PETA KONSEP
Tujuan :
1. Peserta dapat memahami tentang sejarah munculnya Aswaja, Aliran-aliran dalam Islam,
dan pokok-pokok pmikiran Ahlu Sunah Wal Jama’ah.
2. Mengilustrasikan dan menggambarkan proses munculnya Aswaja dalam prespektif
historis dan doktrin.
3. Menerima Aswaja sebagai sumber nilai yang diyakini kebenarannya.
Pokok Pembahasan :
1. Pengertian Aswaja
2. Sejarah
3. Aliran-aliran dalam Islam
4. Pokok-pokok pemikiran Islam Aswaja
5. Metodologi Pemikiran Aswaja (Manhaj Al-Fikr)
A. Pengertian Aswaja
Secara umum Aswaja adalah singkatan dari Ahlu Sunah Wal Jama’ah, yang
terdiri dari tiga kata, yakni :
1. Ahlu : Keluarga, golongan atau pengikut.
2. Al-Sunnah : Segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Rasulullah (Semua
yang datang dari Nabi baik berupa perbuatan, ucapan dan pengakuan Nabi.
3. Al-Jama’ah : Apa yang telah disepakati oleh para Sahabat Rasulullah pada
masa Khalifaur Rasyidin (Khalifah Abu Bakar ra, Umar Bin Khaththab ra,
Utsman Bin Affan ra, Ali Bin Abi Thalib ra).
Secara sepesifik Aswaja (Ahlu Sunah Wal Jama’ah) adalah Islam yang murni
sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi dan sesuai dengan apa yang telah digariskan
serta diamalkan oleh para sahabatnya.
B. Sejarah
Proses pembentukan Aswaja terentang dari zaman Khulafa’ ar-rasyidin. Yakni
dimulai dari perang siffin (657 M) setahun setelah perang Jamal (Ali Bin Abi Thalib
r.a dengan Sayyidah Aisyah r.a). Sedangkan perang Sifiin ini melibatkan antara Ali
bin Abi Thalib r.a dengan Muawiyyah Bin Abu Suffyan. Muawwiyah sendiri
merupakan kerabat dari Khalifah Utsman Bin Affan r.a, Khalifah sebelum Ali Bin
Abi Thalib. Alasan ada nya perang Siffin sendiri dikarenakan terbunuhnya Khalifah
Utsman, yang pada saat itu Muawiyyah menginginkan pembunuh Khalifah Utsman
ditemukan dan diadili terlebih dahulu sebelum menunjuk Khalifah pengganti Ustman.
Namun Ali telah ditunjuk sebagai Khalifah pengganti Utsman sehingga membuat
Muawiyah menolak berbaiat kepada Ali dan memberontak terhadap Ali bin Abi
Talib, sehingga terjadinya Perang Siffin yang terjadi di daerah perbatasaan Suriah-
Irak dan berakhir dengan proses arbitrase (takhim). Yang pada saat itu kubu
Muawiyyah di wakili oleh Amru Bin Ash sedangkan kubu Ali diwakili oleh Abu
Musa al-Asy’ari. Karena pristiwa Tahkim lah umat islam terpecah kedalam berbagai
golongan, di antaranya :
1. Syiah
Syiah adalah kelompok yang menyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib
adalah yang paling utama diantara para Sahabat dan yang berhak untuk
memegang tampuk kepemimpinan atas kaum muslim, demikian pula anak
cucunya. Syiah menolak kepemimpinan tiga Khalifah sebelumnya Ali bin Abi
Thaib.
2. Khawarij
Suatu kelompok atau aliran pengikut Aii bin Abi Thalib yang kemudian
keluar meninggalkan barisan karena ketidak sepakatan terhadap keputusan Ali
yang menerima arbitase (tahkim), dalam perang siffin pada tahun 657 M
dengan kelompok Muawiyah bin Abu Sufyan perihal persengketaan Khalifah.
3. Murjiah
Golongan yang terdapat dalam islam yang muncul dari golongan yang tak
sepeham dengan khwarij. Pengertiaan murjiah sendiri berasal dari kata Arj’a
yaitu menunda atau menangguhkan atau juga penangguhan keputusan atas
perbuatan sesorang sampai di pengadilan Allah SWT kelak. Jadi mereka tidak
mengkafirkan orang muslim yang berdosa besar, sebab yang berhak
menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah swt.
Sehingga dalam klompok ini tetap diakui sebagai muslim dan punya harapan
hingga kesempatan bertobat.