
kepribadian dan potensi-potensinya (bakat, minat dan kemampuannya). Kepribadian
itu menyangkut masalah perilaku dan sikap mental dan kemampuannya meliputi
masalah akademik dan keterampilan (Fitri Susanty, 2022).
Semua yang terkait dalam proses pendidikan di sekolah tentunya masing-
masing mempunyai peran sesuai dengan apa yang dibutuhkan, baik sebagai kepala
sekolah, guru, staf atau karyawan, penjaga sekolah dan ibu kantin sekolah
sekalipun. Masing-masing peran itu berjalan secara sinergis, saling melengkapi
sehingga membentuk suatu sistem yang sangat berkaitan dan harmonis. Dari
peran-peran yang ada di sekolah itu, salah satunya peran guru bimbingan
konseling sangat penting keberadaannya untuk berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar dengan baik (Mulyati & Kamaruddin, 2020).
Peranan guru bimbingan dan konseling sebagai pelaksana utama yang
mengkoordinir semua kegitan bimbingan dan konseling disekolah untuk membantu
siswa menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi siswa, agar menjadi pribadi
yang mandiri, peran-peran yang ada, peranan guru bimbingan dan konseling sangat
diperlukan sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung baik sesuai dengan apa yang
diharapkan. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh
manusia memiliki pengertian yang khas (Rahman, 2018).
Guru dalam pelaksanaan bimbingan konseling kepada siswa yang
bermasalah haruslah berperan menunjukkan jalan yang benar kepada siswa,
membimbing siswa dalam menghadapi masalah yang terjadi pada dirinya,
membantu siswa dalam menyelesaikan masalah, menentukan sikap hidup yang
benar kepadasiswa dalam menghadapi permasalahan, mengatur siswa untuk
mengakui kesalahannya, mengemudikan bagaimana jalan yang lurus yang harus
ditempuh, memimpin siswa dengan sikap yang bijaksana, memberi saran yang
baik apa yang harus dilakukan siswa dalam menghadapi permasalahan, dan
menuntun siswa untuk siap menghadapi hidup dan permasalahan dengan sabar dan
tenang (Amala & Kaltsum, 2021).
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul ‘‘Peran Guru BK dalam Pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling di MTs Khifayatul Achyar’’. Dari latar belakang di atas,
peneliti dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan layanan bimbingan konseling peserta didik di MTs
Khifayatul Achyar?
2. Bagaimana peran guru bk dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di
MTs Khifayatul Achyar?
3. Apa hambatan atau kendala yang terjadi dalam melaksanakan layanan bimbingan
dan konseling di MTs Khifayatul Achyar?
B. KERANGKA TEORITIS
Bimbingan dan konseling yaitu suatu kegiatan pemberian layanan bimbingan
atau bantuan kepada individu maupun kelompok agar dapat mengenali dan
memahami dirinya dan seluruh potensi yang ada pada dirinya sehingga mampu
mengembangkannya seoptimal mungkin guna menghadapi dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang ditempatinya (Rahman, 2018).
Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rancangan atau rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Sehingga secara
umum program bimbingan dan konseling dapat dirumuskan sebagai suatu
rangkaian kegiatan biingan dan konseling yang tersusun secara sistematis,
terencana, terorganisasi dan terkoordinasiselama periode waktu tertentu.
Pelaksanaan program-program itulah yang menjadi wujud nyata dari terselenggaranya
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah (Umami et al., 2022).
Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak
lepas dari peranan berbagai pihak di sekolah. Selain Guru Pembimbing atau Konselor
sebagai pelaksana utama penyelenggaraan Bimbingan dan konseling di sekolah, juga
perlu melibatkan kepala sekolah, guru-guru, dan staf sekolah lainnya.

Tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar siswa antara lain: Dapat
merencanakan kegiatan penyelesaian studi, mengembangkan seluruh potensi dan
kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungan
pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, dan mengatasi
hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja (Fitri Susanty, 2022)

Pelaksanaan program bimbingan dan konseling meliputi:


1. Layanan oreantasi sekolah yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien) memahami lingkungan dan memperlancar
berperannya peserta didik di lingkungan yang baru.
2. Layanan informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
pesereta didik menerima dan memahami berbagai informasi.
3. Layanan penempatan atau penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang
tepat.
4. Layanan pembelajarana yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik.
5. Layanan konseling perorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik mendapatkan langsung tatap muka dengan guru
pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi
yang dideritanya.
6. Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika
kelompok memperoleh berbagai bahan dan narasumber yang berguna untuk
menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari atau untuk
perkembangan dirinya baik sebagai individu maupun pelajar.
7. Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan yang di alaminya melalui dinamika kelompok.

Selain kegiatan layanan tersebut diatas dalam bimbingan dan konseling dapat
dilakukan sejumlah kegiatan lain yang disebut kegiatan pendukung diantaranya
adalah:

a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan agar konselor dapat membantu siswamemahami
dirinya, maka ia perlu melakukan serangkaian kegiatanpengumpulan data. Data
yang dikumpulkan berkenaan dengankemampuan-kemampuan intelektual,
social,fisik, kondisi kesehatan,karakteristik emosi, sikap, minat dan motivasi.
b. Konferensi kasus
Konfrensi kasus adalah suatu pertemuan secara spesifik membahaspermasalahan
yang dialami peserta didik dalam suatu forum yang dihadirioleh pihak-pihak
terkait (seperti guru pembimbing, wali kelas, guru matapelajaran, kepala sekolah
atau ahli yang diundang) yang diharapkanmasing-masing dapat memberikan
masukan data atau keterangan demikejelasan serta kemudahan bagi
terselesaikannya masalah.
c. Kunjungan rumah
Penanganan permasalahan peserta didik sering kali memerlukanpemahaman yang
lebih jauh tentang suasana rumah atan keluarga pesertadidik, untuk itu perlu
dilakukan kunjungan rumah.
d. Alih tangan kasus
Alih tangan ialah kegiatan melimpahkan penanganan suatu kasuskepada pihak
lain yang memiliki kemampuan dan kewenangan yang relevan dengan isi masalah
kasus.
e. Penilaian dan tindak lanjut
Penilaian dan tindak lanjut yaitu layanan untuk menilaikeberhasilan usaha
bimbingan yang dilakukan. Secara tidak langsunglayanan ini dapat berfungsi
untuk menilai keberhasilan program pendidikan secara keseluruhan.

Indikator Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling:

1. Membimbing
bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar
dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan
jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna
menentukan rencana masa depan yang lebih baik.
2. Mengarahkan
mengarahkan anak ke hal-hal yang bersifat positif
3. Siswa bermasalah
Siswa bermasalah adalah siswa yang perilakunya menyimpang dari aturan dan
tata tertib sekolah. Penyebabnya ada banyak faktor antara lain karena faktor siswa
itu sendiri, faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor ligkungan.
4. Kedisiplinan
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.
5. Layanan
pelayanan bantuan yang dilakukan melalui kegiatan perorangan dan kelompok
untuk membantu peserta didik melaksanakan kehidupan sehari- hari secara
mandiri dan berkembang secara optimal, serta membantu peserta didik mengatasi
masalah yang dialaminya.
6. Membantu
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan,
supaya individu tersebut dapat memahami dirinya dan dapat bertindak secara
wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga,
masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.
C. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Tujuan penelitian dengan menggunakan metode ini adalah ingin
mengetahui bagaimana pelaksanaan, peran guru BK, dan hambatan dalam
melaksanakan layanan bimbingan dan konseling di MTs Khifayatul Achyar.

Tempat penelitian ini dilaksanakan di MTs Khifayatul Achyar beralamat di Jl.


A. H. Nasution No. 495 Cipadung Kec. Cibiru Kab. Bandung Jawa Barat. Waktu
penelitian dilaksanakan selama sehari yaitu pada tanggal 20 Desember 2022

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling di
MTs Khifayatul Achyar.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu


dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data mengunakan
pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

D. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan
konseling di MTs Khifayatul Achyar, mengetahui peran guru BK dalam pelaksanaan
layanan bimbingan konseling di MTs Khifayatul Achyar, dan mengetahui hambatan
dan kendala yang terjadi pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs
Khifayatul Achyar.

Penelitian dilakukan di MTs Khifayatul Achyar beralamat di Jl. A. H.


Nasution No. 495 Cipadung Kec. Cibiru Kab. Bandung Jawa Barat. Penelitian
dilaksanakan selama sehari yaitu pada tanggal 20 Desember 2022. Subjek penelitian
dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling di MTs Khifayatul Achyar.
Penelitian dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik
analisis data mengunakan pengumpulan data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Program bimbingan dan konseling merupakan kegiatan layanan dan kegiatan
pendukung yang akan dilaksanakan pada periode tertentu dan dilaksanakan pada jenis
program tertentu. Sehingga secara umum program bimbingan dan konseling
dapat dirumuskan sebagai suatu rangkaian kegiatan biingan dan konseling yang
tersusun secara sistematis, terencana, terorganisasi dan terkoordinasiselama
periode waktu tertentu. Pelaksanaan program-program itulah yang menjadi wujud
nyata dari terselenggaranya kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa:


a. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di MTs Khifayatul Achyar
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di MTs Khifayatul Achyar
berjalan dengan cukup baik. Guru bimbingan konseling memberikan layanan
bimbingan konseling dan menerapkan kepada semua siswa-siswi di MTs
Khifayatul Achyar dengan benar dan baik agar semua siswa-siswi mampu
memahami serta menguasai layanan bimbingan konseling agar dapat mengetahui
tujuan layanan bimbingan konseling. Dalam melaksanakan layanan bimbingan
dan konseling guru BK bekerja sama dengan kepala madrasah, guru-guru mata
pelajaran, serta staf-staf sekolah lainnya
b. Peranan Guru BK terhadap pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs
Khifayatul Achyar
Peran guru bimbingan dan konseling di MTs Khifayatul Achyar ialah membantu
siswa dalam mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya , dan memberi
bimbingan agar siswa tidak salah dalam mengambil keputusan untuk mencapai
tujuan yang ia inginkan. Peran guru bimbingan dan konseling dalam menentukan
perkembangan potensi yang ada di dalam siswa, serta membantu siswa
menyelesaikan masalah yang ia hadapi baik itu terkait permasalahan dalam
mengikuti pelajaran di kelas ataupun perilaku-perilaku kanakalan yang ia lakukan
baik itu di sekolah ataupun di rumahnya. Dalam hal mengatasi kenakalan siswa
peran guru BK adalah memberikan arahan dan pembinaan kepada para siswa
yang bermasalah, sehingga diharapkan nantinya siswa yang bermasalah akan bisa
memperbaiki perilakunya dan menjadi siswa yang baik.
c. Hambatan dan kendala dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling di
MTs Khifayatul Achyar
Beberapa hambatan atau kendala yang terjadi dalam melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling di MTs Khifayatul Achyar ialah jumlah guru BK yang
tidak sesuai dengan jumlah siswa yang harus dikonseling, hanya ada seorang
guru BK di sekolah tersebut sehingga kurang terkoordinirnya pelaksanaan
layanan bimbingan konseling pada setiap siswa. Kemudian sarana prasarana yang
kurang memadai, ruangan bimbingan konseling pada sekolah tersebut digabung
dengan ruang uks sehingga kurang nyaman dalam melaksanakan layanan
bimbingan konseling, seperti misalnya jika ada siswa yang sedang melakukan
konseling maka kurang terjaminnya privasi konseli tersebut.
E. KESIMPULAN
MTs Khifayatul Achyar
1. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di MTs Khifayatul Achyar berjalan
dengan cukup baik. Hal ini terjadi karena adanya kerja sama antara guru BK
dengan kepala madrasah serta dengan guru-guru mata pelajaran lainnya.
2. Peran guru dalam pelaksanaan bimbingan konseling di MTs Khifayatul Achyar.
Guru dengan perannya dalam melaksanakan bimbingan konseling memberikan
bantuan kepada siswa sesuai dengan batas kemampuan yang dimiliki guru dan
batas kewenangannya dalam memecahkan masalah pribadi siswa yang dipandang
guru tepat untuk menangani permasalahan tersebut.
3. Hambatan melaksanakan layanan bimbingan dan konseling di MTs Khifayatul
Achyar jumlah guru BK yang tidak sesuai dengan jumlah siswa yang harus
dikonseling dan sarana prasarana ruangan bimbingan konseling yang kurang
memadai.

F. SARAN
1. Bagi sekolah, sekolah hendaknya mampu berpartisipasi lebih aktif dan dapat
bekerjasama dengan guru bimbingan dan konseling dalam membantu pelaksanaan
layanan
2. Bagi guru bimbingan dan konseling untuk lebih lancaranya pelaksanaan
bimbingan konseling, hendaknya guru bimbingan dan konseling dapat lebih
mengembangkan diri siswa agar dapat meningkatnya kualitas layanan bimbingan
konseling
3. Bagi siswa-siswi hendaknya siswa-siswi agar lebih mengoptimalkan fungsi
keberadaan layanan bimbingan dan konseling terkait alam pengembangan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Amala, A. K., & Kaltsum, H. U. (2021). Peran Guru sebagai Pelaksana Layanan Bimbingan
dan Konseling dalam Menanamkan Kedisiplinan Bagi Peserta Didik di Sekolah Dasar.
Jurnal Basicedu, 5(6), 5213–5220. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1579

Fitri Susanty. (2022). Peran Guru BK dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling serta
Mengatasi Kenakalan Siswa di SMA IT Raudhatul Ulum Sakatiga Kabupaten Ogan Ilir.
PUSTAKA: Jurnal Bahasa Dan Pendidikan, 2(3), 90–110.
https://doi.org/10.56910/pustaka.v2i3.151

Mulyati, S., & Kamaruddin, K. (2020). Peran Guru dalam Pelaksanaan Bimbingan
Konseling. Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam, 5(02), 172–184.
https://doi.org/10.46963/alliqo.v5i02.241

Rahman, A. (2018). Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelaksanaan


Bimbingan Belajar Di SMK Negeri 1 Loksado. Jurnal Mahasiswa Bimbingan
Konseling, 2(1), 1–14.

Umami, F., Firman, & Neviyarni. (2022). Peran Guru BK dalam Memanagement Program
Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Education & Learning, 2(2), 38–43.
https://doi.org/10.57251/el.v2i2.383
LAMPIRAN
Dokumentasi pelaksanaan observasi dan wawancara guru BK di MTs Khifayatul Achyar
 Sekolah MTs Khifayatul Achyar

 Ruang BK di MTs Khifayatul Achyar

 Proses observasi di MTs Khifayatul Achyar


 Prosesi wawancara dengan guru BK

 Potret bersama guru BK

Anda mungkin juga menyukai