Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AL – QUR’AN

Kewajiban Mentauhidkan Allah dalam

Nama Nama dan Sifat Sifat-Nya

Dosen Pengampu : Dr. Husnel Anwar M,Ag

Disusun Oleh
Kelompok 3

Henny Sumaiga : 0404201031


Ilham Panggabean : 0404202005
Bayu Raditya : 0404202007

PRODI PEMIKIRAN POLITIK ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Al-Qur’an yang berjudul “Kewajiban Mentauhidkan Allah dalam Nama Nama
dan Sifat Sifat;Nya”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritikan dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberi manfaat maupun inspirasi pembaca.

Medan, 29 Mei 2021

Kelompok 4
                                  

ii
DATAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4
A. Latar Belakang …………………………………………………………… 4

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….. 4

C. Tujuan Masalah ………………………………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………… 5

A. Kaidah Tentang Nama Nama dan Sifat Sifat Allah …………………… 5

B. Penafsiran Terhadap Surah As-Syura Ayat 11 ………………………... 5

C. Penafsiran Terhadap Surah Al-Baqarah Ayat 255 ……………………. 6

D. Penafsiran Terhadap Surah Al-Hasyr Ayat 22-24 …………………….. 7

E. Penafsiran Terhadap Surah Al-Ikhlas Ayat 1-3 ………………………..11

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………12

A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 12

B. Kritik dan Saran …………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tauhid Asma' was Shifat yaitu mengesakan Allah dengan cara menetapkan bagi Allah
nama-nama dan sifat-sifat yang ditetapkan sendiri oleh-Nya (dalam firmannya) atau yang
disebutkan oleh Rasul-Nya (dalam hadits), tanpa mengilustrasikan (Takyif), menyerupakan
dengan sesuatu (Tamtsil), menyimpangkan makna (Tahrif), atau bahkan menolak nama atau
sifat tersebut (Ta’thil).

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu kaidah tentang Nama Nama dan Sifat Sifat Allah?

2. Apa tafsir dari Q.S Asy-Syura ayat 11?

3. Apa tafsir dari Q.S Al-Baqarah ayat 255?

4. Apa tafsir dari Q.S Al-Hasyr ayat 22-24?

5. Apa itu tafsir dari Q.S Al-Ikhlas ayat 1-3?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui kaidah tentang Nama Nama dan Sifat Sifat Allah

2. Mengetahui tafsir dari Q.S Asy-Syura ayat 11

3. Mengetahui tafsir dari Q.S Al-Baqarah ayat 255

4. Mengetahui tafsir dari Q.S Al-Hasyr ayat 22-24

5. Mengetahui tafsir dari Q.S Al-Ikhlas ayat 1-3

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kaidah Tentang Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Nama dan sifat Allah adalah sesuatu yang tauqifiyah (hanya berdasarkan wahyu; tidak
ditetapkan kecuali hanya berdasarkan lafal al-Quran dan as-Sunnah).

Keyakinan tentang sifat Allah seperti keyakinan tentang Dzat-Nya. Maksudnya, sifat,
dzat, dan perbuatan Allah tidak serupa dengan apapun. Karena Allah memiliki dzat secara
hakiki dan dzat-Nya itu tidak serupa dengan dzat apapun selain-Nya, maka demikian pula
sifat-sifat Allah yang ada di dalam al-Quran dan as-Sunnah. Allah menyandang sifat-sifat
tersebut secara hakiki dan tidak serupa dengan apapun.

Semua nama Allah adalah baik dan sama sekali tidak ada yang buruk, karena nama-
nama itu menunjukkan dzat yang memiliki nama tersebut yaitu Allah. Nama-nama itu
menunjukkan sifat-sifat kesempurnaan yang tidak mengandung kekurangan sedikitpun dari
segala sisi.

Nama-nama Allah tidak terbatas pada jumlah tertentu. Nabi ‫ ﷺ‬bersabda :


“Aku meminta kepada-Mu dengan segenap nama-Mu, yang telah Kau namakan diri-Mu
dengannya, atau Kau turunkan dalam kitab-Mu, atau Kau ajarkan kepada salah satu hamba-
Mu atau Kau simpan di dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu.” (HR. Ahmad 3712)

B. Penafsiran Terhadap Surah Asy-Syura Ayat 11

ِ َ‫ْس َك ِم ْثلِ ِهۦ َش ْى ٌء ۖ َوه َُو ٱل َّس ِمي ُع ْٱلب‬


‫صي ُر‬ َ ‫ض ۚ َج َع َل لَ ُكم ِّم ْن أَنفُ ِس ُك ْم أَ ْز ٰ َوجًا َو ِمنَ ٱأْل َ ْن ٰ َع ِم أَ ْز ٰ َوجًا ۖ يَ ْذ َر ُؤ ُك ْم فِي ِه ۚ لَي‬
ِ ْ‫ت َوٱأْل َر‬
ِ ‫فَا ِط ُر ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬

Artinya : (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula),
dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat. (Q.S As-Syura :
11).

(Pencipta langit dan bumi) Dialah Yang mengadakan langit dan bumi (Dia
menjadikan kalian dari jenis kalian sendiri pasangan-pasangan) sewaktu Dia
menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam (dan dari jenis binatang ternak
pasangan-pasangan) ada jenis jantan dan ada jenis betina (dijadikan-Nya kalian

5
berkembang biak) maksud kalian, mengembangbiakkan (dengan jalan itu) melalui
proses perjodohan. Dengan kata lain, Dia memperbanyak kalian melalui anak
beranak. Dhamir yang kembali kepada manusia dan binatang ternak dengan
ungkapan yang lebih memprioritaskan manusia. (Tidak ada sesuatu pun yang serupa
dengan Dia) huruf Kaf adalah Zaidah, karena sebenarnya Allah swt. tiada sesuatu
pun yang semisal dengan-Nya (dan Dialah Yang Maha Mendengar) semua apa yang
dikatakan (lagi Maha Melihat) semua apa yang dikerjakan.

Dengan kekuasaan-Nya, kehendak-Nya dan kotbah-Nya. Jadi kamu merasakan


kesadaran dan memperoleh keturunan dan memperoleh manfaat. Ada jantan dan ada
betina. Itu semua karena kamu, yakni untuk melimpahkan nikmat kepadamu. Yakni
tidak ada sesuatu pun dari makhluk-Nya yang serupa dan sama dengan-Nya baik
dengan zat-Nya, nama-nama-Nya, sifat-Nya, atau perbuatan-Nya. Hal itu, karena
semua nama-Nya paling indah dan sifat-Nya adalah sifat yang sempurna dan agung.
Sedangkan perbuatan-Nya, maka Dia adalah makhluk makhluk yang besar tanpa
ada yang ikut serta dengan-Nya. Oleh karena itu, tidak ada yang serupa dengan-Nya
karena sendirinya Dia dengan kesempurnaan dari segala sisi.

C. Penafsiran Terhadap Surah Al-Baqarah Ayat 255

ٰ
ۚ ‫ض ۗ َم ْن َذا الَّ ِذي يَ ْشفَ ُع ِع ْن َدهُ إِاَّل بِإ ِ ْذنِ ِه‬ ِ ْ‫ت َو َما فِي اأْل َر‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫هَّللا ُ اَل إِلَهَ إِاَّل هُ َو ْال َح ُّي ْالقَيُّو ُم ۚ اَل تَأْ ُخ ُذهُ ِسنَةٌ َواَل نَوْ ٌم ۚ لَهُ َما فِي ال َّس َم‬
ُ‫ض ۖ َواَل يَئُو ُده‬ َ ْ‫ت َواأْل َر‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫يَ ْعلَ ُم َما بَ ْينَ أَ ْي ِدي ِه ْم َو َما خَ ْلفَهُ ْم ۖ َواَل يُ ِحيطُونَ بِ َش ْي ٍء ِم ْن ِع ْل ِم ِه إِاَّل بِ َما َشا َء ۚ َو ِس َع ُكرْ ِسيُّهُ ال َّس َم‬
‫ِح ْفظُهُ َما ۚ َوهُ َو ْال َعلِ ُّي ْال َع ِظي ُم‬

Artinya : (Allah, tak ada Tuhan), artinya tak ada ma`bud atau sembahan yang sebenarnya di
alam wujud ini, (melainkan Dia Yang Maha Hidup), artinya Kekal lagi Abadi (dan
senantiasa mengatur), maksudnya terus-menerus mengatur makhluk-Nya (tidak
mengantuk) atau terlena, (dan tidak pula tidur. Milik-Nyalah segala yang terdapat
di langit dan di bumi) sebagai kepunyaan, ciptaan dan hamba-Nya. (Siapakah yang
dapat), maksudnya tidak ada yang dapat (memberi syafaat di sisi-Nya, kecuali
dengan izin-Nya) dalam hal itu terhadapnya. (Dia mengetahui apa yang di hadapan
mereka), maksudnya di hadapan makhluk (dan apa yang di belakang mereka),
artinya urusan dunia atau soal akhirat, (sedangkan mereka tidak mengetahui suatu
pun dari ilmu-Nya), artinya manusia tidak tahu sedikit pun dari apa yang diketahui
oleh Allah itu, (melainkan sekadar yang dikehendaki-Nya) untuk mereka ketahui
melalui pemberitaan dari para Rasul. (Kursinya meliputi langit dan bumi) ada yang

6
mengatakan bahwa maksudnya ialah ilmu-Nya, ada pula yang mengatakan
kekuasaan-Nya, dan ada pula Kursi itu sendiri yang mencakup langit dan bumi,
karena kebesaran-Nya, berdasarkan sebuah hadis. "Tidaklah langit yang tujuh pada
kursi itu, kecuali seperti tujuh buah uang dirham yang dicampakkan ke dalam
sebuah pasukan besar (Dan tidaklah berat bagi-Nya memelihara keduanya), artinya
memelihara langit dan bumi itu (dan Dia Maha Tinggi) sehingga menguasai semua
makhluk-Nya, (lagi Maha Besar). (Q.S Al-Baqarah : 255)

Allah, tiada tuhan yang berhak untuk disembah selian Dia, Dia Mahahidup,
Pemilik seluruh makna kehidupan sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya,
Pemelihara segala sesuatu, tidak pernah mengantuk apalagi tidur. Segala apa yang
ada dilangit dan dibumi adalah milik-Nya, tidak ada seorangpun yang berani
berbuat lancang dengan memberi syafaat dihadapan-Nya kecuali dengan izin-Nya.

Ilmu-Nya mencakup segala apa yang ada, dimasa lalu, saat ini dan yang akan
datang. Dia mengetahui perkara-perkara yang akan datang yang dihadapi oleh para
makhluk dan mengetahui perkara-perkara masa lalu yang telah ditinggalkan oleh
makhluk. Tidak seorangpun dari makhluk yang mengetahui sedikitpun dari ilmu-
Nya , kecuali sebatas apa yang Allah ajarkan dan sampaikan kepadanya. Kursi-Nya
meliputi langit-langit dan bumi. Kursi adalah tempat pijakan kedua kaki Rabb, dan
hanya Allah yang mengetahui bagaimananya. Menjaga langit dan bumi tidak
memberiatkan bagi Allah, Dialah yang Mahatinggi dengan Dzat dan sifat-sifat-Nya
di atas seluruh makhluk-Nya, pemilik segala sifat keagungan dan kesombongan.
Ayat ini adalah ayat yang paling agung di dalam Alquran dan bernama ayat kursi.

D. Penafsiran Terhadap Surat Al-Hasyr Ayat 22-24

‫ك ْالقُ ُّدوسُ السَّال ُم‬ ُ ِ‫) هُ َو هَّللا ُ الَّ ِذي اَل إِلَهَ إِال ه َُو ْال َمل‬22( ‫ب َوال َّشهَا َد ِة هُ َو الرَّحْ َمنُ ال َّر ِحي ُم‬ِ ‫ه َُو هَّللا ُ الَّ ِذي اَل إِلَهَ إِال هُ َو عَالِ ُم ْال َغ ْي‬
‫ص ِّو ُر لَهُ األ ْس َما ُء ْال ُح ْسنَى‬
َ ‫ئ ْال ُم‬ُ ‫ار‬ِ َ‫ق ْالب‬
ُ ِ‫) ه َُو هَّللا ُ ْالخَ ال‬23( َ‫ْال ُم ْؤ ِمنُ ْال ُمهَ ْي ِمنُ ْال َع ِزي ُز ْال َجبَّا ُر ْال ُمتَ َكبِّ ُر ُس ْب َحانَ هَّللا ِ َع َّما يُ ْش ِر ُكون‬
)24( ‫ض َوهُ َو ْال َع ِزي ُز ْال َح ِكي ُم‬
ِ ْ‫ت َواألر‬ َ ‫يُ َسبِّ ُح لَهُ َما فِي ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬

Artinya : Dialah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang
Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Dialah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia,
Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan,
Yang Maha Memelihara, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki

7
segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah
Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang
mempunyai nama-nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di
langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Q.S Al-
Hasyr : 22-24)

ِ ‫}ُ هُ َو هَّللا ُ الَّ ِذي اَل إِلَهَ إِال ه َُو عَالِ ُم ْال َغ ْي‬
{ ‫ب َوال َّشهَا َد ِة‬

Artinya : Dialah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang
Mengetahui yang gaib dan yang nyata, (Q.S Al-Hasyr : 22)

Allah SWT menyebutkan bahwa Dia adalah Tuhan yang tiada Tuhan selain Dia,
maka tiada Rabb selain Dia dan tiada Tuhan bagi semua alam wujud selain Dia.
Semua yang disembah selain Dia adalah batil. Dan bahwa Dia Mengetahui yang
gaib dan yang nyata. Yakni Dia mengetahui semua makhluk yang dapat disaksikan
oleh kita dan semua makhluk yang gaib dari kita. Tiada sesuatu pun yang
tersembunyi bagi-Nya di bumi dan di langit, baik yang besar maupun yang kecil,
dan baik yang dimuliakan maupun yang hina, hingga semut-semut kecil di dalam
kegelapan.

{ ‫}هُ َو الرَّحْ َمنُ ال َّر ِحي ُم‬

Artinya : Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (Q.S Al-Hasyr : 22)

Dalam permulaan kitab tafsir ini telah disebutkan keterangan mengenainya dan
tidak perlu diulangi lagi. Kesimpulannya ialah bahwa Allah adalah Tuhan Yang
mempunyai rahmat yang luas lagi mencakup semua makhluk, Dia adalah Yang
Maha Pemurah di dunia dan akhirat, dan Maha Penyayang pada keduanya.

ُ ِ‫} هُ َو هَّللا ُ الَّ ِذي اَل إِلَهَ إِال ه َُو ْال َمل‬
{‫ك‬

Artinya : Dialah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja. (Q.S
Al-Hasyr : 23)

Yakni Raja bagi segala sesuatu yang mengatur segala sesuatu tanpa ada yang
menghalangi-Nya dan juga tanpa ada yang menyaingi-Nya.

ْ
{ ُ‫}القُ ُّدوس‬

8
Artinya : Yang Mahasuci. (Q.S Al-Hasyr : 23)

Menurut Wahb ibnu Munabbih, artinya suci. Menurut Mujahid dan Qatadah,
artinya Yang Memberkati. Menurut Ibnu Juraij, disebutkan demikian karena para
malaikat yang mulia menyucikan-Nya.

{‫}السَّال ُم‬

Artinya : Yang Mahasejahtera. (Q.S Al-Hasyr : 23)

Yaitu Mahasejahtera dari segala bentuk cela dan kekurangan, karena kesempurnaan
zat, sifat, dan perbuatan-Nya.

ْ
{ ُ‫}ال ُم ْؤ ِمن‬

Artinya : Yang Mengaruniakan keamanan. (Q.S Al-Hasyr : 23)

Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud
ialah makhluk-Nya merasa aman dari mendapat perlakuan aniaya oleh-Nya.
Qatadah mengatakan, makhluknya merasa aman dengan adanya firman-Nya yang
menyatakan bahwa Dia Mahahak (benar). Menurut Ibnu Zaid, hamba-hamba-Nya
yang beriman membenarkan keimanan mereka kepada-Nya.

ْ
{ ُ‫}ال ُمهَ ْي ِمن‬

Artinya : Yang Maha Memelihara. (Q.S Al-Hasyr : 23)

Ibnu Abbas dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan bahwa makna
yang dimaksud ialah Dia Maha Menyaksikan semua makhluk-Nya tentang amal
perbuatan mereka. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa Dia Maha
Mengawasi mereka.

ْ
{‫}ال َع ِزي ُز‬

Artinya : Yang Mahaperkasa. (Q.S Al-Hasyr : 23)

Yakni Yang Menang atas segala sesuatu dan mengalahkannya. Dia mengalahkan
segala sesuatu, maka tiada sesuatu pun yang dapat mencapai Zat-Nya karena
keperkasaan, keagungan, kekuasaan, dan kebesaran-Nya.

{‫}ال َجبَّا ُر ْال ُمتَ َكبِّر‬


ْ

9
Artinya : Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan. (Q.S Al-Hasyr : 23)

Yaitu Yang tidak pantas bersifat kuasa selain Dia dan tidak pantas bersifat agung
selain Dia karena keagungan-Nya.

{ َ‫} ُس ْب َحانَ هَّللا ِ َع َّما يُ ْش ِر ُكون‬

Artinya : Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S Al-Hasyr : 23)

َ ‫ئ ْال ُم‬
{ ‫ص ِّو ُر‬ ِ َ‫ق ْالب‬
ُ ‫ار‬ ُ ِ‫} هُ َو هَّللا ُ ْالخَال‬

Artinya : Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk rupa.
(Q.S Al-Hasyr : 24)

Menciptakan artinya merencanakan, dan mengadakan artinya merealisasikan apa


yang telah direncanakan dan ditetapkan ke alam wujud dan alam nyata. Tiada
seorang pun yang merencanakan sesuatu dapat melaksanakan dan
merealisasikannya selain hanya Allah Swt.

{ ‫} لَهُ األ ْس َما ُء ْال ُح ْسنَى‬

Artinya : Yang mempunyai nama-nama Yang Paling baik. (Q.S Al-Hasyr : 24)

Pembicaraan mengenai ayat ini telah disebutkan di dalam tafsir surat Al-A'raf. Dan
di sini kami akan mengetengahkan sebuah hadis yang diriwayatkan di dalam hadis
Sahihain melalui Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda yag
artinya : “Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, alias
seratus kurang satu. Barang siapa yang menghitung-hitungnya, niscaya masuk
surga; Dia Witir dan menyukai yang witir.”

ِ ‫} يُ َسبِّ ُح لَهُ َما فِي ال َّس َما َوا‬


ِ ْ‫ت َواألر‬
{‫ض‬

Artinya : Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. (Al-Hasyr: 24)

Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya yang
artinya : “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih
kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya,
tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Q.S Al-Isra : 44)

10
{ ‫} َوهُ َو ْال َع ِزي ُز ْال َح ِكي ُم‬

Artinya : Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Q.S Al-Hasyr : 24)

Yakni Zat-Nya tidak dapat dicapai.

E. Penafsiran Terhadap Surat Al-Ikhlas Ayat 1-3

‫قُلْ هُ َو هَّللا ُ أَ َح ٌد‬

Artinya : Katakanlah : Dialah Allah Yang Mahaesa. (Q.S Al-Ikhlas : 1)

Ketika orang-orang Yahudi mengatakan, “Kami menyembah Uzair anak Allah.”


Orang Nasrani mengatakan, “Kami menyembah Isa anak Allah.” Orang-orang
musyrik mengatakan, “Kami menyembah berhala.” Maka Allah menegaskan
bahwa Dia Mahaesa.

َّ ‫هَّللا ُ ال‬
‫ص َم ُد‬

Artinya : Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (Q.S Al-Ikhlas :
2)

Ibnu Abbas menjelaskan tafsir ayat ini. Maksudnya adalah, seluruh makhluk
bergantung kepada Allah dalam kebutuhan dan sarana mereka. Dialah Tuhan yang
mahasempurna dalam perilakuNya. Mahamulia yang mahasempurna dalam
kemulianNya. Mahabesar yang mahasempurna dalam kebesaranNya.

‫لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد‬

Artinya : Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. (Q.S Al-Ikhlas : 3)

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa makna ayat ini adalah Allah tidak beranak, tidak
diperanakkan dan tidak mempunyai istri.

Sayyid Qutb menjelaskan, hakikat Allah itu tetap, abadi, azali. Sifatnya adalah
sempurna dan mutlak dalam semua keadaan. Kelahiran adalah suatu kemunculan
dan pengembangan, wujud tambahan setelah kekurangan atau ketiadaan. Hal
demikian mustahil bagi Allah. Kelahiran juga memerlukan perkawinan. Lagi-lagi,
ini mustahil bagi Allah.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nama dan sifat Allah adalah sesuatu yang hanya berdasarkan wahyu, tidak ditetapkan
kecuali hanya berdasarkan lafal al-Quran dan as-Sunnah.

Semua nama Allah adalah baik dan sama sekali tidak ada yang buruk, karena nama-nama
itu menunjukkan dzat yang memiliki nama tersebut yaitu Allah. Nama-nama itu
menunjukkan sifat-sifat kesempurnaan yang tidak mengandung kekurangan sedikitpun dari
segala sisi.

B. Kritik dan Saran

Demikianlah makalah tentang kewajiban mentauidkan Allah dalam Nama Nama dan Sifat
Sifat-Nya yang telah kami paparkan. Kami menyadari makalah jauh dari sempurna maka dari
itu kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Harapan pemakalah, semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan bermanfaat
bagi kita semua, Aamiin Ya Robbal ‘Alamin.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://tafsirweb.com/9101-quran-surat-asy-syura-ayat-11.html

https://tafsirq.com/42-asy-syura/ayat-11

https://risalahmuslim.id/quran/al-baqarah/2-255/

http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-al-hasyr-ayat-21-24.html?m=1

https://bersamadakwah-net.cdn.ampproject.org/v/s/bersamadakwah.net/surat-al-ikhlas/?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&amp&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16222098859903&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fbersamadakwah.net%2Fsurat-al-ikhlas%2F

13

Anda mungkin juga menyukai