Dampaknya Terlengkap
Contents [show]
Ekonomi global adalah – secara umum ekonomi global ini terkenal dengan
sistem revolusi dengan memungkinkan pengusaha mana saja akan
menanamkan uang yang mana pula di dunia. Ekonomi global saat ini terkenal
dengan globalisasi ekonomi. Nah, lebih jelasnya maka simak tulisan ini yang
akan membahas seputar ekonomi global.
Ekonomi global adalah definisi singkat dari sebuah kehidupan ekonomi dengan
global maupun terbuka yang tidak mengenal dengan batasan teritorial maupun
kewilayahan diantara negara yang satu dan juga yang lainnya. Dari sisi peristiwa
investasinya perdagangan serta bergerak menuju ke liberalisasi perdagangan
serta investasi dunia dengan menyeluruh.
1. Globalisasi produksi
Globalisasi produksi yang dijalankan oleh sejumlah negara ini tujuannya
supaya beban produksinya menjadi lebih rendah.
2. Globalisasi pembiayaan
Perusahaan global dalam hal tersebut memiliki akses guna memperoleh
pinjaman maupun menjalankan peristiwa investasi (baik yang dalam
bentuk protofolio ataupn dengan langsung) di seluruh negara yang ada di
dunia.
3. Globalisasi tenaga kerja
Globalisasi tersebut tandanya dengan adanya dari tenaga kerja asing atau
dari luar negri. Perusahaan global dalam keadaan tersebut akan dapat
memanfaatkan tenaga kerjanya dari semua negara yang ada di dunia
sesuai dengan tingkatannya.
4. Globalisasi jaringan informasi
Adapun mengenai bentuk dari globalisasi pada jaringan informasi bisa
dilihat dari masyarakat sebuah negara yang mana dengan mudah serta
cepat memperoleh informasi dari beragam negara di dunia yang sangat
majunya tekonologi ini.
5. Globalisasi perdagangan
Dalam bidang perdagangan, terwujudnya globalisasi dalam bentuk
penyeragaman serta penurunan pada tarif dan juga penghapusan
sejumlah hambatan non tarif. Jadi kegiatan dari perdagangan ini serta
peraingan jadi semakin ketat, fair dan cepat.
1. Dampak positif
Meningkatnya produksi global
Peningaktan dari produksi global tersebut bisa dilalui dengan spesialisasi
serta perdagangan. Ada pula sejumlah faktor produksi dunia yang bsia
dipakai secara lebih efisien. Dengan begitu maka output dunia kian
bertambah serta masyarakatnya akan bisa memperoleh keuntungan
dalam wujud pendapatan yang meningkat yang akhirnya bergilir bisa
berakibat dalam meningkatnya pembelanjaan serta tabungannya.
Meningkatnya kemakmuran negara
Ekonomi global melewati sebuah kegiatan perdagangan yang lebih bebas
ini kemungkinanan masyarakatnya di sejumlah negara lebih banyak akan
mengimpor barang dari luar negri. Hal ini membuat konsumen akan
memiliki lebih banyak pilihan barangnya. Dan konsumen pun bisa
menikmati barang yang harganya dengan lebih rendah dan juga lebih baik.
Mendapatkan lebih banyak modal
Modal yang bisa didapatkan dari investasi asing dan khususnya dinikmati
di sejumlah negara berkembang akibat dari kuragnya modal dan juga
modal serta tenaga terdidik dan pula tenaga yang ahli berpengalaman.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan dalam bidang ekonomi
Pembangunan di dalam beragam sektor yang lain tidak hanya
dikembangkan di perusahaan asing, akan tetapi khususnya investasi dari
perusahaan swasta domestik pula.
Jadi, mungkin sampai disini ya pembahasan kali ini kita tentang ekonomi global.
Secara singkatnya ekonomi global adalah perdagangan bebas. Dimana sisi
kegiatannya investasi perdagangan atau bergeraknya menuju ke liberalisasi
dunia. Semoga artikel diatas dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan
untuk kita semua. Sekian dan Terima kasih.
√ Pengertian Ekonomi Global dan
Dampaknya (Pembahasan Lengkap)
Pengertian Ekonomi Global dan Dampaknya (Pembahasan Lengkap) –
Umumnya pengertian ekonomi global dikenal dengan sistem revolusi yang
memungkinkan pengusaha mana pun menanamkan uang dimana pun di
dunia. Ekonomi global yang sekarang ini dikenal dengan globalisasi ekonomi.
Ada pun definisi singkat dari ekonomi global atau globalisasi ekonomi adalah
sebagai suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa
mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu sama lain.
Sisi kegiatan investasi perdagangan dan bergerak menuju liberalisasi
perdagangan dan investasi dunia secara keseluruhan.
Daftar Isi [sembunyikan]
1 Pengertian Ekonomi Global dan Dampaknya (Pembahasan Lengkap)
o 1.1 Pengertian Ekonomi Global
o 1.2 Perwujudan dari Ekonomi Global
o 1.3 Dampak Positif dan Negatif dari Globalisasi Ekonomi
1.3.1 Dampak Positif Ekonomi Global
1.3.2 Dampak Negatif Ekonomi Global
o 1.4 Share this:
o 1.5 Related posts:
Pengertian Ekonomi Global dan Dampaknya
(Pembahasan Lengkap)
Sekarang ini ekonomi global atau globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan
perdagangan bebas. Perdagangan bebas tersebut sekarang ini dikenal
dengan istilah free trade. Free trade atau perdagangan bebas berusaha
menciptakan kawasan perdagangan yang makin luas dan menghilangkan
hambatan-hambatan tidak lancarnya perdagangan internasional.
Globalisasi produksi
Globalisasi produksi yang dilakukan oleh beberapa negara bertujuan
agar biaya produksi jadi lebih rendah.
Globalisasi pembiayaan
Perusahaan global dalam hal ini mempunyai akses untuk mendapatkan
pinjaman atau melakukan kegiatan investasi (baik dalam bentuk
portofolio maupun langsung) di seluruh negara di dunia.
Globalisasi tenaga kerja
Globalisasi ini ditandai dengan hadirnya tenaga kerja asing.
Perusahaan global dalam kondisi ini akan mampu memanfaatkan
tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai tingkatannya.
Globalisasi jaringan informasi
Ada pun bentuk globalisasi jaringan informasi dapat dilihat pada
masyarakat suatu negara dimana dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari berbagai negara di dunia dengan majunya
teknologi.
Globalisasi Perdagangan
Di bidang perdangan, globalisasi terwujud dalam bentuk penyeragaman
dan penurunan tarif serta penghapusan hambatan-hambatan non tarif.
Sehingga kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi makin ketat,
cepat dan fair.
Baca Juga: √ Pengertian Pembangunan Nasional, Tujuan, Visi Misi, Sasaran, Hakikat
Contoh dari globalisasi di bidang ekonomi salah satunya adalah e-commerce, seperti
Tokopedia, Amazon, Ebay, dan lainnya. E-commerce menjadi salah satu bisnis yang
sedang tumbuh pesat. Melalui e-commerce, manusia akan dimanjakan oleh
kemudahan-kemudahan bertransaksi barang apapun. Bisnis e-commerce ini didukung
oleh kemajuan teknologi dan industri telekomunikasi dan informasi.
Globalisasi membawa dua dampak bagi kehidupan sosial budaya masyarakat. Secara
garis besar, globalisasi banyak mengubah pola pikir masyarakat yang tadinya
tradisional dan akhirnya berkembang menuju modern. Globalisasi juga mengubah pola
kehidupan masyarakat, salah satunya menuntun masyarakat jadi mengenal banyak
budaya dari negara-negara di luar.
Akan tetapi, masuknya budaya luar pun harus menjadi perhatian kita nih Squad. Saat
ini kebanyakan anak-anak muda mulai tidak mengenal budaya asli Indonesia. Hal ini
sangat disayangkan, karena di dalam kebudayaan lokal, terkandung banyak makna dan
nilai yang bisa kita pelajari. Untuk itu, dalam menerima perkembangan budaya luar, kita
pun tidak boleh melupakan budaya sendiri.
Sekarang kalian sudah paham kan, bahwa globalisasi memiliki dampak positif dan
negatif bagi masyarakat dan negara. Baik globalisasi teknologi, globalisasi ekonomi,
globalisasi sosial budaya, semua memiliki dampak positif dan negatif. Lalu bagaimana
agar kita bisa mengantisipasi dampak-dampak negatif tersebut? Tentunya dengan
terus belajar, perpikir dengan cerdas, dan memperhatikan setiap perkembangan
baik ranah sosial, politik, ekonomi, budaya, juga teknologi.
Krisis ekonomi yang menerpa Amerika Serikat (AS) yang berlangsung hingga saat ini
mengakibatkan goncangan perekonomian secara global. Banyak perusahan besar
terpaksa gulung tikar, bank internasional dan pemerintah di berbagai negara turut
mengucurkan dana dalam jumlah yang besar untuk meredam krisis. Krisis yang
terjadi menunjukkan sistem ekonomi kapitalis yang rapuh yang dianut oleh
sebagaian besar negara-negara. Sistem ekonomi kapitalis ini berevolusi menjadi
perekonomian dengan dominasi sektor moneter yang menjadikan flat money,
functional reserve requirement, dan interest menjadi penopang utamanya. Sektor-
sektor tersebut dapat menciptakan transaksi derivatif, yaitu transaksi dengan basis
portofolio. Inilah yang pada akhirnya menjadi penyebab utama krisis keuangan
global. Krisis ekonomi yang mengguncang berbagai negara di belahan dunia turut
menganggu stabilitas perekonomian di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Ekonomi Islam yang berorientasi pada keseimbangan antara kehidupan dunia dan
surgawi merupakan alternatif dari sistem perekonomian konvensional yang kurang
kuat dalam membentengi perokonomian dunia. Sistem ekonomi Islam diharapkan
dapat menjaga stabilitas ekonomi suatu negara dan pembangunan bangsa.
Adapun perbedaan yang mendasar antara ekonomi konvensial dan ekonomi Islam
adalah:
1. Ekonomi Islam bersifat universal, dimana tidak hanya ditujukan untuk kaum
Muslim saja, tapi juga seluruh umat manusia
3. Manfaat yang dapat langsung dirasakan dari pelaksanaan sistem ini, baik secara
individu atau sosial.
Adapun peran ekonomi Islam yang dapat diterapkan sebagai solusi masalah
perekonomian global adalah:
A. Zakat
Merupakan instrumen strategis dari sistem perekonomian Islam yang memberikan
kontribusi besar dalam menangani masalah kemiskinan dan masalah sosial. Dalam
perspektif Islam, zakat merupakan “hak fakir miskin yang tersimpan dalam
kekayaan orang berada”. Zakat tidak hanya dilakukan setahun sekali pada saat
bulan Ramadhan, tapi memiliki lingkup yang luas. Seorang muslim yang masuk
pada kategori ‘muzzaki’ dengan kekayaan yang sudah mencapai ‘nishab’ (jumlah
minimal yang harus dipenuhi sebelum mengeluarkan zakat yaitu setara dengan 85
gram emas) dan harus dibayarkan setiap tahun, wajib menunaikan zakat maal.
Secara teknis pemungutan dan pendistribusian zakat akan efektif jika dijalankan
oleh lembaga yang memiliki otorasi. Zakat, infaq, shodaqoh merupakan instrumen
yang dapat mensejahterakan masyarakat kurang mampu. Dengan demikian
diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Bukan makmur
baru adil seperti yang dianut kapitalisme liberal.
C. Larangan riba
Maka, melalui penerapan sistem ekonomi Islam dalam mengatasi krisis ekonomi
global, negara akan menjadi lebih stabil dan adil. Kerugian dan bahaya sistem
ekonomi liberal telah terbukti di berbagi negara. Sistem ekonomi Islam merupakan
solusi yang dapat mengatasi krisis ekonomi dunia, sehingga tercipta kesejahteraan
yang adil dan merata.
Sistem Ekonomi Islam "Ancaman atau
Solusi" bagi Perekonomian Dunia
6 November 2019 06:34 Diperbarui: 6 November 2019 06:41 1422 1 1
Sementara dari sudut pandang negara-negara muslim atau negara yang menyadari akan
bahaya kapitalisme, menyikapi kehadiran sistem ekonomi Islam sebagai solusi untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan perekonomian global saat ini akibat sistem kapitalis-
liberalis. Namun, pada artikel ini penulis akan mencoba menjabarkan beberapa hal diantaranya:
1. Ekonomi Islam, apakah sebuah konsep baru?; Apa dampak Sistem Ekonomi Kapitalis/liberal
terhadap perekonomian dunia saat ini? dan Bagaimana geliat Ekonomi Islam di dunia saat ini?.
Jika merujuk sejarah Peradaban Islam, pada prinsipnya praktek ekonomi Islam sudah mulai
diterapkan semenjak masa kerasulan Nabi Muhammad SAW. Secara bertahap teori, syariat dan
praktek perekonomian Islam terus terbangun seiring dengan perkembangan peradaban Islam.
Setelah Rasulullah wafat, generasi Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah,
Dinasti Utsmaniyyah, Kerajaan Mamalik di Mesir, Kerajaan Murabithin dan Muwahhidin di
Maroko dan Kerajaan Mongol di India dan Asia, telah mempraktekkan dan mengembangkan
sistem perekonomian yang memberikan kesejahteraan dan kemakmuran. Sejarah juga mencatat
banyak tokoh ekonom muslim yang hidup dan berjaya di zamannya masing-masing, seperti Tusi,
Al-Farabi, Abu Yusuf, Ibnu Taimiyyah, Al-Maqrizi, Syah Waliyullah, Ibnu Khaldun dan lain-
lain.
Sistem ekonomi tersebut merupakan suatu susunan baru yang bersifat universal, bukan
merupakan ekonomi nasional bangsa Arab. Sistem ekonomi tersebut dinamakan ekonomi Islam.
Ekonomi Islam pernah tidak populer sama sekali. Kepopuleran ekonomi Islam bisa dikatakan
masih belum lama. Oleh karena itu, sering muncul pertanyaan, apakah ekonomi Islam adalah
baru sama sekali? Jika melihat pada sejarah dan makna yang terkandung dalam ekonomi Islam,
ia bukan sistem yang baru. Memang banyak ahli dan penulis sejarah Islam yang meragukan
eksistensi berfungsinya sistem perekonomian Islam dan mekanisme sistem syariah secara
keseluruhan.
Sejarah mencatat bahwa umat Islam pernah mencapai zaman keemasan, yang tidak dapat
disangkal siapapun. Dalam masa itu, sangat banyak kontribusi sarjana muslim yang tetap sangat
diakui oleh semua pihak dalam berbagai bidang ilmu sampai saat ini, seperti matematika,
astronomi, kimia, fisika, kedokteran, filsafat dan lain sebagainya. Sejarah juga membuktikan,
bahwa sulit diterima akal sehat sebuah kemajuan umat dengan begitu banyak kontribusi dalam
berbagai lapangan hidup dan bidang keilmuan tanpa didukung lebih awal dari kemajuan di
lapangan ekonomi.
Sistem ekonomi Islam dalam hal ini mengakomodasi semua kondisi ekonomi, baik lingkungan
maupun pelakunya. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki pilihan atau akses, Islam
menawarkan mekanisme zakat sebagai solusi dalam memecahkan permasalahan ekonomi umat,
disamping beberapa kebijakan ekonomi negara yang memang ditujukan kepada umat.
Sehingga yang relatif menjadi potensi untuk menjadi masalah adalah distribusi harta yang tidak
merata, yang diberikan Allah SWT kepada masing-masing manusia. Ketika penyikapan manusia
baik secara individu maupun kolektif tidak benar, maka akan menimbulkan masalah-masalah,
bukan hanya ekonomi tapi juga masalah sosial.
Salah satu titik perbedaan filosofis yang kemudian berpengaruh pada perbedaan pengembangan
dalam aplikasi sistem ekonomi Islam dan konvensional adalah eksistensi nilai iman (beliefs)
sebagai inspirasi motif prilaku ekonomi manusia. Nilai iman bukan sekedar bermakna
keyakinan, tetapi juga memahami betul dan secara konsisten sejalan dengan nilai aqidah, akhlaq
dan ketentuan-ketentuan syariah Islam.
Artinya iman meliputi keyakinan sekaligus juga komitmen atau kepatuhan serta konsistensi amal
shaleh. Keberadaan nilai iman dalam prilaku ekonomi manusia inilah yang kemudian membuat
aktivitas perekonomian menjadi cukup berbeda antara Islam dan konvensional. Diyakini bahwa
nilai inilah yang kemudian membuat ego dan faktor rasional materialisme menjadi inferior dalam
memotivasi prilaku ekonomi manusia.
Sehingga selain corak dan bentuk aplikasi seperti ketentuan-ketentuan syariah berupa zakat dan
pelarangan riba, fluktuasi nilai iman juga menjadi penentu jurang pembeda antara sistem
ekonomi Islam dan Konvensional (kapitalis-liberalis.)
Kemudahan fasilitas hidup, perkembangan teknologi, variasi produk, infrastruktur, menjadi bukti
bahwa kapitalisme menunjukkan perannya yang signifikan dalam sejarah peradaban ummat
manusia. Namun terlepas dari hal itu semua, tak juga salah ketika ternyata dalam analisa, dibalik
kesuksesan kapitalisme memberikan kemajuan ekonomi bagi manusia, ada kerancuan atau
bahkan kontradiktif yang pada hakikatnya menghancurkan kesuksesan yang telah dibangun.
Selama abad 20, yaitu masa pembangunan ekonomi kapitalisme, selain megahnya pembangunan
fisik ekonomi, ternyata terdapat data-data yang begitu jelas menunjukkan bahwa sistem
kapitalisme memberikan goncangan ekonomi dan implikasi negatif. Jeratan utang di hampir
seluruh negara berkembang, kemiskinan yang semakin meluas di negara dunia ketiga, dan krisis-
krisis ekonomi khususnya sektor keuangan tak putus-putusnya menyerang perekonomian dunia.
Sehingga kekacauan ekonomi yang cenderung diciptakan oleh ekonomi kapitalis, wujud bukan
hanya dalam perekonomian lokal tapi juga menggurita dalam perekonomian dunia secara
menyeluruh. Ketimpangan ekonomi diantara negara-negara dunia bahkan kemudian bukan
sekedar menjelma menjadi eksploitasi ekonomi tapi meluas pada wilayah hukum, sosial budaya
dan bahkan politik. Kenapa krisis kini semakin sering terjadi? Jawaban yang sangat masuk akal
adalah ada yang salah dengan sistem yang dianut.
Ketidakmampuan sistem ekonomi kapitalis melayani kebutuhan manusia, baik secara individu
maupun kolektif, membuat beberapa kalangan terutama pakar ekonomi, merekomendasikan
sebuah perubahan sistem, perubahan arsitektur, yang harus diambil oleh para pemimpin dunia
atau lembaga-lembaga ekonomi dunia dalam membangun perekonomiannya.
Roy Culpeper (1999) dalam artikelnya mengatakan dengan tegas dan jelas bahwa kesalahan
bukanlah terletak pada manusia-manusia dibalik pembuatan kebijakan dalam sebuah sistem
perekonomian, tapi adalah sistem itu sendiri yang menjadi sumber dari semua kekacauan
ekonomi.
Berikut beberapa contoh negara yang mengalami kebangkrutan efek sistem kapitalis diantaranya:
Pada 2001, Argentina dinyatakan bangkrut gara-gara gagal bayar utang negara USD 100 miliar.
Pada 2008, Zimbabwe, salah satu negara di kawasan Afrika juga mencatatkan kisah kelam dalam sejarah
perekonomiannya. Kala itu, salah satu negara miskin di Afrika ini terlilit utang sebesar USD 4,5 miliar.
Dengan kondisi ekonomi yang buruk, pemerintahnya juga harus berjuang mengatasi tingkat
pengangguran yang semakin tak terkendali hingga mencapai 80 persen.
Yunani secara resmi telah menyandang status negara bangkrut sejak 30 Juni 2015 lalu. Total utang
Yunani sendiri sejauh ini tercatat berjumlah USD 360 miliar atau setara Rp 5.040 triliun (kurs rupiah Rp
14.002). Kondisi ini terlihat semakin parah saat gelandangan di Yunani semakin banyak, dan mereka
sangat kelaparan.
Krisis Venezuela juga karena terlilit utang. Pada bulan November 2017, The Economist memperkirakan
utang Venezuela mencapai USD 105 miliar dan cadangannya sebesar USD 10 miliar.
Mulai tahun 2000-an silam, negara-negara Eropa mulai membuka diri terhadap perekonomian
Islam. Banyak negara di Eropa yang mengadopsi konsep ekonomi Islam setelah mereka
menyadari tujuan yang jelas dari sistem ini dalam menangani pelbagai masalah yang erat
kaitannya dengan ekonomi, seperti masalah kesenjangan sosial yang semakin menggila.
Walaupun bukan berasal dari negara muslim, Inggris merupakan negara termaju dalam
menerapkan ekonomi Islam terutama keuangan syariah. Sejak awal perekonomian Inggris
memang didasari kesejahteraan sosial yang dipadukan dengan pasar bebas. Alasan itulah yang
membuat Inggris merasa cocok dengan sistem ekonomi Islam. Tidak ada satu pun sektor yang
bisa menghindari krisis global, akan tetapi keuangan syariah menunjukan ketahanan yang sangat
luar biasa.
Hal ini pun memicu ketertarikan negara Barat lainnya terhadap konsep ekonomi Islam, seperti
Perancis, Jerman, dan Italia yang pada akhirnya juga mengadopsi sistem ini. Industri perbankan
syariah bisa berkembang dengan sedemikian pesatnya karena komitmen sistem tersebut pada
pengentasan kemiskinan, penegakan keadilan dalam pertumbuhan ekonomi, penghapusan riba
(tanpa bunga), pelarangan spekulasi mata uang yang berdampak terciptanya iklim perekonomian
yang sehat dan stabil, dan sistem bagi hasil sehingga tidak mengalami spread sebagaimana yang
dialami ole bank-bank konvensional.
Dengan begitu, para pelaku ekonomi tidak terbatas hanya pada kalangan atas saja, kalangan kecil
pun bisa "bermain" di pasar ekonomi dunia.
Bahkan di salah satu kampus tertua ketiga dan terbaik di Inggris, yakni Durham University telah
membuka jurusan Islamic Finance & Economic. Hal ini sebagai salah satu bukti keseriusan
Inggris dalam mempelajari sistem ekonomi Islam dan menggambarkan kejenuhan mereka
terhadap sistem kapitalis.
Indonesia saat ini sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia seharusnya bisa
berpeluang menjadi kiblat sistem ekonomi Islam di dunia. Namun pada kenyataannya saat ini
Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi korban atas jebakan sistem kapitalis dunia.
Sistem ekonomi Islam lah yang bisa menjadi solusi yang tepat bagi Indonesia untuk keluar dari
jebakan sistem kapitalis yang selama ini menjerumuskan Indonesia pada krisis berkepanjangan
serta ketergantungan kepada kelompok negara Kapitalis. Karena sejarah mencatat sistem
ekonomi Islam pernah berjaya dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran suatu negara.
Dari penjabaran diatas, semoga dapat memberikan sedikit pencerahan kepada kita semua terkait
kehadiran Sistem Ekonomi Islam dalam perekonomian dunia akhir-akhir ini.
Semoga bermanfaat....
Terima Kasih.