Anda di halaman 1dari 10

Sriwijaya Journal of

Internasional RelationsVol X No X, Bulan 202X


Halaman X-XX

ANALISIS KASUS PEREMPUAN SEBAGAI KORBAN KEKERASAN


SEKSUAL DALAM PERSPEKTIF FEMINISME
Cherry Pruden Kanaya
1
Departemen, Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia

SUBMISION TRACK ABSTRACT

Recieved: date, month, year Sexual harassment is still being reported in Indonesian rural communi-
Final Revision: date, month, year
Available Online: date, month, year ties from various groups. The biggest source of violence is humans, espe-
cially women. National level schools or teachers must provide a safe
KEYWORD
space for students to study so cases of sexual violence can occur there.
Feminism, Sexual Harassment,
According to national opinion, senior teachers are held to a higher stan-
Indonesia.
dard than other educational institutions when it comes to eliminating sex
in the classroom. To this end, the article analyzes the causes of sexual
disadvantage of women in high society. Using a qualitative research
methodology, this study uses a developed feminist perspective. Based on
the data - the data used is a summary of the second level of data derived
from primary literature, popular culture, and popular discourse. Based
on research findings, many women in neighborhood colleges experience
sexual harassment.

KATA KUNCI ABSTRAK

Feminisme, Pelecehan Seksual, Pelecehan seksual masih dilaporkan di masyarakat pedesaan Indonesia
Indonesia. dari berbagai kelompok. Sumber kekerasan terbesar adalah manusia
CORRESPONDENCE terkhususnya wanita. Sekolah atau guru tingkat nasional harus

Email :
menyediakan ruang yang aman bagi siswa untuk belajar agar kasus
cherrypruden11@gmail.com kekerasan seksual bisa terjadi di sana. Menurut hasil jajak pendapat
nasional, guru senior memiliki standar yang lebih tinggi daripada lembaga
pendidikan jenis lain dalam hal pelecehan seksual di kelas. Untuk tujuan
ini, artikel tersebut menganalisis penyebab pelecehan seksual terhadap
perempuan di lingkungan kelas atas. Dengan menggunakan metodologi
penelitian kualitatif, penelitian ini menggunakan perspektif feminisme
yang dikembangkan. Dengan berdasarkan data - data yang dipakai yaitu
ringkasan data tingkat kedua yang berasal dari literatur primer, budaya
populer, dan wacana populer. Berdasakan penemuan yang telah diteliti
bahwa banyaknya wanita di perguruan lingkungan mengalami pelecehan
seksual.

1
Cherry Pruden Kanaya Analisis Kasus Perempuan Sebagai
Korban Kekerasan Seksual Dalam
Perspektif Feminisme

sekitarnya. Berdasarkan hasil observasi


awal situasi, yang menjadi korban
kekerasan dalam hal ini mengalami
gangguan persepsi terhadap aktivitas yang
dilakukan oleh lingkungan dan suaminnya,
PENDAHULUAN
sehingga membutuhkan tempat untuk
Kekerasan yang terjadi di kalangan wanita
beristirahat. Kekerasan seksual adalah
adalah kejadian yang seringkali menjadi
masalah sosial yang serius dan ancaman
landasan keyakinan setiap orang.
komprehensif bagi kesehatan masyarakat
Terkhususnya wanita yang sangat sering
umum. Menurut United Nation Women,
jadi sasaran diskriminasi maupun sebagai
terjadi peningkatan yang signifikan dalam
sasaran dalam kekerasan. Secara umum
kasus pelecehan di tempat kerja selama
jenis kekerasan yang terjadi sama dengan
beberapa tahun terakhir. Secara global,
jenis kekerasan yang terjadi secara fisik,
tingkat penyerangan seksual adalah 736
seperti penganiayaan, maupun seksual,
juta wanita. Pelecehan seksual kepada
seperti penukaran. Namun berdasarkan
wanita pun menjadi bertambah dengan
yang diketahui, kekerasaan tersebut tidak
berbagai macam permasalahan yang
terbatas pada penyakit fisik saja; itu
terjadi yang sangat rumit dan itu
mungkin juga termasuk penyakit
berlangsung terus menerus, seperti
psikologis atau mental. Mayoritas
ditempat umum, lingkungan rumah, serta
perempuan yang menjadi korban kekerasan
di beberapa negara permasalahan ini
berasal dari 21 kelompok etnis berbeda,
terjadi. Menurut sebuah studi tunggal yang
termasuk ibu rumah tangga, pebisnis,
dilakukan oleh perusahaan yang berbasis
dosen, dan pegawai negeri. Ketika
di Singapura dan Indonesia adalah negara
seseorang menjadi korban, sering
terpopuler kedua di Asia Pasifik yang
diasumsikan bahwa mereka adalah
secara umum tidak aman bagi pekerjanya.
perwakilan dari orang-orang dalam
Setelah pengarahan awal diberikan oleh
komunitas meskipun mereka hanyalah
seorang Filipina. Studi tersebut juga
seorang korban. Selama ini, perilaku
memiliki hubungan yang kuat dengan
mereka tidak menentu dan cendrung
maraknya kasus pelecehan seksual di
terputus. Secara umum, masyarakat sering
Indonesia.
mengangkat isu diskriminasi terhadap
Tercatat bahwa kasus kekerasan seksual di
perempuan, bahkan terkadang para
negara Indonesia yaitu 299.911 kasus ini
perempuan tersebut dibunuh di lingkungan

Sriwijaya Journal of International Relations Vol X No X, Bulan 202X 2


Cherry Pruden Kanaya Analisis Kasus Perempuan Sebagai
Korban Kekerasan Seksual Dalam
Perspektif Feminisme

terjadi yang melibatkan individu sebesar 27%, setelah itu dilanjutkan oleh
perempuan sepanjang tahun. Karena perguruan tinggi Islam atau perguruan
persentase kasus yang dilaporkan ke tinggi lain yang menyelesaikan semester
Komnas Perempuan pada tahun 2019 kedua dengan persentase sebesar 19%, dan
meningkat sebesar 60% menjadi 2.389 SMU/SMK menyelesaikan semester ketiga
kasus pada tahun yang sama yaitu 2020, dengan perhitungan mencapai 15%.
peningkatan tersebut drastis. pengaduan ke
Kasus pelecehan dan pelecehan seksual
Komnas Perempuan juga menjadi faktor.
yang terjadi pada wanita di tempat umum
Di Indonesia, prevalensi penyakit menular
semakin marak, dan kasus pelecehan serta
seksual telah meningkat selama beberapa
pelecehan seksual terhadap perempuan
tahun terakhir. Berdasakan hasil dari
terjadi di fasilitas publik atau bahkan
Komnas Perempuan, dalam beberapa tahun
karena fasilitas publik tidak berfungsi
terakhir, tingkat deteriorasi terhadap
dengan baik. Fakta tersebut di atas
pekerja mencapai 792%, atau delapan kali
menunjukkan bahwa posisi seseorang
lipat dari rata-rata nasional. Dalam salah
terhadap tindakan terorisme seperti
satu kasus tersebut di atas, perhatian
melarikan diri dan pencabulan sangat
pemerintah Indonesia dan masyarakat
rentan. Kondisi ini ditandai dengan sikap
umum adalah perlakuan terhadap pegawai
agresif penghuni terhadap teror, intimidasi,
di lingkungan pendidikan. Lingkungan
tidak menghormati hukum, dan memusuhi
belajar yang aman dan nyaman diperlukan
penduduk setempat. Pemerintahan
bagi siswa untuk mempelajari materi, dan
memiliki perhatian yang kuat terhadap isu
lingkungan ini juga harus menjadi lokasi
khusus ini. Setiap bangsa di dunia,
bagi mereka yang memilih untuk
khususnya bagi bangsa Maju yang
melakukan aktivitas seksual. Dari hasil
digambarkan sangat bermusuhan dan
grafik di bawah ini, dapat disimpulkan
pendendam dengan Hak Asasi Manusia
bahwa guru tingkat atas merupakan bagian
memandang femicide sebagai isu utama.
dari kelompok pendidik yang sering
Di negara mana pun, pasti ada
mengalami pelecehan seksual dan bentuk
perlindungan bagi perempuan anggota
diskriminasi lainnya. Menurut data yang
geng Hak Asasi Manusia, yang paling
dihimpun selama periode 2015 hingga
menonjol yaitu hak terhadap wanita,
tahun 2020, perguruan tinggi atau
khususnya korban dari kekerasan maupun
perguruan tinggi unggulan menyelesaikan
pelecehan seksual yang terjadi saat ini.
semester pertama dengan perhitungan yaitu
Seorang wanita harus mengekspresikan

Sriwijaya Journal of International Relations Vol X No X, Bulan 202X 3


Cherry Pruden Kanaya Analisis Kasus Perempuan Sebagai
Korban Kekerasan Seksual Dalam
Perspektif Feminisme

dirinya dengan jelas dan spesifik saat alat angkut utama dimaksud. Pemerkosaan
menyatakan hak privasinya karena, merupakan bentuk omong kosong yang
menurut aturan beberapa konvensi sangat serius. Jika dilihat dari sisi kualitas,
internasional, dia akan dipindahkan ke metode operasi ini menjadi lebih
sekelompok wanita pembayar sewa mencurigakan dan sering dilakukan dengan
bersama minoritas, anak-anak, serta cara non-manufaktur. Kerugian yang
kelompok lain yang berpikiran sama diakibatkan tindak pidana tidak hanya
seperti rakyat. Kumpulan wanita digabung berdampak pada kerugian fisik, tetapi juga
kan di sebuah kumpulan wanita yang tidak kerugian non fisik, yang dimana
kuat atau dalam artian rentan, tidak aman, penderitaan itu sendiri mengganggu
serta di khawatirkan menjadi situasi yang kehidupan sehari-hari .
dapat menjadi sebuah ancaman dan juga
sangat rapuh yang akan membahayakan KERANGKA KONSEP
mereka, dengan beberapa diantaranya yaitu Dalam esai ini, feminisme digunakan
adanya warga. Kekerasan terhadap sebagai lensa untuk mengkaji dinamika
individu dapat terjadi dimana saja. Tidak gender dan realisme dalam fenomena
semua tempat selalu aman bagi wanita. pelecehan seksual yang dialami oleh
Keadaan hanya aman untuk wanita jika ada perempuan kelas atas. Dalam kajian ini
peluang yang dirancang khusus untuk juga akan digunakan nya sebuah prinsip di
memanfaatkannya. Tindak kriminalitas dalam penelitian ini agar para peneliti
seperti pencopetan, perampokan, dapat lebih mudah untuk menganalisis
penculikan, atau yang sedang sering data. Berdasarkan analisis yang dikaji,
muncul di berita di media elektronik atau penulis memakai kerangka retorika yang
media cetak adalah menyembunyikan diilhami feminisme yang dikembangkan
secara seksual di angkutan umum adalah dari para ahli. Kajian berupa seksualitas
angkutan umum yang tidak memperhatikan manusia serta hukuman sendiri dilakukan
kenyamanan dan keamanan Di sebagian bersama-sama di dalam wawancara beserta
besar angkutan, telah terjadi pelanggaran esai yang diterbitkan pada akhir tahun 70
seksual. Penumpang wanita, secara default, an. Analisis ini dikembangkan dengan
adalah musuh utama. Pengurangan kata itu menyerupai kemiripan argumen ori yang
dilakukan oleh supir tersebut atau mungkin dimaksudkan untuk menantang dan
orang lain yang kurang adab. Dari tindakan menyangkal argumen legitimasi klaim
awal hingga terjadinya perselingkuhan di yang dibuat oleh teori sosial tradisional

Sriwijaya Journal of International Relations Vol X No X, Bulan 202X 4


Cherry Pruden Kanaya Analisis Kasus Perempuan Sebagai
Korban Kekerasan Seksual Dalam
Perspektif Feminisme

dan teori politik. Sebaliknya, ketika Metode yang digunakan dalam penelitian
membahas bagaimana kekuatan berfungsi ini yaitu manggunakan analisis kualitatif.
sebagai "tidak" yang konstan dalam Untuk menemukan pengetahuan baru
konteks negatif, serta menggambarkan berdasarkan isu-isu dari kajian ilmu sosial,
kekuatan sebagai kekuatan dalam mencipta hukum, dan politik, para sarjana dan
di bawah kendalinya agar produktif. Tidak peneliti sering menggunakan metode
sampai disitu, penulis berhasil dalam kualitatif, yang disebut juga dengan
memperluas kekuasaan dengan pendekatan kualitatif. Metode ini juga
menggunakan cara orisinil. Dimana memakai analisis teori, dan penelitian studi
kekuasaan sendiri menurut penulis, yaitu kasus. Tujuan penelitian kualitatif adalah
“kekayaan akan sumber daya”, yang untuk mengerti keadaan yang sedang
mengacu pada penggunaan metode inovatif diteliti, seperti motivasi, perilaku, dan
dan strategi penerapan yang bervariasi di materi pelajaran yang akan datang. Untuk
metode mobilisasi. Terdapat beberapa menulis esai, Anda harus menggunakan
konsep analisis para ahli yang membahas bentik kata-kata dan bahasa Inggris dalam
hubungan antara seks, tubuh, dan pikiran konteks yang ketat dengan menggunakan
yang telah mempengaruhi feminisme. metode alamiah. Data yang digunakan
Analisis pemikiran Foucault menyoroti dalam analisis ini berasal dari data tingkat
hubungan penting antara pemikiran skala kedua. Data yang dipakai yaitu dalam
kecil dan pemikiran. Foucault percaya bentuk ringkasan penelitian terdahulu,
bahwa masyarakat modern beroperasi atas liputan media, dan laporan resmi.
dasar kapitulasi di semua bidang
kehidupan sosial. Dalam hal ini disebutkan HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu praktik sehari-hari melibatkan Sebagian besar kasus kekerasan seksual di
mendengus dan menghasilkan koneksi perbatasan Indonesia paling besar yaitu
hubungan. Terlibat dengan analisis feminis melibatkan perempuan, menurut sebagian
politik tentang hubungan pribadi dan besar laporan. Walaupun kecil
mengubah hubungan kekuatan gender pada kemungkinannya, pria juga bisa menjadi
tingkat pengalaman yang paling intim, kejahatan seksual. Namun, berdasarkan
contoh nya yaitu di sebuah pernikahan, laporan dalam tempat kejadian
isu-isu yang berkaitan dengan keibuan. menjelaskan dimana wanita adalah sasaran
utama dalam kasus pelecehan ini di
METODE PENELITIAN kalangan atas. Dalam beberapa kasus

Sriwijaya Journal of International Relations Vol X No X, Bulan 202X 5


Cherry Pruden Kanaya Analisis Kasus Perempuan Sebagai
Korban Kekerasan Seksual Dalam
Perspektif Feminisme

pelanggaran seksual di mana pun bisa untuk terjadinya kasus pelecehan seksual.
terjadi, yang menjadi korban dalam kasus Ketika salah satu pasangan hilang, tidak
ini yaitu wanita dengan skor resiliensi akan ada ketegangan seksual. Ketegangan
lebih tinggi daripada pelaku. Kekuasaan seksual relatif yaitu pelaku terhadan korbn
yang menjadikan korban khas seorang yang berlangsung sampai saat ini dalam
perempuan yang hampir pingsan atau suasana tegang yang dimana diungkapkan
enggan meninggalkan ikatan yang bahwa korban memiliki kapasitas yang
mengintimidasi. Harus dikatakan bahwa lebih besar untuk membubarkan pelaku.
ada masalah pelecehan seksual terhadap Seorang korban pelecehan seksual dan
perempuan berbasis gender. Karena seorang penjahat seksual di mana saja.
mayoritas penduduknya bersifat patriarki Setiap orang secara umum memiliki
dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan hubungan kekuasaan. Seperti salah satu
akademis, kehidupan sehari-hari di contoh kasus, orang yang berbicara adalah
lingkungan perguruan tinggi diwarnai oleh dosen pembimbing yang bereaksi keras
kekuasaan yang didominasi oleh laki-laki. terhadap korban yang dilecehkan. Dengan
Hal ini mencegah tindakan, kebijakan, dan statusnya yaitu sebagai dosen pembimbing
keputusan yang berlebihan dari anggota tunggal membuat orang tersebut tidak
staf petinggi sekolah ketika terjadi mampu mengeluarkan suara karena
pelecehan seksual. Kekerasan seksual yang kedudukan nya. Sasaran pelecehan seksual
terjadi di lingkungan tinggi juga tidak dalam beberapa kota - kota kecil biasanya
terpengaruh oleh konstruksi sosial apapun merupakan mereka yang tidak mempunyai
di masyarakat tentang pelecehan seksual. kedudukan dan kekuatan. Seperti yang
Masyarakat umum secara konsisten terdapat dalam salah satu situasi, mayoritas
menentang terjadinya ketidakadilan atau korban yaitu pria yang dimana ia
menyalahkan korban. Masyarakat juga mempunyai kemampuan cadangan energi
terus mengakui perbedaan gender berbasis yang lebih kuat dimana cenderung lebih
perilaku dan kualitas perseptual yang tenang selama melakukan aktivitas
dikuasai. Karena adanya variabel-variabel seksual. Selain itu, kasus-kasus lain
penting yang meliputi kekeuasaan, menunjukkan bahwa karena pelaku adalah
konstruksi sosial, dan sasaran kekuasaan, seorang dosen dan korbannya adalah
maka terjadilah kasus seksual. Selama seorang mahasiswi, maka pelaku
masih ada, berdasarkan variabel yang ada mempunyai kekuasaan yang lebih
bisa memberikan intensitas yang cukup struktural atas korban dalam hal kekayaan.

Sriwijaya Journal of International Relations Vol X No X, Bulan 202X 6


Cherry Pruden Kanaya Analisis Kasus Perempuan Sebagai
Korban Kekerasan Seksual Dalam
Perspektif Feminisme

Ini mungkin juga bisa menjadi kan sebuah publik, yaitu tindakan yang
faktor dari terjadinya kekerasan seksual diperbolehkannya dengan alasan yang
terhadap perempuan dalam komunitas dilakukan oleh laki-laki terhadap mereka
konservatif dapat mengakibatkan seorang yang dianggap tidak baik atau bias oleh
perempuan terbunuh. Pelecehan seksual masyarakat umum. Misalnya, jika ada
atau yang biasa kita kenal juga Kekerasan pertengkaran fisik seperti pemukulan yang
seksual) yaitu antara lain, terlibat dalam dilakukan oleh kerabat terhadap seseorang
aktivitas seksual yang tidak pantas dengan yang dilindungi secara pribadi karena
seseorang ketika mereka berada di tempat / hubungannya dengan orang yang
rumah nya atau dengan orang lain untuk bersangkutan, maka akan mengakibatkan
memajukan tujuan pribadi, profesional, permasalahan. Diluar dari bagian
dan lainnya. Setiap aktivitas seksual menguraikan faktor-faktor yang dimana
memicu minyak tanah seks, yang bisa dapat menyebabkan kekerasan terhadap
datang dalam bentuk atau tanpa minyak wanita, ada juga bagian - bagian lain yang
tanah seks. Dalam artian "diserang" yang mungkin relevan, seperti fakta bahwa
mengakibatkan trauma dan semacamnya. karakteristik fisik dan kemampuan
Kekerasan yang menguras trauma dan reproduksi seseorang dapat membuat
emosi yang mendalam yaitu kekerasan mereka lebih rentan terhadap
seksual yang dilakukan tanpa penyerangan. berkembangnya kekerasan, khususnya
Dengan kekuasaan - kekuasaan yang ada jenis kelamin. masalah terkait seperti
pada pria yang menjadikan itu sebuah pengkhianatan. Sepertu hubungan dengan
faktor yang berpengaruh besar terhadap anak, perbedaan biologis tersebut
marak nya pelecehan seksual kepada menimbulkan adaptasi sosial yang
perempuan. Dengan kekuasaan itu juga menimbulkan sifat-sifat yang
dapat berfungsi sebagai penyebarluasan membahayakan manusia dan membuat
keputusan tertentu yang dibuat oleh laki- kekeras lebih mungkin terjadi. Biasanya
laki, dan laki-laki itu sendiri hanya dapat perempuan lebih sering dimanfaatkan oleh
berpartisipasi jika mereka tidak diizinkan laki-laki untuk dapat mencapai maksud
untuk mengungkapkan identitasnya. Hal dan tujuannya, itulah sebabnya kasus jual
ini karena sebagian besar laki-laki sadar diri wanita dan pelacuran sangat umum
bahwa keputusan yang dibuat harus terjadi. Diluar dari faktor-faktor yang
dengan akal pikiran, bukan dengan hati. disebutkan tersebut, seseorang juga dapat
Seperti yang disebutkan pada wacana menjadi penyebab tingkat ketegangan

Sriwijaya Journal of International Relations Vol X No X, Bulan 202X 7


Cherry Pruden Kanaya Analisis Kasus Perempuan Sebagai
Korban Kekerasan Seksual Dalam
Perspektif Feminisme

seksual yang lebih tinggi dari biasanya. Ini tetap menghormati perasaan dan hak
bisa terjadi ketika seseorang yang menjadi mereka. Untuk memperoleh hak-hak
korban justru memutuskan untuk secara jelas dan ringkas digunakan
berjongkok dan tidak terlibat dalam pelatihan asertivitas sebagai paradigma
aktivitas penegakan hukum apa pun karena perilaku. Itu dilakukan dengan
mereka percaya bahwa kejadian yang meningkatkan kepercayaan diri seseorang
diberikan kepada mereka adalah sesuatu dan mendorong ekspresi emosi yang
yang diperlukan. Sederhananya, akan sulit positif. Pelatihan asertivitas dapat
bagi pemain untuk mempercayai serangan diberikan kepada seseorang yang merasa
buruk karena pemain akan menyadari perlu membuktikan bahwa mengatakan
ternyata sejauh ini tidak ada yang terjadi kebenaran tentang diri sendiri atau
yang tidak mengancam korban. Ditinjau mengungkapkan pendapat tentang orang
dari sebagian besar masyarakat lain adalah keyakinan yang sederhana dan
terkhususnya wanita tidak dapat jujur. Pelatihan asertif yang diberikan
dilindungi dari pelecehan seksual tingkat kepada korban lebih menggambarkan
atas, tindakan preventif harus dilakukan prinsip-prinsip perilaku, seperti
untuk memastikan tidak ada karyawan pemahaman akan kebutuhan manusia,
yang menjadi korban pelecehan seksual. khususnya kebutuhan untuk
Satu-satunya terapi alternatif yang tersedia mengekspresikan diri secara tenang,
adalah pengobatan asertivitas normatif. tenang tanpa takut akan pengusiran dan
Pelatihan asertif harus dilakukan dan kebiadaban. Dengan begitu, perlindungan
diberikan kepada para korban untuk terhadap wanita melalui peningkatan
menangani tingkat kekerasan yang terjadi kekuatan dalam sikap asertif dengan
pada individu-individu tersebut saat ini asertivitas yaitu sebagai salah satu bentuk
karena menawarkan begitu banyak manfaat pencegahan dalam mengurangi tingginya
untuk mengurangi risiko melumpuhkan tingkat kasus pelecehan wanita.
kekerasan pada individu-individu tersebut
dan memungkinkan mereka untuk KESIMPULAN
menggunakan hak mereka sendiri untuk Kasus pelecehan dan pelecehan seksual
mencapai keadilan. Asertif adalah alat yang terjadi pada wanita di tempat umum
yang memungkinkan orang untuk semakin marak, dan kasus pelecehan serta
mengkomunikasikan apa yang ingin pelecehan seksual terhadap perempuan
mereka katakan kepada orang lain sambil terjadi di fasilitas publik atau bahkan

Sriwijaya Journal of International Relations Vol X No X, Bulan 202X 8


Cherry Pruden Kanaya Analisis Kasus Perempuan Sebagai
Korban Kekerasan Seksual Dalam
Perspektif Feminisme

karena fasilitas publik tidak berfungsi dan akan terjadi yaitu berkaitan dengan
dengan baik. Fakta tersebut di atas mental wanita itu sendiri. Kekerasan
menunjukkan bahwa posisi seseorang terhadap peserta dapat terjadi kematian,
terhadap tindakan terorisme seperti upaya untuk berbunuh diri, serta tertular
melarikan diri dan pencabulan sangat HIV/AIDS. Lebih dari itu, terdapat akibat
rentan. Kondisi ini ditandai dengan sikap lain seperti masalah gangguan fisik,
agresif penghuni terhadap teror, intimidasi, kesehatan mental, emosional, dan
tidak menghormati hukum, dan memusuhi reproduksi yang diakibatkan oleh
penduduk setempat. Pemerintahan kekerasan seksual dapat menjadi lebih
memiliki perhatian yang kuat terhadap isu parah dan menjadi hal yang serius. Jelas
khusus ini. Setiap bangsa di dunia, bahwa kondisi lajang adalah salah satu di
khususnya bagi bangsa Maju yang mana mereka sering menjelma menjadi
digambarkan sangat bermusuhan dan berbagai korban non-kekerasan. Selain itu,
pendendam dengan Hak Asasi Manusia di masa sekarang, tingkat kekerasan
memandang femicide sebagai isu utama. semakin tinggi, dan banyak orang yang
Di negara mana pun, pasti ada sampai pada kesimpulan bahwa situasi
perlindungan bagi perempuan anggota yang dihadapi adalah normal. Malah bisa
geng Hak Asasi Manusia, yang paling jadit pusat sasaran kejahatan seksual yang
menonjol yaitu hak terhadap wanita, dimana tidak heran orang terdekat lah
khususnya korban dari kekerasan maupun adalah pelaku utama nya. Perempuan
pelecehan seksual yang terjadi saat ini. sebagai makhluk yang harus dihargai dan
Meskipun sering diyakini bahwa dilindungi. Dengan pelatihan ketegasan,
pelanggaran seksual yang dilakukan oleh gairah seksual seseorang akan berkurang
orang-orang dalam hubungan hanya karena mereka lebih mungkin untuk
memiliki hubungan dengan faktor pribadi mengatakan kepada orang lain bahwa
dan tidak ada hubungannya dengan mereka tidak tertarik pada mereka, tetapi
fenomena sosial atau agama, ada banyak tidak terlalu banyak sehingga mereka
faktor yang dapat merugikan individu, menjadi tertekan dan terlibat dalam
lingkaran teman-teman mereka, yang lebih aktivitas yang tidak ter kendali. Dengan
luas. masyarakat, dan negara secara dilakukannya pelatihan yaitu ( asertif ) pun
keseluruhan. Akibat kebiasaan tidak baik membangkitkan semangat di diri sendiri
yang akan disimpan oleh perempuan terutama khusunya kepada korban
korban kekerasan seksual secara langsung kekerasan seksual untuk berani membuka

Sriwijaya Journal of International Relations Vol X No X, Bulan 202X 9


Cherry Pruden Kanaya Analisis Kasus Perempuan Sebagai
Korban Kekerasan Seksual Dalam
Perspektif Feminisme

suara terhadap kejadian yang dialami ketaatan patriarki di masyarakat Indonesia.


sejujur nya agar kekerasan seksual ini tidak Dan yang terakhir, maraknya praktik
berlangsung terus menerus. Kekerasan menyalahkan korban yang dilakukan oleh
yang terjadi di kalangan wanita adalah pelaku penyerangan seksual di masa lalu
kejadian yang seringkali menjadi landasan menyebabkan pelaku penyerangan seksual
keyakinan setiap orang. Terkhususnya semakin enggan melaporkan kejahatannya
wanita yang sangat sering jadi sasaran kepada penegak hukum atau masyarakat
diskriminasi maupun sebagai sasaran umum.
dalam kekerasan. Secara umum jenis
kekerasan yang terjadi sama dengan jenis DAFTAR PUSTAKA
kekerasan yang terjadi secara fisik, seperti
penganiayaan, maupun seksual, seperti
Bibliography
Elindawati, R. (n.d.). Perspektif feminis dalam
penukaran. Namun berdasarkan yang kasus perempuan sebagai korban kek-
diketahui, kekerasaan tersebut tidak erasan seksual di perguruan tinggi. Ju-
rnal kajian perempuan gender dan
terbatas pada penyakit fisik saja; itu agama.
mungkin juga termasuk penyakit
noviani, U. z. (2018). Mengatasi dan mence-
psikologis atau mental. Menurut hasil dari gah tindak kekerasan seksual pada
perempuan dengan pelatihan ASER-
penelitian yang sudah dirilis tanpa
TIF. jurnal.unpad.ac.id.
penjelasan lebih lanjut, ada sejumlah faktor
yang diduga menjadi penyebab terjadinya
kasus pelecehan seksual yang melibatkan
perempuan di lingkungan kelas atas.
Menurut hasil penelitian, ada tiga yang
bisa kita lakukan untuk mengidentifikasi
pelecehan seksual yang terjadi pada
perempuan. Hal yang pertama adalah
adanya pertengkaran sengit antara pelaku
dan korban pelecehan, yang akan memberi
korban kemampuan untuk melaporkan
pelecehan tersebut. Lalu kemudian yang
kedua yaitu perempuan menjadi sasaran
utama dari kekuasaan yang tidak efektif
tersebut, terutama dengan menyebarkan

Sriwijaya Journal of International Relations Vol X No X, Bulan 202X 10

Anda mungkin juga menyukai