Anda di halaman 1dari 15

ISU-ISU SOSIAL BUDAYA DALAM PENDIDIKAN

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Antorpologi Pendidikan)

Disusun Oleh:

Kelompok 12

Syamsul Muarif 2102060077

Masriani 2102060084

Pulza Ramadhani 2102060093

Apti Singkalong 2202060093

Dosen Pengampu : Aswandi, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan hidayahnya
kita diberikan nikmat kesehatan dan hidayah yang telah diberikan sehinggah kami dapat
menyusun atau menyelesaikan tugas kelompok tersebut salawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Muhammad saw, atas terselesaikan makalah kami yang berjudul“Isu-
isu sosial budaya dalam Pendidikan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sosiologi Antorpologi Pendidikan.

Penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya pada Bapak Aswandi, S.Pd.,
M.Pd. yang telah memberikan tugas tersebut, sehingga kami dapat mengembangkan
wawasan dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah tersebut, kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya, Dalam penyusunan makalah ini
penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Palopo, 06 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISIs

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN…..................................................................................... 2

A. Pengertian Sosial, Budaya, dan Pendidikan .................................................. 2


B. Hubungan Sosial Budaya dan Pendidikan ..................................................... 4
C. Aspek yang berpengaruh dan Adil dalam Menyikapi permasalahan Sosial
Budaya Dalam Pendidikan ............................................................................ 6
D. Isu-Isu Sosial Budaya Dalam Pendidikan ..................................................... 7

BAB III PENUTUP…............................................................................................. 11

A. Kesimpulan .................................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk hidup yang diberikan berbagai potensi oleh Allah Swt.
Namun tentu saja potensi yang dimilikinya harus digunakan semaksimal mungkin sebagai
bekal dalam menjalani hidupnya. Untuk memaksimalkan semua potensi yang dimiliki tentu
harus ada yang mengarahkan dan membimbingnya, supaya berjalan dan terarah sesuai
denngan yang diharapkan. Mengingat begitu besar dan berharganya sebuah potensi yang
dimiliki oleh manusia, maka manusia harus dibekali dengan pendidikan yang cukup sejak
dini.
Secara sosiologi, pendidikan adalah sebuah warisan budaya dari generasi ke generasi,
agar kehidupan masyarakat berkelanjutan, dan identitas masyarakat itu tetap terpelihara.
Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang palig dekat dengan kehidupan sehari-
hari, dan hampir setiap kegiatan manusia tidak lepas dari unsur sosial budaya.1
Manusia dan pendidikan adalah dua komponen yang tidak bisa dipisahkan,manusia
membutuhkan pendidikan untuk keberlangsungan hidupnya. Begitu juga pendidikan
membutuhkaan manusia untuk menjalankan sistem pendidikan itu sendiri. Namun dalam
pendidikan tentu terdapat berbagai isu-isu, desus-desus, maupun sudah menjadi suatu
permasalahan pendidikan. Isu-isu pendidikan tidak lepas dari manusia yang kurang padu
ataupun kurang mapan dengan suatu sistem pendidikan yang berlaku.2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sosial budaya dan pendidikan?
2. Apa hubungan sosial budaya dan pendidikan?
3. Aspek-aspek apa saja yang ikut mempengaruhi dalam permasalahan sosial budaya?
4. Apa saja isu-isu sosial budaya dalam pendidikan?
C. Tujuan masalah
1. Mengetahui definisi sosial budaya dan pendidikan.
2. Memahami hubungan sosial budaya dengan pendidikan
3. Memahami aspek yang ikut mempengaruhi permasalahan sosial budaya.
4. Mengetahui isu-isu sosial budaya dalam pendidikan.

1
Rahmawati Indah Lestari, Landasan Sosial Budaya Pendidikan, 2009.
2
Arum Fadhilah, Isu-Isu Sosial Budaya Dalam Pendidikan, 2019.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosial Budaya Dalam Pendidikan


1. Definisi Sosial
Menurut Kata sosial adalah istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu ‘socius’
yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan
bersama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosial adalah berkenaan
dengan masyarakat. Istilah lainnya dari sosial adalah suka memperhatikan
kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan sebagainya).
Interaksi sosial adalah subjek yang dipelajari dalam banyak ilmu sosial. Dalam
ilmu sosiologi, interaksi sosial adalah urutan dinamis tindakan sosial antara individu
(atau kelompok) yang mengubah tindakan dan reaksi mereka karena tindakan oleh
mitra interaksi mereka. Interaksi sosial adalah pembentuk dasar untuk struktur sosial.
Dalam definisi umum, interaksi sosial adalah setiap hubungan antara dua individu
atau lebih. Interaksi sosial terdiri dari sejumlah besar interaksi sosial, fisik, dan verbal
yang menciptakan iklim untuk pertukaran perasaan dan ide.
Secara luas definisi sosial adalah memiliki acuan pada hubungan yang ada antara
orang-orang yang memiliki interaksi berulang yang dirasakan oleh peserta memiliki
makna pribadi. Interaksi sosial biasanya dibatasi dan diatur oleh norma sosial dan
budaya, antara dua orang atau lebih, dengan masing-masing memiliki posisi sosial
dan menjalankan peran sosial. Interaksi sosial dapat dipelajari antara kelompok dua
(diad), tiga (triad) atau kelompok sosial yang lebih besar.3
Manusia adalah makhluk sosil yang pasti membutuhkn bantuan dari orang lain
untuk menjalani kehidupannya. Untuk itu, hubungan kita kepada sesama manusia
yang lain harus tetap terjaga baik. Agama islam mengajarkan para umatnya untuk
memiliki hubungan yang baik dengan sesama, sekalipun orang tersebut pernah
berbuat jahat kepada kita.

3
Muhammad Irfan Al-Amin, Sosial Adalah Pola Interaksi Dengan Manusia Lain, 2022.

2
Allah Swt menyukai umat-Nya yang mau membantu dan memberikan hal positif
kepada sesama manusia, baik pada sesama Muslim maupun pemeluk agama lain.
Untuk itu, yuk ketahui relasi kita dengan orang lain dalam Alquran.
Berikut ini ayat-ayat Alquran tentang hubungan sesama manusia yang bisa kita
renungkan bersama dalam Q.S Al-Isra ayat 7.

‫اِل ِخ َرةِ ِليَ ۤسـُٔ ْوا‬


ٰ ْ ُ ‫سأْت ُ ْم فَلَ َه ۗا فَ ِاذَا َج ۤا َء َو ْعد‬
َ َ ‫س ْنت ُ ْم ِِلَ ْنفُ ِس ُك ْم ۗ َوا ِْن ا‬
َ ‫س ْنت ُ ْم ا َ ْح‬
َ ‫ا ِْن ا َ ْح‬
‫ُو ُج ْو َه ُك ْم َو ِليَ ْد ُخلُوا ْال َم ْس ِجدَ َك َما دَ َخلُ ْوهُ ا َ َّو َل َم َّرةٍ َّو ِليُتَبِ ُر ْوا َما َعلَ ْوا تَتْبِي ًْرا‬

Terjemahan:
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan
jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila
datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk
menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa),
sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan
apa saja yang mereka kuasai."
Dalam ayat ini, Allah menyerukan kepada manusia untuk perbanyak berbuat
baik dan saling menghargai kepada sesama manusia. Jika kita berbuat jahat, maka
kejahatan itu akan berbalik pada diri sendiri. Namun, jika kita berbuat baik kepada
sesama, maka Allah-lah yang akan membantu dan mempermudah hidup kita.4
Dari segi bahasa, budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Colere juga bisa diartikan sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture terkadang diterjemahkan sebagai "kultur"
dalam bahasa Indonesia.5

4
Windari Subangkit, 7 Ayat Al-quran Tentang Hubungan Sesama Manusia Sebagai Makhluk
Sosial, 2021.
5
Husen Mulachela, Budaya Adalaah Cara Hidup, 2022.

3
Dalam bahasa Inggris pendidikan berarti education. Sedangkan dalam bahasa
latin berarti educatum yang berasal dari kata E dan Duco, E berarti perkembangan
dari luar dari dalam ataupun perkembangan dari sedikit menuju banyak, sedangkan
Duco berarti sedang berkembang. Dari sinilah, pendidikan bisa juga disebut sebagai
upaya guna mengembangkan kemampuan diri. pendidikan ialah pembelajaran
pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari
satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, penelitian serta pelatihan.
Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya
mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional (sisdiknas) yang menyebutkan bahwa: “pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang dibutuhkan bagi dirinya, masyarakat, dan bangsa”. Dapat
disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi
dirinya.6
Dari pengertian diats penulis menyimpulkan bahwa sosial budaya dalam
pendidikan adalah suatu upaya dalam menanamkan sikap dan keterampilan pada
anggota yamg berkaitan dilingkungan pendidikan tersebut supaya kelak mampu
memahami peran sesuai kedudukannya dalam masyaraka
B. Hubungan Sosial Budaya Dengan Pendidikan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab 1
ayat 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan berdasarkan
Pacasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakal pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional indonesia, dan tanggap terhadap

6
M. Prawiro, Pengertian Pendidikan, 2018.

4
tuntunan zaman. Sehingga di dalam penuntunan tujuan dan proses pelaksanaanya,
pendidikan di indonesia harus selalu berakar pada budaya atau karakter nasional dan
disisi lain pendidikan juga harus mampu memenuhi tuntutan zaman, apa lagi di era
globalisasi yang menurut High Skilled Labor (tenaga berketerampilan tinggi) yang
bisa diterima oleh pasar global.
Oleh karena itu orientasi pendidikan harus selalu merujuk pada dua hal penting
yaitu melestarikan karakter nasional dan menciptakan lulusan yang dapat bersaing
secara kolektif di pasar global.7
Peran seolah adalah sebagai pewaris, pemelihara dan pembaharu kebudayaan.
Kartono (1977), menyatakan bahwa sekolah hendaknya dapat dijadikan sebagai (1)
sentrum budaya untuk mengoperkan nilai dan benda budaya sendiri agar budaya
nasional tidak hilang ditelan masa, (2) arena untuk mengumpulkan ilmu pengetahuan
modern, teknik, pengalaman, dan (3) bengkel latihan untuk mempraktikkan hak asasi
manusia selaku warga negara yang bebas ditengah iklim demokrasi.
Guru bekerja sama dengan peserta didik meningkatkan kesadaran dengan
menerjemahkan konsep budaya dengan cara yang berbeda. Guru mengarahkan ke
konsep pusat kebudayaan dengan mempersiapkan dan motivasi belajar sebagai alat
mendekati dunia kerja.
Kebudayaan dan pendidikan memiliki hubungan timbal balik sebab kebudayaan
dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan jalan pendidikan, baik secara informal
maupun formal. Sebaliknya bentuk, ciri-ciri, dan pelaksanaan pendidikan ikut
ditentukan oleh kebudayaan masyarakat dimana proses pendidikan itu berlangsung.
Sekolah dalam menjalankan fungsi sosial harus mampu mensosialisasikan peserta
didik, sehingga nantinya mereka bisa merubah diri mereka dan masyarakat.
Sekolah dalam menjalankan perannya sebagai agen perubahan dalam budaya
globalisasi, pendidikan dihadapkan pada dua fungsi yaitu mempersiapkan sumber
daya manusia yang bisa bersaing secara global dan berusaha tetap melindungi
budaya-budaya yang telah menjadi karakter nasional. Akibat dari budaya masa kini

7
Dr. Abdul Rahmat, M.Pd, Sosiologi Pendidikan, hal.31, 2022.

5
terdapat kemungkinan pergeseran pradigma pendidikan yaitu dari sekolah ke
masyarakat luas dengan berbagai pengalaman luas. Sehingga sekolah tidak dapat
dipisahkan dengan masyarakat sekitarnya, keduanya saling menunjang. sekolah
merupakan agen pembangunan dan perubahan ke arah yang lebih baik bagi
masyarakat.8
C. Aspek-Aspek Yang Ikut Berpengaruh dan Adil Dalam Menyikapi
Permasalahan Sosial Budaya Dalam Pendidikan
Berikut ini beberapa aspek yang dapat dilakukan dalam menyikapi permasalahan
sosial budaya:
1. Aspek Lingkungan Sekolah
Pendidikan yang telah menekankan kepada bimbingan dan pembinaan
perilaku konstruktif, mandiri dan kreatif menjadi faktor penting, karena melatih
moral remaja menuju terbentuknya pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi
dan sosial yang berlaku dalam lingkungan remaja itu sendiri. Contohnya adalah
pendidikan karakter yang dilaksanakan oleh seklah.
2. Aspek Lingkugan Keluarga
Karena proses penanaman nilai-nilai bermula dari dinamika kehidupan
dalam keluarga sendiri dan akan terus berlangsung sampai remaja dapat
menemukan identitas diri secara utuh. Remaja akan menentukan perilaku
sosialnya seiring dengan maraknya perilaku remaja seusianya.
3. Aspek Lingkungan Pergaulan
Lingkungan pergaulan sering kali menuntut dan memaksa remaja harus
dapat meenerima pola perilaku yang dikembangkan remaja. Hal ini sebagai
kompensasi pengakuan keberadaan remajaa dalam kelompok. Maka, perlu
diciptakan lingkungan pergaulan yang kondusif, agar situasi dan kondisi
pergaulan dan hubungan sosial yang saling memberi pengaruh dan nilai-nilai
positif bagi aktifitas remaja dapat terwujud.

8
Dr. H. Aep Saepulloh, M.Si., Pfof. Dr. H. A. Rusdiana, M.M. Antorpologi Pendidikan, hal. 70-
71, 2022

6
4. Aspek Penegak Hukum
Ketegasan penegakan sanksi mungkin dapat menjadi shock teraphy (terapi
kejut) bagi siswa yang melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang.
5. Aspek Sosial Kemasyarakatan
Terciptanya relasi-relasi sosial yang baik dan serasi di antara warga
masyarakat sekitar, akan memberi implikasi terhadap tumbuh dan
berkembangnya kontak-kontak sosial yang dinamis, sehingga muncul sikap saling
memahami, memperhatikan sekaligus mengawasi tindak perilaku warga terutama
remaja dilingkungannya.
6. Aspek Keagamaan
Pembinaan agama bagi remaja dalam menjalankan ibadah atau kewajiban
beragama, agara kembali ke jalam yang benar sesuai apa yang dianjurkan
agamanya.9
D. Isu-Isu Sosial Budaya Dalam Pendidikan
Menurut Andreas Eppink, sosial budaya merupakan segala tata nilai yang berlaku
dalam sebuah masyarakat yang menjadi ciri dari masyarakat itu sendiri. Artinya,
sosial budaya merupakan sebuah dinamika dalam masyarakat tak terkecuali di dalam
pendidikan. Adanya isu sosial budaya dalam pendidikan merupakan sebuah upaya
untuk mencapai pendidikan yang ideal bagi masyarakat. Adanya permasalahan-
permasalahan di dalam pendidikan coba di kaji dari sudut pandang Sosiologi-
Antorpologi. Dalam perkembangannya, landasan sosial budaya memiliki fungsi yang
amat penting dalam dunia pendidikan yaitu:
1. Mewujudkan masyarakat yang cerdas
Yaitu masyarakat yang memiliki cita-cita dan harapan dapat demokratis
dan beradab, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia dan bertanggung jawab
dan berakhlak mulia tertib dan sadar hukum, sera memiliki kesadaran dan
solidaritas antar generasi dan antar bangsa.

9
Ali Mustamaruddin, Pentingnya Pemahaman Degradasi Moral Di Kalangan Remaja, hal.11-
12.

7
2. Transmisi budaya sekolah
Berfungsi sebagai reproduksi budaya menempatkan sekolah sebagai pusat
penelitian dan pengembangan. Fungsi macam ini merupakan fungsi pada
perguruan tinggi.
3. Pengendalian sosial
Berfungsi memberantaas atau memperbaiki suatu perilaku menyimpang.
Pengendalian sosial berfungsi melindungi kesejahteraan masyarakat seperti
lembaga permasyarakatan dan lembaga pendidikan.
4. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pendidikan sebagai budaya haruslah dapat membuat anak-anak
mengembangkan kata hati dan perasaannya terhadap ajaran-ajaran agama yang
dipeluknya.
5. Analisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat
Hubungan antara lembaga pendidika dengan masyarakat dapat di
analogikakan sebagai sumber kain batik. Dalam hal ini motif-motif atau pola
gambarnya adalah lembaga pendidikan dan kain latarnya adalah masyarakat.
Antara lembaga pendidikan dengan masyarakat terjadi hubungan timbal balik
simbiosis mutualisme. Pendidikan atau sekolah memberi manfaat untuk
meningkatkan peranan mereka sebagai warga masyarakat.10
Adapun Isu-Isu Pendidikan Nasional :
1. Belum meratanya kesempatan akses pendidikan
Tidak meratanya pendidikan mengakibatkan kualitas masyarakat
indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Padahal pendidikan
merupakan faktor utama dalam membangun karakter bangsa dan faktor untuk
menggerakkan perekonomian suatu bangsa. Berdasarkan data, perkembangan
pendidikan indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-
negara berkembang lainnya.

10
Diakses Dari http://sosbud.kompasiana.com/2011/03/29/landasan-sosial-budaya-terhadap-
pendidikan-351191.html. Oleh Aris Rohmadi, Yang Dikutip Dari Buku Made Pidarta tahun 1997.
Landasan Kepemimpinan. Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia Jakarta: Rineka Cipta. Hal.187.

8
Salah satu yang menjadi kendala pendidikan di indonesia adalah masalah
akses pendidikan. Indonesia masih perlu mendapat perhatian, lebih dari 1,5
juta anak tiap tahun tidak dapat melanjutkan sekolah. Sementara dari sisi
kualitas guru dan komitmen mengajar terdapat lebih dri 54% guru memliki
standar kualifikasi yang perlu ditingkatkan dan 13,19% bangunan sekolah
dalam kondisi perlu diperbaiki.
2. Masih rendahnya mutu pendidikan pada semua jenjang
Mutu pendidikan di indonesia sangatlah rendah. Misalnya pada buku
paket, guru cenderung terpaku dengan buku cetak. Padahal setiap pergantian
kurikulum mempengaruhi buku cetak, secara otomatis buku cetak juga ikut
terganti. Hal ini menyebabkan berbeda dari kondisi pembelajaran di sekolah-
sekolah.
3. Masih banyaknya lulusan pendidikan yang belum siap memasuki kehidupan
ditengah-tengah masyarakat
Setiap tahun, setiap periode, setiap universitas meluluskan sarjananya.
Namun pada kenyataanya banyak sarjana yang menganggur. Kualitas
pendidikan yang rendah mengakibatkan matinya kreativitas anak didik pasca
sekolah dan jatuhnya rasa percaya diri siswa didil ketika menghadapi dunia
kerja yang keras. Disamping persoalan mendasar tersebut dan yang telah
disebutkan diatas, masalah lain yang mengemuka adalah relatif rendahnya
kesejahteraan guru, minimnya sarana pendidikan dasar, dan terbatasnya biaya
operasional pendidikan. Hal ini harus dicarikan solusi meskipun dilakukan
secara bertahap.
4. Masih rendahnya IPTEK dalam penyelenggaraan pendidikan
Perkembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia
terutama dalam penyelenggaraan pendidikan di indonesia masih belum
maksimal. Hal tersebut diperkirakan akibat masih konvensionalnya cara yang

9
digunakan dalam mengajar sehingga banyak pengajar yang masih kesulitan
dalam mengembangkan fungsi IPTEK.11

11
Maulik Magfiroh, Isu-Isu Sosial Dalam Pendidikan, 2015.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam
menjaga dan melestarikan kebudayaan itu sendiri, secara proses yang paling
efektif dengan cara pendidikan. Hubungan keduanya sangatlah erat karena saling
melengkapi dan mendukung satu sama lain. Beberapa aspek yang berpengaruh
dan adil dalam menyikapi permasalahan sosial budaya: (1) Aspek lingkungan
sekolah, (2) Aspek lingkungan keluarga, (3) Aspek lingkungan pergaulan, (4)
Aspek penegak hukum, (5) Aspek sosial kemasyarakatan, dan (6) Aspek
keagamaan.
Namun seiring perkembangan zaman, permasalahan yang dihadapi
indonesia semakin kompleks, termasuk dibidang sosial kebudayaan. Beberapa
masalah yang terdapat pada dunia pendidikan yang berhubungan dengan sosial
dan kebudayaan seperti : belum meratanya pendidikan, masih rendahnya mutu
pendidikan, masih banyaknya lulusan pendidkan yang belum siap memasuki
kehidupan ditengah-tengan masyarakat, masih rendahnya pemanfaatan IPTEK
dalam penyelenggaraan pendidikan.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, isu-isu sosial budaya yang ada saat
ini dapat teratasi dan meenjadi solusi dalam menyikapi permasalahan sosial
budaya dalam pendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati Indah Lestari, Landasan Sosial Budaya Pendidikan, 2009.


Arum Fadhilah, Isu-Isu Sosial Budaya Dalam Pendidikan, 2019.
Muhammad Irfan Al-Amin, Sosial Adalah Pola Interaksi Dengan Manusia Lain, 2022.
Windari Subangkit, 7 Ayat Al-quran Tentang Hubungan Sesama Manusia Sebagai
Makhluk Sosial, 2021.
Husen Mulachela, Budaya Adalaah Cara Hidup, 2022.
M. Prawiro, Pengertian Pendidikan, 2018.
Dr. Abdul Rahmat, M.Pd, Sosiologi Pendidikan, hal.31, 2022.
Dr. H. Aep Saepulloh, M.Si., Pfof. Dr. H. A. Rusdiana, M.M. Antorpologi Pendidikan,
hal. 70-71, 2022
Ali Mustamaruddin, Pentingnya Pemahaman Degradasi Moral Di Kalangan Remaja,
hal.11-12.
Diakses Dari http://sosbud.kompasiana.com/2011/03/29/landasan-sosial-budaya-
terhadap-pendidikan-351191.html. Oleh Aris Rohmadi, Yang Dikutip Dari Buku
Made Pidarta tahun 1997. Landasan Kepemimpinan. Stimulus Ilmu Pendidikan
Bercorak Indonesia Jakarta: Rineka Cipta. Hal.187.
Maulik Magfiroh, Isu-Isu Sosial Dalam Pendidikan, 2015.

12

Anda mungkin juga menyukai