Anda di halaman 1dari 1

1.

INTERNA
a. Pertusis infeksi atau batuk rejan bakteri Bordetella pertussis di
saluran pernapasan. Bakteri ini menyebar ketika seseorang
menghirup percikan ludah (droplet) penderita batuk rejan atau
menyentuh benda yang terpapar.
Tes sampel lender, tes darah, rontgen dada
eritromisin, klaritromisin, doksisiklin, azitromisin, dan
trimetoprim/sulfametoxazol.
b. TB Paru tanpa komplikasi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
2RHZE / 4 RH
Pada fase intensif pasien diberikan kombinasi 4 obat berupa
Rifampisin (R), Isoniazid (H), Pirazinamid (Z), dan
Etambutol
(E) selama 2 bulan dilanjutkan dengan pemberian Isoniazid (H)
dan Rifampisin (R) selama 4 bulan pada fase lanjutan.
Pemberian
obat fase lanjutan diberikan sebagai dosis harian (RH)
c. Hipertensi esensial 102, seri 1
d. Infeksi saluran kemih 97, seri 1
e. DM tipe 2 33, seri 1
f. Dislipidemia 87, seri 1
g. Anemia (defisiensi besi, makrositik) 102, seri 2
h. Leptospira 52, seri 2
i. Osteoarthritis 142, seri 1
j. Osteoporosis 158, seri 1
2. IKK
a. Uretritis Gonorea 139
b. Tinea Kapitis 57
c. Herpes zoster 49
d. Dermatitis Atopik 80
e. Acne vulgaris ringan 34
f. Syphillis 157

Anda mungkin juga menyukai