PAPER NAME
konflik 23.pdf
28 Pages 347.5KB
Dec 13, 2022 12:09 PM GMT+7 Dec 13, 2022 12:10 PM GMT+7
Summary
MAKALAH
KONFLIK PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Bahrul Mmunip M.Pd
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran sosiologi pendidikan
Disusun oleh :
Sholawat dan salam semga tatap tercurahlimpahkan kepaa nabi kita nabi
Muhammad SAW. Nabi penghujung para nabi, nabi akhir umat yang mana telah
memberikan jalan yang lurus shingga kita tidak dalam jalan kesesatan
2
Daftar isi
KATA PENGANTAR ................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 6
A. Konflik ............................................................................................. 6
1. Pengertian Konflik ..................................................................... 6
2. Jenis Konflik .............................................................................. 12
3. Faktor Penyebab Terjadinya Konflik ......................................... 13
4. Dampak Konflik......................................................................... 14
B. Pendidikan ....................................................................................... 18
1. Pengertian Pendidikan ............................................................... 13
C. Mini Riset......................................................................................... 18
10
BAB III PENUTUP .................................................................................... 27
A. Kesimpulan ..................................................................................... 27
B. Saran ............................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 28
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konflik merupakan fenomena sosial yang melekat pada masyarakat.
Dimana masyarakat merupakan wilayah konflik dan integrasi yang selalu
terjadi. Secara etimologis berasal dari kata latin “con” yang berarti
3
konflik, benturan atau benturan. Dalam pengertian sosiologis, konflik
dapat dipahami sebagai “proses sosial” di mana dua orang atau kelompok
berusaha menyingkirkan yang lain dengan menghancurkan atau
melemahkannya.
4
Dari definisi tersebut disini kami membuat makalah yang mengenai
“konflik Pendidikan” agar dapat menjadi sebuah bahan bacaan yang
nantinya semoga bermanaat nagi kita semua.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari konflik ?
2. Apa pngertian dari Pendidikan ?
3. Bagaimana konflik dalam Pendidikan ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui definisi konflik.
2. Untuk mengetahui definisi pedidikan.
3. Untuk mengetahui konflik dalam Pendidikan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konflik
1. Pengertian Konflik
1
Alo Liliweri, Perasangka dan Konflik Lintas Budaya Masyarakat Multikultur, 2009) h 146.
6
Sepanjang kehidupanl sosiall tidak ada 2 orang yng mempunyai
2
asal, minat, atau tujuan yang sama. Dalam semua perselisihan ada
yang bisa di selesaikan, ada yang tidak, yang mengakibatkan
kekerasan adalah gejala yang tidak dapat diatasi dari akar konflik. Dari
penyebab kekerasan, model kekerasan minimal hingga pecahnnya
perang konflik.Konflik antar kelompok masyarakat menimbulkan
gejala runtuhnya negara yang menyebabkan konflikl fisikl, denganl
atau tanpa senjata
7
kerja atau dari fenomena bahwa mereka memiliki status, tujuan, nilai,
atau pandangan yang tidak selaras. Para anggota organisasi atau sub
unit yang tidak sinkron pendapat berupaya buat memenangkan
kepentingan atau pandangannya masing-masing.
8
organisasi. konflik diklaim sebagai sesuatu yg tidak dapat dihindari
karena di pada grup atau organisasi pasti terjadi disparitas pandangan
atau pendapat antar anggota. oleh sebab itu, permasalahan harus
dijadikan sebagai suatu hal yg berguna guna mendorong peningkatan
kinerja organisasi. dengan kata lain, permasalahan wajib dijadikan
menjadi motivasi buat melakukan inovasi atau perubahan di dalam
tubuh kelompok atau organisasi.
9
1
mengurangi kinerja organisasi pada aneka macam strata. Jika terjadi
permasalahan, manajer sebagai pihak manajemen bertugas mengelola
konflik sebagai akibatnya tercipta kinerja yang optimal buat mencapai
tujuan beserta. Pandangan pertarungan menurut Myers Selain
pandangan berdasarkan Robbin serta Stoner dan Freeman,
permasalahan dipahami sesuai 2 sudut pandang, yaitu: tradisional serta
kontemporer (Myers, 1993:234)a
10
kemampuan dan perilaku komunikasi. semua konflik mengandung
komunikasi, akan tetapi tidak seluruh pertarungan berakar di
komunikasi yang buruk .
konflik pun tak hanya diungkapkan secara ekspresi akan tetapi juga
diungkapkan secara nonverbal seperti dalam bentuk raut muka,
motilitas badan, yg mengekspresikan pertentangan (Stewart & Logan,
1993:341). pertarungan tak selalu diidentifikasikan menjadi terjadinya
saling baku hantam antara dua pihak yang berseteru, namun pula
diidentifikasikan sebagai ‘perang dingin’ antara dua pihak karena
tidak diekspresikan langsung melalui kata – istilah yg mengandung
amarah. 9 perseteruan tidak selamanya berkonotasi jelek, tapi bisa
menjadi sumber pengalaman positif (Stewart & Logan, 1993:342).
11
a. Latent conflict : Konflik yang muncul karena faktor latar belakang
dalam organisasi, mengungkapkan masalah yang dapat
mengganggu anggota organisasi.
b. Percivet conflict: Suatu tahap di mana satu pihak menekankan
pihak lain sebagai ancaman atau hambatan untuk mencapai suatu
tujuan. Masuknya dan campur tangan pihak lain dalam urusan
organisasi akan mempengaruhi sistem, tujuan dan kinerja
organisasi.
c. Flte conflict : di mana konflik tidak hanya dianggap atau
dirasakan, tetapi di mana kehadirannya benar-benar dirasakan dan
diakui.
d. Manifest conflict : Ketika perilaku tertentu mulai menunjukkan
konflik karena tindakan yang dapat menurunkan kinerja dan
keanggotaan.
e. Penyelesaian Konflik : Konflik yang timbul diselesaikan atau
diredam melalui berbagai cara dan pendekatan. Mulailah
8
menghindari kejadian tersebut, temui konflik untuk mencari jalan
keluar. Akibatnya, pihak pihak yang terlibat konflik tidak dapat
mencapai tujuannya.
f. Pasca-konflik: Tahap ini merepresentasikan kondisi yang
diciptakan oleh proses sebelumnya. Jika konflik dapat diselesaikan
maka hubungan akan membaik, jika tidak maka akan
menimbulkan konflik baru bahkan perubahan sosial.
2. Jenis Konflik
a. Konflik interpersonal
12
tetapi tidak mungkin untuk mewujudkannya. Jika konflik
dibiarkan, itu mengarah pada situasi dan situasi yang tidak
menyenangkan. Dalam hal ini, ada tiga jenis konflik interpersonal.
b. Konflik intrapersonal
13
3) Konflik antar lembaga
a. perbedaan individu
2
Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial 2005
14
Setiap orang harus dilahirkan dengan perbedaan. Apakah
perbedaan itu berasal dari emosi, sikap, atau latar belakang budaya?
Terkadang perbedaan tersebut dapat memotivasi seseorang untuk
melakukan hal yang sama dengan orang lain namun berbeda dalam
mencapai suatu tujuan.
4. Akibat Konflik
1) dampak positif
3
Sofyan, , Konflik dan integrasi dalam masyarakat Majemuk 2009
15
d. Konflik yang timbul dapat dikelola secara hati-hati dan tepat serta
menghasilkan kritik yang konstruktif, cerdas dan inovatif demi
kebaika organisasi secara keseluruhan.
e. Anggota yang tidak terlibat langsung dapat belajar dari konflik.
Bagaimana menghadapi perbedaan temperamen, sikap dan
perilaku orang lain.
2) Dampak negatif
a. Komunikasi antara orang dan organisasi lain diblokir
b. Kolaborasi diblokir
c. Setiap pihak yang berkonflik sangat rentan, yang paling sulit
adalah ketika muncul situasi yang mendorong kedua belah pihak
Kembali berkonflik.
d. Bekerja dalam situasi konflik memengaruhi orang lain yang tidak
berada dalam konflik, seperti situasi dan kondisi kerja yang
merugikan.
e. Individu dalam konflik mengalami kecemasan, stres, depresi, dan
frustrasi tentang situasi saat ini.
f. Hasil terburuk bagi orang-orang dalam konflik organisasi adalah
stre berkepanjangan dan meninggalkan organisasi.
5. Manajemen Konflik
16
Manajemen konflik adalah salah satu tindakan konstruktif yang
direncanakan, diorganisir, digerakan dan dievaluasi secara berkala
untuk semua upaya mengakhiri konflik agar tidak terulang kembali.4
4
Agus M Mardjna, Konflik dalam Organisasi 2009
17
variabel bergerak bersama secara dinamis. Oleh karena itu, konflik
merupakan proses alamiah yang terjadi dalam suatu kelompok atau
masyarakat atau dalam suatu lembaga pendidikan.:
Ini adalah cara menempatkan orang lain di atas diri Anda sendiri.
Cara ini merupakan strategi sadar untuk menghormati orang lain
sehingga mereka yang berkonflik merasa lebih baik dan lebih bahagia
dengan situasinya. Tugas dari strategi ini adalah untuk mengurangi
perbedaan antar kelompok dan mendorong mereka untuk
menemukan kemitraan yang penting.
5
Robert lawang, Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi, (Jakarta:universitas terbuka 1994).
hal.53
18
membutuhkannya dan individu dan kelompok yang berkonflik
merasa memiliki hak dan hati nurani.
6
ovri Susan, Pengantar Sosiologi Konflik, 2009, hal 85
19
c. Suatu krisis adalah puncak dari suatu konflik. Fase di mana konflik
berlangsung adalah tindakan kekerasan yang intens dan kolektif.
d. Situasi pascakonflik adalah situasi yang mengakhiri berbagai
konflik kekerasan, mengurangi ketegangan dan mengarah pada
normalisasi lebih lanjut hubungan antara para pihak.
7. Hambatan – Hambatan untuk rekonsiliasi atau manajemen konflik.
B. pendidikan
1. pengertian Pendidikan
20
Dalam skala makro pelaksanaan pendidikan untuk revitalisasi
4
masyarakat bersosialisasi yaitu pengalihan kekayaan budaya dan
pelestarian nilai-nilai luhur dari generasi ke generasi muda
dikehidupan masyarakat dengan mengharapkan suatu pendidikan
dalam arti luas serta skala makro, dengan begitu perubahan sosial dan
4
stabilitas sosial dapat hidup berdampingan dengan sukses.Dalam skala
makro ini, pendidikan sebagai fenomena sosial seringkali
memanifestasikan dirinya dalam bentuk komunikasi khususnya
komunikasi dua arah. Pendidikan dipahami sebagai penegasan subjek
manusia yang mewujudkan hubungan mengenai kesadaran dunia
(realitas) yang erat (kritis) seperti perilaku laki-laki (man of action)
Pendidikan memegang peranan penting pada proses belajar siswa
untuk meningkatkan kecerdasan serta keterampilannya, memperkuat
karakter, perkuat individualitas, serta semangat nasionalisme dan cinta
terhadap tanah air.
21
yaitu suatu proses atau usaha yang disadariantara orang satu dengan
yang lain dengan cara yang beradab,dimana pihak pertama dipandu
untuk mengembangkan keterampilan serta kepribadian orang kedua
secara kemanusiaan yaitu indivdu. Atau, itu bisa diperluas menjadi
makro untuk usaha mengembangkan potensi diri manusia dimana
warga yang lebih tua serta berbudaya untuk menolong orang yang
kurang mampu dan belum dewasa sehingga bersama-sama dapat
mencapai tingkat kinerja serta lebih baik dalam kedewasaan.
22
a) Proses dimana seseorang berkembang menjadi keterampilan,
sikap, serta aksi berbeda dalam masyarakat di mana dia tinggal.
7
Japar, Muhammad. Pluralisme dan Pendidikan Multikultural. Surabaya : CV. Jakad Media
Publishing. . 2019
23
pendidikan berarti proses pengajaran, kepemimpinan atau manajemen,
serta meliputi unsur seperti guru, siswa, tujuan, serta lainya. Oleh
sebab itu, dalam pertimbangan anda harus memiliki pemahaman dasar
tentang batasan pendidikan, yaitu:
24
a. Pendidikan adalah proses, usaha, dan pengajaran.d
C. Mini riset
Profile narasumber
Pertanyaan
8
rasyid, Efendy Rustam Buku Ajar Pengatar Pendidikan Taskmalaya:Perkumpulan Rumah
Cemerlang Indonesia. . 2022
25
Konflik pendidikan yang sering saya alami yaitu konflik antara siswa
dengan guru dikarenakan siswa beberapa kenakalan siswa diantaranya
siswa tidak taat peraturan seperti contoh siswa bolos, datang tidak tepat
pada waktunya, baju tidak dimasukkan dan lain sebagainya, awal dari
pada terjadinya konflik Yatiu siswa ketika dinasehati menolak dalam
kata lain siswa Ketika dinasehati didak menerima dengan baik atau
dibiarkan begitu saja padaahal tujuan daripada nasehat tersebut untuk
kebaikan siswa sndiri, dengan diabaikan atau tidak menerimanya siswa
atas nasehat guru trsebut merupakan awal mula terjadinya konflik antara
guru dengan siswa.
2. Bagaimana cara yang dilakukan guru ataupun kelapa sekolah dalam
mengatasi konflik pendidikan yang terjadi tersebut?
Jadi upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi konflik atau masalah
yang terjadi antara guru dengan siswa yaitu guru disini melakukan rapat
dengan meminta masukan-masukan kepada guru yang lain atau pun
kepada petinggi sekolah yaitu kepala sekulah, agar atau mendapatkan
solusi atas konflik atau permasalahan yang terjadi selama ini, hal ini
biasana dilakukan dua muiggu sekali.
Dari hal tersebut dapat kita simpulkan bahwasannya konflik yang sering
terjadi di SMK walisongo rambipuji selama ini adalah konflik
intrapersolan saitu konflik antara guru dengan beberapa siswa yang
mana kebanyakan konflik tersebut dikarenakan ulah siswa dalam
keseharian di lingkungan sekolah yeng mana dapat membuat guru dalam
sekolah tersebut merasa kesal sehingga menimbulkan konflik antara
guru dengan siswa yag banyak dialami saat ini.
26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konflik merupakan fenomena sosial yang melekat pada masyarakat.
Dimana masyarakat merupakan wilayah konflik dan integrasi yang selalu
terjadi. Secara etimologis berasal dari kata latin “con” yang berarti konflik,
3
benturan atau benturan. Dalam pengertian sosiologis, konflik dapat
dipahami sebagai “proses sosial” di mana dua orang atau kelompok
berusaha menyingkirkan yang lain dengan menghancurkan atau
melemahkannya.
B. SARAN
Saran untuk guru ataupun siswa yaitu terjadi konflik memanglah wajar
terjadi didalam kehidupan diantaranya dalam lingkugan Pendidikan,
lakukanlah konfik dengan perdamaian tidak dengan kekerasan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Alo Liliweri, Perasangka dan Konflik Lintas Budaya Masyarakat Multikultur,
2009) h 146.
Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan
Sosial 2005
Sofyan, , Konflik dan integrasi dalam masyarakat Majemuk 2009
ovri Susan, Pengantar Sosiologi Konflik, 2009, hal 85
Japar, Muhammad. Pluralisme dan Pendidikan Multikultural. Surabaya : CV.
Jakad Media Publishing. . 2019
rasyid, Efendy Rustam Buku Ajar Pengatar Pendidikan
Taskmalaya:Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia. . 2022
Robert lawang, Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi, (Jakarta:universitas
terbuka 1994). hal.53
Dr. Robert H. Lauer, Perspektif Tentang Perubahan Sosial, (Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2001), hal.102
28
Similarity Report
TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.
e-journal.uajy.ac.id
1 14%
Internet
kompasiana.com
2 4%
Internet
academicindonesia.com
3 1%
Internet
repository.ung.ac.id
4 <1%
Internet
id.wikipedia.org
6 <1%
Internet
khamr28.blogspot.com
7 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report
scribd.com
9 <1%
Internet
tetenpermatasar.blogspot.com
10 <1%
Internet
Sources overview