Anda di halaman 1dari 32

Similarity Report

PAPER NAME

makalah sosiologi reyna bismillah.pdf

WORD COUNT CHARACTER COUNT

5999 Words 44369 Characters

PAGE COUNT FILE SIZE

29 Pages 518.0KB

SUBMISSION DATE REPORT DATE

Dec 1, 2022 8:13 PM GMT+7 Dec 1, 2022 8:14 PM GMT+7

10% Overall Similarity


The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
9% Internet database 2% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
3% Submitted Works database

Excluded from Similarity Report


Bibliographic material Quoted material
Cited material Small Matches (Less then 10 words)

Summary
MAKALAH

“KONFLIK SOSIAL DALAM PENDIDIKAN”

“Tugas Disusun Untuk Memenuhi Mata kuliah Sosiologi Pendidikan Islam”


2
Dosen Pengampu : Bahrul Munib, SH, I, M. Pd. I,

Disusun iOleh:

Reyna iDwi iHerawati i i i(211101010031)

15
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI KIAI HJ AHMAD SIDDIQ JEMBER

TAHUN AJARAN 2022


KATA iPENGANTAR i

Puji isyukur iAlhamdulillah isaya ipanjatkan ike ihadirat iAllah iSWT. iDan itidak ilupa
7
ijuga isholawat iserta isalam itetap ikita icurahkan ikepada ijunjungan ikita ibaginda iNabi
ibesar iMuhammad iSAW. iBerkat irahmat idan ihidayah iNYA. iSaya ibisa idapat
imenyelesaikanimakalahiiniidenganitopiki“KONFLIKiSOSIALiDALAM iPENDIDIKAN”

Saya iingin imenggunakan ikesempatan iini iuntuk imengucapkan iterimakasih iyang


isedalam idalamnya ikepada ibapak idosen ipengampu imata ikuliah isosiologi ipendidikan
iislam iyang imemberikan itugas ikepada isaya, iini iadalah ilangkah iyang ibagus idari
ipenelitian iyang inyata ibagi isaya.

Waktu idan itenaga isaya iyang iterbatas iini, ikurang ilebihnya isaya imohon imaaf
13
ikarena imakalah iini ijauh idari ikata isempurna, imaka isaya iberharap ikritik idan isaran
iyang imembangun idapat ibermanfaat ibagi isaya idan iyang ilainnya ipada iumumnya.

Jember, i06 iNovember i2022

(Reyna iDwi iHerawati)

i
DAFTAR iISI

lHALAMANlJUDUL ........................................................................................................ i

lKATA iPENGANTAR i ..................................................................................................

lDAFTAR iISI ...................................................................................................................


7
lBAB i1 iPENDAHULUAN ..............................................................................................

A. Latar iBelakang ........................................................................................................


B. Rumusan iMasalah ...................................................................................................
C. Tujuan iMasalah .......................................................................................................

BAB ill iPEMBAHASAN .................................................................................................

A. KonflikidaniPendidikan ..........................................................................................
B. KonsepidaniTeoriiKonflik ......................................................................................
C. Menyikapi iKonflik iSosial iPendidikan .................................................................
D. Ciri-ciri idan itahapaniterjadinyaikonflikidalamipendidikan ..................................
E. Pengaruh ikonflik iterhadapilembagaipendidikan ..................................................
F. Kearifan ilokal iuntuk ipenyelesaian ikonflik isosial
G. Miniriset ..................................................................................................................

BAB illl iPENUTUP ..........................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................

DAFTAR iPUSTAKA .......................................................................................................

ii
BAB il

PEMBAHASAN i

A. Latar iBelakang
Konflikdmerupakanlfenomenassosial iyang isering iterjadi idi imasyarakat.
iPada idasarnya imanusia iadalah imakhluk isosial idengan itujuan idan ikepentingan iyang
iberbeda-beda, iterkadang ikonflik imuncul idari iperbedaan iini, ikonflik isuatu ikondisi
iyang idi isebabkan ioleh ikeberadaan idi idefinisikan isebagai ikonflik ikekuatan ilawan
i(Niniek idan iyusniati, i2007 i; i30)iikonflik iadalah igejala imelekat idalam ikehidupan
isosial idan ikarena iitu itidak idapat idibatalkan, isebagai igejala isosial iyang imelekat
ipada isemua ikehidupan ipropaganda, iitu imenghilang idengan ilenyapnya imasyarak iitu
isendiri, ikoflik imerupakan ipertentangan isecara ilangsung iantar iindividu imaupun
ikelompok iuntuk imencapai itujuan ibersama, idalam imenciptakan icita icita ibersama
ipihak ilawan iyang iyang iterlibat ikonflik iharus idi isingkirkan iterlebih idahulu, idalam
isituasi ikonflik iserinhkali ilebih ipenting idaripada imenghilangkan ilawan ikarena
ipermusuhan itinggi iraih itujuan ianda.
Pendidikan imerupakan ikebutuhan imanusia, ipendidikan iselalu itunduk ipada
imodifikasi, ipengembangan idan ipeningkatan ilebih ilanjut ipembangunan idi isegala
ibidang ikehidupan, iperubahan idan iperbaikan ibidang ipendidikan imencakup iberbagai
ikompenen iyang iterlibat iinstitusi ipendidikan idi ibidang iini i(kompetensi iguru idan
ikualitas istaf ipendidik), i
kualitas ipendidikan, iperangkat ikurikulum isarana idan iprasarana imanajemen
ipendidikan idan imuru ipendidikan itermasuk imetode ipengajaran istrategi ipembelajaran
iyanglebih iinovatif, ikomitmen iuntuk iperubahan idan iperbaikan itujuannya iadalah
iuntuk imeningkatkan ikualitas ipendidikan idi iindonesia iketingkat iyang ilebih ibaik.

1
A. RUMUSAN iMASALAH
1. Apa pengertian dari konflik sosail dan pendidikan?
2. Apa pengertian konsep dan teori konflik?
3. Bagaimana cara menyikapi konflik sosial pendidikaan?
4. Bagaimna ciri-ciri dan tahapan terjadinya konflik dalam pendidikan?
5. Bagaimana cara Kearifan lokal untuk penyelesaian konflik sosial?

B. TUJUAN i
1. Untuk memahami pengertian dari konflik sosial dan pendidikan
2. Untuk memahami pengertian konsep dan teori konflik
3. Untuk memahami cara menyikapi konflik sosial dan pendidikan.
4. Agar memehami ciri-ciri dan tahapan terjadinya konflik dalam pendidikan.
5. Agar imemahami. Kearifan lokal untuk penyelesaian konflik sosial

2
BAB i11
PEMBAHASAN

A. Pengertian iKonflik iDan iPendidikan i


1. Pengertian ikonflik i
Sebelum membahas lebih dalam tentang konflik, izinkan saya terlebih
dahulu menjelaskan apa yang dimaksud dengan konflik.Ada yang tahu apa itu
konflik?Jadi secara etimologis, Konflikl merupakanl gejala sosial yangl serbal
hadirldalamlkehidupanlsosiall,Konfliklberasal dari Dalam kamus The collins
consice disebutkan bahwa konflik adalah berasal dari bahasa latin, “Confligere”
yang berarti memukul. Sedangkan Dari segi Terminologi memiliki beberapa
definisi konflik yang dijelaskan oleh imenurut paral ahli.
a) AfzalurlRahimlmendefinisikan konflik sebagai Situasi interaktif muncul
sebagai penolakan kontradiksi, situasi iinteraktif iyang terwujud isebagai
14
iketidaksesuaian, ikontradiksi iatau perbedaan dengan atau antara entitas
sosial seperti individu, kelompok atau organisasi (Efendi, 2015). ib)
Wahjosumidjo (2002) mendefinisikan konflik sebagai segala bentuk
hubungan antar pribadi dengan sifat yang berlawanan. 1
b) Hendiyat Sutopo (2010: 267), mengutip Fingk, berpendapat bahwa konflik
adalah interaksi permusuhan, dengan bentuk perlawanan halus, dominasi
tersembunyi, tidak langsung dan terbuka,
c) Hardjana (1994) mendefinisikan konflik sebagai pertengkaran, konflik
antara dua orang atau kelompok di mana tindakan salah satu bertentangan
dengan tindakan yang lain dan salah satu atau keduanya imengganggu satu
sama lain.
d) Taquiri dalam Newstrom dan Davis i(1977) berpendapat bahwa konflik
merupakan warisan kehidupan sosial dan dapat muncul dalam berbagai
macam situasi karena ketidaksetujuan yang terus menerus, perselisihan, dan
munculnya keadaan konflik antara dua pihak atau lebih. seksual.
Secara sosiologi Konflik merupakan suatu keadaan, dua orang atau
lebih, satu kelompok atau lebih, yang dimna salah satu pihak itidak imenyetujui

1
M. Wahid Nur Tualeka, “Teori Konflik Sosiologi Klasik Dan Modern”, (Surabaya: Jurnal AlHikmah, 2017)
volume, 3 nomor,

3
terhadap hal-hal atau situasi yang menyangkut dengan hal keadaan yang
antagonis, (Walgito, i2007:147). Konflik muncul karena ada ketidak
keseimbangan dalam sosial, seperti hubungan sosial, status sosial, kekayaan,
akses yang tidak setara. Dan Ini mengarah pada masalah diskriminasi. Konflik
sosial adalah konflik antar anggota atau masyarakat, termasuk kehidupan kita.
Konflik adalah proses pencapain tujuan dengan mengesampingkan atau
menyisihkan orang lain, terlepas dari normal dan lnil yang berlaku. Sepanjang
kehidupanlsosialltidak ada 2 orang yng mempunyai asal, minat, atau tujuan
yang sama. Dalam semua perselisihan ada yang bisa di selesaikan, ada yang
tidak, yang mengakibatkan kekerasan adalah gejala yang tidak dapat diatasi dari
akar konflik. Dari penyebab kekerasan, model kekerasan minimal hingga
pecahnnya perang konflik.Konflik antar kelompok masyarakat menimbulkan
gejala runtuhnya negara yang menyebabkan konflikl fisikl, denganl atau tanpa
senjata, ini telah menjadi cara memecahkan masalah bagi sebagian orang di
negara ini, pendukung sejati kemanusiaan dan persatuan, kesatuan negara,
konflik sosial dengan mengorbankan nyawa dan harta benda, seperti ambon,
sambas atau yang baru baru ini terjadi ‘perang’ antar mahasiswa di bogor, ini
telah meninggalkan bekas luka psikososial sepanjangsejarah peradaban
masyarakat indonesia pasca orde baru bersinar hingga kini ini belum masa
transisi, sungguh tronis masyarakat dengan falsafah hidup pancasila.
Meningkatnya konflik sosial yang terjadi menunjukkan bahwa ada yang salah
dengan kehidupan bangsa, sebagai negara yang akan runtuh jika terus dikejar
praktek pendidikan di masyarakat.
Adapun faktor– faktor penyebab terjadinya konflik yaitu
a. Perbedaanlantarlperoranganl,DikutiplsituslKementerianlPendidikanldan
Kebudayaanl(Kemendikbud)perbedaanltersebutldapatlberupalperbedaan
perasaanlpendirianlataulpendapat.
b. Perbedaanlkebudayaan,lsetiap daerah imempunyai kebudayaan yang sangat
berbeda seperti tingkah laku dan tata krama, konflik imeningkat ketika tidak
ada tempat pertemuan atau kesepakatan, perbedaan budaya dentik dengan
daerah yang berbeda, ibahkan iorang-orang idari idaerah iyang isama
imemiliki ibudaya iyang iberbeda ikarna idibesarkan idi ilingkungan iyang
iberbeda. iAdanya iperbedaan ilatar ibelakang ibudaya idapat imembentuk
ikepribadian iyang iberbeda, iperbedaan ipemikiran idan isikap ipada
4
iakhirnya idapat imenimbulkan iperbedaan iindividu ibahkan idapat
imenimbulkan ikonflik idan ikekerasan isosial.
c. Perbedaan ikepentingan, iadanya iperbedaan ikepentingan idapat imenjadi
isumber ikonflik isosial, ikarna iminat iini isangat ipenting iuntuk
ikelangsungan ihidup, ikepuasan idirasakan isaat iindividu iberhasil
imemuaskan iminatnya, isebaliknya, ijika ianda itidak imemuaskan
ikepentingan ianda isendiri, imaka ianda iakan imenciptakan imasalah ibagi
idiri isendiri idan iorang ilain.
d. Perubahan sosial,iPerubahan isosial iyang iterlalu icepat idapat
imenimbulkan ikonflik isosial iada ipengaruh,revolusi, iatau iperubahan
isosial iyang iterjadi iterlalu icepat. Ijika merujuk pada kasus revolusi maka
ipenggerak revolusi adalah konflik.Revolusi biasanya di dahului oleh
iserangkaian demontrasi atau gelombang demonstrasi yang di lakukan oleh
isekelompok orang, perubahan mendadak terdapat pada masyarakat,
ibahkan ada upaya menolak segala bentuk perubahan karena dianggap
imengagangu tatanan sosial yang ada.

2. Pengertian iPendidikan i
Menurut para ahli pendidikan dari Belanda, Langeveld berpendapat
10
bahwa konsep pendidikan adalah bimbingan yang diterima anak-anak yang
belum dewasa dari orang dewasa untuk mencapai tujuan kedewasaan.
Pendidikan dan mendidik merupakan dua hal yang berkaitan.
Mendefinisikan pendidikan itu sendiri berarti mengambil tindakan berupa
memberikan pendidikan kepada orang lain.2
iMenurutlki ihajar idewantara, ipendidikan iberarti imengeluarkan
iSegala iKekuatan ikodrati iYang iaada ipaada idiri iAnak-anak isehingga
iMereka idapat imencapai ikeamanan iDan ikesejahteraan yang setinggi-
tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat.Sedangkan menurut
iCrijns dan Reksosiswoyo, pengasuhan imerupakan ibantuan iYang idi
iberikaniOlehimerekaiYangiBertanggungiJawab iTerhadap iPerkembangan
iAnak-anakiUntukimembawanyaisampaiipadaitingkat
ikedewasaan.iSarana ipeendidikan merupakan iSebagai iProses,Sosialisasi,

2
Suriansyah, A. (2011). Landasan pendidikan.hal 01.

5
iproses iatau iusaha imanusia iuntuk imembangun ikepribadian iyang
isesuai idengan inilai-nilai iyang iada idalam imasyarakat idan ibudaya,
iistilah ipendidikan idi idefinisikan isebagai ipengajaran iorang idewasa
iyang isadar
Di lingkungan sekolah konflik sosial di definisikan sebagai konflik
iantara isatu iorang idengan iorang ilain,atau iantara isatu ikelompok
idengan ikelompok ilainnya, secara tradisional konflik dalam pendidikan di
iasosiasikanidenganimotivasi dan semakin besar motivasi untuk mencapai
isuatuitujuan, imaka isemakin ibesar ipula ikonflik itersebut, iini ibiasanya
iterjadi iketika isiswa ibersaing idi ikelas iuntuk imenemukan inilai.
AdapuniKonflikiYangibiasanyaiMuncul iDi iLembaga iPendidikan
iadalahlsebagailberikutl:
1. Konflikliantara iguru
2. Konflikliantar iguru idan ikepala isekolah
3. konflikllantara iSiswa i
4. konflikl iantara iguru idan isiswa i
5. konfliklantarailemabaga PendidikanidgniMasyarakat
iSekitar.

B. Konsep idan iteori ikonflik


Teori adalah seperangkat proposisi yang saling terkait atau terkait secara
isistematis. Alternatifnya, itu dapat didefinisikan sebagai iseperangkat ikonsep,
idefinisi, idan iproposisi iyang imemberikan itinjauan isistematis itentang
ifenomena iyang iada idengan imemeriksa ihubungan ikhas antar variabel.
iPertunjukan Eksplorasi dan Prediksi. Lebih lanjut, ada yangimengatakan bahwa
3
iteori adalah kumpulan proposisi yangiterhubung secarailogisiyang mencerminkan
irealitas yang ada tentang peristiwa, benda, dll. Teoriiditerima pada duaikriteria
ipertama, yaitu kriteria ideal. Itu akan diterima jika memenuhi persyaratan. Kedua,
ikriteriaipraktis bahwaisuatuigagasan dapat disebut teori jikaimencakup
iparadigma,ikerangka ikerja, ikonsep, ivariabel, iproposisi, idan ihubungan iantara
ikonsep idan iproposisi.

3
Mohyi, A. 2004. Teori dan Perilaku Organisasi. Malang:UMM Press. Hal 3

6
Teorilikonflikljugalmenyatakanlbahwalikonflikldiperlukanluntuklmempengar
uhiiperubahanlsosial.Fungsiistrukturallimenyatakanibahwaliperubahanlisosial
idalamlimasyarakat iselalu iterjadi ipada ititik ikeseimbangan, isedangkan iteori
ikonflik iberpendapat ibahwa iperubahan isosial ididorong ioleh ikonflik
ikepentingan. iNamun, ipada ititik itertentu, ipemerintah ikota idapat imencapai
ikesepakatan ibersama iyang itertib, iharmonis, idan idamai. iDi imana iada
ikonflik, iselalu iada inegosiasiiyangidilakukan iuntuk imencapai ikonsensus.
iMenurut iteori ikonflik, imasyarakatidipersatukan ioleh i'kekerasan'. iDengan ikata
ilain iketeraturan iyang iterjadiidalam imasyarakat isebenarnya ikarena iadanya
ipaksaan. iOleh ikarena iitu, iteori ikonflik isangat ierat ikaitannya idengan
idominasi, ipaksaan, idan ikekuasaan.
Ciri-ciri dan tahapan-tahapan konflik oleh wiyono
1. Ada dua orang berpartisipasi secara individu atau kelompok
2. Akan terjadi konflik antar dua pihak atau kelompok dalam mencapai tujuan
3. Interaksi yang merusak terjadi, mendorong pihak lain untuk menang.
4. Tindakan konflik muncul sebagai akibat dari perselisihan yang
berkelanjutan.
5. Munculnya ketidak seimbangan status sosial kedudukan,kekuasaan,dll
Ada ilima ijenis ikonflik idalam ikehidupan iorganisasi iyaitu idiantarannya:
1. Konflik iintrapersonal i(konflik idi idalam iindividu) ikonflik iini
iterjadi iketika iindividu itidak imengetahui ipekerjaan iapa iyang iharus
idilakukan iketika iberbagai ipermintaan ipekerjaan isaling
ibertentangan isatu idengan iyang ilain.
2. Konflik ianatr iindividu idalam iorganisasi iyang isama ikonflik iyang
itimbul ikarena itekanan idan ikarena iperbedaan iposisi.
3. Knflik iantar iindividu idan iKelompok iyang imenjadi iperhatian
iKonflik iini iberkaitan idengan ibagaimana iindividu iMenanggapi
iTekanan iyang iserupa ikesamaan iyang idipaksakan ioleh ikelompok.
4. konflk iantara ikelmpk iDalam iOrganisasi iyang isama imuncul ikarena
ikonflik ikepentingan ikelompok.
5. Adanya benturan antar organisasi,seperti persaingan untuk
mengembangkan sesuatu.

7
Dampak konflik
Konflik juga memiliki dampak positif dan negatifnya yaitu:
- Dampak positif
• meningkatkan ketertiban dan kedisiplinan dalam bekerja
• meningkatkan hubungan kerja yang produktif dikenali dari
tanggung jawab.
• Meningkatkanimotivasiiuntuklmengimplementasikan
kompetisi secara sehat diantara individu dan kelompok
• lebih sedikit tekanan yang membuat menegangkan.
- Dampak negatif
• Terjadi perkelahian atau pertengkaran yang dapat merusak
item di iarea tersebut.
• Ada banyak konflik antara individu dan kelompok
• Konflik biasanya disertai dengan kekerasan sehingga
memakan korban
• Menyembabkanikemarahan dan rasa sakit hati.
• Tidak merasa aman atau damai karena konflik.
• Menggangu ikomunikasi

C. Menyikapi ikonflik isosial ipendidikan


Memang, konflikisering muncul pada lingkungan sosial sehari-hari,
termasuk ipada lingkungan pendidikan, konflik di lingkungan pendidikan
terjadi karena iadanya perbedaan individu dan kelompok,iAda banyak contoh
konflik yang iterjadi di lingkunganipendidikan, misalnya konflik anatr siswa,
siswa antar iguru, konflik antar kelas, dan konflik antar lembaga pendidikan.
Dalam lingkungan sekolah sendiri, konflik diartikan sebagai
pertengkaran antar individu atau kelompok yang terjadi di lingkungan sekolah
(pendidikan) konflik di sekolah muncul dari berbagai isu dan masalah, adapun
2
beberapa contoh konflik di sekolah yaitu:
1. Munculnya kelompok atau geng sekolah Geng sekolah adalah bagian dari
kelompok yang terbentuk di lingkungan sekolah, dan biasanya geng semacam
itu biasa terjadi di sekolah tingakat menengah, biasanya geng-geng tersebut

8
2
muncul karena kurangnya pengawasan terhadap kegiatan siswa setelah pulang
sekolah, siswa masih dalam proses identifikasi, dan kurangnya kegiatan
ekstrakurikuler, yang sesuai bakat dan minat siswa.
2. Perkelahian antar pelajar Tawuran antar pelajar sering kita jumapai, biasanya
terdengar melalui media massa, perseslisihan antar 2 kelompok mahasiswa ini
sebenarnya sangat disayangkan, karena biasanya dari peretengkaran itu
2
biasanya banyak korban yang terluka bahkan hingga sampai kehilangan nyawa.
3. Konflik antara orang tua siswa dan guru Konflik anatara orangtua murid dan
guru adalah perbedaan pemahaman anatara orangtua dan guru biasanya hal ini
disebabkan oleh berbagai faktor sehingga orangtua siswa tidak menerimannya.
2
4. Konflik anatara guru dengan guru Konflik anatar guru biasanya muncul
karena berbeda pendapat atau masalah pribadi yang sudah ada sebelumnya .

Ciri-ciri idan itahapan iterjadinya ikonflik idalam ipendidikan.


1. iCiri-Ciri iTerjadinya iKonflik i
Menurut iwijono(1993) iciri-ciri ikonflik iadalah:
A. Minimal iada idua ipihak, ibaik isecara iindividu imaupun iberkelompok.
iYang iterlibat idalam iinteraksi isaling ibertentangan.
B. Minimal. iTidak imenimbulkan ipertentangan, imemenuhi iperan, idan
imemiliki inilai-nilai iyang ibertentangan iTerjadi ikonflik iantara idua
pihak, ibaik isecara iindividu imaupun iberkelompok iyang isaling
berlawanan.
C. Sering iterjadi iyang iditandai idengan igejala iprilaku iyang ibertujuan
untukisaling imengucilkan, imengurangi, iatau imenekan ipihak ilain
untukimendapatkanikeuntunganisepertiistatus,iposisi,itanggungijawab,iata
kepuasan iberbagai ikebutuhan ifisik. iKepentingan isosial iatau ispesifik:
imobil, iapartemen, ibonus, iatau ipemenuhan ikebutuhan ipsikososial
i(keselamatan, ikepercayaan, icinta, isyukur, irealisasi idiri, idll.) i
D. Munculnya perilaku yang bertentangan satu sama lain Konsekuensi dari
konflik yang berkepanjangan.
E. Timbulnya ketimpangan akibat usaha masing-masing pihak dalam hal
status, status sosial, golongan, golongan, wibawa, kekuasaan, harga diri,
prestise, dsb

9
Dengan demikian, konflik terjadi ketika individu atau kelompok
melakukan interaksi dimana kedua individu atau kelompok tersebut
memiliki nilai atau norma yang saling bertentangan dalam mencapai
tujuannya. Berkaitan dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan
sifat konflik, maka manusia sebagai makhluk sosial harus dapat berinteraksi
dengan berbagai macam orang, oleh karena itu harus dapat berinteraksi
dengan individu lain. tidak ada perselisihan yang timbul 2 19 22 dengan
individu tertentu. tindakan dan pikiran masing-masing orang sehingga
timbul konflik

Penyebab iterjadinya ikonflik


Menurut ipendapat iatau ipandangan iStoner, iJ.A.F. idan iFreeman,
iR.E. i(1992), ikonflik iseringkali imuncul idari ikegagalan iuntuk
imengkomunikasikan ikeinginan, ikebutuhan idan inilai ikepada iorang ilain
i(Wahyudi, i2011:35). iSeperti iyang iditunjukkan ioleh iHandoko, iT.H.
i(1992), ikonflik idapat idisebabkan ioleh ianggota iyang ibersaing iuntuk
isumber idaya iorganisasi iyang iterbatas, ibeban ikerja iyang imeningkat,
ialur itugas iyang ikurang idipahami ioleh ibawahan, imiskomunikasi, idan
istatus.menunjukkan ibahwa iitu imuncul idari iperbedaan itujuan, iatau
ipersepsi i(Wahyudi i, i2011: i36). i
Menurut iAldag,lR.J.ldan iStearns, iTM i(1987) ikemudian
imengidentifikasi ipenyebab i ikonflik. i“Kemandirian idalam tugas’,
iketidaksesuaian itujuan, idiferensiasi inilai idan isudut ipandang,
iketidakpastiani(pergeseranirentangitugas),isistempenghargaan"cara"Salin
g iketergantungan itugas, iketidaksesuaian itujuan, iperbedaan inilai idan
iperspektif, iketidakpastian i(perubahan ilingkup itugas), idan isistem
ipenghargaan"(Wahidi, i2011:36-37). Pendapat yang hampir sama
diungkapkan oleh Robbins, S.P. (1990) Harris, R.J. (1984) Konflik
8
Organisasi: Saling Ketergantungan Pekerjaan, Ketergantungan Satu Arah,
Diferensiasi Horisontal Tinggi, Formalisasi Rendah, Perbedaan Kriteria
Evaluasi dan Sistem Penghargaan, Keanekaragaman Anggota, Perbedaan
Status dan Peran, dan disebabkan oleh bias komunikasi (Wahyudi , 2011:
37)

10
Menurutl iOwens,l iR.Gl.,konflik imuncul ikarena iberbagai isebab idan
ialasan. i(1991) iAturan iyang iberlaku idan iprosedur itertulis idan itertulis
idapat imenimbulkan ikonflik ijika ipenerapannya iterlalu ikaku idan ikeras
iDalam ipernyataan ilain, iTerry, iG., iR. i(1986) iPerubahan idan
iperkembangan iorganisasi isering imenimbulkan iketidaksepakatan,
ikeyakinan, idan igagasan i(Wahyudi, i2011:35).
Di isisi ilain, iMarwansyah i(2012:305-308) imenunjukkan ibahwa
ifaktor ipenyebab ikonflik idapat idibedakan imenjadi idua ikategori: ifaktor
iorganisasional idan ifaktor iinterpersonal.
1. Faktor organisasi.
A. dari. kompetisi personil i
B. Kewajiban Tidak Jelas i i
C. Sistem ketergantungan dan penghargaan i

2. Faktor Interpersonal i
A. dari.iri hati dan balas dendam
B. iAsumsi yang Salah
C. iKomunikasi yang buruk i
D. iyaitu kritik yang tidak pantas
Oleh karena itu, meskipun teori tentang penyebab konflik sangat
ibervariasi, secara umum kita dapat menyimpulkan bahwa penyebab
ikonflik adalah karena banyak perbedaan yang saling bertentangan. Ini
imungkin ijuga iterkait idengan iperbedaan istatus idan istatus. iIni ikarena
iketika iseseorang iberada ipada iposisi iyang ilebih irendah idari iorang
ilain, idia ibiasanya imelihat imereka ilebih isedikit. iAkibatnya, ibawahan
itidak imemahami ipekerjaannya isendiri idan imerasa ijumlah ipekerjaan
iyang idibebankan ikepadanya isemakin ibertambah. iRobins i& iJudge
i(1996) imenggambarkan iproses ikonflik isebagai irangkaian ilima itahap.
iTahap ipertama i- iPotensi iKonflik iatau iKetidakcocokan i- iadalah itahap
idi imana iada ikondisi iyang imenciptakan ipeluang isebagai isebab iatau
ipenyebab ikonflik.Kondisi iini idapat idiringkas imenjadi itiga ikategori
iumum: i

11
4
1. Komunikasi Komunikasi dapat menjadi sumber konflik. Arti kata yang
berbeda, pertukaran informasi yang buruk, kesalahpahaman, dan
campur tangan dari berbagai sumber dapat menyebabkan konflik seperti
4
spesialisasi, tugas yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan
peran dan tanggung jawab, dan koordinasi antara organisasi dan
16
anggota.Contoh dari banyak hambatan komunikasi itu ada. Tujuan, gaya
kepemimpinan, sistem penghargaan, dan tingkat saling ketergantungan
antar kelompok
4
2. Struktur Dalam konteks ini, istilah struktur mencakup ukuran organisasi,
4
tingkat keahlian dalam pembagian tugas kepada anggota kelompok,
kejelasan peran dan tanggung jawab, keselarasan tujuan organisasi
dengan tujuan anggotanya, dan tingkat kepemimpinan, gaya, sistem
penghargaan, dan tingkat saling ketergantungan antar 2.Individu Faktor
pribadi adalah faktor pribadi yang dapat memicu konflik. Faktor-faktor
tersebut adalah kepribadian, emosi dan nilai-nilai. Ada banyak indikasi
bahwa tipe kepribadian tertentu (seperti otoriter dan dogmatis) memiliki
potensi.
3. Pribadi
Faktor ipersonal ipersonal iadalah ifaktor ipersonal iyang idapat
menimbulkan ikonflik. iFaktor-faktor itersebut iadalah ikepribadian,
emosi idan inilai-nilai. iAda ibanyak iindikasi ibahwa itipe ikepribadian
tertentu i(seperti iotoriter idan idogmatis) imemiliki ipotensi terpendam.

untuk imenimbulkan ikonflik. iEmosi imanusia ijuga idapat imenyebabkan


ikonflik, ijika iseorang ikaryawan imarah ikarena ilalu ilintas iyang itidak iteratur i-
imacet i- isehingga iterlambat ike ikantor, ikaryawan itersebut idapat imembawa
ikemarahannya isampai iwaktu ikerja. iHal iini imengganggu irekan-rekannya idan
idapat imenimbulkan isuasana ikerja iyang itegang, idan iakhirnya iperbedaan inilai idi
iantara ikaryawan itersebut imenjadi inyata. iPerbedaan inilai imisalnya iprasangka
i(Marwansyah, i2012:Jadi iternyata iRobbins i& iJudge ihampir isependapat idengan
ipakar ilain itentang ipenyebab ikonflik. iDimana ialasan iyang idominan iadalah
ikomunikasi idan ifaktor ipersonal

12
3.Tahapan i– iTahapan iPerkembangan imoral iterjadinya ikonflik
Manajemenikonflik sebagai pendekatan berorientasi proses yang mengontrol
ibentuk-bentuk ikomunikasi iantara iaktor idan ipihak iluar iserta ipengaruhnya
iterhadap ikepentingan idan iinterpretasi. iDalam iproses ipengelolaan ikonflik, iorang
iluar iatau iorang iluar iyang iterlibat isebagai ipihak iketiga idalam isuatu ikonflik
iharus imelihat iberbagai iinformasi itentang ilatar ibelakang ikonflik idan ipihak iyang
iberkonflik iharus imempercayai ipihak iketiga itersebut.Mengenai itahapan idari
imunculnya ikonflik ihingga ipenyelesaiannya, iWijono i(1993) imenjelaskan isebagai
iberikut:
1. iKontradiksi imasih itersembunyi i(terpendam)
Keadaan iemosi iyang iberbeda, iyang idianggap inormal idan itidak idipertanyakan,
imengganggunya i
9
2. Konflik sebelumnya (prasyarat): Periode perubahan dari apa yang dianggap
tersembunyi, yang tidak mengganggu diri sendiri, kelompok atau organisasi secara
keseluruhan, seperti munculnya tujuan dan nilai lain, peran lain, dll.
3. 3. Persepsi Konflik (konflik yang dirasakan) dan konflik yang dirasakan (terasa
6
kontradiktif):Terjadi akibat prasyarat yang tidak terselesaikan
4. Konflik yang terwujud dalam perilaku (perilaku yang jelas) Upaya mengantisipasi
timbulnya konflik beserta penyebab dan akibatnya; Individu, kelompok atau
organisasi cenderung menerapkan berbagai mekanisme pertahanan diri melalui
perilakunya.
5. Penyelesaian atau tekanan konflik: Pada fase ini ada dua langkah yang harus
diambil terhadap konflik tersebut, yaitu menyelesaikan konflik dengan strategi yang
berbeda atau sebaliknya menekannya.
6. akibat penyelesaian konflik. Jika konflik diselesaikan secara efektif dengan strategi
yang tepat, hal ini dapat membawa kepuasan dan efek positif bagi semua pihak yang
terlibat. Sebaliknya, jika tidak, dapat menimbulkan efek negatif pada kedua belah
pihak (Abd. Syukur Abu Baka

13
5. iPenyelesaian iatau itekanan ikonflik:Pada ifase iini iada idua ilangkah iyang iharus
idiambil iterhadap ikonflik itersebut, iyaitu imenyelesaikan ikonflik idengan istrategi
iyang iberbeda iatau isebaliknya imenekannya.
6. akibat ipenyelesaian ikonflik.
Jika ikonflik idiselesaikan isecara iefektif idengan istrategi iyang itepat, ihal iini idapat
imembawa ikepuasan idan iefek ipositif ibagi isemua ipihak iyang iterlibat.
iSebaliknya, ijika itidak, idapat imenimbulkan iefek inegatif ipada ikedua ibelah ipihak
i(Abd. iSyukur iAbu iBaka
Fase-fase iyang idijelaskan ioleh iWijono idari imunculnya ikonflik ihingga
ipenyelesaiannya imenunjukkan ibahwa imanajemen ikonflik imerupakan isalah isatu
ifaktor ipenentu idalam imelihat idampak ipositif iatau inegatif idari isebuah ikonflik
iterhadap iseseorang.

D. Pengaruh ikonflik iterhadap ilembaga ipendidikan


Konflik imemiliki ikonsekuensi iatau iresiko itertentu, idalam ibeberapa ikasus,
imungkin ijuga ibertentangan imemiliki iefek ipositif, iGW iallport idikutip
iqomar18 imenemukan iini isemakin ibanyak-banyak iilmuwan isosial ipercaya
ibah ikonflik iitu isendiri. iTapi ibukan ikejahatan ilebih ibanyak igejala imemiliki
ipengaruh iyang ikonstruktif, idestruktif, itergantung ipengelolaan i iD, isudjana19
imenjelaskan idampak ikonflik isebagai iberikut:
• Di isatu isisi, ipotensi ikonflik ibisa imuncul imerugikan ikelompok ikonflik
iantar ianggota imuncul isuatu ihari inanti itindakan idestruktif i(merusak),
ikonflik idapat iterjadi imenghambat iupaya ibersama imemenuhi
ikebutuhan ikelompok iorganisasi idan iindividu.
• Di isisi ilain, ikonflik idapat ibermanfaat ibagi iaktivitas ikelompok ijika
imemicu imunculnya iide ibaru iuntuk imeningkatkan iefesiensi idan
iefektivitas ikegiatan ikelompok, imengelola ikreativitas ikelompok idalam
imemecahkan imasalah iini imenjaga ihal-hal idalam irangka iagar
ikelompok iselalu imenjaga idan imemperlindungkan ikepentingan iyang
iberbeda idari ipara ianggotanya. iKonflik iini idapat idimanfaatkan iuntuk
ikepentingan iatau irespon ikelompok iuntuk ikebutuhan ipara ianggota
Di iusulkan ioleh ialex initissimo20 ikonflik iyang idapat imenyebabkan
iefek ipositif idan inegatif, imemiliki iefek ipositif ikaryawan,

14
ilembaga ilembaga-lembaga ipendidikan, idan imemiliki iefek
iburuk, ikehilangan itentang iefek ipositif ikonflik iadalah i:
• Kemampuan ikoreksi idiri.
• Perbaikan ikinerja
• Lebih ibanyak ipendekatan isekarang
• Mengembangkan ialternatif ilebih ibaik
- Dan iadapun idampak ikonflik inegatif iyaitu i:
• Menghambat ikerjasama
• Subjektivitas idan iemosionalitas idan
• Apriori
• Saling imenjatuhkan i
• Frustasi.
Jenis idan iBentuk ikonflik isudah idisebutkan idalam ipembahasan
isebelumnya imemiliki ipengaruh idampak iterhadap iinvestor iinstitusi
ipendidikan. iKetika ikonflik iberikan idampak ibesar ibagi ikeberlangsungan
iinstitusi iyang idipimpin. iOleh ikarena iitu imanajer imemainkan iperan
ifungsional idalam imanajemen iperselisihan idan idihapkan imampu iuntuk
imengatasinya idan ijika imemungkinkan. iUntuk ikepuasan isemua ipihak iyang
iterlibat, ikhususnya ipara ipihak iyang iberkonflik. iSetidaknya imereka itidak ilagi
imembuat iulah iyang iberpotensi itantrum iyang imenimbukan isengekta ipasca
ipenyelesaian ikonflik. iDi isisi ilain iini imanajer iini iharus ibisa imelakukan iini
idan imemberikan icontoh ikepada ioranglain. iTugas ikepala ilembaga ipendidikan
iharus idalam ikonteks iini imenyelesaikan iperselisihan iinternal isendiri, ikonflik
ianatar iindividu idan ikelompok ikonflik ianatr ientitas, ikonflik iantar ientitas
idepartemen, ikonflik iperan,konflik idan ipersaingan iantar iorganisasi
iinternasional, iitu iberarti iperselisihan isangat ikompleks idi iperlukan istrategi
iyang iberbeda, ibahkan, imenghadapi ikonflik ibatin itidak imudah isendirian,
imisalnya ikepala imadrasah idihadapi isecara ibersamaan idelema imemilih
iapakah iakan ipergi iatau itidak, imadrasah itepat iwaktu iketentuannya iyang idi
isepakati iatau ikepentingan imengantar iistri ikepasar ikarena imemiliki iantusias
iyang isangat ipenting, idari ikedua iminat iini ibenar-benar imenciptakan ikonflik
ipada idirinya idan isama-sama iberisiko: idan ibanyak ibegitu ijelas ikepala
imadrasah iyang imemutuskan iuntuk ipergi ike isekolah ipada itepat iwaktu idan

15
iteladan ibagi ibawahannya idan imengesampingkan ikepentingan ikeluarga
i(istri)21. i
Selain iitu ikonflik iseringkali iterjadi ianat ikepala isekolah idengan iketua
iyayasan, ikonflik iantar ipimpinan iini isangat imenjengkelkan iproses ibelajar idan
isifatnya idampak inegatif ipada ikualitas ihasil ibelajar idan imengajar idan iini
ipasti iakan iberdampat inegatif ipada iinstitusi iatau ilembaga ipendidikan iyang
idia iajar, ikonflik isemacam iini ipertarungan iyang isangat itinggi ikarena iitu
iterjadi ionflik iantar ipimpinan ipenyelenggara ipendidikan i(ketua iyayasan) idan
ipemimpin ipendidikan i(besar), isaya ilebih imembutuhkan ilebih ibanyak igejala
idipertanyakan, iditahan idan idikendalikan ipenyelenggara ilembaga ipendidikan,
iyaitu ikonflik itersembunyi, ikonflik isemacam iini ibahkan ilebih iberbahaya,
ikarena isulit idilihat idan itetapi imungkin iakan imeledak ipada isuatu isat inanti,
isangat ipenting iupaya imengatasi iadministratif iperselisihan iyang itimbul.

E. Kearifan ilokal iuntuk ipenyelesaian ikonflik isosial


1
Kearifan lokal untuk penyelesaian konflik sosial Beberapa tahun belakangan ini
banyak terjadi konflik antarsuku, pemuda, antar kelas, semua karena perbedaan.
1
Memang begitu menggoyahkan pertahanan bangsa Indonesia. Keunikan bangsa
Indonesia, bukan hanya keindahan perbedaan seni, tetapi juga keindahan dan
perbedaan mentalitas bagaimana Anda menjalani hidup Anda Contohnya adalah
kearifan lokal setiap kelompok masyarakat adat menyelesaikan konflik sosial.
1
Padahal, masyarakat Indonesia sudah lama memiliki salah satu adatnya
Penyelesaian konflik yaitu melalui kearifan lokal. resolusi konflik Kearifan lokal
ini dapat dimanfaatkan melalui pengembangan wawasan berorientasi pada kearifan
lokal. Selain menjadi pilihan resolusi konflik yang berguna, Kearifan lokal juga
menjaga dan memegang jati diri bangsa. Empat tahapan resolusi konflik dijelaskan
1
dalam kerangka konseptual, harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dilakukan secara terpisah. Meski semuanya bisa dilakukan dengan kearifan lokal
1
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa resolusi konflik menciptakan
perdamaian sebagai proses terbuka yang tidak pernah berakhir. Semua pihak
menggunakan kearifan lokauntuk menyelesaikan konflik sosial,bertanggung jawab
atas proses pengambilan keputusan dan implementasi hasilnya Konflik
multidimensi yang sering muncul di Indonesia bersifat akumulas

16
kekecewaan ipublik idengan iimplementasi ikebijakan iyang idipikirkan
idengan ibaikTidak imendefinisikan ihak idan ikewajiban isebagaimana imestinya.
iDalam ipenerapannya imemang itidak imudah ikarena ibanyak ifaktor iyang isulit
idiprediksi, iterutama iyang iberkaitan idengan inilai, ibudaya, ikondisi igeografis
idan ikonteks ilokal iyang iberkembang. iAnda ibisa imengatakan iKonflik iadalah
ifriksi iyang itimbul iantara idua ikubu iatau ilebih iAdanya iperbedaan inilai,
iposisi, ikekuasaan, ikelangkaan, idan idistribusi isumber idaya itimpang, iyang
ipada iakhirnya imenimbulkan iperbedaan idalam iberbagai ibidang ikehidupan.
iTidak imungkin imemisahkan ikonflik-konflik ikehidupan imanusia. iKarena
iuntuk imemenuhi ikebutuhan ihidup, ibiasanya iorang imelakukan ihal ilain iyang
idalam ipraktiknya iselalu imemiliki ibeberapa ihak idan ikewajiban. iJika
ipembagian ihak idan ikewajiban idilaksanakan idengan ibenar, idemikian
ipeluangnya ikonflik ikecil imuncul idan isebaliknya. iPada ikonteks iini, iTentunya
isetiap idaerah idi iIndonesia imemiliki ipotensi ikonflik iyang icukup itinggi.
iKearifan ilokal idianggap isebagai ialternatif ipemecahan imasalah itersebut
idalam ipenyelesaian ikonflik. ipolitik ilokal iyang imengakar idan isakral,
imembuat iimplementasinya ilebih iefektif ikarena imudah iditerima iPublisitas.
iKearifan ilokal idapat imeningkatkan iaspirasi imasyarakat iuntuk ihidup irukun
idan idamai. iTradisi idan ibudaya ilokal ibiasanya imengajarkan ikehidupan iyang
idamai iselaras idengan ilingkungan isosialnya. iHal iini isependapat idengan
ipendapat itersebut iMi iKetut iGobyah ibahwa ipada idasarnya ikearifan ilokal
iadalah itradisi ijumlahnya isangat ibanyak iNilai-nilai idari iluar iyang isekarang
ibanyak idianut ioleh ipenduduk iIndonesia. iNamun imaka ipeluang iuntuk
imemprioritaskan ikearifan ilokal isebagai iresolusi ikonflik imasih idi isana iHal
iini isesuai idengan ipendapat iyang idiungkapkan ioleh iMoendardjito idalam
iAyatrohaedi(1986:40-44) imengatakan ibahwa iunsur ibudaya idaerah iberpotensi
isebagai ikearifan ikarena iselama iini isudah iterbukti ikeampuhannya. iKeempat
iCiri-ciri ikearifan ilokal iyang idicontohkannya imerupakan ikekuatan ipotensial
iresolusi ikonflik
1. Kearifan ilokal imampu ibertahan idari ibudaya iasing; Salah isatu iciri
ikhas ikearifan ilokal iadalah ikemampuannya imengolah idi iluar ibudaya.
iJuga itidak imudah imendapatkan ipengaruh iluar iterhadap ibudaya idan
ikearifan iPenduduk isetempat icenderung imenjaga idan imembuat
ianggota ikelompok itunduk idari iperaturan iyang iberlaku. iBerbagai
17
iperaturan idaerah iwajib idiabaikan karena imenahan idiri, itetapi ikarena
imenghormati imereka ipada inilai-nilai iluhur inenek imoyang imereka.
2. Kearifan ilokal imemiliki ikemampuan imenyerap iunsur ibudaya iasing;
Kearifan ilokal itidak imenolak ibudaya iasing itetapi iberusaha beradaptasi
idengannya cocok idengan ibudaya isetempat. iTujuannya tentu isaja iuntuk
imelestarikan inilai-nilai ilokal iterus iberkembang, terutama iuntuk
igenerasi iberikutnya. iIni itelah idilakukan isecara iturun-temurun isemakin
imemperkuat ipolitik ilokal iyang ibenar-benar iada Tujuannya iuntuk
imenjaga ipersatuan idan ikesatuan ibangsa. iPerumahan muncul idari
iBudaya iasing imemperkaya inilai-nilai ikearifan ilokal terobsesi
3. iKearifan ilokal imemiliki ikemampuan imengintegrasikan iunsur ibudaya
iasing untuk ibudaya iasli; Budaya iasing isemakin imasuk ike iwilayah
iIndonesia, iharus idisesuaikan idengan ibudaya isetempat iagar itatanan
ikehidupan itidak iterganggu iMasyarakat iIndonesia. iTren iyang iterjadi
idi ibanyak ikalangan masyarakat iyang imenerimanya, imeskipun iakan
ilebih ibaik iuntuk iberadaptasi sehingga itidak ibertentangan idengan
ibudaya isetempat. iKarena iadopsi iterbuka iuntuk iinterpretasi isebagai
ipenerimaan ipenuh iatas ikedatangan ibudaya iasing, ibukan? iberadaptasi
idan iberintegrasi idengan ibudaya imereka isendiri.
4. Kearifan ilokal imemiliki ikemampuan imemerintah;Kearifan ilokal itidak
hanya imendukung ianggota ikelompoknya,itetapiijugaidapat dimanfaatkan
Pengendalian idorongan iyang imerusak.Imembayangkan dirumuskan
idalam ikearifan ilokal imengacu ipada irasa ikebersamaan, kekeluargaan,
gotong iroyong idan ikemauan iuntuk imemecahkan masalah ientah
ibagaimana icaranya iPertimbangan. iModel iini imemiliki potensi ibesar
iuntukimencegah,ibahkanimengurangiimenyelesaikan konflik sosial yangi
ada.iKembaliikeikearifanilokaliberarti menunjukkan ikekuatan ibangsa
ibahkan idalam imemecahkan imasalah isebelum
5. iKearifanilokalidapatimenjadiipedomanipengembangan
ikebudayaan;Kondisi imasyarakat iIndonesia iyang isemakin ikehilangan
ijati idiri imenyebabkan iKearifan ilokal iharus idiperkuat. iKarena ikearifan
ilokal itahu ibagaimana imemimpin iKembali ike ijati idiri iIndonesia iyang
iselaras idengan ikeragaman ibudayanya. iAdanya iTidak ihanya ikearifan
ilokal iyang idapat idigunakan iuntuk imenyelesaikan ikonflik, itetapi
18
imemperkaya inilai-nilai ibudaya iyang iluhur.Namun ipada idasarnya
ikearifan ilokal ihanya ibisa idilakukan iketika ipenyelesaian ikonflik
iselesai iMencapai istadium iIII iatau iIV. iSelain iitu, ikedua ibelah ipihak
iharus imelakukan imediasi idengan icara iyang isepenuhnya inetral.Pihak
ioposisi ibahkan ibelum imenerapkan ikearifan ilokal isecara iefisien iketika
ikonflik imuncul iKekuatan ipolitik idan imiliter imasih iterlibat idalam
iacara isosial. ikearifan ilokal iKedua ifase itersebut idapat idilakukan
imelalui ikebangkitan idan ipembangunan ikembali iHubungan isosial
ilokal isesuai idengan ibudaya imasing-masing iunit iYang iterkecil iadalah
idesa.

Hubungan isosial iyang iberlaku idi idesa imempengaruhi ianggotanya isecara


ivertikal. iDengan ikata ilain, ihubungan ihierarkis iantara ianggota idan ikekuasaan
iabsoulut, itujuannya iadalah iuntuk imembangun ijaringan ibersama iantar ilokasi
iagar isebagai itempat iDiskusikan iapa iyang idapat idilakukan ipada ilevel
itersebut idanibagikanipengalamanidanipengetahuanilokal,inasional, iinternasional

Hambatan ipenerapan ikearifan ilokal


Kearifan ilokal itidak iberarti isebagai ialternatif ipenyelesaian ikonflik iAda
iberbagai ikendala idalam ipelaksanaannya. ilokasi idan ikondisi idan ikemampuan
iparaipihak iuntuk iberpartisipasi idalam ipenyelesaian; iKonflik ijuga imenentukan
iberhasil itidaknyaipencapaian itujuan. iDalamiAda ibeberapa ifaktor iyang
imenghambat iadopsi ikearifan ilokal idari iMenentukan ibentuk ipenyelesaian
isengketa iyang imemenuhi ikebutuhan imasyarakat ilokal idll.
5
1. Dinamika perjuangan politik lokal berbasis komunitas Simbol etnis tertentu.
2. Memperkuat pertengkaran sebagai alat untuk mendapatkan kekuasaan.
3. Pola permukiman komunal masih terbagi berdasarkan kepentingan Status sosial
ekonomi yang dapat menghambat proses akulturasi dan asimilasi budaya.
4. Pembatasan sarana transportasi, sarana komunikasi dan informasi antar daerah
1
Masyarakat dengan demikian mendorong generasi disinformasi.Isu-isu tertentu
yang dianggap sensitif dan menimbulkan konflik horizontal.
5. Upaya memenuhi kebutuhan pokok banyak orang masih kurang optimal
(kemiskinan, pendidikan rendah, kualitas kesehatan masyarakat).
19
6. Struktur politik masih belum berpihak pada kepentingan rakyat
7. Tidak membahas eksploitasi dan pengelolaan sumber daya alam banyak orang.
5
8. Kapasitas politisi lokal untuk mengelola konflik masih lemah. Hal ini Karena
kapasitas sumber daya partai dan sistem kaderisasi masih lemah tidak memberikan
kesempatan yang cukup untuk menambah pengetahuan,Wawasan, perhatian dan
keterampilan dalam politik dan pemecahan masalah terhadap para pemilihnya.
9. Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan meningkatkan ketimpangan
1
Hubungan sosial antar kelompok atau komunitas mempengaruhi munculnya Etnis
Tertentu sebagai Kelompok yang Tertekan dan Terpinggirkan dalam Interaksi
Sosial.
10. Penegakan Hukum Lemah dan Masih Lemah dalam Menangani Konflik
Kemampuan Aparat Penegak Hukum Mengelola Konflik.
1
Hambatan Ini Harus Diatasi Melalui Community Engagement Langsung
dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian konflik Acara sosial di sekitar
mereka. terutama terkait dengan penyebab sengketa, Dan potensi daerah tersebut
akan menjadi sasaran konflik sosial. Karena ini sangat diperlukan Masyarakat
merupakan sumber informasi sekaligus pelaksana kearifan daerah 1 orang.
Memposisikan wilayah sebagai motor penggerak untuk mengamalkan kearifan
lokal Kawasan berarti tempat tumbuh dan berkembangnya suatu komunitas
Kepercayaan, kebersamaan, kepemimpinan, jejaring sosial, dll..4
3
Cara menanggapi konflik
Pihak yang dapat menanggapi konflik tersebut adalah siapapun yang memiliki
pengalamn dan atau terlibat konflik. Masalah penting lakukan dalam menanggapi
3
konflik mencari sumber yang sebenarnya Ancaman yang kita anggap sebagai
konflik memahami pemikiran semua pihak terlibat dalam konflik dan pasokan
reaksi terhadap perasaan yang muncul pengaruh peristiwa konflik. Semua atas dasar
ini pihak mendapatkan gambaran yang lebih baik untuk menyelesaikan potensi
konflik.
Webne-Bharman (1998) mengatakan bahwa kita memeliki renspons
emosional,kognitif,dan fisik terhadap konflik, di jelaskan secara rinci oleh webne-
bharman di bawah ini
1). Reaksi emosional

4
Modul Pelatihan Resolusi Konflik untuk Pemimpin Desa, hal.183-184

20
Reaksi emosional untuk konflik, selalu benar dari kemarahan dan ketakutan
3
putus asa dan bingung. Reaksi emosional hal ini sering tidak dipahami karena
banyak orang kecenderungan untk percaya bahwa orang lain merasakan sesuatu hal
yang sama berlaku untuk orang lain sedang dalam konflik.
2). Respons kognitif
3
Tanggapan kognitif terhadap konflik dalam beberapa cara Untuk
menungkapkan komentar, pendapat, dan pemikiran peristiwa konflik. Bahkan jika
seseorang tidak dalam konflik, tetapi dia bertahan berkomentar seolah-olah
mngetahui konflik
3). Reaksi fisik
Reaksi fisik bisa memainkan peran penting kinerja yang dibutuhkan konflik.
Reaksi ini adalah percobaan kontrol setres tinggi, detak jantung cepat, panas tubuh,
terengah-engah, muntah dan banyak keringat, setiap orang ini dpt dicapai melalui
teknik manajemen stres.

21
F. Mini risearch
a. Profil narasumber
Nama beliau adalah ibu bintu nafi’ah M.pd beliau bertempat tinggal di denpasar
11
bali, beliau memiliki suami dan 3 orang anak yang terdiri dari 2 putra dan 1 putri,
beliau merupakan guru saya sewaktu saya belajar di MTS hasanudin semarapura
klungkung. Bali beliau dulunya sebagai guru bimbingan konseling di MTS saya,
Dan sekarang beliau sudah pindah mengajar ke SD 1 muhammaddiyah denpasar
bali,
b. Pertannyaan yang di ajukan
1. Menurut pendapat ibu apa yang menjadi timbulnya suatu konflik di
lingkungan pendidikan seperti sekolah khususnya yang permasalahnnya
dari segi masyarakat yang ikut adil dalam pengembangan sekolah?
- Jawab : sejauh ini ketika saya menjadi pendidik dilembaga yang saya
tempati masyarakatnya baik dan ramah. Mungkin sesekali jika salah satu
murid kami keluar sekolah dan menyebrang jalan…dari masyarakat pasti
langsung di kritik. Dan kritikan tersebut langsung di sampaikan oleh kepala
sekolah. Sehingga permasalahan tersebut bisa langsung teratasi. Untuk
konflik dan permasalahan yang lain alhamdulillah sejauh ini masyarakat
selalu berbaur dan membantu apapun ketika sekolah membutuhkan bantuan.
2. Apakah yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi konflik yang terjadi di
sekolah?
- Jawab : tentunnya jika ada sebuah permasalahan di lingkungan
sekolah…Guru dan kepala sekolah sangat berperan besar dalam
menanganinya, tentu saja harus melibatkan wali murid jika permasalahan
tersebut bersumber dari siswa.

22
Bukti wawancara atau (dokumentasi)

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan dengan guru saya


sewaktu MTS, saya melakukan wawancara tersebut pada hari jumat, 25
november 2022 pada pukul 08:03, melalui via whattsApp beliau
mengatakan bahwa semasa beliau menjadi tenaga pendidik di lembaga yang
saat ini ditempatinya, alhamdulillah beliau mengatakan bahwa saat ini
beliau masih belum menemukan adanya konflik atau keributan dari
masyarakat sekitar terhadap para peserta didik, mungkin jika itu ada peserta
didik yang membuat kesalahan, dari masyarakat langsung mendapatkan
kritikan dan kritikan tersebut langsung diberitahukan kepada kepala
sekolah, sehingga permasalahan itu bisa diatasi dengan baik-baik, dan
sejauh ini juga masyarakat di sekitar selalu berbaur dan membantu apapun
jika sekolah membutuhkan bantuan dari masyarakat.
Dan beliau juga mengatakan bahwa jika ada peserta didik yang
melakukan kesalahan di lingkungan sekolah, guru dan kepala sekolah sangat
berperan besar dalam menanganinnya dan tentu saja harus melibatkan wali
murid jika permasalahan itu dari siswa.
Dari wawancara yang saya lakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa
di dalam setiap konflik yang ada, para pendidik atau guru selalu berupaya
23
untuk mengatasi secara profesional. Pendidik bersama kepala sekolah
12
sangat berperan besar dalam menangani setiap permasalahan baik internal
atau yang berasal dari sekolah maupun eksternal atau yang berasal dari wali
murid. Dan tentunya, ketika permasalahan permasalahan tersebut terjadi,
kepala sekolah bersama pendidik tidak lepas tangan terhadap wali murid.
Artinya, wali murid akan dilibatkan dalam menangani masalah manakala
permasalahan tersebut bersumber dari siswa.

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara sosiologi Konflik merupakan suatu keadaan, dua orang atau
lebih, satu kelompok atau lebih, yang dimna salah satu pihak tidak
imenyetujui terhadap hal-hal atau situasi yang menyangkut dengan hal
keadaan yang antagonis, (Walgito, i2007:147). Konflik muncul karena ada
ketidak keseimbangan dalam sosial, seperti hubungan sosial, status sosial,
kekayaan, akses yang tidak setara. Dan Ini mengarah pada masalah
diskriminasi. Konflik sosial adalah konflik antar anggota atau masyarakat,
Teori adalah seperangkat proposisi yang saling terkait atau terkait secara
isistematis. Alternatifnya, itu dapat didefinisikan sebagai iseperangkat
ikonsep, idefinisi, idan iproposisi iyang imemberikan itinjauan isistematis
itentang ifenomena iyang iada idengan imemeriksa ihubungan ikhas antar
variabel. iPertunjukan Eksplorasi dan Prediksi. Lebih lanjut, ada
yangimengatakan bahwa iteori adalah kumpulan proposisi yangiterhubung
secarailogisiyang mencerminkan irealitas yang ada tentang peristiwa,
benda, dll.
Memang, konflikisering muncul pada lingkungan sosial sehari-hari,
termasuk pada lingkungan pendidikan, konflik di lingkungan pendidikan
terjadi karena iadanya perbedaan individu dan kelompok,iAda banyak
contoh konflik yang iterjadi di lingkunganipendidikan, misalnya konflik
anatr siswa, siswa antar guru, konflik antar kelas, dan konflik antar lembaga
pendidikan
Konflik imemiliki ikonsekuensi iatau iresiko itertentu, idalam ibeberapa
ikasus, imungkin ijuga ibertentangan imemiliki iefek ipositif, iGW iallport
idikutip iqomar18 imenemukan iini isemakin ibanyak-banyak iilmuwan
isosial ipercaya ibah ikonflik iitu isendiri. iTapi ibukan ikejahatan ilebih
ibanyak igejala imemiliki ipengaruh iyang ikonstruktif, idestruktif,
itergantung ipengelolaan

25
DAFTAR PUSTAKA
Sutikno, T. A. (2008). Pendekatan Manajemen Konflik Pada Lembaga Pendidikan
Jurnal Tekno.
Abdur Rozaki, “Resolusi Konflik Berbasis Kearifan Lokal”, Flamma, Vol. 24, 2004, h. 3

Minnery, John. R, 1985. Conflict Management In Urban Planning. Brookfield:


Gower Publishing Company.
Wirawan, 2010. Konflik dan Manajemen Konflik, Teori, Aplikasi dan Penelitian.
Jakarta: Salemba Humanika
Reily, Ben. 2000. Demokrasi dan Konflik yang Mengakar: Sejumlah Pilihan
Negosiator. Jakarta: International IDEA.
Jabri, Viviene. 1996. Discourse on violence: Conflict analysis reconsidered.
Manchester: Manchester University Press.
M. Wahid Nur Tualeka, “Teori Konflik Sosiologi Klasik Dan Modern”, (Surabaya:
Jurnal AlHikmah, 2017) volume, 3 nomor,
Ashutosh Varshney, Rizal Panggabean, & M. Zulfan Tadjoeddin. (2004). Pattern of
Collective Violence in Indonesia (1990-2003), Jakarta: United Nations Supports
Facility for Indonesian Recovery (UNSFIR), working paper-04/03.

26
Similarity Report

10% Overall Similarity


Top sources found in the following databases:
9% Internet database 2% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
3% Submitted Works database

TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.

123dok.com
1 2%
Internet

kompasiana.com
2 1%
Internet

core.ac.uk
3 1%
Internet

digilib.unila.ac.id
4 1%
Internet

ejournal.unipas.ac.id
5 1%
Internet

eprints.unpam.ac.id
6 <1%
Internet

IAIN Ponorogo on 2022-03-04


7 <1%
Submitted works

Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama o...


8 <1%
Submitted works

Sources overview
Similarity Report

rochantos.wordpress.com
9 <1%
Internet

Universitas Sanata Dharma on 2022-10-19


10 <1%
Submitted works

korem044gapo.mil.id
11 <1%
Internet

Desi Desi, Rianda Elvinawanty, Winida Marpaung. "Perilaku Menyontek ...


12 <1%
Crossref

Universitas Atma Jaya Yogyakarta on 2021-05-21


13 <1%
Submitted works

media.neliti.com
14 <1%
Internet

repository.iainpurwokerto.ac.id
15 <1%
Internet

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia Jawa Timur on 2022-...


16 <1%
Submitted works

Sources overview

Anda mungkin juga menyukai