Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH BENCANA NON ALAM COVID 19 TERHADAP


TINGKAT PEMBIAYAAN PRODUK GADAI EMAS DI BANK
SYARIAH MANDIRI (STUDI KASUS BANK SYARIAH
MANDIRI KCP POLEWALI)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penulisan Skripsi


Pada Program Studi Perbankan Syariah (PS)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAI DDI Polewali Mandar

Oleh:

SYAHRIL
NIM: 16.3.1.0662.0020

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH (PS)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAI DDI POLEWALI MANDAR
2020
PENGESAHAN

Proposal penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Bencana

Non Alam Covid 19 Terhadap Tingkat Pembiayaan Produk Gadai

Emas di Bank Syariah Mandiri (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri

KCP Polewali” yang disusun oleh Syahril (NIM. 16.3.1.0662.0020),

mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Institut Agama Islam DDI Polewali Mandar, telah

dipertahankan di hadapan Tim Penguji dalam ujian seminar proposal

penelitian yang diselenggarakan pada hari ............., tanggal, bulan........

202... M bertepatan dengan ..................... 144... H, dan dinyatakan telah

dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam melaksanakan

penelitian.

Polewali, …….. 2020 M


…....……………144. H

TIM PENGUJI
Ketua Sidang : …………………………………… (…................................)
Penguji I : …………………………………… (….................................)
Penguji II : …………………………………… (….................................)

Diketahui Oleh:

Dekan Fakultas Ekonomi dan Biasni Islam Ketua Prodi Perbankan Syariah
IAI DDI Polewali Mandar, IAI DDI Polewali Mandar,

ii
Muchtar Mashudil, S.Ag., M.Si Rini, SE.,M.Si.,CA
NIDK. 8819360018 NIDN: 2104027501

iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing penulisan proposal penelitian saudara Syahril

(NIM: 16.3.1.0662.0020, Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam DDI

Polewali Mandar, setelah meneliti dan mengoreksi secara seksama

proposal penelitian berjudul “Analisis Pengaruh Bencana Non Alam

Covid 19 Terhadap Tingkat Pembiayaan Produk Gadai Emas di

Bank Syariah Mandiri (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri KCP

Polewali)” memandang bahwa proposal penelitian tersebut telah

memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diseminarkan.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk diproses lebih lanjut.

Polewali, ................. 2020

Pembimbing I Pembimbng
II

Ferdiansyah. Himawan, S.Pd.,M.Si Wahyudi, SE.Ak., M.Ak


NIDN: 2108028401 NIDN: 2126118703

Diketahui Oleh:
Ketua Prodi Perbankan Syariah
IAI DDI Polewali Mandar,

Rini, SE.,M.Si.,CA
NIDN:2104027501

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
PENGESAHAN................................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah...................................................................................... 5
C. Batasan Masalah............................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah......................................................................................... 6
E. Hipotesis Penelitian....................................................................................... 6
F. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 8
G. Manfaat Penelitian........................................................................................ 8
1. Manfaat Teoritis........................................................................................ 9
2. Manfaat Praktis......................................................................................... 9
H. Kajian Penelitian Terdahulu........................................................................ 9
I. Kerangka Pikir.............................................................................................. 11
J. Metode Penelitian.......................................................................................... 13
1. Jenis dan Pendekatan penelitian................................................................ 13
2. Lokasi Peneltian........................................................................................ 13
3. Populasi dan Sampel Penelitian................................................................ 13
4. Variabel Penelitian.................................................................................... 15
5. Jenis Data dan Sumber Data..................................................................... 17
6. Instrumen Penelitian................................................................................. 18
7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen................................................... 19
8. Uji Asumsi Klasik..................................................................................... 20
9. Tehnik Pengumpulan Data....................................................................... 22
10. Tehnik Analisis Data................................................................................ 25

iv
K. Komposisi Bab (Outline)............................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 28
LAMPIRAN....................................................................................................... 29

v
Nama : Syahril

Nim : 16.3.1.0662.0020

Program Studi : Perbankan Syariah (PS)

Judul : “Analisis Pengaruh Bencana Non Alam Covid 19 Terhadap

Tingkat Pembiayaan Produk Gadai Emas di Bank Syariah

Mandiri (Studi Kasus KCP Bank Syariah Mandiri

Polewali Mandar)”.

A. Latar Belakang Masalah

Sejak diterbitkan Peraturan Pemerintah tentang diregulasi perbankan

nasional tahun 1986, bank-bank bermunculan di mana-mana. Bank-bank swasta

yang berdiri diberbagai pelosok, mulai dari ibu kota, di kota provinsi, kabupaten

sampai ke kecamatan. Cabang-cabang bank swasta bermunculan di mana-mana,

Bank-bank pemerintah juga tidak mau ketinggalan mendirikan cabang diberbagai

pelosok negeri ini. Bank pemerintah maupun bank swasta seakan berpacu

mendirikan cabang-cabang baru untuk merebut nasabah dalam bisnis perbankan

dinegeri ini, bukan saja di kota-kota besar tapi sudah menjangkau kota-kota kecil

di kecamatan-kecamatan bahkan sampai ke unit desa (BRI). Masing-masing bank

mengembangkan diri dengan membuka cabang-cabang baru.1

Penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, sehingga permintaan akan

bank yang beroperasi sesuai dengan syariah mulai bermunculan. Pada tahun 1992

pemerintah menerbitkan UU No. 7 Tahun 1992 sebagai landasan hukum operasi

1
Tadjuddin Malik dan Nurul Firdaus, Strategi Pemasaran Pembiayaan Produk-Produk
Bank Syariah (Cet.I; Samata-Gowa: Gunadarma Ilmu, 2016), h. 1.

1
2

bank yang menggunakan sistem syariah, saat itu hanya diakomodir dalam satu ayat

“bank dengan sistem bagi hasil”, tanpa rincian landasan hukum syariah serta

jenis-jenis usaha yang diperbolehkan. Sehingga pada tahun 1998, pemerintah dan

Dewan Perwakilan Rakyat melakukan penyempurnaan UU No. 7/1992 tersebut

menjadi UU No. 10 Tahun 1998, yang secara tegas menjelaskan bahwa terdapat

dua sistem dalam perbankan di Indonesia (dual banking system), yaitu sistem

perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah.2 Kemudian pada tahun

2008 pemerintah kembali menerbitkan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah.

Hal yang mendorong terbitnya UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah adalah bahwa pengaturan mengenai perbankan syariah dalam UU No. 7

Tahun 1992 sebagai mana telah diubah dengan UU No 10 Tahun 1998 belum

specific, sehingga perlu diatus secara khusus dalam suatu Undang-Undang

tersendiri, yakni sebagaimana termuat dalam UU No. 21 Tahun 2008. Dengan

telah diberlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka sudah ada dua macam regulasi

perbankan di Indonesia, yaitu Undang-undang Perbankan Konvensional dan

Undang-undang Perbankan Syariah.3

Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia,

dalam dua dekade pengembangan keuangan syariah nasional, sudah banyak

2
Sylke Febriana Laucereno, “Sejarah Berdirinya Bank Syariah di Indonesia”, Detik.Com,
02 Maret 2018. https://m.detik.com/finance/moneter/d-3894544/sejarah-berdirinya-bank-syariah-
di-indonesia (23 Juni 2020)
3
Tadjuddin Malik dan Nurul Firdaus, Strategi Pemasaran Dana Produk Bank Syariah
(Cet.I; Samata-Gowa: Gunadarma Ilmu, 2016), h. 12.
3

pencapaian kemajuan, baik dari aspek kelembagaan dan insfratruktur penunjang,

perangkat regulasi dan sistem pengawasan, maupun awareness dan literasi

masyarakat terhadap layanan jasa keuangan syariah.

Ditengah pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia yang begitu pesat,

dunia dilanda bencana non alam, yaitu pandemi Covid-19. Penyakit koronavirus

2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat Covid-19) adalah

penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis

koronavirus. Penyakit ini mengakibatkan pandemi koronavirus 2019–2020.

Penderita Covid-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan

bernapas. Sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-bersin lebih jarang ditemukan.

Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada pneumonia

dan kegagalan multiorgan.4

Pandemi Covid-19 telah menjadi permasalahan serius hampir di seluruh

negara di Dunia saat ini. Penyebaran virus corona telah membawa tantangan dan

risiko baru. Pada tanggal 11 Maret 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

mengumumkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global. Dalam waktu kurang

dari tiga bulan, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 126.000 orang di 123

negara, dari Asia, Eropa, AS, hingga Afrika Selatan.5 Sedangkan penyebaran

Covid-19 di Indonesia dimulai pada awal bulan maret 2020 dan pada tanggal 14

Maret 2020 pemerintah menetapkan wabah corona virus atau Covid-19 sebagai

4
“Penyakit koronavirus 2019”, Wikipedia the Free Encyclopedia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_koronavirus_2019 (02 Juli 2020)
5
Gloria Setyvani Putri, “WHO Resmi Sebut Virus Corona Covid-19 sebagai Pandemi
Global”, Kompas.Com, 12 Maret 2020.
https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/12/083129823/who-resmi-sebut-virus-corona-covid-
19-sebagai-pandemi-global (23 Juni 2020)
4

bencana nasional. Akibat dari penetapan Covid-19 sebagai bencana nasional,

berbagai kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah untuk mencegah wabah Covid-19

ini, mulai dari himbauan untuk physical distancing, social distancing, kebijakan

penutupan sekolah, dan berbagai tempat umum lainya. Akibat dari kebijakan

tersebut, sektor ekonomi merupakan sektor yang sangat terdampak, berbagai

usaha mengalami penurunan omset bahkan sampai gulung tikar.

Pandemi Covid-19 tersebut juga sangat berdampak pada industri

keuangan, salah satunya adalah Perbankan Syariah. Perbankan Syariah

menghadapi sejumlah tantangan ditengah wabah Covid-19, pengamat ekonomi

syariah yang juga pendiri Karim Consulting, Karim menyampaikan kondisi

industri bank syariah bisa memburuk lebih dulu daripada bank konvensional.

Kondisi pandemi bisa mengurangi daya saing bank syariah dan masyarakat

memindahkan dananya ke bank konvensional. Secara umum, tantangan bank

syariah saat pandemi Covid-19 yakni likuiditas dan rasio pembiayaan bermasalah

atau non ferforming financing (NPF).6

Salah satu lembaga keuangan syariah yang terdampak Covid-19 adalah

Bank Syariah Mandiri. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu lembaga

perbankan syariah terbesar di Indonesia. Ditengah pandemi Covid-19, PT Bank

Syariah Mandiri merespon arahan pemerintah dalam rangka stimulus ekonomi

nasional yang terdampak pandemi Covid-19 dengan menyiapkan beberapa

program khusus untuk nasabah terdampak pandemi Covid-19. Bank akan

memberikan kelonggaran kepada nasabah sesuai POJK No.11/POJK.03/2020

6
Aan Hiding, “Tantangan Perbankan Syariah di Tengah Covid-19”, Koranseruya.Com, 07
Juni 2020. https://koranseruya.com/77380.html (23 Juni 2020)
5

tentang stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan countercyclical

dampak penyebaran coronavirus disease dengan melakukan relaksasi terhadap

fasilitas pembiayaan kepada nasabah yang terdampak pandemi Covid-19.7

Salah satu produk unggulan Bank Mandiri Syariah adalah produk

pembiayaan Gadai Emas Bank Syariah Mandiri. Gadai Emas Bank Syariah

Mandiri merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai

salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu karyawan Bank Syariah

Mandiri KCP Polewali Bapak Wariko Abdullah, beliau mengatakan bahwa tren

peningkatan pembiayaan produk gadai emas di Bank Syariah Mandiri KCP

Polewali selama masa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan produktivitas.

Hal ini disebabkan karena meningkatnya kebutuhan hidup nasabah dimasa

pandemi Covid-19 ini, namun tidak bertambahnya penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan hidup, inilah salah satu hal yang mendorong nasabah yang melakukan

transaksi pembiayaan gadai emas di Bank Syariah Mandiri KCP Polewali.8

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Bencana Non Alam Covid 19

Terhadap Tingkat Pembiayaan Produk Gadai Emas di Bank Syariah

Mandiri (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri KCP Polewali )”.

B. Identifikasi Masalah

7
www.mandirisyariah.co.id (09 Juli 2020)
8
Wariko Abdullah, (40 Tahun). Officer Gadai Bank Syariah Mandiri KCP Polewali,
Wawancara,Polman, 09 Juli 2020
6

Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang maka dapat di

identifkasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. Dampak dari pandemi Covid-19 adalah industri bank syariah bisa

memburuk lebih dulu daripada bank konvensional.

2. Tantangan bank syariah saat pandemi Covid-19 yakni likuiditas dan rasio

pembiayaan bermasalah atau non ferforming financing (NPF).

3. Peningkatan produktivitas pembiayaan produk Gadai Emas Bank Syariah

Mandiri ditengah pandemi Covid-19.

C. Batasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya

penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut

lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan

penelitian akan tercapai. Dalam penelitian ini fokus pembahasannya

adalah tingkat pembiayaan produk gadai emas Bank Syariah Mandiri

yang dipengaruhi oleh bencana non alam Covid-19.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah ditentukan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh

bencana non alam Covid-19 terhadap tingkat pembiayaan produk gadai

emas di Bank Syariah Mandiri KCP Polewali”.

E. Hipotesis Penelitian
7

Hipotesis adalah pernyataan hubungan antara variabel dengan

variabel, yang bersifat sementara atau yang bersifat dugaan atau yang

masih lemah. Dapat juga dinyatakan dalam kalimat lain, yakni: Hipotesis

adalah pernyataan hubungan antar dua variabel atau lebih, yang bersifat

sementara, atau bersifat dugaan atau yang bersifat masih lemah. 9

Pernyataan asumtif dan afirmatif berdasarkan pada pemikiran logis

sederhana (apriori) tentang adanya hubungan atau perbedaan antara dua

variabel yang akan diteliti dan sesuai dengan data yang didapatkan,

untuk selanjutnya akan diuji dengan menggunakan teknik analisis regresi

linear sederhana, maka hipotesis penelitiannya adalah:

H0 : Bencana non alam Covid-19 tidak berpengaruh terhadap tingkat

pembiyaan produk gadai emas di Bank Syariah Mandiri KCP Polewali.

Ha : Bencana non alam Covid-19 berpengaruh signifikan terhadap tingkat

pembiayaan produk gadai emas di Bank Syariah Mandiri KCP

Polewali.

Untuk mempermudah dalam pengukuran variabel penelitian dan

untuk memahami setiap variabel yang dibutuhkan, maka definisi

operasional variabel ialah sebagai berikut:

1. Bencana Non Alam Covid-19

Bencana Non Alam Covid-19 atau Pandemi Koronavirus 2019–

2020 atau dikenal sebagai pandemi Covid-19 adalah peristiwa

menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus

9
Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Cet.I; Surabaya:
Airlangga University Press,2009), h. 45.
8

disease 2019, disingkat Covid-19) di seluruh dunia. Penyakit ini

disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.

Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,

Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi

oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020.10

2. Pembiayaan Produk Gadai Emas

Gadai emas merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa

emas sebagai salah satu alternatif memperoleh pembiayaan secara cepat. Pinjaman

gadai emas merupaka fasilitas pinjaman tanpa imbalan dengan jaminan emas

dengan kewajiban pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu

tertentu. Jaminan emas yang diberiakan disimpan dalam penguasaan atau

pemeliharaan bank dan atas penyimpanan tersebut nasabah diwajibkan membayar

biaya sewa. Bank syariah dalam melaksanakan produk ini harus memperhatikan

unsur-unsur kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, dan risiko.11

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk “Menguji pengaruh bencana non

alam Covid 19 terhadap tingkat pembiayaan produk gadai emas di Bank

Syariah Mandiri KCP Polewali”.

G. Manfaat Penelitian

10
“Pandemi Covid-19”, Wikipedia the Free Encyclopedia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19 (08 Juli 2020)
11
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Cet. I; Jakarta: Prenadamedia
Grup,2009), h. 398.
9

Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

Diharapkan hasil penelitian dapat menambah wawasan tentang

pengaruh bencana non alam Covid-19 terhadap tingkat pembiayaan

produk gadai emas di Bank Syariah Mandiri.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi PT. Bank Syariah Mandiri

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai pengaruh bencana non alam Covid-19 terhadap tingkat

pembiayaan produk gadai emas, sehingga dapat menjadi bahan evaluasi

untuk pengambilan kebijakan selanjutnya.

b. Bagi Akedemisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dan

kontribusi dalam hal tersedianya bukti empiris tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat pembiayaan produk gadai emas Bank Syariah

Mandiri dan juga diharapkan dapat menambah kepustakaan IAI DDI

Polman.

H. Kajian Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Amrina Nazli (2018)


10

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a) Nilai taksiran dan pricing ditentukan sesuai kesepakatan kedua belah pihak,

biaya pembiayaan dan jumlah pembiayaan dapat dijangkau oleh nasabah,

masa pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku namun dapat

dilunasi sesuai dengan keinginan nasabah, dan petugas gadai akan

mengkonfirmasikan mengenai denda pembiayaan kepada nasabah.

b) Secara bersama-sama produk, harga, pelayanan, dan proses berpengaruh

secara simultan pada nasabah yang menggunakan gadai emas. Produk

berpengaruh secara parsial pada nasabah yang menggunakan gadai emas.

Harga berpengaruh secara parsial pada nasabah yang menggunakan gadai

emas. Pelayanan berpengaruh secara parsial pada nasabah yang

menggunakan gadai emas. Proses tidak berpengaruh secara parsial pada

nasabah yang menggunakan gadai emas.12

Persamaan dalam penelitian ini adalah terdapat pada variabel Y yaitu

produk pembiayaan gadai emas sedangkan perbedaannya ada pada variabel X.

Pada penelitian ini, variabel X yang digunakan yaitu tingkat kepuasan nasabah

sedangkan peneliti menggunakan bencana non alam Covid-19 sebagai variabel X.

2. Fadhilah Uli Nuha (2018)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Promosi (variabel X1), Lokasi

(variabel X2), dan Prosedur (variabel X3) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan memilih produk gadai (rahn) di Pegadaian Syariah Unit Pasar
12
Amrina Nazli, “Analisis keuntungan dan Tingkat Kepuasan Nasabah pada Produk Gadai
Emas di Pegadaian Syariah Banda Aceh” Skripsi (Banda Aceh: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islamuniversitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2018), h. 99.
11

Kliwon Cabang Solo Baru. Persamaan terletak pada variabel dependent, yaitu

produk gadai (rahn). Penelitian Fadhilah Uli Nuha meneliti 3 variabel bebas

sedangkan peneliti lebih fokus pada 1 variabel, yaitu bencana non alam Covid-

19.13

I. Kerangka Pikir

Pandemi Covid-19 tersebut sangat berdampak pada industri

keuangan, salah satunya adalah Perbankan Syariah. Perbankan Syariah

menghadapi sejumlah tantangan ditengah wabah covid-19, pengamat

ekonomi syariah yang juga pendiri Karim Consulting, Karim

menyampaikan kondisi industri bank syariah bisa memburuk lebih dulu

daripada bank konvensional. Kondisi pandemi bisa mengurangi daya

saing bank syariah dan masyarakat memindahkan dananya ke bank

konvensional. Secara umum, tantangan bank syariah saat pandemi

Covid-19 yakni likuiditas dan rasio pembiayaan bermasalah atau non

ferforming financing (NPF).

Salah satu lembaga keuangan syariah yang terdampak Covid-19

adalah Bank Syariah Mandiri. Bank Syariah Mandiri merupakan salah

satu lembaga perbankan syariah terbesar di Indonesia. Ditengah pandemi

Covid-19, PT Bank Syariah Mandiri merespon arahan pemerintah dalam

rangka stimulus ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19

dengan menyiapkan beberapa program khusus untuk nasabah terdampak

13
Fadhilah Uli Nuha, “Analisis Pengaruh Promosi, Lokasi dan Prosedur Pencairan
Pinjaman Terhadap Keputusan Memilih Produk Gadai (Rahn) Di Unit Pegadaian Syariah Pasar
Kliwon Cabang Solo Baru” , Skripsi (Solo: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri Surakarta, 2018), h. 77.
12

pandemi Covid-19. Bank akan memberikan kelonggaran kepada nasabah

sesuai POJK No.11/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomian

nasional sebagai kebijakan countercyclical dampak penyebaran

coronavirus disease dengan melakukan relaksasi terhadap fasilitas

pembiayaan kepada nasabah yang terdampak pandemi Covid-19.

Salah satu produk unggulan Bank Syariah Mandiri adalah produk

pembiayaan Gadai Emas Bank Syariah Madiri. Gadai Emas Bank

Syariah Mandiri merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan

berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan

cepat. Ditengah pandemi Covid-19, kondisi ekonomi masyarakat

mengalami penurunan. Hal itulah yang mendorong masyarakat untuk

melakukan transaksi pembiayaan produk gadai emas di Bank Syariah

Mandiri. Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka berpikir dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bencana Non
Alam Covid-19

Tingkat
Pengaruh Pembiayaan

Produk Gadai
Emas di BSM
13

Gambar 1: Bagan Kerangka Pikir

J. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)

yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna

mendapatkan data yang relevan.14 Sedangkan metode yang digunakan

adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu survai dengan

tehnik analisis regresi. Pelaksanaan penelitian survai dapat berpariasi

dalam hal tingkat kompleksitasnya, dari yang hanya dengan tehnik

analisis linear sederhana sampai dengan penggunaan perhitungan analisis

hubungan antar variabel yang kompleks.15

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu Bank Syariah Mandiri KCP Polewali yang

berada di Jl. Mr. Muh. Yamin No. 73, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan

Polewali, Kabupaten Polewali Mandar. Alasan pemilihan lokasi tersebut

karena Bank Syariah Mandiri KCP Polewali memiliki produk

pembiayaan gadai emas yang kemungkinan terdampak Covid-19.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

14
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, (Jakarta : Bumi Aksara,2009 ),
h. 46.
15
Sukardi, Metode Penelitan Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h. 53.
14

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan ingin diteliti.

Populasi ini sering juga disebut universe.16 Banyaknya individu atau

elemen yang merupakan anggota populasi disebut sebagai ukuran

populasi dan disimbolkan dengan N.17 Populasi dari penelitian ini adalah

semua nasabah dari produk pembiayaan gadai emas Bank Syariah

Mandiri KCP Polewali.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan

keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dengan

kata lain, sampel adalah himpunan bagian dari populasi. Sampel

(disimbolkan dengan n) selalu mempunyai ukuran yang kecil atau sangat

kecil jika dibandingkan dengan ukuran populasi.18

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengambil

sampel adalah non-probobility sampling yang diartikan bahwa tidak

semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi

responden (sampel). Dalam metode non-probobility sampling, tehnik

yang digunakan adalah accidental sampling. Pada metode penentuan

sampel tanpa sengaja (accidental) ini, peneliti mengambil sampel yang

16
Syahrum dan Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Citapustaka Media,
2016), h. 113.
17
Durri Andriani, Dkk., Metode Penelitian (Cet. 8 ; Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka,2014), h. 4.3.
18
Durri Andriani, Dkk., Metode Penelitian (Cet. 8 ; Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka,2014), h. 4.4.
15

kebetulan ditemuinya pada saat itu.19 Pada metode ini, tidak semua

elemen memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota

sampel.

Arikunto20 mengemukakan bahwa “apabila subjeknya kurang dari 100,


lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi, tetapi jika subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau
20 – 25% atau lebih”.

Pengambilan sampel diperoleh berdasarkan rumus slovin.

Penentuan jumalah sampel menurut slovi telah banyak digunkan oleh

peneliti, karena oendekatan rumus slovin dinilai mudah dan praktis

dalam penggunaannya. Pendekatan pengambilan sampel berdasarkan

slovin dapat dirumuskan:

N
n =
(1 + Ne2 )

Dimana :

n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi

e = Batas kesalahan (10%)21

4. Variabel Penelitian

Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

19
Dhian Tyas Untari, Metodologi Penelitian : Penelitian kontemporer bidang ekonomi
dan bisnis, (Cet. I; Banyumas, 2018), h. 37.
20
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 134.
21
Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantitatf di
Bidang Manajemen, Tehnik, Pendidikan dan Eksperiman (Cet. I; Yogyakarta: Budi Utama, 2020),
h. 12.
16

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Periset

bekerja pada tingkat teoretis maupun empiris. Pada tingkat teoretis,

perhatianya tercurah pada pengidentifikasian konsep dan hubunganya

dengan proposisi. Pada tahaf empiris, pernyataan riset akan diuji, periset

akan berhadapan dengan variabel-variabel. Dalam praktik istilah variabel

dipakai sebagai sinonim untuk suatu atau hal yang sedang diriset. Dalam

konteks penjelasan ini, variabel yang dimaksud adalah variabel yang

akan diberi angka atau nilai (Kerlinger, 2020).22

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua variabel,

yaitu variabel independen dan variabel dependen.

Variabel independen adalah ataribut atau karakteristik yang dapat

memberikan pengaruh atau dampak dari variabel dependen. Di dalam

penelitian, variabel ini disebut pula variabel X, bebas, faktor, treatment,

prediktor, determinan, atau variabel anteseden.

Variabel dependen adalah atribut atau karakteristik yang bebas

atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel ini menjadi objek

dalam penelitian. Variabel dependen disebut juaga variabel Y, terikat,

outcome, effek, kriterion dan variabel konsekuensis.23

Pada penelitian ini, variabel independennya adalah “pengaruh

Covid-19” (variabel X) dan variabel dependennya adalah “Tingkat

pembiayaan produk gadai emas BSM” (variabel Y).

22
Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet. I; Jakarta: Kencana, 2016), h. 45.
23
Fajri Ismail, Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Sosial, (Cet. I;
Jakarta: Kencana, 2018), h. 65.
17

X Y

Gambar. 2 : Hubungan Variabel X dengan Variabel Y.

Keterangan:

X = Variabel X

Y = Variabel Y

= Hubungan variabel X dengan Y

5. Jenis Data dan Sumber Data

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua jenis dan

sumber data, yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga

sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up tu date. Untuk

mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara

langsung. Tehnik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan

data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus, (focus

gruf discussion-FGD) dan penyebaran kuesioner.

b. Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan
18

kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro

Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.24

6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat untuk mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut

variabel penelitian. Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah

variabel yang ditetapkan untuk diteliti.25 Dalam pelaksanaan penelitian

ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen/alat pengumpulan data,

yaitu sebagai berikut :

a. Kusioner

Salah satu Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini berupa angket dan kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti.

b. Pedoman Wawancara

Sebagai pegangan peneliti dalam mewawancarai narasumber agar

tidak menyimpan dari tujuan awal penelitian. Mengingatkan peneliti

akan aspek-aspek yang perlu di gali dari narasumber serta memudahkan

kategorisasi dalam melakukan analisis data.

c. Buku Catatan dan Alat Tulis

24
Salim, Dkk., Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis. (Cet. I; Jakarta:
Prenadamedia Grup, 2019), h. 103-104.
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods),
(Bandung: Alfabeta,2015), h. 148.
19

Buku catatan dan alat tulis berfungsi untuk mencatat semua

percakapan dengan sumber data.

d. Recorder

Recorder berfungsi untuk merekam semua percakapan atau

pembicaraan.

7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat

ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2009). Sementara

keandalan merupakan hasil mana yang bisa diukur. Hasil penilaian yang

dapat diberikan hanya mengenai dalam beberapa waktu pelaksanaan

penilaian terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh relatif, selama

aspek yang diperoleh dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar,

2009). Rumus statistik yang digunakan untuk menguji validitas jika

penelitian menggunakan kuesioner dengan menghasilkan data interval

adalah pengujian Moment Pearson, melalui uji reliabilitasnya Alpha

Cronbach.26

Tingkat reabilitas suatu instrumen menunjukkan berapa kali pun

data itu diambil akan tetap sama. Reabilitas juga menunjukkan adanya

tingkat keterandalan suatu tes. Hal yang penting diingat bahwa yang

dapat dipercaya itu adalah datanya, dan bukan semata-mata alat


26
Widodo, Metodologi Penelitian Populer dan Praktis (Cet. I; Jakrata: Rajawali Pers,
2017), h. 90.
20

pengambil datanya. Instrumen yang reliabel sebenarnya mengadung

makna instrumen tersebut cukup mantap untuk mengambil data

penelitian, sehingga mampu mengungkap data yang dapat dipercaya

hasilnya. Siapa pun yang menjumpai data itu akan merasa yakin bahwa

data itu benar adanya.27 Instrumen untuk mengukur masing-masing

variabel dikatakan reliable jika memiliki Croanbach Alph lebih besar

dari 0,60.28

8. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan 3 uji asumsi klasik,yaitu uji

normalitas dan uji heterokedastisitas dan untuk uji multikolinieritas dan

uji autokrelasi tidak digunakan, disebabkan karena peneliti hanya

menggunakan 1 variabel independen.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Hasil uji normalitas diharuskan terdistribusi normal, karena untuk uji t

dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal. Untuk melakukan uji normalitas dapat dilakukan dengan dua

cara yaitu analisis grafik dan analisis statistik, berikut penjelasan dari

amsing-masing cara:

1) Analisis Grafik

27
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan (Cet. I; Jakarta:
Prenadamedia Grup, 2010), h. 180-181.
28
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang:
UNDIP, 2009), h. 129.
21

Analisis grafik ini dilakukan dengan cara melihat grafik

histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi

yang mendekati distribusi normal. Dari analisis grafik histogram sering

membingungkan peneliti, sehingga perlu juga melihat grafik normal plot.

Prinsip uji normalitas dengan menggunakan grafik normal plot adalag

sebagai berikut:

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model

rgresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonaldan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2) Analisis Statistik

Untuk uji normalitas dengan analisis grafik, sering menjadikan

peneliti bingung untuk menentukan keputusan apakah data terdistribusi

normal atau tidak. Untuk menghindari adanya kesalahan persepsi dari

hasil membaca grafik, maka selain melakukan uji analisis grafik juga

diperlukan menambah uji statistik. Untuk uji normalitas residual dapat

dilakukan dengan uji statistik non parametrik Kolmogorov Smirnov (K-

S), dengan ketentuan sebagai berikut:

Ho : nilai sig > 0,05 maka data residual terdistribusi normal

Ha : nilai sig ≤ 0,05 maka data residual tidak terdistribusi normal.29


29
Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantitatf di
Bidang Manajemen, Tehnik, Pendidikan dan Eksperiman (Cet. I; Yogyakarta: Budi Utama, 2020),
h. 137-138.
22

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah ada

ketidaksamaan varians dari residu satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat

kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamtan yang lain

tetap atau disebut homoskedastisitas.

Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode

scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan

SRESID (nilai residualnya). Model yang diperoleh jika tidak ada pola

tertentu pada grafik, seperti mengumpulkan di tengah, menyempit

kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit. Uji

statistik yang dapat digunakan adalah uji Glejser, uji Park atau uji Putih.

Dalam kasus ini digunakan metode dengan uji Glejser.30

9. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan tahapan yang amat penting dalam

suatu penelitian, karena data-data yang dikumpulkan tersebut digunakan

untuk menguji hipetosis yang telah dirumuskan. Pada penelitian ini,

tehnik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai

berikut:

a. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.


30
Albert Kurniawan Purnomo, Pengolahan Riset Ekonomi Jadi Mudah dengan IBM SPSS
(Surabaya: Jakad Publishing,2019), H. 59-60.
23

Angket merupakan kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri

pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Tujuan penyebaran angket ialah

mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, tanpa merasa

khawatir bila responden memberi jawaban yang tidak sesuai dengan

kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Disamping itu, responden

mengetahui informasi tertentu yang diminta.31

Alat ukur atau intrumen yang baik harus memiliki dua syarat,

yaitu validitas dan reabilitas. Dua karakteristik utama ini sangat penting

dalam hubungannya dengan pengertian dan keakuratan yang dihasilkan

oleh suatu intrumen. Pada waktu penyususn literatur atau penyusun suatu

studi, adalah penting untuk mengevaluasi validitas dan reabilitas dari

metode pengukuran yang digunakan dalam riset. Tingkat validitas dan

reabilitas alat ukur menunjukkan kualitas seluruh pengumpulan data

dalam suatu penelitian.32 Instrumen yang digunakan untuk mengukur

variabel penelitian ini dengan menggunakan skala likert 5 poin. Skala

(likert, 1932) adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan

dalam angket dan merupakan skala yang apaling banyak digunakan

dalam riset berupa survei.

Berikut merupakan contoh skala likert dengan 5 pilihan:

1 = Sangat tidak setuju

31
“Angket”, Wikipedia the Free Encyclopedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Angket (28
Juni 2020)
32
Windhu Purnomo dan Taufan Bramantoro, Pengantar Metodologi Penelitian Bidang
Kesehatan (Cet. I; Surabaya: Airlangga University press, 2018), h. 75.
24

2 = Tidak setuju

3 = Biasa

4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

Pada penelitian ini, cara perhitungan skor yang digunakan adalah

Aitem favorable, aitem favorable mengukur apa yang hendak diukur.

Apapun sistem perhitungannya dimulai dari sangat setuju/baik (5),

setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik (2), dan sangat tidak

setuju/baik (1).33 Skala pengukuran dalam penelitian dapat disajikan

dalam tabel 1.

Tabel.1
Tabel Pengukuran Skala Likert
Jawaban Keterangan Jumlah Skor

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

RG-RG Ragu-Ragu 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

b. Observasi

33
Livia Yuliawati, Dkk., Pertolongan Pertama Pada Waktu Kuantitatif (P3k): Paduan
Praktis Menggunakan Software JASP (Surabaya: Universitas Ciputra,2019), h. 16.
25

Observasi adalah pengumpulan data secara langsung di objek

yang diteliti. Observasi ini tidak hanya dalam bentuk angket atau

kuesioner, akan tetapi dapat juga berbentuk lembar ceklist, buku catatan,

video atau foto dan sejenisnya. Data yang dihasilkan dari kegiatan

observasi kebanyakan berupa data primer dan memerlukan pengolahan

data lebih lanjut.

c. Dokumentasi

Dokumntasi adalah data yang terkumpul atau dikumpulkan dari

peristiwa masa lalu. Data dokumentasi dapat berupa gambar, tulisan,

karya hasil observasi, atau wawancara dan sebagainya. Data yang

diperoleh dari dokumentasi kebanyakan berupa data sekunder dan data

tersebut telah memiliki makna untuk diinterprestasikan. Pada penlitian

ini, dokumen yang dijadikan sebagai sumber data adalah daftar nasabah

produk pembiayaan gadai emas di Bank Syariah Mandiri.

d. Wawancara

Wawancara adalah tehnik pengumpulan dta melalui tatap muka

atau tanya jawab antar pengumpul data (enumerator) atau peneliti dengan

narasumber.34 Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara

dengan pihak marketing produk pembiayaan gadai emas di Bank Syariah

Mandiri KCP Polewali.

34
Slamet Rianto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantitatif
Penelitian di Bidang Manajemen,Tehnik, Pendidikan dan Eksperimen (Cet. I; Yogyakarta: Budi
Utama, 2020), h. 28.
26

10. Tehnik Analisis Data

Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan tehnik analisis

data kuantitatif. Analisis data kuantitatif adalah analisis data terhadap

data-data yang mengandung angka-angka atau numerik tertentu. Analisis

data kuantitatif biasanya menggunakan statistik-statistik yang beragam

banyaknya, baik statistik deskriptif maupun statistik inferensial, statistik

parametrik maupun statistik nonparametrik. Umumnya analisis data

kuantitatif digunakan pada saat peneliti menggunakan pendekatan

penelitian survei, penelitian eksperimen, penelitian kuantitatif dan

beberapa penelitian lainnya yang mengandung data-data berupa angka-

angka.35

Pada penelitian ini, metode yang digunakan oleh peneliti adalah

analisis regresi linear sederhana. Regresi linear sederhana merupakan

bentuk paling sederhana dalam analisis regresi. Analisis regresi linear

sederhana ini digunakan untuk menguji pengaruh bencana non alam

Covid-19 terhadap tingkat pembiayaan produk gadai emas di Bank

Syariah Mandiri KCP Polewali, dengan persamaan:

Y = a + Bx + e

Dimana :

Y = Variabel bencana non alam Covid-19

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

35
Azuar Juliandi, Dkk., Metodologi Penelitian Bisnis, Konsep dan Aplikasi, (Cet. I;
Medan: Umsu Press, 2014), h. 85.
27

X = Variabel tingkat pembiyaan produk gadai emas

e = error

K. Komposisi Bab (Outline)

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan masalah
D. Hipotesis Penelitian
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II. LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Covid-19
2. Pengertian Pembiyaan Gadai Emas
B. Kerangka Pikir
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Jenis Data Sumber Data
F. Instrumen Penelitian
G. Tehnik Pengumpulan Data
H. Kajian Penelitian Terdahulu
I. Tehnik Analisis Data
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
28

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Implikasi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Durri. Dkk., Metode Penelitian. Cet. VIII; Tanggerang Selatan:


Universitas Terbuka, 2014.
Anshori, Muslich dan Sri Iswati. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Cet.I;
Surabaya: Airlangga University Press, 2009.
“Angket”. Wikipedia the Free Encyclopedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Angket
(28 Juni 2020).
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta:
Rineka Cipta, 2013.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
UNDIP, 2009.
Hiding, Aan. “Tantangan Perbankan Syariah di Tengah Covid-19”,
Koranseruya.Com, 07 Juni 2020. https://koranseruya.com/77380.html (23
Juni 2020).
Ismail, Fajri. Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Sosial. Cet. I;
Jakarta: Kencana, 2018.
Juliandi, Azuar Dkk. Metodologi Penelitian Bisnis, Konsep dan Aplikasi. Cet. I;
Medan: Umsu Press, 2014.
Laucereno, Sylke Febriana. “Sejarah Berdirinya Bank Syariah di Indonesia”.
Detik.Com, 02 Maret 2018. https://m.detik.com/finance/moneter/d-
3894544/sejarah-berdirinya-bank-syariah-di-indonesia (23 Juni 2020).
Malik, Tadjuddin dan Nurul Firdaus. Strategi Pemasaran Pembiayaan Produk-
Produk Bank Syariah. Cet.I; Samata-Gowa: Gunadarma Ilmu, 2016.
_______, Strategi Pemasaran Dana Produk Bank Syariah. Cet.I; Samata-Gowa:
Gunadarma Ilmu, 2016.
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metode Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara,
2009.
Nazli, Amrina. “Analisis keuntungan dan Tingkat Kepuasan Nasabah pada
Produk Gadai Emas di Pegadaian Syariah Banda Aceh” Skripsi. Banda
Aceh: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islamuniversitas Islam Negeri Ar-
Raniry banda Aceh, 2018.
Nuha, Fadhilah Uli. “Analisis Pengaruh Promosi, Lokasi dan Prosedur Pencairan
Pinjaman Terhadap Keputusan Memilih Produk Gadai (Rahn) di Unit
Pegadaian Syariah Pasar Kliwon Cabang Solo Baru” Skripsi. Solo:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Surakarta, 2018.
“Penyakit koronavirus 2019”. Wikipedia the Free Encyclopedia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_koronavirus_2019 (02 Juli 2020).

28
29

“Pandemi Covid-19”. Wikipedia the Free Encyclopedia.


https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19 (08 Juli 2020).
Putri, Gloria Setyvani. “WHO Resmi Sebut Virus Corona Covid-19 sebagai
Pandemi Global”. Kompas.Com. 12 Maret 2020.
https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/12/083129823/who-resmi-
sebut-virus-corona-covid-19-sebagai-pandemi-global (23 Juni 2020).
Purnomo, Albert Kurniawan. Pengolahan Riset Ekonomi Jadi Mudah Dengan
IBM SPSS. Surabaya: Jakad Publishing, 2019.
Purnomo, Windhu dan Taufan Bramantoro. Pengantar Metodologi Penelitian
Bidang Kesehatan. Cet. I; Surabaya: Airlangga University press, 2018.
Riyanto, Slamet Dan Aglis Andhita Hatmawan. Metode Riset Penelitian
Kuantitatf di Bidang Manajemen, Tehnik, Pendidikan dan Eksperiman.
Cet. I; Yogyakarta: Budi Utama, 2020.
Salim, Dkk. Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis. Cet. I;
Jakarta: Prenadamedia Grup, 2019.
Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Cet. I; Jakarta:
Prenadamedia Grup, 2009.
Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Cet. I;
Jakarta: Prenadamedia Grup, 2010.
Sukardi. Metode Penelitan Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Sudaryono. Metode Penelitian Pendidikan. Cet. I; Jakarta: Prenadamedia Grup,
2016.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta, 2015.
Syahrum dan Salim. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka
Media, 2016.
Untari, Dhian Tyas. Metodologi Penelitian : Penelitian Kontemporer Bidang
Ekonomi dan Bisnis. Cet. I; Banyumas, 2018.
Widodo. Metodologi Penelitian Populer dan Praktis. Cet. I; Jakrata: Rajawali
Pers, 2017.
www.mandirisyariah.co.id. (09 Juli 2020).
Yuliawati, Livia Dkk. Pertolongan Pertama Pada Waktu Kuantitatif (P3k):
Paduan Praktis Menggunakan Software JASP. Surabaya: Universitas
Ciputra, 2019.

Anda mungkin juga menyukai