Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TUJUAN PENDIDIKAN

Dosen pengampu : H. Ahmad Ansorudin, MA

Di susun oleh :
Faiz Fadli Rahman
Lailatul Musyarropah
Muhamad Fahrizal

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU QURAN (PTIQ)
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-nya yang telah dilimpahkan, taufiq
dan hidayah-nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan
makalah tentang -Tujuan Pendidikan ini dapat terselesaikan.
Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa
risalahkebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW, keluarga
dansahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafa‘atnya selalu menyertai
kehidupan ini.
Makalah ini berisi ayat-ayat yang membahas tentang Pembahasan mengenai
tujuanPendidikan. Dalam kesempatan kali ini,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. H. Ahmad Ansorudin, MA selaku Dosen Tafsir Pendidikan yang telah membimbing
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Buku referensi, dan media lainnya yang artikelnya kami gunakan dalam
penulisanMakalah ini.
3. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan yang tidak dapat kami
sebutkansatu persatu.

Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa
menjadiwacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk
itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Depok, 06 november 2019


Penulis

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Pengertian Tujuan Pendidikan.............................................................2
B. Ayat –ayat yang berkaitan...................................................................3
1. Surah Ad-Dzariyat ayat 56......................................................3
2. Surat Hud ayat 61....................................................................6
3. Surat Al Baqoroh ayat 201-202..............................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................10
A. Kesimpulan........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan sangat mendasar yang diperlukan
manusia. Di Indonesia banyak ragam atau macam pendidikan baik secara formal, informal,
non formal, pendidikan usia dini, pendidikan Agama dan lain-lain. Semua pendidikan
mempunyai fungsi, tujuan dan metode-metode tertentu untuk mewujudkan suatu visi dan misi
dalam sebuah pendidikan tersebut. Namun kita seringkali tidak memahami bagaimanakah
tujuan pendidikan itu sendiri. Bahkan kita sebagai calon pengajar dalam pendidikan Agama
kebanyakan masih belum mengetahuinya. Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas
tentang tujuan pendidikan Agama Islam serta ayat – ayat yang berkaitan

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian tujuan?
2. Bagaimana bunyi ayat dan terjemahan dari surat Ad-Dzariyat ayat 56, Hud ayai 61, dan
Al Baqarah ayat 201-202?
3. Bagaimana asbabun nuzul dan tafsir dari masing – masing ayat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tujuan pendidikan.
2. Untuk mengetahui Ayat –ayat yang berkaitan dengan tujuan pendidikan.
3. Untuk mengetahui bunyi ayat dan terjemahan dari surat Ad-Dzariyat ayat 56, Hud ayai
61, dan Al Baqarah ayat 201-202.
4. Untuk mengetahui asbabun nuzul dan tafsir dari masing – masing ayat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tujuan Pendidikan

Tujuan artinya sesuatu yang dituju, yaitu yang akan dicapai dengan suatu kegiatan
atau usaha. Sesuatu tujuan akan berakhir, bila tujuannya sudah tercapai. Kalau tujuan itu
bukan tujuan akhir, kegiatan berikutnya akan langsung dimulai untuk mencapai tujuan
selanjutnya dan terus begitu sampai kepada tujuan akhir.
Tujuan pendidikan ialah suatu yang hendak dicapai dengan kegiatan atau usaha
pendidikan. Bila pendidikan berbentuk pendidikan forma, tujuan pendidikan itu harus
tergambar dalam suatu kurikulum. Pendidikan formal ialah pendidikan yang disengaja,
diorganisir dan direncanakan menurut teori tertentu, dalam lokasi dan waktu yang tertentu
pula, melalui suatu kurikulum.
Tujuan pendidikan Islam ialah kepribadian Muslim, yaitu suatu kepribadian yang
seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran islam. Orang yang berkepribadian Muslim dalam Al-
Quran disebut “Muttaqun”. Karena itu pendidikan Islam berarti juga untuk pembentukan
manusia yang bertaqwa. Pendidikan tersebut sesuai dengan pendidikan Nasional yang
dituangkan dalam tujuan pendidikan nasional yang akan membentuk manusia pancasila yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan adalah sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang
melakukan sesuatu kegiatan. Dan tujuan juga merupakan sesuatu yang diharapkan tercapai
setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Maka, pendidikan karena merupakan suatu usaha
kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan
bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia
merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek
kehidupannya.
Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah mengatakan dalam bukunya “Educational
Theory a Qur’anic Outlook”, bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk
kepribadian sebagai kholifah Allah swt. Atau sekurang-kurangnya mempersiapkan ke jalan
yang mengacu kepada tujuan akhir. Tujuan Islam menurutnya dibangun atas tiga komponen
sifat dasar manusia yaitu: Tubuh, Ruh, dan Akal yang masing-masing harus dijaga.

2
B. Ayat –ayat yang berkaitan

1. Surah Ad-Dzariyat ayat 56

َ ‫ت ْال ِج َّن َواِإْل ْن‬


ِ ‫س ِإاَّل لِيَ ْعبُد‬
‫ُون‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku, (Qs. Ad-Dzariyat: 56)

a. Arti kata/ Mufrodat

Lafadh/ kalimat Arti/ terjemahan


‫خلقت‬ Telah menciptakan
‫الجن‬ Jin
‫اإلنس‬ Manusia
‫ليعبدون‬ Untuk menyembah

b. Asbabun Nuzul
Ketika para malaikat mengetahui bahwa Allah SWT akan menciptakan khalifah di
muka bumi. Allah SWT menyampaikan perintah-Nya kepada mereka secara terperinci. Dia
memberitahukan bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah. Maka ketika Dia
menyempurnakannya dan meniupkan roh di dalamnya, para malaikat harus bersujud
kepadanya. Yang harus dipahami bahwa sujud tersebut adalah sujud penghormatan, bukan
sujud ibadah, karena sujud ibadah hanya diperuntukkan kepada Allah SWT.

c. Munasabah Ayat
Pada ayat sebelumnya Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk
memberi peringatan. Dan pada ayat ini Allah menyebutkan bahwa di antara peringatan itu
ialah bahwa Allah menciptakan jin dan manusia untukberibadah kepada-Nya.

d. Tafsir surah Ad-Dzariyat ayat 56


Maksud ayat tersebut adalah Allah menciptakan manusia dengan tujuan untuk
menyuruh mereka beribadah kepada-Nya, bukan karena Allah butuh kepada mereka.
Kehadiran manusia ke bumi melalui proses kelahiran, sedangkan kematian sebagai pertanda
habisnya kesempatan hidup di dunia dan selanjutnya kembali menghadap Allah untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya semasa hidup di dunia. 
          Ayat ini pula dengan sangat jelas mengabarkan kepada kita bahwa tujuan penciptaan
jin dan manusia tidak lain hanyalah untuk “mengabdi” kepada Allah SWT. Dalam gerak
langkah dan hidup manusia haruslah senantiasa diniatkan untuk mengabdi kepada Allah.
Tujuan pendidikan yang utama dalam Islam menurut Al-Qur’an adalah agar terbentuk insan-
insan yang sadar akan tugas utamanya di dunia ini sesuai dengan asal mula penciptaannya,

3
yaitu sebagai abid. Sehingga dalam melaksanakan proses pendidikan, baik dari sisi pendidik
atau anak didik, harus didasarisebagai pengabdian kepada Allah SWT semata.
               Dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam, pada umumnya para ulama berpendapat
bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah ”untuk beribadah kepada Allah SWT”. Kalau
dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan diarahkan untuk mengembangkan manusia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa, maka dalam konteks pendidikan Islam
justru harus lebih dari itu, dalam arti, pendidikan Islam bukan sekedar diarahkan untuk
mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa, tetapi justru berusaha
mengembangkan manusia menjadi imam/pemimpin bagi orang beriman dan bertaqwa
(waj’alna li al-muttaqina imaama).
Untuk memahami profil imam/pemimpin bagi orang yang bertaqwa, maka kita perlu
mengkaji makna takwa itu sendiri. Inti dari makna takwa ada dua macam yaitu; itba’
syariatillah (mengikuti ajaran Allah yang tertuang dalam al-Qur’an dan Hadits) dan sekaligus
itiba’ sunnatullah (mengikuti aturan-aturan Allah, yang berlalu di alam ini), Orang yang itiba’
sunnatullah adalah orang-orang yang memiliki keluasan ilmu dan kematangan
profesionalisme sesuai dengan bidang keahliannya. Imam bagi orang-orang yang bertaqwa,
artinya disamping dia sebagai orang yang memiki profil sebagai itba’ syaria’tillah sekaligus
itba’ sunnatillah, juga mampu menjadi pemimpin, penggerak, pendorong, inovator dan
teladan bagi orang-orang yang bertaqwa.

e. Keterkaitan Surat Adz-Dzariyat ayat 56 dengan Tujuan Pendidikan


Secara normatif tujuan pendidikan di Indonesia diamanatkan dalam UU No 20 tahun
2003 tentang Sisdiknas. Didalam UU ini disebutkan bahwa pendidikan bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Hal ini tentunya sesuai dan seimbang antara tujuan pendidikan yang tercantum dalam
UU No 20 tahun 2003 dengan apa yang terkandung didalam surat Adz-Dzariyat ayat 56.
Bahwa hakikatnya tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk menciptakan manusia yang
beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan pendidikan khususnya pendidikan islam bervariasi, meliputi berbagai aspek
kehidupan manusia yang diapresiasi sebaik mungkin , ditunjukkan pada jalan yang lurus yang
diridhai Allah, menjauhkan dari jalan yang menyesatkan dan merugikan serta mengakibatkan
kesengsaraan di dunia dan akhirat. Diantaranya tujuan pendidikan tersebut adalah :
1) Pembentukan aqidah yang benar bagi manusia
Pendidikan islam dengan berbagai macam konsep dan lembaganya serta yang
melakukannya, baik di rumah, masjid, sekolah, maupun komunitas masyarakat lainnya, harus
menjurus pada pembentukan akidah yang benar bagi manusia.
Beraqidah terhadap Allah, baik zat-Nya, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, maupun
rukun-rukun iman lainnya.
2) Pengajaran ibadah yang benar
Pendidikan islam dengan seluruh lembaga dan para penyelenggara didalamnya harus
mengajari manusia untuk beribadah yang benar kepada Allah, melatihnya untuk

4
melaksanakannya sesuai dengan yang digariskan oleh Allah, baik berupa kewajiban maupun
sunnah secara kontinuitas (istimrar).
Pengajaran peribadahan harus diambil dari sumber-sumber yang benar dalam Islam
dan teks-teks agama yang benar dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pengajaran ini tidak akan terealisasi sesuai dengan yang diinginkan kecuali dengan
melaksanakan keimanan, keislaman, keadilan, dan berjihad di jalan Allah. Semuanya
diterpakan sehari-hari setelah menguasai dan memahaminya secara teori dan keilmuan.
Seluruh lembaga pendidikan yang telah disebutkan dituntut harus menafsirkan hal itu
kepada kaum muslimin, melatihkannya dan memberikan bantuan kepada mereka.
Tujuan pendidikan mengarah kepada pembentukan manusia yang berperikehidupan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sesuai dengan keindahan, kesempurnaan dan
ketinggian derajatnya, menguasai dan memelihara alam dan tempat tinggalnya, dan terpenuhi
hak-hak asasinya. Peri kehidupan seperti itu sesuai dengan tuntutan dimensi-dimensi
kefitrahan, keindividualan, kesosialan, kesusilaan, keberagamaan manusia.

f. Nilai-nilai pendidikan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56


Surat Adz-Dzariyat ayat 56 ini secara garis besar menjelaskan tentang hakikat sejati
tujuan dari diciptakannya jin dan manusia, yaitu tak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya
dan senantiasa meminta petunjuk hanya kepada-Nya.
Manusia sejak awal sudah diperintahkan untuk beribadah kepada-Nya, mendekatkan
diri kepada-Nya. Dan untuk melakukan hal itu sangat lah diperlukan pendidikan agar apa
yang kita lakukan tidak melenceng dari yang sudah ditetapkan oleh agama.
Nilai yang terkandung dalam surat Adz Dzariyat ayat 56 adalah sebagai berikut:
1) Kita sebagai mnausia ciptaan Allah, maka seharusnya kita beriman kepada Allah dan
patuh atas segala perintah-Nya.
2) Kita hendaknya taat dan tunduk terhadap perintah Allah.
3) Jika kita murka kepada Allah, maka Allah akan memberi azab yang pedih kepada kita
dan tidak ada seorangpun yang mampu menolak azab tersebut, dan juga tidak ada
seorangpun yang dapat menolong kita untuk menghindari azab tersebut.

5
2. Surat Hud ayat 61

ٰ ۟
ِ ْ‫َأن َشَأ ُكم ِّمنَ ٱَأْلر‬ ‫ال ٰيَقَوْ ِم ٱ ْعبُدُوا ٱهَّلل َ َما لَ ُكم ِّم ْن ِإلَ ٍه َغ ْي ُر ۥهُ ۖ ه َُو‬
‫ض َوٱ ْستَ ْع َم َر ُك ْم فِيهَا‬ َ ٰ ‫َوِإلَ ٰى ثَ ُمو َد َأخَاهُ ْم‬
َ َ‫صلِحًا ۚ ق‬
ٌ‫ ُّم ِجيب‬  ٌ‫فَٱ ْستَ ْغفِرُوهُ ثُ َّم تُوب ُٓو ۟ا ِإلَ ْي ِه ۚ ِإ َّن َربِّى قَ ِريب‬
Artinya : Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu
mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat
dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)" (Qs. Hud : 61)

a. Mufrodat dan arti

Kalimat Arti Kalimat Arti


‫َوِإلَ ٰى‬ dan kepada ‫شَأ ُك ْم‬
َ ‫َأ ْن‬ Menciptakan kamu
‫ثَ ُمو َد‬ Tsamud َ‫ِّمن‬ dari
‫َأ َخا ُه ْم‬ Saudara mereka ِ ‫اَأْل ْر‬
‫ض‬ bumi
‫صلِ ًحا‬ ٰ Saleh ‫ستَ ْع َم َر ُك ْم‬ ْ ‫َوا‬ dan dia memakmurkan
kamu
‫قَا َل‬ Dia berkata ‫فِي َها‬ Di dalamnya
‫ٰيقَ ْو ِم‬ Hai kaumku ْ ‫فَا‬
ُ‫ستَ ْغفِ ُروه‬ maka mohon ampun
kepadanya
۟ ‫ا ْعبُد‬
‫ُوا‬ sembahlah ‫ثُ َّم‬ kemudian
ٰ
َ‫اللّـه‬ allah ‫تُوبُوا‬ bertaubatlah
‫َما لَ ُكم‬ tidak ada bagi ‫ِإلَ ْي ِه‬ Kepadanya
kamu
ْ‫ِّمن‬ dari َّ‫ِإن‬ sesungguhnya
ُ‫ِإلَ ٍه َغ ْي ُره‬ Tuhan selain Dia ‫َربِّى‬ tuhanku
(Allah)
‫ه َُو‬ dia ‫يب‬ ٌ ‫قَ ِر‬
ٌ ‫يب ُم ِج‬ amat dekat (rahmat
Allah)  lagimemperbenarkan
doa hambanya

b. Asbabun nuzul
Tsamud merupakan satu suku terbesar yang telah punah. Mereka adalah keturunan Tsamud
Ibnu Jatsar, Ibnu Iram Ibnu Sam, Ibnu Nuh. Dengan demikian silsilah keturunan mereka
bertemu dengan Ad pada kakek yang sama yaitu Imran.Kaum Tsamud pada mulanya menarik
pelajaran berharga dari pengalaman buruk kaum Ad, karena itu mereka beriman kepada Allah
SWT. Pada masa itulah, merekapun berhasil membangun peradaban yang cukup megah,
tetapi keberhasilan itu menjadikan mereka lengah sehingga mereka kembali menyembah
berhala serupa dengan berhala yang disembah kaum Ad. Ketika itulah Allah mengutus Nabi

6
Shaleh as mengingatkan mereka agar tidak mempersekutukan Allah tetapi tuntunan dan
peringatan beliau tidak disambut baik oleh mayoritas kaum Tsamud.Ayat ini mengandung
perintah yang jelas kepada manusia --langsung maupun tidak langsung-- untuk membangun
bumi dalam kedudukannya sebagai khalifah, sekaligus menjadi alasan mengapa manusia
harus menyembah Allah SWT semata-mata.
c. Tafsir surat Hud ayat 61

            Maksud dari ayat ini, manusia yang dipercaya oleh Allah sebagai khalifah itu bertugas
memakmurkan atau membangun bumi ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh yang
menugaskan (Allah). Atas dasar ini dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan dalam Al-
Qur’an adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan
fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya guna membangun dunia ini sesuai dengan
konsep yang ditetapkan oleh Allah.
            Maksud dari manusia sebagai pemakmur bumi adalah; karena manusia itu diciptakan
dari tanah yang diambil dari bumi, maka sepatutnya manusia yang bahan utamanya adalah
tanah untuk menjaga dan memakmurkannya, sebagai tanda penghargaan atas asal-usul
penciptaan mereka. Dengan kekuasaan yang diberikan kepadanya, manusia harus mampu
menjaga amanah yang diberikan Allah kepada mereka dalam hal-hal yang menyebabkan
bumi itu tetap terjaga dan makmur.
            Atas dasar surat huud 61 ini, Quraish Shihab menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan
fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya, guna membangun dunia ini sesuai dengan
konsep yang ditetapkan Allah. Manusia yang dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-
unsur material (jasmani) dan immaterial (akal dan jiwa). Pembinaan akalnya menghasilkan
ilmu. Pembinaan jiwanya menghasilkan kesucian dan etika, sedangkan pembinaan
jasmaninya menghasilkan keterampilan. Dengan penggabungan unsur-unsur tersebut,
terciptalah mahluk dwidimensi dalam satu keseimbangan, dunia dan akhirat, ilmu dan iman.
Dasar pemikiran di atas tentu saja menuntut umat manusia untuk menempatkan aspek
penguasaan ilmu pengetahuan menjadi penting. Pendidikan dalam hal ini, tidak saja menjadi
rekomendasi Islam yang bersifat normatif-doktriner, tetapi juga menjadi investasi bagi umat
manusia untuk menentukan masa depannya, baik jangka pendek (dunia) maupun jangka
panjang (akhirat).[1]

1 http://surahhuudayat61.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html. tanggal 02 oktober 2015

7
3. Surat Al Baqoroh ayat 201-202

ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ ِ ‫َو ِم ْنهُ ْم َم ْن يَقُو ُل َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي‬
َ ‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬
ِ ‫َصيبٌ ِم َّما َك َسبُوا َوهَّللا ُ َس ِري ُع ْال ِح َسا‬
‫ب‬ َ ‫ُأولَِئ‬
ِ ‫ك لَهُ ْم ن‬
Artinya:
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka" [127].mereka Itulah
orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat
cepat perhitungan-Nya.(Q.S. Al-Baqarah:201-202)

a. Mufrodat dan Arti

QS. Al Baqarah Ayat 201


Arti Mufrodat Arti Mufrodat
dunia ‫ٱل ُّد ۡنيَا‬ Dan diantara mereka ‫َو ِم ۡنهُم‬
kebaikan ‫َح َسنَة‬ orang ‫َّمن‬
akhirat ‫ٱأۡل ٓ ِخ َر ِة‬ berkata ‫يَقُو ُل‬
Dan lindungilah
‫َوقِنَا‬ Tuhan Kami ‫َربَّنَٓا‬
kami
siksa َ ‫َع َذ‬
‫اب‬ Berilah Kami ‫َءاتِنَا‬
api neraka ِ َّ‫ٱلن‬
‫ار‬ di ‫فِي‬

QS. Al Baqarah Ayat 202


Arti Mufrodat Arti Mufrodat
ٓ
usahakan ْ ‫َك َسب‬
‫ُوا‬ Mereka itulah َ ‫ُأوْ ٰلَِئ‬
‫ك‬
Dan Allah ُ ‫َوٱهَّلل‬ orang-orang ۡ‫لَهُم‬
sangat cepat ‫َس ِري ُع‬ yang mendapat bagian ‫صيب‬ ِ َ‫ن‬
perhitungannya ِ ‫ۡٱل ِح َسا‬
‫ب‬ daripada yang mereka ‫ِّم َّما‬

b. Asbabun nuzul
Pada saat itu salah satu dari suku bangsa Arab apabila sampai ke tempat wukuf mereka
berdoa: “Ya Allah, semoga Engkau menjadikan tahun ini tahun yang banyak turun hujan,
tahun kemakmuran yang membawa kebaikan dan kemajuan”.Mereka sama sekali tidak
pernah menyebut-nyebut kehidupan akhirat. Sehubungan dengan itu Allah SWT menurunkan
ayat ke-200 sebagai petunjuk bagi mereka tentang bagaimana dan ucapan apakah yang
harus diucapkan dalam memanjatkan doa kepada Allah SWT. Sesudah turunnya ayat ini
kaum muslimin memanjatkan doa dengan apa yang telah diajarkan oleh al-Qur’an
sebagaimana yang tersebut pada ayat ke-201, yang kemudian ditegaskan lagi oleh Allah
SWT dengan turunnya ayat ke-202. Mulai saat itulah orang-orang Muslim memanjatkan doa

8
dengan memohon kebaikan di dunia dan di akhirat, tidak hanya kebaikan di dunia dengan
melupakan akhirat.[2]

c. Tafsir Al Qur’an Surat Al Baqarah Ayat 201


1) Tafsir Ibnu Katsir
      Al Qasim Abu Abdur Rahman mengatakan, “Barangsiapa yang dianugerahi hati yang
suka bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir, dan diri yang sabar, berarti ia telah
diberikan kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta dilindungi dari adzab neraka, oleh
karena itu, sunnah Rasulullah SAW menganjurkan doa tersebut”.[3]
2) Tafsir Jalalain
      Dalam kitab Jalalain dijelaskan bahwa maksud ayat (dan diantara mereka ada pula yang
berdoa, “Ya Tuhan Kami. Berilah kami (di dunia kebaikan), artinya nikmat, (di akhirat
kebaikan) yakni surga, (dan peliharalah kami dari siksa neraka”), yakni dengan tidak
memasukinya. Ini merupakan lukisan tentang keadaan orang-orang musyrik dan keadaan
orang-orang beriman, yang tujuannya ialah supaya kita mencari dua macam kebaikan di
dunia dan akhirat, yang telah dijanjikan akan diperoleh pahala dari sisi Allah Swt.[4]
3) Tafsir Al Maraghi
      Dalam kitab al Maraghi dijelaskan bahwasanya yang dimaksud dengan kebaikan di dunia
yaitu kesehatan, wanita atau istri yang sholehah, anak-anak yang berbakti, ilmu serta
pengetahuan. Sedangkan kebaikan di akhirat yang dimaksud adalah surga atau ru’yatillah
ta’ala pada hari kiamat.
4) Tafsir al Misbah
      Sebagian manusia ada yang diberi petunjuk oleh Allah sehingga, dengan sepenuh hati,
mereka memohon kebaikan dunia dan akhirat serta memohon kepada Allah agar dijauhi siksa
api neraka.

d. Tafsir Al Qur’an Surat Al Baqarah Ayat 202


1) Tafsir Jalalain
      (“Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian”), maksudnya pahala (dari), artinya
disebabkan (apa yang mereka usahakan), yakni amal mereka dari haji dan doa (“dan Allah
sangat cepat perhitungan-Nya”). Menurut keterangan sebuah hadis, Allah SWT
melakukan hisab atau perhitungan bagi seluruh makhluk dalam tempo yang tidak lebih dari
setengah hari waktu dunia.
2) Tafsir al Misbah
Maka kepada mereka itu akan diberi ganjaran sesuai dengan apa yang mereka lakukan,
melalui doa-doa dan pendekatan diri kepada Allah. Dan Allah SWT akan memberi ganjaran
kepada mereka yang berhak mendapatkannya, karena dia sangat cepat perhitungan dan
balasan-Nya.

2 HR. Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas.


3 Kitab Tafsir Ibnu Katsir juz 2, hlm. 396 - 397
4 Kitab Tafsir Jalalain, hlm. 32

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam sangat mementingkan pendidikan. Individu – individu peserta didik  yang beradab
akan terbentuk jika kita dapat mewujudkan sistem pendidikan yang baik dan
berkualitas dan pada akhirnya akan memunculkan kehidupan sosial yang bermoral.
Al – Qur`an dan Al – Hadits pun telah menjelaskan beberapa dalil berkenaan dengan
kewajiban  pelaksanaan pendidikan, tujuan dari pendidikan itu sendiri, bagaimana metode
pendidikan yang benar serta berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan.
Sesuai dengan tujuan pendidikan yang kita bahas dalam makalah ini dan korelasinya
dengan salah satu ayat dalam al – Qur`an maka kami menyimpulkan bahwa tujuan
pendidikan yang tersirat dalam ayat ayat di atas, bahwa pada hakikatnya adalah untuk
mencapai kebaikan di dunia serta tidak meninggalkan kebaikan di akhirat kelak. serta tujuan
pendidikan yaitu untuk menyiapkan peserta didik agar mampu menjadi sebaik – baik umat
yang mampu dalam mengerjakan amar ma`ruf nahi munkar, sehingga dengan begitu para
peserta didik akan bermanfaat bagi seluruh umat pada umumnya dan kehidupan sosial yang
bermoral pun akan tercapai.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mustafa Al-Maragi. Tafsir Al-Maragi. Semarang: PT. Karya Toha Putra. 1993. hlm.
282-284
https://yodhafashion.wordpress.com/2015/04/11/ makalah-tafsir-ayat-tarbawi-ii-tujuan
pendidikan-qs-ali-imran-3-138-139-qs-al-fath-48-49-qs-alhajj-22-41-qs-hud-1161/
http://surahhuudayat61.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html. tanggal 02 oktober
2015. Jam 09.06

11

Anda mungkin juga menyukai