Anda di halaman 1dari 1

Bagaimana Hukumnya Apabila Sertipikat Tanah Hilang?

Apabila Sertipikat Tanah hilang, maka dapat diajukan pengajuan sertipikat baru. Hal ini
diatur dalam Pasal 57 angka (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah, yang menyatakan bahwa:

“Atas permohonan pemegang hak diterbitkan sertipikat baru sebagai pengganti sertipikat
yang rusak, hilang, masih menggunakan blanko sertipikat yang tidak digunakan lagi, atau
yang tidak diserahkan kepada pembeli lelang dalam suatu lelang dieksekusi.”

Caption:

Dasar hukum pengajuan sertipikat baru diatur dalam Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dalam hal ini permohonan pergantian sertipikat
tanah hilang harus disertai pernyataan di bawah sumpah dari yang bersangkutan di hadapan
Kepala Kantor Pertanagan atau Pejabat yang ditunjuk mengenai hilangnya sertipikat hak
yang bersangkutan, penerbitan sertipikat pengganti didahului dengan pengumuman 1 (satu)
kali dalam salah satu surat kabar harian setempat atas biaya pemohon, jika dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari dihitung sejak hari pengumuman tidak ada yang mengajukan
keberatan mengenai akan diterbitkannya sertipikat pengganti tersebut atau ada yang
mengajukan keberatan akan tetapi menurut pertimbangan Kepala Kantor Pertanahan
keberatan tersebut tidak beralasan, diterbitkan sertipikat baru, jika keberatan yang diajukan
dianggap beralasan oleh Kepala Kantor Pertanahan, maka ia menolak penerbitan sertipikat
pengganti, mengenai dilakukannya pengumuman dan penerbitan serta penolakan penerbitan
sertipikat baru dibuatkan berita acara oleh Kepala Kantor Pertanahan, sertipikat pengganti
diserahkan kepada pihak yang memohon diterbitkannya sertipikat tersebut atau orang lain
yang diberi kuasa untuk menerimanya, untuk daerah-daerah tertentu Menteri dapat
menentukan cara dan tempat pengumuman yang lain.

Prosedur mengurus sertipikat tanah yang hilang ialah membuat surat pengantar dari RT/RW
dan kelurahan, membuat laporan kehilangan sertipikat tanah yang hilang ke kantor polisi,
melapor ke Badan Pertanahan Nasional dengan membawa semua persyaratan, menerbitkan
pengumuman di media cetak, proses verifikasi kelayakan dan pengambilan sumpah,
peninjauan kembali lahan, penerbitan Sertipikat Tanah Penggnati.

Anda mungkin juga menyukai