KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha atas segala rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Guna memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Keperawatan Paliatif, dengan judul: “Keperawatan paliatif pada pasien CA
OVARIUM”Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mariah Diah C.T.,
S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.MB selaku dosen Keperawatan Paliatif yang telah membimbing
kami serta kepada teman-teman yang telah membantu dalam proses penyelesaian
makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah
wawasan kepada para pembaca. Terlepas dari itu makalah ini tidak luput dari kesalahan
sehingga kami mengucapkan mohon maaf jika dalam penyusunan dan di dalam
penulisan makalah ini terdapat kata tidak berkenan. Maka dari itu kami meminta kritik
dan saran yang membangun jika terdapat kesalahan di dalam penulisan makalah ini.
Kelompok 1
3
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................5
PENDAHULUAN............................................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................8
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................8
2.1 Definisi...............................................................................................................8
2.3 Etiologi.............................................................................................................10
2.5 Komplikasi.......................................................................................................11
Pengkajian keperawatan.......................................................................................14
Perencanaan............................................................................................................16
Evaluasi...................................................................................................................16
Dokumentasi...........................................................................................................17
LAPORAN PENDAHULUAN.....................................................................................17
2.1.Definisi..................................................................................................................17
4
2.2. Penyebab..............................................................................................................17
KASUS............................................................................................................................25
identitas.......................................................................................................................25
keluhan utama............................................................................................................26
ANALISA DATA...........................................................................................................37
IMPLEMENTASI/TINDAKAN KEPERAWATAN.................................................46
EVALUASI FORMATIF..............................................................................................49
EVALUASI SUMATIF.................................................................................................55
BAB IV...........................................................................................................................56
PENUTUP......................................................................................................................56
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................56
4.2 Saran.....................................................................................................................56
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling
sering ditemukan pada wanita yang berusia 50-70 tahun dan 1 dari 70 wanita menderita
kanker ovarium (Nugroho, 2014). Kanker ovarium termasuk satu dari sepuluh kanker
yang paling sering diderita oleh wanita di Indonesia.
Mual adalah gejala yang sering dijumpai pada pasien kanker ovarium, dengan
insiden 15%-40% pada saat didiagnosa (Marischa, 2017).Mual pada pasien kanker
merupakan suatu fenomena subjektif yang merupakan gabungan antara faktor fisik dan
nonfisik. Untuk faktor fisik, mual dapat berasal dari berbagai akibat dari terapi dan
prosedur yang dilakukan termasuk operasi, kemoterapi, dan radioterapi, mual yang
dialami oleh pasien kanker ovarium akan berdampak pada berkurangnya nafsu makan
pasien dan pasien akan kekurangan nutrisi atau gizi (Rasjidi, 2010).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengkajian kanker ovarium
2. Untuk mengetahui apa diagnosa kanker ovarium
3. Untuk mengetahui apa itu prioritas diagnosa kanker ovarium
4. Untuk mengetahui bagaimana implementasi kanker ovarium
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
1. Ovarium
Ovarium merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak di kiri dan kanan
uterus di bawah tuba uterine dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum
uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat
pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ketika dilahirkan, wanita memiliki
cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya.
Ovarium disebut juga indung telur yang memiliki fungsi memproduksi ovum,
hormone esterogen, dan progesterone. Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun
dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen.
Estrogen merupakan hormon terpenting pada wanita. Pengeluaran hormon ini
menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti pembesaran payudara,
pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi
pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche.
2. kanker ovarium
Kanker adalah suatu penyebab kematian paling sering dibelahan dunia dan
merupakan hambatan utama untuk mencapai harapan hidup yang diinginkan. Kanker
ovarium atau silent killer merupakan jenis keganasan ginekologi yang paling mematikan
(Kim et al, 2012). Kanker ovarium adalah sebuah penyakit sel tumor ganas yang berada
didalam ovarium wanita dan merupakan salah satu tumor paling sering ditemukan pada
organ reproduksi wanita. Tumor ovarium terbagi atas tiga kelompok berdasarkan
anatomi dari mana tumor itu berasal, yaitu tumor epithelial ovarium, tumor germ sel,
dan tumor sex cord-stromal. Tumor ovarium dapat diklaasifikan sebagai karsinoma
peritoneum primer, kanker tuba fallopii, tumor germinative, tumor ovarium epitel jinak
(adenoma), tumor potensial rendah ganas (tumor borderline), atau tumor epitel ganas
(adenokarsinoma).
9
Faktor lain yang berperan dalam peningkatan risiko terjadinya kanker ovarium yakni:
Indeks masa tubuh tinggi meningkatkan risiko kanker ovarium
Riwayat endometriosis
Konsumsi laktosa berlebihan
Riwayat post traumatic, stress disorder/PTSD
Merokok
10
2.3 Etiologi
Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Menurut Manuaba (2013)
faktor resiko terjadinya kanker ovarium sebagai berikut:
a) menstruasi dini
Jika seorang wanita mengalami haid sejak usia dini maka akan memiliki
resiko tinggi terkena kanker ovarium.
b) Faktor usia Wanita usia lebih dari 45 tahun lebih rentan terkena kanker
ovarium.
c) Faktor reproduksi
1) Meningkatnya siklus ovulatori berhubungan dengan tingginya
risiko
menderita kanker ovarium karena tidak sempurnanya perbaikan
epitel ovarium.
2) Induksi ovulasi dengan menggunakan chomiphene sitrat
meningkatkan resiko dua sampai tiga kali.
3) Kondisi yang dapat menurunkan frekuensi ovulasi dapat
mengurangi risiko terjadinya kanker
4) Pemakaian pil kb menurunkan resiko hingga 50% jika dikonsumsi
selama 5 tahun lebih.
d) Wanita mandul atau tidak bisa hamil
Wanita yang belum pernah hamil akan memiliki resiko tinggi terkena
kanker ovarium.
e) Faktor genetik
1) Sebesar 5% sampai dengan 10% adalah herediter.
2) Angka resiko terbesar 5% pada penderita satu saudara dan
meningkat menjadi 7% bila memiliki dua saudara yang menderita
kanker ovarium.
f) Makanan Terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak hewani yang
dapat meningkatkan risiko terkena kanker ovarium.
g) Obesitas
Wanita yang mengalami obesitas (kegemukan) memiliki resiko tinggi
terkena kanker ovarium.
11
Stadium 4
Kanker sudah menyebar ke organ lain yang letaknya jauh, seperti ginjal, hati,
atau paru-paru.
2.8 Patofisiologi Kanker Ovarium
penyebab pasti kanker ovarium tidak diketahui menurut multifaktoral. Resiko
berkembangnya kanker ovarium berkaitan dengan faktor lingkungan, reproduksi dan
genetik. Faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan kanker ovarium epitel terus
menjadi subjek perdebatan dan penelitian. Insiden tertinggi terjadi di industri barat.
Kebiasaan makan, kopi dan merokok, tidak bisa hamil, semua itu dianggap mungkin
menyebabkan kanker.
Penggunakan kontrasepsi oral tidak meningkatkan resiko dan mungkin dapat
mencegah. Terapi penggantian estrogen pasca menopause untuk 10 tahun atau lebih
berkaitan dengan peningkatan kematian akibat kanker ovarium. Gen-gen tumor seperti
BRCA-I dan BRCA-2 telah memperlihatkan peranan penting pada beberapa keluarga.
Kanker ovarium herediter yang dominan autosomal dengan variasi penetrasi telah
ditunjukkan dalam keluarga yang terdapat penderita kanker ovarium. Bila yang
menderita kanker ovarium, seorang perempuan memiliki 50% kesempatan untuk
menderita kanker ovarium. Lebih dari 30 jenis neoplasma ovarium telah didentifikasi.
Keganasan epiteliel yang paling sering adalah adenokarsinoma
serosa.Kebanyakan neoplasma epiteliel mulai berkembang dari permukaan epitelium,
atau serosa ovarium. Kanker ovarium bermestastasis dengan invasi langsung struktur
yang berdekatan dengan abdomen dan pelvis. Sel-sel ini mengikuti sirkulasi alami
cairan peritoneal sehingga implantasi dan pertumbuhan. Keganasan selanjutnya dapat
timbul pada semua permukaan intrapenitoneal. Limfasik yang disalurkan ke ovarium
juga merupakan jalur untuk penyebaran sel-sel ganas. Semua kelenjar pada pelvis dan
kavum abdominal pada akhimya akan terkena. Penyebaran awal kanker ovarium dengan
jalur intrapertoneal dan limfatik muncul tanpa gejala atau tanda spesifik.
14
BAB III
PEMBAHASAN
Dokumentasi
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang
diberikan, yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan perawatan yang berguna
untuk kepentingan pasien, perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan
tanggung jawab perawat (Nursalam, 2013).
LAPORAN PENDAHULUAN
Kategori : fisiologis
Subkategori : Respirasi
2.1.Definisi
Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan/ atau eleminiasi karbondioksida pada
membran alveolus-kapiler.
2.2. Penyebab
1 Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2 Perubahan membran alveoluskapiler
2.3. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif : Objektif :
Subjektif : Objektif :
1. Pusing 1. Sianosis
2. Pengelihatan kabur 2. Diaforesis
3. Gelisah
4. Napas cuping hidung
5. Pola napas abnormal
(cepat/lambat, reguler/ireguler,
dalam/dangkal)
6. Warna kulit abnormal (mis. Pucat,
kebiruan)
7. Kesadaran menurun
Konservasi Energi
Perfusi Paru
Tingkat Pelirium
intradermal
Kategori : fisiologis
2.1.Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
2.2. Penyebab
1. Ketidakmampuan menelan makanan
2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme
5. Faktor ekonomi (mis, finansial tidak mencukupi)
6. Faktor psikologis (mis. stres, keengganan untuk makan)
Subjektif : Objektif :
Subjektif : Objektif :
21
DEFISIT NUTRISI
Eliminasi Fekal
Fungsi Gastrointestinal
22
Nafsu Makan
Status Menelan
Tingkat Depresi
Tingkat Nyeri
DEFISIT NUTRISI
Kategori : fisiologis
2.1.Definisi
23
Fungsi Gastrointestinal
Keseimbangan Elektrolit
Keseimbangan Cairan
Penyembuhan Luka
Status Nutrisi
Tingkat Mual/Muntah
KASUS
Kemudian pada tanggal 8 Februari 2023 pukul 07.00 WIB pasien dilarikan ke rumah
sakit X karena pasien tiba-tiba merasa sesak nafas, selama di rawat inap dilakukan
pemeriksaan - pemeriksaan CT SCAN, USG, dan lain-lain.sehingga ditemukan indikasi
kanker ovarium.
Sistem Pernafasan
a. RR: 25x/menit
b. Keluhan: sesak nyeri waktu nafas
Batuk : ada tidak
keterangan : tidak ada
Sekret : ada tidak
keterangan : tidak ada
Penggunaan otot bantu nafas: ada tidak
d. Ictus Cordis: ruang interkostal kiri V, agak ke medial (2 cm) dari linea
midklavikularis kiri.
e. CRT : < 2 detik
f. Akral: hangat kering merah basah pucat
panas dingin
g. Sikulasi periferr: normal menurun
Sistem Endokrin
a. Pembesaran tyroid: ya tidak
b. Pembesaran kelj getah bening: ya tidak
c. Hipoglikemia: ya tidak
d. Hiperglikemia: ya tidak
e. Masalah DM : ya tidak
6.TB : 157 cm BB : 52
7.Fluktuasi berat badan 6 bulan terakhir : normal Bertambah Berkurang √
4 Kg
8.Kesukaran menelan : Ya √ Tidak
9.Gigi palsu : √ Tidak Ya bagian atas bagian bawah
10.Gigi ompong : √ Tidak Ya Bagian atas Bagian bawah
Sebagaian besar
11.Jumlah cairan/minum : √ < 1 ltr/hari 1-2 ltr/hari > 2 ltr/hari
12Suplemen cairan : tidak ada
13. Peristaltik: 25x/menit
POLA ELIMINASI
1.BAB:1x/hari Terakhir tanggal : 7 Februari 2023
Konsistensi: keras lunak cair lendir/darah
2.Keluhan saat BAB Nyeri Keluar darah lainnya: tidak ada
3.Warna faeces: kecoklatan
4.Colostomy : √ tidak Ya Keterangan :
tidak ada
kekurangan:
Masalah Keperawatan: kekurangan cairan 648 cc
POLA TIDUR-ISTIRAHAT
1. Kebiasaan tidur : 5 jam/malam hari 2 jam/tidur siang
2. Masalah tidur : Tidak ada terbangun malam hari Sulit tidur/Insomnia
Mimpi buruk √ Nyeri/tdk nyaman/sesak nafas
kecemasan
lainnya: .............................................................
POLA KOGNITIF-PERSEPTUAL
34
POLA PERAN-HUBUNGAN
1. Peran saat ini yang dijalankan (pekerjaan dan keluarga): ibu rumah tangga
2. Keluhan peran sehubungan dengan sakit: √ Tidak ada masalah Ada
masalah,
Sebutkan : tidak ada
Sistem pendukung: Pasangan(Istri/Suami) √ Saudara/famili
Orang tua/wali teman dekat tetangga
3. Interaksi dengan orang lain: √ Baik Ada masalah
Menutup diri: Tidak Ya
4.Mengisolasi diri/diisolasi orang lain √ Tidak Ya
POLA NILAI-KEYAKINAN
1. Kebiasaan beribadah
Sebelum sakit sering kadang- kadang tidak pernah
Selama sakit sering kadang- kadang tidak pernah
2. Bantuan yang diperlukan Pasien untuk memenuhi kebutuhan beribadah:
Tidak ada
TERAPI
37
(KELOMPOK 1)
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny.S
38
No RM : 123-456-xxx
Irama
nafas tidak
teratur
Pola nafas
dipsnoe
Suara nafas
weezing Sesak nafas
Alat bantu
nafas nasal
kanul 3
rpm
39
Berat badan
menurun, nafsu
makan menurun
DO : - pasien tidak
menghabiskan
makananya
Nafsu
makan
berkurang
Berat Asupan nutrisi
badan tidak mencukupi
turun
Peristaltik
25x/menit
Pasien
40
minum < 1
ltr
Kekurangan cairan
DO : - jumlah
BAK 250 cc/hari
Balance
cairan
kekuranga
n 648 cc
No RM : 123-456-xxx
D.0019
Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan 8 Februari 10
makanan d.d berat badan menurun Februari
D.0037
Risiko ketidakseimbangan elektrolit d.d 8 Februari 11
ketidakseimbangan cairan (dehidrasi) Februari
42
No Hari/tgl/jam Diagnosis keperawatan Luaran Keperawatan (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI) TTD/
Inisial
perawat
1. Rabu/8 Gangguan pertukaran gas Pertukaran Gas (L.01003) Terapi Oksigen (I.01026) Rifqi
februari/12.00 b.d ketidakseimbangan Definisi
ventilasi perfusi d.d Setelah dilakukan Tindakan Memberikan tambahan oksigen untuk mencegah
dispnea dan bunyi nafas perawatan selama 4X24 jam dan mengatasi kondisi kekurangan oksigen
tambahan (D.0003) maka diharapkan pertukaran gas jaringan
nya meningkat dengan kriteria Tindakan
hasil: - Monitor kecepatan aliran oksigen
Dipsnea menurun - Monitor posisi alat terapi oksigen
Bunyi nafas - Monitor aliran oksigen secara periodik dan
tambahan menurun pastikan fraksi yang diberikan cukup
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
43
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan
oksigen di rumah
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan dosis oksigen
- Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur
Pemantauan Respirasi (I.01014)
Definisi
- Mengumpulkan dan menganalisis data untuk
menghasilkan kepatenan jalan napas dan
kefektifan pertukaran gas
Observasi
- Monitor pola napas
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
napas
- Auskultasi bunyi napas
Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
Edukasi
44
IMPLEMENTASI/TINDAKAN KEPERAWATAN
(D.0037)
- Memonitor kemungkinan penyebab ketidaksei
48
9 mbangan elektrolit
Februari/08.0 - Memonitor kadar elektrolit serum
0 Rifqi
(D.0003)
11
Februari/12.0
0
50
EVALUASI FORMATIF
Tgl. 9 Februari 2023 Tgl. 10 Februari 2023 Tgl. 11 Februari 2023 Paraf Perawat
No Dx Tgl. 8 Februari 2023
Kep
(D.0003) S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan masih S : Pasien mengatakan sudah S : Pasien mengatakan sudah tidak Rifqi
masih sesak napas dan agak sesak napas dan nafas tidak terlalu merasa sesak sesak dan Kembali normal
nafas pendek pendek napas
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
52
(D.0019) S : Pasien mengatakan susah menelan S : Pasien mengatakan sudah mulai S : Pasien bisa menelan dan nafsu Laily
dan tidak bernafsu makan bisa menelan dan mulai bernafsu makan meningkatp
makan
A: Masalah teratasi
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
P: Intervensi dihentikan
P: Intervensi dilanjutkan
No Dx Tgl. 8 Februari 2023 Tgl. 9 Februari 2023 Tgl. 10 Februari 2023 Tgl. 11 Februari 2023 Paraf
Kep Perawat
(D.0037) S : Pasien mengatakan urine yang S : Pasien mengatakan urine yang S : Pasien mengatakan urine yang S : Pasien mengatakan urine Rifqi
dikeluarkan sedikit dan BAB keras dikeluarkan masih sedikit dan BAB dikeluarkan sudah mulai banyak dan yang dikeluarkan banyak
agak sedikit lunak BAB lunak dan BAB lunak
54
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan P: Intervensi dilanjutkan P: Intervensi dilanjutkan P: Intervensi dihentikan
55
56
EVALUASI SUMATIF
Ny. S datang ke rumah sakit pada tanggal 8 Februari 2023 pukul 07.00 dengan
keluhan Pasien mengeluh sesak nafas, mual, sering kencing, nafas pendek dan tidak
bernafsu makan. Setelah dilakukan pengkajian ditemukan beberapa masalah yaitu
pada pernafasan, nutrisi dan cairan. Pasien di diagnose medis CA Ovarium dan untuk
diagnosa keperawatan sesuai buku SDKI yaitu Gangguan pertukaran gas b.d
ketidakseimbangan ventilasi perfusi d.d dispnea dan bunyi nafas tambahan, Defisit
nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d berat badan menurun dan Risiko
ketidakseimbangan elektrolit d.d ketidakseimbangan cairan (dehidrasi).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kanker ovarium sebuah penyakit sel tumor ganas yang berada didalam ovarium wanita
dan merupakan salah satu tumor paling sering ditemukan pada organ reproduksi wanita.
Tumor ovarium dapat diklaasifikan sebagai karsinoma peritoneum primer, kanker tuba
fallopii, tumor germinative, tumor ovarium epitel jinak (adenoma), tumor potensial
rendah ganas (tumor borderline), atau tumor epitel ganas (adenokarsinoma).Tumor-
tumor sel germinal Tumor sel germinal berasal dari sel yang menghasilkan ovum,
umumnya tumor germinal adalah jinak meskipun beberapa menjadi ganas, bentuk
keganasan sel germinal adalah teratoma, disgermioma dan tumor sinus endoderma.
4.2 Saran
1. Diharapkan klien dapat selalu menjaga pola hidup sehat dan olah raga teratur,
makan makanan yang bergizi seimbang, hindari makanan yang berMSG, segera
memeriksakan diri bila timbul gejala serupa
2. Untuk mencapai hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan hubungan baik
dan keterlibatan klien, keluarga dan perawat sehingga timbul rasa saling percaya
yang akan menimbulkan kerjasama dalam pemberian asuhan keperawatan
3. Perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan hendaknya mempunyai
pengetahuan, keterampilan yang cukup serta dapat bekerjasama dengan tim
kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien kista ovarium
karena pada klien tersebut memerlukan penanganan yang cepat dan tepat supaya
tidak jatuh dalam kondisi yang lebih buruk lagi seperti tumor ovarium menjadi
kanker ovarium.
58
DAFTAR PUSTAKA
Hannan, M., Suprayitno, E., & Yuliyana, H. (2019). Pengaruh terapi kompres hangat
terhadap penurunan nyeri sendi osteoarthritis pada lansia di Posyandu Lansia
Puskesmas Pandian Sumenep. Wiraraja Medika: Jurnal Kesehatan, 9(1), 1-10.
Saleng, H. (2020). Kompres Dingin Terhadap Pengurangan Nyeri Luka Perineum Ibu
Post Partun di RSKDIA Pertiwi. Madu: Jurnal Kesehatan, 9(1), 1-7.