Anda di halaman 1dari 25

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

ALAT BERAT
Prodi Konstrusi Gedung

BAIQ HENY SULISTIAWATI, S.T., M.Eng


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
BAB
2

Biaya Kepemilikan &


Pengoperasian Alat Berat
Prodi Konstrusi Gedung
Tujuan
Bab Biaya Kepemilikan &
Pengoperasian Alat Berat

Mahasiswa mampu menghitung biaya kepemilikan


alat, mengetahui biaya yang akan timbul ketika alat
berat beroperasi serta dapat menghitung nilai
depersiasi alat berat yang digunakan.
Sumber Alat Berat
1. Alat Berat yang Dibeli oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor)

2. Alat Berat yang Disewa-beli (Leasing) oleh Penyedia Jasa


Konstruksi

3. Alat Berat yang Disewa oleh Penyedia Jasa Konstruksi

Bonafiditas suatu perusahaan konstruksi tergantung


dari aset-aset yang dimilikinya.
Biaya Alat Berat
Terdapat dua kategori dalam pembiayaan alat berat, yaitu:

01 Biaya Kepemilikan Alat


(ownership cost)

02 Biaya Pengoperasian Alat


(operation cost)

Perhitungan biaya kepemilikan alat berat didasarkan pada ilmu


ekonomi rekayasa, yaitu uang mempunyai nilai terhadap waktu.
Konsep dari nilai waktu terhadap uang dinotasikan dengan
waktu (time, t) dan bunga (interest, i).
Nilai waktu terhadap uang
Dalam ilmu ekonomi rekayasa dikenal beberapa istilah yang berkaitan dengan kepemilikan alat berat, yaitu nilai
pada tahun sekarang (P, Pesent), nilai pada n tahun yang akan datang (F, Future), nilai rangkaian seragam
(A, Annual), nilai sisa aset pada akhir tahun ke-n (S, Salvage) dan jumlah tahun (n). Hubungan dari istilah-
istilah ini adalah sebagai berikut :

A. Untuk mencari nilai uang pada tahun ke-n (F) dengan mengetahui nilainya pada saat ini (P) maka menggunakan rumus :

adalah faktor jumlah majemuk pembayaran tunggal yang


dapat disimbolkan sebagai (FIP, i%,n) .

B. Untuk mencari nilai uang pada rangkaian seragam (A) selama (n) tahun dengan mengetahui nilai pada saat ini (P) digunakan
rumus :

adalah faktor pemulihan modal yang dapat disimbolkan sebagai


Nilai waktu terhadap uang
C. Untuk mencari nilai uang pada rangkaian seragam (A) selama (n) tahun dengan mengetahui nilainya pada tahun ke-n (F)
digunakan rumus :

adalah faktor dana diendapkan dan disimbolkan dengan

D. Untuk mencari nilai uang pada masa sekarang (P) dengan mengetahui nilainya pada tahun ke-n (F) dilakukan dengan
menggunakan rumus :

adalah faktor nilai sekarang pembayaran tunggal dan disimbolkan


sebagai

E. S adalah nilai sisa suatu alat yang merupakan akibat dari penyusutan alat atau depresiasi, sehingga nilai S tidak sama
dengan nilai F.
Biaya kepemilikan alat berat
Biaya kepemilikan alat berat terdiri dari beberapa faktor, yaitu:
Biaya investasi pembelian alat
01 ex: Jika pemilik meminjam uang dari bank untuk membeli alat tersebut maka
akan ada biaya bunga pinjaman
Depresiasi
02 penurunan nilai alat yang disebabkan bertambahnya umur alat
pajak
03
biaya yang harus dikeluarkan pemilik untuk membayar
04 asuransi alat
biaya yang harus dikeluarkan untuk menyediakan
05 tempat penyimpanan alat.
a. Depresiasi
Depresiasi adalah penurunan nilai alat yang dikarenakan adanya kerusakan, pengurangan dan harga pasaran alat. Penurunan
nilai alat ini berkaitan erat dengan semakin meningkat umur alat atau juga out of date. Perhitungan depresiasi diperlukan untuk
mengetahui nilai alat setelah pemakaian alat tersebut selama suatu masa tertentu. Selain itu bagi pemilik alat dengan menghitung
depresiasi alat tersebut maka pemilik dapat memperhitungkan modal yang akan dikeluarkan dimasa alat sudah tidak dapat
digunakan dan alat baru harus dibeli
Terdapat 3 jenis penyusutan, yaitu:
1. Penyusutan fisik  berkurangnya kemampuan fisik sebuah aset karena aus.
Akibat dari penyusutan fisik adalah meningkatnya biaya operasional dan
pemeliharaan yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas dan keuntungan
2. Penyusutan fungsional biasanya terjadi karena alat dianggap telah kuno
sehingga penentuannya lebih sulit dibandingkan dengan penyusutan fisik. salah
satunya diakibatkan oleh berubahnya permintaan pasar karena munculnya mesin
dengan teknologi baru
3. Penyusutan akibat perubahan ekonomi sangat sulit diramalkan.
a. Depresiasi
Ada beberapa cara yang dipakai untuk menghitung depresiasi alat, adalah :
1. Metode garis lurus (Straight Line Method)
2. Metode penjumlahan tahun ( Sum of The Years Method)
3. Metode penurunan seimbang ( Declining Balance Method)

1. Metode garis lurus (Straight Line Method)


Metode ini merupakan metode termudah dalam perhitungan depresiasi. Hampir semua perhitungan depresiasi menggunakan
metode ini. Tingkat depresiasi dengan metode ini adalah :

K adalah tahun dimana depresiasi dihitung. Untuk menghitung depresiasi per tahun digunakan rumus
berikut ini.

Dk adalah depresiasi pertahun yang tergantung pada harga alat pada saat pembelian, nilai sisa alat dan umur
ekonomis alat (n). Nilai pada metode ini selalu konstan. Nilai buku (book value, Bk) dari alat hitung dengan
rumus:
a. Depresiasi
CONTOH SOAL 1:
Suatu alat dibeli dengan harga 500 juta rupiah dengan perkiraan nilai sisa 75 juta rupiah. Alat tersebut mempunyai umur
ekonomis 5 tahun. Hitunglah depresiasi per tahun dan nilai buku alat tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.
Jawab :

Maka depresiasi pertahun menjadi :

Nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah :


a. Depresiasi
2. Metode Penjumlahan Tahun (Sum of Years Method)
Metode ini merpakan metode percepatan sehingga nilai depresiasinya akan lebih besar daripada depresiasi yang dihitung dengan
metode garis lurus
a. Pertama-tama yang harus dihitung adalah nilai SOY dengan menggunakan rumus :

b. Kemudian dicari tingkat depresiasinya dengan rumus :

c. Depresi tahunan dihitung dengan cara :

d. Nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah :


a. Depresiasi
CONTOH SOAL 2:
Suatu alat dibeli dengan harga 500 juta rupiah dengan perkiraan nilai sisa 75 juta rupiah. Alat tersebut mempunyai umur
ekonomis 5 tahun. Hitunglah depresiasi dengan menggunakan metode penjumlahan tahun dan nilai bukunya
Jawab :

Maka nilai SOY

Tingkat Depresiasinya adalah 0.333333333

Nilai depresiasi tahunan:

Maka:
a. Depresiasi
2. Metode Penurunan Seimbang (Declaining balance Method)
Metode ini menghitung depresiasi pertahun dengan mengalikan nilai buku pada akhir tahun dengan suatu faktor. Nilai depresiasi
dengan cara ini lebih besar daripada dengan dua metode yang sebelumnya. Persen penurunannya (X) berkisar antara 1,25 per
umur alat sampai 2,00 per umur alat.
Tingkat depresiasi dihitung dengan rumus :

Metode ini disebut sebagai metode penurunan seimbang ganda (double declining-balance method) jika :

Depresiasi tahunan dengan metode ini dihitung dengan rumus :

Pada awal umur alat, nilai buku dengan metode ini berkurang dengan cepat. Nilai buku diakhir tahun ke-k dihitung dengan
rumus :

Pada perhitungan depresiasi dengan metode ini tidak memperhitungkan nilai sisa alat. Akan tetapi pada akhir
perhitungan nilai buku tidak boleh kurang dari perkiraan nilai sisa alat.
a. Depresiasi
CONTOH SOAL 3:
Suatu alat dibeli dengan harga 500 juta rupiah dengan perkiraan nilai sisa 75 juta rupiah. Alat tersebut mempunyai umur
ekonomis 5 tahun. Hitunglah depresiasi dengan menggunakan metode penurunan seimbang ganda
Jawab :

Maka, nilai depresiasi pada tahun ke-1, adalah

Selanjutnya dihitung nilai depresiasi untuk tahun ke-2, 3, 4, dan 5. Bila dibuatkan tabel, maka:
Pada tahun ke-4 dengan menggunakan metode penurunan
seimbang ganda didapat nilai buku yang kurang dari perkiraan
nilai sisa yaitu Rp43.200.000,-. Maka depresiasi yang
diperbolehkan adalah Rp 33.000.000,- sehingga nilai buku pada
tahun tersebut adalah Rp 75.000.000,-.
Pada tahun ke-5 untuk menjaga nilai buku tetap seperti perkiraan
nilai sisa maka depresiasinya adalah nol.
a. Depresiasi
PERBANDINGAN 3 CARA PERHITUNGAN NILAI DEPRESIASI
Jika hasil dari ketiga metode tersebut digambarkan maka akan terlihat perbedaannya seperti pada Gambar dibawah ini:

Gambar kurva nilai depresiasi menggunakan berbagai metode


b. Metode Perhitungan Biaya Kepemilikan
Perhitungan biaya kepemilikan per tahun dilakukan dengan dua cara yaitu dengan dan tanpa
memperhitungkan bunga.
1. Biaya kepemilikan per tahun yang memperhitungkan bunga ditentukan oleh rumus :
Jika nilai sisa alat diperhitungkan, maka nilai S pun diubah menjadi nilai tahunan dan
rumusnya adalah:

Atau jika menggunakan simbol yang ada maka rumusnya adalah:

2. Biaya kepemilikan tahunan tanpa memperhitungkan bunga ditentukan oleh rumus:

Jika nilai sisa diperhitungkan:


Biaya pengoperasian alat akan timbul setiap saat alat berat dipakai, meliputi:
a. Bahan Bakar
Rata-rata alat yang menggunakan bahan bakar bensin 0,06 galon per horse-power (hp) per jam, sedangkan alat yang
menggunakan bahan bakar solar mengonsumsi bahan bakar 0,04 galon per horse-power per jam. Nilai yang didapat kemudian
dikalikan dengan faktor pengoperasian.
bensin : BBM = 0,06 x hp x eff
solar : BBM = 0,04 x hp x eff
b. Pelumas
Perhitungan penggunaan pelumas per jam (Qp), yaitu berdasarkan jumlah waktu operasi dan lamanya penggantian pelumas.
Perkiraannya dihitung dengan rumus:

Pada rumus diatas, hp adalah horse-power, c adalah kapasitas crankcase, t adalah lama penggunaan pelumas dan f adalah faktor
pengoperasian.

Biaya
Operasional
Alat Berat
Biaya pengoperasian alat akan timbul setiap saat alat berat dipakai, meliputi:

d. Pemeliharaan dan Perawatan Alat


Perbedaan mendasar dari pemeliharaan dan perawatan adalah pada besarnya pekerjaan. Perbaikan besar (major repair) akan
mempengaruhi nilai depresiasi alat dan umur alat. Perbaikan besar ini dihitung pada alat. Di lain sisi, perbaikan kecil (minor
repair) merupakan pemeliharaan normal yang dihitung pada pekerjaan.

e. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat


mobilisasi adalah pengadaan alat ke proyek konstruksi dan demobilisasi adalah pengembalian alat dari proyek setelah alat
tersebut tidak digunakan kembali. Jadi biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut alat antara proyek dan
garasi atau tempat penyimpanan alat. Biaya ini perlu diperhitungkan karena alat-alat berat umumnya kecuali truk tidak
berjalan sendiri menuju lokasi proyek tetapi diangkut dengan menggunakan lowbed trailer.

Biaya
Operasional
Alat Berat
CONTOH SOAL 1:
Hitung biaya per jam alat beroda crawler dengan ketentuan sbb :
- Mesin diesel 160 hp
- Kapasitas crankcase 6 gal
- Pelumas diganti setiap 100 jam
- Factor pengoperasian 0,6
- Harga alat 400.000.000 rupiah tanpa nilai sisa alat
- Pemakaian gemuk perjam 0,25 kg
- Umur ekonomis alat 5 tahun (1 tahun dipakai 1400 jam)
- Bunga pinjaman, pajak, asuransi 20%
Jawab:
1. Konsumsi BBM perjam = 160 x 0,04 x 0,6 = 3,9 gal
2. Konsumsi pelumas per jam = = 0,138 gal
3. Biaya kepemilikan per jam

4. Biaya perawatan per jam


perawatan dan pemeliharan diasumsikan 100% dari depresiasi (metode garis lurus)
Biaya
= 400.000.000 : 5
= 80.000.000 rupiah/tahun
Operasional
= 80.000.000 : 1400 Alat Berat
= 57.143 rupiah/jam
CONTOH SOAL 1:
Tabel: Rekapitulasi biaya

Penjumlahan dari seluruh


kebutuhan alat berat selama
pengoperasian/jam

Biaya total/jam = Biaya pengoperasian per jam + biaya perawatan per jam = 75.673 + 95.537 = 171.210 rupiah

Biaya
Operasional
Alat Berat
CONTOH SOAL 2:
Hitung biaya perjam alat beroda ban dengan ketentuan sebagai berikut :
- Mesin diesel 250hp
- Kapasitas crankcase 14 gal
- Pelumas diganti setiap 80 jam
- Faktor pengoperasian 0,6
- Harga alat 200.000.000 rupiah tanpa harga ban dan nilai sisa adalah 50.000.000 rupiah
- Pemakaian gemuk perjam 0,25 kg
- Umur ekonomis alat 5 tahun (1 tahun dipakai 1400 jam)
- Harga ban 25.000.000 rupiah dengan masa pakai 5000 jam dan perbaikan ban 15% dari depresiasi ban
Jawab :
1. Konsumsi BBM per jam = 250 x 0,04 x 0,6 = 6,0 gal
2. Konsumsi pelumas per jam = = 0,30 gal
3. Biaya kepemilikan per tahun =

Biaya kepemilikan alat per jam = = 20.000 rupiah


Biaya
4. Biaya kepemilikan ban per jam = (umur = 5.000/1.400 = 3,57 tahun) Operasional
Alat Berat
CONTOH SOAL 2:

Biaya perawatan per jam =


5. Alat :
Perawatan & pemeliharaan diasumsikan 50% dari dep. (met. grs lurus)
= 200.000.000:5 x 0,5 = 20.000.000 rupiah/tahun
= 20.000.000:1400 = 14.286 rupiah
6. Ban:
Perawatan dan pemeliharaan diasumsikan 15% dari depresiasi (metode garis lurus)
= 25.000.000:5000 x 0,15 = 750 rupiah

Biaya
Operasional
Biaya total / jam = 48.536 + 3.202 + 20.000 =71.738 rupiah Alat Berat
SUMMARY
Alat berat yang digunakan secara terus menerus maka kepemilikan alat
akan optimal, namun jika alat tidak digunakan secara terus menerus
maka kepemilikan alat akan menjadi beban bagi perusahaan. Sumber
alat berat antara lain alat berat yang dibeli oleh kontraktor, alat berat
yang disewa-beli, dan alat berat yang disewa

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


Thank You

Anda mungkin juga menyukai