Anda di halaman 1dari 6

AGORA Vol.

5, No 3, (2017) 1-6 1

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PENGORGANISASIAN


DI PT SURABAYA INDOFOAM

Rachmawati Gunawan
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: rachmawatigunawan@yahoo.co.id

Abstrak—Berdasarkan hasil pengamatan di PT Sura- Kerja sama antar orang-orang dalam perusahaan bisa di-
baya Indofoam, masih terdapat ketidakkonsistenan pe- lakukan ketika perusahaan bisa menerapkan prinsip peng-
nerapan prinsip pengorganisasian, yang didasarkan dari organisasian dengan baik. Menurut Jatmiko (2013, p. 212),
pimpinan yang memberikan perintah kepada karyawan di pengorganisasian (organizing) sebagai langkah dalam ope-
luar divisinya. Kondisi ini mendorong diperlukannya rasional manajemen atau menjalankan kegiatan manajemen
evaluasi terhadap penerapan prinsip pengorganisasian di dengan membentuk struktur guna membagi sejumlah kegiatan,
perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan me- kemudian diorganisasikan dan dikoordinasikan. Praktik peng-
ngenai prinsip-prinsip pengorgansiasian yang telah organisasian dalam perusahaan memiliki dampak yang besar
diterapkan dengan baik dan yang belum diterapkan terhadap keberhasilan membangun kerja sama dalam pe-
dengan baik di PT Surabaya Indofoam. Jenis penelitian rusahaan.
adalah penelitian kuantitatif. Jumlah responden penelitian Manajer dalam perusahaan memiliki tanggung jawab untuk
ini sebanyak 23 responden. Teknik analisis data meng- menyusun struktur organisasi dan struktur kerja untuk men-
gunakan statistik deskriptif. Temuan penelitian menun- capai tujuan bersama yang telah ditetapkan (Robbins dan
jukkan bahwa penerapan lima belas prinsip pengor- Coulter, 2012, p. 9). Struktur organisasi dan struktur kerja di-
ganisasian di PT Surabaya Indofoam masih perlu untuk gunakan untuk memberikan panduan kepada tiap orang dalam
ditingkatkan. Intensitas penerapan setiap prinsip peng- perusahaan berkaitan dengan garis instruksi dan alir per-
organisasian berbeda-beda, yang didasarkan pada eva- tanggungjawaban dari pekerjaan yang telah dilakukan.
luasi jawaban responden penelitian. Berdasarkan pada Menurut Supit (2016, p. 150) bahwa dalam menerapkan
kategori penilaian, prinsip pengorganisasian dengan kate- prinsip pengorganisasian, maka perusahaan harus dikelola
gori penilaian baik adalah: objectives, specialization, res- secara benar, terukur, dan sesuai dengan kepentingan pe-
ponsibility, efficiency, simplicity, flexibility, balance, dan rusahaan. Pengelolaan secara benar berarti setiap bagian dalam
personal abilities. Prinsip pengorganisasian dengan kate- perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagaimana
gori penilaian sedang, yaitu: span of control, exception, digambarkan dalam struktur organisasi. Pemberian perintah
scalar principle, unity of command, delegation, authority, atau tanggung jawab harus mengikuti struktur organisasi yang
dan unity of direction. Saran dari hasil kesimpulan telah ditetapkan. Fungsi instruktif yang tidak jelas di ling-
penelitian bahwa PT Surabaya Indofoam selayaknya un- kungan perusahaan menyebabkan adanya kebingungan dalam
tuk melakukan evaluasi terhadap penerapan prinsip peng- pertanggung jawaban karyawan atas hasil kerja. Kondisi
organisasian khususnya untuk span of control, exception, tersebut juga berakibat pada ketidakjelasan spesifikasi pe-
scalar principle, unity of command, delegation, authority, kerjaan yang harus dilakukan oleh karyawan yang kemudian
dan unity of direction. pada akhirnya bisa mempengaruhi kualitas hasil pekerjaan.
Situasi lain yang akan menyulitkan karyawan adanya ke-
Kata Kunci—Organzational Principles, Objectives, Spe- rancuan tugas, misalnya karyawan harus menyelesaikan pe-
cialization, Responsibility, Efficiency, Simplicity, Flexibility, kerjaan yang seharusnya dilakukan sesuai dengan bagian pe-
Balance, Personal Abilities kerjaan karyawan tetapi di sisi lainnya juga mendapatkan
instruksi untuk melakukan pekerjaan lainnya.
Anggota kerabat keluarga pemilik perusahaan yang terlibat
I. PENDAHULUAN
dalam perusahaan keluarga seringkali menyebabkan kerancuan
Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang dalam kepemimpinan bagi karyawan. Hubungan keluarga de-
memiliki tujuan sama (Thoyib, 2005, p. 60). Kesamaan tujuan ngan pemilik perusahaan seakan memberikan kewenangan
tersebut menjadi salah satu cara untuk menyamakan konsep untuk ikut mengatur karyawan meskipun di luar divisinya.
dan praktik dalam menjalin kerja sama dalam sebuah or- Kejadian tersebut seringkali terjadi dalam perusahaan keluarga
ganisasi. Kerja sama diantara orang-orang dalam sebuah sehingga Ghee, Ibrahim, & Halim (2015) menekankan per-
organisasi lebih mudah dilakukan ketika skala dan cakupan lunya perhatian khusus terhadap hubungan tersebut dengan
organisasi masih kecil, namun ketika sebuah organisasi sudah menyatakan: “Which requires special attention, refers to
berkembang menjadi organisasi yang besar maka cakupan ope- personal rela-tionships between family member employees
rasional sangat komplek kemudian diperlukan cara tertentu and between family and non-family member employees of a
untuk bisa menjalin kerja sama. firm” (p. 108). Pendapat tersebut menjelaskan bahwa perlunya
AGORA Vol. 5, No 3, (2017) 1-6 2

perhatian yang khusus terhadap hubungan pribadi antara jabatan-jabatan struktural diantaranya manajer operasional,
anggota keluarga pemilik perusahaan yang menjadi karyawan wakil manajer operasional, keseluruhan kepala bagian, su-
dengan karyawan lain yang juga masih anggota keluarga pe- pervisor dan sisanya pada beberapa karyawan. Menyebabkan
milik perusahaan maupun dengan karyawan lain yang bukan adanya kedekatan hubungan keluarga dalam situasi perusahaan
anggota keluarga pemilik perusahaan. Kedekatan hubungan PT Surabaya Indofoam khususnya pada jabatan-jabatan di-
kekerabatan dengan pemilik perusahaan seakan menjadi pem- antaranya, manajer operasional, wakil manajer operasional,
benar bahwa karyawan tersebut memiliki kewenangan lebih supervisor, dan keseluruhan kepala bagian. Dalam situasi ini
tinggi untuk ikut mengatur karyawan meskipun di luar di- terjadi pemberian instruksi kerja yang tidak berjalan secara
visinya. baku. Pemberian instruksi kerja tidak mengikuti garis dalam
Sarbah dan Xiao (2015) juga menyatakan: “As the family struktur organisasi, maka tujuan yang ingin didapatkan dari
business expands, the relationship among the owners, ma- penelitian ini adalah menjelaskan mengenai prinsip-prinsip
nagers and employees becomes more complex” (p. 46). peng-organsiasian yang telah diterapkan dengan baik dan yang
Pendapat tersebut juga menguatkan adanya hubungan yang belum diterapkan dengan baik di PT Surabaya Indofoam.
komplek dalam perusahaan keluarga khususnya antara pemilik,
manajer, dan karyawan, dan kekomplekan tersebut diperkuat II. METODE PENELITIAN
dengan semakin banyaknya anggota keluarga yang ikut terlibat Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif, menurut
dal Upaya untuk mengatasi berbagai masalah yang ber- Bhattacherjee (2012), “Quantitative research which employs
sumberkan dari kompleksitas hubungan keluarga dalam ma- numeric data such as scores and metrics” (p. 103). Penelitian
najemen perusahaan keluarga tersebut, menurut Sarbah dan kuantitatif adalah penelitian yang didasarkan pada data
Xiao (2015) dengan menyatakan: “To be able to handle such numerik, seperti skor dan matrik. Penelitian ini termasuk
issues, a good corporate governance system put in place the penelitian kuantitatif karena data penelitian bersifat numerik
right policies to manage such a complexity. Corporate go- yang diperoleh dari hasil survei.
vernance creates a solid organizational structure that clarifies Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan
roles, reporting lines and delegation of responsibility” (p. 46). di PT Surabaya Indofoam yang berjumlah 87 karyawan. Tek-
Dalam pendapat tersebut diungkapkan bahwa untuk mengatasi nik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu
berbagai isu terkait keterlibatan anggota keluarga dalam ma- teknik sampling dengan maksud tertentu oleh karena penelitian
najemen perusahaan maka diperlukan pengelolaan perusahaan ini mengenai penerapan prinsip-prinsip pengorganisasian di
(corporate geovernance) yang tepat. Corporate governance perusahaan yaitu dibutuhkan kemampuan untuk memahami
memiliki peran penting karena berhubungan dengan ter- penerapan prinsip-prinsip pengorganisasian di perusahaan, se-
ciptanya struktur organisasi yang jelas sehingga bisa men- hingga sampel yang dijadikan responden penelitian adalah
jelaskan peran setiap bagian dalam perusahaan (clarifies karyawan yang menduduki jabatan struktural di perusahaan.
roles), garis pertanggungjawaban dalam pekerjaan (reporting Berdasarkan struktur organisasi di PT Surabaya Indofoam,
lines), dan memperjelas pendelegasian tanggung jawab dalam terdapat delapan belas jabatan struktural di perusahaan yang
manajemen perusahaan (delegation of responsibility). terdiri dari direktur, manajer operasional, wakil manajer ope-
Menurut Sarbah dan Xiao (2015): “Governance struc- rasional, kepala bagian produksi, kepala bagian keuangan,
tures influence the effectiveness of the governance process and kepala bagian pemasaran, kepala bagian HRD, product plan-
ultimately the firm performance” (p. 45). Pengelolaan yang ning inventory control ( PPIC ), supervisor produksi, kepala
tepat dalam manajemen perusahaan keluarga memiliki dampak bagian gudang, keuangan, pembukuan, supervisor pemasaran,
yang positif di antaranya terciptanya efektifitas proses pe- supervisor distribusi, pelatihan karyawan, konseling, su-
ngelolaan perusahaan dan pada akhirnya akan mempengaruhi pervisor bahan baku, dan supervisor bahan jadi. Jumlah kar-
kinerja perusahaan. Untuk itu, sistem manajemen khususnya yawan yang menduduki jabatan struktural sebanyak 23 kar-
pengelolaan organisasi dalam perusahaan keluarga ikut me- yawan, sehingga jumlah sampel yang ditetapkan adalah se-
nentukan terhadap tingkat keberhasilan yang dicapai oleh banyak 23 karyawan.
perusahaan keluarga. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah
Berdasarkan pendapat Havinal (2009, p. 50), perusahaan survei ke lokasi perusahaan. Alat pengumpulan data adalah
merupakan organisasi bisnis sehingga dalam pengelolannya angket yang berisikan pernyataan-pernyataan mengenai prin-
selayaknya untuk memperhatikan terhadap prinsip-prinsip sip-prinsip pengorganisasian. Pengukuran setiap pernyataan
pengorganisasian, yang meliputi: objectives, specialization, dengan menggunakan skala likert. Teknik pengolahan data
span of control, exception, scalar principle, unity of com- yang telah terkumpul dari hasil pembagian angket akan diolah
mand, delegation, resposibility, authority, efficiency, sim- dengan uji validitas dan uji reliabilitas
plicity, flexibility, balance, unity of direction, dan personal Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah statistik
abilities. Lima belas prinsip pengorgansian tersebut dinilai deskriptif, yaitu: nilai rata-rata dan standar deviasi.
mampu memberikan panduan untuk mengelola perusahaan
sebagai organisasi bisnis untuk mencapai tujuan. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PT Surabaya Indofoam adalah perusahaan keluarga dan
terdapat sejumlah anggota keluarga yaitu kerabat dekat pe- Gambaran umum perusahaan
milik perusahaan (direktur) yang terlibat dalam perusahaan. PT Surabaya Indofoam adalah suatu perusahaan manufaktur
Dalam perusahaan anggota keluarga yang terlibat menduduki dengan produk utamanya adalah busa/foam. PT Surabaya In-
dofoam didirikan pada tahun 2005 yang beralamat di Per-
AGORA Vol. 5, No 3, (2017) 1-6 3

gudangan Sinar Gedangan Blok E35-36, Sidoarjo–Jawa Ti- penilaian sedang, dan terdapat delapan prinsip pengor-
mur. PT Surabaya Indofoam mempunyai visi dan misi untuk ganisasian dengan kategori penilaian baik. Prinsip
menjadi manufaktur busa yang berkualitas dan di akui di pasar, pengorganisasian dengan kategori penilaian baik adalah:
disertai efek positif yang membangun bagi semua pihak yang objectives, specialization, responsibility, efficiency, simplicity,
terlibat. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Surabaya flexibility, balance, dan personal abilities. Kemampuan peru-
Indofoam dipasarkan di Jawa dan Bali. sahaan untuk menerapkan delapan prinsip pengorganisasian
dengan kategori baik tersebut memberikan dampak positif
Pengujian Data terhadap kinerja perusahaan karena kemampuan untuk meng-
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa terdapat tiga indi- aplikasikan prinsip pengelolaan sumberdaya perusahaan de-
kator yang dinyatakan tidak valid karena nilai corrected item- ngan baik.
total correlation di bawah nilai rtabel (4,132). Tiga indikator Keberhasilan perusahaan untuk menerapkan prinsip
tersebut adalah dua indikator dari prinsip pengorganisasian objectives dengan baik berdampak positif terhadap kesatuan
objectives dan satu indikator dari prinsip pengorganisasian langkah dan kebijakan serta keselarasan kinerja. Prinsip
exception. Untuk selanjutnya ketiga indikator dikeluarkan dari objectives yang telah berhasil diterapkan oleh perusahaan
analisis. memberikan dampak terhadap keseluruhan karyawan di mana
Hasil pengujian reliabilitas menggunakan cronbach alpha keseluruhan karyawan memahami dengan baik visi dan misi
dengan nilai berkisar antara 0,72–0,89. Nilai cronbach alpha perusahaan sehingga karyawan mampu mengatur ritme
setiap variabel penelitian di atas 0,60 sehingga keseluruhan pekerjaan sehingga bisa saling mendukung dengan divisi
indikator pernyataan dalam angket tiap prinsip pengor- lainnya agar visi perusahaan bisa tercapai. Menurut Darbi
anisasian prinsip-prinsip organisasi dinyatakan reliabel, se- (2012), “Mission and vision statements have been over-
hingga dinyatakan layak untuk dilakukan analisis lebih lanjut. whelmingly accepted as an indispensable part of the strategic
management process for organizations of all types” (p. 95).
Pembahasan Dalam pendapat ini dijelaskan bahwa visi dan misi sangat
Penerapan prinsip pengorganisasian di PT Surabaya diperlukan oleh perusahaan. Visi dan misi merupakan bagian
Indofoam didasarkan pada lima belas prinsip, dan hasil integral dari proses manajemen strategik sehingga menentukan
evaluasi terhadap penerapan prinsip pengorganisasian di- terhadap proses manajemen secara keseluruhan.
dasarkan pada jawaban responden penelitian yang didasarkan Perusahaan juga terbukti berhasil menerapkan prinsip
pada kategori nilai rata-rata pada setiap prinsip pengor- specialization dengan baik. Keberhasilan penerapan prinsip
ganisasian. specialization tersebut akan berdampak positif terhadap
Tabel 4.18. Nilai rata-rata penerapan prinsip pengaturan beban kerja antar divisi dalam perusahaan. Ke-
pengorganisasian di PT Surabaya Indofoam berhasilan pengaturan beban kerja berdampak positif terhadap
usaha menekan beban kerja yang berlebihan yang dirasakan
oleh karyawan dalam suatu divisi tertentu. Keberhasilan
pengaturan beban kerja menjadikan beban kerja antar divisi
menjadi seimbang sehingga kinerja antar divisi bisa saling
mendukung. Menurut Adeyoyin, Unazi, Oyewunmi, Adegun,
dan Ayodele (2015), “job specialization allows significant
expertise build-up in a specific task, the learning and speed of
production happen faster” (p. 4). Pendapat ini me-
ngungkapkan bahwa spesialisasi dalam pekerjaan mutlak di-
perlukan dalam perusahaan karena berhubungan dengan usaha
untuk membangun keahlian sumberdaya dalam sebuah tugas
khusus, dan merupakan proses pembelajaran sehingga kar-
yawan bisa mempercepat proses produksi.
Perusahaan juga berhasil menerapkan prinsip responsibility
Sumber: data hasil angket (diolah) di perusahaan. Penerapan prinsip tersebut masuk dalam kate-
gori baik, artinya telah terdapat pengaturan tanggung jawab
Nilai rata-rata dari penerapan prinsip pengorganisasian di PT kepada karyawan. Karyawan yang dinilai kompeten telah
Surabaya Indofoam berdasarkan penilaian responden mendapatkan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan
penelitian. Penerapan dari lima belas prinsip dengan penilaian yang dimiliki. Keberhasilan dalam penerapan prinsip tersebut
yang berbeda-beda, dan penilaian tertinggi pada penerapan meningkatkan rasa tanggung jawab setiap karyawan terhadap
prinsip pengorganisasian objectives, diikuti dengan penerapan tugas yang dibebankan oleh pimpinan. Kondisi ini berdampak
prinsip pengorganisasian efficiency, simplicity, dan flexibility. positif terhadap iklim pekerjaan. Menurut Manove (1997), “A
Penerapan prinsip pengorganisasian terendah adalah pada responsible job is one in which the value of job outcomes is
prinsip pengorganisasian delegation. highly sensitive to the input of worker effort” (p. 85).
Kategori penilaian pada setiap prinsip pengorganisasian, Tanggung jawab dalam pekerjaan memiliki peran penting
penilaian dikategorikan pada kategori sedang dan baik. dalam hasil pekerjaan dan sangat sensitif terhadap upaya
Terdapat tujuh prinsip pengorganisasian dengan kategori karyawan dalam bekerja, artinya ketika karyawan merasa di-
AGORA Vol. 5, No 3, (2017) 1-6 4

berikan tanggung jawab dalam pekerjaan maka karyawan antara serikat kerja dan manajemen akan mampu membantu
memiliki usaha yang lebih keras dalam bekerja karena merasa memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik karena karya-
memiliki tanggung jawab. wan merasa terdapat keseimbangan antara beban kerja
Prinsip efficiency juga telah berhasil diterapkan dengan dibandingkan target maupun terdapat keseimbangan ke-
baik oleh perusahaan. Keberhasilan dalam penerapan prinsip pentingan karyawan dan kepentingan manajemen.
ini berdapak positif terhadap kinerja fisik maupun kinerja Penerapan prinsip personal abilities juga berhasil
keuangan perusahaan. Dampak pada kinerja fisik yaitu ketika dilakukan oleh perusahaan. Keberhasilan dalam penerapan
berbagai langkah efisiensi bisa dilakukan dengan baik maka prinsip ini berdampak positif terhadap perkembangan ke-
karyawan tidak merasa kelelahan dalam bekerja karena semua mampuan karyawan secara berkelanjutan. Keberhasilan dalam
aktivitas fisik bisa dilakukan secara efisien. Dampak dari penerapan prinsip ini menyebabkan kemampuan karyawan
perspektif finansial bahwa dengan keberhasilan melakukan semakin meningkat sehingga secara berkelanjutan keberhasilan
efisiensi berdampak positif terhadap berbagai bentuk peng- pencapaian target pekerjaan juga terus meningkat. Menurut
hematan pengeluaran perusahaan sehingga dari sisi keuangan Porter dan Lawler (1974), “Performance is defined as a func-
juga di nilai menguntungkan. Menurut Pushpakumari (2008), tion of individual ability and skill and effort in a given
“Attainment of a high level performance through productivity situation” (dalam Pushpakumari, 2008, p. 91). Berdasarkan
and efficiency has always been an organizational goal of high pada pendapat tersebut bisa dijelaskan bahwa personal abi-
priority” (p. 89). Peningkatan kinerja bisa dilakukan melalui lities memiliki peran yang penting terhadap kinerja individual
produktivitas dan efisiensi, sehingga ketika manajemen pe- maupun kinerja perusahaan secara keseluruhan karena
rusahaan mampu menjaga efisiensi aktivitas operasional me- menyangkut kemampuan dan keahlian karyawan dalam bekerja
nyebabkan kinerja perusahaan secara keseluruhan akan me- di setiap situasi.
ngalami peningkatan. Evaluasi prinsip pengorganisasian dengan kategori
Perusahaan telah berhasil menerapkan prinsip simplicity penilaian sedang, yaitu: span of control, exception, scalar
dengan baik. Simplicity menjelaskan mengenai kemampuan principle, unity of command, delegation, authority, dan unity
untuk menerapkan standard operating procedures. Perusahaan of direction. Tujuh prinsip tersebut dinilai kurang berhasil
dinilai berhasil dalam menerapkan prinsip simplicity ber- diterapkan oleh perusahaan. Tujuh prinsip tersebut dengan
dampak positif terhadap keteraturan proses operasional di kategori penilaian sedang, artinya intensitas penerapan prinsip
perusahaan, artinya semua proses telah berjalan sesuai dengan tersebut dengan hasil belum sepenuhnya optimal sehingga
standard operational procedures. Kegiatan-kegiatan opera- termasuk kategori sedang.
sional yang telah dijalankan mengikuti SOP memudahkan Penerapan prinsip span of control di perusahaan masuk
pengendalian terhadap setiap kegiatan tersebut agar tetap dalam kategori sedang, artinya prinsip tersebut belum
berjalan dengan efektif. Menurut Manove (1997, p. 89) men- sepenuhnya bisa diterapkan dengan baik di perusahaan.
jelaskan bahwa simplicity memiliki dampak yang positif Penilaian responden penelitian menunjukkan, ternyata pe-
terhadap kinerja karena simplicity mampu memberikan efi- ngaturan jumlah karyawan yang di pimpin oleh seorang ma-
siensi terhadap kinerja sehingga berdampak positif terhadap najer, cara pembagian jumlah karyawan pada setiap jabatan
kinerja perusahaan secara keseluruhan. manajer dinilai masih kurang optimal di perusahaan. Kondisi
Prinsip flexibility juga berhasil diterapkan dengan baik oleh ini menyebabkan tingkat pengendalian dan pengawasan ter-
perusahaan. Prinsip ini menyebabkan perusahaan memiliki hadap karyawan pada setiap divisi berbeda-beda, dan akhirnya
kemampuan untuk terus menyesuaikan terhadap perubahan- juga berdampak pada kurang optimalnya hasil pekerjaan
perubahan lingkungan yang terjadi, baik lingkungan internal karyawan. Menurut Doran, McCutcheon, Evans, MacMillan,
maupun lingkungan eksternal. Fleksibilitas dalam operasional Hall, dan Pringle, et al. (2004), “there is a certain size at
menyebabkan perusahaan dapat mengambil keputusan secara which span of control reaches its maximum capacity to be
fleksibel sesuai dengan dinamika lingkungan yang dihadapi. effective, and increasing the size beyond this capacity adds no
Havinal (2009, p. 50) menjelaskan bahwa kinerja yang bisa value and may even be harmful” (p. 3). Pendapat ini mengung-
didesain secara fleksibel memberikan dampak yang positif kapkan bahwa terdapat batas kemampuan setiap pemimpin
terhadap kemampuan perusahaan untuk terus mengikuti dalam mengendalikan karyawan yang berada di bawah pim-
dinamika lingkungan internal atau eksternal sehingga memiliki pinannya, sehingga kemampuan untuk menentukan kesesuaian
pengaruh terhadap hasil kinerja secara keseluruhan. antara kemampuan pengendalian pemimpin dan jumlah
Keberhasilan dalam penerapan prinsip balance dalam karyawan menentukan terhadap kemampuan melakukan pe-
menyebabkan persentase pencapaian target lebih besar. Prinsip ngawasan terhadap kinerja karyawan.
balance menekankan pada kemampuan menjaga keseimbangan Penerapan prinsip exception juga dalam kategori sedang,
antara beban pekerjaan dan kemampuan karyawan. Ke- artinya manajemen perusahaan dinilai belum sepenuhnya
berhasilan dalam penerapan prinsip ini menyebabkan adanya mampu memahami berbagai masalah khusus di perusahaan
alokasi beban kerja dan kompetensi karyawan yang seimbang sehingga memerlukan kebijakan khusus atau kebijakan pe-
sehingga bisa meningkatkan kualitas hasil pekerjaan karena ngecualian. Berbagai masalah khusus tersebut misalnya ber-
karyawan yang menangani pekerjaan tersebut adalah karyawan hubungan dengan ketidaksesuaian bahan baku dengan standar,
yang berkompetensi di bidang tersebut. Brown, Gray, misalnya ketidaksesuaian tersebut relatif kecil dan karyawan
McHardy, dan Taylor (2014, p. 18) menjelaskan bahwa ke- bagian gudang tidak diberikan tanggung jawab untuk me-
seimbangan beban kerja maupun keseimbangan kepentingan ngambil keputusan. Kondisi ini berdampak pada kelambatan
AGORA Vol. 5, No 3, (2017) 1-6 5

aktivitas operasional. Pendapat Havinal (2009, p. 50) bisa rasional terkesan lambat dan berbeda ketika karyawan
dijelaskan bahwa manajer atau pemimpin seharusnya mampu mendapatkan kewenangan yang memadai dalam lingkup
mempersiapkan keputusan-keputusan khusus dalam situasi pekerjaan sehingga bisa mengambil keputusan operasional
tertentu sehingga ketika situasi tersebut terjadi tidak me- dengan lebih cepat. Senyuta (2013, p. 5) menjelaskan bahwa
nganggu aktivitas operasional perusahaan. pemberian kewenangan kepada karyawan akan mampu mem-
Prinsip pengorganisasian scalar principle juga dalam berikan rasa tanggung jawab kepada karyawan dalam pe-
kategori sedang, artinya penerapan prinsip tersebut di pe- nanganan setiap pekerjaan. Rasa tanggung jawab tersebut
rusahaan dinilai masih kurang baik. Menurut penilaian res- memiliki dampak yang positif terhadap hasil pekerjaan secara
ponden penelitian, ternyata masih terdapat ketidakjelasan batas keseluruhan.
tanggung jawab karyawan kepada atasan. Tanggung jawab Prinsip pengorganisasian unity of direction juga diterapkan
bawahan kepada atasan hanya sebatas aturan formal seperti di perusahaan dengan kategori penilaian sedang, artinya
laporan operasional pada tiap divisi kepada manajer. Ketidak- kesatuan perintah kerja di perusahaan masih perlu ditingkatkan
jelasan tersebut menyebabkan berbagai informasi tertentu yang agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pengambilan ke-
sebenarnya berguna bagi manajemen tetapi tidak disampaikan putusan. Dalam unity of direction terdapat konsep obyektifitas
oleh karyawan, misalnya berbagai informasi mengenai produk- dalam pemberian perintah dan hanya terdapat satu peren-
produk pesaing di pasaran khususnya untuk karyawan bagian canaan untuk satu tujuan. Penerapan prinsip unity of direction
pemasaran. Informasi tersebut sebenarnya berguna bagi mana- yang masih rendah berdampak pada kinerja karyawan secara
jemen pemasaran untuk mengambil strategi pemasaran namun keseluruhan. Pengarahan yang jelas dan terpadu untuk sebuah
tidak dilaporkan oleh karyawan. Lunenburg (2012, p. 3) tugas memberikan acuan bagi karyawan untuk bekerja dengan
menyatakan bahwa scalar principle diperlukan dalam penge- lebih baik. Havinal (2009, p. 50) menjelaskan bahwa unity of
lolaan sumberdaya manusia sebagai bahan evaluasi atas per- direction memberikan dampak positif terhadap pengelolaan
tanggung jawaban karyawan atas semua pekerjaan yang di- sumberdaya perusahaan karena mampu memberikan kepastian
tangani. dalam penanganan sebuah pekerjaan.
Penerapan prinsip unity of command juga dalam kategori Evaluasi penilaian atas penerapan prinsip pengorganisasian
sedang. Kategori sedang pada penerapan prinsip tersebut di PT Surabaya Indofoam, bisa dijelaskan bahwa penerapan
menyebabkan karyawan masih mendapatkan perintah yang prinsip pengorganisasian di perusahaan masih bisa diopti-
tumpang tindih, artinya sebuah instruksi pekerjaan tertentu malkan khususnya mengenai prinsip-prinsip pengorganisasian
belum selesai dilakukan namun sudah terdapat perintah dengan kategori penilaian sedang. Evaluasi terhadap pe-
pekerjaan yang lain. Kondisi tersebut menyebabkan hasil nerapan prinsip pengorganisasian bisa terus ditingkatkan untuk
pekerjaan kurang optimal. Lunenburg (2012, p. 3) juga mengetahui perkembangan-perkembangan dari penerapan se-
menyatakan bahwa kesatuan perintah dalam pekerjaan mem- tiap prinsip pengorganisasian sehingga bisa mendukung ke-
berikan dampak yang positif terhadap kinerja karyawan secara berhasilan PT Surabaya Indofoam dalam mencapai berbagai
umum karena kesatuan perintah dalam pekerjaan tersebut tidak tujuan yang telah ditetapkan.
menyebabkan karyawan kehilangan konsentrasi dalam bekerja.
Perusahaan telah berhasil menerapkan prinsip
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
pengorganisasian delegation, namun pada tingkatan sedang.
Kemampuan menerapkan prinsip tersebut pada tingkat sedang Berdasarkan pada hasil pembahasan, bisa disimpulkan
menunjukkan bahwa sistem pendelegasian wewenang di pe- bahwa PT Surabaya Indofoam belum optimal dalam penerapan
rusahaan belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Tingkat lima belas prinsip pengorganisasian di perusahaan Intensitas
pendelegasian wewenang belum berjalan dengan ideal, artinya penerapan setiap prinsip pengorganisasian berbeda-beda, yang
responden penelitian masih menilai bahwa pendelegasian didasarkan pada evaluasi jawaban responden penelitian.
wewenang masih perlu ditingkatkan. Dampak dari kondisi ter- Berdasarkan pada kategori penilaian, prinsip pengorganisasian
sebut yaitu pada kelambatan aktivitas operasional karena dengan kategori penilaian baik adalah: objectives, specia-
belum optimalnya pendelegasian wewenang di perusahaan. lization, responsibility, efficiency, simplicity, flexibility, ba-
Senyuta (2013) menyatakan, “The level of authority delegation lance, dan personal abilities. Berdasarkan pada kategori
influences organizational performance” (p. 4). Pendelegasian penilaian, prinsip pengorganisasian dengan kategori penilaian
wewenang berarti terdapat pelimpahan kewenangan kepada sedang, yaitu: span of control, exception, scalar principle, uni-
karyawan di bawah manajer. Pendelegasian tersebut berdam- ty of command, delegation, authority, dan unity of direction.
pak positif terhadap kecepatan pengambilan keputusan di lini Manajemen PT Surabaya Indofoam sebaiknya melakukan
operasional sehingga bisa berdampak positif terhadap pro- evaluasi mengenai pembagian jumlah pekerja pada setiap
duktivitas karyawan. bagian, khususnya dikaitkan dengan beban kerja agar beban
Prinsip pengorganisasian berikutnya yang diterapkan di kerja setiap karyawan berimbang dan dalam kapasitas yang
perusahaan dengan kategori sedang adalah authority. Prinsip memudahkan dalam pengawasan dan pengendalian.
ini mengatur tentang kewenangan yang diberikan kepada Manajemen PT Surabaya Indofoam sebaiknya memberi-
karyawan perusahaan. Karyawan berkepentingan dengan ting- tahukan batasan yang jelas mengenai pengambilan keputusan
kat kewenangan untuk pengambilan keputusan tertentu dalam untuk masalah khusus yang berhubungan dengan keputusan
lingkup pekerjaan yang ditangani. Penerapan prinsip authority yang bisa diambil oleh kepala bagian, manajer, maupun kar-
yang belum optimal juga menyebabkan aktivitas proses ope- yawan.
AGORA Vol. 5, No 3, (2017) 1-6 6

Manajemen PT Surabaya Indofoam sebaiknya terus me- Lunenburg, F.C. (2012). Organizational structure:
lakukan evaluasi mengenai kejelasan batas pelaksanaan tugas Mintzberg’s framework. International journal of
dan tanggung jawab setiap bagian dalam perusahaan agar se- scholarly, academic, intellectual diversity 14(1), 1-8
tiap karyawan bisa bertanggung jawab terhadap cakupan tang- Manove, M. (1997). Job responsibility, pay, and promotion.
gung jawab yang dibebankan pada karyawan. The economic journal (107), 85-103
Manajemen PT Surabaya Indofoam sebaiknya melakukan Pushpakumari, M.D. (2008). The impact of job satisfaction on
evaluasi mengenai pelaksana tanggung jawab setiap bagian job performance: An empirical analysis. International
agar tidak terdapat perintah yang sifatnya tumpang tindih un- journal 9(1), 89-105
tuk karyawan dalam bekerja di perusahaan. Robbins, S.P. & Coulter, M. (2012). Management. 11th ed.
Manajemen PT Surabaya Indofoam sebaiknya memperje- New jersey: Pearson Education, Inc
las bentuk-bentuk pendelegasian wewenang dan tanggung ja- Sarbah, A. & Xiao, W. (2015). Good corporate governance
wab untuk karyawan. Selain itu, manajemen juga sebaiknya structures: A must for family businesses. Open
menginformasikan berbagai hal yang tidak bisa didelegasikan Journal of Business and Management, 3, 40-57
kepada karyawan lainnya. Senyuta, O. (2013). Delegation and performance. Working of
Manajemen PT Surabaya Indofoam sebaiknya melakukan paper series (497), 1-45
evaluasi cara penerapan kebijakan-kebijakan perusahaan sehu- Supit, C.L. (2016). Analisis penerapan prinsip-prinsip good
bungan dengan kewenangan (authority) yang diberikan kepada corporate governance pada PT. Wang Konstruksi
manajer atau karyawan di perusahaan agar bisa berjalan de- Indonesia. AGORA 4(2), 1-9
ngan tepat. Thoyib, A. (2005). Hubungan kepemimpinan, budaya, strategi,
Manajemen PT Surabaya Indofoam sebaiknya melakukan dan kinerja: Pendekatan konsep. Jurnal Manajemen
evaluasi mengenai cara penerapan unity of direction dalam pe- & Kewirausahaan 7(1), 60-73
ngambilan keputusan bersama yang di perusahaan agar bisa .
berjalan dengan tepat dan tidak terjadi tumpang tindih dalam
pengambilan keputusan bersama.

DAFTAR PUSTAKA
Adeyoyin, S.O., Unazi, F.A., Oyewunmi, O.O., Adegun, A.I.,
& Ayodele, R.O. (2015). Effects of Job Specialization
and Departmentalization on Job Satisfaction among
the Staff of a Nigerian University Library. Library
Philosophy and Practice (e-journal) (1295), 1-20.
Bhattacherjee, A. (2012). Social science research: Principles,
methods, and practices. South Florida: University of
South Florida
Brown, S., Gray, D., McHardy, J. & Taylor. K. (2014).
Employee trust and workplace performance.
Discussion Paper Series (8284), 1-38
Darbi, W.P.K. (2012). Of mission and vision statements and
their potential impact on employee behaviour and
attitudes: The case of a public but profit-oriented
tertiary institution. International Journal of Business
and Social Science 3(14), 95-109
Doran, D., McCutcheon, A.S., Evans, M.G., MacMillan, K.,
Hall, L.M., Pringle, D., Smith, S., & valente, A.
(2004). Impact of the manager’s span of control on
leadership and performance. Canadian heath services
research foundation, 1-38
Ghee, WY., Ibrahim, M.D., & Halim, H.A. (2015). Family
business succession planning unleashing the key
factors of business performance. Asian Academy of
Management Journal 20(2), 103–126
Havinal, V. (2009). Management and entrepreneurship. New
Delhi: New Age International (P) Ltd., Publishers
Jatmiko. (2013). Pemimpin Dan Kepemimpinan Organisasi
Forum Ilmiah 10(2), 209-219

Anda mungkin juga menyukai