Anggota Kelompok:
DISUSUN OLEH
MENYETUJUI
MENGETAHUI
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Teknik Arsitektur Perencanaan Wilayah dan Kota
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat yang telah diberikan oleh-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan kerja praktek di CV. Garudatama dan dapat
menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan rasa terimakasih kami kepada
semua yang telah mendukung dan memberikan jalan kepada kami untuk menyelesaikan
proses kerja praktek ini, yaitu antara lain:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang selalu diberikan oleh-Nya.
2. Orang Tua dan sanak saudara yang selalu mendukung dan menjadi penyemangat bagi
kami dalam menjalani hidup.
3. Bapak Ir. Hi. Sarifuddin, M.T selaku dosen pembimbing kerja praktek
4. Ibu Rezky Awalia, S.T., M.T selaku dosen pembimbing kerja praktek
5. Bapak Khairin Rahmat, S.T., M.T selaku dosen pembimbing kerja praktek
Kami sadar bahwa laporan ini tentulah jauh dari sempurna, karena kami sebagai
penulis masih memiliki banyak ruang untuk mengembangkan kemampuan dan
pengetahuan yang kami miliki, maka dari itu kami berharap bisa menerma dan
mengaplikasikan berbagai kritik dan saran yang kiranya dapat membangun laoran ini.
Ahir kata, kami berharap kiranya laporan ini dapat berguna bagi pihak lainnya suatu saat
nanti.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTEK DAN PEMBAHASAN KRITIS ......................... 13
LAMPIRAN................................................................................................................................. 42
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Pada kegiatan kerja praktek tahun ini praktikan melangsungkan kegiatan kerja
praktek di CV.Garudatama. CV. Garudatama dipilih sebagai tempat kerja paraktek karena
perusahaan ini bergerak dibidang penataan ruang, yang sesuai dengan jurusan atau bidang
praktikan. Dengan pelayanan jasa berupa Jasa Perencanaan dan Perancangan Perkotaan, Jasa
Perencanaan Wilayah, Jasa Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Bangunan dan
Lansekap, Jasa Pengembangan Pemanfaatan Ruang. Pada kegiatan kerja praktek kali ini,
praktikan diberi kesempatan untuk terlibat dalam project Penyusunan Dokumen Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(RP2KPKPK) Kabupaten Tolitoli. Penyusunan dokumen RP2KPKPK ini dimaksudkan
1
untuk acuan dalam pelaksanaan pembangunan dan pengendalian perumahan kumuh dan
permukiman kumuh perkotaan di Kabupaten Tolitoli.
Project penyusunan Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Tolitoli ini, menurut
praktikan sesuai dengan prinsip penataan ruang yaitu perencanaan, pemanfataan dan
pengendalian ruang, dalam hal ini berkaitan dengan pengendalian perumahan dan
permukiman kumuh dalam meningkatkan kualitas lingkungan permukiman perkotaan
sehingga aman, nyaman dan layak huni. Selain itu, pentingnya Project ini bagi praktikan
adalah sebagai bentuk pengaplikasian dari teori-teori matakuliah perumahan dan
permukiman dan beberapa matakuiah lainnya yang telah diterima sebelumnya oleh
praktikan. Berdasarkan pertimbangan tersebut praktikan memilih penyusunan Review
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Tolitoli tersebut sebagai project dalam pelaksanaan kerja
praktek.
2
(komunitas masyarakat BKM/KSM/CBO’s) untuk dapat lebih aktif terlibat dalam
menangani permukiman kumuh di lingkungannya.
3
(komunitas masyarakat BKM/KSM/CBO’s) untuk dapat lebih aktif terlibat dalam
menangani permukiman kumuh di lingkungannya.
4
b. Data sekunder merupakan sumber data suatu penelitian yang di peroleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (di peroleh atau dicatat oleh pihak lain). Data
sekunder itu berupa bukti,catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip
atau data dokumenter. Dilakukan studi pustaka melalui buku-buku yang bisa menjadi
panduan dalam penyusuna dokumen RP2KPKPK yang dilakukan penulis saat
melaksankan kerja praktek.
5
1.5.2 Tahap Pengerjaan Kegiatan Penyusunan RP2KPKPK
Proses Penyusunan
Perumusan Rencana:
Analisis Data:
1. Analisis data bangunan Gedung Penentuan Kriteria Rencana pencegahan dan
2. Analisis data jaringan jalan dan Indikator Peningkatan kualitas perumahan
3. Analisis data drainase Penentuan Urutan dan permukiman kumuh serta
4. Analisis data air limbah Kawasan Prioritas sebagai acuan dalam pelaksanaan
5. Analisis data air minum pembangunan dan pengendalian
Perumahan dan
6. Analisis data persampahan Peumahan Kumuh dan
7. Analisis data proteksi kebakaran Permukiman Kumuh
Permukiman Kumuh Perkotaan di
Kabupaten Toli-Toli
Konsultasi Instansi
Konsultasi Publik
dan Pemerintahan
Terkait
Legalisasi
RP2KPKPK Output
6
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan kerja praktek ini tersusun atas:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan latarbelakang pelaksanaan kegiatan kerja praktek, maksud dan
tujuan pelaksanaan kerja praktek, manfaat kerja praktek, ruang lingkup kerja praktek
serta sistematika penulisan laporan.
7
BAB II
PROFIL INSTANSI/PERUSAHAAN DAN
PROYEK KERJA PRAKTEK
8
Aktivitas-aktivitas CV. GARUDATAMA CONSULTANT tersebut diatas dapat
diuraikan dan mencakup lingkup layanan sebagai berikut:
a. Studi Pelayanan Proyek
Studi Kelayakan;
Perencanaan;
Pengembangan Wilayah;
Studi dan Analisa Dampak Lingkungan;
b. Perencanaan Arsitetural dan Engineering
Perencanaan Arsitektural;
Perencanaan Engineering;
c. Manajemen Proyek dan Manajemen Konstruksi
Pengendalian Biaya dan Jadwal Konstruksi;
Pengendalian Administrasi Kontrak Konstruksi;
Pengendalian Engineering selama proses Konstruksi;
Penyiapan dan Penyelenggaraan Pelelangan Konstruksi;
Supervisi Konstruksi Jalan dan Jembatan;
Pemberian Informasi dan Sarana Teknik Selama Proses Perencanaan
Konstruksi.
d. Pelaksanaan Survey
Penyelidikan Tanah
Survey Pengukuran dan Topografi.
10
keseluruhan. Dasar hokum lain yang digunakan dalam pelaksanaan penyusunan Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(RP2KPKPK) di Kabupaten Toli-toli antara lain:
1. Undang-undang No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
2. PP No.14 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman
3. SEDJCK 30/SE/DC/2020 Panduan Penyusunan Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
2) Tujuan
Tujuan pekerjaan penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Tolitoli
adalah:
a. Melakukan identifikasi potensi dan permasalahan perumahan dan permukiman
kumuh perkotaan sesuai dengan SK Bupati Tolitoli, dan tersedianya data baseline
Permukiman Kumuh di Kabupaten Tolitoli.
b. Melakukan pendampingan terhadap dokumen Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK)
dengan keterpaduan program pada sektor Keciptakryaan sebagai acuan dalam
penanganan kawasan peumahan dan permukiman kumuh perkotaan di Kabupaten
Tolitoli.
c. Menyusun strategi dan konsep penanganan serta indikasi program penanganan
kawasan peumahan dan permukiman kumuh perkotaan di Kabupaten Tolitoli
dalam jangka waktu 5 tahunan
d. Menyusun Rencana Kegiatan Aksi Komunitas (community action plan) sebagai
bentuk perkuatan kapasitas Pemerintah Kabupaten/Kota dengan kelompok
11
masyarakat (komunitas masyarakat BKM/KSM/CBO’s) untuk dapat lebih aktif
terlibat dalam menangani permukiman kumuh di lingkungannya.
e. Menyusun Dokumen Perancangan Aksi (Action Plan) yang mengacu pada
RP2KPKPK, berupa Rencana Aksi Penanganan Kawasan Kumuh dan DED
kegiatan tahun pertama, Peta Perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000, Dokumentasi
Visual dan Visualisasi 3 dimensi Dokumen Perencanaan
12
BAB III
13
Tim Utama:
M.Ichsan, S.T
Tim pendukung:
1. Mega Wulandari
2. Dedy Rizaldy
3. Nur Miftahul Jannah
4. Indra Surya Purnama
5. Achmad Trenadhy Yudha
15
c. Metode pengambilan data yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung
karena melihat kondisi kekumuhan yang ada pada lokasi eksisting 5 kelurahan pada
Kecamatan Baolan.
d. Menyiapkan data profil permukiman kumuh yang terdiri dari baseline data aspek
kekumuhan tiap kelurahan.
16
Gambar 3. 2 Kondisi Bangunan
17
Gambar 3. 3 Kondisi Jalan Lingkungan
Berdasarkan survei yang telah dilaksanakan oleh praktikkan pada lokasi diketahui
sumber air minum masyarakat yang berada pada kawasan permukiman kumuh bersumber
dari Air PDAM. Berdasarkan hasil yang didapatkan praktikkan pada lokasi survey,
dikeatahui bahwa rumah tangga yang tidak terpenuhi oleh sumber air disetiap kelurahan
berjumlah 60l/orang/hari (kk), disertai kondisi jaringan pipa distribusi air minum tidak
terpelihara dan dikondisi musim penghujan dengan intensitas yang tinggi dan sedang
kondisi air akan keruh dan berbau.
18
Gambar 3. 4 Akses Air Minum
19
e. Pengelolaan Air limbah
Berdasarkan hasil survey dan verifikasi yang dilakukan tim praktikan pada kawasan
kumuh Perkotaan Toli-toli untuk kondisi jaringan Air Limbah pada kawasan kumuh di
Kabupaten Tolitoli dimana 2878 KK Belum Memiliki Sarana Prasarana Air Limbah yang
sesuai Teknis Pengelolaan air limbah pada lokasi perumahan atau permukiman tidak
memiliki sistem yang memadai, yaitu kakus/kloset yang tidak terhubung dengan tangki
septik baik secara individual/domestik, komunal maupun terpusat dalam penilaian
Pengelolaan air limbah, hal yang diperhatikan yaitu Air limbah kamar mandi dan dapur
tidak boleh tercampur dengan air dari jamban, Tidak boleh menjadi tempat perindukan
vector, Tidak boleh menimbulkan bau, Tidak boleh ada genangan yang menyebabkan
lantai licin dan rawan kecelakaan dan Terhubung dengan saluran limbah umum/got atau
sumur resapan, setelah dilakukan survey lapangan pada 5 kelurahan di dapatkan tim
praktikan kondisi Pengolaaan Air limbah sebagai berikut :
Beberapa rumah tidak memiliki sarana dan prasarana air limbah sesuai Persyaratan
teknis (Closet leher angsa dan saptic tank).
Kondisi lingkungan menjadi tercemar akibat dari air limbah tiap rumah, yang
membuat genangan dan bau yang tidak sedap di sekitar rumah.
Apabila musim hujan berlangsung kondisi air limbah pada tiap rumah
menimbulkan beberapa permasalahan lain.
Tercampurnya air limbah kamar mandi dan dapur yang membuat aliran air menjadi
tergenang dan merusak kondisi lingkungan.
20
f. Pengelolaan sampah
Pada tahap survei persampahan, praktikan dan tim survei mengumpulkan data
dengan cara melakukan survei eksisting dan melihat langsung keberadaan sarana dan
prasarana pengelolaan sampah yang melayani permukiman (TPS/TPS-3R/TPST), dan
menanyakan pertanyaan kuisioner pada informan/narasumber terkait jenis tempat untuk
membuang sampah rumah tangga, dan juga berapa kali pengangkutan sampah dari rumah
ke TPS/TPA pada kawasan perumahan dan permukiman kumuh.
21
kemungkinan tingkat kerawan bencana kebakaran pada kawasan perkotaan pun tinggi.
Namun melihat permasalahan ini, pada kawasan permukiman di perkotaan belum
tersediannya system proteksi kebakaran, sehingga perlu adanya perhatian khusus dan
meminimalisir dampak dari bencana kebakaran pada kawasan permukiman.
Pada saat melakukan survey praktikan dan tim survey melakukan pengumpulan dan
konsolidasi data dan informasi untuk memahami kondisi kebakaran seperti jumlah
frekuensi kejadian kebakaran di lingkungan permukiman, penyebab kejadian bencana
kebakaran, ketersediaan sarana pencegahan bahaya kebakaran dan ketersediaan jalan
dengan lebar minimal 3,5 meter di lingkungan permukiman dengan radius rumah terjauh
kurang dari 100 m.
22
Gambar 3. 8 Kawasan yang tidak dapat dilalui mobil pemadam
h. Legalitas Lahan
Pada aspek legalitas lahan hal yang dinilai pada lokasi perencanaan permukiman
kumuh yang dilakukan tim praktikan yaitu Kejelasan terhadap status penguasaan lahan
berupa kepemilikan, dengan bukti dokumen sertifikat hak atas tanah atau bentuk dokumen
keterangan status tanah lainnya yang sah; atau kepemilikan pihak lain (termasuk milik
adat/ulayat), dengan bukti izin pemanfaatan tanah dari pemegang hak atas tanah atau
pemilik tanah dalam bentuk perjanjian tertulis antara pemegang hak atas tanah atau pemilik
tanah, Adapun Kesesuaian terhadap peruntukan lahan dalam rencana tata ruang (RTR),
dengan bukti Izin Mendirikan Bangunan atau Surat Keterangan Rencana Kabupaten/Kota
(SKRK). Hal yang diperhatikan dalam tahap survey legalitas lahan yaitu : Status bangunan
hunian, status legalitas lahan dan status lahan bangunan hunian dan juga beberapa
23
pertimbangan lain seperti lokasi fungsi strategis, Tingkat partisipasi masyarakat dan
potensi lokasi lingkungan.
a. Penyusunan Data
Pada tahap ini praktikan dengan didampingi oleh tim leader melakukan
penyusunan data. Tahapan ini merupakan proses penyusunan data yang diperoleh dari
survei di lapangan dan merupakan proses pemutakhiran profil permukiman kumuh untuk
memperoleh data dan informasi permukiman kumuh terkini secara detail, akurat, dan
terukur sebagai dasar perumusan konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh yang sesuai dengan kebutuhan penanganan. Pada tahap
penyusunan data ini dilakukan verifikasi data dari profil umum tiap kawasan berdasarkan
SK Bupati Tolitoli No. 687 Tahun 2020 dengan data survey lapangan. Maka hasil dari
tahapan ini profil kawasan verifikasi.
24
Gambar 3. 11 Proses penyusunan data
25
7. Ketidaksesuaian dengan peruntukan lahan di Rawa dan Sempadan pantai;
8. Status lahan illegal di sempadan sungai dan di atas rawa;dan
9. Masih banyak bangunan yang tidak memiliki sertifikat.
c. Aspek Kekumuhan
Aspek kekumuhan fisik pada kawasan kumuh perkotaan Tolitoli berdasarkan hasil
verifikasi dan pemutahiran data profil kumuh selanjutnya akan di bahas lebih rinci
1. Bangunan Gedung
Aspek bangunan gedung merupakan salah satu indikator kekumuhan permukiman
kumuh, dengan beberapa kriteria antara lain :
Ketidakteraturan Bangunan
Tingkat Kepadatan Bangunan
Ketidak sesuaian dengan persyaratan teknis bangunan
Dengan indikator dan nilai yang telah ditetapkan dalam panduan penyusunan
RP2KPKPK. Untuk kondisi bangunan bangunan gedung yang ada pada Kawasan
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh kumuh Tolitoli sebagaimana pada Tabel 3.1
Sebagai berikut.
Bangunan
Kawasan Jumlah Luas Kepadatan Bangunan
No Jumlah Jumlah Bangunan yang
Kumuh KK Kawasan Ha/Bangunan
Bangunan RTLH tidak Teratur
1 Sidoarjo 810 23.42 772 245 695 33
2 Panasakan 587 14.98 581 137 273 39
3 Tuweley 910 22.16 867 216 399 39
4 Baru 1205 20.52 1178 510 1060 57
5 Nalu 611 14.92 593 323 249 40
6 Tambun 654 41.01 623 38 187 654
Total 4777 137 4614 1469 2863 223
Sumber : Survey Pemutakhiran Data Kumuh Tahun 2021
26
bangunan pada kawasan kumuh Kabupaten Tolitoli dapat dilihat sebagaimana pada tabel
berikut.
2. Jaringan Jalan
Aspek jalan lingkungan merupakan salah satu variabel kekumuhan pada kawasan
permukiman kumuh yang menentukan tingkat kekumuhan suatu kawasan. Indetifikasi
jalan lingkungan pada kawasan kumuh Kabupaten Tolitoli dilakukan dengan melihat
panjang jalan secara keseluruhan pada kawasan kumuh, kondisi jalan lingkungan,
konstruksi / permukaan jalan lingkugan, lebar jalan, dan tingkat pelayanan jalan
lingkungan terhadap kawasan kumuh. Tingkat pelayanan jalan lingkungan dilihat
berdarakan jumlah bangunan hunian yang terlayani oleh jalan lingkungan dan jumlah
yang tidak terlayani serta cakupan area yang terlayani dan tidak terlayani oleh jalan
lingkungan pada kawasan kumuh. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi jalan
lingkungan kawasan kumuh Kabupaten Tolitoli sebagaimana pada tabel 3.3. Berikut.
27
Tabel 3. 3 Kondisi Jaringan Jalan
3. Jaringan Drainase
Berdasarkan hasil survey dan verifikasi kawasan kumuh Perkotaan Tolitoli
untuk kondisi jaringan drainase pada kawasan kumuh di Kabupaten Tolitoli Tolitoli
dapat dilihat sebagaimana pada tabel berikut.
28
Tabel 3. 5 Kondisi Drainase
4. Air Minum
Aspek penyediaan air minum merupakan salah satu variabel penilaian terhadap
tingkat kekumuhan pada suatu kawasan kumuh, kondisi penyediaan air minum pada
kawasan kumuh Kabupaten Tolitoli memberikan kontribusi Cukup Besar terhadap tingkat
kekumuhan dikarenakan sebagian besar masyarakat pada kawasan sudah terlayani
penyediaan air minum, untuk pemenuhan air minum secara kuantitas 60 liter/hari belum
maksimal. Berdasarkan hasil survey verikasi data kumuh, 3638 rumah tangga belum
terlayani air minum secara kuantitas 60 liter/hari. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi
penyediaan air minum di kawasan Kumuh Perkotaan Tolitoli sebagaimana tabel berikut.
Air Minum
Tidak Tidak
Kawasan Jumlah Mengakses Terpenuhi
No Mengakses Terpenuhi
Kumuh Air 60
KK Air 60
Minum l/)rng/Hari
Minum l/)rng/Hari
(KK) (KK)
(KK) (KK)
1 Sidoarjo 810 770 81 41 648
2 Panasakan 587 558 117 29 352
3 Tuweley 910 865 182 46 728
4 Baru 1205 1145 181 60 1024
29
Air Minum
Tidak Tidak
Kawasan Jumlah Mengakses Terpenuhi
No Mengakses Terpenuhi
Kumuh Air 60
KK Air 60
Minum l/)rng/Hari
Minum l/)rng/Hari
(KK) (KK)
(KK) (KK)
5 Nalu 611 580 61 31 428
6 Tambun 654 621 65 33 458
Total 4776.99 4538 688 239 3638
Sumber : Survey Pemutakhiran Data Kumuh Tahun 2021
5. Air Limbah
Berdasarkan hasil survey dan verifikasi kawasan kumuh Perkotaan Tolitoli untuk
kondisi jaringan Air Limbah pada kawasan kumuh di Kabupaten Tolitoli dimana 2878 KK
Belum Memiliki Sarana Prasarana Air Limbah yang sesuai Teknis, dapat dilihat
sebagaimana pada tabel berikut.
Air Limbah
Rumah
Kawasan Tangga Rumah
Kawasan tidak
memiliki memiliki Tangga tidak
Memiliki
sistem sarana Kawasan Memiliki
sistem
pengolahan Prasarana air Tidak sarana
Kawasan Jumlah Luas pengolahan
No limbah limbah terpelihara Prasarana air
Kumuh KK Kawasan limbah rumah
rumah sesuai sarana dan limbah sesuai
tangga yang
tangga yang persyaratan prasarana persyaratanTe
sesuai
sesuai Teknis ( pengolaha knis(Closet
dengan
dengan Closet Leher n limbah Leher angsa &
persyaratan
persyaratan angsa & Saptic Tank)
teknis (Ha)
teknis (Ha) Saptic Tank) (KK)
(KK)
1 Sidoarjo 810 23.42 7.02 243 23.42 16.39 567
2 Panasakan 587 14.98 8.24 323 14.98 6.74 264
3 Tuweley 910 22.16 8.87 364 22.16 13.30 546
4 Baru 1205 20.52 4.10 241 20.52 16.42 964
5 Nalu 611 14.92 8.21 336 14.92 6.71 275
6 Tambun 654 41.01 24.61 392 41.01 16.40 262
4777 137 61.04 1899 137 75.96 287
Total 8
Sumber : Survey Pemutakhiran Data Kumuh Tahun 2021
30
6. Persampahan
Berdasarkan hasil survey pada kawasan permukiman kumuh Perkotaan
Tolitoli, system pengelolaan persampahan masih bersifat konvensional. Masyarakat
masih masih memanfaatkan tanah kososng dan drainase sebagai tempat pembuangan
sampah, selain rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersian lingkungan hunian
tidak adanya ketersediaan sarana persampahan berupa pewadan (tong sampah) pada
tiap tiap rumah dan TPS di tiap tiap lingkungan. Secara umum system pengelolaan
persampahan pada kawasan Perkotaan Tolitoli sdh memiliki sistem pengangkutan
namu sulitnya aksesbilitas armada pengangkut mengakibatkan terjadinya penimbunan
sampah oleh kerena itu masih perlu ditingkatkan mulai dari Aksesbilitas dan kinerja
serta Pemilahan dan pemisahan sampah sesuai jenisnya, Pengumpulan dan
pemindahan sampah dari sumber ke TPS atau TPST, Pengangkutan dari TPS dan
TPST ke TPA, Pengolahan sampah dan Pemrosesan akhir (pengembalian
sampah/residu ke media lingkungan secara aman). Untuk lebih jelasnya mengenai
kondisi pengelolaan persampahan pada kawasan kumuh Tolitoli sebagaimana pada
tabel berikut
Persampahan
kawasan KK kawasan Kawasan KK tidak
dilengkapi telayani tidak tidak di telayani
dengan pengangk terpelih lengkapi pengangk
sarana utan aran dengan sarana utan
Luas
Kawasan Jumlah Prasarana sampah sarana Prasarana sampah
No Kawa
Kumuh KK yang ke Prasarana yang sesuai ke
san
sesuai TPA/TPS Persamp Dengan TPA/TPS
dengan (Minimal ahan. persyaratn (Minimal
persyarat 2 minggu (Ha) Teknis (Ha) 2 minggu
an teknis Sekali) Sekali)
(Ha) (KK) (KK)
1 Sidoarjo 810 23.42 0 81 23.42 23.42 729
2 Panasakan 587 14.98 0 59 14.98 14.98 528
3 Tuweley 910 22.16 0 91 22.16 22.16 819
4 Baru 1205 20.52 0 60 20.52 20.52 1145
5 Nalu 611 14.92 0 61 14.92 14.92 550
6 Tambun 654 41.01 0 65 41.01 41.01 589
Total 4777 137 0 417 137.01 137.01 4360
Sumber : Survey Pemutakhiran Data Kumuh Tahun 2021
31
7. Proteksi Kebakaran
Saran Proteksi Kebakaran belum memadai didalam mnyediakan dan mengontrol
kebijaksanaan yang berkaitan dengan perlindungan bangunan terhadap bahaya terjadinya
kebakaran, ikut andil besar dalam timbulnya masalah kebakaran. Sementara secara teknis
Perkotaan Tolitoli memiliki potensi berupa air baku sebagai prasarana dalam system
proteksi kebakaran. pengambilan air baku kebakaran yang terintegrasi dengan pos
kebakaran atau sebagai simpul titik-titik pengambilan air pada masing-masing wilayah di
Kota Tolitoli dapat dilakukan dengan mengoptimalkan dengan sumber air kebakaran kota
melalui sungai-sungai kecil yang ada di Kota Tolitoli. Selain air baku yang bersumber dari
beberapa sungai yang ada pada kawasan perkotaan seperti sarana dan prasarana proteksi
kebakaran secara keselurahan kawasan kumuh belum terlayani di karenakan aksesbilitas
yang sulit untuk menjangkau kawasan yang berada di belakang. Untuk lebih jelasnya
mengenai luas area yang tidak terlayani sarana prasarana proteksi kebakaran dapat dilihat
pada tabel berikut.
32
d. Penilaian Lokasi, Penentuan Klasifikasi Dan Skala Prioritas Penanganan
Tahap penilaian penentuan klasifikasi dan skala prioritas penanganan merupakan
lanjutan dari kegiatan penyusunan data, penentuan permasalahan dan verifikasi data dari
aspek-aspek yang digunakan.
1. Penilaian Lokasi
Pada tahap ini praktikan didampingi oleh tim leader untuk melakukan
penilaian berdasarkan kriteria, indikator dan parameter penilaian klasifikasi prioritas
penanganan menurut Peraturan Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2018 tentang
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh. Adapun parameter penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:
Nilai kawasan kumuh 5 = 76% - 100% bangunan pada lokasi tidak memiliki
keteraturan;
Nilai kawasan kumuh 3 = 51% - 75% bangunan pada lokasi tidak memiliki
keteraturan ; dan
Nilai kawasan kumuh 1 = 25% - 50% bangunan pada lokasi tidak memiliki
keteraturan.
33
2. Klasifikasi Lokasi
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan dengan formula penilaian tersebut
di atas, selanjutnya lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh dapat
dikelompokkan dalam klasifikasi. Pada tahap ini praktikan didampingi leh tim leader
menggunakan formula yang bersumber dari Peraturan Menteri PUPR Nomor
14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh. Dengan bentuk klasifikasi sebagai berikut:
Berdasarkan kondisi kekumuhan, suatu lokasi merupakan:
a. kumuh berat bila memiliki nilai 60-80;
b. kumuh sedang bila memiliki nilai 38-59;
c. kumuh berat bila memiliki nilai 16-37;
Berdasarkan pertimbangan lain, suatu lokasi memiliki:
a. pertimbangan lain tinggi bila memiliki nilai 11-15;
b. pertimbangan lain sedang bila memiliki nilai 6-10;
c. pertimbangan lain rendah bila memiliki nilai 1-5;
Berdasarkan kondisi kekumuhan, suatu lokasi memiliki:
a. status lahan legal bila memiliki nilai positif (+);
b. status lahan tidak legal bila memiliki nilai negatf (-).
34
Tabel 3. 10 Klasifikasi Kawasan Kumuh
NILAI KETERANGAN BERBAGAI KEMUNGKINAN KLASIFIKASI
A A A A A A B B B B B B C C C C C C
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Kondisi Kekumuhan
60 – 80 Kumuh Berat X X X X X X
38 – 59 Kumuh Sedang X X X X X X
16 – 37 Kumuh Ringan X X X X X X
Legalitas Lahan
(+) Status Lahan Legal X X X X X X X X X
(-) Status Lahan Tidak Legal X X X X X X X X X
Pertimbangan Lain
11 – 15 Pertimbangan Lain Tinggi X X X X X X
6 – 10 Pertimbangan Lain Sedang X X X X X X
1–5 Pertimbangan Lain Rendah X X X X X X
SKALA PRIORITAS PENANGANAN = 1 1 4 4 7 7 2 2 5 5 8 8 3 3 6 6 9 9
Sumber: Peraturan Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
3. Skala prioritas
Setelah tahapan penilaian lokasi dan klasifikasi lokasi selesai dilakukan, maka
praktikan melanjutkan tahapan penentuan skala prioritas untuk menentukan prioritas
penanganan dimasing-masing kawasan. Skala prioritas penanganan permukiman kumuh
yang dilakukan merupakan dari hasil penilaian penentuan klasifikasi yang dilakukan
sesaui formula penilaian berdasarkan buku panduan penyusunan RP2KPKPK. Kawasan
prioritas di tentukan berdasarkan nilai atau skoring tertinggi dalam suatu permasalahan
yang paling tinggi atau suatu permasalahan yang di nilai dapat menyumbang poin
tertinggi dalam pengurangan perhitungan kawasan kumuh. Berikut tabel Hasil Penilaian
Penentuan Klasifikasi dan Skala Prioritas Penanganan untuk Kawasan Kumuh Kabupaten
Tolitoli.
35
Tabel 3. 11 Hasil Penilaian Penentuan Klasifikasi dan Skala PrioritasPenanganan Kawasan Kumuh Kabupaten Tolitoli
1 2 3 4 5 6 11 12 13 7 8 9 10 14 15
36
Berdasarkan tabel diatas didapati bahwa klasifikasi dan skala prioritas perumahan
kumuh dan permukiman kumuh di Kabupaten Toli-toli, adalah sebagai berikut:
1. Kawasan Kelurahan Sidoarjo dan Kelurahan Baru, masuk dalam klasifikasi A2 yang
merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain tinggi, dan status lahan
tidak legal, dengan skala prioritas 1
2. Kawasan Kelurahan Panasakan, masuk dalam klasifikasi B2 yang merupakan lokasi
kumuh sedang, dengan pertimbangan lain tinggi, dn status lahan tidak legal, dengan
skala prioritas 2.
3. Kawasan Kelurahan Tuweley dan Nalu, masuk dalam klasifikasi B4 yang merupakan
lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain sedang, dan status lahan tidak legal,
dengan skala prioritas 3.
4. Kawasan Kelurahan Tambun, masuk dalam klasifikasi B6 yang merupakan lokasi
kumuh sedang, dengan pertimbangan lain rendah dan status lahan tidak legal, dengan
skala prioritas 4.
37
kekumuhan hal tersebut selaras dengan pembelajaran perkuliahan pada mata kuliah
Perumahan dan permukiman.
Menyusun dan merumuskan rencana penganan permukiman kumuh dan menentukan
skala prioritas permukiman berdasarkan beberapa kriteria tertentu.
2. Pada kerja praktek yang dilakukan terdapat pelaksanaan Focus Group discussion (FGD),
pelaksanaan tersebut dilakukan Bersama pemangku kepentingan di wilayah lokasi
permukiman kumuh, tujuan dari pelaksanaan Focus Group discussion (FGD) yaitu untuk
menghasilkan kesepakatan Bersama antara tenaga ahli dan juga pendukung kegiatan.
Kegiatan Focus group discussion (FGD) dapat dipelajari pada mata kuliah Observasi
Wilayah dan kota.
3. Terdapat pelaksanaan seminar akhir yang bertujuan dalam menghasilkan beberapa
kesepakatan yang diterima oleh tenaga ahli dan juga pendukung kegiatan penyusunan
dokumen Perencanaan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan (RP2KPKP).
4. Selama kegiatan penyusunan ada banyak hal maupun ilmu yang didapatkan, hal tersebut
memudahkan dan menambah pembelajaran yang tidak di dapat dalam perkuliahan,
Adapun hal yang pernah kita dapat dipembelajaran perkuliahan mulai dari penyusunan
desain survey yang terskala dan juga penentuan dalam menentukan skala kekumuhan
suatu lokasi.
3.4 Hasil
Kegiatan Kerja Praktek di CV. Garudatama, dengan proyek penyusunan dokumen
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Tolitoli ini, memiliki keluaran atau hasil berupa:
a. Dokumen RP2KPKPK yang berisikan profil perumahan kumuh dan permukiman
kumuh; rumusan permasalahan perumahan kumuh dan permukiman kumuh; rumusan
konsep pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman
kumuh; rencana pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh
dan permukiman kumuh; rencana peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh; rumusan perencanaan penyediaaan tanah; rumusan rencana
investasi dan pembiayaan; dan rumusan peran pemangku kepentingan.
b. Profil kawasan kumuh.
38
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
(RP2KPKP) merupakan dokumen perencanaan kegiatan penanganan dengan lingkup/skala
kota dan kawasan Di Kabupaten Toli-toli yang bersifat menyeluruh (komprehensif) dan
terpadu, tidak hanya berupa rencana kegiatan penanganan bersifat fisik namun mencakup
juga kegiatan-kegiatan yang bersifat non-fisik (peningkatan kapasitas/pemberdayaan,
sosial dan ekonomi).
Sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No.1/2011, bahwa upaya penanganan
permukiman kumuh harus memuat unsur-unsur pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh yang diterjemahkan dalam bentuk strategi, program, dan rencana aksi
kegiatan sesuai dengan ketentuan yang diamantkan dalam Permen PUPR No.2 tahun 2016
tentang peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh,
Rencana aksi penanganan dan pencegahan permukiman kumuh kota terdiri dari 2 (dua)
bagian, yaitu :
1. strategi peningkatan kualitas perumahan dan permukiman melalui kegiatan pemugaran,
peremajaan kawasan permukiman kumuh dan/atau pemukiman Kembali.
2. strategi pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya kawasan permukiman kumuh
baru, melalui pemberdayaan, pengawasan dan pengendalian.
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
(RP2KPKP) diperlukan sebagai acuan dalam pelaksanaan penigkatan kualitas perumahan
dan permukiman kumuh Di Kabupaten Toli-toli dengan mengintegrasikan skala
lingkungan sampai dengan skala kawasan dan kota. Sedangkan untuk pengelolaan sarana
dan prasarana yang terbangun dengan memampukan dan menumbuhkan kepedulian
masyarakat untuk memelihara dan menjaga lingkungan huniannya
39
4.2 Saran
Kami selaku mahasiswa yang mengikuti kerja paraktek dalam penyusunan revisi
dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
(RP2KPKP) yang menjadi tujuan utamanya dengan beberapa sasaran yang harus
diperhatikan untuk kedepannya dalam pelaksanaannya :
(a) Perencanaan yang komprehensif, melakukan perencanaan penanganan permukiman
kumuh secara menyeluruh meliputi aspek sosial, ekonomi, fisik lingkungan.
(b) Pembangunan yang terintegrasi, melakukan perencanaan pembangunan tersistem dari
skala lingkungan, kawasan dan kota.
(c) Keterpaduan program (Kolaboratif dan Sinergitas), melakukan penyusunan rencana
investasi pembangunan yang melibatkan semua sumber pembiayaan dari Pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat dan swasta.
(d) Keberlanjutan dalam penyusunan, melakukan penyusunan rencana pengelolaan paska
pembangunan dan Pembangunan Hijau.
40
DAFTAR PUSTAKA
Profil CV.GARUDATAMA
41
LAMPIRAN
42
WORKSHEET KERJA PRAKTEK DI CV.GARUDATAMA
43
No. Kegiatan Tanggal/Waktu Deskripsi Output Dokumentasi
5. Melakukan survei 20 Agustus 2021/09.00 - Melakukan survei Data lebar jalan kawasan
pada lokasi untuk Selesai kondisi dan pengukuran permukiman kumuh
penyusunan lebar jalan pada kawasan Kelurahan Tuweley
Dokumen permukiman kumuh
RP2KPKPK Kelurahan Tuweley
Kabupaten Toli-
Toli
44
No. Kegiatan Tanggal/Waktu Deskripsi Output Dokumentasi
45
No. Kegiatan Tanggal/Waktu Deskripsi Output Dokumentasi
46
No. Kegiatan Tanggal/Waktu Deskripsi Output Dokumentasi
47
No. Kegiatan Tanggal/Waktu Deskripsi Output Dokumentasi
48
No. Kegiatan Tanggal/Waktu Deskripsi Output Dokumentasi
13. Penentuan Skor 09 Oktober 2021/16.00 - Melakukan perhitungan Data skor dari setiap
Lokasi Selesai untuk menentukan skor parameter, kriteria dan
dari setiap parameter, indikator.
kriteria dan indikator.
49
No. Kegiatan Tanggal/Waktu Deskripsi Output Dokumentasi
50
No. Kegiatan Tanggal/Waktu Deskripsi Output Dokumentasi
16. Koordinasi dan 18 November Koordinasi dan evaluasi Perbaikan terkait nilai
Evaluasi 2021/15.00 - Selesai terkait penilaian lokasi dari kondisi kawasan
kumuh di setiap
Kecamatan yang ada di
Kabupaten Tolitoli
51
52