AKUNTANSI FORENSIK
KELOMPOK I
TENRI BALOBO (C0220521)
HUSNIA MUIN (C0220396)
SARMILA (C0220 )
RISDA (C0220353)
ADI (C0220333)
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS ULAWESI BARAT
A. AKUNTANSI FORENSIK
Akuntansi forensik ialah penerapan disiplin akuntansi pada arti luas, termasuk
auditing, di persoalan hukum untuk penyelesaian hukum pada dalam atau pada luar
pengadilan.
Dalam kuartal terakhir 2009, Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan audit investigatif
beserta menerbitkan “Laporan hasil investigasi investigasi atas Perkara PT Bank Century
Tbk.”. Objek yg diselidiki artinya suatu perusahaan swasta terbuka (Tbk.), yang mengamati
serta mengontrol atau auditornya yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sedangkan yang
hendak mengaudit investigatif itu ialah DPR dan penggunanya (diantaranya) Panitia khusus
Hak Angket kasus Bank Century. Ini Merupakan contoh keterlibatan sektor publik dan
private pada suatu urusan yang sama.
Akuntansi forensik bisa diterapkan pada sektor publik juga sektor privat (perorangan,
perusahaan swasta, yayasan swasta, dll). Menggunakan dan memasukkan para pihak yang
tidak sama, definisi akuntansi forensik diatas bisa diperluas menjadi berikut.
Kamus akbar Bahasa Indonesia yang diterbitkan pusat Bahasa mendeskripsikan kata
forensik secara terbatas sebagai berikut:
Dalam sidang pengadilan pakar-pakar forensik dari disiplin yg tidak sinkron, termasuk
akuntan forensik, bisa dihadirkan untuk keterangan keterangan ahli.Pada negara-negara yg
berbahasa Inggris, mereka diklaim expert witness (saksi ahli). Kitab Undang-Undang aturan
acara Pidana (KUHAP) memakai istilah “Ahli”, meskipun pada dialog sehari-hari dan oleh
pers digunakan kata “saksi Ahli”.
KUHAP Pasal 179 ayat (1) menyatakan: “Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai
Ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli
demi keadilan”
Kelompok ahli lainnya yang dimaksud ialah kelompok yang terdiri dari akuntan serta
penyelenggara audit investigatif yang memberikan keterangan ahli demi keadilan.
Akuntan forensik bisa digunakan pada sektor publik maupun privat. Pada Indonesia,
penggunaan akuntan forensik di sektor publik lebih menonjol dibanding sektor privat sebab
jumlah masalah yg lebih banyak di sektor publik. Tapi, ada juga alasan lain, yakni
kecenderungan buat menyelesaikan sengketa sektor privat pada luar pengadilan.
Pada sektor publik, para penuntut umum (berasal kejaksaan dan KPK) menggunakan
ahli asal BPK, BPKP, dan Inspektorat Jenderal dari Departemen yg bersangkutan. Di lain
pihak, terdakwa serta tim pembelanya memakai pakar dari tempat kerja-kantor akuntan
publik; kebanyakan pakar ini sebelumnya berpraktik di BPKP.
Pengertian ahli berdasarkan KUHAP tidak selaras dengan menggunakan pengertian menurut
Undang-Undang angka 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan RI. Pasal 11
alfabet c berasal undang- undang tadi berbunyi menjadi berikut.
Perbandingan ahli dan pemberian keterangan ahli selaku pribadi (seperti dalam KUHAP) dan
selaku lembaga (dalam hal ini BPK).
Sengketa bisa terjadi sebab satu pihak merasa haknya dikurangi, dimusnahkan atau
dirampas sang pihak lain. Hak yg dikurangi atau dimusnahkan ini bisa berupa:
1. Uang atau aset lain, baik aset berwujud (tangible asset) maupun aset tidak
berwujud (intangible asset), yg bisa diukur menggunakan uang
2. Reputasi, misalnya rusaknya nama baik apakah itu nama pribadi, keluarga atau
nama perusahaan;
3. Peluang bisnis, misalnya tidak bisa ikut pada proses tender dengan alasan yg
terkesan diskriminatif.
4. gaya Hidup, contohnya ditolak memasuki klub atau kawasan yang dinyatakan
eksklusif:
5. Hak-hak lain yg berkaitan menggunakan transaksi bisnis.
Konkurensi bisa dipicu oleh disparitas penafsiran mengenai sesuatu yg telah diatur dalam
perjanjian mengenai sesuatu yang memang belum diatur Mungkin pihak- pihak yang
berbisnis dapat menyelesaikan hal-hal tertentu menggunakan tradisi, kebiasaan, atau
istiadat- adat, kemudian pada menghadapi dilema serupa, satu pihak tidak bisa
mendapatkan penyelesaian berdasarkan tradisi, norma, atau tata cara istiadat seberagam
itu.
Awal mula dari penerapan akuntansi adalah untuk memecahkan dilema terkait
hukum, maka kata vang dipakai adalah akuntansi (serta bukan audit) forensik.sekarang pun
kadar akuntansinya masih terlihat, misalnya pada perhitungan ganti rugi baik pada konteks
keuangan negara, maupun pada pihak-pihak dalam Sengketa perdata.
Pada rangka sertifikasi, kata yang digunakan adalah auditor forensik dan bukan Akuntan
forensik. Pertimbangannya artinya anggota profesi ini bukan hanya akuntan.”Association of
Certified Fraud Examiners (ACFE) pada Amerika serikat juga menyebut Anggotanya
menjadi pemeriksa fraud bersertifikat atau Certified Fraud Examiners (CFE).
Kasus lainnya di tahun 2006, sentra Pelaporan serta Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) bisa menunjukan pada pengadilan bahwa Adrian Waworuntu terlibat pada
penggelapan L/C BNI senilai Rp 1.tiga Triliun, dengan menggunakan metode follow the
money yang seperti PwC gunakan pada kasus Bank Bali pada perkara lain menggunakan
metode yg sama PPTK pula berhasil mengungkapkan beberapa transaksi “gasal” 15 Pejabat
Kepolisian Kita yg memiliki saldo rekening Milyaran rupiah padahal penghasilan mereka
tidak membuat angka fantastis tadi.
Tahun 2008 dan semester pertama 2009 membuktikan Kemampuan KPK dalam
mendeteksi serta mengatasi skandal atau perkara tindak pidana korupsi. Pemeriksaan kpk atas
Bank Century dalam tahun 2009 terhalang “perkara” Bibit-Chandra atau insiden Cicak serta
Buaya”
Skandal Bank Century yg ditengarai memuat dugaan tindak pidana perbankan, tindak pidana
korupsi, tindak pidana pencucian uang, tindak pidana perpajakan , dan tindak pidana awam
ialah masalah yg menarik bagi mahasiswa akuntansi forensik
Dalam tahun 2008 serta athun baru 2009, kpk berhasil membentuk terobosan besar yaitu
dengan menangkap jaksa, anggota dewan perwakilan rakyat, anggota KPPU, serta lain-lain
yang mendapatkan suap dan calo perkara serta rent seekers.
G. AKUNTANSI FORENSIK SEKTOR PUBLIK
Akuntansi forensik sektor publik di Indonesia lebih menonjol daripada akuntansi forensik
sektor privat.Masalah-kasusnya pun lebih dikenal warga.Selain nilai kerugian yang
mengejutkan, masalah-masalah pada sektor publik lebih dramatis karena Konspirasi antara
penyelenggara negara pada tingkat tinggi menggunakan para pebisnis atau calo perkara dari
sektor swasta, hingga pertemuan di tempat serta waktu yang eksotis.
Daya tarik acara televisi yang menunjukkan penahanan dan penggerebekan para Koruptor
oleh kpk pada dua tahun belakangan (2008 dan 2009), serta pengungkapan rekaman dialog
telepon yang Berhasil disadap oleh kpk di pengadilan.
dalam dua bulan terakhir pada tahun 2009, pemirsa televisi disuguhi pemberitaan
mengenai musibah yang menimpa Chandra M. Hamzah serta Bibit Samad Rianto,
pengungkapan rekaman dialog telepon Anggodo Widjojo menggunakan petinggi kepolisian,
kejaksaan, serta pihak lain, sampai penerbitan SKPP (Surat Ketetapan Penghentian
Penuntutan) bagi Bibit serta Chandra, serta dugaan keterkaitannya dengan investigasi perkara
Bank Century oleh KPK.
Akuntansi forensik pada awalnya adalah formasi yg sangat sederhana antara akuntansi
serta hukum. Contoh penggunaan akuntan forensik dalam pembagian harta gono gini. Dan
disini mulai nampak unsur akuntansinya, unsur menghitung besarnya harta yang akan
diterima pihak mantan suami serta mantan istri.Segi hukumnya bisa diselesaikan di dalam
maupun di luar pengadilan, secara litigasi atau non litigasi. Model ini bisa digambarkan
sebagai berikut: (diagram akuntansi forensik ).
AKUNTANSI
HUKUM
Dalam masalah yang lebih kompleks ada satu bidang tambahan (disamping akuntansi serta
hukum).Bidang itu merupakan auditing. Dalam suatu auditing untuk mengetahui
penyelewengan, auditor secara priodik berupaya melihat kelemahan pada sistem
Pengendalian intern, terutama yang berkenaan dengan proteksi aset, yg rawan akan terjadinya
kecurangan ataupun penyelewengan (lihat diagram dibawah ini).
Pada suatu audit secara umum maupun audit yg khusus untuk mendeteksi Fraud
(kecurangan), auditor internal maupun eksternal secara agresif mencari jalan untuk melihat
kelemahan-kelemahan dalam sistem pengendalian intern, terutama yang Berkenaan
memanfaatkan proteksi terhadap aset, yang rawan akan terjadinya kecurangan. Ini ialah
bagian asal keahlian yang harus dimiliki sang auditor.
Dipembahasan ini kita akan menunjukkan model yang berkaitan dengan akuntansi forensik
mulai dari yang sederhana hingga yang paling rumit.
Diagram diatas merupakan sistem Audit investigatif yaitu Akuntansi dan
hukum.diagram Tersebut merupakan hasil dari pengembangan diagram sebelum Nya.
dari yang dilihat diatas dapat dideskripsikan bahwa penyelesaian sengketa bisa diselesai kan
Model diatas bisa sangat rumit jika kejahatan merupakan lintas negara, contoh koruptor
Indonesia yang melarikan diri keluar negeri serta “mencuci uangnya” dan juga keluar
negeri.Bidang hukum nya bakal lebih meluas dengan kesepakatan dan perjanjian
internasional yang meliputi ekstradisi dan mutual legal assistance (MLA).
I. SEGITIGA AKUNTANSI FORENSIK
Konsep yang digunakan pada segitiga akuntansi forensik adalah konsep hukum yg
paling krusial dalam memutuskan ada atau tidaknya kerugian.Disektor publik maupun
privat, akuntansi forensik berurusan dengan kerugian.pada sektor publik ada kerugian
negara dan kerugian keuangan negara.pada sektor privat pula terdapat kerugian yang
timbul karena cidera janji pada Suatu perikatan. Kerugian merupakan titik pertama
pada segitiga akuntansi forensik.
Titik kedua merupakan perbuatan melawan aturan. Tanpa perbuatan melawan
hukum, tidak ada yg dapat dituntut buat mengganti kerugian.
Titik ketiga ialah adanya keterkaitan antara kerugian serta perbuatan melawan
hukum atau adanya korelasi kausalitas antara kerugian dan perbuatan melawan
Aturan.
Perbuatan melawan hukum dan hubungan kausalitas adalah ranahnya Para ahli
serta praktisi hukum.Perhitungan besarnya kerugian artinya ranahnya Para akuntan
forensik. Serta jika mengumpulkan bukti Untuk menetapkan adanya hubungan
kausalitas, akuntan forensik bisa membantu ahli serta praktisi hukum.