Anda di halaman 1dari 3

Waspada Bunuh Diri

Bunuh diri atau bahasa Inggrisnya suicide, didefinisikan sebagai usaha seseorang untuk
mengakhiri hidupnya dengan cara suka rela atau sengaja. Kata Suicide berasal dari kata latin
Sui yang berarti diri (self), dan kata Caedere yang berarti membunuh (to kill). Bunuh diri adalah
bentuk pelarian dari dunia nyata atau lari dari situasi yang tidak bisa diterima. Bunuh diri
pastinya memiliki risiko, antara lain gangguan mental, terutama depresi, dan gangguan saraf,
kanker, dan infeksi HIV.

Ciri-ciri seseorang yang ingin bunuh diri ada berbagai macam, tergantung faktornya.
Terdapat faktor individu, hubungan, dan faktor komunitas atau budaya atau sosial. Berikut
faktor ciri-ciri:

1. Faktor individu antara lain orang tersebut pernah mencoba bunuh diri sebelumnya,
memiliki kondisi kesehatan mental, memiliki sakit jangka panjang atau cacat atau
penyakit terminal, mengungkapkan perasaan putus asa, memiliki masalah uang atau
hukum, memiliki perilaku kekerasan atau impulsif, memiliki masalah alkohol atau
penyalahgunaan zat lainnya, dan memiliki akses mudah ke metode menyakiti diri
sendiri.
2. Faktor hubungan antara lain orang tersebut memiliki riwayat pelecehan fisik, emosional
atau seksual, telah kehilangan hubungan karena putus, perceraian atau kematian,
memiliki riwayat keluarga meninggal karena bunuh diri, terisolasi secara sosial, dan
tidak memiliki dukungan.
3. Faktor komunitas atau budaya atau sosial antara lain malu untuk meminta bantuan,
terutama bantuan untuk kondisi kesehatan mental, kurangnya akses ke layanan
kesehatan, memegang keyakinan budaya atau agama bahwa bunuh diri adalah pilihan
mulia untuk menyelesaikan dilema pribadi, telah menyadari peningkatan jumlah bunuh
diri lokal atau peningkatan liputan media tentang kematian akibat bunuh diri.

Percobaan bunuh diri dapat dipicu oleh banyak faktor, antara lain menderita gangguan
mental, seperti depresi, skizofrenia, atau gangguan bipolar, mengalami kekerasan psikologis,
seperti bullying, penyalahgunaan NAPZA, menderita kecanduan alkohol, menderita penyakit
serius, seperti kanker, mengalami tekanan mental, misalnya karena kehilangan pekerjaan,
jabatan, mengalami masalah dalam hidup, seperti perceraian, kehilangan atau kematian orang
dekat, memiliki kerabat yang meninggal karena bunuh diri atau mencoba bunuh diri,
mengalami kekerasan seksual.
Menurut WHO, setiap tahunnya terdapat sekiranya 703.000 orang bunuh diri dan masih
banyak lagi orang yang mencoba bunuh diri. Setiap bunuh diri adalah tragedi yang
memengaruhi keluarga, komunitas, dan negara serta berdampak jangka panjang bagi orang-
orang yang ditinggalkan. Bunuh diri merupakan penyebab utama kematian keempat di antara
usia 15-29 tahun secara global pada tahun 2019.

Bunuh diri tidak hanya terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi, tetapi merupakan
fenomena global di seluruh wilayah dunia. Faktanya terdapat, lebih dari 77% kasus bunuh diri
global terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun 2019. Diperkirakan
804.000 kematian bunuh diri terjadi di seluruh dunia pada tahun 2012, mewakili tingkat bunuh
diri standar usia global tahunan sebesar 11,4 per 100.000 populasi (15,0 untuk Laki-laki dan
8,0 untuk perempuan)

Namun, karena bunuh diri adalah masalah sensitif, bahkan ilegal di beberapa negara,
kemungkinan besar hal itu tidak dilaporkan. Di negara-negara dengan baik data registrasi vital,
bunuh diri sering salah diklasifikasikan sebagai kecelakaan atau lainnya penyebab kematian.
Mendaftarkan bunuh diri adalah prosedur rumit yang melibatkan beberapa orang otoritas yang
berbeda, seringkali termasuk penegakan hukum dan di negara-negara tanpa dapat diandalkan
pendaftaran kematian, bunuh diri hanya mati tak terhitung.

Di negara-negara kaya, laki-laki tiga kali lebih banyak meninggal karena bunuh diri
daripada perempuan, tetapi di negara-negara miskin dan negara-negara berpenghasilan
menengah, rasio laki-perempuan jauh lebih rendah, yaitu 1,5 banding laki-laki. Secara global,
bunuh diri menyumbang 50% dari semua kematian akibat kekerasan pada pria dan 71% pada
wanita. Berkaitan dengan usia, tingkat bunuh diri tertinggi pada orang berusia 70 tahun atau
lebih untuk pria dan wanita di hampir semua wilayah di dunia.

Di beberapa negara, tingkat bunuh diri tertinggi di kalangan anak muda, dan secara global
bunuh diri menempati urutan kedua penyebab kematian pada usia 15−29 tahun. Menelan
pestisida, menggantung dan senjata api adalah salah satu metode bunuh diri yang paling umum
secara global, tetapi banyak metode lainnya digunakan dengan pilihan metode yang sering
bervariasi menurut kelompok populasi.

Terdapat berbagai upaya untuk pencegahan bunuh diri, diantaranya yaitu stop Stigma,
kenali tanda peringatan bunuh diri, dekati dan pahami kondisi, minta bantuan profesional. Bagi
siapapun yang ingin bunuh diri atau mungkin yang khawatir tentang seseorang yang mungkin
ingin bunuh diri harus mengetahui kontak informasi yang mungkin akan diperlukan. Salah satu
Nomor penting yang perlu disimpan adalah nomor kontak D’PATENS 24 (Dukungan
Psikososial Antisipasi melalui Hotline Service 24Jam). Hotline ini merupakan Program Inovasi
PKJN RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor sebagai bentuk turut serta mengendalikan
peningkatan angka bunuh diri di Dunia, khususnya Indonesia. Dua nomor khusus pelayanan
D’PATENS 24, nomor (081197910000) untuk layanan konsultasi via telpon dan aktif dalam
24jam nonstop, namun bagi yang berkeinginan untuk konsultasi via aplikasi WhatsApp maka
bisa langsung chatting ke no (081380073120) yang aktif hanya pada jam kerja saja. Konsulen
D’PATENS 24 terdiri dari 3 profesi yang terlatih dalam melayani pasien-pasien dengan risiko
bunuh diri, diantaranya dokter, perawat juga psikolog. Konsultasi online ini dilakukan secara
gratis, tidak ada pendaftaran dan pembayaran.

Berikut terjadi kasus bunuh diri di Bali, Denpasar pada tanggal 29 Januari 2023,
ditemukan tewas seorang wanita lanjut usia berinisial NKS tergantung di sebuah palang kayu
di dapur rumahnya, Banjar Dinas Belubuh, Desa Seraya, Kecamatan/Kabupaten Karangasem.
Oleh karena itu, mari bersama-sama mencegah kejadian-kejadian bunuh diri dengan cara selalu
waspada akan ciri-ciri seseorang yang ingin bunuh diri, serta dekati dan pahami kondisi.

Anda mungkin juga menyukai