MAKALAH
Guru Pembimbing:
Hasan Nugroho,S.Pd.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan Makalah....................................................................................................................6
1.4 Manfaat penulisan Makalah...................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................7
2.1 Diskriminasi etnis Tionghoa pada masa orde baru.................................................................................7
2.2 Bentuk diskriminasi etnis Tionghoa pada masa orde baru.....................................................................7
2.3 Upaya penyelesaian diskriminasi etnis Tionghoa..................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................................9
3.2 Saran......................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki keragaman budaya,
bahasa, suku, ras, maupun adat. Semua keragaman tersebut tumbuh di dalam kehidupan
masyarakat yang akhirnya membentuk masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang plural.
Penduduk Indonesia terdiri dari beberapa etnik yang memiliki isi kebudayaan yang berbeda,
sistem sosial dan kebudayaan fisik yang tidak sama. Salah satunya adalah etnik Tionghoa yang
berada di Indonesia.
Etnik Tionghoa sudah berada di Indonesia sejak abad ke-16. Selama masa kejayaan
Dinasti Ming awal abad ke-15, ada tujuh ekspedisi besar yang dilakukan di seluruh dunia. Salah
satunya yang dipimpin oleh Sam Po, yang berhasil mengunjungi Palembang (Sugianto, 2022).
Selepas itu, semakin banyak pula orang Tionghoa yang berasal dari Mongol memilih untuk tidak
pulang dan menetap di Indonesia. Selanjutnya, orang Tionghoa ini membaur dengan bahasa,
makanan, pakaian dan agama di Indonesia. Selama tinggal di tanah Indonesia, orang Tionghoa
dikenal rajin, dan pintar mencari uang apalagi di bidang perdagangan. Orang Tionghoa yang
sudah tinggal lama di Indonesia sangat dekat dengan raja raja dan keraton Jawa. Banyak juga
yang diberi gelar bangsawan oleh raja Jawa dan dinikahkan dengan putri keraton.
Meskipun telah lama tinggal di Indonesia, keberadaan etnis Tionghoa tidak pernah
sepenuhnya diterima sebagai bangsa Indonesia. Orang Indonesia mengedepankan pandangan
komunal dibanding Individu. Sikap kebersamaan ini mendorong persaingan kelompok menjadi
tajam. Seringkali keberhasilan ekonomi orang – orang Cina memicu kecemburuan dan kebencian
masyarakat lain (Chirot,2020). Tiga bentuk prasangka masyarakat terhadap etnis Tionghoa
diantaranya etnis Tionghoa dianggap sebagai pengkhinat bangsa, sebagai etnis yang culas, pelit
dan tamak dalam perdagangan. Hal ini tentu menimbulkan rasa tidak suka dikalangan pribumi
terhadap etni Tionghoa.
Topik makalah mengenai diskriminasi etnis Tionghoa ini menarik untuk dibahas karena
dapat menjadi pembelajaran untuk mencegah terjadinya diskriminasi dan menambah wawasan
tentang bagaimana pandangan masyarakat terhadap diskriminasi pada etnis Tionghoa dan
Tindakan para pemerintah pada masa orde baru terhadap diskriminasi serta apa yang
melatarbelakangi terjadinya diskriminasi tersebut
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut.
1) Mengapa etnis Tionghoa mengalami diskriminasi pada masa orde baru?
2) Bagaimana bentuk-bentuk diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia pada masa
orde baru?
3) Bagaimana usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah
diskriminasi terhadap etnis Tionghoa?
1) Bagi penulis
Melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah dengan baik dan benar, menambah
wawasan dan pengetahuan terkait permasalahan terhadap etnis Tionghoa.
2) Bagi pembaca
Memaparkan informasi bagi para pembaca mengenai diskriminasi pada etnis Tionghoa.
BAB II
PEMBAHASAN
Rezim orde baru dibawah kekuasaan Soeharto dimulai terjadi pergolakan politik yang
luar biasa, bersamaan dengan perubahan politik itu rezim orde baru melarang segala
sesuatu yang berbau Cina. Segala kegiatan keagamaan, kepercayaan, adat istiadat Cina
tidak boleh dilakukan lagi. Masyarakat keturunan Cina dicurigai masih memiliki ikatan
yang kuat dengan tanah leluhurnya dan rasa nasionalisme etnis Tionghoa terhadap negara
Indonesia diragukan (Kakarisah,2017)
Warga keturunan Tionghoa dianggap sebagai warga negara asing di Indonesia dan
kedudukannya berada di bawah warga pribumi,yang secara tidak langsung juga
menjadikan etnis Tionghoa terdiskriminasi secara terang-terangan. Pembatasan
pembatasan yang dilakukan terhadap etnis Tionghoa di Indonesia yang begitu
mendiskreditkan serta mendiskriminasi. Kebijakan pada masa orde baru secara otomatis
merenggut hak asasi Tionghoa sebagai warga negara Indonesia dan sebagai manusia. Ini
merupakan suatu kesengajaan yang dibuat pemerintah sekaligus bentuk rasisme yang
paling kejam.
a. Menutup semua sekolah yang berbahasa Tionghoa (1966), Pada tahun 1967 juga
dilarang menggunakan aksara Tionghoa di tempat umum, seperti merk toko atau
perusahaan, buku, majalah, atau surat kabar.
b. Diskriminasi dalam bidang sosial budaya seperti pergantian nama dan Bahasa,
misalnya Sun Yat Po menjadi Kartinah, penggunaan bahasa Cinapun dilarang
(Kakarasih,2017).
c. Diskriminasi dalam bidang keagamaan, yaitu dengan hanya membolehkan
melakukan kegiatan keagamaan dalam lingkungan sendiri dan tidak boleh
diperlihatkan pada umum
d. Diskriminasi berupa larangan perayaan tahun baru Imlek, Cap Go Meh dan upacara
ritual kebudayaan Tionghoa seperti barongsai dan sebagainya.
Sedangkan pada era Reformasi atau Pasca Orde Baru telah terbit beberapa kebijakan
terkait asimilasi terhadap etnis Tionghoa diantaranya
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diskriminasi pada etnis tionghoa dilatar belakangi kepentingan politik ekonomi
pemerintah di masing-masing masa. Presiden Suharto menerapkan kebijakan pemaksaan
asimilasi yang mewajibkan masyarakat Indonesia Tionghoa untuk melepas kebudayaan
dan bahasa Mandarin. Pemerintah melarang penggunaan aksara Mandarin di tempat
umum, pengimporan barang cetakan berbahasa Mandarin, dan semua bentuk ungkapan
yang dapat ditelusuri berasal dari kebudayaan Tionghoa.Sedangkan pada era reformasi
kebijakan tentang asimilasi terhadap etnis Tionghoa digapuskan oleh beberapa presiden
Indonesia yang menjabat pada masa itu.
3.2 Saran
Berdasarkan uraian diatas saran dari penulis bagi masyarakat Indonesia adalah lebih
menjaga toleransi antar sesama manusia,lebih menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan
serta menerapkan pancasila sebagai pedoman hidup.
DAFTAR PUSTAKA