Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKUNTANSI FORENSIK

KELOMPOK I
TENRI BALOBO (C0220521)
HUSNIA MUIN (C0220396)
SARMILA (C0220 )
RISDA (C0220353)
ADI (C0220333)

FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS ULAWESI BARAT
A. AKUNTANSI FORENSIK

Akuntansi forensik ialah penerapan disiplin akuntansi pada arti luas, termasuk
auditing, di persoalan hukum untuk penyelesaian hukum pada dalam atau pada luar
pengadilan.

Akuntansi forensik dipraktikkan pada bidang yang luas, seperti:

1. Dalam penyelesaian sengketa antarindividu;


2. Pada perusahaan swasta menggunakan berbagai bentuk hukum, perusahaan tertutup
maupun Yg memperdagangkan saham atau obligasinya pada bursa, joint venture,
special Purpose companies;
3. Di perusahaan yg sebagian ataupun seluruh sahamnya dimiliki negara, baik pada
pusat Maupun daerah (BUMN dan BUMD);
4. Pada departemen atau kementerian, pemerintah pusat dan wilayah, MPR, DPR atau
DPRD, serta Lembaga-forum negara lainnya, mahkamah (seperti Mahkamah
Konstitusi dan Mahkamah Yudisial), komisi-komisi (mirip KPU serta KPPU),
yayasan, koperasi, Badan aturan Milik Negara, Badan Layanan umum , serta
seterusnya.

Dalam kuartal terakhir 2009, Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan audit investigatif
beserta menerbitkan “Laporan hasil investigasi investigasi atas Perkara PT Bank Century
Tbk.”. Objek yg diselidiki artinya suatu perusahaan swasta terbuka (Tbk.), yang mengamati
serta mengontrol atau auditornya yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sedangkan yang
hendak mengaudit investigatif itu ialah DPR dan penggunanya (diantaranya) Panitia khusus
Hak Angket kasus Bank Century. Ini Merupakan contoh keterlibatan sektor publik dan
private pada suatu urusan yang sama.

Akuntansi forensik bisa diterapkan pada sektor publik juga sektor privat (perorangan,
perusahaan swasta, yayasan swasta, dll). Menggunakan dan memasukkan para pihak yang
tidak sama, definisi akuntansi forensik diatas bisa diperluas menjadi berikut.

Akuntansi forensik artinya implementasi disiplin akuntansi dalam arti luas,


termasuk auditing, pada problem hukum buat penyelesaian aturan pada dalam atau
pada luar pengadilan, di sektor publik maupun private.
Larry Crumbley, editor-in-chief berasal Journal of Forensic Accounting menulis “Simply put,
forensic accounting is legally accurate accounting. That is, accounting that is sustainable in
some adversarial legal proceeding, or within some judicial or administrative review.”
(“secara sederhana bisa dikatakan, akuntansi forensik artinya akuntansi yang akurat buat
tujuan hukum. Ataupun akuntansi yang tahan uji pada kancah perselisihan selama proses
pengadilan, maupun pada proses survei yudisial atau tinjauan administratif.”).

Definisi Crumbley hendak menggarisbawahi bahwasanya akuntansi forensik tidak


identik, bahkan Tidak Berhubungan dengan akuntansi yang sinkron menggunakan generally
accepted accounting principles (GAAP). Ukurannya bukan GAAP, melainkan apa yang
berdasarkan hukum atau ketetapan perundang-undangan adalah akurat. Crumbley
menggunakan sempurna melihat potensi untuk konflik antara pihak-pihak yang
Berseberangan kepentingan. Untuk keadilan, mesti terdapat akuntansi yang seksama buat
proses aturan yg bersifat adversarial atau proses hukum yang mengandung konflik.

B. DISIPLIN DAN PROFESI FORENSIK LAINNYA

Kamus akbar Bahasa Indonesia yang diterbitkan pusat Bahasa mendeskripsikan kata
forensik secara terbatas sebagai berikut:

Fo.ren.sik/forensik/ n 1 cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan penerapan


fakta medis pada problem hukum: 2 ilmu bedah yang Berhubungan dengan penentuan
identitas mayat seorang Yang ada kaitannya dengan kehakiman dan peradilan polisi belum
pasti bisa mengungkapkan identitas korban karna tengah menunggu yang akan terjadi pada
pemeriksaan yang akan diselidiki sang tim.

Beberapa Profesi forensik

Berdasarkan sumber David Owen,Hidden Evidence (Periplus,2000) profesi forensic terbagi


menjadi 10 bagian yaitu:

1. Forensic anthropologist,Seorang ahli yg bisa Memastikan apakah tulang atau residu-


residu lainnya Bermula dari manusia atau tidak Jika demikian, mengatakan rincian
perihal bagaimana korban mati dan bagaimana mereka muncul pada kehidupan.
2. Forensic chemist, Seorang ahli pada analisis obat-obatan, pewarna, sampel cat, dan
bahan kimia lain yg terlibat pada kriminalitas.
3. Forensic dentist,Spesialis pada memeriksa gigi korban penghilangan nyawa atau
kecelakaan buat tujuan identifikasi, dan buat Perbandingan dengan bukti bekas
gigitan pada crime seness.
4. Penyelidik dokumen forensik (forensic document investigator), Seorang ahli pada
mengamati dokumen palsu serta pertanda tangan palsu.
5. Pakar entomologi forensik(forensic entomologis),seorang ahli dalam aneka macam
jenis kehidupan serangga yang bisa ditemukan di mayat atau pada lokasi
pembunuhan, menjadi Indikasi waktu, trend, cuaca waktu kriminalitas mungkin sudah
dilakukan.
6. Ahli geologi forensik (forensic geologist), Spesialis pada ciri sampel tanah, serta apa
yg diungkapkan oleh hal ini pada kaitannya menggunakan pergerakan Korban atau
tersangka,
7. Patologi forensik (forensic patologist), Seorang ahli patologi bertanggung jawab
untuk melakukan otopsi korban penghilangan nyawa serta merekam bukti Ditemukan
di atau pada tubuh tentang cara dan saat kematian.
8. Fotografer forensik(forensic photography), Spesialis yang merekam bukti forensik
pada film pada TKP atau pada laboratorium forensik.
9. Psikiater/psikolog forensik(forensic psychiatrist/psychologist), Para ahli yg menilai
lokasi penghilangan nyawa dan korban untuk membentuk profil psikologis yg
mungkin berasal dari pelaku kejahatan.
10. Serolog forensik (forensic serologist), spesialis pada studi darah dan cairan tubuh
lainnya selain DNA untuk mengidentifikasi tersangka.

Sedangkan berdasarkan Black’s Law Dictionary ada 5 profesi forensic yaitu:

1. Rekayasa forensik,Penerapan prinsip-prinsip serta praktek rekayasa buat penjelasan


pertanyaan Di pengadilan. Praktek oleh insinyur profesional yang berkualifikasi
hukum yg ahli di bidangnya, baik dengan pendidikan serta pengalaman, dan yang
mempunyai pengalaman pada pengadilan dan pemahaman tentang yurisprudensi.
2. Linguistik forensik, Sebuah teknik yang berhubungan dengan evaluasi mendalam
karakteristik linguistik teks termasuk rapikan bahasa sintaks ejaan, kosa istilah serta
fraseologi, yg dicapai melalui perbandingan bahan tekstual yang berasal dari
pengarang Serta dikenal dan tidak dikenal untuk memilih apakah penulis mampu
identik.
3. Kedokteran Forensik, Ilmu yang mengajarkan penerapan setiap cabang
pengetahuan medis untuk tujuan hukum, maka batasnya ialah, di sisi persyaratan
hukum, serta di sisi lain, semua jajaran kedokteran Anatomi fisiologi, kedokteran
bedah, kimia ekamatra, serta botani menyampaikan bantuan mereka waktu kebutuhan
ada, serta dalam beberapa kasus seluruh cabang ilmu ini diperlukan buat
memungkinkan pengadilan hingga pada konklusi yang tepat di pertanyaan yang
diperebutkan yang mensugesti kehidupan atau properti.
4. Patologi forensik, Cabang kedokteran yang berkaitan dengan penyakit dan
gangguan tubuh pada hubungannya menggunakan prinsip aturan Serta kasus
5. Psikiatri forensik, Cabang kedokteran yang menangani gangguan pikiran pada
kaitannya dengan prinsip dan kasus hukum.

Dalam sidang pengadilan pakar-pakar forensik dari disiplin yg tidak sinkron, termasuk
akuntan forensik, bisa dihadirkan untuk keterangan keterangan ahli.Pada negara-negara yg
berbahasa Inggris, mereka diklaim expert witness (saksi ahli). Kitab Undang-Undang aturan
acara Pidana (KUHAP) memakai istilah “Ahli”, meskipun pada dialog sehari-hari dan oleh
pers digunakan kata “saksi Ahli”.

KUHAP Pasal 179 ayat (1) menyatakan: “Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai
Ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli
demi keadilan”

Kelompok ahli lainnya yang dimaksud ialah kelompok yang terdiri dari akuntan serta
penyelenggara audit investigatif yang memberikan keterangan ahli demi keadilan.

C. AKUNTAN FORENSIK DI PENGADILAN


Penggunaan akuntan forensik menjadi ahli pada pengadilan, khususnya pada
pengadilan tindak pidana korupsi, tantangan serta peluang buat memperbaikinya.”

Akuntan forensik bisa digunakan pada sektor publik maupun privat. Pada Indonesia,
penggunaan akuntan forensik di sektor publik lebih menonjol dibanding sektor privat sebab
jumlah masalah yg lebih banyak di sektor publik. Tapi, ada juga alasan lain, yakni
kecenderungan buat menyelesaikan sengketa sektor privat pada luar pengadilan.

Pada sektor publik, para penuntut umum (berasal kejaksaan dan KPK) menggunakan
ahli asal BPK, BPKP, dan Inspektorat Jenderal dari Departemen yg bersangkutan. Di lain
pihak, terdakwa serta tim pembelanya memakai pakar dari tempat kerja-kantor akuntan
publik; kebanyakan pakar ini sebelumnya berpraktik di BPKP.

Pengertian ahli berdasarkan KUHAP tidak selaras dengan menggunakan pengertian menurut
Undang-Undang angka 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan RI. Pasal 11
alfabet c berasal undang- undang tadi berbunyi menjadi berikut.

BPK bisa memberikan:

a. ... sebab sifat pekerjaannya,


b. ... pemerintah pusat atau pemda; dan /atau
c. Keterangan ahli pada proses peradilan mengenai kerugian negara/daerah.

Perbandingan ahli dan pemberian keterangan ahli selaku pribadi (seperti dalam KUHAP) dan
selaku lembaga (dalam hal ini BPK).

No Ahli Selaku Pribadi Ahli Selaku Lembaga (BPK)


1. Kompetensi Ahli Ahli memberikan informasi Pakar memberi informasi
yang diminta instansi perihal kerugian negara yang
berwenang, sesuai kompetensi terkait dengan kompetensi
ahli yang Melekat pada BPK; bukan kompetensi
pribadinya. eksklusif, sehingga tidak
Melekat di pribadi
pemegang jabatan Anggota
BPK atau Pemeriksa BPK.
2. Substansi Ahli memberikan keterangan Ahli memberi informasi
Keterangan Ahli mengenai substansi yg menjadi tentang kerugian
kepakaran- nya, dominasi negara/wilayah karena
pengetahuannya secara pribadi, Implementasi dari tugas
serta pengembangan konstitusional BPK.
pengetahuannya. Pendapat yg Pendapat yg diberikannya
diberikannya ialah pendapat adalah pendapat BPK.
pribadi
3. Pengolahan isu yg dipaparkan pakar pada Info tentang kerugian negara
Informasi hadapan penyidik maupun yang dipaparkan pada
sidang pengadilan diolahnya hadapan penyidik maupun
secara eksklusif dengan sidang pengadilan diolah
pengetahuan dan pengalaman secara kelembagaan. Info ini
yg dimilikinya secara pribadi tidak dimiliki sebelumnya,
sebagai akibatnya diperoleh
melalui pemeriksaan
investigatif.
4. Kepemilikan atas keterangan yg diberikan pakar Pada keterangan yang
keterangan Ahli ialah milik pribadinya. diberikan adalah seutuhnya
milik BPK sebagai lembaga
negara.
5. Kebebasan Ahli memiliki kebebasan Ahli artinya personifikasi
memberikan pribadi dalam memberikan BPK. Beliau tidak memiliki
pendapat pendapat yang berhubungan kebebasan pribadi pada
dengan keahliannya. menyampaikan informasi.
Senantiasa harus
berkoordinasi menggunakan
pimpinan karena yang
diterangkannya merupakan
hasil dari pemeriksaan BPK.
6. Batas Ahli menyampaikan informas pakar menyampaikan liputan
sesuai dengan kepakaran yg sesuai dengan yang terjadi
dimilikinya. Beliau hanya pada hasil Investigasi BPK.
dibatasi oleh kedalaman
pengetahuan dan
pengalamannya.
D. SENGKETA

Sengketa bisa terjadi sebab satu pihak merasa haknya dikurangi, dimusnahkan atau
dirampas sang pihak lain. Hak yg dikurangi atau dimusnahkan ini bisa berupa:

1. Uang atau aset lain, baik aset berwujud (tangible asset) maupun aset tidak
berwujud (intangible asset), yg bisa diukur menggunakan uang
2. Reputasi, misalnya rusaknya nama baik apakah itu nama pribadi, keluarga atau
nama perusahaan;
3. Peluang bisnis, misalnya tidak bisa ikut pada proses tender dengan alasan yg
terkesan diskriminatif.
4. gaya Hidup, contohnya ditolak memasuki klub atau kawasan yang dinyatakan
eksklusif:
5. Hak-hak lain yg berkaitan menggunakan transaksi bisnis.

Konkurensi bisa dipicu oleh disparitas penafsiran mengenai sesuatu yg telah diatur dalam
perjanjian mengenai sesuatu yang memang belum diatur Mungkin pihak- pihak yang
berbisnis dapat menyelesaikan hal-hal tertentu menggunakan tradisi, kebiasaan, atau
istiadat- adat, kemudian pada menghadapi dilema serupa, satu pihak tidak bisa
mendapatkan penyelesaian berdasarkan tradisi, norma, atau tata cara istiadat seberagam
itu.

Faktor-faktor yg bisa menentukan berhasil atau gagalnya penyelesaian sengketa para


pihak-pihak yang bersengketa yaitu:

1. Berapa besar konsekuensi keuangan di pihak yang bersengketa.


2. Seberapa jauh kontroversi pribadi, rasa iri atau dendam terjadi pada antara pihak-
pihak
3. Apakah penyelesaian sengketa ini akan berdampak dalam penyelesaian masalah
serupa
4. Seberapa besar dampak berasal publisitas negatif yang akan ditimbulkan,
5. Seberapa besar beban emosional yang wajib ditanggung.
Sebaliknya,juga ada beberapa faktor yang bisa memudahkan penyelesaian sengeketa antara
pihak pihak misalnya,pandangan serta nilai-nilai hidup. Pihak yg dirugikan mengikhlaskan
penyelesaian sengketanya kepada pihak lawannya, karena nilai-nilai hidupnya jauh lebih
mulia baginya dibandingkan dengan kerugian materi yang akan dideritanya. konkurensi
antara 2 pihak bisa diselesaikan menggunakan cara yang tidak selaras (meskipun sengketanya
sama) apabila menyangkut dua pihak yg lain. dua pihak yg bersengketa bisa
menyelesaikannya melalui arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa,sedangkan 2 pihak
lainnya menyelesaikannya melalui litigasi. dalam kedua contoh ini penyelesaiannya ialah
menggunakan cara aturan, namun yg pertama diselesaikan pada luar pengadilan, sedangkan
yang ke 2, melalui proses beracara pada pengadilan

E. AKUNTANSI ATAU AUDIT FORENSIK

Di Negara Amerika serikat awal mulanya akuntansi forensik dipergunakan untuk


menentukan pembagian warisan atau mengatakan motif pembunuhan.Misalnya,pembunuhan
istri oleh suami buat mendapatkan hak waris atau klaim premi, atau pembunuhan oleh mitra
dagang untuk menguasai perusahaan.

Awal mula dari penerapan akuntansi adalah untuk memecahkan dilema terkait
hukum, maka kata vang dipakai adalah akuntansi (serta bukan audit) forensik.sekarang pun
kadar akuntansinya masih terlihat, misalnya pada perhitungan ganti rugi baik pada konteks
keuangan negara, maupun pada pihak-pihak dalam Sengketa perdata.

Pada rangka sertifikasi, kata yang digunakan adalah auditor forensik dan bukan Akuntan
forensik. Pertimbangannya artinya anggota profesi ini bukan hanya akuntan.”Association of
Certified Fraud Examiners (ACFE) pada Amerika serikat juga menyebut Anggotanya
menjadi pemeriksa fraud bersertifikat atau Certified Fraud Examiners (CFE).

F. PRAKTIK AKUNTANSI FORENSIK DI INDONESIA

Penerapan Akuntansi Forensik di Indonesia Bulan Oktober 1997 Indonesia sudah


menduga kemungkinan Besar untuk Membuat pinjaman dana Yang berasal dari IMF serta
World Bank untuk menangani krisis keuangan yang semakin parah. Sebagai prasayarat
pemberian donasi, IMF serta World Bank Mewajibkan adanya proses Agreed Upon Due
Dilligence (ADDP) yg dikerjakan oleh akuntan asing dibantu oleh beberapa akuntan
Indonesia. Temuan ADDP ini sangat mengagetkan karena asal sampel Bank besar pada
Indonesia memberikan perbankan kita melakuan overstatement asset sebesar 28%-75% dan
understatement kewajiban sebesar 3%-33%. Temuan ini Langsung membuat panik pasar
serta pemerintah yang berujung pada likuidasi 16 bank swasta. Likuidasi tersebut kemudian
diingat menjadi langkah yg jelek sebab mengakibatkan adanya penarikan besar besaran dana
(Rush) tabungan serta deposito pada bank- bank swasta sebab rusak nya kepercayaan publik
di pembukuan perbankan. ADPP tersebut tidak lain dari penerapan akuntansi forensik atau
audit investigatif.

Istilah akuntansi forensik pada Indonesia baru mencuat setelah keberhasilan


Pricewaterhouse Coopers (PwC) sebuah tempat kerja Akuntan besar global (The Big Four)
yang membongkar perkara Bank Bali. PwC menggunakan software khususnya bisa
membagikan arus dana yang rumit berbentuk seperi diagram cahaya yg mencuat dari
matahari (sunburst). Lalu PwC merangkum nya menjadi arus dana dari orang-orang tertentu.
Sayangnya keberhasilan ini tidak diikuti menggunakan keberhasilan sistem pengadilan.
Metode yg digunakan dalam audit tadi adalah follow the money atau mengikuti aliran uang
hasil korupsi Bank Bali serta in depth interview yang kemudian mengarahkan para pejabat
dan pengusaha yang terlibat dalam kasus ini.

Kasus lainnya di tahun 2006, sentra Pelaporan serta Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) bisa menunjukan pada pengadilan bahwa Adrian Waworuntu terlibat pada
penggelapan L/C BNI senilai Rp 1.tiga Triliun, dengan menggunakan metode follow the
money yang seperti PwC gunakan pada kasus Bank Bali pada perkara lain menggunakan
metode yg sama PPTK pula berhasil mengungkapkan beberapa transaksi “gasal” 15 Pejabat
Kepolisian Kita yg memiliki saldo rekening Milyaran rupiah padahal penghasilan mereka
tidak membuat angka fantastis tadi.

Tahun 2008 dan semester pertama 2009 membuktikan Kemampuan KPK dalam
mendeteksi serta mengatasi skandal atau perkara tindak pidana korupsi. Pemeriksaan kpk atas
Bank Century dalam tahun 2009 terhalang “perkara” Bibit-Chandra atau insiden Cicak serta
Buaya”

Skandal Bank Century yg ditengarai memuat dugaan tindak pidana perbankan, tindak pidana
korupsi, tindak pidana pencucian uang, tindak pidana perpajakan , dan tindak pidana awam
ialah masalah yg menarik bagi mahasiswa akuntansi forensik

Dalam tahun 2008 serta athun baru 2009, kpk berhasil membentuk terobosan besar yaitu
dengan menangkap jaksa, anggota dewan perwakilan rakyat, anggota KPPU, serta lain-lain
yang mendapatkan suap dan calo perkara serta rent seekers.
G. AKUNTANSI FORENSIK SEKTOR PUBLIK

Akuntansi forensik sektor publik di Indonesia lebih menonjol daripada akuntansi forensik
sektor privat.Masalah-kasusnya pun lebih dikenal warga.Selain nilai kerugian yang
mengejutkan, masalah-masalah pada sektor publik lebih dramatis karena Konspirasi antara
penyelenggara negara pada tingkat tinggi menggunakan para pebisnis atau calo perkara dari
sektor swasta, hingga pertemuan di tempat serta waktu yang eksotis.

Daya tarik acara televisi yang menunjukkan penahanan dan penggerebekan para Koruptor
oleh kpk pada dua tahun belakangan (2008 dan 2009), serta pengungkapan rekaman dialog
telepon yang Berhasil disadap oleh kpk di pengadilan.

dalam dua bulan terakhir pada tahun 2009, pemirsa televisi disuguhi pemberitaan
mengenai musibah yang menimpa Chandra M. Hamzah serta Bibit Samad Rianto,
pengungkapan rekaman dialog telepon Anggodo Widjojo menggunakan petinggi kepolisian,
kejaksaan, serta pihak lain, sampai penerbitan SKPP (Surat Ketetapan Penghentian
Penuntutan) bagi Bibit serta Chandra, serta dugaan keterkaitannya dengan investigasi perkara
Bank Century oleh KPK.

H. BEBERAPA MODEL AKUNTANSI FORENSIK

Akuntansi forensik pada awalnya adalah formasi yg sangat sederhana antara akuntansi
serta hukum. Contoh penggunaan akuntan forensik dalam pembagian harta gono gini. Dan
disini mulai nampak unsur akuntansinya, unsur menghitung besarnya harta yang akan
diterima pihak mantan suami serta mantan istri.Segi hukumnya bisa diselesaikan di dalam
maupun di luar pengadilan, secara litigasi atau non litigasi. Model ini bisa digambarkan
sebagai berikut: (diagram akuntansi forensik ).

AKUNTANSI

HUKUM
Dalam masalah yang lebih kompleks ada satu bidang tambahan (disamping akuntansi serta
hukum).Bidang itu merupakan auditing. Dalam suatu auditing untuk mengetahui
penyelewengan, auditor secara priodik berupaya melihat kelemahan pada sistem
Pengendalian intern, terutama yang berkenaan dengan proteksi aset, yg rawan akan terjadinya
kecurangan ataupun penyelewengan (lihat diagram dibawah ini).

Pada suatu audit secara umum maupun audit yg khusus untuk mendeteksi Fraud
(kecurangan), auditor internal maupun eksternal secara agresif mencari jalan untuk melihat
kelemahan-kelemahan dalam sistem pengendalian intern, terutama yang Berkenaan
memanfaatkan proteksi terhadap aset, yang rawan akan terjadinya kecurangan. Ini ialah
bagian asal keahlian yang harus dimiliki sang auditor.

Dipembahasan ini kita akan menunjukkan model yang berkaitan dengan akuntansi forensik
mulai dari yang sederhana hingga yang paling rumit.
Diagram diatas merupakan sistem Audit investigatif yaitu Akuntansi dan
hukum.diagram Tersebut merupakan hasil dari pengembangan diagram sebelum Nya.

dari yang dilihat diatas dapat dideskripsikan bahwa penyelesaian sengketa bisa diselesai kan

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Model diatas bisa sangat rumit jika kejahatan merupakan lintas negara, contoh koruptor
Indonesia yang melarikan diri keluar negeri serta “mencuci uangnya” dan juga keluar
negeri.Bidang hukum nya bakal lebih meluas dengan kesepakatan dan perjanjian
internasional yang meliputi ekstradisi dan mutual legal assistance (MLA).
I. SEGITIGA AKUNTANSI FORENSIK

Konsep yang digunakan pada segitiga akuntansi forensik adalah konsep hukum yg
paling krusial dalam memutuskan ada atau tidaknya kerugian.Disektor publik maupun
privat, akuntansi forensik berurusan dengan kerugian.pada sektor publik ada kerugian
negara dan kerugian keuangan negara.pada sektor privat pula terdapat kerugian yang
timbul karena cidera janji pada Suatu perikatan. Kerugian merupakan titik pertama
pada segitiga akuntansi forensik.
Titik kedua merupakan perbuatan melawan aturan. Tanpa perbuatan melawan
hukum, tidak ada yg dapat dituntut buat mengganti kerugian.
Titik ketiga ialah adanya keterkaitan antara kerugian serta perbuatan melawan
hukum atau adanya korelasi kausalitas antara kerugian dan perbuatan melawan
Aturan.
Perbuatan melawan hukum dan hubungan kausalitas adalah ranahnya Para ahli
serta praktisi hukum.Perhitungan besarnya kerugian artinya ranahnya Para akuntan
forensik. Serta jika mengumpulkan bukti Untuk menetapkan adanya hubungan
kausalitas, akuntan forensik bisa membantu ahli serta praktisi hukum.

Anda mungkin juga menyukai