Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kalam
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari zaman dzulumati Al-jahiliyyati ila zamani An-Nuril ilmi. Materi yang
akan kami bahas adalah tentang “Rukun Iman”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Ilmu Kalam. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan. Tentunya makalah
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iman secara bahasa berarti tashdig (membenarkan). Sedangkan secara istilah
syar'i, iman adalah "Keyakinan dalam hati, perkataan di lisan, amalan dengan anggota
badan. Para ulama salat menjadikan amal termasuk unsur keimanan. melemahkannya
Oleh sebab itu iman seorang hamba akan bertambah dan meningkat bilamana ketaatan
dan ibadahnya bertambah dan meningkat, sebaliknya keimanannya akan menurun
bilamana kadar ketaatan dan ibadahnya menurun. Sebagaimana perbuatan maksiat
sangat berpengaruh kepada iman seseorang. apabila kemaksiatan tersebut dalam bentuk
syirik besar atau kekufuran, maka bisa mengikis keimanan sampai ke akar-akarnya.
Apabila kemaksiatan tersebut tidak sampai ketingkatan syirik atau kufur, maka akan
menghambat kesempurnaan iman yang wajib dimiliki setiap orang, atau bisa
mengeruhkan kejernihannya, atau melemahkannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian iman kepada Allah?
2. Bagaimana pengertian iman kepada Malaikat?
3. Bagaimana pengertian iman kepada Kitab-Kitab?
4. Bagaimana pengertian iman kepada Hari Akhir?
5. Bagaimana pengertian iman kepada Qada dan Qadar?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi dari beriman kepada Allah
2. Untuk mengetahui definisi dari beriman kepada Malaikat
3. Untuk mengetahui definisi dari beriman kepada Kitab-Kitab
4. Untuk mengetahui definisi dari beriman kepada Hari Akhir
5. Untuk mengetahui definis dari beriman kepadai Qada dan Qadar
-1-
BAB II
PEMBAHASAN
-2-
lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala tumbuh-tumbuhan sebagai rezeki
untukmu." (QS.AL- Baqarah: 21-22).
B. Nama-Nama Allah yang baik/ Al-Asma al-Husna Al-Asma al-Husna artinya nama-
nama Allah SWT yang baik. Allah SWT Mengenalkan diri-Nya sebagaimana firman-
Nya dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 180 dan artinya:
-3-
2. Beriman Kepada Malaikat Allah
A. Pengertian Beriman Kepada Malaikat Allah
Iman kepada malaikat termasuk rukun iman yang kedua. Allah jadikan mereka dari
cahaya, diciptakan untuk senantiasa taat kepada-Nya dan tidak pernah membangkang
terhadap apa saja yang diperintahkan Allah kepada mereka, senantiasa mengerjakan
semua perintah-Nya, terus-menerus bertasbih kepada Allah siang dan malam, tidak ada
yang mengetahui jumlah mereka kecuali Allah, dan Allah membebankan kepada
mereka berbagai tugas yang berbeda-beda dan dalil beriman kepada malaikat
Surah Al-Baqarah Ayat 285
ٰۤ
ٖاّلِلَ َو َم ٰل ِٕى َك َته
س أو ُل َب َما ٓ ا ُ أن َز َل اَلَ أي َه َم أن هر َبهٖ َو أال ُمؤأ َمنُ أو َۗنَ ُك ٌّل ٰا َمنَ َب ه ٰا َمنَ ه
ُ الر
َ َس َم أعنَا َوا
ط أعنَا َ س َلهٖ َۗ َوقَالُ أوا ُ س َلهٖ َٖۗ ََل نُفَ َر ُق َبيأنَ اَ َح ٍد َم أن ُّر ُ َو ُكت ُ َبهٖ َو ُر
َ غ أف َران ََك َربهنَا َواَلَي َأك أال َم
٢٨٥ صي ُأر ُ
Artinya: “Rasul [Muhammad] beriman pada apa [Al-Qur’an] yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.
[Mereka berkata], ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.’
Mereka juga berkata, ‘Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami.
Hanya kepada-Mu tempat [kami] kembali,’”(QS. Al-Baqarah [2]: 285)
-4-
5. Tugas-tugas malaikat
Malaikat mengemban berbagai tugas mulia, yang telah dibebankan Allah subhanahu
wataala kepada mereka.
C. Sifat-sifat dan perilaku malaikat antara lain:
1. Selalu patuh kepada Allah SWT. dan tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya.
2. Malaikat dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah.
3. Tidak makan dan tidak minum.
4. Tidak memiliki jenis kelamin.
5. Tidak pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah SWT.
6. Senang mencari dan mengelilingi majelis zikir.
7. Selaluberdoa bagi hambayangdudukmenunggu shalat berjamaah.
8. Malaikat mempunyai tubuh dan fisik yang besarlagi kuat, sesuai dengan besarnya
tugas yang dipikulkan kepada mereka di langit dan di bumi.
-5-
3. Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Beriman dengan semua kitab yang diturunkan kepada para rasul merupakan
rukun ketiga dari rukun iman yang enam. Allah telah mengutus para Rasul dengan
membawa kebenaran yang nyata, dan Dia turunkan bersama mereka kitab-kitab sebagai
rahmat bagi hamba-Nya dan sekaligus sebagai petunjuk bagi mereka demi tercapainya
kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, dan sebagai pedoman hidup dan hakim antara
mereka dalam masalah-masalah yang mereka perselisihkan.
Allah berfirman: "Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan
membawa bukti- bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-kitab
dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan." (QS.Al-
Hadid:25).
B. Ada 4 kitab yang diturunkan oleh Allah ke dunia ini. Keempat kitab tersebut secara
berurutan yakni:
-6-
Taurat adalah bahasa Ibrani. Sebagai muslim kita sangat meyakini akan keberadaan
kitab Taurat ini sebagai wahyu dari Allah SWT. sebagaimana firman Allah dalam Q.S.
Al-Mu'minun/23 ayat 49.
2. Kitab Zabur
Kitab zabur diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Daud A.S. untuk bangsa Bani
Israil pada abad 10 M di daerah Yerusalem. Adapun kitab ini ditulis dengan bahasa
Qibti Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Isra/17 ayat 55.
Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami
telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan
Kami berikan Zabur kepada Dawud. (Q.S. Al-Isra/17 ayat 55.)
-7-
3. Kitab Injil
Kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa as pada permulaan abad 1 M dan ditulis dengan
menggunakan bahasa Suryani. Firman Allah SWT dalam Q.S. Maryam/19 ayat 30.
Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan
Dia menjadikan aku seorang Nabi. (Q.S. Maryam/19 ayat 30.)
Kitab Injil berisi ajaran-ajaran pokok yang sama dengan kitab-kitab sebelumnya.
Namun, ada yang menghapus sebagian ajaran kitab Taurat yang sudah tidak sesuai
dengan zaman itu. Adapun isi kitab Injil adalah:
a. Perintah untuk kembali mengesakan Allah SWT.
b. Membenarkan keberadaan kitab Taurat.
c. Menghapus beberapa hukum dalam kitab Taurat.
d. Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali Rasul setelah Nabi Isa a.s., yaitu Nabi
Muhammad SAW.
4. Kitab Al-Qur’an
Al-Quran adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi terakhir, Muhammad SAW
sebagai petunjuk hidup umatnya. Berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang hanya
terbatas untuk satu kaum, al Quran tidak hanya diturunkan untuk bangsa Arab,
melainkan untuk seluruh umat. Firman Allah SWT:
َاَنه ٰۤا اَ ۡنزَ ۡل ٰنهُ قُ ۡرءٰ نًا َع َر َبيا لهعَله ُك ۡم تَعۡ َقلُ ۡون
Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya." (QS. Yusuf [12]:2)
-8-
4. Beriman Kepada Hari Akhir
Hari akhir atau hari kiamat adalah hari berakhirnya seluruh proses kehidupan
makhluk hidup di dunia. Beriman kepada hari akhir (hari kiamat) artinya mempercayai
dengan sepenuh hati bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan seluruh ummat
manusia akan kembali dibangkitkan dari alam kubur untuk menerima pengadilan dari
Allah swt sebagai hakim yang Maha Adil. Hal ini sesuai dengan Firman Allah swt.
dalam surat Al-Hajj: 7 yang berbunyi:
-9-
ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik maupun takdir yang buruk, Ciptaan Allah
adakalanya terwujud setelah melalui proses alam atau mengikuti hukum sebab-akibat,
yakni disebut al-Khalqu, seperti wujudnya anak karena adanya orang tua dan wujudnya
harta benda karena hasil usaha manusia. Adakalanya ciptaan Allah terwujud seketika
tanpa proses, yakni disebut al-amru (kun fa yakun jadilah, maka jadi), seperti wujudnya
Nabi Isa tanpa ada bapaknya. Wujud mukjizat Nabi Isa menghidupkan orang yang telah
meninggal dunia karena sudah menjadi perintah Allah Swt. Hal ini sebagaimana firman
Allah Swt.
َٱّلِلُ َربُّ أٱل ٰ َعلَ َمين َ أَ ََل لَه ُ أٱلخ أَل ُق َو أٱْل َ أم ُر َۗ تَ َب
ار َك ه
Artinya: “Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hakAllah. Maha Suci Allah,
Tuhan semesta alam”. (Q.S. al-A'raf/7:54)
Dengan kata lain, Qadar dan takdir merupakan perwujudan atau realisasi dari Qada.
Hubungan antara Qada dan Qadar sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Qada adalah
ketetapan yang masih bersifat rencana dan ketika rencana itu sudah menjadi kenyataan,
maka kejadian
nyata itu bernama Qadar atau takdir. Dalam kehidupan sehari-hari, kita terbiasa
menggunakan kata-kata takdir, padahal yang dimaksud adalah Qada dan Qadar.
Banyak sekali dalil mengenai keimanan terhadap Qada dan Qadar, antara lain, sebagai
berikut dalam surat At-taubah ayat 51
Katakanlah (Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah
bertawakallah orang-orang yang beriman.” (Q.S.At-taubah:51)
- 10 -
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Rukun Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan
seorang muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam
ajaran Islam, yaitu:man kepada Allah , Iman kepada Malaikat -malaikat Allah, Iman
kepada Kitab-kitab Allah, Iman kepada Rasul-rasul Allah, Iman kepada hari
Kiamat, Iman kepada Qada dan Qadar.
b. Iman kepada Allah serta iman kepada sifat-sifatnya akan mempengaruhi perilaku
seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan dibuktikan pada
dampak perilakunya. Jika seseorang telah beriman bahwa Allah itu ada, Maha
Melihat dan Maha Mendengar, maka dalam perilakunya akan senantiasa berhati-
hati dan waspada, ia tidak akan merasa sendirian, kendati tidak ada seorang
manusiapun di sekitarnya.
c.Keyakinan terhadap adanya malaikatakan berpengaruh terhadap perilaku
manusia. Jika kita yakin ada malaikat yang mencatat semua amal baik dan buruk
kita, maka seorang muslim akan senantiasa berhati-hati dalam setiap perbuatannya
karena ia akan menyadari bahwa semua perilakunya tersebut akan dicatat oleh
malaikat.
d. Iman kepada kitab Allah bagi manusia dapat memberikan keyakinan yang kuat
akan kebenaran jalan yang ditempuhnya, karena jalan yang harus ditempuh manusia
telah diberitahukan Allah dalam kitab suci.
e.Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah keyakinan akan datangnya
hari akhir sebagai ujung perjalanan umat manusia. Keimanan tersebut akan
melahirkan sikap optimis, yakni bahwa tidak akan ada yang sia-sia dalam
kehidupan manusia, karena semuanya akan dipertanggungjawabkan amal ibadah
dan balasannya.
f. Beriman kepada takdir akan melahirkan sikap optimis, tidak mudah kecewa dan
putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah
takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang
muslim, sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
- 11 -
DAFTAR PUSTAKA
Referensi: https://tafsirweb.com/2508-surat-al-araf-ayat-54.html
- 12 -