Anda di halaman 1dari 20

Element of Grain Metalurgi Fisik_Chapter 7

Boundaries Dr. Atik Setyani., S.Si., M.T.


Outline
• Intro
• Element Butir
• Jenis-jenis Butir
• Grain Boundary Strengthening

Outcome
• Mengetahui element pada butir
dan penguatan butir
Perhatikaan

Atom

Kita akan menemui fasa


dan presipitat
Dari butir kita akan
Batas butir atau grain bounderiesc

Matriks memiliki struktur kristal

Fasa gama

Cu spring “smart material” Apa yang dapat kamu temukan dari


gambar ini??
Fasa alfa
• Butir pada suatu material memiliki ukuran
yang berbeda-beda
• Butir menjadi tempat fasa maupun
presipitat yang dapat kita pelajari
korelasinya dengan suatu material

Point: Pemahaman terhadap butir menjadi sangat penting dilakukan,


Karakterisasi butir dapat dilakukan dengan image J
karena butir menjadi tempat interaksi atom, fasa maupun presipitat
Fasa dan presipitat

• Apa yang kamu ketahui tentang fasa? Senyawa yang memiliki sifat fisika dan kimia yang
sama.
• Apa beda fasa dan presipitat? Presipitat biasanya muncul setelah perlakuan aging dan
ukurannya jauh lebih halus dibandingkan fasa. Karakterisasi presipitat biasanya
dilakukan menggunakan TEM

Tunjukkan butir dan


sebutkan apa saja
yang terkandung
dalam butir !!

Panah biru dan merah menunjukkan


presipitat
Basic Concept
Faktor yang mempengaruhi
solidifikasi
Microstructure/
Heat Transfer
Solidification macrostructure

Crystallographic states

Alloy composition

Mengapa 1 Karakter Properties


Solidifikasi
penting? mikrostruktur material
Grain boundaries

Grain Boundaries
• Padatan kristal (sebagian besar material)
umumnya terdiri dari jutaan butir individu yang
dipisahkan oleh batas yang kita kenal dengan
batas butir
• Setiap butir merupakan kristal tunggal
• Dalam setiap butir atom tersusun secara teratur
dan sistematis. Oleh karena itu setiap butir
memiliki orientasi yang berbeda dengan atom
pada butir lainnya.
• Ketika terjadi misorientasi pada dua butir kecil,
batas butir dapat digambarkan dengan simple
konfigurasi dislokasi tepi
Grain boundaries

• Batas butir biasanya merupakan hasil dari pertumbuhan yang tidak merata ketika padatan mengkristal.
• Ukuran butir bervariasi dari 1 μm hingga 1 mm
• Batas butir ini adalah area yang disukai untuk pengendapan fase baru dari padatan.
Grain boundaries
Ada 2 jenis grain boundaries berdasarkan sudutnya:

Low angel grain boundaries: bisa juga disebut dengan sub grain
yang misorientasinya < 15 o

High angel grain boundaries: miss orientasinya > 15o , ketika


misorientasi besar (high-angle grain boundary) terbentuk maka
struktur yang lebih rumit akan terlibat.

(a). Low angel grain boundaries dan (b) high angel grain boundaries
Grain boundaries

Secara garis besar terdapat 2 jenis batas butir


jika dilohat dari vectornya yaitu (a dan b) tilt
sedangkan (c)twist.

Batas kemiringan/ tilt, terjadi ketika sumbu


rotasi sejajar dengan bidang batas dan
batas twist, terjadi ketika sumbu rotasi
adalah tegak lurus dengan batas

Twist boundary biasanya terjadi karena


dislokasi screw, sedangkan tilt dari dislokasi
edge atau tepi
Klasifikasi butir berdasarkan sudutnya
Grain Growth

• Pada pertumbuhan butir, terjadi migrasi atom dari


butir yang satu ke butir yang lain.
• Butir kecil akan menyusut dan tergerak menuju
butir besar
• Grain growth umumnya terjadi saat paduan
diberikan perlakuan panas pada T > 0.5 Tm
sehingga pergerakan atom meningkat dan dapat
mendorong terjadinya migrasi serta difusi
Interface

Coherent Interfaces Semicoherent Interfaces Incoherent Interfaces

• Sifat interface baik fasa, presipitat maupun butir akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan dan kekerasan
• Koheren→ interface anatara 2 unsur yang berbeda namun masih memiliki susunan atom yang sama/ lattice parameter
• Semikoheren →susunan atom masih sama, namun terdapat beberapa misfit/ ketidak cocokan yang cukup besar
• Inkoheren → terjadi anatara 2 interface yang memiliki susunan atom yang sagat berbeda. Pada inkoheren cenderung akan melemahkan sifat
kekerasan karena jarak yang jauh dan ketidak sesuain cukup tinggi sehingga dislokasi dengan mudah memotong butir ataupun presipitat
Strengthening Mechanism Grain Boundaries
Strengthening
Precipitation Hardening Penguatan logam dengan memperkecil
Pengerasan logam melalui
pembentukan presipitat
P
Precipitation
G
Grain
ukuran butir untuk menghambat terjadinya
dislokasi

Solid Solution Strengthening S D Dispersion Strengthening


Solid solution
Strengthening Dispersion proses peningkatan ketangguhan benda
Penguatan logam dengan strengthening
Mechanis logam dengan pembentukan fase kedua
menambahkan material solut Work hardening Transfromation
melalui penambahan elemen paduan.

Work Hardening
W T
Transformation Hardening
Pengerasan logam melalui
Penguatan material melalui tahapan
defroamsiplastis
transformasi pembentukan fasa tertentu.
Penguatan ini ditekankan melalui perlakuan
panas sehingga terjadi penegrasan saat
pembentukan fasa pada suatu material

14
Grain Boundaries Strengthening/ Hall
petch mechanism

Kekuatan material
Dapat ditingkatkan dengan cara membatasi pergerakan
dislokasi. Dengan mengurangi pergerakan dilokasi akan
meningkatkan kekuatan material.
Grain Boundaries dapat dilakukan dengan cara:
1. Pengurangan ukuran butir → semakin banyak batas butir
akan semakin banyak tempat untuk menahan pergerakan
dislokasi sehingga deformasi plastis dapat dihindari. Selain
itu batas butir juga dapat menjadi tempat migrasi vakansi
yang terdapat pada butir sehingga dapat meningkatkan
sifat kekerasan material
2. Modifikasi interface antar butir → jenis interface akan
mempengaruhi energi dan luas area pada butir
Keterangan:
𝜎𝑦 ∶ 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 𝑠𝑡𝑟𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ (MPa)

Half-Petch Formula:𝝈𝒚 = 𝝈𝒐 + 𝒌𝒚𝒅−𝟏/𝟐 𝜎𝑜 ∶ 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 𝑠𝑡𝑟𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ 𝑎𝑤𝑎𝑙 (MPa)


Ky : Konstanta
D : Diameter
Contoh

Aplikasikan persamaan “Hall-Petch Formula”:𝝈𝒚 = 𝝈𝒐 + 𝒌𝒚𝒅−𝟏/𝟐

Diketahui kekuatan sebuah baja sesuai ASTM dengan ukuran butir 22.5 µm sebesar 663 MPa, sedangkan untuk ukuran 180
µm sebesar 622 MPa. Hitunglah estimasi nilai tegangan luluh pada material dengan rata-rata ukuran butir 11.2 µm?

Jawab:
Persamaan 1( 663 MPa) → 663 𝑀𝑃𝑎 = 𝜎𝑜 + 𝑘𝑦22.5µm−1/2 𝜎𝑦 (11.2) = 𝜎𝑜 + 𝑘𝑦11.2µm−1/2
Persamaan 2 (622 MPa) → 622 𝑀𝑃𝑎 = 𝜎𝑜 + 𝑘𝑦180µm−1/2 𝜎𝑦 11.2 = 599.75𝑀𝑃𝑎 + 300 𝑀𝑃𝑎. (11.2µm)−1/2
Persamaan 1-2 41 𝑀𝑃𝑎 = 𝑘𝑦[(22.5µm)−1/2 −(180µm)−1/2 ] 𝜎𝑦 11.2 = 689.39 𝑀𝑃𝑎

41 𝑀𝑃𝑎 = 𝑘𝑦 [0.136]
𝑘𝑦 = 300 𝑀𝑃𝑎
663 𝑀𝑃𝑎 = 𝜎𝑜 + 300[(22.5µm)−1/2
𝜎𝑜 = 599.75 𝑀𝑃𝑎
Grain size reduction

Grain size reduction dapat dilakukan dengan:


1. Menambahkan grain refinement kepada paduan. Prinsip dari pengecilan butir ini adalah dengan menambahkan
unur baru baru sebagai agent nukelasi
2. Meningkatkan laju pendinginan pada proses solidifikasi
3. TMT atau termomechanical treatment → untuk mengontrol pertumbuhan butir . Biasanya dilakukan dengan hot
deformation diikuti dengan pengontrolan laju pendinginan
Grain size reduction

Pengembangan paduan Al-5.1Zn-2Mg

Dilakukan penambahan unsur lain


sebagai grain refine untuk
mengecilkan butir

!! Latihan. Silahkan cari fenomena


grain size reduction untuk material
lain. Pahamai tahapan proses nya.
Grain size reduction

Analisa gambar
disamping
Difusi

Introduction:
• Studi tentang transformasi fasa menyangkut mekanisme-mekanisme yang digunakan suatu sistem untuk
mencapai kesetimbangan dan berapa lama waktu yang diperlukan.
• Salah satu proses paling mendasar yang mengontrol laju terjadinya transformasi adalah difusi atom.

Anda mungkin juga menyukai