METODOLOGI PENELITIAN
DISUSUN :
saya minta maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam tulisan makalah CBR dan CJR ini,
karena pada dasarnya saya masih seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran.Saya
harapkan adanya saran dan kiritikan pada makalah CBR dan CJR saya ini agar makalah saya ini menjadi
lebih baik. Atas perhatiannya saya ucapkan TERIMAKASIH.
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................4
1.2 Tujuan Penelitian..........................................................................................................................6
1.3 Identifikasi Masalah......................................................................................................................6
1.4 Rumusan Masalah........................................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................................7
2.1 Kajian Teori...................................................................................................................................7
A. Pengertian Atletik..........................................................................................................................7
B. Pengertian Lari Jarak Jauh Dalam Atletik........................................................................................9
C. Pengertian Metode Aerobic..........................................................................................................11
D. Latihan Interval (Interval Training)...............................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................14
METODE PENELITIAN............................................................................................................................14
3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................................................14
3.2 Lokasi Penelitian.........................................................................................................................14
BAB IV..................................................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................................................15
4.1 Identitas Buku.............................................................................................................................15
4.2 Identitas Jurnal...........................................................................................................................16
4.3 Kesimpulan.................................................................................................................................17
4.4 Saran..........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nomor lari pada cabang olahraga atletik merupakan nomor lomba yang tidak asing
kejuaraan baik ditingkat regional, nasional maupun internasional. Dengan diadakannya event
– event atletik maka ini sangat membantu dalam kemajuan dan perkembangan prestasi.
Dalam perkembangannya nomor lari terbagi menjadi 3 yaitu : lari cepat (sprint) atau lari
Untuk menjadi pelari jarak menengah dan jauh harus memiliki kondisi fisik yang
bagus, Kondisi fisik sangat menentukan dalam pencapaian prestasi yang realisasinya
dilakukan melalui kemauan dan motivasi. Untuk mendapatkan kondisi fisik yang baik,
harus dilakukan latihan fisik secara kontiniu dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Tanpa kondisi fisik yang baik atlit tidak akan mampu mengikuti latihan-latihan apalagi
salah satu sistem pengembangan olahraga yang diterapkan di setiap daerah adalah
sistem latihan (training), yang merupakan suatu kegiatan yang dikembangkan untuk
atlet ketingkat yang lebih tinggi (Bompa,1994). Tujuan utama atlit berlatih ialah untuk
mencapai puncak prestasinya pada pertandingan utama tahun tersebut, untuk itu pembinaan
atlit harus direncanakan dengan baik dan benar dan didasarkan pada konsep periodesasi dan
Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk berlatih untuk
waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan latihan
tersebut (Harsono, 1998:155). Keterangan tersebut menegaskan bahwa unsur daya tahan
dalam sistem kondisi fisik sangat diperlukan untuk semua cabang olahaga khususnya nomor
lari jarak menengah dan jauh, karena tanpa adanya daya tahan yang baik atlit tidak akan
Melalui metode latihan yang tepat dan benar maka akan memugkinkan atlet dapat
meningkatkan daya tahan aerobik dan mampu memberikan ketahanan atlit jarak menengah
dan jauh. Adapun bentuk latihan yang dapat memungkinkan menunjang peningkatan daya
tahan berlari latihan-latihan yang dipilih harus berlangsung untuk waktu yang lama,
misalnya: Lari ataupun renang jarak jauh, Cross country atau yang disebut dengan lari lintas
Dari beberapa latihan tersebut ada dua sistem latihan yang dapat menjamin
peningkatan daya tahan yaitu fartlek dan interval training. Interval training dapat
diterapkan pada semua cabang olahraga yang membutuhkan daya tahan dan stamina
misalnya Cabang olahraga Atletik khususnya pada nomor lari jarak menengah dan jauh.
Untuk meningkatkan daya tahan aerobik disini peneliti menggunakan metode latihan
interval, karena bentuk latihan ini lebih sederhana dan mudah dilaksanakan serta resiko
cidera yang minim dibandingkan dengan bentuk latihan lainnya, atlit hanya melakukan lari
secepatnya (sprint) dan disusul (diselang) dengan lari pelan (jogging), namun harus
dilakukan secara benar, teratur dan dirancang secara sistematis sehingga mendapatkan hasil
Dari uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh latihan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian yang
juga sebagai tambahan pemahaman atau ilmu pengetahuan tentang Pengaruh latihan interval
3. Latihan untuk meningkatkan daya tahan aerobic atlit Atletik unimed belum
maksimal.
sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu: Apakah dengan adanya
penerapan latihan interval dapat meningkatkan daya tahan aerobic pada atlit atletik unimed
A. Pengertian Atletik
Atletik adalah salah satu unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan, yang
jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan jasmani, mental, social, dan
emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,
Atlun yang berarti pertandingan atau perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia
berarti pertandingan dan olah raga pada atletik. Atletik yaitu suatu cabang olahraga
mempertandingkan lari, lompat, jalan dan lempar. Olahraga atletik mula-mula dipopulerkan
oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkannya
adalah Iccus dan Herodicus. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu berjalan,
lari, lompat dan lempar. Atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang olahraga karena
mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman primitif sangat penting artinya
untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang
liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu
adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri
mereka harus berlatih jasmani. Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah
latihan jasmani. Istilah atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam
bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletik,
dalam bahasa Jerman Athletik. Dengan demikian mengetahui kejadiankejadian pada masa
lampau, dapat diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan
datang.
“Olympiade Kuno (The Ancient Olympic Games). Nomor yang dipertandingkan adalah
lomba lari, pentathalon, pankration, gulat, tinju dan pacuan kuda. Juara pentathlon ( lari
cepat, lompat jauh, lempar cakram, lempar lembing dan gulat) pada olimpiade akan
dinobatkan sebagai juara olimpiade. Pada zaman itu sudah dikenal tiga macam lomba lari,
yaitu :
1. Stade yaitu lari cepat pada jalur lurus dengan jarak ± 185 meter dilakukan di dalam
stadion,
2. Diaulos yaitu lomba jarak menengah yang jaraknya ± dua kali Stade,
3. Dolichos yaitu lari jarak jauh yang jaraknya ± 7 sampai 24 kali Stade.
Dalam lomba ini telah diperkenalkan start block yang terbuat dari parit atau tembok yang
uraian berikut ini: Tahun 1154 tanah-tanah yang terbuka di kota London, Inggris, digunakan
Tahun 1330 Raja Inggris mengeluarkan larangan untuk melakukan kegiatan atletik.
Tahun 1817 berdirinya perkumpulan atletik di Inggris yang dipelopori oleh Captain
Selanjutnya atletik menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1887 di New Zealand
terbentuk New Zealand Amateur Athletic Board, disusul kemudian di Belgia, Afrika
Perlombaan Atletik antar negara sering dilakukan dan selaras dengan itu peraturan
diadakan kongres dalam rangka membentuk Federasi Atletik Dunia, yang kemudian
Tahun 1914 dilaksanakan kongres dalam rangka pertama kalinya disahkan peraturan
Lari adalah frekuensi langkah yang dipercepat sehingga pada waktu berlari ada
kecendrungan badan melayang, yang artinya pada kedua kaki tidak menyentuh tanah
1) Gerakan lari
2) Posisi badan
3) Gerakan tangan
Nomor lari berdasarkan jarak yang ditempuh saat lari dibedakan menjadi:
b) lari jarak menengah (middle distance) mulai dari jarak 800 meter sampai 1500 meter, dan
c) lari jarak jauh (long distance) mulai dari jarak 3000 meter sampai dengan 42,195 km
(marathon) (Sunarno Basuki, 2016:64). Nomor lari jarak jauh mulai dari 3000m steplechase
dilakukan didalam lintasan, untuk jarak 5.000 sampai 10.000 meter dapat dilakukan di dalam
lintasan stadion maupun jalan raya, sedangkan marathon dilaksanakan dijalan raya.
Untuk menjadi pelari jarak jauh terdapat aspek-aspek yang mempengaruhi keberhasilan
sepeti aspek teknik, aspek fisik, dan mental. Salah satu unsur atau faktor penting untuk
meraih suatu prestasi dalam olahraga, disamping penguasaan teknik, taktik, dan kemampuan
mental adalah kondisi fisik. Seberapa besar penting dan pengaruhnya terhadap pencapaian
suatu pencapaian suatu prestasi olahraga sangat tergantung kepada kebutuhan atau tuntunan
setiap cabang olahraga. Kondisi fisik adalah salah satu kesatuan utuh dari komponen-
komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatannya, pemeliharaannya.
Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut
harus dikembangkan, walaupun dimanapun dilakukan sistem prioritas sesuai keadaan atau
status tiap komponen tersebut dan untuk keperluan apa keadaan atau status yang dibutuhkan
Cooper (1982) menjelaskan bahwa latihan aerobik menunjuk pada kegiatan yang
memerlukan oksigen dalam waktu yang panjang dan kebutuhan tersebut ada pada tubuh yang
memerlukan pengembangan kapasitas mengambil oksigen. Sebagai hasil latihan aerobik, ada
perobahan yang menguntungkan terjadi pada sistem paruparu, jantung dan pembuluh darah.
Lebih khusus, dengan latihan aerobik yang teratur dapat meningkatkan kemampuan tubuh
dalam memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-paru; volume total darah meningkat
dan darah menjadi lebih lancar mengangkut oksigen. Latihan aerobik biasanya berkaitan
dengan daya tahan melakukan kegiatan, bukan memerlukan kecepatan yang berlebihan.
Disarankan melakukan latihan aerobik dengan berbagai jenis latihan, selalu ditekankan
bahwa latihan lebih baik menggunakan jarak yang panjang dan pelan daripada mengandalkan
Menurut McArdle (1981) dijelaskan bahwa sebagai ketentuan umum, kapasitas aerobik akan
diperbaiki jika intensitas latihan cukup untuk meningkatkan denyut jantung mencapai kira-
kira 70% dari denyut jantung maksimum. Ini sama dengan 50% sampai dengan 55% dari
kapasitas maksimum aerobik atau mencapai denyut jantung antara 130-140 kali per menit.
Sebagai metode pengganti yang sama efektifnya adalah dengan cara menetapkan training
threshold. Yaitu latihan dilakukan sampai mencapai denyut jantung kira-kira 60% dari selisih
antara denyut jantung istrahat dan denyut jantung maksimal. Intensitas latihan dihitung
Latihan Aerobik disebut sebagai latihan kardiopersi karena melatih kerja jantung dan paru.
Beberapa contoh latihan aerobic adalah:
Latihan anaerobik merupakan latihan yang fokus pada beban atau kekuatan otot. Beberapa
contok latihan anaerobic adalah:
1) Push - up
2) Squat
3) Lunges
4) Crunches
Fox, Bowers dan Foss (1994) menerangkan bahwa latihan interval adalah suatu sistem
latihan fisik, yang mana fisik dibebani dengan kerja yang teratur dan berulang-ulang bergantian
Fox, Bowers dan Foss (1994) juga menjelaskan beberapa keuntungan sitem latihan
2) Sebagai pendekatan sistematis hari demi hari, memungkinkan dan mudah dalam mengamati
kemajuan.
3) Lebih cepat memperbaiki energi potensial daripada metode latihan kondisi yang lain.
4) Program latihan ini dapat dilaksanakan dimanapun dan tidak memerlukan peralatan khusus.
latihan dengan HIIT dapat meningkatkan VO2max pada atlet, walaupun memiliki model
pelatihan HIIT atau volume ketika melakukan model HIIT dapat meningkatkan VO2max.
Hasil penelitian dari ( Festiawan, 2020) bahwa ada pengaruh yang signifikan dari latihan
Soedirman VII (Goes to Aconcagua Argentina) latihan interval dilakukan dengan frekuensi
intensitas tinggi 3kali/minggu selama 8 minggu dapat meningkat dengan efektif dalam
meningkatkan VO2max (Mahmud, 2022). Hal ini sangat penting, karena salah satu indicator
tingkat kesehatan di tinjau dari cardiovaskular, selain itu VO2max juga dapat menentukan
Metode yang di pakai pada saat melakukan penelitian ialah metode eksperimen
menggunakan latihan High-Intensity Interval Training (HIIT) terhadap tingkat VO2 Max
Atlet Unimed. Latihan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan
interval dengan intensitas tinggi (HIIT) terhadapat peningkatan VO2max pada atlet. Adapun
dalam teknik pengambilan data berdasarkan instrument yaitu test Interval berlari secepat
mungkin dalam satu menit kemudian berjalan selama dua menit dengan teknik pengambilan
2. Setelah mendengar kode atau aba-aba untuk memulai interval maka siswa langsung
bergegas lari dalam waktu 1 menit x 10 putaran dengan jeda istirahat 2 menit setiap 1
putaran.
3. Teknik lari jarak jauh yang menggunakan langkah yang benar serta pengaturan napas
yang teratur dan sampai di garis finish maka waktu langsung di stop lalu waktu
dicatat agar atlit bisa memperkecil waktu dalam melaksanakan setiap putaran interval.
ISSBN : 978-602-42-5173-4
ISSBN :-
3. Judul Buku III : BUKU PEMANTAUAN AKTIVITAS FISIK
ISSBN : 978-623-69-9204-3
1. JURNAL PERTAMA
TAHUN : 2022
ISSN :-
2. JURNAL KEDUA
JUDUL : Profil Kondisi Fisik Atlet Lari Jarak Jauh Klub Atletik
Bima Cepu Kabupaten Blora
TAHUN : 2021
ISSN : 2723-6803
4.3 Kesimpulan
Sebagai seorang pelatih harus menguasi metode pelatihan dan pemahaman teknik dari
yang diajarkan, begitu juga dengan motivasi yang diberikan kepada setiap atlitnya agar semangat
juang terus bangkit dan atlit dapat meraih prestasi terbaik.
4.4 Saran
Pada pembuatan tugas ini pasti memiliki kekurangan dan kelebihan maka dari itu peneliti
sangat menerima kritikan dari pembaca agar dalam pembuatan tugas selanjutnya lebih bagus
lagi, Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.stokbinaguna.ac.id/index.php/JSBG/article/view/674/482
file:///C:/Users/win10/Downloads/46377-Article%20Text-129037-1-10-20210605.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/35896/Buku%20pemantauan
%20aktivitas%20fisik.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://repository.bbg.ac.id/bitstream/452/1/Atletik_Dasar_dan_Lanjutan.pdf
https://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/BUKU-METODOLOGI-KEPELATIHAN-
OLAHRAGA.pdf