Anda di halaman 1dari 9

DISKRIMINASI PADA ETNIS TIONGHOA

MAKALAH

(Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia)

Guru Pembimbing:

Hasan Nugroho,S.Pd.

Oleh Kelompok 3 XI IPS 3:

1. Andi Alfaritzky M (05)


2. Maulidya Ayu F (21)
3. Mochammad Rizki A (23)
4. Najwa Salsabilla K (29)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa,karena


atas berkat rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah yang berjudul “Diskriminasi pada etnis Tionghoa” ini dalam
rangka mengetahui latar belakang terjadinya diskriminasi pada Tionghoa yang
tinggal di Indonesia,serta bentuk dari diskriminasi tersebut.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-


kekurangan.Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang penulis
miliki.Oleh karena itu,segala kritik dan saran dari pembaca akan diterima dengan
senang hati.

Malang, 10 Maret, 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I..........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan Makalah....................................................................................................................6
1.4 Manfaat penulisan Makalah...................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................7
2.1 Diskriminasi etnis Tionghoa pada masa orde baru.................................................................................7
2.2 Bentuk diskriminasi etnis Tionghoa pada masa orde baru.....................................................................7
2.3 Upaya penyelesaian diskriminasi etnis Tionghoa..................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................................9
3.2 Saran......................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki keragaman budaya,
bahasa, suku, ras, maupun adat. Semua keragaman tersebut tumbuh di dalam kehidupan
masyarakat yang akhirnya membentuk masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang plural.
Penduduk Indonesia terdiri dari beberapa etnik yang memiliki isi kebudayaan yang berbeda,
sistem sosial dan kebudayaan fisik yang tidak sama. Salah satunya adalah etnik Tionghoa yang
berada di Indonesia.
Etnik Tionghoa sudah berada di Indonesia sejak abad ke-16. Selama masa kejayaan
Dinasti Ming awal abad ke-15, ada tujuh ekspedisi besar yang dilakukan di seluruh dunia. Salah
satunya yang dipimpin oleh Sam Po, yang berhasil mengunjungi Palembang (Sugianto, 2022).
Selepas itu, semakin banyak pula orang Tionghoa yang berasal dari Mongol memilih untuk tidak
pulang dan menetap di Indonesia. Selanjutnya, orang Tionghoa ini membaur dengan bahasa,
makanan, pakaian dan agama di Indonesia. Selama tinggal di tanah Indonesia, orang Tionghoa
dikenal rajin, dan pintar mencari uang apalagi di bidang perdagangan. Orang Tionghoa yang
sudah tinggal lama di Indonesia sangat dekat dengan raja raja dan keraton Jawa. Banyak juga
yang diberi gelar bangsawan oleh raja Jawa dan dinikahkan dengan putri keraton.
Meskipun telah lama tinggal di Indonesia, keberadaan etnis Tionghoa tidak pernah
sepenuhnya diterima sebagai bangsa Indonesia. Orang Indonesia mengedepankan pandangan
komunal dibanding Individu. Sikap kebersamaan ini mendorong persaingan kelompok menjadi
tajam. Seringkali keberhasilan ekonomi orang – orang Cina memicu kecemburuan dan kebencian
masyarakat lain (Chirot,2020). Tiga bentuk prasangka masyarakat terhadap etnis Tionghoa
diantaranya etnis Tionghoa dianggap sebagai pengkhinat bangsa, sebagai etnis yang culas, pelit
dan tamak dalam perdagangan. Hal ini tentu menimbulkan rasa tidak suka dikalangan pribumi
terhadap etni Tionghoa.
Topik makalah mengenai diskriminasi etnis Tionghoa ini menarik untuk dibahas karena
dapat menjadi pembelajaran untuk mencegah terjadinya diskriminasi dan menambah wawasan
tentang bagaimana pandangan masyarakat terhadap diskriminasi pada etnis Tionghoa dan
Tindakan para pemerintah pada masa orde baru terhadap diskriminasi serta apa yang
melatarbelakangi terjadinya diskriminasi tersebut
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut.
1) Mengapa etnis Tionghoa mengalami diskriminasi pada masa orde baru?
2) Bagaimana bentuk-bentuk diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia pada masa
orde baru?
3) Bagaimana usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah
diskriminasi terhadap etnis Tionghoa?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1) Mengetahui alasan etnis Tionghoa mengalami diskriminasi pada masa orde baru.
2) Mengetahui bentuk-bentuk diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia pada masa
orde baru.
3) Mengetahui usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah
diskriminasi terhadap etnis Tionghoa.

1.4 Manfaat penulisan Makalah


Berdasarkan uraian diatas, manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:

1) Bagi penulis
Melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah dengan baik dan benar, menambah
wawasan dan pengetahuan terkait permasalahan terhadap etnis Tionghoa.
2) Bagi pembaca
Memaparkan informasi bagi para pembaca mengenai diskriminasi pada etnis Tionghoa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Diskriminasi etnis Tionghoa pada masa orde baru.

Latar belakang terjadinya diskriminasi rasial di Indonesia sendiri adalah kepentingan


politik ekonomi pemerintah di masing masing masa. Masa orde baru, kata diskriminasi
rasial nyaris tidak terdengar, dan memang tidak disebutkan, bahkan dilarang untuk
diperbincangkan. Isu isu rasisme kemudian diperhalus dengan istilah SARA.
Implikasinya adalah segala sesuatu hal yang berkaitan dengan SARA yang berarti tidak
boleh diributkan tanpa adanya tindak lanjut yang berarti dari pemerintah.

Rezim orde baru dibawah kekuasaan Soeharto dimulai terjadi pergolakan politik yang
luar biasa, bersamaan dengan perubahan politik itu rezim orde baru melarang segala
sesuatu yang berbau Cina. Segala kegiatan keagamaan, kepercayaan, adat istiadat Cina
tidak boleh dilakukan lagi. Masyarakat keturunan Cina dicurigai masih memiliki ikatan
yang kuat dengan tanah leluhurnya dan rasa nasionalisme etnis Tionghoa terhadap negara
Indonesia diragukan (Kakarisah,2017)

Warga keturunan Tionghoa dianggap sebagai warga negara asing di Indonesia dan
kedudukannya berada di bawah warga pribumi,yang secara tidak langsung juga
menjadikan etnis Tionghoa terdiskriminasi secara terang-terangan. Pembatasan
pembatasan yang dilakukan terhadap etnis Tionghoa di Indonesia yang begitu
mendiskreditkan serta mendiskriminasi. Kebijakan pada masa orde baru secara otomatis
merenggut hak asasi Tionghoa sebagai warga negara Indonesia dan sebagai manusia. Ini
merupakan suatu kesengajaan yang dibuat pemerintah sekaligus bentuk rasisme yang
paling kejam.

2.2 Bentuk diskriminasi etnis Tionghoa pada masa orde baru.

Suharto menerapkan kebijakan pemaksaan asimilasi yang mewajibkan masyarakat


Indonesia Tionghoa untuk melepas kebudayaan dan bahasa Mandarin. Pengimporan
barang cetakan berbahasa Mandarin, dan semua bentuk ungkapan yang dapat ditelusuri
berasal dari kebudayaan Tionghoa.Bentuk bentuk diskriminasi yang dialami oleh etnis
Tionghoa pada masa rezim orde baru dibawah kendali presiden Soeharto diantaranya

a. Menutup semua sekolah yang berbahasa Tionghoa (1966), Pada tahun 1967 juga
dilarang menggunakan aksara Tionghoa di tempat umum, seperti merk toko atau
perusahaan, buku, majalah, atau surat kabar.
b. Diskriminasi dalam bidang sosial budaya seperti pergantian nama dan Bahasa,
misalnya Sun Yat Po menjadi Kartinah, penggunaan bahasa Cinapun dilarang
(Kakarasih,2017).
c. Diskriminasi dalam bidang keagamaan,  yaitu dengan hanya membolehkan
melakukan kegiatan keagamaan dalam lingkungan sendiri dan tidak boleh
diperlihatkan pada umum
d. Diskriminasi berupa larangan perayaan tahun baru Imlek, Cap Go Meh dan upacara
ritual kebudayaan Tionghoa seperti barongsai dan sebagainya.

2.3 Upaya penyelesaian diskriminasi etnis Tionghoa

Sedangkan pada era Reformasi atau Pasca Orde Baru telah terbit beberapa kebijakan
terkait asimilasi terhadap etnis Tionghoa diantaranya

a. Presiden Habibie mengeluarkan Instruksi Presiden RI No. 26 tahun 1998 untuk


membatalkan peraturan-peraturan yang bersifat diskriminatif.Upaya Negara Menjamin
Hak-hak Kelompok Minoritas di Indonesia menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi
dan Non-pribumi ( Komnas HAM,2022).
b. Presiden Abdurachman Wahid menerbitkan Keppres No. 6 tahun 2000 yang mencabut
Inpres No. 14 tahun 1967 tentang agama, kepercayaan, dan adat istiadat Tionghoa.
Dengan terbitnya Keppres ini, maka perayaan Konghuchu ataupun aktivitas kebudayaan
warga Tionghoa lainnya tidak perlu lagi ijin khusus.
c. Pemerintah RI mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 13 tahun 2001
yang menetapkan Hari Raya Tahun Baru Imlek sebagai Hari Libur Fakultatif,
mengijinkan libur bagi pelajar dan pegawai etnis Tionghoa yang sedang merayakan
Imlek.
d. Perayaan Imlek sebagai hari nasional baru dilakukan pada era Presiden Megawati
Soekarnoputri melalui Keppres Nomor 19 Tahun 2002.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diskriminasi pada etnis tionghoa dilatar belakangi kepentingan politik ekonomi
pemerintah di masing-masing masa. Presiden Suharto menerapkan kebijakan pemaksaan
asimilasi yang mewajibkan masyarakat Indonesia Tionghoa untuk melepas kebudayaan
dan bahasa Mandarin. Pemerintah melarang penggunaan aksara Mandarin di tempat
umum, pengimporan barang cetakan berbahasa Mandarin, dan semua bentuk ungkapan
yang dapat ditelusuri berasal dari kebudayaan Tionghoa.Sedangkan pada era reformasi
kebijakan tentang asimilasi terhadap etnis Tionghoa digapuskan oleh beberapa presiden
Indonesia yang menjabat pada masa itu.

3.2 Saran
Berdasarkan uraian diatas saran dari penulis bagi masyarakat Indonesia adalah lebih
menjaga toleransi antar sesama manusia,lebih menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan
serta menerapkan pancasila sebagai pedoman hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Basuki.I.S.S.2020.Mengapa sentimen negative terhadap etnis Cina mengakar kuat di Indonesia.


https://theconversation.com/mengapa-sentimen-negatif-terhadap-etnis-cina-mengakar-
kuat-di-indonesia-144673.(16/2/2023).
Finaka.W.A.2020.Imlek di Indonesia dari masa ke masa.
https://indonesiabaik.id/motion_grafis/imlek-di-indonesia-dari-masa-ke-masa.
(17/2/2023).
Kementerian Keuangan.2021.Hilangkan rasisme dan siskriminasi terhadap etnis Tionghoa
dengan asimilasi integrase Tionghoa-Indonesia tanpa paksaan.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/14721/Hilangkan-
Rasisme-dan-Diskriminasi-Terhadap-Etnis-Tionghoa-dengan-Asimilasi-Integrasi-
Tionghoa-Indonesia-Tanpa-Paksaan.html.(17/2/2023).
Tan H.2014.Diskriminasi Etnis Tionghoa di Indonesia Pada Masa Orde Lama dan Orde
Baru.https://www.tionghoa.info/diskriminasi-etnis-tionghoa-di-indonesia-pada-masa-
orde-lama-dan-orde-baru/.(23/2/2023).
Tim Editor Kumparan.2017.Diskriminasi etnis Tionghoa : Dari Orde Lama sampai Orde Baru.
https://m.kumparan.com/potongan-nostalgia/diskriminasi-etnis-tionghoa-dari-orde-
lama-sampai-orde-baru.(24/2/2023).

Anda mungkin juga menyukai