TANGAN LATEKS
BAB I
PENDAHULUAN
kebersihan dan kesehatan, permintaan akan produk sarung tangan lateks semakin
pangsa pasar. Pada makalah ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan
pemasaran produk sarung tangan lateks serta tantangan yang dihadapi dalam
19 saat ini. Permintaan yang semakin meningkat untuk produk ini menunjukkan
potensi pasar yang besar untuk pengembangan pemasaran sarung tangan lateks.
Namun, tantangan juga akan terjadi dalam memasarkan produk ini, seperti
persaingan pasar, regulasi, dan masalah lingkungan yang perlu diatasi. Oleh
karena itu, perlu ada strategi yang efektif untuk meningkatkan pemasaran produk
pemasaran yang tepat serta tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan
peluang pasar yang besar untuk pengembangan pemasaran sarung tangan lateks.
Namun, persaingan pasar yang ketat, regulasi yang ketat, dan masalah lingkungan
yang perlu diatasi merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam memasarkan
produk ini.
strategi yang dapat dilakukan antara lain pengembangan produk dengan kualitas
yang baik, branding yang kuat dan diferensiasi produk dari pesaing, peningkatan
memasarkan produk.
Tidak hanya itu, juga perlu memperhatikan faktor budaya dan lingkungan
pemasaran produk dapat lebih efektif dan sukses. Selain itu, menghadapi
persaingan pasar yang ketat, perlu dilakukan strategi penetrasi pasar, strategi
dan peningkatan pemasaran produk sarung tangan lateks dapat menjadi sukses dan
PEMBAHASAN
a) Sejarah Produk.
Sarung tangan lateks pertama kali dikembangkan pada tahun 1890 oleh
ahli bedah Inggris bernama William Stewart Halsted. Awalnya, sarung tangan ini
hanya digunakan oleh tenaga medis sebagai alat pelindung saat melakukan
operasi. Namun, seiring berjalannya waktu, sarung tangan lateks mulai digunakan
laboratorium. Sekarang, sarung tangan lateks telah menjadi produk penting dalam
tahunnya.
produk yang sangat dibutuhkan. Menurut laporan Grand View Research, pasar
sarung tangan lateks global diperkirakan akan tumbuh pada tingkat CAGR sebesar
Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Menurut data dari Asosiasi Produsen Sarung
pasokan sarung tangan lateks di dunia pada tahun 2019. Sementara itu, Thailand
dan Indonesia masing-masing memproduksi sekitar 18% dan 15% dari total
pasokan. Selain itu, ada juga produsen sarung tangan lateks lainnya di negara
Universal Gloves, dan PT Intan Hevea Industry. Kebanyakan dari produsen ini
getah pohon karet (Hevea brasiliensis). Karet alami dipilih karena memiliki sifat
yang baik, seperti elastisitas yang tinggi, daya tahan yang baik terhadap bahan
f) Jelaskan apa saja sifat-sifat karet yang digunakan dalam produk tersebut!
pas di tangan.
2. Ketahanan terhadap bahan kimia: Karet alami tahan terhadap bahan kimia
3. Daya tahan yang baik terhadap robek: Karet alami memiliki daya tahan
yang baik terhadap robek, sehingga sarung tangan yang terbuat dari bahan
5. Keamanan: Karet alami dianggap sebagai bahan yang aman dan tidak
lateks antara lain bahan pengisi seperti talk, bahan pengikat seperti sulfur,
menghambat proses oksidasi yang bisa merusak sifat karet. Bahan-bahan ini
seperti daya tahan, kekuatan tarik, elastisitas, ketahanan terhadap bahan kimia,
Proses pembuatan sarung tangan lateks dimulai dengan bahan dasar lateks
yang dipanen dari pohon karet. Kemudian lateks dicampur dengan bahan-bahan
aditif seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Campuran ini kemudian diproses
Setelah itu, campuran dimasukkan ke dalam cetakan dan dipanaskan dalam oven
diangkat dari cetakan dan diproses lebih lanjut untuk dipotong, dicuci, dan
+6221-29833349
BAB III
KESIMPULAN
pemasaran online, serta meningkatkan kualitas produk. Selain itu, juga perlu
regulasi, dan masalah lingkungan yang dapat mempengaruhi citra merek. Oleh
karena itu, produsen sarung tangan lateks perlu mengambil langkah-langkah yang
tepat dan terus menerus mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk
Alam Yang Divulkanisasi Radiasi Dan Belerang. Jurnal Kimia dan Kemasan,
35(2), 131-136.
industri berbasis e-commerce pada Cv. sakura gloves (Bachelor's thesis, Fakultas