AKUNTANSI KRILING
Dosen Pengampu : I Putu Gde Chandra Artha Aryasa, S.E, M.Ak, BKP
Oleh :
Kelompok 10
Kelas : D6 Akuntansi
Universitas Warmadewa
2023
A. Pengertian
Kliring merupakan transaksi lalu lintas pembayaran yang dimaksudkan
untuk memudahkan penyelesaian hutang piutang antar bank yang timbul dari
transaksi giral. Transaksi ini dilakukan setiap bank peserta kliring melalui perantara
Bank Indonesia sebagai lembaga kliring.
Kliring adalah suatu tata cara perhitungan hutang piutang dalam bentuk surat-
surat dagang dan surat-surat berharga dari suatu bank terhadap bank lainnya dengan
maksud agar penyelesaiannya dapat terselenggara dengan mudah dan aman serta
memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
B. Warkat Kriling
Warkat kliring adalah alat atau sarana yang dipakai dalam lalu lintas
pembayaran giral yang diperhitungkan dalam kliring dan terdiri atas cek, bilyet giro,
surat bukti penerimaan transfer dari luar kota (kiriman uang), wesel bank untuk
transfer atau wesel unjuk, nota debet atau kredit dan jenis warkat lain yg telah
disetujui.
Warkat yang dapat dikliringkan harus dinyatakan dalam mata uang rupiah
dan bernilai nominal penuh (seratus persen nilai nominal) serta telah jatuh tempo
saat dikliringkan.
C. Jenis Warkat Kriling
1. Nota Debet Keluar : warkat yang disetorkan nasabah untuk keuntungan
rekeningnya. Bank penarik akan mendebet rekening giro pada Bank Indonesia.
2. Nota Kredit Masuk : warkat yang diterima suatu bank untuk keuntungan rekening
nasabah bank tersebut. Bank penerima warkat akan mendebet rekening giro pada
Bank Indonesia.
3. Nota Debet Masuk : warkat yang diterima suatu bank atas cek sendiri yang telah
ditarik nasabahnya. Bank ini akan mengkredit rekening giro pada Bank Indonesia.
4. Nota Kredit Keluar : warkat dari nasabah sendiri untuk disetorkan kepada nasabah
bank lain. Disini tercipta perhubungan giro. Bank yang menyerahkan warkat
kepada bank lain tersebut. Akan mengkredit rekening giro pada Bank Indonesia.
D. Jenis-jenis Kriling
1. Kliring Umum : sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang
pelaksanaannya diatur Bank Indonesia.
2. Kliring Lokal : sarana perhitungan warkat antar bank yang berada dalam satu
wilayah kliring yang telah ditentukan.
3. Kliring Antar Cabang / (Interbranch Clearing) : sarana perhitungan warkat antar
kantor cabang suatu bank peserta yang biasanya berada dalam satu wilayah kota.
Kliring ini dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh perhitungan dari suatu
kantor cabang untuk kantor cabang lainnya yang bersangkutan pada kantor induk
yang bersangkutan.
E. Jenis Peserta Kriling
1. Peserta kliring langsung : bank-bank yang sudah tercatat sebagai peserta dan dapat
memperhitungkan warkatnya secara langsung dalam pertemuan kliring.
2. Peserta kliring tidak langsung : bank-bank yang belum tercatat sebagai peserta dan
yang memperhitungkan warkatnya dengan kantor pusat atau kantor cabang
lainnya yang sudah tercatat menjadi peserta kliring.
F. Mekanisme Kriling
Penarik Cek
Penyerahan Cek
Mendebet Rekening
Penerima Cek
Menyetorkan
Cek utk
Bank dikliringkan
Otorisasi Bank
Menyetorkan
Pengkreditan warkat kliring
“debet keluar “
BANK
warkat debet
masuk
Penarik Cek
Menerima Cek
Penerima Cek
Menyetorkan
Cek utk
Bank dikliringkan
Bank
Otomatisasi
On Line
Perpindahan
AUTOMATED CLEARING
HOUSE (ACH)
On Line
Memantau
BANK
Dalam kliring secara otomatisasi melalui ACH, bank peserta kliring yang terlibat
dalam transaksi kliring akan saling mengkliringkan warkat-warkatnya melalui media
elektronik komputer yang on line dengan ACH. Warkat secara fisik dikirim langsung
ke BI untuk pengendalian dan pemantauan kegiatan kliring
DAFTAR PUSTAKA