Anda di halaman 1dari 3

MATA KULIAH

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

TAHAP 2 TAHUN 2022

T5. AKSI NYATA

Disusun Oleh:

MASNIATI
229022485402
005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
Proyek Perubahan Tentang Pendidikan Yang Memerdekakan

Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak- anak. Adapun tujuannya
adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai
manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
tingginya. Ibarat bibit dan buah. Pendidik adalah petani yang akan merawat bibit dengan cara
menyiangi gulma disekitarnya, memberi air, memberi pupuk agar kelak berbuah lebih baik
dan lebih banyak, namun petani tidak mungkin mengubah bibit mangga menjadi berbuah
anggur. Itulah kodrat alam atau dasar yang harus diperhatikan dalam Pendidikan dan itu diluar
kecakapan dan kehendak kaum pendidik. Sedang Pengajaran adalah Pendidikan dengan cara
memberi ilmu atau pengetahuan agar bermanfaat bagi kehidupan lahir dan batin (Dewantara I,
2004).
Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia
yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi
hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat (Dewantara II, 1994). Dengan
demikian, pendidikan itu sifatnya hakiki bagi manusia sepanjang peradabannya seiring
perubahan jaman dan berkaitan dengan usaha manusia untuk memerdekakan batin dan lahir
sehingga manusia tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan
sendiri. Oleh karena itu, Pengajaran dan Pendidikan harus selaras dengan penghidupan dan
kehidupan bangsa agar semangat cinta bangsa dan tanah air terpelihara. Dalam hal ini, Ki
Hadjar Dewantara menekankan agar Pendidikan memperhatikan : [1] Kodrat Alam, [2]
Kemerdekaan, [3] Kemanusiaan, [4] Kebudayaan, [5] Kebangsaan. Intisarinya adalah agar
terwujudnya pendidikan yang memerdekakan peserta didik termasuk juga di SMA Negeri 7
Mataram yang secara teori sudah dilaksanakan atau diterapkan dalam kegiatan pembelajatan di
sekolah, namun belum maksimal. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran belum sepenuhnya
berpusat kepada peserta didik dan antar guru masih banyak yang belum berkolaburasi. Maka
dari itu, perlunya program telah dan sedang dilaksanakan oleh pemerintah yaitu program
Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang bertujuan mencetak para guru professional yang siap
menjadi agen perubahan pada tranformasi baru secara utuh terlebih pada pendidikan abad21.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka salah satu tantangan terbesar yang dihadapi
dunia pendidikan pada abad 21, terutama bagi guru adalah harus mampu berinovasi dalam
memilih strategi dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan peserta
didik. Di samping itu, secara administrasi guru harus mampu merancang dan menyusun sendiri
perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya mengembangkan media pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hal ini bertujuan agar materi yang akan dipelajari bisa
lebih mudah dipahami oleh peserta didik serta memudahkan bagi guru dan peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Salah satu model pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik terutama pada mata pelajaran Biologi adalah pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Leraning) atau biasa disingkat PjBL.
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) atau PjBL adalah model
pembelajaran yang bertujuan untuk membimbing pesreta didik melakukan penyelidikan
terhadap suatu permaalahan riil yang berbasis proyek sederhana secara kolaborasi, gotong
royong dan empati secara sesame untuk menghasilkan sebuah produk sederhana yang nantinya
berperan sebagai salah satu solusi dalam penyelesaian masalah yang diberikan. Model PjBL
ini sangat efektif diterapkan untuk para pesrta didik dengan membentuk kelompok belajar
kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi. PjBL dimulai dari sebuah
pertanyaan esensial dengan alokasi waktu agak lama (beberapa minggu), berorientasi dengan
produk akhir atau “artifact” (berupa produk tulisan, lisan, visual dan multimedia), serta
kegiatan produksi yang memerlukan pengetahuan isi tertentu atau keterampilan, dan biasanya
menimbulkan satu atau lebih masalah yang harus dipecahkan siswa. Proyek bervariasi dalam
lingkup dan kerangka waktu, dan produk akhir sangat bervariasi dalam tingkat teknologi yang
digunakan serta kecanggihannya. Hasil pembelajaran berupa produk (model, prototype, poster
seni, pertunjukan, dll).
Langkah-langkah pembelajaran PjBL adalah sebagai berikut :
1. Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question)

2. Menyusun perencanaan proyek (design project)

3. Menyusun jadwal (create schedule)

4. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project)

5. Penilaian hasil (assess the outcome)

6. Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience)

Anda mungkin juga menyukai