H PAHRI, SAG, MM
M
endengar kata abnormal, pikiran kita disi pendidikan masih normal-normal saja dengan
tertuju pada suatu kondisi yang tidak fasilitas dan prestasi sekolah yang baik, otomatis
biasa. Abnormal seringkali dipakai un- masyarakat akan berbondong-bondong memasuk-
tuk menunjukkan sesuatu yang negatif. Dalam kan putra-putrinya. Kedua, kepala sekolah, kurang
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) abnormal serius dalam merancang PPDB. PPDB masih dipa-
diartikan tidak sesuai dengan keadaan biasa, hami sebagai pekerjaan sambilan. Dalam banyak
mempunyai kelainan atau tidak normal. Lawan kasus, PPDB di sekolah Muhammadiyah dilakukan
kata abnormal adalah normal. Kata ini diartikan dengan manajemen asal-asalan. Seperti; asal ada
sebagai suatu kondisi yang selalu menurut atur- panitia, asal membuka pendaftaran, asal presen-
an, sesuai dengan pola yang umum, sesuai dan tasi, dan asal pasang spanduk.
tidak menyimpang dari suatu norma atau kaidah, Manajemen PPDB yang asal-asalan tersebut
sesuai dengan keadaan yang biasa, tanpa cacat harus diakhiri di antaranya dengan gerakan
dan tidak pula ada kelainan (KBBI). PPDB Abnormal. Bila kita hadapi situasi yang
Di era 4.0 ini, kita menghadapi situasi yang abnormal tersebut dengan gerakan normal
serba abnormal. Rhenald Kasali seorang aka- maka hasil PPDB nya juga normal. Sebaliknya
demisi dan praktisi manajemen Indonesia me- bila kita hadapi dengan gerakan abnormal, maka
nyebut dengan istilah disruptif. Yaitu, situsi yang hasilnya juga abnormal. Di antara gerakan PPDB
penuh dengan gejolak, tidak pasti, kompleks, abnormal sebagai berikut, pertama; menen-
ambigu, cepat dan mendadak. Tak terkecuali di tukan target siswa (Mentas). Ini penting agar
bidang pendidikan, seperti dalam Penerimaan kepala sekolah dan tim work fokus dan bekerja
Peserta Didik Baru (PPDB). Beberapa sekolah keras untuk mencapai target. Target juga harus
terkaget-kaget, ketika PPDB nya jeblok. Padahal abnormal, kalau tahun lalu menerima seratus
gedung-nya menjulang tinggi, sarana lengkap siswa, maka target abnormal tahun ini minimal
dan modern, tempatnya strategis, menyandang tiga ratus siswa.
predikat sekolah penggerak, dan peserta didik Kedua, pendaftaran sepanjang masa (Pes-
bertabur prestasi. ma). Normalnya SK panitia PPDB dibuat bulan
Kering jumlah PPDB di balik kemegahan fa- Mei, Juni panitia mulai bekerja dan Juli PPDB
silitas terjadi karena, pertama, sekolah, terutama ditutup. Model seperti ini sangat rentan tidak
kepala sekolah masih menganggap situasi dan kon- mendapatkan siswa baru. Sebaiknya sekolah