Anda di halaman 1dari 1

Obyek tanah bilamana ingin dihaki, maka tentunya membutuhkan pendaftaran, pendaftaran

hak atas tanah ini nantinya akan berujung pada dikeluarkannya sertipikat hak atas tanah.
Pendaftaran hak atas tanah dilakukan oleh BPN melalui Kantor Pertanahan Kabupaten atau
Kota yang mana merupakan Badan atau Pejabat TUN. Karena sertipikat itu dikeluarkan oleh
badan yang tergolong sebagai Badan atau Pejabat TUN, maka sertipikat itu tergolong sebagai
Keputusan TUN. Bilamana sertipikat itu ternyata mengandung cacat administratif atau
merugikan pihak lain, maka sertipikat itu dapat digugat pembatalannya, gugat pembatalan ini
tergolong sebagai Sengketa TUN. Sengketa TUN, karena yang disengketakan adalah KTUN,
maka permohonan gugatan pembatalan dapat diajukan ke Badan atau Pejabat TUN yang
mengeluarkan sertipikat itu (BPN), atau juga dapat diajukan kepada Pengadilan TUN.
Implikasi bilamana sertipikat hak atas tanah itu dibatalkan padahal tanah itu sedang
dijaminkan, maka jaminan hak atas tanah yang berupa Hak Tanggungan itu otomatis menjadi
hapus seketika setelah dikeluarkannya keputusan pembatalan sertipikat hak atas tanah
tersebut. Hal ini karena sertipikat hak atas tanah adalah suatu penetapan tertulis yang
ditujukan memberikan kepastian hukum, yang mempunyai sifat sebagai KTUN yang
merupakan penetapan tertulis, berbentuk ijin, konkrit, individual dan final, dan timbulnya
sertipikat ini menimbulkan hak dan kewajiban bagi pemegang hak maupun kepada orang lain
secara tidak langsung, dan dikeluarkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Terdak DewiHastuti telah melakukan Tindakan pem
belian tanah dengandokumen yang tidak sah, yaitu Surat PemindahanPenguasaan Tanah
(SPPT) DAN Surat Keterangan Tanah
(SKT), dalam asas ultimum remedium mengatakan bahwaTindakan hukum harus diambil  se
bagai upaya terakhirsetelah semua alternatif lain gagal. Dalam kasus terdakwaDewi Hastuti y
ang menuntut ha katas tanah Garapan
yang telah dia beli, perlu pertimbangan apakah jaksa sudahmengikuti prinsip ini. Meskipun a
hli Hukum Agrariamenyatakan bahwa tanah Garapan sebenarnya milik PemdaKota
Bengkulu, pasal 1963 KUHPdt menyatakan bahwaseseorang dapat memperoleh hak milik ata
s tanah yang diduduki tanpa sertifikat jika sudah terjadi daluwarsa ataulewatnya waktu, Nam
un Terdakwa telah mendaftarkantanah tersebut ke Badan Pertanahan Nasional
dan memperoleh sertifikat HGB.

Anda mungkin juga menyukai