Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK
MODEL KONSEPT KEPERAWATAN GERONTIK

OLEH

KELOMPOK I

1. ODELBERTA N. WALE IIIB


2. RAYMUNDUS. Y. LUER IIIA
3. MARIA S. NGARO IIIA
4. MARIA . K. TEMBE DURA IIIB

POLTEKKES KEMENKES KUPANG


PRODI D-III KEPERAWATAN ENDE
2023
PENGANTAR

Teori adalah serangkaian konsep yang saling terkait yang menspesifikasi


hubungan antar variabel. Teori keperawatan merupakan sekelompok konsep yang
menjelaskan tentang suatu proses, peristiwa atau kejadian mengenai keperawatan yang
didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi. Teori keperawatan biasanya banyak
digunakan untuk menyusun atau membuat suatu model konsep dalam keperawatan. Model
praktek keperawatan mengandung keyakinan dan nilai-nilai yang menjadi dasar sebuah
model. Oleh sebab itu, perawat sangat perlu untuk memiliki dan mempelajari mengenai
teori dan model keperawatan yang digunakan oleh perawat sebagai pedoman dalam
menjalankan peran, fungsi dan tanggung jawabnya dalam memberikan asuhan
keperawatan.

Berikut ada beberapa model konseptual yang di kemukakan oleh beberapa para
ahli seperti Model Konseptual Adaptasi Roy, Model Konseptual Human Being Roger,
Model Konseptual Keperawatan Neuman, Model Konseptual Keperawatan Henderson,
Model Konseptual Budaya Leiniger, Model Konseptual Perilaku Johnshon, serta Model
Konseptual Selfcare Orem.
A. KONSEP ADAPTASI ROY

1. KONSEP TEORI KEPERAWATAN SISTER CALISTA ROY


Manusia sebagai individu dan makhluk holistic memiliki sistem adaptif
yang selalu beradaptasi secara keseluruhan. Menurut model Roy, tujuan
keperawatan adalah membantu individu beradaptasi terhadap perubahan
kebutuhan psikologis, konsep diri, aturan-aturan yang berlaku dan hubungan
bebas pada waktu sehat dan sakit.

2. PARADIGMA KEPERAWATAN TEORI ROY PADA KEPERAWATAN


GERONTIK
Definisi konsep paradigma keperawatan gerontik menurut Calista Roy adalah:

a. Manusia
Roy memandang lansia sebagai makhluk biospikososial yang
holistik dan sebagai sistem yang berada dalam interaksi yang konstan
dengan lingkungannya, dimana lansia selalu mengupayakan
keseimbangan biopsiko sosial. Lansia terus berinteraksi dan beradaptasi
dengan lingkungannya untuk mempertahankan integritasnya.

b. Lingkungan
Lingkungan mengacu pada semua kondisi, situasi dan pengaruh
yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku lansia secara individu
dan kelompok sebagai sistem adaptasi. Lingkungan adalah faktor
dinamik yang terus mengalami perubahan.

c. Sehat dan Sakit


Roy memandang sehat sakit sebagai suatu kondisi dan proses ketika
menjadi individu yang terintegrasi dan utuh. Ide utama dari kebutuhan
tersebut adalah mampu menggunakan dan mengembangkan potensi
yang dimiliki lansia untuk mendapatkan manfaat yang terbaik. Sehat
sebagai refleksi dari proses adaptasi dengan tujuan menjadi manusia
yang utuh baik fisik, konsep diri, fungsi peran dan ketergantungan.

d. Keperawatan
Keperawatan dipandang sebagai mekanisme pengaturan eksternal
ketika perawat memanipulasi stimulus dengan cara sedemikian rupa,
sehingga lansia dapat beradaptasi seadekuat mungkin. Tujuan dari
keperawatan adalah untuk meningkatkan adaptasi lansia, karena
adaptasi memiliki efek yang positif pada kesehatan. Intervensi yang
diberikan oleh perawat berdasarkan teori adaptasi roy berfokus pada
stimulus yang mempengaruhi.
B. MODEL KONSEPTUAL HUMAN BEING ROGER

1. KONSEP TEORI KEPERAWATAN HUMAN BEING ROGER

Model Roger sangat abstrak dan merupakan pendekatan holistik yang


paling banyak dijabarkan dalam asuhan keperawatan. Roger menganggap individu
sebagai energi lingkungan yang berada dalam jagat raya. Teori Rogers
menegaskan bahwa manusia adalah bidang energi dinamik yang terintegrasi
dengan bidang energi lingkungannya. Oleh karena itu manusia dan lingkungannya
membentuk satu kesatuan. Individu secara keseluruhan berinteraksi dan terus
menerus dengan lingkungan, mempunyai integritas pribadi dan karakter.

2. PARADIGMA KEPERAWATAN TEORI ROGER PADA KEPERAWATAN


GERONTIK
Definisi paradigma keperawatan gerontik menurut Rogers (basford dan Slevin,
2006; Tomey dan Alligood, 2006, dalam Aini, Nur, 2018) adalah:

a. Manusia
Lansia adalah kesatuan bidang energi dan membentuk kesatuan dengan
bidang energi lingkungan. Lansia adalah sistem terbuka. Lansia juga
bersifat tidak dapat dikurangi, merupakan bidang energi pandimensional,
dicirikan dengan pola, dengan gambar-gambar yang hanya sesuai dengan
kesatuan tersebut dan tidak dapat diprediksi hanya dengan menganalisa
bagian komponen-komponennya.

b. Lingkungan
Lingkungan juga tidak dapat dikurangi dan merupakan bidang energi
pan-dimensioanl yang dicirikan dengan pola. Setiap bidang energi
lingkungan bersifat spesifik dengan bidang energi manusia dan dengan
siapa dia berhubungan. Bidang-bidang ini tidak terbatas dan dapat
dipandang dengan sistem yang terbuka. Kesatuan antara manusia dan
lingkungan secara kontinu akan mempengaruhi dengan proses dinamisme
mutual dan perubahan kreatif dengan keanekaragaman pola selalu
mengalami peningkatan.

c. Sehat dan Sakit


Rogers menggunakan istilah passive helath untuk melambangkan
kesejahteraan dan bebas dari penyakit. Ia melihat sehat sakit sebagai dua
hal yang sangat berkaitan erat. Dalam pandangannya, perbedaan antara
keduanya tidak terbatas dan sangat ditentukan oleh budaya. Ia melihat
sehat sebagai situasi harmoni didalam pola interaksi antara bidang energi
manusia dan bidang energi lingkungan, diversitas pola secara konstan
mengalami peningkatan.
d. Keperawatan
Keperawatan adalah sebuah profesi yang dapat dipelajari, memiliki
ilmu dan seni. Ilmu keperawatan berfokus pada deskripsi, penjelasan dan
prediksi sifat dan perkembangan proses hidup manusia sebagai satu
kesatuan. Seni dari keperawatan adalah penerapan kreatif dari ilmu yang
ditujukan untuk meningkatkan perkembangan manusia sebagai satu
kesatuan. Tujuan dari keperawatan adalah untuk memperkuat keselarasan
dan kelengkapan manusia dan untuk mempengaruhi pola interaksi antara
manusia dan lingkungan dalam rangka menciptakan kesehatan yang
maksimal.

C. MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN NEUMAN

1. KONSEP TEORI KEPERAWATAN NEUMAN


Neuman memulai modelnya dari dasar-dasar pemikiran sebagai berikut :
Setiap individu memiliki konstitusi atau sifatnya masing-masing dan kuantitas energi
terkait yang merupakan kondisi vitaldan tidak hanya membedakan dirinya dari orang
lain, namun juga menunjukkan bahwa ia sama dengan orang lain.
a. Setiap manusia merupakan satu kesatuan yang terdiri dari faktor-faktor
biologis, psikologis, sosial budaya, spiritual dan perkembangan. Semua faktor
ini unik dan saling berhubungan.
b. Setiap individu rentan terhadap stres dari tiga jenis yang berbeda yaitu
intrapersonal,interpersonal dan ekstrapersonal.
c. Setiap individu juga memiliki garis pertahanan yang unik, yang
memungkinkan ia bereaksi terhadap stres pada setiap peristiwa jika
keseimbangan normalnya terganggu.
d. Bagaimana individu bereaksi terhadap stres tidak hanya bergantung pada
jumlah stres, namun juga pada ketahanan individu. Setiap individu memiliki
sejumlah cara yang memungkinkannya untuk menahan stres, sehingga
keseimbangan normal dapat pulih terjaga.

2. PARADIGMA KEPERAWATAN TEORI NEUMAN PADA KEPERAWATAN


GERONTIK

a. Manusia

Lansia dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri dari faktor-faktor


fisiologis, piskologis, sosial budaya, spiritual dan perkembangan. Setiap lansia
memiliki konstitusi pribadi dan individual atau struktur dasar yang
membuatnya unik. Neuman menyebut struktur dasar ini sebagai inti sentral.
Lapisan pelindung pertama dari inti sentral membuat garis resisten. Lapisan
pelindung yang kedua dibentuk oleh dua bidang kekuatan lainnya, garis
pertahanan fleksibel dan garis pertahanan normal. Garis pertahanan fleksibel
merupakan lapisan pelindung tambahan yang muncul jika stressor memecah
garis pertahanan pertama, yaitu garis pertahanan normal.

b. Lingkungan
Lingkungan mendapat peran utama dalam model Neuman bersamasama
komponen internal dan eksternal yang secara kontinu mempengaruhi lansia
tersebut. Pada saat yang sama, lingkungan dipengaruhi oleh orang tersebut,
yang menghasilkan interaksi yang berperan dalam model keperawatan
Neuman.

c. Sehat Sakit
Sehat adalah keadaan ketika seluruh variabel individu selaras dengan lansia
tersebut secara total, sementara sehat mencerminkan tingkat kesejahteraan.
Tingkat kesejahteraan yang maksimal dicapai, jika seseorang dapat
memuaskan kebutuhannya. Sakit adalah tingkat hal tersebut tidakmungkin
dilakukan.

d. Keperawatan
Keperawatan sebagai profesi merupakan variabel dan reaksi individu
terhadap stres. Keperawatan berfokus pada lansia sebagai satu kesatuan,
bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan kestabilan lansia. Aktifitas
keperawatan dapat dibagi menjadi intervensi primer, sekunder dan tertier.

D. MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN HENDERSON

1. KONSEP TEORI KEPERAWATAN HENDERSON

s Berdasarkan teori-teori Thorndyke dan definisinya sendiri tentang


keperawatan, Henderson membagi tugas keperawatan menjadi 14 jenis tugas yang
berusaha untuk memenuh kebutuhan manusia. Asuhan keperawatan menjadi 14
kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model keperawatannya.

2. PARADIGMA KEPERAWATAN TEORI HENDERSON PADA


KEPERAWATAN GERONTIK
Definisi paradigma keperawatan menurut Virginia adalah (Jarosova, 2014,
dalam Aini, Nur, 2018):

a. Manusia

Lansia seperti individu lainnya terdiri dari 4 dasar elemen yang


merupakan bagian dari 14 kebutuhan dasar manusia, yaitu : kebutuhan biologis
(a-i), psikologis (j,n), sosial (l,m) dan spiritual (k). Individu merupakan
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jiwa raga adalah satu kesatuan. Setiap
manusia harus berupaya untuk mempertahankan keseimbangan fisiologi dan
emosional.

b. Lingkungan/Sosial
kmereka. Institusi swasta dan publik seharusnya mendukung
kesehatan lansia. Masyarakat mengharapkan perawat untuk membantu
lansia yang tidak mampu melakukan aktivitas mandiri. Masyarakat harus
berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan keperawatan yang
memungkinkan perawat untuk lebih memahami lansia sebagai penerima
asuhan keperawatan dan lingkungan yang mempengaruhinya. Herdeson
juga mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan
kondisi yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan lansia.

c. Sehat dan Sakit


Definisi kesehatan didasarkan pada kemampuan lansia untuk
memenuhi fungsinya secara independen di 14 elemen fundamental.
Perawat harus menekankan dukungan kesehatan, pencegahan dan
pengobatan penyakit. Kesejahteraan dan kesehatan dibutuhkan. Kesehatan
dipengaruhi oleh usia, lingkungan budaya, kemampuan fisik dan
intelektual individu, keseimbangan emosianal mereka. Fungsi khusus
perawat menurut Henderson adalah profesional medis independen.

d. Keperawatan
Tujuan utama keperawatan adalah mempertahankan kemadirian
maksimal lansia sehingga lansia dapat menjalani kehidupan yang berharga.
Bila potensi lansia tidak memuaskan, kurangnya independensi
dikompensasikan dengan asuhan keperawatan yang tepat. Fungsi perawat
adalah memulihkan kesehatan, membantu lansia memperoleh kembali
kemandiriannya dengan sesegera mungkin atau mengoptimalkan
kesejahteraan. Kesehatan dan kesejahteraan yang sehat tercermin dari
kemandirian. Tepatnya keperawatan didefinisikan memungkinkan perawat
untuk memberikan kegiatan keperawatan secara mandiri.

E. MODEL KONSEPTUAL BUDAYA LEINIGER

1. KONSEP TEORI KEPERAWATAN LEININGER


K Tujuan teori Leininger adalah menyediakan bagi klien pelayanan kesehatan
spesifik secara cultural.

2. PARADIGMA KEPERAWATAN TEORI LEINIGER PADA


KEPERAWATAN GERONTIK

a. Manusia

Menurut Leininger tentang variasi struktursosial, jalan hidup dan nilai


serta norma-norma dari berbagai budaya dan subkultural, individu memiliki
opini dan pandangan tentang sehat, sakit, asuhan, sembuh, ketergantungan, dan
kemandirian yang berasal dari budayanya tersebut. Setiap lansia hidup di
dalam dan dengan budayanya dan meneruskan pengetahuan tersebut terhadap
generasi berikutnya. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki atribut sosial
atau secara spesifik merupakan atribut budaya atau etnik dari setiap individu.

b. Lingkungan

Menurut Leininger, lingkungan ditentukan oleh cara orang-orang dalam


kelompok atau masyarakat tertentu memberikan bentuk pada unsur lingkungan
sosial mayoritas, ekonomi, budaya, dan fisik.

c. Sehat Sakit

Leininger menggambarkan sehat sakit sebagai konsep yang ditentukan


dan bergantung pada budaya. Apresiasi sehat dan sakit berbeda-beda antar
budaya, oleh sebab itu pengetahuan tentang budaya diperlukan agar mampu
memahami makna yang diberikan oleh kelompok budaya tertentu terhadap
sehat dan sakit.

d. Keperawatan

Leininger menggambarakan keperawatan sebagai keperawatan


transkultural atau etnik. Leininger menekankan aspek-aspek berikut:
keperawatan sebagai seni dan keterampilan humanistik, keperawatan berpusat
pada individu. Tujuan keperawatan adalah untuk mempertahankan
kesejahteraan dan memberikan bantuan terhadap proses pemulihan dari suatu
penyakit, sambil mempertimbangkan perbedaan budaya.

F. MODEL KONSEPTUAL PERILAKU JOHNSHON

1. KONSEP TEORI KEPERAWATAN JOHNSHON


K (Tommey and Alligood, 2006)
2. PARADIGMA KEPERAWATAN TEORI JOHNSHON PADA
KEPERAWATAN GERONTIK
Dorothy johnson mendefinisikan ilmu keperawatan gerontik sebagai
penyatuan keadaan dari luar untuk memelihara kemampuan yang sebenarnya dari
organisasi dan gabungan tingkah laku dari lansia, pada tingkatan yang paling
tinggi di bawah kondisi yang merupakan tindakan yang mengancam jiwa atau
kesehatan umum. Paradigma keperawatan gerontik menurut Dorothy E. Johnson
adalah sebagai berikut:

a. Manusia

Dorothy E. Johnson memandang lansia sebagai sesuatu yang utuh dan


saling berhubungan anatar lansia dan lingkungan serta mempunyai tujuan
dan keseimbangan. Dorothy E. Johnson mengatakan bahwa suatu sistem
perilaku merupakan suatu pokok utama pada lansia dan bila daya sistem
keseimbangan perilaku menurun lansia berusaha untuk mempertahankan
dan mengembalikan keseimbangan.

b. Sehat Sakit
Johnson mengatkan kesehatan sebagai suatu yang sulit dipahami yang
tingkat pengaruhnya dinamis disebabkan oleh faktor biologis, psikologis
dan sosial. Kesehatan ditandai oleh organ-organ yang berinteraksi
interdependensi dan perpaduan dari subsistem perilakunya.
Ketidakseimbangan dalam struktur susunan dan fungsi dapat
mengakibatkan lansia sakit.

c. Lingkungan
Lingkungan terdiri dari seluruh faktor dari sistem perilaku lansia.
Lingkungan mempengaruhi lansia (sistem) dan perawat dapat
mengubah/menciptakan lingkungan sehingga tujuan kesehatan tercapai.
Lansia dan lingkungan merupakan sesuatu yang saling mempengaruhi.
Sistem perilaku berusaha mempertahankan kesehatannyaserta
keseimbangan dari pengaruh lingkungan yang dapat mengakibatkan
gangguan keseimbangan sistem perilaku.

d. Keperawatan
Keperawatan diartikan oleh Johnson sebagai suatu kegiatan eksternal
yang kuat untuk memelihara organisasi atau struktur perilaku lansia secara
keseluruhan, dimana lansia mengalami tekanan atau stres. Keperawatan
diartikan pula sebagai suatu ilmu dan pengetahuan dalam memberikan
bantuan pada waktu sebelum dan selama lansia mengalami gangguan.
G. MODEL KONSEPTUAL SELFCARE OREM

1. KONSEP TEORI KEPERAWATAN SELFCARE OREM


Model ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia memiliki kemampuan
bawaan untuk melakukan perawatan diri. Manusia mandiri dan mampu
mengendalikan dirinya sendiri dan mengoreksi dirinya sendiri. Menurut Orem,
perawat harus melayani orang lain membantu orang sakit dan merawatnya
dengan baik. Tujuan profesi keperawatan adalah untuk mencapai tingkat
perawatan mandiri klien –kemandirian yang maksimal.

2. PARADIGMA KEPERAWATAN TEORI OREM PADA KEPERAWATAN


GERONTIK

a. Manusia

Lansia dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


untuk perawatan diri dan perawatan bagi anggota keluarga lainnya yang
mengalami ketergantungan.Lansia termotivasi untuk memberikan perawatan
semacam itu. Tindakan dan perilaku lansia terkait dengan tujuan yang ingin
dicapainya. Belajar dipengaruhi oleh usia, kemampuan mental, budaya,
masyarakat dan keadaan emosional individu. Jika seorang lansia gagal
menguasai tingkat perawatan diri tertentu, orang lain harus melakukannya dan
memberikan perawatan kepadanya.

b. Lingkungan
Lingkungan meliputi faktor lingkungan, elemen lingkungan, kondisi
lingkungan dan perkembangan lingkungan. Lingkungan yang berkaitan dengan
kehidupan lansia adalah fisik, biologi dan sosial.

c. Sehat dan sakit


Definisi sehat menurut Orem adalah sehat secara fisik, mental,
interpersonal dan sosial. Semua aspek ini tidak dapat dipisahkan dan saling
berhubungan. Definisi kesehatan tercermin dalam konsep perawatan kesehatan
preventif yang meliputi perawatan kesehatan primer (perawatan kesehatan dan
perawatan), pencegahan sekunder (pengobatan penyakit) dan pencegahan
tersier (pencegahan komplikasi).

d. Keperawatan

Perawatan diri terapeutik yang dirancang untuk melengkapi kebutuhan


perawatan diri. Tindakan keperawatan dibagi dalam tiga kategori yaitu Wholly
Compensatory System, Partly Compen satory Nursing System dan Supportive-
Educative System.

Anda mungkin juga menyukai