Anda di halaman 1dari 15

RUKUN IMAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kalam

Dosen Pengampu :

Ari Pratama, M.Pd

Disusun oleh :

Muhammad Zaid Fadhlullah (22.1.2465)

Naila Haniyah (22.1.2470)

Siti Maryanah (22.1.2510)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-KARIMIYAH

JL. H. MAKSUM NO.23, SAWANGAN BARU, KOTA DEPOK

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari zaman dzulumati Al-jahiliyyati ila zamani An-Nuril ilmi. Materi yang
akan kami bahas adalah tentang “Rukun Iman”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Ilmu Kalam. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan. Tentunya makalah
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita semua.

Depok, 17 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………1
C. Tujuan Masalah…………………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………2
A. Beriman Kepada Allah SWT …………………………………………………………………..2
B. Beriman Kepasa Malaikat Allah……………………………………………………………….4
C. Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah…………………………………………………………..6
D. Beriman Kepada Hari Akhir…………………………………………………………………..9
E. Beriman Kepada Qada dan Qadar…………………………………………………………….9
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………..11
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Iman secara bahasa berarti tashdig (membenarkan). Sedangkan secara istilah
syar'i, iman adalah "Keyakinan dalam hati, perkataan di lisan, amalan dengan anggota
badan. Para ulama salat menjadikan amal termasuk unsur keimanan. melemahkannya
Oleh sebab itu iman seorang hamba akan bertambah dan meningkat bilamana ketaatan
dan ibadahnya bertambah dan meningkat, sebaliknya keimanannya akan menurun
bilamana kadar ketaatan dan ibadahnya menurun. Sebagaimana perbuatan maksiat
sangat berpengaruh kepada iman seseorang. apabila kemaksiatan tersebut dalam bentuk
syirik besar atau kekufuran, maka bisa mengikis keimanan sampai ke akar-akarnya.
Apabila kemaksiatan tersebut tidak sampai ketingkatan syirik atau kufur, maka akan
menghambat kesempurnaan iman yang wajib dimiliki setiap orang, atau bisa
mengeruhkan kejernihannya, atau melemahkannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian iman kepada Allah?
2. Bagaimana pengertian iman kepada Malaikat?
3. Bagaimana pengertian iman kepada Kitab-Kitab?
4. Bagaimana pengertian iman kepada Hari Akhir?
5. Bagaimana pengertian iman kepada Qada dan Qadar?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi dari beriman kepada Allah
2. Untuk mengetahui definisi dari beriman kepada Malaikat
3. Untuk mengetahui definisi dari beriman kepada Kitab-Kitab
4. Untuk mengetahui definisi dari beriman kepada Hari Akhir
5. Untuk mengetahui definis dari beriman kepadai Qada dan Qadar

-1-
BAB II

PEMBAHASAN

1. Beriman Kepada Allah SWT


Secara bahasa iman berarti percaya, sedangkan menurut istilah, iman berarti
percaya dan meyakini dengan sepenuh hati, mengucapkan dengan lisan, dan
membuktikan dengan perbuatan. Seseorang tidak dikatakan beriman kepada
Allahhingga dia mengimani 4 hal:
1. Mengimani adanya Allah.
2. Mengimani Rububiyyah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan
mengatur alam semesta kecuali Allah.
3. Mengimani Uluhiyyah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah
selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah SWT.
4. Mengimani semua asma dan sifat Allah (al- Asma ul Husnal yang Allah telah
tetapkan untuk diri-Nya dan yang Nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap
menghilangkanmakna, memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakannya.

A. Pengertian Beriman Kepada Allah


Iman kepada Allah artinya yakin dan percaya dengan sepenuh hati tentang
adanya Allah Tuhan Yang Maha Esa, pencipta dan penguasa tunggal alam semesta,
pemilik segala keagungan dan kesempurnaan. Kepada Allah lah semua makhluk
bergantung dan memohon kepadanya, Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan
tidak ada sesuatu pun yang menyamainya.Semua makhluk; baik malaikat, jin, manusia
adalah hamba-Nya, semuanya di bawah kekuasaan, ketetapan dan kehendak-Nya,
perbuatan perbuatan Nya tidak terhitung dan tidak terhingga. Semua kekhususan
tersebut hanya dimiliki oleh Allah subhanahu wataala, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak
ada yang berhak memiliki sifat-sifat tersebut selain- Nya, dan tidak boleh menisbatkan
dan menetapkan salah satu sifat-sifat tersebut kepada siapapun selain- Nya. Allah
berfirman: "Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-
orang sebelummu agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai
hamparan bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit

-2-
lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala tumbuh-tumbuhan sebagai rezeki
untukmu." (QS.AL- Baqarah: 21-22).
B. Nama-Nama Allah yang baik/ Al-Asma al-Husna Al-Asma al-Husna artinya nama-
nama Allah SWT yang baik. Allah SWT Mengenalkan diri-Nya sebagaimana firman-
Nya dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 180 dan artinya:

َ‫سيُجأ زَ أون‬ ۟ ‫عوهُ بَ َها ۖ َوذَ ُر‬


َ ۚ ‫وا ٱلهذَينَ يُ أل َحدُونَ فَ ٓى أَ أس ٰ َٓمئََۦه‬ ُ ‫َو َ هّلِلَ أٱْل َ أس َما ٓ ُء أٱل ُح أسن َٰى فَٱ أد‬
۟ ُ‫َما َكان‬
َ‫وا َي أع َملُون‬
Artinya: “Dan Allah Memiliki Al-Asma-ul Husna (nama-nama yang terbaik), maka
bermohonlah kepada- Nya dengan menyebut Asma ul Husna itu dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.(Q.S. al- A'raf/7: 180)”.
Maka hanya Allah SWT satu-satunya yang memilikinama-nama yang paling agung
dansifat-sifat yangpaling sempurna, yang sebagiannya telah Allah jelaskan, baik dalam
Al-Qur'an maupun sunah Rasulullah SAW.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menetapkan nama-nama Allah:
1. Beriman dengan semua nama-nama Allah, baik
yang terdapat dalam Al-Qur'an maupun sunah tanpa menambah dan mengurangi.
2. Beriman bahwa Allah sendiri yang telah menamakan diri-Nya dengan nama-nama
itu, tidak ada seorang makhluk pun yang memberi nama kepada-Nya, Dialah yang
memuji diri-Nya dengan nama-nama tersebut, dan nama itu bukan muhdats (suatu yang
baru) dan bukan pula makhluk.
3. Beriman bahwa nama-nama Allah yang agung tersebut mengandung makna yang
maha sempurna, tidak ada kekurangan sedikitpun.
C. Hikmah Beriman Kepada Allah
1. Selalu mendapat pertolongan dari Allah.
2. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah.
3. Sepanjang hidupnya tidak akan pernah rugi.

-3-
2. Beriman Kepada Malaikat Allah
A. Pengertian Beriman Kepada Malaikat Allah
Iman kepada malaikat termasuk rukun iman yang kedua. Allah jadikan mereka dari
cahaya, diciptakan untuk senantiasa taat kepada-Nya dan tidak pernah membangkang
terhadap apa saja yang diperintahkan Allah kepada mereka, senantiasa mengerjakan
semua perintah-Nya, terus-menerus bertasbih kepada Allah siang dan malam, tidak ada
yang mengetahui jumlah mereka kecuali Allah, dan Allah membebankan kepada
mereka berbagai tugas yang berbeda-beda dan dalil beriman kepada malaikat
Surah Al-Baqarah Ayat 285
ٰۤ
ٖ‫اّلِلَ َو َم ٰل ِٕى َك َته‬
‫س أو ُل َب َما ٓ ا ُ أن َز َل اَلَ أي َه َم أن هر َبهٖ َو أال ُمؤأ َمنُ أو َۗنَ ُك ٌّل ٰا َمنَ َب ه‬ ‫ٰا َمنَ ه‬
ُ ‫الر‬
َ َ‫س َم أعنَا َوا‬
‫ط أعنَا‬ َ ‫س َلهٖ َۗ َوقَالُ أوا‬ ُ ‫س َلهٖ َٖۗ ََل نُفَ َر ُق َبيأنَ اَ َح ٍد َم أن ُّر‬ ُ ‫َو ُكت ُ َبهٖ َو ُر‬
َ ‫غ أف َران ََك َربهنَا َواَلَي َأك أال َم‬
٢٨٥ ‫صي ُأر‬ ُ
Artinya: “Rasul [Muhammad] beriman pada apa [Al-Qur’an] yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.
[Mereka berkata], ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.’
Mereka juga berkata, ‘Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami.
Hanya kepada-Mu tempat [kami] kembali,’”(QS. Al-Baqarah [2]: 285)

B. Cara beriman kepada malaikat mencakup hal-hal berikut:


1. Asal kejadian merekaAllah menciptakan para malaikat dari cahaya. menciptakan jin
dari api dan anak cucu Adam dari tanah liat, dan Allah telah menciptakan malaikat
terlebih dahulu sebelum menciptakan Adam alaihis salam.
2. Jumlah malaikat Malaikat adalah makhluk yang tidak ada seorang pun mampu
menghitung jumlah mereka kecuali Allah, karena begitu banyaknya.
3. Nama-nama malaikat Seorang muslim wajib beriman dengan nama-nama malaikat,
baik yang disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur'an maupun yang disebutkan Rasulullah
dalam sunahnya.
4. Sifat-sifat malaikat
Malaikat adalah makhluk hakiki, memiliki fisik yang hakiki, mempunyai sifat-sifat
baik. lkhalqiyah (bentuk tubuh) maupun khuluqiyah (kepribadian).

-4-
5. Tugas-tugas malaikat
Malaikat mengemban berbagai tugas mulia, yang telah dibebankan Allah subhanahu
wataala kepada mereka.
C. Sifat-sifat dan perilaku malaikat antara lain:
1. Selalu patuh kepada Allah SWT. dan tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya.
2. Malaikat dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah.
3. Tidak makan dan tidak minum.
4. Tidak memiliki jenis kelamin.
5. Tidak pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah SWT.
6. Senang mencari dan mengelilingi majelis zikir.
7. Selaluberdoa bagi hambayangdudukmenunggu shalat berjamaah.
8. Malaikat mempunyai tubuh dan fisik yang besarlagi kuat, sesuai dengan besarnya
tugas yang dipikulkan kepada mereka di langit dan di bumi.

D. Nama dan Tugas Malaikat


Nama Malaikat dan tugasnya:
1.Jibril:Menyampaikan wahyu.
2.Mikail:Mengatur kesejahteraan makhluk, seperti menurunkan hujan, rezeki.
3.Israfil: Meniup terompet (sangkakala).
4.izrail:Mencabut nyawa seluruh makhluk.
5.Munkar: Menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alamkubur.
6. Nakir: Menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.
7. Raqib: Mencatat semua pekerjaan baik setiap manusia.
8.Atid: Mencatat semua pekerjaan buruk setiap manusia.
9.Malik: Menjaga dan mengatur siksa0bagi penghuni neraka.
10. Ridwan: Menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga.
Dengan memperhatikan tugas para malaikat, ada beberapa hikmah yang dapat kita petik
dari beriman kepada malaikat, antara lain:
1. Memberi motivasi untuk selalu taat dan bertakwa kepada Allah SWT. seperti
ketaatan para malaikat.
2. Malaikat mengawasi perkataan dan perbuatan kita.
3. Memberi rasa optimis untuk selalu berusaha karena Allah SWT. akan memberi ilmu
melalui malaikat Jibril dan memberi rezeki melalui malaikat Mikail.
4. Memotivasi kita untuk selalu beramal saleh.

-5-
3. Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Beriman dengan semua kitab yang diturunkan kepada para rasul merupakan
rukun ketiga dari rukun iman yang enam. Allah telah mengutus para Rasul dengan
membawa kebenaran yang nyata, dan Dia turunkan bersama mereka kitab-kitab sebagai
rahmat bagi hamba-Nya dan sekaligus sebagai petunjuk bagi mereka demi tercapainya
kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, dan sebagai pedoman hidup dan hakim antara
mereka dalam masalah-masalah yang mereka perselisihkan.
Allah berfirman: "Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan
membawa bukti- bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-kitab
dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan." (QS.Al-
Hadid:25).

A. Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT


Iman kepada kitab Allah berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah
telah menurunkan kitab-kitab -Nya kepada para Rasul-Nya. Ajaran yangterdapat di
dalam kitab tersebut disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup agar
dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Firman Allah dalam Q.S. Al-Maidah
ayat 16:
ُّ َ‫س ٰل َم َويُ أخ َر ُج ُه أم َمن‬
َ ٰ‫الظلُم‬
‫ت اَلَى النُّ أو َر‬ ُ ٖ‫ّٰللاُ َم َن اتهبَ َع َرض َأوانَه‬
‫سبُ َل ال ه‬ ‫َي َب َه ه‬
‫يه أهد أ‬
َ ‫بَ َا أذنَهٖ َويَ أه َد أي َه أم ا َٰلى‬
‫ص َراطٍ ُّم أستَ َقي ٍأم‬
Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-
Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu
dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus.
(Q.S. Al-Maidah/ 5:16)

B. Ada 4 kitab yang diturunkan oleh Allah ke dunia ini. Keempat kitab tersebut secara
berurutan yakni:

1. Kitab Taurat (diturunkan pada abad ke-12 M)


Kitab taurat diwahyukan kepada Nabi Musa a.s. pada abad ke-12 M. Nama taurat
berarti hukum atau syariat. Pada saat itu Nabi Musa as diutus. oleh Allah untuk
berdakwah kepada bangsa Bani Israil. Adapun bahasa yang digunakan dalam kitab

-6-
Taurat adalah bahasa Ibrani. Sebagai muslim kita sangat meyakini akan keberadaan
kitab Taurat ini sebagai wahyu dari Allah SWT. sebagaimana firman Allah dalam Q.S.
Al-Mu'minun/23 ayat 49.

َ ‫َولَقَ أد ٰاتَ أينَا ُم أو‬


َ ‫سى أال َك ٰت‬
َ‫ب لَعَله ُه أم َي أهتَد أُون‬
Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada Musa Kitab (Taurat), agar mereka (Bani
Israil) mendapat petunjuk. (Q.S.AL-Mu'minun:49)
Adapun pokok-pokok ajaran yang ada dalam kitab Taurat tersebut adalah:
a. Perintah untuk mengesakan Allah SWT.
b. Larangan menyembah patung/ berhala.
c. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-
d. Perintah menyucikan hari Sabtu.
e. Perintah menghormati kedua orang tua
f. Larangan membunuh sesama manusia
g Larangan berbuat zina.
h. Larangan mencuri.
i. Larangan menjadi saksi palsu.
j. Larangan mengambil hak orang lain.

2. Kitab Zabur
Kitab zabur diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Daud A.S. untuk bangsa Bani
Israil pada abad 10 M di daerah Yerusalem. Adapun kitab ini ditulis dengan bahasa
Qibti Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Isra/17 ayat 55.

‫ض النه َبيٖنَ َع ٰلى‬


َ ‫ض َولَقَ أد فَض أهلنَا َب أع‬
َۗ َ ‫ت َو أاَلَ أر‬
َ ‫َو َرب َُّك اَ أعلَ ُم َب َم أن فَى السهمٰ ٰو‬
‫ض هو ٰاتَ أينَا دَاوٖدَ زَ بُ أو ًرا‬
ٍ ‫بَ أع‬

Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami
telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan
Kami berikan Zabur kepada Dawud. (Q.S. Al-Isra/17 ayat 55.)

-7-
3. Kitab Injil
Kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa as pada permulaan abad 1 M dan ditulis dengan
menggunakan bahasa Suryani. Firman Allah SWT dalam Q.S. Maryam/19 ayat 30.

‫ب َو َجعَلَ َن أي نَ َبيا‬ َ ‫ّٰللاَ َٰۗا ٰت َن‬


َ ‫ي أال َك ٰت‬ ‫ۙ قَا َل ا ََن أي َع أبدُ ه‬

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan
Dia menjadikan aku seorang Nabi. (Q.S. Maryam/19 ayat 30.)
Kitab Injil berisi ajaran-ajaran pokok yang sama dengan kitab-kitab sebelumnya.
Namun, ada yang menghapus sebagian ajaran kitab Taurat yang sudah tidak sesuai
dengan zaman itu. Adapun isi kitab Injil adalah:
a. Perintah untuk kembali mengesakan Allah SWT.
b. Membenarkan keberadaan kitab Taurat.
c. Menghapus beberapa hukum dalam kitab Taurat.
d. Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali Rasul setelah Nabi Isa a.s., yaitu Nabi
Muhammad SAW.

4. Kitab Al-Qur’an
Al-Quran adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi terakhir, Muhammad SAW
sebagai petunjuk hidup umatnya. Berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang hanya
terbatas untuk satu kaum, al Quran tidak hanya diturunkan untuk bangsa Arab,
melainkan untuk seluruh umat. Firman Allah SWT:

َ‫اَنه ٰۤا اَ ۡنزَ ۡل ٰنهُ قُ ۡرءٰ نًا َع َر َبيا لهعَله ُك ۡم تَعۡ َقلُ ۡون‬
Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya." (QS. Yusuf [12]:2)

-8-
4. Beriman Kepada Hari Akhir
Hari akhir atau hari kiamat adalah hari berakhirnya seluruh proses kehidupan
makhluk hidup di dunia. Beriman kepada hari akhir (hari kiamat) artinya mempercayai
dengan sepenuh hati bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan seluruh ummat
manusia akan kembali dibangkitkan dari alam kubur untuk menerima pengadilan dari
Allah swt sebagai hakim yang Maha Adil. Hal ini sesuai dengan Firman Allah swt.
dalam surat Al-Hajj: 7 yang berbunyi:

‫ث َم أن فَى أالقُبُ أو َر‬ ‫أب فَ أي َه ۙا َواَ هن ه‬


ُ ‫ّٰللاَ يَ أب َع‬ َ ‫سا َعةَ ٰاتَيَةٌ هَل َري‬
‫هواَ هن ال ه‬
Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh,
Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.(Q.S.Al-hajj:7)

A. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir


Dengan beriman kepada hari akhir maka akan banyak sekali hikmahnya, diantaranya:
1. Menyadari semua makhluk akan rusak dan akan ada kehidupan yang abadi di akhirat.
2. Menyadari bahwa seluruh kehidupan manusia baik ataupun buruk akan menerima
balasan dari Allah Swt.
3. Meningkatkan sikap disiplin dalam beribadah kepada-Nya dan menjauhi segala
turangan-Nya
4. Memberikan ketenangan dan ketentraman: dengan kepasrahan, dan kesabaran serta
keyakinan bahwa kebaikan dibalas dengan kenikmatan; dan kejahatan akan dibalas
dengan azab.
5. Mengendalikan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan keindahan dunia dan lebih
lebih mengutamakan kepentingan akhirat.

5. beriman Kepada Qada dan Qadar


Qada dan Qadar atau takdir berasal dari bahasa Arab. Qada secara bahasa berarti
ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat. Qada secara istilah, yaitu ketetapan
Allah yang tercatat di Lauh al-Mahfuz (papan yang terpelihara) sejak zaman azali.
Ketetapan ini sesuai dengan kehendak-Nya dan berlaku untuk seluruh makhluk atau
alam semesta. Adapun Qadar atau takdir secara bahasa berarti ketetapan yang telah
terjadi atau keputusan yang diwujudkan. Qadar atau takdir secara istilah adalah
ketetapan atau keputusan Allah yang memiliki sifat Maha Kuasa (Qadir) atas segala

-9-
ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik maupun takdir yang buruk, Ciptaan Allah
adakalanya terwujud setelah melalui proses alam atau mengikuti hukum sebab-akibat,
yakni disebut al-Khalqu, seperti wujudnya anak karena adanya orang tua dan wujudnya
harta benda karena hasil usaha manusia. Adakalanya ciptaan Allah terwujud seketika
tanpa proses, yakni disebut al-amru (kun fa yakun jadilah, maka jadi), seperti wujudnya
Nabi Isa tanpa ada bapaknya. Wujud mukjizat Nabi Isa menghidupkan orang yang telah
meninggal dunia karena sudah menjadi perintah Allah Swt. Hal ini sebagaimana firman
Allah Swt.

َ‫ٱّلِلُ َربُّ أٱل ٰ َعلَ َمين‬ َ ‫أَ ََل لَه ُ أٱلخ أَل ُق َو أٱْل َ أم ُر َۗ تَ َب‬
‫ار َك ه‬
Artinya: “Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hakAllah. Maha Suci Allah,
Tuhan semesta alam”. (Q.S. al-A'raf/7:54)

Dengan kata lain, Qadar dan takdir merupakan perwujudan atau realisasi dari Qada.
Hubungan antara Qada dan Qadar sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Qada adalah
ketetapan yang masih bersifat rencana dan ketika rencana itu sudah menjadi kenyataan,
maka kejadian
nyata itu bernama Qadar atau takdir. Dalam kehidupan sehari-hari, kita terbiasa
menggunakan kata-kata takdir, padahal yang dimaksud adalah Qada dan Qadar.
Banyak sekali dalil mengenai keimanan terhadap Qada dan Qadar, antara lain, sebagai
berikut dalam surat At-taubah ayat 51

‫ّٰللاُ لَن َۚا ه َُو َم أو ٰلىنَا َو َعلَى ه‬


َ‫ّٰللاَ فَ أليَت ََو هك َل أال ُمؤأ َمنُ أون‬ ‫َب ه‬ َ ‫قُ أل له أن ي‬
َ ‫ُّص أيبَنَا ٓ ا هََل َما َكت‬

Katakanlah (Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah
bertawakallah orang-orang yang beriman.” (Q.S.At-taubah:51)

- 10 -
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Rukun Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan
seorang muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam
ajaran Islam, yaitu:man kepada Allah , Iman kepada Malaikat -malaikat Allah, Iman
kepada Kitab-kitab Allah, Iman kepada Rasul-rasul Allah, Iman kepada hari
Kiamat, Iman kepada Qada dan Qadar.
b. Iman kepada Allah serta iman kepada sifat-sifatnya akan mempengaruhi perilaku
seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan dibuktikan pada
dampak perilakunya. Jika seseorang telah beriman bahwa Allah itu ada, Maha
Melihat dan Maha Mendengar, maka dalam perilakunya akan senantiasa berhati-
hati dan waspada, ia tidak akan merasa sendirian, kendati tidak ada seorang
manusiapun di sekitarnya.
c.Keyakinan terhadap adanya malaikatakan berpengaruh terhadap perilaku
manusia. Jika kita yakin ada malaikat yang mencatat semua amal baik dan buruk
kita, maka seorang muslim akan senantiasa berhati-hati dalam setiap perbuatannya
karena ia akan menyadari bahwa semua perilakunya tersebut akan dicatat oleh
malaikat.
d. Iman kepada kitab Allah bagi manusia dapat memberikan keyakinan yang kuat
akan kebenaran jalan yang ditempuhnya, karena jalan yang harus ditempuh manusia
telah diberitahukan Allah dalam kitab suci.
e.Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah keyakinan akan datangnya
hari akhir sebagai ujung perjalanan umat manusia. Keimanan tersebut akan
melahirkan sikap optimis, yakni bahwa tidak akan ada yang sia-sia dalam
kehidupan manusia, karena semuanya akan dipertanggungjawabkan amal ibadah
dan balasannya.
f. Beriman kepada takdir akan melahirkan sikap optimis, tidak mudah kecewa dan
putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah
takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang
muslim, sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

- 11 -
DAFTAR PUSTAKA

Referensi: https://tafsirweb.com/2508-surat-al-araf-ayat-54.html

Adya Sukma Dewi, 2016 MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Iman, M. R. Mengenal Rukun Iman dan Islam. GUEPEDIA.

- 12 -

Anda mungkin juga menyukai