Anda di halaman 1dari 18

Ekonomi Global : Pengertian, Perwujudan dan

Dampaknya Terlengkap
Contents [show]

Ekonomi global adalah – secara umum ekonomi global ini terkenal dengan
sistem revolusi dengan memungkinkan pengusaha mana saja akan
menanamkan uang yang mana pula di dunia. Ekonomi global saat ini terkenal
dengan globalisasi ekonomi. Nah, lebih jelasnya maka simak tulisan ini yang
akan membahas seputar ekonomi global.

Ekonomi global adalah definisi singkat dari sebuah kehidupan ekonomi dengan
global maupun terbuka yang tidak mengenal dengan batasan teritorial maupun
kewilayahan diantara negara yang satu dan juga yang lainnya. Dari sisi peristiwa
investasinya perdagangan serta bergerak menuju ke liberalisasi perdagangan
serta investasi dunia dengan menyeluruh.

Definisi Ekonomi Global Beserta Dampaknya (Pembahasan


Lengkap)
Saat ini ekonomi global maupun globalisasi ekonomi berhubungan erat dengan
perdangan bebas. Perdagangan bebas ini saat ini dikenal dengan nama free
trade. Free trade maupun perdagangan bebas ini berupaya untuk menciptakan
kawasan perdagangan yang semakin luas serta menghilangkan hambatan
hambatan yang tidak lancar dari perdagangan internasional.

Definisi Ekonomi Global


Ekonomi global merupakan suatu proses peristiwa perekonomian dan juga
perdagangan di mana terdapat banyak negara di dunia ini yang sebagai
kekuatan pasar yang bersatu dan juga semkain terintegrasi dengan tidak ada
hambatan maupun batasan negara. Globalisasi ekonomi ini ada artinya terdapat
keharusan penghapusan dari batasan dan juga hambatan pada arus barang,
jasa dan juga modal.

Perwujudan Dari Ekonomi Global


Di dalam sebuah proses kegiatannya, dibawah ini terdapat sejumlah erwujudan
dari ekonomi global, diantaranya adalah :

1. Globalisasi produksi
Globalisasi produksi yang dijalankan oleh sejumlah negara ini tujuannya
supaya beban produksinya menjadi lebih rendah.
2. Globalisasi pembiayaan
Perusahaan global dalam hal tersebut memiliki akses guna memperoleh
pinjaman maupun menjalankan peristiwa investasi (baik yang dalam
bentuk protofolio ataupn dengan langsung) di seluruh negara yang ada di
dunia.
3. Globalisasi tenaga kerja
Globalisasi tersebut tandanya dengan adanya dari tenaga kerja asing atau
dari luar negri. Perusahaan global dalam keadaan tersebut akan dapat
memanfaatkan tenaga kerjanya dari semua negara yang ada di dunia
sesuai dengan tingkatannya.
4. Globalisasi jaringan informasi
Adapun mengenai bentuk dari globalisasi pada jaringan informasi bisa
dilihat dari masyarakat sebuah negara yang mana dengan mudah serta
cepat memperoleh informasi dari beragam negara di dunia yang sangat
majunya tekonologi ini.
5. Globalisasi perdagangan
Dalam bidang perdagangan, terwujudnya globalisasi dalam bentuk
penyeragaman serta penurunan pada tarif dan juga penghapusan
sejumlah hambatan non tarif. Jadi kegiatan dari perdagangan ini serta
peraingan jadi semakin ketat, fair dan cepat.

Baca Juga :   Global Warming : Pengertian, Penyebab dan Dampaknya Lengkap


Dampak Positif Dan Negatif Dari Adanya Globalisasi
Ekonomi
Dalam bentuk masing masing ekononomi global ini, sudah pasti mempunyai
dampak yang nantinya mengalami perubahan bentuk secara positfi dan negatif.
Nahm berikut ini merupakan dampakk positif dan negatif dari adanya ekonomi
global, diantaranya :

1. Dampak positif
 Meningkatnya produksi global
Peningaktan dari produksi global tersebut bisa dilalui dengan spesialisasi
serta perdagangan. Ada pula sejumlah faktor produksi dunia yang bsia
dipakai secara lebih efisien. Dengan begitu maka output dunia kian
bertambah serta masyarakatnya akan bisa memperoleh keuntungan
dalam wujud pendapatan yang meningkat yang akhirnya bergilir bisa
berakibat dalam meningkatnya pembelanjaan serta tabungannya.
 Meningkatnya kemakmuran negara
Ekonomi global melewati sebuah kegiatan perdagangan yang lebih bebas
ini kemungkinanan masyarakatnya di sejumlah negara lebih banyak akan
mengimpor barang dari luar negri. Hal ini membuat konsumen akan
memiliki lebih banyak pilihan barangnya. Dan konsumen pun bisa
menikmati barang yang harganya dengan lebih rendah dan juga lebih baik.
 Mendapatkan lebih banyak modal
Modal yang bisa didapatkan dari investasi asing dan khususnya dinikmati
di sejumlah negara berkembang akibat dari kuragnya modal dan juga
modal serta tenaga terdidik dan pula tenaga yang ahli berpengalaman.
 Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan dalam bidang ekonomi
Pembangunan di dalam beragam sektor yang lain tidak hanya
dikembangkan di perusahaan asing, akan tetapi khususnya investasi dari
perusahaan swasta domestik pula.

2. Dampak negatif ekonomi global


 Menghambat pertumbuhan di sektor industri
Adanya ekonomi global ini maka mengakibatkan sejumlah negara pun
berkembang tidak bias lagi dengan menggunakan tarif tnggi guna
memproteksi insdutri yang baru berkembang. Jadi, perdagangan luar negri
yang lumayan bebas ini memicu hambatan pula untuk negara berkembang
dalam memajukan sebuah sektor industri
 Neraca pembayaran menjadi buruk
Ekonomi global akan menaikkan sejumlah barang impor. Begitun
sebaliknya bila sebuah negara ini tidak dapat bersaing, maka ekspor pun
tidka akan berkembang. Keadaan tersebut bisa pula memperburuk neraca
pembayaran.
 Sektor keuangan menjadi semakin tak stabil
Arus investasi modal dalam protofolio dengan semakin besar sebagai
salah satu dari efek adanya globalisasi. Investasi dalam hal tersebut
khususnya mencakup partisipasi dana yang dari luar negri menuju pasar
saham.
 Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang
Jika hal hal yang telah dinyatakan diatas tersebut berlaku dalam sebuah
negara, maka dalam jangka pendekny dari pertumbuhan ekonominya
tersebuut jadi tak stabil.

Jadi, mungkin sampai disini ya pembahasan kali ini kita tentang ekonomi global.
Secara singkatnya ekonomi global adalah perdagangan bebas. Dimana sisi
kegiatannya investasi perdagangan atau bergeraknya menuju ke liberalisasi
dunia. Semoga artikel diatas dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan
untuk kita semua. Sekian dan Terima kasih.
√ Pengertian Ekonomi Global dan
Dampaknya (Pembahasan Lengkap)
Pengertian Ekonomi Global dan Dampaknya (Pembahasan Lengkap) –
Umumnya pengertian ekonomi global dikenal dengan sistem revolusi yang
memungkinkan pengusaha mana pun menanamkan uang dimana pun di
dunia. Ekonomi global yang sekarang ini dikenal dengan globalisasi ekonomi.
Ada pun definisi singkat dari ekonomi global atau globalisasi ekonomi adalah
sebagai suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa
mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu sama lain.
Sisi kegiatan investasi perdagangan dan bergerak menuju liberalisasi
perdagangan dan investasi dunia secara keseluruhan.
Daftar Isi [sembunyikan]
 1 Pengertian Ekonomi Global dan Dampaknya (Pembahasan Lengkap)
o 1.1 Pengertian Ekonomi Global
o 1.2 Perwujudan dari Ekonomi Global
o 1.3 Dampak Positif dan Negatif dari Globalisasi Ekonomi
 1.3.1 Dampak Positif Ekonomi Global
 1.3.2 Dampak Negatif Ekonomi Global
o 1.4 Share this:
o 1.5 Related posts:
Pengertian Ekonomi Global dan Dampaknya
(Pembahasan Lengkap)
Sekarang ini ekonomi global atau globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan
perdagangan bebas. Perdagangan bebas tersebut sekarang ini dikenal
dengan istilah free trade. Free trade atau perdagangan bebas berusaha
menciptakan kawasan perdagangan yang makin luas dan menghilangkan
hambatan-hambatan tidak lancarnya perdagangan internasional.

Pengertian Ekonomi Global


Jadi pengertian ekonomi global merupakan sebuah proses kegiatan
aktivitas perekonomian dan perdagangan dimaba ada banyak negara di duia
yang menjadi kekuatan pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa
hambatan atau batasan teritorial negara. Adanya globalisasi perekonomian ini
berarti adanya keharusan penghapusan seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus barang, jasa serta modal.

Perwujudan dari Ekonomi Global


Dalam proses aktivitasnya, di bawah ini ada beberapa perwujudan dari
ekonomi global, antara lain:

 Globalisasi produksi
Globalisasi produksi yang dilakukan oleh beberapa negara bertujuan
agar biaya produksi jadi lebih rendah.
 Globalisasi pembiayaan
Perusahaan global dalam hal ini mempunyai akses untuk mendapatkan
pinjaman atau melakukan kegiatan investasi (baik dalam bentuk
portofolio maupun langsung) di seluruh negara di dunia.
 Globalisasi tenaga kerja
Globalisasi ini ditandai dengan hadirnya tenaga kerja asing.
Perusahaan global dalam kondisi ini akan mampu memanfaatkan
tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai tingkatannya.
 Globalisasi jaringan informasi
Ada pun bentuk globalisasi jaringan informasi dapat dilihat pada
masyarakat suatu negara dimana dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari berbagai negara di dunia dengan majunya
teknologi.
 Globalisasi Perdagangan
Di bidang perdangan, globalisasi terwujud dalam bentuk penyeragaman
dan penurunan tarif serta penghapusan hambatan-hambatan non tarif.
Sehingga kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi makin ketat,
cepat dan fair.

Baca Juga:  √ Pengertian Pembangunan Nasional, Tujuan, Visi Misi, Sasaran, Hakikat

Dampak Positif dan Negatif dari Globalisasi Ekonomi


Dari perwuudan masing-masing ekonomi global tersebut, tentunya memiliki
dampak yang akan terjadi berupa dampak positif dan juga dampak negatif.
Berikut ini adalah dampak positif dan dampak negatif dari ekonomi global,
antara lain:
Dampak Positif Ekonomi Global
Meningkatnya produksi global
Peningkatan produksi global ini dapat melalui spesialisasi dan perdagangan.
Juga terdapat faktor-faktor produksi dunia yang dapat digunakan lebih efisien.
Dengan demikian output dunia kian bertambah dan masyarakat akan
mendapatkan keuntungan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
pada gilirannya dapat berakipat pada meningkatnya pembelanjaan dan
tabungan.
Meningkatnya kemakmuran negara
Ekonomi global melalui sebuah kegiatan perdagangan yang lebih bebas
memungkinkan masyarakat berbagai negara lebih banyak mengimpor barang
dari luar negeri. Hal tersebut membuat konsumen mempunyai lebih banyak
pilihan barang. Dan juga konsumen dapat menikmati barang dengan harga
yang lebih rendah dan lebih baik.
Meluasnya pasar produk domestik.
Dengan adanya ekonomi global Perdagangan luar negeri yang lebih bebas
memungkinkan setiap negara mendapatkan pasar jauh lebih luas dibanding
pasar dalam negeri.
Memperoleh lebih banyak modal
Modal yang dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati
negara-negara berkembang akibat kekurangan modal dan tenaga terdidik
serta tenaga ahli berpengalaman.
Menyediakan dana tambahan bagi pembangunan di bidang ekonomi.
Pembangunan di berbagai sektor lainnya bukan hanya dikembangkan
perusahaan asing, namun terutama investasi dari perusahaan swasta
domestik.
Dampak Negatif Ekonomi Global
Menghambat pertumbuhan di sektor industri.
Adanya ekonomi global menyebabkan negara-negara berkembang tidak bias
lagi memakai tarif tinggi untuk memproteksi industri yang baru berkembang
(infant industry). Sehingga, perdagangan luar negeri yang cukup bebas
menimbulkan hambatan bagi negara berkembang dalam memajukan sektor
industry.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI DI BIDANG EKONOMI

Perekonomian adalah bagian dari kehidupan sosial yang paling banyak


bersentuhan dengan globalisasi. Misalnya perdagangan internasional dan masuknya
barang-barang impor di Indonesia. Globalisasi ekonomi pun membawa dampak positif
bagi masyarakat kita, misalnya sebagai pemicu kreativitas dan inovasi
masyarakat untuk bertahan dan bersaing dalam perdagangan global. Kemudian
ada juga dampak negatif globalisasi di bidang ekonomi yang bisa menimbulkan
kesenjangan ekonomi di masyarakat luas.

Contoh dari globalisasi di bidang ekonomi salah satunya adalah e-commerce, seperti
Tokopedia, Amazon, Ebay, dan lainnya. E-commerce menjadi salah satu bisnis yang
sedang tumbuh pesat. Melalui e-commerce, manusia akan dimanjakan oleh
kemudahan-kemudahan bertransaksi barang apapun. Bisnis e-commerce ini didukung
oleh kemajuan teknologi dan industri telekomunikasi dan informasi.

Dampak positif dan negatif globalisasi di bidang ekonomi

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI DI BIDANG SOSIAL BUDAYA

Globalisasi membawa dua dampak bagi kehidupan sosial budaya masyarakat. Secara
garis besar, globalisasi banyak mengubah pola pikir masyarakat yang tadinya
tradisional dan akhirnya berkembang menuju modern. Globalisasi juga mengubah pola
kehidupan masyarakat, salah satunya menuntun masyarakat jadi mengenal banyak
budaya dari negara-negara di luar.

Akan tetapi, masuknya budaya luar pun harus menjadi perhatian kita nih Squad. Saat
ini kebanyakan anak-anak muda mulai tidak mengenal budaya asli Indonesia. Hal ini
sangat disayangkan, karena di dalam kebudayaan lokal, terkandung banyak makna dan
nilai yang bisa kita pelajari. Untuk itu, dalam menerima perkembangan budaya luar, kita
pun tidak boleh melupakan budaya sendiri.

Dampak positif dan negatif globalisasi di bidang sosial budaya

Sekarang kalian sudah paham kan, bahwa globalisasi memiliki dampak positif dan
negatif bagi masyarakat dan negara. Baik globalisasi teknologi, globalisasi ekonomi,
globalisasi sosial budaya, semua memiliki dampak positif dan negatif. Lalu bagaimana
agar kita bisa mengantisipasi dampak-dampak negatif tersebut? Tentunya dengan
terus belajar, perpikir dengan cerdas, dan memperhatikan setiap perkembangan
baik ranah sosial, politik, ekonomi, budaya, juga teknologi.

Tinggi rendahnya ilmu pengetahuan kita, berdampak pada tinggi rendahnya


dampak postifi dan negatif globalisasi. So kalian bisa belajar di ruangbelajar, di
mana kalian akan belajar dengan menggunakan aplikasi dan internet. Model
pembelajaran yang canggih, kemudian efektif serta lebih terfokus pada contoh real,
dapat membuat kalian mudah memahami materi-materi yang diajarkan. 
Manfaat Menerapkan Ekonomi Islam Dalam Perekonomian
Global
 

Krisis ekonomi yang menerpa Amerika Serikat (AS) yang berlangsung hingga saat ini
mengakibatkan goncangan perekonomian secara global. Banyak perusahan besar
terpaksa gulung tikar, bank internasional dan pemerintah di berbagai negara turut
mengucurkan dana dalam jumlah yang besar untuk meredam krisis. Krisis yang
terjadi menunjukkan sistem ekonomi kapitalis yang rapuh yang dianut oleh
sebagaian besar negara-negara. Sistem ekonomi kapitalis ini berevolusi menjadi
perekonomian dengan dominasi sektor moneter yang menjadikan flat money,
functional reserve requirement, dan interest menjadi penopang utamanya. Sektor-
sektor tersebut dapat menciptakan transaksi derivatif, yaitu transaksi dengan basis
portofolio. Inilah yang pada akhirnya menjadi penyebab utama krisis keuangan
global. Krisis ekonomi yang mengguncang berbagai negara di belahan dunia turut
menganggu stabilitas perekonomian di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Ekonomi Islam yang berorientasi pada keseimbangan antara kehidupan dunia dan
surgawi merupakan alternatif dari sistem perekonomian konvensional yang kurang
kuat dalam membentengi perokonomian dunia. Sistem ekonomi Islam diharapkan
dapat menjaga stabilitas ekonomi suatu negara dan pembangunan bangsa.

Perbedaan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam

Adapun perbedaan yang mendasar antara ekonomi konvensial dan ekonomi Islam
adalah:

a. Dalam ekonomi konvensional terdapat masalah kelangkaan. Sedangkan dalam


ekonomi Islam tidak mengenal kelangkaan karena Allah membuat segala
sesuatunya yang ada di dunia dengan tepat ukuran
b. Ekonomi konvensional tidak mengenal nilai dan norma sehingga sering timbul
konflik dan kecurangan. Ekonomi Islam menonjolkan sikap adil, jujur, dan
bertanggungjawab

c. Dasar dari ekonomi konvensional adalah materialisme dan sekulerisme. Ekonomi


Islam berlandaskan Al-Quran, As-Sunnah serta kajian ulama

d. Ekonomi konvensional hanya menguntungkan pihak tertentu, sedangkan


ekonomi Islam menguntungkan semua pihak.

Manfaat Dalam Ekonomi Islam

Ekonomi Islam memiliki manfaat yang besar dalam mengatasi berbagai


permasalahan ekonomi dibandingkan sistem ekonomi konvensional yang justru
membebani masyarakat, yaitu:

1. Ekonomi Islam bersifat universal, dimana tidak hanya ditujukan untuk kaum
Muslim saja, tapi juga seluruh umat manusia

2. Banyak masyarakat yang sudah menerapkan sistem ekonomi syariah

3. Manfaat yang dapat langsung dirasakan dari pelaksanaan sistem ini, baik secara
individu atau sosial.

Peran Ekonomi Islam dalam Perekonomian Global

Adapun peran ekonomi Islam yang dapat diterapkan sebagai solusi masalah
perekonomian global adalah:

A. Zakat
Merupakan instrumen strategis dari sistem perekonomian Islam yang memberikan
kontribusi besar dalam menangani masalah kemiskinan dan masalah sosial. Dalam
perspektif Islam, zakat merupakan “hak fakir miskin yang tersimpan dalam
kekayaan orang berada”. Zakat tidak hanya dilakukan setahun sekali pada saat
bulan Ramadhan, tapi memiliki lingkup yang luas. Seorang muslim yang masuk
pada kategori ‘muzzaki’ dengan kekayaan yang sudah mencapai ‘nishab’ (jumlah
minimal yang harus dipenuhi sebelum mengeluarkan zakat yaitu setara dengan 85
gram emas) dan harus dibayarkan setiap tahun, wajib menunaikan zakat maal.
Secara teknis pemungutan dan pendistribusian zakat akan efektif jika dijalankan
oleh lembaga yang memiliki otorasi. Zakat, infaq, shodaqoh merupakan instrumen
yang dapat mensejahterakan masyarakat kurang mampu. Dengan demikian
diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Bukan makmur
baru adil seperti yang dianut kapitalisme liberal.

B. Konsep jujur, adil, dan bertanggungjawab

Merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan kegiatan ekonomi


seperti gadai, sewa-menyewa, dan perdagangan. Tujuan dari konsep ini adalah
agar tidak ada pihak yang dirugikan. Dalam kegiatan ekonomi hendaklah
menguntungkan semua pihak sehingga terhindar dari berbagai kecurangan yang
dapat menyebabkan konflik sosial.

C. Larangan riba

Larangan riba dengan menjadikan sistem bagi hasil dengan instrumen


mudharabah dan musyarakah sebagai sistem yang diterapkan dalam kredit beserta
instrumen bunganya. Bunga bank memberikan dampak negatif pada kegiatan
ekonomi dan sosial Secara ekonomi, bunga bank menjadikan pertumbuhan
ekonomi yang semu dan menurunkan kinerna perekonomian. Dari segi sosial akan
membuat masyarakat terbebani dengan bunga yang besar. Melalui larangan riba
ini, maka pembangunan dan pertumbuhan ekonomi diharapkan akan terus
meningkat.

Maka, melalui penerapan sistem ekonomi Islam dalam mengatasi krisis ekonomi
global, negara akan menjadi lebih stabil dan adil. Kerugian dan bahaya sistem
ekonomi liberal telah terbukti di berbagi negara. Sistem ekonomi Islam merupakan
solusi yang dapat mengatasi krisis ekonomi dunia, sehingga tercipta kesejahteraan
yang adil dan merata.
Sistem Ekonomi Islam "Ancaman atau
Solusi" bagi Perekonomian Dunia
6 November 2019   06:34 Diperbarui: 6 November 2019   06:41  1422  1 1

Dengan Kehadiran sistem Ekonomi Islam dalam perekonomian global saat ini, hal ini berpotensi


memunculkan respon yang berbeda sesuai kepentingan masing-masing pihak/negara/lembaga.
Misalnya, bagi Negara/lembaga keuangan penganut sistem kapitalis/liberalis mungkin
menganggap kehadiran sistem ekonomi Islam adalah ancaman keberlangsungan sistem kapitalis
karena sistem ini akan mengganggu pangsa pasar serta menggerus profit mereka di
perekonomian global.

Sementara dari sudut pandang negara-negara muslim atau negara yang menyadari akan
bahaya kapitalisme, menyikapi kehadiran sistem ekonomi Islam sebagai solusi untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan perekonomian global saat ini akibat sistem kapitalis-
liberalis. Namun, pada artikel ini penulis akan mencoba menjabarkan beberapa hal diantaranya:
1. Ekonomi Islam, apakah sebuah konsep baru?; Apa dampak Sistem Ekonomi Kapitalis/liberal
terhadap perekonomian dunia saat ini? dan Bagaimana geliat Ekonomi Islam di dunia saat ini?.

SISTEM EKONOMI ISLAM, APAKAH SEBUAH KONSEP BARU?

Jika merujuk sejarah Peradaban Islam, pada prinsipnya praktek ekonomi Islam sudah mulai
diterapkan semenjak masa kerasulan Nabi Muhammad SAW. Secara bertahap teori, syariat dan
praktek perekonomian Islam terus terbangun seiring dengan perkembangan peradaban Islam.

Setelah Rasulullah wafat, generasi Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah,
Dinasti Utsmaniyyah, Kerajaan Mamalik di Mesir, Kerajaan Murabithin dan Muwahhidin di
Maroko dan Kerajaan Mongol di India dan Asia, telah mempraktekkan dan mengembangkan
sistem perekonomian yang memberikan kesejahteraan dan kemakmuran. Sejarah juga mencatat
banyak tokoh ekonom muslim yang hidup dan berjaya di zamannya masing-masing, seperti Tusi,
Al-Farabi, Abu Yusuf, Ibnu Taimiyyah, Al-Maqrizi, Syah Waliyullah, Ibnu Khaldun dan lain-
lain.

Sistem ekonomi tersebut merupakan suatu susunan baru yang bersifat universal, bukan
merupakan ekonomi nasional bangsa Arab. Sistem ekonomi tersebut dinamakan ekonomi Islam.
Ekonomi Islam pernah tidak populer sama sekali. Kepopuleran ekonomi Islam bisa dikatakan
masih belum lama. Oleh karena itu, sering muncul pertanyaan, apakah ekonomi Islam adalah
baru sama sekali? Jika melihat pada sejarah dan makna yang terkandung dalam ekonomi Islam,
ia bukan sistem yang baru. Memang banyak ahli dan penulis sejarah Islam yang meragukan
eksistensi berfungsinya sistem perekonomian Islam dan mekanisme sistem syariah secara
keseluruhan.

Sejarah mencatat bahwa umat Islam pernah mencapai zaman keemasan, yang tidak dapat
disangkal siapapun. Dalam masa itu, sangat banyak kontribusi sarjana muslim yang tetap sangat
diakui oleh semua pihak dalam berbagai bidang ilmu sampai saat ini, seperti matematika,
astronomi, kimia, fisika, kedokteran, filsafat dan lain sebagainya. Sejarah juga membuktikan,
bahwa sulit diterima akal sehat sebuah kemajuan umat dengan begitu banyak kontribusi dalam
berbagai lapangan hidup dan bidang keilmuan tanpa didukung lebih awal dari kemajuan di
lapangan ekonomi.

Sistem ekonomi Islam dalam hal ini mengakomodasi semua kondisi ekonomi, baik lingkungan
maupun pelakunya. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki pilihan atau akses, Islam
menawarkan mekanisme zakat sebagai solusi dalam memecahkan permasalahan ekonomi umat,
disamping beberapa kebijakan ekonomi negara yang memang ditujukan kepada umat.

Sehingga yang relatif menjadi potensi untuk menjadi masalah adalah distribusi harta yang tidak
merata, yang diberikan Allah SWT kepada masing-masing manusia. Ketika penyikapan manusia
baik secara individu maupun kolektif tidak benar, maka akan menimbulkan masalah-masalah,
bukan hanya ekonomi tapi juga masalah sosial.

Salah satu titik perbedaan filosofis yang kemudian berpengaruh pada perbedaan pengembangan
dalam aplikasi sistem ekonomi Islam dan konvensional adalah eksistensi nilai iman (beliefs)
sebagai inspirasi motif prilaku ekonomi manusia. Nilai iman bukan sekedar bermakna
keyakinan, tetapi juga memahami betul dan secara konsisten sejalan dengan nilai aqidah, akhlaq
dan ketentuan-ketentuan syariah Islam.

Artinya iman meliputi keyakinan sekaligus juga komitmen atau kepatuhan serta konsistensi amal
shaleh. Keberadaan nilai iman dalam prilaku ekonomi manusia inilah yang kemudian membuat
aktivitas perekonomian menjadi cukup berbeda antara Islam dan konvensional. Diyakini bahwa
nilai inilah yang kemudian membuat ego dan faktor rasional materialisme menjadi inferior dalam
memotivasi prilaku ekonomi manusia.

Sehingga selain corak dan bentuk aplikasi seperti ketentuan-ketentuan syariah berupa zakat dan
pelarangan riba, fluktuasi nilai iman juga menjadi penentu jurang pembeda antara sistem
ekonomi Islam dan Konvensional (kapitalis-liberalis.)

DAMPAK DARI SISTEM EKONOMI KAPITALIS-LIBERALIS


Dengan runtuhnya sistem ekonomi sosialis yang ditandai dengan kebangkrutan dan bubarnya
negara komunis di belahan bumi Eropa Timur dan Uni Soviet, perekonomian kapitalis menjadi
dominan berperan dalam mengatur aktivitas ekonomi dunia. Tak dipungkiri, kapitalisme telah
memberikan begitu banyak hasil positif dan sumbangsih bagi peradaban umat manusia.

Kemudahan fasilitas hidup, perkembangan teknologi, variasi produk, infrastruktur, menjadi bukti
bahwa kapitalisme menunjukkan perannya yang signifikan dalam sejarah peradaban ummat
manusia. Namun terlepas dari hal itu semua, tak juga salah ketika ternyata dalam analisa, dibalik
kesuksesan kapitalisme memberikan kemajuan ekonomi bagi manusia, ada kerancuan atau
bahkan kontradiktif yang pada hakikatnya menghancurkan kesuksesan yang telah dibangun.

Selama abad 20, yaitu masa pembangunan ekonomi kapitalisme, selain megahnya pembangunan
fisik ekonomi, ternyata terdapat data-data yang begitu jelas menunjukkan bahwa sistem
kapitalisme memberikan goncangan ekonomi dan implikasi negatif. Jeratan utang di hampir
seluruh negara berkembang, kemiskinan yang semakin meluas di negara dunia ketiga, dan krisis-
krisis ekonomi khususnya sektor keuangan tak putus-putusnya menyerang perekonomian dunia.

Sehingga kekacauan ekonomi yang cenderung diciptakan oleh ekonomi kapitalis, wujud bukan
hanya dalam perekonomian lokal tapi juga menggurita dalam perekonomian dunia secara
menyeluruh. Ketimpangan ekonomi diantara negara-negara dunia bahkan kemudian bukan
sekedar menjelma menjadi eksploitasi ekonomi tapi meluas pada wilayah hukum, sosial budaya
dan bahkan politik. Kenapa krisis kini semakin sering terjadi? Jawaban yang sangat masuk akal
adalah ada yang salah dengan sistem yang dianut.

Ketidakmampuan sistem ekonomi kapitalis melayani kebutuhan manusia, baik secara individu
maupun kolektif, membuat beberapa kalangan terutama pakar ekonomi, merekomendasikan
sebuah perubahan sistem, perubahan arsitektur, yang harus diambil oleh para pemimpin dunia
atau lembaga-lembaga ekonomi dunia dalam membangun perekonomiannya.

Roy Culpeper (1999) dalam artikelnya mengatakan dengan tegas dan jelas bahwa kesalahan
bukanlah terletak pada manusia-manusia dibalik pembuatan kebijakan dalam sebuah sistem
perekonomian, tapi adalah sistem itu sendiri yang menjadi sumber dari semua kekacauan
ekonomi.

Berikut beberapa contoh negara yang mengalami kebangkrutan efek sistem kapitalis diantaranya:

 Pada 2001, Argentina dinyatakan bangkrut gara-gara gagal bayar utang negara USD 100 miliar.
 Pada 2008, Zimbabwe, salah satu negara di kawasan Afrika juga mencatatkan kisah kelam dalam sejarah
perekonomiannya. Kala itu, salah satu negara miskin di Afrika ini terlilit utang sebesar USD 4,5 miliar.
Dengan kondisi ekonomi yang buruk, pemerintahnya juga harus berjuang mengatasi tingkat
pengangguran yang semakin tak terkendali hingga mencapai 80 persen.
 Yunani secara resmi telah menyandang status negara bangkrut sejak 30 Juni 2015 lalu. Total utang
Yunani sendiri sejauh ini tercatat berjumlah USD 360 miliar atau setara Rp 5.040 triliun (kurs rupiah Rp
14.002). Kondisi ini terlihat semakin parah saat gelandangan di Yunani semakin banyak, dan mereka
sangat kelaparan.
 Krisis Venezuela juga karena terlilit utang. Pada bulan November 2017, The Economist memperkirakan
utang Venezuela mencapai USD 105 miliar dan cadangannya sebesar USD 10 miliar.

GELIAT SISTEM EKONOMI ISLAM DI DUNIA SAAT INI

Semenjak era kapitalisme-liberalisme yang mulai menggeliat dalam perekonomian, tercatat


dunia ini pernah mengalami perlambatan ekonomi. Dalam menyikapinya, masing-masing negara
di dunia mengambil paket kebijakan ekonomi yang berbeda-beda. Di tengah-tengah gonjang-
ganjing perekonomian yang tidak stabil serta rasa bosan terhadap reputasi kapitalis, Inggris
mulai berbenah.

Mulai tahun 2000-an silam, negara-negara Eropa mulai membuka diri terhadap perekonomian
Islam. Banyak negara di Eropa yang mengadopsi konsep ekonomi Islam setelah mereka
menyadari tujuan yang jelas dari sistem ini dalam menangani pelbagai masalah yang erat
kaitannya dengan ekonomi, seperti masalah kesenjangan sosial yang semakin menggila.

Walaupun bukan berasal dari negara muslim, Inggris merupakan negara termaju dalam
menerapkan ekonomi Islam terutama keuangan syariah. Sejak awal perekonomian Inggris
memang didasari kesejahteraan sosial yang dipadukan dengan pasar bebas. Alasan itulah yang
membuat Inggris merasa cocok dengan sistem ekonomi Islam. Tidak ada satu pun sektor yang
bisa menghindari krisis global, akan tetapi keuangan syariah menunjukan ketahanan yang sangat
luar biasa.

Hal ini pun memicu ketertarikan negara Barat lainnya terhadap konsep ekonomi Islam, seperti
Perancis, Jerman, dan Italia yang pada akhirnya juga mengadopsi sistem ini. Industri perbankan
syariah bisa berkembang dengan sedemikian pesatnya karena komitmen sistem tersebut pada
pengentasan kemiskinan, penegakan keadilan dalam pertumbuhan ekonomi, penghapusan riba
(tanpa bunga), pelarangan spekulasi mata uang yang berdampak terciptanya iklim perekonomian
yang sehat dan stabil, dan sistem bagi hasil sehingga tidak mengalami spread sebagaimana yang
dialami ole bank-bank konvensional.

Dengan begitu, para pelaku ekonomi tidak terbatas hanya pada kalangan atas saja, kalangan kecil
pun bisa "bermain" di pasar ekonomi dunia.

Keungulan ekonomi syariah dibanding sistem kapitalis-liberalis pada akhirnya sangatlah terlihat


nyata. Amerika Serikat, misalnya. Sebagai negara teratas ekonomi terbesar dunia berdasarkan
PDB "Nominal" sekaligus pemilik mata uang dollar yang paling banyak digunakan di dunia,
ternyata belum bisa menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi dan kemiskinan meskipun
menyandang sebagai status perekonomian terbesar di dunia. Maka dari itu, salah satu solusi
terpenting dalam me-recovery ekonomi adalah penerapan ekonomi Islam secara total.
Selain itu, bukti ketertarikan negara-negara barat (sentral kapitalis) akan ekonomi Islam juga
dirasakan didunia pendidikan, dimana ditandai dengan hadirnya prodi/jurusan Islamic Study di
berbagai kampus terbaik dibelahan benua Eropa, Australia dan Amerika yang notabene dikenal
sebagai negara mayoritas non muslim dan pusat Kapitalis dunia.

Bahkan di salah satu kampus tertua ketiga dan terbaik di Inggris, yakni Durham University telah
membuka jurusan Islamic Finance & Economic. Hal ini sebagai salah satu bukti keseriusan
Inggris dalam mempelajari sistem ekonomi Islam dan menggambarkan kejenuhan mereka
terhadap sistem kapitalis.

BAGAIMANA POSISI INDONESIA?

Indonesia saat ini sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia  seharusnya bisa
berpeluang menjadi kiblat sistem ekonomi Islam di dunia. Namun pada kenyataannya saat ini
Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi korban atas jebakan sistem kapitalis dunia.

Sistem ekonomi Islam lah yang bisa menjadi solusi yang tepat bagi Indonesia untuk keluar dari
jebakan sistem kapitalis yang selama ini menjerumuskan Indonesia pada krisis berkepanjangan
serta ketergantungan kepada kelompok negara Kapitalis. Karena sejarah mencatat sistem
ekonomi Islam pernah berjaya dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran suatu negara.

Dari penjabaran diatas, semoga dapat memberikan sedikit pencerahan kepada kita semua terkait
kehadiran Sistem Ekonomi Islam dalam perekonomian dunia akhir-akhir ini.

Semoga bermanfaat....

Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai