Disusun Oleh :
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
PADA Ny.R UK 16-17 MINGGU DENGAN MUAL MUNTAH
DI PMB DINCE SAFRINA KOTA PEKANBARU
Disusun Oleh :
Nama : SITI MUNAWAROH
NIM : 22111016
Pekanbaru, 02 Desember 2022
Menyetuhui
Preceptor
Hj. DINCE SAFRINA, SST, Bd, MKM Rita Afni, SST, Bd, M.Kes
NIP : 196501121985122001
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
PADA Ny.R UK 16-17 MINGGU DENGAN MUAL MUNTAH
DI PMB DINCE SAFRINA KOTA PEKANBARU
Disusun Oleh :
Nama : SITI MUNAWAROH
NIM : 22111016
Pekanbaru, 02 Desember 2022
Menyetuhui
Preceptor
Hj. DINCE SAFRINA, SST, Bd, MKM Rita Afni, SST, Bd, M.Kes
NIP : 196501121985122001
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Komprehensif yang berjudul “Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny. R Usia
Kehamilan 16-17 minggu dengan mual muntah Di PMB Dince Safrina Kota
Pekanbaru”. Dalam kesempatan ini penulis menghanturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen pengampu Ibu Rita Afni, SST, Bd,
M.Kes dan bu Hj. Dince Safrina, SST, Bd, MKM sebagai preseptor klinik yang telah
membimbing selama ini. Penulis juga mengakui bahwa dalam proses penulisan
makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki. Dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dikemudian hari. Akhirnya penulis berharap, makalah
ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Dan dapat memberikan kontribusi yang
positif serta bermakna dalam proses perkuliahan Praktik Klinik Kebidanan. Amin.
Penulis
DAFTAR P
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 Latar belakang..........................................................................................
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum............................................................................
1.2.2 Tujuan khusus...........................................................................
1.3 Tempat dan Waktu ..................................................................................
1.4 Gambaran Kasus......................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Bahaya mual muntah yang berlebihan bagi ibu hamil yaitu dapat
mengakibatkan penurunan berat badan sampai 5%. Kondisi ini dapat memicu terjadi
dehidrasi atau kondisi kekurangan cairan sehinggga membahayakan ibu serta janin.
Penulis melakukan pengumpulan data dengan Teknik wawancara,pengkajian fisik
pada Ny. R dan didapatkan hasil Ny. R umur 28 tahun G1P0A0H0 usia kehamilan
16-17 minggu. Pengambilan kasus ini dilakukan di PMB Hj. Dince
safrina,SST,MKM. Kota pekanbaru. Asuhan yang telah diberikan selanjutnya di
dokumentasikan dengan metode SOAP.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur
(ovum) dan sel mani (spermatozon). ( Sastrawinata, 1983 : 100).
2. Tiap kehamilan harus ada spermatozon, ovum, pembuahan ovum (konsepsi)
dan nidasi hasil konsepsi (Winkjosastro, 2007 : 55).
3. Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi yaitu
ovum, spematozoa, konsepsi, dan nidasi (Depkes RI, 1992 : 30).
2. Tanda-tanda kemungkinan
3. Tanda-tanda pasti
1. Uterus
2. Serviks Uteri
Serviks uteri karena hormone estrogen mengalami hipervaskularisasi
maka konsistensi serviks menjadi lunak, kelenjar-kelenjar di serviks akan
berfungsi lebih dan mengeluarkan sekresi lebih banyak. (Winkjosastro, 2007 :
94).
4. Ovarium
5.Payudara/mammae
6. Sirkulasi Darah
7. Sistem Respirasi
8. Tractus Digestivus
9. Tractus Urinarius
10. Kulit
d. Kram perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal
ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena
adanya pertumbuhan dan pembesaran dari Rahim dimana otot dan
ligamen merenggang untuk menyokong Rahim.
2. Trimester II
a. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini
sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan
terasa kembung dan tidak nyaman.
b. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat Rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi
otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
c. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal
ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim
yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit
dan bersifat tidak menetap
3. Trimester III
a. Sakit pada tubuh bagian belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormone progesteron.
c. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandungan kemih ibu hamil.
d. Masalah tidur
Setelah perut besar, bayi akan sering menendang di malam hari
sehingga merasa kesulitan untuk tidur nyenyak.
1. Trimester I
a. Perdarahan pervaginam
b. Hyperemesis gravidarum
Mual dan muntah merupkaan hal yang normal, terlebih di fase ini.
Tapi kalau mual dan muntah membuat seorang wanita jadi
terdehidrasi, maka itu bisa menjadi tanda bahaya kehamilan dan si
ibu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen
dan HCG dalam serum.
c. Demam tinggi
d. Konjungtiva pucat
2. Trimester II
a. Demam tinggi
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik (Pusdiknakes, 2003). Jika bayi tidak bergerak seperti biasa
dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak
adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.
c. Pendarahan
Pendarahan vagina biasanya merupakan tanda peringatan
pertama. Keguguran pada trimester kedua (sebelum 20 minggu)
dapat disebabkan oleh beberapa factor berbeda, yang dapat
meliputi: septum uterus, serviks terbuka terlalu cepat, penyakit
autoimun, dan kelainan kromoson janin.
3. Trimester III
a. Ketuban pecah
b. Perdarahan
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik (Pusdiknakes, 2003). Jika bayi tidak bergerak seperti biasa
dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak
adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.
f. Konjungtiva pucat
g. Demam tinggi
h. Kejang
2. Nutrisi
3. Eliminasi
4. Aktivitas
Senam hamil dianjurkan pada ibu hamil normal dan dapat dimulai
pada usia kehamilan 28 minggu. Latihan fisik ini akan meningkatkan
kesehatan, membentuk sikap yang tenang dan baik serta mekanika tubuh
yang baik selama dan setelah kehamilan (Depkes RI, 1992 : 106).
Letih adalah gejala awal pada kehamilan. Apabila tubuh telah terbiasa
dengan kehamilan dan ibu terbiasa dengan lingkup kerja dan istirahat,
gejala ini akan berkurang. Selama kehamilan trimester pertama sebagian
besar ibu merasakan bahwa tidur siang sangat membantu. Kongesti darah
pada pelvik dan tungkai berkurang, kerja jantung berkurang dan stress
yang dirasakan oleh ibu hamilpun berkurang (Hamilton, 1995 : 84).
6. Kebutuhan seksual
Seksual pada akhir kehamialn juga lebih baik ditinggalkan (14 hari
menjelang persalinan) karena kadang-kadang menimbulkan infeksi pada
persalinan dan nifas, dapat memecah ketuban, disamping itu mani
mengandung prostaglandin yang dapat menimbulkan kontraksi uterus
(Manuaba, 1998 : 97).
7. Imunisasi Vaksinasi
8. Pemberian obat-obatan
1. Pengertian Batuk
2. Penyebab Batuk
Baik batuk berdahak atau kering pada ibu hamil, memang tidak
bisa dilihat dari satu faktor penyebab saja. Ada beberapa hal yang bisa
menjadi pemicu batuk pada ibu hamil, di antaranya adalah:
a). alergi
Menurut studi dari The University of Texas at Austin, penyebab
batuk pada ibu hamil yang paling sering terjadi adalah alergi.
Jika Moms mengalami alergi, paparan terhadap alergen dapat
menyebabkan iritasi pada saluran udara dan menyebabkan batuk
terjadi.
Alergi tersebut juga bisa terjadi karena terpapar polutan udara,
seperti kabut asap, gas iritan atau asap tembakau. Hal ini dapat
mengiritasi bagian belakang tenggorokan dan menyebabkan
batuk. Maka dari itu, apabila ibu memiliki alergi tertentu yang
sering terjadi sebelum hamil, sebaiknya perhatikan agar
menjauhi alergen. Ditambah lagi, ibu hamil tentunya tidak boleh
terpapar asap rokok karena dapat membahayakan janin.
4. Pencegahan batuk
Dilansir dari laman Baby Centre, berikut ini pencegahan batuk pada ibu
hamil yang bisa Moms lakukan, yaitu:
Mual dan muntah atau dalam bahasa medis disebut emesis gravidarum
atau morning sickness merupakan suatu keadaan mual yang terkadang
disertai muntah (frekuensi kurang dari 5 kali). Selama kehamilan sebanyak
70-85% wanita mengalami mual muntah (Wegrzyniak, dkk, 2012). Dari hasil
penelitian Lecasse (2009) dari 367 wanita hamil, 78,47% mual muntah terjadi
pada trimester pertama, dengan derajat mual muntah yaitu 52,2% mengalami
mual muntah ringan, 45,3% mengalami mual muntah sedang dan 2,5%
mengalami mual muntah berat. Pada trimeter dua, 40,1% wanita masih
mengalami mual muntah dengan rincian 63,3% mengalami mual muntah
ringan, 35,9% mengalami mual muntah sedang dan 0,8% mengalami mual
muntah berat. (Irianti, dkk 2014).
Ada banyak hal yang bisa membuat merasa mual atau muntah.
Penyebab muntah dan mual yang sering terjadi antara lain:
a. Farmakologi
1) Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan adalah
memberikan tablet vitamin B6 1,5 mg/hari untuk meningkatkan
metabolisme serta mencegah terjadinya enchepalopaty.
2) Ondansentron 10 mg pada 50 ml intravena memiliki efektifitas
yang hampir sama untuk mengurangi hiperemesis gravidarum
dengan pemberian antiistamin Promethazine 50 mg dalam 50
ml intravena. Studi Ferreira (2010) menunjukkan bahwa tidak
terjadi efek teratogenik akibat penggunaan Ondansentron.
(Irianti, 2014).
3) Bila perlu berikan 10 mg doksilamin dengan 10 mg vitamin B6
hingga 4 tablet/hari(misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1 tablet
saat pagi dan 1 tablet saat siang).
4) Bila belum teratasi tambahkan demenhidrinat 50-100 mg per
oral atau supositoriaberikan 4-6 kali sehari (maksimal 200
mg/hari bila meminum 4 tablet doksilamin/piridoksin) atau
prometazin 5-10 mg 3-4 kali sehari per oral atau supositoria
(Kemenkes., 2016).
b. Non Farmakologi
1) Melakukan pengaturan pola makan yaitu dengan memodifikasi
jumlah dan ukuran makanan. Makan dengan jumlah kecil dan
minum cairan yang mengandung elektrolit atau suplemen lebih
sering. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dapat
mengurangi mual dan melambatkan aktivitas gelombang
dysrhytmic pada lambung terutama pada trimester pertama
dibandingkan dengan 12 makanan yang didominasi oleh
karbohidrat atau lemak.
2) Menghindari ketegangan yang dapat meningkatkan stress dan
mengganggu istirahat tidur.
3) Meminum air jahe dapat mengurangi mual dan muntah secara
signifikan karena dapat meningkatkan mortilitas saluran cerna,
yaitu dengan menggunakan 1gr jahesebagai minuman selama 4
hari.
4) Melakukan akupuntur atau hypnosis yang dapat menurunkan
mual dan muntah secara signifikan.
5) Menghindari mengkonsumsi kopi/kafein, tembakau dan rokok,
karena selain dapatmenimbulkan mual dan muntah juga dapat
memiliki efek yang merugikan untuk embrio, serta
menghambat sintesis protein (Irianti, dkk, 2014: 58)
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. SUBJEKTIF
1. BIODATA
Nama Ibu : Ny.R Nama suami : Tn.M
Umur : 28 Tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Smk Pendidikan : Smk
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Palas
No. Telp : 0813-7714-xxxx
Penanggung Jawab : Suami
4. RIWAYAT PERKAWINAN
Perkawinan ke :1 Usia saat kawin : 27 tahun
Lama perkawinan : ±1 tahun
d) Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam/hari
Tidur malam : 5-6 jam/hari
Masalah : Tidak ada masalah
e) Psikososial
Penerimaan klien terhadap kehamilan ini :
-Ibu mengatakan suami, orang tua, dan keluarga sangat mendukung kehamilan ibu.
A. OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Sikap tubuh : Lordosis
d. BB Sebelum Hamil : 62 kg
e. BB Sekarang : 64 kg
f. TB : 157 cm
g. IMT : 25,1 overweigh ( kenaikan bb 7- 11,5 kg selama hamil)
h. LILA : 29 cm
i. TTV : TD : 130/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 37,2 ◦C
P : 20 x/menit
j. Rambut/kepala : Bersih, tidak ada teraba benjolan , rambut bersih dan rontok
k. Mata :Sklera tidak ikterik, Konjungtiva tidak pucat, ibu tidak
menggunakan alat bantu untuk melihat.
l. Muka : tidak ada edema, tidak ada hiperpigmentasi
m. Hidung : tidak ada pembengkakan, tidak ada secret yang keluar
n. Mulut : bersih, tidak ada caries, tidak ada stomatitis
o. Telinga : bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada cairan yang
keluar,tidak ada penumpukan serumen.
p. Leher :tidak ada pembesaran pada vena jugolaris, tidak ada pembesaran
pada kelejar tiroid
q. Payudara : simetris, bersih, putting menonjol, areola mammae mengalami
hiperpigmentasi
r. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak tampak ada striae dan linea
tampak nigr
s. Palpasi : Ball (+)
t. Tfu : 13 cm
u. TBJ : belum terhitung
v. DJJ : belum teraba
w. Ekstremitas : tidak ada varises dan edema
x. Refleks Patella : kanan(+) kiri (+), gerakan normal
y. Akral : tidak pucat, hangat
z. Anogenetalia :
- Genetalia : ibu mengatakan tidak ada varises, tidak ada keputihan.
- Anus : ibu mengatakan tidak ada wasir (hemoroid)
2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hb : 12,3 gr/dL
b. Sifilis : -
c. Hiv/ aids : -
d. Protein urin : -
e. Golongan darah :
C. ASSESMENT
Ibu : G1P0A0H0 usia kehamilan 16-17 minggu , keadaan umum ibu baik
Janin : janin hidup,keadaan umum janin baik
Masalah : Mual Muntah dan Batuk
B. PLAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum ibu baik di lihat dari
pemeriksaan TTV dalam batas normal, dan keadaan umum janin baik.
2. Memberitahu ibu alasan keluhan mual muntah ini sering terjadi di trimester 1 dan ibu
sekarang memasuki trimester 2 awal maka hal tersebut merupakan masa peralihan. Tetapi
hal ini merupakan hal yang normal atau fisiologis. Cara mengurangi rasa mual muntah
tersebut ibu bisa makan dengan porsi yang sedikit tetapi sering dan juga hindari hal yang
membuat ibu mual.
3. Memberitahu ibu alasan keluhan batuk yang ibu rasakan akhir ini karena Saat masa
kehamilan akan banyak perubahan yang terjadi di dalam tubuh, termasuk sistem
kekebalan tubuh. Hal inilah yang dapat menyebabkan flu atau batuk pada ibu hamil.
menurut American Pregnancy Association, gangguan kesehatan ini umumnya tidak
berbahaya untuk janin yang dikandung. Hanya saja, ibu dapat merasa lelah dan
lemas.
4. Memberitahu ibu mengenai hasil deteksi dini ditemukan skor ibu normsl dalam kategori
resiko rendah dalam kehamilannya, artinya ibu dapat melahirkan di Bidan.
5. Memberitahu ibu mengenai hasil indeks masa tubuh (imt) ditemukan 25,1 kg/m2 dalam
kategori overweight,artinya kenaikan berat badan ibu dalam masa kehamilan 7-11,5 kg.
6. Memberitahu ibu untuk mengatur pola makan, karenakan ibu termasuk kategori overweight
di mana ibu harus makan makanan yang tidak mengandung tinggi gula,sarapan dengan
nutrisi cukup, makan makanan yang berserat ( sayur hijau, buah-buahan,lauk pauk) serta
minum air putih 8 gelas / hari.
7. Mengajarkan dan memberitahu ibu tentang posisi tidur yang baik dengan tidak terlalu sering
tidur terlentang karna bisa menyebabkan dapat menimbulkan tekanan pada pembuluh darah
besar dan berisiko menghambat alirah darah ke janin.Tidur dalam posisi terlentang juga
berisiko menurunkan aliran darah balik pada Bumil, yang dapat menyebabkan beberapa
keluhan seperti pusing, sesak napas, dan jantung berdetak lebih cepat.
8. Menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring kiri karena dapat meningkatkan aliran
darah ke plasenta, sehingga janin akan memperoleh aliran darah dengan optimal. Selain itu,
posisi ini dapat mencegah rahim menekan organ hati yang terletak di bagian kanan perut
9. Menjelasan kepada ibu tentang apa saja tanda bahaya pada ibu hamil, yaitu ibu yang mual
muntah terus menerus, perdarahan dari jalan lahir,bengkak tangan/kaki/ wajah di sertai
pusing dan kejang, Gerakan janin berkurang/tidak ada, ketuban pecah sebelum waktunya,
jika ibu mengalami hal tersebut maka segara ke palayanan Kesehatan terdekat.
10. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau di saat usia
kehamilan 28mg/trimester 3 atau jika ibu merasakan ada keluhan dan ada tanda-tanda
bahaya pada ibu hamil.
BAB VI
PEMBAHASAN
Di dapatkan dari data objektif, ibu mengatakan mual muntah pada pagi hari
sebanyak 2-3 kali setiap bangun tidur. Hal ini termasuk hal yang fisiologis atau
normal karena adanya pengaruh hormon estrogen, hormon estrogen akan lebih
meningkat di saat masa hamil, hal ini yang memancing peningkatan keasaman
lambung, akibatnya ibu sering mual. Cara mengurangi rasa mual muntah tersebut
ibu bisa makan dengan porsi kecil dan frekuensi sering, lalu mengkonsumsi air
jahe dengan menggunakan 1gr jahe sebagai minuman yang di konsumsi selama 4
hari lalu ibu bisa melakukan akupuntur atau hypnosis yang dapat meredakan
mual muntah dan menghindari ketegangan atau cemas . serta ibu mengatakan
batuk hal ini merupakan hal yang normal pada masa kehamilan karena adanya
perubahan sistem kekebalan tubuh. Hal inilah yang dapat menyebabkan flu
atau batuk pada ibu hamil. menurut American Pregnancy Association,
gangguan kesehatan ini umumnya tidak berbahaya untuk janin yang
dikandung. Hanya saja, ibu dapat merasa lelah dan lemas.(Debora gracia
dan amelia puteri.2020)
Pada pemeriksaan head to toe didapatkan hasil tinggi badan ibu 157 cm.
Tinggi badan ibu diatas 145 cm tidak memiliki faktor resiko panggul sempit,
sehingga kemungkinan persalinan normal dapat terjadi (Kemenkes, 2016). Dari
hasil anamnesis berat badan ibu sebelum hamil yaitu 62 kg.
Pada pengukuran LILA ibu didapat hasil 29 cm dan hasil pengukuran tersebut
termasuk kategori normal dengan nilai. Ibu hamil dengan ukuran LILA > 33
beresiko 11 kali lebih kecil terkena preeklamsi ( PR = 0,091,95% CI =
0,0120,676). Kesimpulan : LILA tidak menjadi faktor resiko utama terajdinya
preeklamsi.
Dari perhitungan Indek Masa Tubuh (IMT), IMT ibu sebelum hamil
didapatkan hasil 25,1/cm. Untuk IMT 25,1kg/cm termasuk dalam kategori
overweight dan penambahan berat badan ibu disarankan dengan 7- 11,5 kg)
(Ariyani, 2013). Anjuran penambahan berat badan hamil berdasarkan IMT pra
hamil menurut IOM adalah: IMT <18,5kg/m2 penambahan berat badan 28-40
pound (setaran dengan 12,6-18 kg), IMT 18,5-24,9 kg/m2 dengan penambahan
berat badan 25-35 pound (setaran dengan 11,25-15,75kg), IMT 25-29,9 kg/m2
dengan penambahan berat badan 15-25 pound (setaran dengan 6,75-11,25kg) dan
IMT 30 kg/m2 dengan penambahan berat badan 11-20 pound (setaran dengan
4,95-9kg) (Ariyani, 2013). Pada Ny.R penambahan berat badan ibu dari sebelum
hamil sampai pemeriksaan kehamilan terakhir yaitu 2 kg, sehingga dapat
disimpulkan penambahan berat badan Ny.R selama kehamilan sudah sesuai
dengan yang dianjurkan.
Kebutuhan nutrisi yang diperlukan bagi ibu hamil yang mengalami mual
muntah harus lebih banyak seperti kebutuhan energi 300-500 kal lebih banyak,
kebutuhan energi 30 gr, kebutuhan lemak, kebutuhan vitamin untuk metabolisme
karbohidrat dan protein, dan garam dan mineral seperti (kalsium/garam dapur,zat
besi dan fosfor) ( Depkes RI, 1992:97-102). kebutuhan nutrisi dan hidrasi
dengan minum air putih lebih banyak, mengonsumsi makanan dengan kaya
karbohidrat untuk menghilangkan mual dan muntah, seperti biskuit, nasi, mi,
kentang, pasta, dan roti, makanan yang tinggi protein (ikan, tahu, tempe, daging,
ayam) makanan tinggi serat (sayuran hijau :bayam,brokoli,wortel) buah buahan
dan hindari mengkonsumsi makanan dan minumam yang tinggi gula agar
kenaikan berat badan selama hamil terkontrol. dan makan secara teratur dengan
porsi sedikit tetapi sering .
Tanda bahaya yang perlu di waspadai pada ibu hamil trimester II yaitu
demam tinggi yang lebih dari 38 derajat selama kehamilan bisa jadi merupakan
tanda infeksi, pergerakan janin yang berkurang biasanya bulan ke 5-6 bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika bayi tidak bergerak maka dinakan
iufd(intra uterine fetal death).perdarahan dari jalan lahir, ketuban pecah dini ini
dapat menyebabkan kelahiran prematur. Jika ibu mendapatkan masalah diatas
maka ibu harus segara ke palayanan kesehatan/bidan terdekat untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Carter, D & Kostaras, X. 2005. Psychiatric disorders in pregnancy. BCMJ, Vol. 47,
No. 2, March 2005, page(s) 96-99.
Mental health problems and pregnancy. (2020, December 2). nhs.uk. Retrieved 27
April 2022, from
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGD: Jakarta.
Pusdiknakes, RI .1992. Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dalam konteks keluarga.
Jakarta : Depkes RI