Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


PADA Ny.R UK 16-17 MINGGU DENGAN MUAL MUNTAH
DI PMB DINCE SAFRINA KOTA PEKANBARU

Disusun Oleh :

NAMA : SITI MUNAWAROH


NIM : 22111016

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM
PROFESI STIKES HANGTUAH PEKANBARU
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
PADA Ny.R UK 16-17 MINGGU DENGAN MUAL MUNTAH
DI PMB DINCE SAFRINA KOTA PEKANBARU

Disusun Oleh :
Nama : SITI MUNAWAROH
NIM : 22111016
Pekanbaru, 02 Desember 2022

Menyetuhui
Preceptor

Preceptor Klinik Preceptor Akademik

Hj. DINCE SAFRINA, SST, Bd, MKM Rita Afni, SST, Bd, M.Kes
NIP : 196501121985122001
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
PADA Ny.R UK 16-17 MINGGU DENGAN MUAL MUNTAH
DI PMB DINCE SAFRINA KOTA PEKANBARU

Disusun Oleh :
Nama : SITI MUNAWAROH
NIM : 22111016
Pekanbaru, 02 Desember 2022

Menyetuhui
Preceptor

Preceptor Klinik Preceptor Akademik

Hj. DINCE SAFRINA, SST, Bd, MKM Rita Afni, SST, Bd, M.Kes
NIP : 196501121985122001

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Komprehensif yang berjudul “Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny. R Usia
Kehamilan 16-17 minggu dengan mual muntah Di PMB Dince Safrina Kota
Pekanbaru”. Dalam kesempatan ini penulis menghanturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen pengampu Ibu Rita Afni, SST, Bd,
M.Kes dan bu Hj. Dince Safrina, SST, Bd, MKM sebagai preseptor klinik yang telah
membimbing selama ini. Penulis juga mengakui bahwa dalam proses penulisan
makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki. Dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dikemudian hari. Akhirnya penulis berharap, makalah
ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Dan dapat memberikan kontribusi yang
positif serta bermakna dalam proses perkuliahan Praktik Klinik Kebidanan. Amin.

Pekanbaru, 02 Desember 2022

Penulis

DAFTAR P
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 Latar belakang..........................................................................................
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum............................................................................
1.2.2 Tujuan khusus...........................................................................
1.3 Tempat dan Waktu ..................................................................................
1.4 Gambaran Kasus......................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................

2.1 Konsep dasar Kehamilan.........................................................................


2.2 Tanda Dan Gejala Kehamilan..................................................................
2.3 Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Pada Wanita Hamil..........................
2.4 Ketidaknyamanan Selama Masa Kehamilan ..........................................
2.5 Tanda bahaya dalam kehamilan..............................................................
2.6 Kebutuhan Fisik Ibu Hamil.....................................................................
2.7 Konsep dasar Batuk ................................................................................
2.8 Konsep dasar Mual muntah.....................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS.............................................................................
BAB VI PEMBAHASAN....................................................................................
BAB V PENUTUP...............................................................................................
5.1 kesimpulan .........................................................................................
5.2 saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Depkes RI (2016), kehamilan adalah suatu proses pembuahan
dalam rangka melanjutkan yang terjadi secara alami menghasilkan janin yang
tumbuh di rahim ibu. Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari
tahap konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 38
minggu - 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan
dibagi dalam 3 Trimester yaitu Trimester I mulai dari konsepsi sampai 12
minggu, Trimester II >12 minggu sampai 28 minggu, Trimester III >28
minggu sampai 42 minggu. Selama proses kehamilan berlangsung tidak
menutup kemungkinan untuk seorang ibu akan mengalami masalah tanda
bahaya kehamilan yang dapat berpengaruh pada proses kehamilannya
maupun proses persalinannya apabila usia kehamilan sudah memasuki aterm
37-40 minggu (Saifuddin, 2014).
Angka kematian ibu (AKI) Dari data Kementerian Kesehatan
menunjukkan terdapat 6.856 jumlah kematian ibu tahun 2021, meningkat dari
sebelumnya 4.197 kematian ibu tahun 2019 dan tahun 2022 mencapai 207 per
100.000 KH berada diatas target Renstra yaitu 190 per 100.000 KH
Provinsi Riau merupakan salah satu penyumbang AKI yang tidak
terlalu banyak yaitu 31 orang kematian ibu hamil, 35 orang kematian ibu
bersalin, dan 59 orang kematian ibu nifas. Jumlah AKI di Kota Pekanbaru
pada tahun 2019 juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu
sebanyak 13 orang.
Angka kematian bayi (akb), berdasarkan data Bank Dunia, angka
kematian bayi neonatal (usia 0-28 hari) Indonesia sebesar 11,7 dari 1.000
bayi lahir hidup pada 2021. Artinya, terdapat antara 11 sampai 12 bayi
neonatal yang meninggal dari setiap 1.000 bayi yang terlahir hidup
Pada provinsi riau, kematian neonatal di kabupaten/kota di riau pada
tahun 2020 terbanyak terdapat pada kota pekanbaru sebanyak 116 orang dan
pada di seluruh provinsi riau kurang lebih sebanyak 494 per 100.000
penduduk
Angka kejadian mual muntah dalam kehamilan berdasarkan data
World Health Organization (WHO, 2015) memperkirakan bahwa sedikitnya
14% dari semua wanita hamil yang mengalami mual muntah, angka kejadian
mual muntah dalam kehamilan di Indonesia yang didapatkan dari 2.203
kehamilan yang dapat diobservasi
Dalam menjaga Kesehatan ibu dan janin tenaga kesehatan dan ibu
berupaya untuk memperhatikan kondisi nya selama hamil yaitu dengan rutin
memeriksakan kehamilan nya ke pelayanan Kesehatan dengan di lakukan :
timbang berat badan, tinggi badan,lila, hb, mengukur janin, cek imunisasi,
mengkonsumsi tablet tambah darah.(kemenkes direktorat promosi Kesehatan
dan pemberdayaan masyarakata.2014)

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik mengambil judul


laporan kasus “Asuhan kebidanan pada ny. R uk 16-17 mg dengan mual
muntah “di pmb dince safrina pekanbaru.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. R di PMB Dince


Safrina Kota Pekanbaru.

1.2.2 Tujuan khusus


a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif pada Ny.R di PMB Dince
Safrina Kota Pekanbaru. 
b. Mampu melakukan pengkajian data objektif pada Ny.R di PMB Dince
Safrina Kota Pekanbaru. 
c. Mampu melakukan assessmen pada Ny.R di PMB Dince Safrina Kota
Pekanbaru. 
d. Mampu melakukan penatalaksaan pada Ny.R di PMB Dince Safrina Kota
Pekanbaru. 
e. Mampu melakukan pendokumentasian secara SOAP pada Ny.R di PMB
Dince Safrina Kota Pekanbaru.
1.3 Tempat dan Waktu
Pengambilan kasus dilakukan di ruang periksa kehamilan PMB Dince Safrina
Kota Pekanbaru dengan menerapkan asuhan kebidanan yang dilakukan pada
tanggal 02 Desember 2022.

1.4 Gambaran Kasus

Bahaya mual muntah yang berlebihan bagi ibu hamil yaitu dapat
mengakibatkan penurunan berat badan sampai 5%. Kondisi ini dapat memicu terjadi
dehidrasi atau kondisi kekurangan cairan sehinggga membahayakan ibu serta janin.
Penulis melakukan pengumpulan data dengan Teknik wawancara,pengkajian fisik
pada Ny. R dan didapatkan hasil Ny. R umur 28 tahun G1P0A0H0 usia kehamilan
16-17 minggu. Pengambilan kasus ini dilakukan di PMB Hj. Dince
safrina,SST,MKM. Kota pekanbaru. Asuhan yang telah diberikan selanjutnya di
dokumentasikan dengan metode SOAP.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dasar kehamilan

1. Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur
(ovum) dan sel mani (spermatozon). ( Sastrawinata, 1983 : 100).
2. Tiap kehamilan harus ada spermatozon, ovum, pembuahan ovum (konsepsi)
dan nidasi hasil konsepsi (Winkjosastro, 2007 : 55).
3. Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi yaitu
ovum, spematozoa, konsepsi, dan nidasi (Depkes RI, 1992 : 30).

2.2 Tanda dan Gejala Kehamilan

1. Tanda-tanda tidak pasti

Tanda-tanda tidak pasti menurut S Ibrahim, 1993:76-78 adalah sebagai


berikut :

a. Tidak Datang Bulan (Amenorrhoe)

Semua wanita hamil akan mengalami amenorrhoe, tetapi amenorrhoe


ini terjadi pula pada keadaan yang lain, misalnya : pergantian lingkungan,
gangguan emosi, penyakit khronis, seperti : tuberculosa,anemia,
gangguan pekerjaan ovarium/endocrine secretie, juga dipengaruhi
perubahan iklim. Terkadang pada kehamilan terjadi pengeluaran darah
sedikit yang disangka menstruasi.Perdarahan ini disebabkan karena
implantasi dari ovum ke dalam decidua

b. Perubahan buah dada

Setiap wanita hamil akan mengalami perubahan buah dada. Tetapi


bisa juga perubahan buah dada disebabkan oleh tumor/cyste

c. Perasaan mual di waktu pagi (morning sickness)

Sebagian wanita hamil kira-kira 50 % atau lebih,menderita perasaan


mual di waktu pagi terutama pada kehamilan pertama kali. Namun
keadaan seperti ini bisa terjadi pada penyakit lain, seperti hepatitis,
malaria ulcus ventricule

d. Sering buang air kemih


Umumnya pada bulan ke dua kehamilan, wanita itu akan sering buang
air kemih, berhubung uterus yang membesar dan akan keuar dari PAP
yang menekan kandung kemih. Keadaan ini tidak menjadi tanda pasti
sebab dapat juga dikarenakan ada gangguan pada kandung kemih yang
menyebabkan volume menjadi lebih kecil dan menimbulkan rangsangan
untuk buang air kemih, misalnya tumor dan penyakit lain.
e. Pergerakan janin yang pertama (Quickening)
Pada kehamilan terjadi antara kehamilan 16-20 minggu. Ini belum
menjadi tanda pasti karena perasaan ini adalah subyektif yang dirasakan
ibu sendiri. Wanita yang sangat menginginkan hamil akan merasakan
adanya quickening, walaupun sebenarnya tidak ada. Daapat pula
disebabkan karena gas di dalam pencernaan.
f. Membesarnya Perut
Pada kehamilan, perut makin lama makin besar teruitama setelah
kehamilan 5 bulan, tetapi membesarnya perut bisa juga disebabkan oleh
ascites, ovarial cyste,tumor.

2. Tanda-tanda kemungkinan

Tanda-tanda kemungkinan menurut Winkjosastro, 2007 :126-127 adalah


sebagai berikut :

a. Tanda Hegar : Segmen bawah rahim melunak


b. Tanda chadwick : Perubahan warna vulva/vagina menjadi kebiruan
c. Tanda Piscasek : Adanya benjolan asimetris pada uterus. Uterus
membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran tersebut.
d. Tanda Braxton Hicks : Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda
ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang
membesar tetapi tidak ada kehamilan,misalnya pada mioma uteri, tanda
braxton hicks tidak ditemukan.
e. Suhu basal : jika sesudah ovulasi tetap tinggi terus antar 32,5 sampai 37,8
adalah salah satu tanda akan bahaya kehamilan. Serimg dipakai dalam
pemeriksaan kemandulan
f. Periksa HCG (Human chorionic gonadotropin) Dengan tes kehamilan
tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu membuat diagnosis
kehamilan sedini-dininya.

3. Tanda-tanda pasti

Tanda-tanda pasti menurut Winkjosastro, 2007: 129 adalah sebagai berikut:

a. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin


b. Dapat dicatat dan didengar bunyi DJJ (denyut jantung janin)
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
e. Dengan USG dapat diketahui pertumbuhan janin

2.3 . Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Wanita Hamil

1. Uterus

a. Uterus bertambah besar dari beratnya 30 gr menjadi 1000 gr dengan


ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukuran muka belakang 22 cm.
Pembesaran ini disebabkan oleh hypertrofi dari otot-otot rahim
(Sastrawinata, 1983 : 140).
b. Tinggi Fundus Uteri 12 minggu diatas simphisis, 16 minggu antara pusat
dan symphisis, 20 minggu di pinggir bawah pusat, 24 minggu di pinggir
atas pusat, 28 minggu 3 jari di atas pusat, 32 minggu pertengahan pusat
dan proxesus xipoideus, 40 minggu kembali 3 jari di bawah prossesus
xipoideus (Winkjosastro, 2007 : 90-91).

2. Serviks Uteri
Serviks uteri karena hormone estrogen mengalami hipervaskularisasi
maka konsistensi serviks menjadi lunak, kelenjar-kelenjar di serviks akan
berfungsi lebih dan mengeluarkan sekresi lebih banyak. (Winkjosastro, 2007 :
94).

3. Vulva dan vagina

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak


lebih merah, agak kebiruan (lividae) disebut tanda Chadwick. (Winkjosastro,
2007 : 94). Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam kehamilan, reaksi
asam ph 3,5-6,0 reaksi asam ini mempunyai sifat bakterisid (Sastrawinata,1983 :
143)

4. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum gravidarum


sampai terbentuknya placenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu, kemudian
mengecil setelah placenta terbentuk. (Winkjosastro, 2007 : 95).

5.Payudara/mammae

a. Perubahan payudara pada kehamilan pertama terasa nyeri Karena terdapat


timbunan air dan garam yang mendesak saraf sensorik. Pembuluh darah
makin tampak sebagai tanda persiapan pembentukan ASI. (Manuaba,
1998 : 108).
b. Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan biasanya
mengeluarkan colostrums. Areola Mammae melebar lebih tua warnanya,
pembesaran buah dada disebabkan hipertrofi dari alveoli. (Sastrawinata,
1983 : 146).

6. Sirkulasi Darah

Volume darah bertambah, tetapi penambahan plasmanya jauh lebih


besar dari volume eritrosit sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah
menjadi lebih rendah, hal ini disebabkan anemia fisiologis karena biasanya
kadar hb turun. (Winkjosastro, 2007 : 96).

Batas batas fisiologis menurut Sastrawinata, 1983 : 148 adalah :


a. Hb 10 gr %
b. Erytrosit 3,5/mm3
c. leucosit 8000-10000/mm33

Perubahan sirkulasi darah, sistem respirasi, Tractus digestivus,


Tractus Urinarius, Kulit, dan Metabolisme dalam kehamilan dijelaskan oleh
Winkjosastro, 2007 : 96- 100 sebagai berikut :

7. Sistem Respirasi

Pada kehamilan 32 minggu terdapat keluhan sesak dan nafas pendek.


Hal ini disebabkan uterus yang membesar menekan diafragma. Wanita hamil
selalu bernafas lebih dalam dan lebih menonjol/pernapasan dada (thoracic
bhreating).

8. Tractus Digestivus

Akibat hormone estrogen yang meningkat menyebabkan tonus otot


tractus digestivus menurun sehingga motilitas tractus digestivus juga
berkurang, makanan lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna, lama
dalam usus. Hal ini baik untuk reabsorbsi tetapi akan menimbulakan obstipasi

9. Tractus Urinarius

Pada bulan pertama kehamilan kandung tertekan oleh uterus yang


mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan
makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir
kehamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah PAP keluhan sering
kencing timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan lagi Disamping
itu terjadi poli uria disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di
ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi di glomerulus meningkat sampai 69
%.

10. Kulit

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat


tertentu, pigmentasi ini pengaruh dari melanophore stimulating hormone
(MSH), kadang pada daerah dahi, pipi, hidung, dikenal sebagai gravidarum,
di areola mammae, di perut juga terdapat striae (lividae).

11. Metabolisme dalam kehamilan

a. Pada wanita hamil, basal metaboli crate (BMR) meningkat 15-20 %


pada triwulan terakhir, sistem endokrin juga meninggi.
b. Keseimbangan asam alkali mengalami penurunan konsentrasi.
c. Kadar alkalin fosfatase meningkat 4x lipat yang dimulai pada kehamilan
4 bulan
d. Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg.
Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu
terakhir, hal ini disebabkan oleh : hasil konsepsi (fetus, placenta, liquor
amnii), dari ibu (uterus, mammae, volume darah, lemak ,protein, retensi
air yang meningkat).

2.4 Ketidaknyamanan Selama Masa Kehamilan


1. Trimester I
a. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul
kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
b. Konstipasi
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari
keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih
baik saat hamil.
c. Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual
dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut
morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi
setiap saat.

d. Kram perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal
ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena
adanya pertumbuhan dan pembesaran dari Rahim dimana otot dan
ligamen merenggang untuk menyokong Rahim.

2. Trimester II
a. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini
sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan
terasa kembung dan tidak nyaman.
b. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat Rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi
otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
c. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal
ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim
yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit
dan bersifat tidak menetap
3. Trimester III
a. Sakit pada tubuh bagian belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormone progesteron.
c. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandungan kemih ibu hamil.
d. Masalah tidur
Setelah perut besar, bayi akan sering menendang di malam hari
sehingga merasa kesulitan untuk tidur nyenyak.

2.5 Tanda Bahaya dalam Kehamilan

1. Trimester I
a. Perdarahan pervaginam

Perdarahan ringan pada trimester awal adalah hal yang normal


karena kemungkinan itu merupakan fase implantasi. Namun,
perdarahan yang hebat merupakan tanda bahaya yang akan
mengakibatkan keguguran, kehamilan ektopik, ataupun
molahidatidosa.

b. Hyperemesis gravidarum

Mual dan muntah merupkaan hal yang normal, terlebih di fase ini.
Tapi kalau mual dan muntah membuat seorang wanita jadi
terdehidrasi, maka itu bisa menjadi tanda bahaya kehamilan dan si
ibu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen
dan HCG dalam serum.

c. Demam tinggi

Demam yang lebih dari 38 derajat selaam kehamilan bisa jadi


merupakan tanda bahaya kehamilan yang serius, Bisa jadi itu
merupakan tanda infeksi, yang dapat mempengaruhi bayi.

d. Konjungtiva pucat

Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan


disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang
keduanya saling berinteraksi.

2. Trimester II
a. Demam tinggi

Demam yang lebih dari 38 derajat selaam kehamilan bisa jadi


merupakan tanda bahaya kehamilan yang serius, Bisa jadi itu
merupakan tanda infeksi, yang dapat mempengaruhi bayi.

b. Pergerakan janin berkurang

Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik (Pusdiknakes, 2003). Jika bayi tidak bergerak seperti biasa
dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak
adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.

c. Pendarahan
Pendarahan vagina biasanya merupakan tanda peringatan
pertama. Keguguran pada trimester kedua (sebelum 20 minggu)
dapat disebabkan oleh beberapa factor berbeda, yang dapat
meliputi: septum uterus, serviks terbuka terlalu cepat, penyakit
autoimun, dan kelainan kromoson janin.

d. Ketuban pecah dini


Tanda bahaya kelahiran berupa pecahnya ketuban ini adalah
masalah besar, karena dapat menyebabkan kelahiran prematur. Bayi
yang lahir antara minggu ke -24 dan ke-28 kehamilan berada pada
risiko terbesar untuk punya masalah medis jangka panjang yang
serius, terutama penyakit paru-paru.

3. Trimester III
a. Ketuban pecah

Ini normal kalau terjadi sebelum kelahiran. Namun bila terjadi


beberapa minggu sebelum waktu lahir datang, maka merupakan
tanda bahaya kehamilan berupa komplikasi serius.

b. Perdarahan

Pendarahan pada trimester ketiga mungkin punya banyak


penyebab, dan salah satunya yaitu placenta previa. Dalam kondisi
ini, plasenta yang lebih dulu dan menghalangi pembukaan serviks.

c. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali


merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala
hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-
kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
mengalami penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).

d. Bengkak pada muka dan ekstremitas

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang


normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya
hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi. Bengkak
dapat menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada
permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan
diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan
pertanda pre-eklampsia.

e. Janin kurang bergerak

Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik (Pusdiknakes, 2003). Jika bayi tidak bergerak seperti biasa
dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak
adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.

f. Konjungtiva pucat

Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan


disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak
jarang keduanya saling berinteraksi.

g. Demam tinggi

Demam yang lebih dari 38 derajat selaam kehamilan bisa jadi


merupakan tanda bahaya kehamilan yang serius, Bisa jadi itu
merupakan tanda infeksi, yang dapat mempengaruhi bayi.

h. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya


keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu
hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin
kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002,
p.212)

2.6 Kebutuhan Fisik Ibu Hamil

1. Standar Asuhan Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan 10T


Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu
hamil dengan memenuhi kriteria 10T, Yaitu :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan


2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas/LILA)
4. Pemeriksaan puncak rahim ( tinggi fundus uteri )
5. Tentukan presentasi janin dan denyut janin ( DJJ )
6. Skrining status imunisasi tetanus dan beikan imunisasi tetanus toksoid
(TT ) bila diperlukan.
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
8. Tes laboratorium, tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah ( Hb),
pemeriksaan golongan darah ( bila belum pernah dilakukan
sebelumnya). pemeriksaan protein urin ( bila ada indikasi ) yang
pemberian pelayanan disesuaikan dengan trimester kehamilan.
9. Tatalaksana/penanganan kasus sesuia kewenangan.
10. Temu wicara ( konseling ) ( Permenkes,2016 )

2. Nutrisi

a. Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan


komplikasi (anemia, pre eklampsi, berat badan yang lebih kecil,
pertumbuhan dan perkembangan otak janin tidak sempurna).
b. Kebutuhan energi meningkat 300-500 kal lebih banyak dari sebelum
hamil
c. Kebutuhan protein 30 gr lebih banyak dari sebelum hamil
d. Kebutuhan lemak juga meningkat
e. Kebutuhan vitamin juga meningkat karena diperlukan untuk
metabolisme karbohidrat dan protein
f. Garam mineral yang dibutuhkan ibu hamil antara lain kalsium/garam
dapur, zat besi dan fosfor (Depkes RI, 1992 : 97-102).

Untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, dibutuhkan zat-azt


makanan yang cukup untuk ibu hamil. Minuman pun harus cukup,
misalnya susu, air, buahbuahan, air kacang hijau. Untuk makanan yang
berupa nasi tidak perlu berlebih-lebihan. Namun yang perlu sekali
dicukupi adalah protein hewani, seperti yang terkandung dalam hati,
susu, daging, telur, ikan, mineral serta vitamin. (Ibrahim , 1993 : 161).

3. Eliminasi

a. BAK : Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih


yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
b. BAB : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan
usus besar sehingga pada ibu hamil sering mengalami obstipasi, untuk
mengatasi di anjurkan meningkatkan aktivitas jasmani dan makan
makanan berserat (Manuaba, 1998 : 96).

Menjaga kebersihan vulva setelah BAK/BAB bisa dilakukan dengan cara


tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan-lipatan
labia mayora dan minora serta vestibula (Ibrahim , 1993 : 159).

4. Aktivitas

Untuk mempertahankan kesehatan rohani dan jasmani ibu hamil perlu


melakukan aktivitas dan olahraga. Wanita hamil boleh melakukan
pekerjaan di luar rumah 31 dan pekerjaan rumah tangga sepanjang dapat
dilakukan dan tidak menimbulkan kelelahan. Pekerjaan berat dan stress
dapat menimbulkan gangguan hormonal sampai keguguran atau
persalinan prematur (Manuaba, 1998 : 96).

Senam hamil dianjurkan pada ibu hamil normal dan dapat dimulai
pada usia kehamilan 28 minggu. Latihan fisik ini akan meningkatkan
kesehatan, membentuk sikap yang tenang dan baik serta mekanika tubuh
yang baik selama dan setelah kehamilan (Depkes RI, 1992 : 106).

5. Istirahat dan rekreasi

Letih adalah gejala awal pada kehamilan. Apabila tubuh telah terbiasa
dengan kehamilan dan ibu terbiasa dengan lingkup kerja dan istirahat,
gejala ini akan berkurang. Selama kehamilan trimester pertama sebagian
besar ibu merasakan bahwa tidur siang sangat membantu. Kongesti darah
pada pelvik dan tungkai berkurang, kerja jantung berkurang dan stress
yang dirasakan oleh ibu hamilpun berkurang (Hamilton, 1995 : 84).

Wanita pekerja harus sering istirahat. Tidur siang menguntungkan


dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak, dan
panas lebuh baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan
(Mochtar, 1998 : 61)

Untuk Rekreasi, dianjurkan wanita hamil tidak bepergian jauh dengan


menggunakan kendaraan yang banyak bergerak seperti jip, truk, dokar,
dll. Lebih-lebih bila melalui jalan yang rusak. Ini dapat mempengaruhi
keadaan anak dalam kandungan. Pada kehamilan muda, janin dapat
terlepas dari dinding uterus dan mengakibatkan keguguran/lahir prematur
(Ibrahim, 1993 : 162).

6. Kebutuhan seksual

Pada hamil muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari bila


terdapat : keguguran berulang/mengancam, kehamilan dengan tanda infeksi,
kehamilan dengan perdarahan, kehamilan dengan perlukaan disekitar alat
kelamin luar (Manuaba, 1998 : 97).

Seksual pada akhir kehamialn juga lebih baik ditinggalkan (14 hari
menjelang persalinan) karena kadang-kadang menimbulkan infeksi pada
persalinan dan nifas, dapat memecah ketuban, disamping itu mani
mengandung prostaglandin yang dapat menimbulkan kontraksi uterus
(Manuaba, 1998 : 97).

7. Imunisasi Vaksinasi

Dengan toksoid tetanus diajurkan untuk dapat menurunkan angka


kematian bayi karena infeksi tetanus. Vaksinasi toxoid tetanus dilakukan 2x
selama hamil.

8. Pemberian obat-obatan

Pengobatan penyakit saat hamil harus selalu memperhatikan apakah obat


tersebut tidak berpengaruh pada tumbuh kembang janin. Pengaruh obat
tersebut antara lain digolongkan sebagi berikut :

a. obat yang tergolong tidak boleh diberikan saat hamil


b. obat yang dapat diberikan saat hamil dengan keamanan terbatas
umpamanya aman bila diberikan pada bumil setelah trimester kedua
c. obat yang aman diberikan, tetapi tidak ada keterangan tertulis yang
lengkap pada perpustakaan
d. obat/bahan kimia yang pemberiannya saat hamil memerlukan
pertimbangan yang seksama
e. obat/bahan kimia yang aman bila diberikan pada kehamilan yaitu
vitamin khusus untuk ibu hamil

9. Merokok, minum alcohol, kecanduan narkotik


Ketiga kebiasaan ini secara langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan janin dan menimbulkan kelahiran dengan berat badan
rendah bahkan dapat menimbulkan cacat bawaan atau kelainan pertumbuhan
dan perkembangan mental. Maka dari itu kebiasaan ini perlu
dihindari/dihentikan. (Manuaba, 1998 : 136-141)

10. Dukungan situasional

Dukungan sangat diperlukan oleh wanita hamil untuk membantu


mengatasi perubahan psikologi pada wanita hamil. Peranan suami saat hamil
penting dan dapat membantu ketenangan jiwa istri (Manuaba, 1998 : 99).

2.7 . Konsep Dasar Batuk

1. Pengertian Batuk

saat masa kehamilan akan banyak perubahan yang terjadi di


dalam tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh. Hal inilah yang dapat
menyebabkan flu atau batuk pada ibu hamil.

Namun, kabar baiknya, menurut American Pregnancy


Association, gangguan kesehatan ini umumnya tidak berbahaya untuk
janin yang dikandung. Hanya saja, ibu dapat merasa lelah dan lemas.
Penting bagi ibu untuk segera mengatasi batuk pada ibu hamil yang
dialami. Sebab, gejalanya bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Pada
kondisi tertentu, ibu juga perlu memeriksakan kondisi kesehatan.

2. Penyebab Batuk

Baik batuk berdahak atau kering pada ibu hamil, memang tidak
bisa dilihat dari satu faktor penyebab saja. Ada beberapa hal yang bisa
menjadi pemicu batuk pada ibu hamil, di antaranya adalah:
a). alergi
Menurut studi dari The University of Texas at Austin, penyebab
batuk pada ibu hamil yang paling sering terjadi adalah alergi.
Jika Moms mengalami alergi, paparan terhadap alergen dapat
menyebabkan iritasi pada saluran udara dan menyebabkan batuk
terjadi.
Alergi tersebut juga bisa terjadi karena terpapar polutan udara,
seperti kabut asap, gas iritan atau asap tembakau. Hal ini dapat
mengiritasi bagian belakang tenggorokan dan menyebabkan
batuk. Maka dari itu, apabila ibu memiliki alergi tertentu yang
sering terjadi sebelum hamil, sebaiknya perhatikan agar
menjauhi alergen. Ditambah lagi, ibu hamil tentunya tidak boleh
terpapar asap rokok karena dapat membahayakan janin.

b). kekebalan tubuh lemah

Kekebalan tubuh rendah bisa menjadi penyebab batuk pada ibu


hamil.

“Kehamilan adalah keadaan imunologi yang unik. Kami


menemukan bahwa waktu perubahan sistem kekebalan tubuh
mengikuti pola yang tepat dan dapat diprediksi pada kehamilan
normal,” ungkap Brice Gaudilliere, asisten profesor
anestesiologi, perioperatif, dan pengobatan nyeri dari Stanford
University School of Medicine.

Artinya, perubahan imunitas tubuh pada ibu hamil adalah hal


yang wajar. Hanya saja, konsekuensi yang harus terjadi adalah
tubuh ibu hamil rentan terkena infeksi penyakit. Hal ini juga
yang menyebabkan batuk pada ibu hamil.

Untuk itu, sebaiknya ibu melakukan beberapa upaya tepat demi


menjaga imunitas tubuh agar tetap prim.

Di antaranya dengan mengonsumsi makanan bernutrisi,  rutin


berolahraga, dan minum suplemen vitamin apabila diperlukan.
Pemeriksaan rutin ke dokter kandungan juga wajib dilakukan
untuk mengetahui perkembangan janin agar tetap berjalan
dengan baik.

c). punya penyakit asma

Dilansir dari MEDtube Science, apabila Moms memiliki asma


sebelum kehamilan, maka ada kemungkinan untuk mengalami
kesulitan bernapas dan batuk pada ibu hamil.

Asma yang tidak terkontrol selama kehamilan bisa menempatkan


Moms pada risiko yang lebih tinggi, seperti kelahiran
prematur, morning sickness yang parah, hipertensi,
hingga preeklamsia.

Maka dari itu, segera berkonsultasi dengan dokter kandungan


apabila ibu punya penyakit asma.
3. Penanganan batuk

Selain menjaga aktivitas agar tidak terlalu merasa kelelahan, ada


beberapa penanganan di rumah yang mampu untuk meredakan batuk
pada ibu hamil, yaitu:

a) Rutin untuk mengecek suhu tubuh, setidaknya dua kali sehari.


Tindakan ini untuk memastikan apakah ada tanda-tanda demam.
b) Cukupkan istirahat dan tidak melakukan aktivitas berlebih saat
sedang batuk.
c) Kelola stres dengan baik. Sebab, mengurangi stres saat hamil
mampu membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
d) Pastikan Moms memiliki kualitas tidur yang baik. Waktu tidur
yang kurang bisa berpengaruh pada imunitas tubuh seseorang.
e) Sebaiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi, perbanyak
asupan sayuran dan buah-buahan terutama yang
mengandung vitamin C. Tujuannya, demi meningkatkan
imunitas tubuh.
f) Apabila hidung Moms terasa tersumbat, coba oleskan balsam
atau minyak gosok pada area dada untuk menghangatkan tubuh.
Oleskan juga sedikit di bawah hidung.
g) Perbanyak asupan cairan terutama minuman hangat saat alami
batuk dan mencegah dehidrasi. Cukupkan minum air putih,
kaldu tulang, teh herbal, perasan lemon atau jeruk nipis, dan
jahe hangat. Air kelapa dan minuman elektrolit khusus juga bisa
dikonsumsi. Namun, jauhi minuman berkafein karena dapat
memicu dehidrasi.

4. Pencegahan batuk

Seperti yang sudah diungkapkan, sistem kekebalan tubuh ibu


hamil bisa menjadi lemah karena perubahan hormon yang terjadi.
Namun, tetap ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu
mencegah batuk pada ibu hamil.

Dilansir dari laman Baby Centre, berikut ini pencegahan batuk pada ibu
hamil yang bisa Moms lakukan, yaitu:

a) Sering-seringlah untuk mencuci tangan dengan sabun dan air


mengalir, terutama sebelum makan, setelah memegang benda
yang kotor, sesudah keluar dari toilet, ataupun setelah
berdekatan dengan seseorang yang mengalami flu.
b) Hindari menyentuh hidung atau mata Moms, terutama saat
sedang bepergian atau berada di luar ruangan.
c) Sebaiknya, jauhi siapa pun yang sedang flu atau batuk apabila
memungkinkan. Hal ini juga berlaku pada anggota keluarga
atau pasangan sendiri, ya. Sebab, batuk mudah menular dan
Moms rentan tertular ketika sedang hamil. Moms bisa
memberikan pengertian kepada orang tersebut.
d) Hindari berbagi peralatan makan, gelas, atau piring dengan
seseorang yang sedang mengalami flu.
e) Sebaiknya pastikan seluruh area rumah terjaga
kebersihannya. Sebab, virus penyebab flu dan batuk dapat
menempel di mana saja dan akhirnya bisa menyerang tubuh
Moms.
f) Hindari kebiasaan begadang yang bisa membuat tubuh
menjadi lemas dan mudah terinfeksi penyakit. Pastikan waktu
tidur malam selama 7-8 jam setiap harinya.
g) Cukupkan nutrisi dan gizi seimbang dalam menu harian
makanan Moms. Jangan lupa juga untuk menjaga  hidrasi
tubuh dengan baik semudah dengan rutin minum air putih.
h) Lakukan olahraga yang ringan untuk menjaga agar tubuh
tetap lentur dan sehat. Nah, beberapa jenis olahraga yang bisa
dipilih saat hamil seperti berenang, yoga, atau sekadar jalan
santai.

2.8 Konsep Dasar Mual Muntah

1. Pengertian Mual Muntah

Mual dan muntah atau dalam bahasa medis disebut emesis gravidarum
atau morning sickness merupakan suatu keadaan mual yang terkadang
disertai muntah (frekuensi kurang dari 5 kali). Selama kehamilan sebanyak
70-85% wanita mengalami mual muntah (Wegrzyniak, dkk, 2012). Dari hasil
penelitian Lecasse (2009) dari 367 wanita hamil, 78,47% mual muntah terjadi
pada trimester pertama, dengan derajat mual muntah yaitu 52,2% mengalami
mual muntah ringan, 45,3% mengalami mual muntah sedang dan 2,5%
mengalami mual muntah berat. Pada trimeter dua, 40,1% wanita masih
mengalami mual muntah dengan rincian 63,3% mengalami mual muntah
ringan, 35,9% mengalami mual muntah sedang dan 0,8% mengalami mual
muntah berat. (Irianti, dkk 2014).

Emesis gravidarum merupakan perasaan pusing, perut kembung dan


badan terasalemas disertai keluarnya isi perut melalui mulut dengan frekuensi
kurang dari 5 kali sehari pada ibu hamil trimester 1 (Kesehatan RI, 2013).

2. Penyebab Mual dan Muntah


Berdasarkan suatu studi prospektif pada 9000 wanita hamil yang
mengalami mual muntah, didapatkan hasil risiko mual muntah meningkat
pada primigravida, wanita yang berpendidikan kurang, merokok, kelebihan
berat badan atau obesitas, memiliki riwayat mual muntah pada kehamilan
sebelumnya.

Ada banyak hal yang bisa membuat merasa mual atau muntah.
Penyebab muntah dan mual yang sering terjadi antara lain:

a. adanya pengaruh hormon estrogen

meningkatnya produksi hormon estrogen yang memancing


peningkatan keasaman lambung. Jika frekuensi mual muntah lebih
sering di pagi hari, itu karena jarak antara waktu makan malam dengan
makan pagi cukup panjang. Akibatnya, perut kosong mengeluarkan
asam lambung yang membuat ibu merasa lebih mual.

b.  faktor HCG (Human chorionic gonodotropin)

Hormon ini dihasilkan plasenta (ari-ari) selama awal kehamilan.


Perubahan dalam tubuh ibu yang dipicu hormon ini kemudian
menimbulkan rasa mual. Fungsi plasenta sebagai sirkulasi dan pemberi
makanan pada janin akan tumbuh maksimal ketika kehamilan
menginjak usia 12-16 minggu. Pada saat ini biasanya mual-muntah
akan berhenti.
 Teori lain mengatakan, sel-sel plasenta (villi korialis) yang menempel
pada dinding rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena dianggap
sebagai benda asing. Reaksi imunologik inilah yang memicu terjadinya
reaksi mual-mual. ( irianti.2014)

c. Sensitif terhadap bau

Kondisi tersebut terjadi karena adanya peningkatan kadar


hormon progesteron di dalam tubuh setelah proses pembuahan berhasil.
Sensitivitas indera penciuman ini akan meningkat saat ibu mencium bau
yang tidak sedap atau bau yang menyengat. Akibatnya, ibu hamil akan
mengalami mual dan hasrat ingin muntah.
Namun begitu, penyebab hiperemesis gravidarum sampai kini
belum diketahui pasti. Salah satu kemungkinannya, yaitu hormon HCG
yang berlebihan. Mungkin juga karena adaptasi ibu hamil pada hormon-
hormon yang timbul selama kehamilan kurang baik. Kemampuan
beradaptasi ibu hamil, nyatanya memang sangat idiviudal seperti halnya
reaksi alergi.

3 . Penanganan Mual Muntah

a. Farmakologi
1) Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan adalah
memberikan tablet vitamin B6 1,5 mg/hari untuk meningkatkan
metabolisme serta mencegah terjadinya enchepalopaty.
2) Ondansentron 10 mg pada 50 ml intravena memiliki efektifitas
yang hampir sama untuk mengurangi hiperemesis gravidarum
dengan pemberian antiistamin Promethazine 50 mg dalam 50
ml intravena. Studi Ferreira (2010) menunjukkan bahwa tidak
terjadi efek teratogenik akibat penggunaan Ondansentron.
(Irianti, 2014).
3) Bila perlu berikan 10 mg doksilamin dengan 10 mg vitamin B6
hingga 4 tablet/hari(misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1 tablet
saat pagi dan 1 tablet saat siang).
4) Bila belum teratasi tambahkan demenhidrinat 50-100 mg per
oral atau supositoriaberikan 4-6 kali sehari (maksimal 200
mg/hari bila meminum 4 tablet doksilamin/piridoksin) atau
prometazin 5-10 mg 3-4 kali sehari per oral atau supositoria
(Kemenkes., 2016).
b. Non Farmakologi
1) Melakukan pengaturan pola makan yaitu dengan memodifikasi
jumlah dan ukuran makanan. Makan dengan jumlah kecil dan
minum cairan yang mengandung elektrolit atau suplemen lebih
sering. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dapat
mengurangi mual dan melambatkan aktivitas gelombang
dysrhytmic pada lambung terutama pada trimester pertama
dibandingkan dengan 12 makanan yang didominasi oleh
karbohidrat atau lemak.
2) Menghindari ketegangan yang dapat meningkatkan stress dan
mengganggu istirahat tidur.
3) Meminum air jahe dapat mengurangi mual dan muntah secara
signifikan karena dapat meningkatkan mortilitas saluran cerna,
yaitu dengan menggunakan 1gr jahesebagai minuman selama 4
hari.
4) Melakukan akupuntur atau hypnosis yang dapat menurunkan
mual dan muntah secara signifikan.
5) Menghindari mengkonsumsi kopi/kafein, tembakau dan rokok,
karena selain dapatmenimbulkan mual dan muntah juga dapat
memiliki efek yang merugikan untuk embrio, serta
menghambat sintesis protein (Irianti, dkk, 2014: 58)
BAB III

TINJAUAN KASUS

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN


PADA KEHAMILAN
Nama : Siti Munawaroh Tempat : PMB Dince Safrina , SST, Bd MKM
Tanggal Pengkajian : 02 Desember 2022

A. SUBJEKTIF

1. BIODATA
Nama Ibu : Ny.R Nama suami : Tn.M
Umur : 28 Tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Smk Pendidikan : Smk
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Palas
No. Telp : 0813-7714-xxxx
Penanggung Jawab : Suami

2. Alasan Kunjungan / Riwayat / Keluhan Utama


Ibu mengeluh mual muntah di pagi hari serta batuk dan ibu ingin memeriksakan
kehamilannnya.
3. RIWAYAT MENSTRUASI
HPHT : 10 Agustus 2022 Perkiraan Partus : 17 Mei 2023
Siklus : Normal (32 hari)

4. RIWAYAT PERKAWINAN
Perkawinan ke :1 Usia saat kawin : 27 tahun
Lama perkawinan : ±1 tahun

5. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU

Tgl/ th UK Tempa Jenis Penolon nifas Anak JK/ Ket.


No Partus t persalina g BB
. partus n
H A M I L I N I

6. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


Pertama kali memeriksakan kehamilan pada UK : 11 Minggu
Pemeriksaan ini yang ke : 3 kali
Masalah yang pernah dialami
Trimester I : mual muntah
Trimester II : mual muntah dan batuk
Trimester III : -
Status Imunisasi: TT 4
Pengobatan/anjuran yang pernah diperoleh : gestiamin,calcium

7. RIWAYAT PENYAKIT/OPERASI YANG LALU


Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit atau operasi yang lalu yang mengharuskan ibu
untuk dirawat di fasilitas kesehatan.

8. RIWAYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH KESEHATAN


REPRODUKSI
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi
seperti, Fluor Albous, IMS, infertiltas, ataupun penyakit yang bersifat menular lainnya.
9. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA YANG PERNAH MENDERITA SAKIT
Ibu mengatakan tidak ada keluarganya ataupun keluarga suaminya yang pernah menderita sakit
yang bersifat menurun ataupun menular.

10. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA


Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.

11. POLA MAKAN/ MINUM / ELIMINASI / ISTIRAHAT / PSIKOSOSIAL


a) Makan : 3 kali/hari, porsi sedang
b) Minum : 8 gelas/hari
Makanan yang sering dikonsumsi : nasi, lauk pauk, sayuran.
c) Eliminasi
BAK : 4-5 x/hari
BAB : 1 x/hari
Masalah : Tidak ada masalah

d) Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam/hari
Tidur malam : 5-6 jam/hari
Masalah : Tidak ada masalah
e) Psikososial
Penerimaan klien terhadap kehamilan ini :

-Ibu mengatakan merasa senang dengan kehamilan saat ini.

-Ibu mengatakan suami, orang tua, dan keluarga sangat mendukung kehamilan ibu.
A. OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Sikap tubuh : Lordosis
d. BB Sebelum Hamil : 62 kg
e. BB Sekarang : 64 kg
f. TB : 157 cm
g. IMT : 25,1 overweigh ( kenaikan bb 7- 11,5 kg selama hamil)
h. LILA : 29 cm
i. TTV : TD : 130/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 37,2 ◦C
P : 20 x/menit
j. Rambut/kepala : Bersih, tidak ada teraba benjolan , rambut bersih dan rontok
k. Mata :Sklera tidak ikterik, Konjungtiva tidak pucat, ibu tidak
menggunakan alat bantu untuk melihat.
l. Muka : tidak ada edema, tidak ada hiperpigmentasi
m. Hidung : tidak ada pembengkakan, tidak ada secret yang keluar
n. Mulut : bersih, tidak ada caries, tidak ada stomatitis
o. Telinga : bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada cairan yang
keluar,tidak ada penumpukan serumen.
p. Leher :tidak ada pembesaran pada vena jugolaris, tidak ada pembesaran
pada kelejar tiroid
q. Payudara : simetris, bersih, putting menonjol, areola mammae mengalami
hiperpigmentasi
r. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak tampak ada striae dan linea
tampak nigr
s. Palpasi : Ball (+)
t. Tfu : 13 cm
u. TBJ : belum terhitung
v. DJJ : belum teraba
w. Ekstremitas : tidak ada varises dan edema
x. Refleks Patella : kanan(+) kiri (+), gerakan normal
y. Akral : tidak pucat, hangat
z. Anogenetalia :
- Genetalia : ibu mengatakan tidak ada varises, tidak ada keputihan.
- Anus : ibu mengatakan tidak ada wasir (hemoroid)

2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hb : 12,3 gr/dL
b. Sifilis : -
c. Hiv/ aids : -
d. Protein urin : -
e. Golongan darah :

C. ASSESMENT

Ibu : G1P0A0H0 usia kehamilan 16-17 minggu , keadaan umum ibu baik
Janin : janin hidup,keadaan umum janin baik
Masalah : Mual Muntah dan Batuk

B. PLAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum ibu baik di lihat dari
pemeriksaan TTV dalam batas normal, dan keadaan umum janin baik.
2. Memberitahu ibu alasan keluhan mual muntah ini sering terjadi di trimester 1 dan ibu
sekarang memasuki trimester 2 awal maka hal tersebut merupakan masa peralihan. Tetapi
hal ini merupakan hal yang normal atau fisiologis. Cara mengurangi rasa mual muntah
tersebut ibu bisa makan dengan porsi yang sedikit tetapi sering dan juga hindari hal yang
membuat ibu mual.

3. Memberitahu ibu alasan keluhan batuk yang ibu rasakan akhir ini karena Saat masa
kehamilan akan banyak perubahan yang terjadi di dalam tubuh, termasuk sistem
kekebalan tubuh. Hal inilah yang dapat menyebabkan flu atau batuk pada ibu hamil.
menurut American Pregnancy Association, gangguan kesehatan ini umumnya tidak
berbahaya untuk janin yang dikandung. Hanya saja, ibu dapat merasa lelah dan
lemas.
4. Memberitahu ibu mengenai hasil deteksi dini ditemukan skor ibu normsl dalam kategori
resiko rendah dalam kehamilannya, artinya ibu dapat melahirkan di Bidan.
5. Memberitahu ibu mengenai hasil indeks masa tubuh (imt) ditemukan 25,1 kg/m2 dalam
kategori overweight,artinya kenaikan berat badan ibu dalam masa kehamilan 7-11,5 kg.

6. Memberitahu ibu untuk mengatur pola makan, karenakan ibu termasuk kategori overweight
di mana ibu harus makan makanan yang tidak mengandung tinggi gula,sarapan dengan
nutrisi cukup, makan makanan yang berserat ( sayur hijau, buah-buahan,lauk pauk) serta
minum air putih 8 gelas / hari.
7. Mengajarkan dan memberitahu ibu tentang posisi tidur yang baik dengan tidak terlalu sering
tidur terlentang karna bisa menyebabkan dapat menimbulkan tekanan pada pembuluh darah
besar dan berisiko menghambat alirah darah ke janin.Tidur dalam posisi terlentang juga
berisiko menurunkan aliran darah balik pada Bumil, yang dapat menyebabkan beberapa
keluhan seperti pusing, sesak napas, dan jantung berdetak lebih cepat.
8. Menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring kiri karena dapat meningkatkan aliran
darah ke plasenta, sehingga janin akan memperoleh aliran darah dengan optimal. Selain itu,
posisi ini dapat mencegah rahim menekan organ hati yang terletak di bagian kanan perut
9. Menjelasan kepada ibu tentang apa saja tanda bahaya pada ibu hamil, yaitu ibu yang mual
muntah terus menerus, perdarahan dari jalan lahir,bengkak tangan/kaki/ wajah di sertai
pusing dan kejang, Gerakan janin berkurang/tidak ada, ketuban pecah sebelum waktunya,
jika ibu mengalami hal tersebut maka segara ke palayanan Kesehatan terdekat.
10. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau di saat usia
kehamilan 28mg/trimester 3 atau jika ibu merasakan ada keluhan dan ada tanda-tanda
bahaya pada ibu hamil.
BAB VI
PEMBAHASAN

Di dapatkan dari data objektif, ibu mengatakan mual muntah pada pagi hari
sebanyak 2-3 kali setiap bangun tidur. Hal ini termasuk hal yang fisiologis atau
normal karena adanya pengaruh hormon estrogen, hormon estrogen akan lebih
meningkat di saat masa hamil, hal ini yang memancing peningkatan keasaman
lambung, akibatnya ibu sering mual. Cara mengurangi rasa mual muntah tersebut
ibu bisa makan dengan porsi kecil dan frekuensi sering, lalu mengkonsumsi air
jahe dengan menggunakan 1gr jahe sebagai minuman yang di konsumsi selama 4
hari lalu ibu bisa melakukan akupuntur atau hypnosis yang dapat meredakan
mual muntah dan menghindari ketegangan atau cemas . serta ibu mengatakan
batuk hal ini merupakan hal yang normal pada masa kehamilan karena adanya
perubahan sistem kekebalan tubuh. Hal inilah yang dapat menyebabkan flu
atau batuk pada ibu hamil. menurut American Pregnancy Association,
gangguan kesehatan ini umumnya tidak berbahaya untuk janin yang
dikandung. Hanya saja, ibu dapat merasa lelah dan lemas.(Debora gracia
dan amelia puteri.2020)
Pada pemeriksaan head to toe didapatkan hasil tinggi badan ibu 157 cm.
Tinggi badan ibu diatas 145 cm tidak memiliki faktor resiko panggul sempit,
sehingga kemungkinan persalinan normal dapat terjadi (Kemenkes, 2016). Dari
hasil anamnesis berat badan ibu sebelum hamil yaitu 62 kg.

Pada pengukuran LILA ibu didapat hasil 29 cm dan hasil pengukuran tersebut
termasuk kategori normal dengan nilai. Ibu hamil dengan ukuran LILA > 33
beresiko 11 kali lebih kecil terkena preeklamsi ( PR = 0,091,95% CI =
0,0120,676). Kesimpulan : LILA tidak menjadi faktor resiko utama terajdinya
preeklamsi.

Pada pemeriksaan palpasi abdomen yang dilakukan pada kunjungan 15


Januari 2023 didapatkan hasil yaitu Tinggi Fundus Uteri ibu didapatkan TFU 13
cm. pada usia kehamilan 18-28 minggu normal tfu 13-25 cm.

Pada pemeriksaan penunjang, pemeriksaan Hemoglobin (HB) didapat hasil


HB 12,3 gr/dl. Hb ibu termasuk dalam kategori normal, kadar Hb normal wanita
hamil TM III yaitu 11 gr/dl (Prawirohardjo,2014). Menurut Kemenkes RI (2016)
Seorang ibu hamil diharapkan melakukan pemeriksaan hemoglobin darah dua
kali yaitu satu kali pada trimester I dan satu kali pada kehamilan trimester III, hal
ini tidak sesuai dengan teori, pada Ny.R baru melakukan satu kali pemeriksaan
Hb yaitu pada TM I. Selain pemeriksaan hemoglobin, pemeriksaan laboratorium
rutin lainnya yaitu pemeriksaan PPIA, protein urine dan golongan darah, dan
pada Ny. R hanya melakukan pemeriksaan HB.

Dari perhitungan Indek Masa Tubuh (IMT), IMT ibu sebelum hamil
didapatkan hasil 25,1/cm. Untuk IMT 25,1kg/cm termasuk dalam kategori
overweight dan penambahan berat badan ibu disarankan dengan 7- 11,5 kg)
(Ariyani, 2013). Anjuran penambahan berat badan hamil berdasarkan IMT pra
hamil menurut IOM adalah: IMT <18,5kg/m2 penambahan berat badan 28-40
pound (setaran dengan 12,6-18 kg), IMT 18,5-24,9 kg/m2 dengan penambahan
berat badan 25-35 pound (setaran dengan 11,25-15,75kg), IMT 25-29,9 kg/m2
dengan penambahan berat badan 15-25 pound (setaran dengan 6,75-11,25kg) dan
IMT 30 kg/m2 dengan penambahan berat badan 11-20 pound (setaran dengan
4,95-9kg) (Ariyani, 2013). Pada Ny.R penambahan berat badan ibu dari sebelum
hamil sampai pemeriksaan kehamilan terakhir yaitu 2 kg, sehingga dapat
disimpulkan penambahan berat badan Ny.R selama kehamilan sudah sesuai
dengan yang dianjurkan.

Kebutuhan nutrisi yang diperlukan bagi ibu hamil yang mengalami mual
muntah harus lebih banyak seperti kebutuhan energi 300-500 kal lebih banyak,
kebutuhan energi 30 gr, kebutuhan lemak, kebutuhan vitamin untuk metabolisme
karbohidrat dan protein, dan garam dan mineral seperti (kalsium/garam dapur,zat
besi dan fosfor) ( Depkes RI, 1992:97-102). kebutuhan nutrisi dan hidrasi
dengan minum air putih lebih banyak, mengonsumsi makanan dengan kaya
karbohidrat untuk menghilangkan mual dan muntah, seperti biskuit, nasi, mi,
kentang, pasta, dan roti, makanan yang tinggi protein (ikan, tahu, tempe, daging,
ayam) makanan tinggi serat (sayuran hijau :bayam,brokoli,wortel) buah buahan
dan hindari mengkonsumsi makanan dan minumam yang tinggi gula agar
kenaikan berat badan selama hamil terkontrol. dan makan secara teratur dengan
porsi sedikit tetapi sering .

Tanda bahaya yang perlu di waspadai pada ibu hamil trimester II yaitu
demam tinggi yang lebih dari 38 derajat selama kehamilan bisa jadi merupakan
tanda infeksi, pergerakan janin yang berkurang biasanya bulan ke 5-6 bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika bayi tidak bergerak maka dinakan
iufd(intra uterine fetal death).perdarahan dari jalan lahir, ketuban pecah dini ini
dapat menyebabkan kelahiran prematur. Jika ibu mendapatkan masalah diatas
maka ibu harus segara ke palayanan kesehatan/bidan terdekat untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Ny.R di PMB Dince


Safrina pada tanggal 15 Januari 2023 dilaksanakan dengan pendekatan
manajemen kebidanan dan pendokumentasian SOAP yang dibuat dengan
kesimpulan :
1. Pada pengkajian data subjektif diketahui Ny.R usia 28 tahun G1P0A0H0
datang dengan keluhan batuk dan Mual muntah.
2. Data objektif dari Ny.R diperoleh IMT ibu dalam batas berlebih atau
overweigh dan TTV berada dalam batas normal, TFU ibu sesuai dengan
usia kehamilannya, dan pembesaran janin sudah sesuai dengan usia
kehamilannya
3. Asessment yang diperoleh ibu hamil trimester II G1P0A0H0 dengan
keluhan batuk dan mual muntah dan keadaan umum baik. Keadaan
janin dalam keadaan sehat.
4. Plan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan ibu berupa penkes
tentang keluhan yang dirasakan oleh ibu dan ketidaknyamanan pada
trimester II
5.2 Saran
1. Mahasiswa
Diharapakan dapat mengerti mengenai asuhan yang diberikan pada ibu
hamil dengan mual muntah dan batuk . Mahasiswa mampu
menganalisa dan memberikan penatalaksanaannya.
2. Diharapkan bagi institusi
Pendididkan laporan ini dapat bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai
sumber referensi, bahan bacaan dan bahan ajaran yang berkaitan
dengan asuhan kebidanan kehamilan.
3. Bagi lahan praktik
Diharapkan bagi penyedia layanan asuhan kebidanan yang sedang
menjalankan praktik untuk selalu mempertahankan dan meningkatkan
pelayanan kebidanan yang sudah ada semakin lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Carter, D & Kostaras, X. 2005. Psychiatric disorders in pregnancy. BCMJ, Vol. 47,
No. 2, March 2005, page(s) 96-99.

Muzik, M. 2012. Psychiatric illness during pregnancy. Current Psychiatry. 2012


February;11(2):22-32
Royal College of Psychiatrists. 2012. Mental health in pregnancy. Retrieved 27
April 2022, from

Taking care of your mental health during pregnancy. (n.d.). Nemours


KidsHealth – the Web’s most visited site about children’s health.

Mental health problems and pregnancy. (2020, December 2). nhs.uk. Retrieved 27
April 2022, from

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGD: Jakarta.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi-Patologi. EGC: Jakarta.

Pusdiknakes, RI .1992. Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dalam konteks keluarga.
Jakarta : Depkes RI

Anda mungkin juga menyukai