Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

BAHASA INDONESIA

NAMA : MIKHAEL ADRIAN CORNELIS

KELAS : XII IPA 5

MAPEL : BAHASA INDONESIA

SMA KATOLIK SYURADIKARA ENDE


 Atikel ! (Sumber : p2k.stekom.ac.id)

Kancilan Flores

Burung Gerogiwa atau Burung Garugiwa merupakan satwa Endemik yang menghuni


Kawasan Taman Nasional Kelimutu Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur. Burung
dengan nama Latin Pachycephala Nudigula atau dikenal sebagai Kancilan Flores ini
merupakan jenis burung langka dan dilindungi. Kancilan Flores tersebar di Hutan Alam pada
Kawasan Taman Nasional Kelimutu, terutama pada ketinggian 1.500-1.600 mdpl. Sebuah
studi menyebutkan bahwa populasi burung Garugiwa sekarang tidak lebih dari 20-an ekor di
area seluas 20 hektar.

Burung Gerogiwa memiliki warna bulu dibagian kepala hitam, sementara bulu di bagian
sayap dan ekor berwarna hijau. Sementara bulu bagian bawah tubuhnya agak kekuningan,
serta memilki paruh berwarna hitam bergaris putih dibagikan tengahnya. Burung Gerogiwa
susah untuk dilihat karena warnanya sama dengan pepohonan hijau yang jadi tempatnya
bertengger. Karena itu hanya yang beruntung saja yang dapat melihat secara langsung burung
tersebut. Perilaku yang penyendiri juga membuat orang sukar mengamatinya.

Burung Gerogiwa dikenal sebagai Kancilan Flores. Burung ini telah dikenal sebagai peniru
suara yang ulung. Burung ini dapat mengeluarkan 22 kicauan yang berbeda dengan suara
keras dan nyaring. Suaranya dapat terdengar antara pukul 06.00 WITA sampai dengan pukul
10.00 WITA dan bertengger di pohon dengan ketinggian 10 meter.

Burung ini sedikit misterius karena hanya suara yang terus terdengar tapi kadang kala
wujudnya tidak kelihatan. Kerena keberadaanya yang sedikit misterius penduduk local ada
yang menyebutnya sebagai “ burung arwah”. Masyarakat adat suku Lio yang berada di
wilayah Danau Kelimutu meyakini bahwa burung ini sebagai penjaga arwah. Sehingga bagi
mereka masyarakat adat Suku Lio siapapun orangnya yang secara sengaja ataupun tidak
sengaja melukai ataupun membunuh burung Gerogiwa ini, pelakunya akan mendapatkan
kutukan atau juga celaka. Burung Gerogiwa dipercaya hanya muncul pada saat tertentu saja.
Misalkan pada saat menjelang Upacara Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata (pada acara memberi
makan kepada arwah leluhur yang telah meninggal).
 Analisis Ide Pokok setiap Paragraf

PARAGRAF IDE POKOK FAKTA PENDUKUNG

 Habitat Burung Gerogiwa hanya terdapat


di Kawasan Taman Nasional Kelimutu di
Burung Gerogiwa, satwa Flores NTT.
Pertama
Endemik dari NTT  Dalam area seluas 20 hektar di Taman
Nasional Kelimutu, jumlah Burung
Gerogiwa tidak lebih dari 20-an ekor.
 Pada bagian kepala, Gerogiwa memiliki
bulu yang berwarna Hitam. Sedangkan
bagian bawah tubuhnya berwarna
Kekuningan.
 Warna hitam menyelimuti Paruh burung
ini, namun terdapat garis putih pada
Kedua Rupa Burung Gerogiwa
bagian tengah Paruh.
 Dibagian lain seperti sayap dan ekor,
bulunya berwarna Hijau. Hal ini yang
membuat Burung Gerogiwa susah dilihat
sebab terkamuflase dengan dedaunan
yang juga berwarna Hijau.
Ketiga Suara Burung Gerogiwa  Burung Gerogiwa sangat pandai dalam
menirukan suara. Burung ini dapat
menirukan beberapa macam suara.
 Diketahui bahwa ada 22 kicauan berbeda
yang dapat dikeluarkan oleh Burung
Gerogiwa dengan sangat keras dan
nyaring meskipun dari ketinggian 10
meter di atas pohon.
 Suara dari kicauan Burung Gerogiwa
dapat didengar antara pukul 06.00
sampai 10.00 waktu setempat.
 Keberadaan Burung Gerogiwa menurut
Masyarakat cukup misterius. Karena hal
ini, Masyarakat setempat percaya kalau
Burung Gerogiwa adalah Burung Arwah
yang bertugas untuk menjaga para arwah.
 Masyarakat adat Suku Lio percaya jika
kutukan atau celaka akan menimpah
seseorang apabila ia telah melukai atau
membunuh Burung Gerogiwa.
Kepercayaan Masyarakat
Keempat  Hal lain yang menguatkan bahwa
tentang Burung Gerogiwa
kepercayaan masyarakat memang benar
adalah ketika Burung Gerogiwa yang
hanya muncul menampakan diri ketika
menjelang diadakannya Upacara Pati Ka
Du'a Bapu Ata Mata yang merupakan
upacara adat Suku Lio setempat di mana
masyarakat akan memberi makanan
kepada arwah para leluhur yang sudah
meninggal.

Anda mungkin juga menyukai