Anda di halaman 1dari 14

MAZHAB-MAZHAB

• Mazhab berasal dari bahasa Arab yang berarti jalan yang dilalui.
Kadang-kadang disebut juga dengan aliran.
• Adapun secara istilah, yang dinamakan madzhab adalah metode (manhaj)
yang dibentuk setelah melalui pemikiran, yang memiliki kaidah-kaidah dan
prinsip-prinsip tertentu. Karena umat Islam telah sepakat menjadikan
al-Qur’an dan hadis sebagai dasar dan sumber ajaran, maka madzhab itu
adalah prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan manhaj (metode) memahami
al-Qur’an dan hadis untuk menyimpulkan sebuah hukum.
• Orang-orang yang mengikuti suatu madzhab menjadikan manhaj madzhab
tersebut sebagai pedoman yang jelas dalam menarik kesimpulan dari
al-Qur’an dan hadis.
Mazhab Fiqih
Madzhab di dalam Islam ada banyak ragam dengan berbagai bidangnya. Di dalam
bidang fiqh ada 5 madzhab yang termashur:
1. Madzhab Hanafiah
Nama aslinya adalah Abu Hanifah An-Nu'man bin Tsabit bin Zufi At-Tamimi. Beliau
lahir pada tahun 80 H (699 M) di Kufah. Beliau masih mempunyai pertalian
hubungan kekeluargaan dengan Ali bin Abi Thalib ra. Beliau sempat berguru pada
imam Asin, seorang ulama pada masa itu. Selain memperdalam Al-Qur’an, beliau
juga aktif mempelajari ilmu fiqih kepada kalangan sahabat Rasul, di antaranya Anas
bin Malik, Abdullah bin Auf dan Abu Tufail Amir. Fatwa-fatwanya dianut oleh
banyak orang dan merupakan madzhab termasyhur di kawasan timur tengah.
Beliau wafat pada tahun 150 H (767 M) di Khizra Kufah. Beliau juga telah menulis
kitab yaitu Al-Musuan (kitab hadis), Al-Makharij, dan Fiqh Akbar (kitab Fiqih).
2. Madzhab Malikiyah
Nama aslinya adalah Abdilah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin
Muharist. Beliau lahir di Madinah al Munawarah pada tahun 93 H (712 M)
beliau berasal dari Kabilah Yamniah. Beliau belajar tentang agama dari
kakeknya yang merupakan murid dari para sahabat Rasul saw. Beliau
wafat pada tahun 179 H (795 M) dan dimakamkan di Madinah. Beliau juga
belajar pada Ribiah dan Ibn Syihab, disamping juga mempelajari ilmu Fiqih
dari para Sahabat.
Imam Malik adalah seorang ulama yang sangat terkemuka dalam bidang
ilmu hadis dan fiqih. Beliau menulis kitab Al-Muwaththa’ yang merupakan
kitab hadis fiqih.
3. Madzhab Syafiah / Syafi'I
Nama aslinya adalah Abu Abdillah Muhamad bin Idris Asy-Syafi‘i Al-Quraisyi . Beliau
lahir di Ghazzah (Palestina) pada taun 150 H (769 M) dan beliau wafat tahun 204 H
(820 M) di Mesir. Kemudian beliau belajar di Makkah al Mukaromah dan Madinah
al Munawarah sejak usia 2 tahun. Beliau banyak belajar tentang fiqih kepada Imam
Malik. Beliau pergi ke Irak untuk sekali lagi mempelajari fiqih dari murid Imam Abu
Hanifah yang masih ada. Beliau juga pergi ke Yaman, menetap dan mengajarkan
ilmu. Ketika Harun Al- Rasyid mendengar tentang kehebatan beliau, kemudian
beliau diundang ke Baghdad. Sejak saat itu beliau dikenal lebih luas. Tak lama
setelah itu, Imam Syafi’i kembali ke Makkah dan mengajar rombongan jamaah haji
yang dating dari berbagai penjuru, dari sinilah mazhab Syafi’i tersebar luas.
Pada tahun 198 H, beliau pergi ke Mesir mengajar di masjid Amru bin Ash. Beliau
juga menulis kitab Al-Um, Amali Kubra, Risalah dan Ushul Fiqh. Beliau juga
memperkenalkan Qaul Jadid sebagai ganti dari Qaul Qadimnya di Irak.
4. Madzhab Hanbali / Hambali
Nama aslinya Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal
Al-Syaibani. Lahir di Baghdad pada tahun 164 H (780 M) dan wafat tahun 241 H
(855 M) di Baghdad. Beliau sebagaimana imam yang lain belajar agama di berbagai
penjuru Makkah, Madinah, Kufah, Basrah, Yaman dan Mesir. Ketika beliau pergi ke
Basrah di sanalah beliau bertemu dengan Imam Syafi’I, dan merupakan salah satu
sahabat Imam Syafi'i. Oleh karena itu apabila kita membaca fatwa-fatwa beliau, di
sana banyak kesamaan dengan fatwa Imam Syafi'i. Di antara guru beliau adalah
Yusuf al-Hasan bin Ziad, Husyaim, Umair, Ibn Humam dan Ibn Abbas. Imam Ahmad
bin Hambl banyak meriwayatkan hadis dan tidak mengambil hadis kecuali
hadis-hadis yang sudah jelas sahihnya. Kitab hadis yang terkenal karangan beliau
dengan nama Musnad Ahmad Hambali.
5. Mazhab Ja’fari / imamiyah
Ja’far Ash-Shadiq adalah Ja’far bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin
Husein bin Ali bin Abi Thalib. Beliau dilahirkan tahun 80 H (699 M) dan beliau wafat
tahun 148 H (765 M). Beliau berguru pada ayahnya Muhammad Al-Baqir, beliau
adalah ulama besar dalam banyak bidang ilmu seperti ilmu filsafat, tasawuf, fiqh,
kimia dan kedokteran. Beliau adalah imam yang keenam dari 12 imam mazhab
syi’ah imamiyah. Ahli sunnah berpendapat bahwa Ja’far Ash-Shadiq adalah seorang
mujtahid dalam ilmu fiqh, beliau juga dianggap sebagi sufi ahli sunnah. Murid
beliau adalah Abu Hanifah, Malik bin Anas dan Wasil bin Atha’.
Imam Abu Hanifah berkata: “Saya tidak dapati orang yang lebih faqih dari Ja’far bin
Muhammd.”
Mazhab Aqidah
Dalam bidang aqidah ada mazhab Syi’ah, Khawarij, Murji’ah, Mu’tazilah,
Qadariyah, Jabariyah dan lain-lain. Syi’ah yaitu kelompok yang fanatik
memihak kepada Ali di dalam perang Siffin. Khawarij yaitu pihak yang
menyalahkan Ali maupun Mu’awiyah dalam perang Siffin, bahkan menuduh
mereka semua telah kafir. Murji’ah adalah kelompok yang tidak mau
mengkafirkan orang yang sudah bersyahadat. Mu’tazilah adalah kelompok
rasionalis dalam Islam hingga kadang-kadang nash wahyu dikalahkan oleh
rasio. Qadariyah yaitu pihak yang menganggap bahwa takdir Allah pada
manusia tergantung pada manusianya sendiri, sedangkan Jabariyah pihak
yang menganggap takdir manusia tergantung pada kekuasaan Allah.
Bermula dari perang Siffin, madzhab-madzhab aqidah itu terus berjalan
bahkan hingga hari ini masih ada beberapa madzhab yang eksis, seperti
Syi’ah, tetapi ada beberapa madzhab yang secara kelembagaan sudah tidak
ada.
Ahlussunnah wal Jama’ah, adalah sebuah madzhab juga dalam masalah
aqidah. Artinya, adalah golongan pengikut sunnah dan jama’ah.
Madzhab ini disebut juga dengan Ahlus Sunnah saja, atau dipendekkan
lagi menjadi Sunni. Ketika sebagian umat Islam tergolong kepada
madzhab-madzhab yang cenderung menyimpang dari Al-Qur’an dan
sunnah, Ahlus Sunnah inilah yang paling konsisten dengan sunnah.
Ahlus Sunnah adalah kelompok yang setia berpegang pada sunnah. Dia
dinamakan demikian karena pada umumnya kelompok ini sangat kuat
memegang sunnah. Di tambah lagi dengan istilah al-Jama’ah yang
berarti golongan mayoritas yang memegang kebenaran. Sebab
kelompok yang tidak ikut Syi’ah, Khawarij dan Murji’ah adalah
kelompok mayoritas di dalam umat Islam saat itu.
Perbedaan utama antara Syi’ah dan Sunni, bahwa Sunni mengakui
keempat khalifah yang utama, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali.
Sedangkan Syi’ah menolak kekhalifahan dan menganggap
kepemimpinan pasca Rasullah saw ada di tangan Ali, sebagai orang
yang mendapat wasiat. Tetapi, menurut Syi’ah, wasiat itu
disembunyikan, dan kekuasaannya diambil alih oleh Abu Bakar dan
seterusnya. Karena itulah mereka sangat benci kepada para khalifah
selain Ali.
Istilah Ahlus Sunnah diperebutkan oleh banyak madzhab non Syi’ah.
Ada Salafiy, Asy’ariyyah dan Maturidiyyah.
Salafiy adalah sebuah madzhab yang berupaya mengikuti manhaj para
shahabat dan tabi’in dalam memahami al-Qur’an dan sunnah. Manhaj
ini dominan dalam memahami aqidah, tetapi juga memainkan peran
penting dalam memahami fiqh ibadah.
Asy’ariyah adalah para pengikut Imam Abu Hasan Asy’ari. Dan
Maturidiyah adalah para pengikut Abu Manshur al-Maturidi. Antara
Asy’ariyah dan Maturidiyah hampir sama, ciri mereka adalah
menetapkan adanya sifat wajib bagi Allah, sifat mustahil dan sifat ja’iz.
Sedangkan Salafiy meyakini sifat Allah sebagaimana ada di dalam
Al-Qur’an dan hadis apa adanya, tanpa perlu ditafsirkan
macam-macam.
Dari sekian banyak madzhab yang paling baik adalah yang paling setia
mengikuti al-Qur’an dan sunnah dan mengikuti para shahabat,
‫ﷲِ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻟَﯿَﺄْﺗِﯿَﻦﱠ َﻋﻠَﻰ أُ ﱠﻣﺘِﻰ ﻣَﺎ أَﺗَﻰ َﻋﻠَﻰ ﺑَﻨِﻰ‬ ‫ﷲِ ﺑْﻦِ َﻋ ْﻤﺮٍو ﻗَﺎ َل َرﺳُﻮ ُل ﱠ‬ ‫ﻋَﻦْ َﻋ ْﺒ ِﺪ ﱠ‬
‫ﻚ‬
َ ِ‫إِ ْﺳﺮَاﺋِﯿ َﻞ َﺣ ْﺬ َو اﻟﻨﱠﻌْﻞِ ﺑِﺎﻟﻨﱠﻌْﻞِ َﺣﺘﱠﻰ إِنْ ﻛَﺎنَ ِﻣ ْﻨﮭُ ْﻢ ﻣَﻦْ أَﺗَﻰ أُ ﱠﻣﮫُ َﻋﻼَﻧِﯿَﺔً ﻟَﻜَﺎنَ ﻓِﻰ أُ ﱠﻣﺘِﻰ ﻣَﻦْ ﯾَﺼْ ﻨَ ُﻊ َذﻟ‬
‫ث َو َﺳ ْﺒﻌِﯿﻦَ ِﻣﻠﱠﺔً ُﻛﻠﱡﮭُ ْﻢ ﻓِﻰ‬
ٍ َ‫ق أُ ﱠﻣﺘِﻰ َﻋﻠَﻰ ﺛَﻼ‬ ُ ‫َوإِنﱠ ﺑَﻨِﻰ إِ ْﺳﺮَاﺋِﯿ َﻞ ﺗَﻔَ ﱠﺮﻗَﺖْ َﻋﻠَﻰ ﺛِ ْﻨﺘَﯿْﻦِ َو َﺳ ْﺒﻌِﯿﻦَ ِﻣﻠﱠﺔً َوﺗَ ْﻔﺘَ ِﺮ‬
‫ﷲِ ﻗَﺎ َل ﻣَﺎ أَﻧَﺎ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َوأَﺻْ ﺤَﺎﺑِﻰ‬ ‫ اﻟﻨﱠﺎ ِر إِﻻﱠ ِﻣﻠﱠﺔً وَاﺣِ َﺪةً ﻗَﺎﻟُﻮا َوﻣَﻦْ ِھ َﻰ ﯾَﺎ َرﺳُﻮ َل ﱠ‬.

Artinya:
Dari Abdullah bin Amr, berkata; Rasulullah saw bersabda, niscaya akan datang kepada
ummatku apa yang pernah datang kepada bani Israil, setapak demi setapak sehingga jika di
antara mereka ada orang yang menggauli isterinya secara terang-terangan maka di dalam
ummatku akan ada orang yang melakukan hal itu. Dan sesungguhnya Bani Isra’il telah
terpecah belah menjadi 72 golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan,
semuanya ada di neraka kecuali satu golongan saja. Mereka (para shahabat) bertanya;
Siapakah yang selamat itu wahai Rasulullah? Rasulullah saw menjawab, ”Apa-apa
(metode/manhaj) yang aku dan para shahabatku ada di atasnya” (HR at-Tirmidzi)
• Syekh Sholeh Al-Fauzan mengatakan maksud mazhab salafi adalah
mengikuti salaf umat ini dari kalangan para shahabat, tabiin dan para imam
terkenal dalam keyakinan yang benar.
• Ahlus Sunnah wal Jamaah tidak diseterukan dengan Malikiyah, Syafiiyyah,
Hanabilah dan Hanafiyah.
• Hanafiyah, Malikiyah,Syafiiayh dan Hanabilah adalah madrasah fikih. Para
imamnya dari ahlus Sunnah wal jamaah bahkan termasuk pemimpin ahlus
Sunnah wal jamaah.
• Kebanyakan dari (pengikut) Syafiiyah dan Malikiyah dari kalangan
Asy’ariyyah. Kebanyakan (pengikut) Hanafiyah dari kalangan Maturidiyah,
dan Hambali menyandarkan ke keyakinan selain ahlus Sunnah wal jamaah.
• Di antara orang yang terkenal mengajak ke mazhab Salaful imam
empat adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, muridnya, Syekh
Muhammad bin Abdul Wahhab, dan muridnya serta selain dari
mereka semua orang yang melakukan perbaikan dan pembaruan.

Anda mungkin juga menyukai