Anda di halaman 1dari 2

Komorbid Jadi Penyebab Terbanyak

Kematian Pasien COVID-19


https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20201021/3935469/komorbid-jadi-penyebab-
terbanyak-kematian-pasien-covid-19/

diakses 1 februari 2021

Jakarta, 21 Oktober 2020

Pasien konfirmasi positif COVID-19 dengan komorbid atau penyakit bawaan menjadi kelompok
yang rentan. Bahkan komorbid menjadi penyebab terbanyak kematian pasien COVID-19 di Jawa
Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr. Herlin Ferliana, M.Kes mejelaskan berdasarkan Analisa
di Provinsi Jawa Timur sebanyak 95% pasien positif COVID-19 meninggal karena komorbid.
Jenis penyakit bawaan di antaranya penyakit paru-paru dan jantung.

“Memang karena penyakit bawaan ada yang sakit paru-paru dan diabetes ini akan lebih sulit
untuk recovery kondisi kesahatan. Ini mejadi perhatian khusus untuk mereka yang komorbid
usahakan tidak sampai tertular,” kata dr. Herlin saat konferensi pers secara virtual, Rabu (21/10).

Penyebab lain kematian pasien COVID-19 di Jawa Timur adalah datang terlambat ke fasilitas
kesehatan. dr.Herlin mengaku pihaknya sudah melakukan antisipasi bahwa semua pasien positif
COVID-19 tanpa gejala bisa isolasi di rumah.

Selain itu warga juga diminta untuk tidak keluar rumah jika tidak perlu, rajin cuci tangan pakai
sabun, dan memakai masker. Terkait kesiapsiagaan, lanjut dr. Herlin, SDM kesehatan dan
fasilitas layanan kesehatan selalu dipantau dan akan dilakukan penambahan jika diperlukan.

“Ïnsya Allah SDM kesehatan dan alat kesehatan aman di tiga bulan ini. Hal ini tidak jadi
persoalan, karena kami sudah menyiapkan 127 rumah sakit tapi kalau pada saat kondisinya berat
maka ada lima RS yang akan kami siapkan, yakni RSUD Dr. Soetomo, RSUD Dr. Saiful Anwar,
RSAL dr. Ramelan, RS Unair, RSUD Madiun,” ucap dr. Herlin.

Sama hal nya dengan kasus di Sulawesi Selatan, penyebab terbanyak kematian pasien COVID-
19 adalah penyakit bawaan. Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr. Muhammad Ichsan
Mustari, MHM mengatakan kasus kematian di wilayahnya hampir 97% diakibatkan oleh
komorbid.

“Dari Sulawesi Selatan, jumlah kematian mengalami penurunan hingga 2,6%. Kasus kematian
karena komorbid hampir 97%. Komorbid ini yang memperberat kondisi pasien,” tutur Ichsan.
Namun demikian ia menjamin kesiapan fasilitas kesehatan dan SDM kesehatan untuk menangani
pasien COVID-19 di Sulawesi Selatan.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr. Yulianto Prabowo, M.Kes menanggapi penyebab
kematian pasien COVID-19 disebabkan oleh berbagai faktor. Secara teoritis ia menjelaskan
penyebab kematian itu bisa disebabkan dari faktor agent, host, environment, dan pelayanan
kesehatan.

Ia mencontohkan agent dalam kasus ini adalah virus SARS-CoV-2. Pasien positif COVID-19
yang diakibatkan oleh virus dapat dilakukan tata laksana isolasi mandiri dan menurutnya hampir
100% pasien sembuh.

Faktor lain berupa host atau penderita COVID-19 yang sudah lansia dengan komorbid. Ini sangat
mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap kematian.

“Maka dari itu di Jateng dilakukan skrining kelompok rentan seperti ibu hamil, dan Lansia
dengan komorbid. Mereka yang jadi prioritas tes,” ucap dr. Yulianto.

Tak hanya itu, dr. Yulianto menilai alat-alat kesehatan pun bisa menjadi faktor penyebab
kematian, seperti di antaranya ventilator. Menurutnya, tingkat kesembuhan dengan menggunakan
ventilator itu rendah, maka dari itu alternatif lain yang dilakukan dengan menggunakan High-
Flow Nasal Cannula.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor
hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021)
5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

Anda mungkin juga menyukai