PERBAIKAN TANAH
Disusun Oleh:
Kelompok 11
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang selalu
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Perbaikan Tanah ini. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa
dapat memahami dan menerapkan ilmu-ilmu geoteknik yang sudah didapat dan dapat
menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini penyusun menyadari tanpa adanya bimbingan, pengarahan, dan
bantuan dari semua pihak yang ada tentu laporan ini tidak akan terselesaikan. Penyusun
menyampaikan terimakasih kepada :
2. Ibu Dr. Devi Oktaviana Latif, S.T., M.Eng. Selaku Dosen Mata
Kuliah Praktikum Perbaikan tanah Universitas Gadjah Mada.
4. Ibu Amalia Ula Haziyah, S.T., M. Sc. Selaku Dosen Mata Kuliah
Praktikum Perbaikan tanah Universitas Gadjah Mada .
Laporan ini disusun sebagai syarat kelulusan pada mata kuliah Praktikum Perbaikan
Tanah . Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi
kita semua. Apabila ada kesalahan dalam penyusunan laporan ini, penyusun meminta
maaf yang sebesar-besarnya. Untuk itu penyusun memohon saran dan kritik yang
membangun guna memperbaiki dan melengkapi penyusunan laporan ini.
Kelompok 11 Kelas B
i
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL......................................................................................................... v
RINGKASAN .............................................................................................................. vi
ii
4.3 Konsolidasi Tanah ............................................................................................. 33
BAB V SOLUSI ......................................................................................................... 39
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3. 1 Pola Pemasangan PVD Bujursangkar (Sumber : Mochtar, 2012) ........................ 6
Gambar 2.3. 2 Pola Pemasangan PVD Segitiga (Sumber : Mochtar, 2012)................................. 7
Gambar 2.3. 3 Diameter Ekivalen PVD (Sumber : Mochtar, 2012) ............................................ 9
Gambar 4.2. 1 Tabel korelasi Liquid Limit dnegan Coeficient of consolidation ....................... 31
Gambar 4.2. 2 Permodelan rencana runway Plaxis .................................................................. 32
Gambar 5.1. 1 Perhitungan Konsolidasi tanah dengan PVD menggunakan Plaxis .................... 46
Gambar 5.1. 2 Grafik Perbandingan Waktu Konsolidasi dan Displacement Tanah dengan PVD
............................................................................................................................................... 46
Gambar 5.1. 3 Grafik Perbandingan Waktu Konsolidasi dan Displacement Tanah Dengan PVD
(Plaxis) ................................................................................................................................... 47
Gambar 5.2. 1 Skema Kapasitas Dukung Pondasi (Qb dan Qs) ................................................ 48
iv
DAFTAR TABEL
v
RINGKASAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas batas
tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik
turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi, yang dilengkapi fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta
fasilitas pokok dan penunjang lainnya.
1
1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang didapat, tujuan dari praktikum ini adalah
untuk mengetahui apakah tanah eksisting pada area rencana pembangunan bandar udara
pada Kabupaten Paser sudah memenuhi Safety factor dan bila tidak apakah solusi
perbaikan dan/atau perkuatan yang terbaik untuk tanah tersebut.
1.4. Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bandar udara atau Bandara atau Airport adalah sebuah fasilitas dimana pesawat
udara dan helikopter dapat lepas landas dan mendarat. Suatu bandar udara yang paling
sederhana minimal memiliki sebuah landasan pacu atau helipad, sedangkan untuk
bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator
layanan penerbangan maupun bagi penggunanya seperti bangunan terminal dan hanggar.
3
dasar berjenis tanah lempung. Perbandingan antara pemapatan tanah pada waktu t
dengan pemapatan konsolidasi ini berkisar antara 0% hingga 100%. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan perhitungan derajat konsolidasi dalam rumusan sebagai berikut :
𝑆𝑡
U= x 100%
𝑆
U = Derajat Konsolidasi
St = Pemapatan pada waktu t
S = Pemapatan total yang terjadi
Terdapat dua jenis pemampatan, yaitu single drainage dimana proses
pemampatan terjadi karena keluarnya air pori ke lapisan yang lebih porous, yaitu ke atas
saja atau ke bawah saja. Sementara itu pada suatu keadaan memungkinkan air pori
keluar menuju dua arah, yakni ke atas dan kebawah. Kondisi tersebut dinamakan jenis
pemampatan double drainage. Waktu konsolidasi dapat diasumsikan sebagai berikut :
𝑇(𝐻𝑑𝑟)2
U= 𝐶𝑣
T = time factor
Hdr = jarak terjauh air pori untuk mengalir keluar
Cv = koefisien konsolidasi akibat aliran pori arah vertikal
Harga faktor waktu berhubungan dengan derajat konsolidasi, nilai, dari faktor
waktu dapat diperoleh dengan melihat tabel variasi faktor terhadap derajar konsolidasi:
4
Tabel 2.2. 1 Tabel Hubungan U dan TV
Kecepatan pemapatan pada umur jalan dapat dihitung melalui rumus berikut ini :
𝑇(𝐻𝑑𝑟)2
Tv = 𝐶𝑣
𝑇𝑣
Uv = (2 √ 𝜋 ) x 100%
1.781−𝑇𝑣
Uv = (100-a)% dimana nilai a adalah 𝑎 = 0.933
5
2.3. PVD
PVD adalah sistem drainase buatan yang dipasang vertikal di dalam lapisan
tanah lunak. Sistem drainase vertikal ini mempunyai bentuk berupa sabuk
berpenampang persegi panjang, terdiri dari begian liar berupa penyaring yang terbuat
dari bahan sintetik seperti geotextile, kertas atau goni dan bagian dalam yang berfungsi
sebagai media aliran air yang terbuat dari plastik atau serabut organik.
6
Gambar 2.3. 2 Pola Pemasangan PVD Segitiga (Sumber : Mochtar, 2012)
Fungsi F(n) merupakan fungsi hambatan akibat jarak antar titik pusat PVD.
Berdasarkan hasil pengembangan oleh Hansbo (1979), harga F(n) didefinisikan sebagai
berikut :
Dimana : n = D/dw
dw = Diameter ekivalen dari Vertical drain Pada umumnya n>20
sehingga dianggap l/n =0
7
Dimana : Fs = Faktor hambatan tanah yang terganggu
Fr = faktor hambatan akibat gangguan pada PVD sendiri
Harga Fr sendiri merupakan faktor tahunan akibat daya gangguan PVD dan
dirumuskan sebagai berikut :
8
Gambar 2.3. 3 Diameter Ekivalen PVD (Sumber : Mochtar, 2012)
Maka dari asumsi diatas, persamaan waktu konsolidasi dapat ditulis seperti
berikut
9
Dengan memasukkan harga t yang direncanakan, dapat dicari harga ū h pada lapisan
tanah tempat dipasangnya PVD. Selain itu juga terjadi konsolidasi tanah arah vertikal
(ūv) yang dapat dihitung dengan rumus :
𝑇𝑣
UV = (2√ 𝜋 ) x 100%
UV = 2 x √𝑇𝑣 ∗ 𝜋 x 100%
ū = [10(1-ūh).(1. ūv)]x100%
Tiang Pancang adalah salah satu pondasi yang dapt digunakan untuk tanah jenis
tanah lempung. Tiang pancang biasanya digunakan untuk mentrasfer beban dari struktur
atas ke lapisan tanah yang dalam dimana dapat di capai daya dukung yang lebih baik.
Dan dapat pula digunakan untuk menahan gaya angkat akibat gaya apung air tanah,
menahan gaya lateral. Cara pemasangan tiang pancang berpengaruh terhadap perilaku
tiang. Pemancangan tiang umumnya mengikuti langkah berikut :
b. Pengangkatan tiang
10
` Beberapa keuntungan menggunakan tiang pancang adalah beban tiang pancang
dapat diperiksa sebelum pemancangan, prosedur pemancangan tidak dipengaruhi oleh
air tanah, tiang dapat dipancang sampai kedalaman yang dalam, pemancangan tiang
dapat menambah kepadatan tanah granuler. Untuk kekurangan dari tiang pancang
adalah Penggembungan permukaan tanah dan gangguan tanah akibat pemancangan
dapat menimbulkan masalah, tiang terkadang rusak akibat pemancangan, pemancangan
sulit bila diameter tiang terlalu besar, pemancangan menimbulkan gangguan suara,
getaran dan deformasi tanah yang dapat menimbulkan kerusakan banggunan
disekitarnya, penulangan dipengaruhi oelh tegangan yang terjadi pada saat
pengangkutan dan pemancangan tiang.
Daya dukung pondasi tiang pancang ditentukan oleh kemampuan material tiang
untuk menahan beban atau daya dukung tanah dengan daya dukung terkecil yang lebih
menentukan. Daya dukung pondasi tiang pancang dapat dihitung secara statis klasik,
berdasarkan korelasi langung dengan uji lapanga, dengan formula dinamik, analisis
perambatan gelombang, berdasarkan hasil pendogkrakan hidrolik, dan dengan pengujian
di lapangan.
Perhitungan Tahanan Ujung tiang (Qp) menurut nilai N-SPT (Mayerhof, 1956)
Qptiang = 4 x Aptiang x Np
̅
𝐴𝑠tiang x N
Qstiang = Untuk Tiang Perpindahan besar
50
11
̅
𝐴𝑠tiang x N
Qstiang = Untuk Tiang Perpindahan kecil
50
̅
N = Nilai N-SPT rata-rata disepanjang tiang
Qalltiang = Qutiang/SF
𝑉
Np = 𝑄𝑡𝑖𝑎𝑛𝑔
Peletakan tiang pancang pada rencana runway memiliki syarat spasi antar tiang
yang sebesar 2,5 D ≤ S ≤ 3 D, D melambangkan Diameter tiang sementara S
merupakan spasi antar tiang
𝜃 (𝑛−1)𝑚+(𝑚−1)𝑛
Eg = 1 - 90 [ 𝑚𝑛
]
12
Dimana : m = Jumlah baris tiang
Qtk = Eg x n x Qtiang
p = beban total
L = Panjang pondasi
13
BAB III
METODE PENELITIAN
Studi literatur pada praktikum perbaikan tanah ini ditujukan sebagai sarana
penunjang untuk menyelesaikan praktikum perbaikan tanah. Di dalam proses studi
literatur, penulis dapat mengetahui bermacam dasar teori yang akan digunakan dalam
pengerjaan proses perbaikan tanah, meliputi pengetahuan tentang tanah, metode
perbaikannya, dan berbagai macam perkuatan timbunan. Studi literatur didapatkan dari
berbagai sumber seperti, dari buku diktat kuliah, jurnal, peraturan-peraturan terkait,
internet, serta dokumen dokumen penunjang lainnya yang berhubungan dengan
praktikum perbaikan tanah.
Data data yang tanah eksisting yang didapat merupakan hasil dari data
pengeboran pada daerah yang akan ditimbun dengan timbunan tanah, hasil pengolahan
data tanah eksisting bisa dilihat seperti berikut
14
Tabel 3.3. 1 Tabel data eksisting tanah (BH1)
15
Tabel 3.3. 2 Tabel data eksisting tanah (BH2)
16
Tabel 3.3. 3 Tabel data eksisting tanah (BH3)
17
3.4. Indikator Capaian
Data tanah eksisting telah diberikan oleh pihak dosen dan asisten dosen akan
tetapi untuk data yang digunakan dalam merenencanakan perbaikan tanah diserahkan
kepada mahasiswa untuk mencari dan memahami lebih lanjut.
Dari hasil perhitungan data data yang ada maka akan ditentukan apabila
sebidang tanah eksisting yang akan dibangun bandara membutuhkan perbaikan tanah
atau tidak, bila tidak maka bisa dilanjutkan dengan penimbunan tanah eksisting dengan
tanah timbunan, bila membutuhkan perbaikan tanah maka di hitung kembali
kemampuan tanah eksisting yang telah ditambah dengan perbaikan tanah yang
direncanakan.
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari data 3 borelog di titik yang berbeda, dilakukan stratifikasi tanah. Nilai
stratifikasi tanah diambil dengan merata-rata data dari 3 borelog sehingga didapatkan
hasil stratifikasi tanah sebagai berikut.
Dalam perhitungan parameter-parameter tanah didapat dari korelasi nilai N-SPT dengan
parameter tanah. Parameter tanah yang dihasilkan adalah sebagai berikut.
19
Depth C E 𝑆𝑎𝑡 𝑑 LL Cv
Jenis Tanah SPT j KN/m v KN/m k KN/m e Gs Cc
(m) (KN/m2) KN/m2 KN/m3 % m2/hari
3 3 3
2
4
6
8 Soft Clay 3 18,5 28,75 17 3500 0,3 17,3 0,00001 7,49 11,86 1,25 2,72 0,486 61,6 0,0082192
10
12
14
16
18
20
Clay 23 64,33 34,75 18,5 5000 0,4 20,3 1E-07 10,44 16,57 0,61 2,72 0,14 27 0,0575342
22
24
26
28
30
Dense Sand 48 9 39,5 21,5 33917,8 0,39 20 0,01 10,2 16,43 0,6 2,68 - - -
32
34
36
38 Stiff Clay 57 126,67 41,5 19 20000 0,5 22 1E-07 12,19 18,98 0,38 2,67 0,016 14,6 0,0739726
40
20
Tabel 4.2. 3 Korelasi nilai SPT dengan kohesi tanah kohesif Terzaghi dan Peck 1967
Tabel 4.2. 4 Korelasi Nilai SPT dengan kohesi tanah granuler AS 4678, 2002
21
Tabel 4.2. 6 Korelasi nilai SPT dengan sudut geser tanah kohesif AS 4678, 2002
Tabel 4.2. 7 Korelasi nilai SPT dengan sudut geser tanah granuler Bowles 1977
22
Lanau anorganik 2,62 – 2,68
Humus 1,37
Tabel 4.2. 9 Nilai Berat Jenis Tanah Berdasarkan Macam Tanah Buku Mektan 1
𝑤(𝐺𝑠 − 𝑒)
𝑠𝑎𝑡 =
1+𝑒
9,81 (2,65 − 𝑒)
17,3 =
1+𝑒
𝑒 = 1,25
23
4.2.5 Berat Volume Tanah
Berat volume tanah terdiri dari berat volume basah ( γb), berat volume jenuh air
(γsat), berat volume efektif (γ’), berat volume kering (γd) didapatkan dari tabel korelasi
nilai SPT dengan berat volume tanah Bowles (1977) dan AS 4687 (2002).
Tabel 4.2. 12 Korelasi nilai SPT dengan berat Volume tanah granuler Bowles 1977
24
Tabel 4.2. 13 Korelasi Nilai SPT dengan berat volume tanah AS 4867,2002
γ’= γb – γw
γ’= γb – γw
= 17 – 9,81
= 7,49 KN/m2
𝐺𝑠 𝑤
𝑑=
1+𝑒
25
Nilai berat volume tanah soft clay kedalaman 0-14 m :
𝐺𝑠 𝑤
𝑑=
1+𝑒
2,65 (9,81)
=
1 + 1,25
= 11,68 𝐾𝑁/𝑚2
Lempung
26
Tabel 4.2. 15 Nilai Modulus Elastisitas tanah Bowles 1977
Jenis Tanah v
27
Loess 0,1 – 0,3
Beton 0,15
𝐶𝑐 = 0,54(𝑒 − 0,35)
28
Keterangan :
Cc = Compression index
e = Angka pori
𝐶𝑐 = 0,54(𝑒 − 0,35)
= 0,54(1,25 − 0,35)
= 0,486
𝐶𝑐 = 0,01(𝐿𝐿 − 13)
Keterangan :
Cc = Compression index
LL = Liquid limit
29
Kedalaman (m) Jenis Tanah Cc LL
𝐶𝑐 = 0,01(𝐿𝐿 − 13)
𝐿𝐿 = 61,6
0,016
30
Gambar 4.2. 1 Tabel korelasi Liquid Limit dnegan Coeficient of consolidation
(𝐻0−14 𝑚 + 𝐻14−26 𝑚 )2
𝐶𝑣 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝐻 𝐻
( 0−14 𝑚 + 14−26 𝑚 )2
√𝐶𝑣0−14 𝑚 √𝐶𝑣14−26 𝑚
(14 + 12)2
= 2
14 12
( + )
√0,008 √0,057
= 0,016 𝑚2 /ℎ𝑎𝑟𝑖
31
4.3 Penurunan Tanah
Dari pemodelan pada software plaxis, didapat penurunan dari tanah asli setelah
diberi beban diatasnya sebesar 46,5 cm. Analisis pemodelan menggunakan
consolidation analysis dengan jarak penimbunan 7 hari. Mayerhoff (1965) menyatakan
bahwa penurunan izin yang terjadi pada lapisan tanah dasar akibat beban di atasnya
adalah 2,54 cm (1 inch) apabila penurunan lebih besar dari 2,54 cm maka penurunan
dianggap tidak aman. Karena penurunan tanah yang terjadi lebih dari 2,54 cm maka
dilakukan perbaikan tanah.
Beban yang diterima oleh tanah asli meliputi beban timbunan, beban perkerasan,
dan beban pesawat (Pesawat Boeing 737-900 ER) dengan rincian besar beban adalah :
32
Beban perkerasan = 25,76 KN/m2 diperoleh dari :
- AC = 6 cm ; (ɣ = 21,70 KN/m2)
Data tanah :
e = 1,25
Cc = 0,468
a = 16 m
18
=
2
=9𝑚
Data timbunan :
H timbunan = 4 m
33
Data beban :
- ATB = 6 cm
- AC = 6 cm
q=ƳxH
= 17,5 x 4
= 70 KN/m
Po’ = 0,5 x Ƴ ‘ x z
= 1,87 KN/m2
𝑎 16
= = 32
𝑧 0,5
𝑏 9
= = 18
𝑧 0,5
34
Gambar 4.3. 1 Faktor Pengaruh Kurva NAVAC DM-7, 1970
= 86,16 𝐾𝑁/𝑚2
𝐻 𝑝𝑜 + ∆𝑝
𝑆𝑐 = 𝐶𝑐 𝑙𝑜𝑔
1+𝑒 𝑝𝑜′
4 1,87 + 86,16
= (0,468) 𝑙𝑜𝑔
1 + 1,25 1,87
= 2,06 𝑚
35
H z ′ po' ∆𝑝 ∆𝑝 + 𝑝𝑜′ Sc Sc kumulatif
No e Cc a/z b/z I
(m) (m) KN/m2 KN/m2 KN/m3 KN/m3 (m) (m)
1 0,5 0,5 1,25 0,486 7,49 1,87 32,0 18,0 0,48 86,16 88,03 0,18 0,18
2 0,5 1 1,25 0,486 7,49 3,75 16,0 9,0 0,46 82,57 86,31 0,15 0,33
3 0,5 1,5 1,25 0,486 7,49 5,62 10,7 6,0 0,43 77,18 82,80 0,13 0,45
4 0,5 2 1,25 0,486 7,49 7,49 8,0 4,5 0,42 75,39 82,88 0,11 0,57
5 0,5 2,5 1,25 0,486 7,49 9,36 6,4 3,6 0,32 57,44 66,80 0,09 0,66
6 0,5 3 1,25 0,486 7,49 11,24 5,3 3,0 0,28 50,26 61,49 0,08 0,74
7 0,5 3,5 1,25 0,486 7,49 13,11 4,6 2,6 0,28 50,26 63,37 0,07 0,81
8 0,5 4 1,25 0,486 7,49 14,98 4,0 2,3 0,23 41,28 56,26 0,06 0,87
9 0,5 4,5 1,25 0,486 7,49 16,85 3,6 2,0 0,21 37,69 54,55 0,06 0,93
10 0,5 5 1,25 0,486 7,49 18,73 3,2 1,8 0,21 37,69 56,42 0,05 0,98
11 0,5 5,5 1,25 0,486 7,49 20,60 2,9 1,6 0,47 84,36 104,96 0,08 1,06
12 0,5 6 1,25 0,486 7,49 22,47 2,7 1,5 0,47 84,36 106,83 0,07 1,13
13 0,5 6,5 1,25 0,486 7,49 24,34 2,5 1,4 0,46 82,57 106,91 0,07 1,20
14 0,5 7 1,25 0,486 7,49 26,22 2,3 1,3 0,46 82,57 108,78 0,07 1,27
15 0,5 7,5 1,25 0,486 7,49 28,09 2,1 1,2 0,44 78,98 107,06 0,06 1,33
16 0,5 8 1,25 0,486 7,49 29,96 2,0 1,1 0,44 78,98 108,94 0,06 1,39
17 0,5 8,5 1,25 0,486 7,49 31,83 1,9 1,1 0,44 78,98 110,81 0,06 1,45
18 0,5 9 1,25 0,486 7,49 33,71 1,8 1,0 0,41 73,59 107,30 0,05 1,50
19 0,5 9,5 1,25 0,486 7,49 35,58 1,7 0,9 0,4 71,80 107,37 0,05 1,55
20 0,5 10 1,25 0,486 7,49 37,45 1,6 0,9 0,4 71,80 109,25 0,05 1,61
21 0,5 10,5 1,25 0,486 7,49 39,32 1,5 0,9 0,4 71,80 111,12 0,05 1,65
22 0,5 11 1,25 0,486 7,49 41,20 1,5 0,8 0,39 70,00 111,20 0,05 1,70
23 0,5 11,5 1,25 0,486 7,49 43,07 1,4 0,8 0,38 68,21 111,27 0,04 1,75
24 0,5 12 1,25 0,486 7,49 44,94 1,3 0,8 0,38 68,21 113,15 0,04 1,79
25 0,5 12,5 1,25 0,486 7,49 46,81 1,3 0,7 0,36 64,62 111,43 0,04 1,83
26 0,5 13 1,25 0,486 7,49 48,69 1,2 0,7 0,36 64,62 113,30 0,04 1,87
27 0,5 13,5 1,25 0,486 7,49 50,56 1,2 0,7 0,36 64,62 115,17 0,04 1,91
28 0,5 14 1,25 0,486 7,49 52,43 1,1 0,6 0,33 59,23 111,66 0,04 1,94
29 0,5 14,5 0,61 0,1404 10,44 180,55 1,1 0,6 0,33 59,23 239,7822 0,005373 1,95
30 0,5 15 0,61 0,1404 10,44 183,16 1,1 0,6 0,33 59,23 242,3922 0,005306 1,95
31 0,5 15,5 0,61 0,1404 10,44 185,77 1,0 0,6 0,33 59,23 245,0022 0,005241 1,96
32 0,5 16 0,61 0,1404 10,44 188,38 1,0 0,6 0,33 59,23 247,6122 0,005177 1,96
33 0,5 16,5 0,61 0,1404 10,44 190,99 1,0 0,5 0,29 52,05 243,0425 0,004564 1,97
34 0,5 17 0,61 0,1404 10,44 193,6 0,9 0,5 0,29 52,05 245,6525 0,004509 1,97
35 0,5 17,5 0,61 0,1404 10,44 196,21 0,9 0,5 0,29 52,05 248,2625 0,004456 1,98
36 0,5 18 0,61 0,1404 10,44 198,82 0,9 0,5 0,29 52,05 250,8725 0,004404 1,98
37 0,5 18,5 0,61 0,1404 10,44 201,43 0,9 0,5 0,29 52,05 253,4825 0,004353 1,99
38 0,5 19 0,61 0,1404 10,44 204,04 0,8 0,5 0,29 52,05 256,0925 0,004303 1,99
39 0,5 19,5 0,61 0,1404 10,44 206,65 0,8 0,5 0,29 52,05 258,7025 0,004254 1,99
40 0,5 20 0,61 0,1404 10,44 209,26 0,8 0,5 0,29 52,05 261,3125 0,004207 2,00
41 0,5 20,5 0,61 0,1404 10,44 211,87 0,8 0,4 0,32 57,44 269,3072 0,004542 2,00
42 0,5 21 0,61 0,1404 10,44 214,48 0,8 0,4 0,32 57,44 271,9172 0,004493 2,01
43 0,5 21,5 0,61 0,1404 10,44 217,09 0,7 0,4 0,32 57,44 274,5272 0,004445 2,01
44 0,5 22 0,61 0,1404 10,44 219,7 0,7 0,4 0,32 57,44 277,1372 0,004398 2,02
45 0,5 22,5 0,61 0,1404 10,44 222,31 0,7 0,4 0,32 57,44 279,7472 0,004352 2,02
46 0,5 23 0,61 0,1404 10,44 224,92 0,7 0,4 0,32 57,44 282,3572 0,004307 2,03
47 0,5 23,5 0,61 0,1404 10,44 227,53 0,7 0,4 0,32 57,44 284,9672 0,004262 2,03
48 0,5 24 0,61 0,1404 10,44 230,14 0,7 0,4 0,32 57,44 287,5772 0,004219 2,03
49 0,5 24,5 0,61 0,1404 10,44 232,75 0,7 0,4 0,32 57,44 290,1872 0,004177 2,04
50 0,5 25 0,61 0,1404 10,44 235,36 0,6 0,4 0,32 57,44 292,7972 0,004135 2,04
51 0,5 25,5 0,61 0,1404 10,44 237,97 0,6 0,4 0,32 57,44 295,4072 0,004094 2,05
52 0,5 26 0,61 0,1404 10,44 240,58 0,6 0,3 0,29 52,05 292,6325 0,003709 2,05
53 10 36 0,38 0,0162 12,19 489,82 0,4 0,3 0,26 46,67 536,4878 0,00464 2,05
54 0,5 36,5 0,38 0,0162 12,19 492,8675 0,4 0,2 0,23 41,28 534,1505 0,000205 2,05
55 0,5 37 0,38 0,0162 12,19 495,915 0,4 0,2 0,23 41,28 537,198 0,000204 2,06
56 0,5 37,5 0,38 0,0162 12,19 498,9625 0,4 0,2 0,23 41,28 540,2455 0,000203 2,06
57 0,5 38 0,38 0,0162 12,19 502,01 0,4 0,2 0,23 41,28 543,293 0,000201 2,06
58 0,5 38,5 0,38 0,0162 12,19 505,0575 0,4 0,2 0,23 41,28 546,3405 0,0002 2,06
59 0,5 39 0,38 0,0162 12,19 508,105 0,4 0,2 0,23 41,28 549,388 0,000199 2,06
60 0,5 39,5 0,38 0,0162 12,19 511,1525 0,4 0,2 0,23 41,28 552,4355 0,000198 2,06
61 0,5 40 0,38 0,0162 12,19 514,2 0,4 0,2 0,23 41,28 555,483 0,000197 2,06
PENURUNAN TOTAL AKIBAT TIMBUNAN 2,06
36
4.5 Waktu Konsolidasi
Cv = 0,024 m2/hari
Hdr = 26 m
Tabel 4.3. 2 Tabel Fakotr waktu terhadap derajat konsolidasi tanah, Braja M. Das, 1995
𝐻𝑑𝑟 2
𝑡 = 𝑇𝑣 𝑥
𝐶𝑣
262
= 0,848 𝑥
0,016
= 35447 ℎ𝑎𝑟𝑖
= 97 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
37
Derajat Konsolidasi (%) Penurunan (m) Waktu (Hari) Waktu (Tahun)
0 0 0 0
10 0,21 334 1
20 0,41 1296 4
30 0,62 2968 8
40 0,82 5267 14
50 1,03 8235 23
60 1,23 11997 33
70 1,44 16846 46
80 1,64 23701 65
90 1,85 35447 97
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
Dari perhitungan diatas, didapatkan nilai penurunan konsolidasi tanah akibat beban
diatasnya tanah akan mengalami penurunan sebesar 1,85 m dalam waktu 97 tahun untuk
mencapai derajat konsolidasi tanah 90%.
38
BAB V
SOLUSI
Data PVD :
Data tanah :
cv = 0,024 m2/hari
Perhitungan PVD :
D = 1,05 s
= 1,05(1,5)
= 1,575 m
39
𝑎+𝑏
𝑑𝑤 = 2( )
𝜋
0,1 + 0,003
= 2( )
𝜋
= 0,066 𝑚
𝐷 1,575
𝑛= = = 24,019
𝑑𝑤 0,066
𝑛2 3 1
𝑓 (𝑛 ) = ( 2 2
) [ln(𝑛) − − ( 2 )]
𝑛 −1 4 4𝑛
24,0192 3 1
=( 2 2
) [ln(24,019) − − ( )]
24,019 − 1 4 4(24,0192 )
= 3,184
𝐶𝑣
𝑇𝑣 = 𝑥𝑡
𝐻𝑑𝑟 2
0,0016
= 𝑥1
262
= 0,0000239
40
Derajat konsolidasi PVD radial
𝑇𝑣
𝑈𝑣 = 2√ 𝑥 100%
𝜋
0,0000239
= 2√ 𝑥 100%
𝜋
= 0,552%
𝐶ℎ
𝑇ℎ = 𝑥𝑡
𝐷2
0,032
= 𝑥1
1,5752
= 0,013
8𝑇ℎ
−{ }
𝑈ℎ = 1 − 𝑒 2𝑓(𝑛)
8(0,013)
−{ }
= [1 − 𝑒 3,184 ] 𝑥 100%
= 1,62%
0,552 2,16
= [1 − (1 − ) (1 − )] 𝑥 100%
100 100
= 2,16%
41
Penurunan tanah dengan PVD pada hari ke-1
𝑆𝑡 = 𝑈 𝑥 𝑆𝑐
= 2,16% 𝑥 2,06
= 0,045 𝑚
43
76 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0018182 4,810 0,991 71,199 72,585 1,493
77 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0018421 4,842 1,004 71,667 73,039 1,502
78 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0018660 4,873 1,017 72,128 73,486 1,511
79 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0018899 4,904 1,030 72,580 73,925 1,520
80 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0019138 4,935 1,043 73,026 74,357 1,529
81 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0019378 4,966 1,056 73,464 74,782 1,538
82 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0019617 4,997 1,069 73,895 75,199 1,546
83 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0019856 5,027 1,082 74,319 75,610 1,555
84 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0020095 5,057 1,095 74,736 76,014 1,563
85 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0020335 5,087 1,108 75,147 76,411 1,571
86 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0020574 5,117 1,121 75,551 76,802 1,579
87 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0020813 5,147 1,134 75,948 77,186 1,587
88 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0021052 5,176 1,147 76,338 77,563 1,595
89 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0021292 5,206 1,160 76,723 77,935 1,603
90 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0021531 5,235 1,173 77,101 78,300 1,610
91 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0021770 5,264 1,187 77,473 78,659 1,617
92 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0022009 5,293 1,200 77,839 79,012 1,625
93 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0022248 5,321 1,213 78,199 79,359 1,632
94 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0022488 5,350 1,226 78,553 79,700 1,639
95 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0022727 5,378 1,239 78,902 80,036 1,646
96 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0022966 5,406 1,252 79,244 80,366 1,653
97 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0023205 5,435 1,265 79,581 80,691 1,659
98 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0023445 5,462 1,278 79,913 81,010 1,666
99 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0023684 5,490 1,291 80,239 81,324 1,672
100 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0023923 5,518 1,304 80,560 81,633 1,679
101 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0024162 5,545 1,317 80,876 81,937 1,685
102 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0024401 5,573 1,330 81,187 82,235 1,691
103 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0024641 5,600 1,343 81,493 82,529 1,697
104 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0024880 5,627 1,356 81,793 82,818 1,703
105 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0025119 5,654 1,369 82,089 83,102 1,709
106 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0025358 5,681 1,382 82,380 83,381 1,715
107 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0025598 5,708 1,395 82,666 83,656 1,720
108 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0025837 5,734 1,408 82,948 83,926 1,726
109 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0026076 5,761 1,421 83,225 84,191 1,731
110 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0026315 5,787 1,434 83,497 84,452 1,737
111 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0026555 5,813 1,447 83,765 84,709 1,742
112 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0026794 5,840 1,460 84,029 84,962 1,747
113 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0027033 5,866 1,473 84,289 85,210 1,752
114 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0027272 5,892 1,486 84,544 85,454 1,757
115 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0027511 5,917 1,499 84,795 85,695 1,762
116 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0027751 5,943 1,512 85,042 85,931 1,767
117 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0027990 5,969 1,526 85,285 86,163 1,772
44
118 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0028229 5,994 1,539 85,524 86,392 1,776
119 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0028468 6,019 1,552 85,759 86,616 1,781
120 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0028708 6,045 1,565 85,991 86,837 1,786
121 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0028947 6,070 1,578 86,218 87,055 1,790
122 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0029186 6,095 1,591 86,442 87,268 1,794
123 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0029425 6,120 1,604 86,662 87,478 1,799
124 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0029665 6,145 1,617 86,879 87,685 1,803
125 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0029904 6,169 1,630 87,092 87,888 1,807
126 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0030143 6,194 1,643 87,302 88,088 1,811
127 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0030382 6,218 1,656 87,508 88,285 1,815
128 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0030621 6,243 1,669 87,711 88,478 1,819
129 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0030861 6,267 1,682 87,911 88,668 1,823
130 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0031100 6,291 1,695 88,107 88,855 1,827
131 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0031339 6,316 1,708 88,300 89,039 1,831
132 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0031578 6,340 1,721 88,490 89,220 1,835
133 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0031818 6,364 1,734 88,677 89,398 1,838
134 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0032057 6,387 1,747 88,861 89,573 1,842
135 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0032296 6,411 1,760 89,042 89,745 1,845
136 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0032535 6,435 1,773 89,220 89,914 1,849
137 1,5 1,575 24,019 3,184 0,0032775 6,459 1,786 89,395 90,080 1,852
45
Gambar 5.1. 1 Perhitungan Konsolidasi tanah dengan PVD menggunakan Plaxis
Dengan PVD
0.800
Tanpa PVD
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
2.000
Gambar 5.1. 2 Grafik Perbandingan Waktu Konsolidasi dan Displacement Tanah dengan PVD
46
Perbandingan Waktu Konsolidasi dan Displacement Tanah
Dengan PVD (Hasil Plaxis)
Waktu Konsolidasi (Hari)
0 20 40 60 80 100 120 140 160
0
0.2
0.4
Displacement (m)
1.2
1.4
1.6
1.8
Gambar 5.1. 3 Grafik Perbandingan Waktu Konsolidasi dan Displacement Tanah Dengan PVD
(Plaxis)
47
Gambar 5.2. 1 Skema Kapasitas Dukung Pondasi (Qb dan Qs)
= 50 x 50
= 2500 cm2
= 0,25 m2
Qp = 4 x Ap x Np
= 54 ton
= 532,79 kN
Kedalaman (d) = 38 m
= (4 x 0,5) x 38
= 76 m2
76 𝑥 24
= 50
= 36,48 ton
= 362,17 kN
Qu = Qp + Qs
= 532,79 + 362,17
= 894,96 kN
= 894,96 / 3
= 298,32 kN
Jadi, nilai daya dukung ultimate adalah sebesar 894,96 kN dan daya dukung
allowable adalah sebesar 298,32 kN.
Lebar runway = 42 m
= 11 titik pemancangan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒 𝑎𝑛
Distribusi beban (V) = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑐𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
= 347,70 kN
b. Kelompok Tiang
1. Kebutuhan Jumlah Tiang (Np)
𝑉
Np = 𝑄
= 1,17 ≈ 2 buah
Maka, S = 3D
= 3 x 0,5
50
= 1,5 m
= 0,898
Qtk = Eg x n x Q
= 0,898 x 2 x 298,32
= 535,53 kN
Jadi, nilai daya dukung tiang kelompok adalah sebesar 535,53 kN. Nilai
daya dukung ini aman terhadap beban per kelompok tiang.
c. Pile Cap
Penggunaan pile cap bertujuan untuk menyatukan sekelompok tiang
pancang dan menyebarkan beban dari struktur di atasnya. Berikut merupakan
analisis desain rencana pile cap yang akan digunakan.
= 1500 mm
= 1000 mm
Vu2 = 173.85 kN
d = 425 mm
= 3118435,213 N
𝛼𝑠 𝑑
Vc2 = 0,083 ( + 2) 𝜆√𝑓′𝑐𝑏0 𝑑
𝑜
= 5578038,327 N
= 3363018,367 N
= 2338826,41 N
= 2338,8 kN
Nilai Vc > Vu2, maka desain rencana pile cap dapat digunakan.
d. Penurunan
Analisis penurunan fondasi dilakukan untuk mengantisipasi penurunan fondasi
yang berlebihan sehingga dapat mencegah terjadinya kegagalan struktur
bangunan yang diakibatkan beban yang berlebih. Berikut merupakan data yang
diperlukan untuk menganalisis penurunan fondasi.
Ap = 2,5 m2
Q = 173,85 kN
Ep = 4700 √500
52
= 105095,2 kN/m3
2,5 173,85
S = 100 + 2,5 𝑥 105095,2
= 0,025662 m
= 2.57 cm
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai penurunan sebesar 2,57 cm atau 1 inch
sehingga penurunan dianggap aman.
53
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari analisis data SPT 3 borelog yang dilakukan, didapatkan bahwa tanah akan
mengalami penurunan sebesar 45 cm setelah dibebani dengan timbunan setinggi 4 m
dan beban perkerasan serta beban pesawat. Nilai ini dianggap tidak aman karena
menurut Mayerhoff (1956) penurunan tanah yang terjadi akibat beban diatasnya yang
diijinkan adalah 2,54 cm. Diatas itu tanah dikatakan tidak aman. Karena penurunan
yang terjadi lebih besar dari 2,54 cm maka tanah tidak aman sehingga memerlukan
perbaikan. Disamping itu kondisi tanah yang didominasi tanah lempung dan muka air
yang tinggi menyebabkan waktu konsolidasi yang lama. Dari analisis yang telah
dilakukan tanah akan mengalami konsolidasi sebesar 2,06 m dalam waktu 97 tahun.
Solusi yang diberikan untuk memperbaiki tanah adalah PVD dan tiang pancang. Untuk
mempercepat waktu konsolidasi dipasang PVD sedalam 26 m dengan diameter 100 mm
dan tebal 3 mm. PVD dipasang dengan jarak pemasangan 1,5 m menggunakan pola
segitiga. Dengan pemasagan PVD waktu konsolidasi tanah dapat dipercepat dari 97
tahun menjadi 137 hari.
Untuk memperbaiki kekuatan tanah, dipasang group pile sedalam 38 m dengan ukuran
50 cm x 50 cm dan jarak pemasagan 1,5 m. Dari hasil analisis yang dilakukan setelah
dipasang tiang pancang tanah akan mengalami penurunan sebesar 2,57 cm. Dimana
Terzaghi dan Peck (1948) menyatakan tekanan tanah dalam pondasi rakit dapat dipilih
sedemikian rupa sehingga penurunan yang maksimum 2 inch (5 cm). Karena penurunan
tanah yang terjadi lebih kecil dari 5 cm, maka tanah dikatakan aman.
6.2 Saran
54
DAFTAR PUSTAKA
Das, Braja M. 1988. Mekanika Tanah 1: Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknik.
Diterjemahkan oleh Noor Endah dan Indrasurya B.M. Surabaya: Erlangga
Mochtar, Noor Endah. 2012. Modul Ajar Metode Perbaikan Tanah. Surabaya: ITS Press.
Nugroho Aspar, W., Nur Fitriani, E. (2016) Pengaruh Jarak dan Pola Prefabricated
Vertical Darin (PVD) pada Perbaikan Tanah Lempung Lunak. M.P.L. Vol.10, No
1. ISSN 1410-3680
Nawird H., Apoji, D., Fatimaruzahro, R., Dwi Pamudji, M., (2012) Prediksi Penurunan
Tanah Menggunakan Prosedur Observasi Asaoka Studi Kasaus : Timbunan di
Bontang, Kalimantan Timur. Jurnal Teknik Sipil. Vol. 19 No. 2 Agustus 2012.
ISSN 0853-2982
Isnaniati. (2013). Pengaruh Penggunaan Tiang Bor dan Tiang Pancang Terhadap
Besarnya Penurunan Konsolidasi Pada Tanah Lempung. Seminar Nasional III
Teknik sipil 2013.
55
Output Version 20.0.0.119
-16,00 -8,00 0,00 8,00 16,00 24,00 32,00 40,00 48,00 56,00 64,00 72,00 80,00 [m]
8,00
10
0,00 9
-8,00
-16,00 6
5
-24,00
-32,00
3
2
-40,00
-48,00
0
-8,00 0,00 8,00 16,00 24,00 32,00 40,00 48,00 56,00 64,00 72,00 [m]
8,00
10
0,00 9
-8,00
-16,00
6
5
-24,00
-32,00
3
2
-40,00
-48,00
0
-8,00 0,00 8,00 16,00 24,00 32,00 40,00 48,00 56,00 64,00 72,00 [m]
8,00
10
0,00 9
-8,00
-16,00 6
5
-24,00
-32,00
3
2
-40,00
-48,00
0