Anda di halaman 1dari 33

Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

PENERAPAN FASILITAS DAN


MANAJEMEN INFRASTRUKTUR DI
SEKOLAH DASAR NEGERI

Sri Marmoah1, Dhea Adela1, Muna Fauziah1


1 Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
marmuah@staff.uns.ac.id

Abstrak :
Penelitian ini digunakan untuk menganalisis pelaksanaan
pengelolaan sarana dan prasarana sekolah. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di SDN 01 Bakipandeyan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi wawancara
mendalam (Kepala Sekolah, Bendahara, Guru, dan Komite Sekolah)
dan studi dokumentasi. Keabsahan data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini adalah triangulasi teknis (wawancara mendalam dan
dokumentasi) dan sumber (Kepala sekolah, guru, dan komite
sekolah). Teknik analisis data mengumpulkan analisis interaktif
dengan tahapan: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengelolaan sarana
dan prasarana di SDN 01 Bakipandeyan dilakukan melalui tiga
tahapan yaitu: (1) pengadaan sarana (2) pemanfaatan dan (3)
pemeliharaan sarana dan prasarana. Peneliti menyarankan agar
sekolah lebih baik dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah
dan mencari tenaga khusus untuk mengelola sarana dan prasarana
sekolah.

Kata Kunci: Pengelolaan, Sarana, Prasarana

102
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi sarana
manajemen dan prasarana sekolah. Jenis penelitian ini yaitu
deskriptif deskriptif yang dilaksanakan di SD Negeri Bakipandeyan
01. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi wawancara
mendalam (Kepala Sekolah, bendahara, guru, dan komite sekolah)
dan studi dokumentasi. Validitas data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah triangulasi teknik (wawancara mendalam dan
dokumentasi) dan sumer (Kepala Sekolah, guru, dan komite
sekolah). Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif
dengan tahapan: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa implementasi manajamen sarana
dan prasarana di SD Negeri Bakipandeyan 01 dilaksanakan melalui
tiga tahapan yaitu: (1) pengadaan sarana (2) pendayagunaan dan
(3) perbaikan sarana dan prasarana. Peneliti menyarankan kepada
sekolah agar lebih baik lagi dalam mengatur sarana dan prasarana
sekolah dan mencari tenaga kerja khusus untuk mengelola sarana
dan prasarana sekolah.

Kata Kunci: Manajemen, Sarana, Prasarana

PERKENALAN
Sekolah merupakan kegiatan besar yang di dalamnya
terdapat empat komponen yang saling berkaitan. Empat
komponen yang dimaksud adalah Tenaga Administrasi
Administrasi, Tenaga Teknis Pendidikan yang didalamnya
terdapat Kepala Sekolah dan Guru, Komite Sekolah sebagai
badan mandiri yang membantu pelaksanaan operasional
pendidikan, dan siswa sebagai siswa yang dapat ditempatkan
sebagai konsumen dengan tingkat pelayanan yang memadai. Hubungan keem

103
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

kelangsungan operasional sekolah terbentuk dari hubungan “simbiosis


mutualisme” keempat komponen tersebut karena kebutuhan akan
pendidikan yang begitu tinggi, tentunya harus dihadapi dengan kesiapan
yang optimal terhadap kebutuhan peserta didik.
Sekolah yang dilengkapi dengan fasilitas pendidikan yang memadai
merupakan struktur yang baik untuk memberikan layanan pendidikan yang
berkualitas (Ugwulashi & Ph, 2017).
Keberhasilan tujuan pendidikan melalui kegiatan pembelajaran di
sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya ketersediaan sarana
dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan Diknas.

Standar (SNP). Proses pembelajaran tidak lepas dari infrastruktur atau


fasilitas sekolah (Asiabaka, nd; Julius et al., 2015). Fasilitas sekolah terdiri
dari beberapa jenis antara lain gedung akademik dan kegiatan non
akademik, perlengkapan sekolah, tempat olah raga, tempat bermain,
lapangan, taman, jalan, tempat istirahat, dan kantin. Fasilitas tersebut akan
mempengaruhi kualitas pendidikan. Siswa akan lebih dapat menerima

pembelajaran dengan baik jika dapat menggunakan fasilitas fisik secara


langsung (Ngwaru & Oluga, 2015). Hal ini juga berdampak pada kondisi
kelas yang lebih menyenangkan bagi siswa.

Urgensi sarana dan prasarana pendidikan tidak hanya terkait dengan


tingkat kondusifitas sekolah yang dikaitkan dengan pembelajaran siswanya,
tetapi juga sekaligus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keseluruhan penyelenggaraan lembaga pendidikan. Citra pendidikan

104
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

Institusi dan kepercayaan masyarakat terhadap suatu lembaga


pendidikan juga terkait dengan sarana dan prasarana yang dimilikinya. Itu
Keberadaan sarana dan prasarana di sekolah perlu diperhatikan

dikelola secara sungguh-sungguh dalam rangka membantu tercapainya


tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Seiring dengan perubahan pola penyelenggaraan pemerintahan
pasca pemberlakuan otonomi daerah, pola pendekatan pengelolaan
sekolah saat ini berbeda dengan pendekatan sebelumnya yang lebih
bernuansa otonomi. Untuk mengoptimalkan penyediaan, pemanfaatan,
pemeliharaan, dan pengendalian sarana dan prasarana pendidikan pada
setiap jenis dan jenjang pendidikan, perlu dilakukan penyesuaian
pengelolaan sarana dan prasarana. Sekolah dituntut memiliki kemandirian
untuk mengatur dan mengurus kepentingan sekolah sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuannya sendiri serta berdasarkan aspirasi dan
peran serta warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan menjadi tanggung jawab


sekolah sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Bab XII Sistem Pendidikan Nasional Pasal 45 ayat
1 yang berbunyi: “Setiap satuan pendidikan formal dan non formal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi kebutuhan
pendidikan sesuai dengan kebutuhannya. dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, intelektual, sosial, emosional dan psikologis
siswa” (Pemerintah Republik Indonesia, 2003).

105
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

Namun, kenyataan di lapangan saat ini tidak seperti yang


diharapkan. Beberapa sekolah tampaknya tidak memiliki sarana
dan prasarana yang memadai. Badan Pusat Statistik melaporkan
bahwa pada tahun 2006 Indonesia menduduki peringkat ke-89
dari 125 negara yang disurvei oleh Global Competitiveness of
the World Economic Report Forum (Kusharjanto & Kim, 2011).
Saat ini, sekitar 50 juta penduduk Indonesia tidak memiliki
akses terhadap air olahan, 90 juta tidak memiliki akses listrik
dan hampir 200 juta tidak memiliki akses telekomunikasi.
atau koneksi. Terlebih lagi, kelangkaan layanan infrastruktur
sekolah secara umum di pedesaan, terutama di luar Jawa dan
Indonesia. Hasil kajian juga menunjukkan bahwa sarana
sekolah mengalami kendala infrastruktur karena sebagian
sarana tersebut sudah tua, tua, dan rapuh. Ada lebih dari
separuh dari total 597 sekolah di Chicago yang rusak karena
bangunannya dibangun sejak tahun 1900 (Lunenburg, 2010).
Hal ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana sekolah di
berbagai negara masih mengalami permasalahan yang sama
yaitu banyaknya kerusakan sarana.
Masalah-masalah ini tidak dapat ditolerir, karena akan
berdampak lebih besar. Sarana dan prasarana merupakan
sarana yang mendukung pembelajaran. Jika alat tersebut tidak
sesuai dengan standar operasional sekolah, maka dimungkinkan
siswa tidak menerima materi pembelajaran dengan baik.
Fasilitas sekolah yang rendah diindikasikan berdampak pada
kegiatan pembelajaran di kelas. Fasilitas yang buruk juga bisa merugikan

106
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

siswa ketika mereka belajar (Ugwulashi & Ph, 2017).


Melihat permasalahan yang ada, maka perlu adanya
kajian yang mendalam tentang pengelolaan sarana dan
prasarana di sekolah. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun
2013 tentang standar sarana dan prasarana pasal 1 angka 8
menjelaskan bahwa standar sarana dan prasarana adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria
minimal tentang ruang belajar, tempat olah raga, tempat
ibadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel, tempat bermain,
berkreasi dan berekreasi. , serta sumber belajar lainnya, yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, antara lain
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (Medium et
al., 2019).
Secara umum tujuan pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan adalah memberikan pelayanan secara profesional
di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka
terselenggaranya proses pendidikan yang efektif dan efisien
serta terselenggaranya pengelolaan sarana dan prasarana
secara sistematis. Pengelolaan fasilitas sekolah berupa fisik
lingkungan belajar mengajar meliputi beberapa hal, seperti air,
sanitasi, ruang kelas, perpustakaan, dan laboratorium (South,
2013). Fasilitas sekolah menjadi prioritas yang disukai sekolah
untuk menarik perhatian

pelanggan.

107
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

Beberapa penelitian sebelumnya telah membahas


pengelolaan sarana dan prasarana. Subjek penelitian dalam
beberapa artikel berfokus pada manajemen fasilitas di
universitas (Ikediashi & Aigbavboa, 2019)). Selain itu,
terdapat beberapa penelitian yang membahas tentang
manajemen fasilitas di perusahaan atau pengembangan
(Gartner, 2016; Zavadskas, Kaklauskas, Lepkova, &
Zalatorius, 2001). Pengelolaan fasilitas di perpustakaan
juga menjadi trend khususnya di beberapa penelitian.
Beberapa literatur membuktikan bahwa fasilitas di sekolah
dapat meningkatkan pembelajaran, seperti adanya
laboratorium dan fasilitas air minum (Saitis & Saiti, 2004).
Ada beberapa literatur yang membahas fasilitas di sekolah
dasar tetapi tidak terfokus pada kegiatan yang dilakukan
oleh sekolah, seperti kegiatan pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaa
Kajian ini akan membahas tentang komponen
pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah dasar. Fokus
atau tujuan penelitian ini adalah menganalisis pelaksanaan
pengelolaan sarana dan prasarana yang terdiri dari sistem
pengadaan, sistem pemanfaatan, sistem pemeliharaan,
serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di SDN 01
Bakipandeyan . Penelitian ini merupakan hal baru yang
penting untuk dibahas agar hasil penelitian ini dapat dijadikan
bahan pertimbangan oleh beberapa sekolah atau pembaca
untuk mengetahui

108
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana di tingkat


sekolah dasar secara rinci.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data
deskriptif secara tertulis dan lisan dari objek pengamatan (Ortiz,
2009). Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini
dilakukan di SDN 01 Bakipandeyan yang ditunjuk sebagai
pelaksana program peningkatan mutu sekolah.

Data primer dalam penelitian ini adalah data wawancara


mendalam kepada kepala sekolah, guru, bendahara sekolah,
dan komite, dan diperoleh observasi pelaksanaan, sedangkan
data sekunder berupa dokumentasi pelaksanaan pengelolaan
sarana dan prasarana sekolah. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini meliputi wawancara mendalam, observasi, dan studi
dokumentasi. Indikator penelitian ini adalah sistem pengadaan,
sistem pemanfaatan, sistem pemeliharaan, serta faktor pendukung
dan penghambat pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan.

Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini


adalah triangulasi teknik berupa wawancara mendalam, observasi,
dan dokumentasi untuk hal yang sama.

109
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

sumber data secara serentak, serta triangulasi sumber kepada


kepala sekolah, guru, bendahara sekolah, dan komite sekolah.
Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan: persiapan data,
analisis data, dan interpretasi data (Ortiz, 2009).

HASIL DAN DISKUSI


1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
SDN 01 Bakipandeyan merupakan lembaga sekolah
negeri yang melaksanakan program peningkatan mutu
sekolah melalui pelaksanaan manajemen sarana dan
prasarana yang baik yaitu proses pengadaan sarana dan
prasarana, perbaikan sarana dan prasarana yang belum
lengkap, dan inventarisasi sarana dan prasarana. infrastruktur
oleh Ketua Komite Sekolah. Hasil wawancara dengan Kepala
SDN 01 Bakipandeyan sebagai berikut : “Mengenai keadaan
atau keadaan di SDN 01 Bakipandeyan saat ini sedang dalam
proses pengadaan dan
peningkatan sarana dan prasarana, baik mengenai
fasilitas untuk pembelajaran kegiatan, fasilitas tempat
ibadah dan fasilitas gedung sekolah. Dengan
pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana yang
ditangani secara administratif

110
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

personil yang ahli di bidangnya” (Wawancara dilakukan


pada tanggal 8 Juni 2018)
Sekolah juga melakukan perbaikan dalam hal kegiatan
pembelajaran di kelas, kurikulum sekolah; Sekolah selalu
berusaha memberikan yang terbaik bagi seluruh warga sekolah
untuk meningkatkan mutu sekolah. Dalam hal ini, dukungan
dan kerjasama pihak sekolah sangat diperlukan untuk
pelaksanaan semua program sekolah. Hal ini sesuai dengan
yang dijelaskan oleh Ketua Komite Sekolah sebagai berikut:
“Meningkatkan proses kegiatan
pembelajaran, kurikulum yang digunakan sesuai dengan
standar nasional”.
standar, sarana kegiatan pembelajaran, yang semuanya
dapat terwujud apabila dilaksanakan dengan baik oleh
pihak-pihak yang terlibat serta dukungan dan kerjasama
seluruh warga sekolah”. (Wawancara dilakukan pada
tanggal 08 Juni 2018).
Dana pengadaan barang dapat diperoleh melalui bantuan
pemerintah, dana khusus pengadaan barang dari sekolah atau
dari bantuan masyarakat. Sesuai dengan informasi dari kepala
sekolah, sebagai berikut: “Untuk membiayai pembelian barang
biasanya diupayakan oleh kepala sekolah,
biasanya berasal dari bantuan Badan Pendidikan
Nasional, misalnya pengadaan buku, buku diperoleh dari

111
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

Direktorat Nasional Pendidikan Nasional


sumbangan, orang tua siswa, dan dana khusus
untuk pengadaan buku dari sekolah”.
(Wawancara dilakukan pada 8 Juni 2018)
Proses pengadaan sarana dan prasarana di SDN
01 Bakipandeyan dilakukan melalui proses analisis
kebutuhan sarana dan prasarana sekolah dengan
pengamatan langsung oleh penanggung jawab atau
melalui permintaan warga sekolah kemudian
mengelompokkan barang sesuai dengan kebutuhan
disesuaikan dengan dana yang dimiliki sekolah yaitu
mengklasifikasikan sarana dan prasarana sesuai dengan
kebutuhan barang (barang yang sangat dibutuhkan dan
barang yang tidak begitu dibutuhkan), setelah itu
pembelian barang dilakukan melalui ACC dari kepala
sekolah dan Ketua Komite Sekolah.

2. Memanfaatkan Sarana dan Prasarana Pendidikan


Keberadaan sarana dan prasarana sangat penting
untuk kelancaran proses pembelajaran, dengan sarana
dan prasarana yang lengkap maka kebutuhan akan media
dan alat untuk kegiatan pembelajaran akan terpenuhi.
Guru lebih mudah melaksanakan tugas dan kewajibannya,
siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajarinya,
kenyamanan ruang kelas dapat membuat siswa betah dan tidak
lelah menjalankan aktivitasnya di sekolah. Ini masuk

112
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

senada dengan apa yang disampaikan Kepala Sekolah


sebagai berikut: “Dengan fasilitas yang lengkap proses
pembelajaran berjalan dengan lancar, kegiatan
pembelajaran menjadi lebih menarik dan anak tidak
bosan dalam mengikuti pelajaran karena penggunaan
berbagai macam media kegiatan pembelajaran, proses
pembelajaran menjadi lancar dan menyenangkan,
seluruh warga sekolah khususnya guru dapat mengikuti
inovasi teknologi untuk kegiatan pembelajaran, anak
lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan belajar dan
mengakses ilmu pengetahuan melalui fasilitas internet
dengan pengadaan hot spot di sekolah yang setara
dengan sekolah lain yang pengelolaannya
baik” (Wawancara dilakukan pada 8 Juni 2018).
Sementara Ketua Komite Sekolah mengungkapkan:

“Dengan sarana dan prasarana pendidikan yang


lengkap maka kebutuhan guru akan sarana dan
prasarana dalam kegiatan pembelajaran dapat
terpenuhi, sehingga seorang guru dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, guru lebih mudah dalam
memberikan materi dengan berbagai strategi kegiatan
pembelajaran, dan siswa lebih mudah memahami materi
dengan berbagai metode yang digunakan guru karena
setiap siswa berbeda dalam hal menangkap materi
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingg

113
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

Kualitas kegiatan pembelajaran meningkat karena


ditunjang oleh berbagai sarana dan prasarana yang
telah disediakan sekolah”. (Wawancara dilakukan pada
8 Juni 2018).
Penggunaan sarana dan prasarana dalam kegiatan
pembelajaran sangat bervariasi, semua sarana dan prasarana
dapat digunakan sebagai alat atau media kegiatan
pembelajaran tergantung dari strategi atau cara yang
digunakan guru dalam mengajar, selain itu faktor mata
pelajaran juga menentukan penggunaan bahan ajar. sarana dan prasarana
hal, pemilihan dalam penggunaan sarana dan prasarana
sangat menentukan keberhasilan proses kegiatan
pembelajaran; disini guru memiliki peran penting didalamnya.
Dibutuhkan kreativitas guru dalam kegiatan pembelajaran
agar kegiatan pembelajaran yang diinginkan dapat terwujud dengan baik.
Wawancara yang dilakukan peneliti dengan bapak guru di
SDN 01 Bakipandeyan sebagai berikut:

“Dalam menggunakan sarana dan prasarana tergantung


kebutuhan disesuaikan dengan materi yang dipelajari,
misalnya materi tentang sejarah peradaban Islam,
siswa menggunakan fasilitas perpustakaan untuk
dijadikan sumber ilmu melalui buku-buku yang ada di
dalamnya, sedangkan untuk prakteknya jamaah sholat
menggunakan sarana masjid yang dimiliki sekolah”.
(Wawancara dilakukan pada 8 Juni 2018)

114
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

Dengan pemanfaatan sarana dan prasarana tersebut


diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan
mutu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah,
baik dari segi pemahaman siswa, maupun hasil capaian
yang diperoleh siswa.
Berdasarkan dan observasi langsung yang dilakukan di depan umum

SDN 01 Bakipandeyan sarana dan prasarana yang dimiliki


sudah cukup baik, dari beberapa pengamatan sarana
prasarana yang dimiliki sudah lengkap dan baik pada
fasilitas kegiatan pembelajaran sudah menggunakan
peralatan audio visual, laptop, OHP, LCD dan saat ini
sekolah telah merencanakan kegiatan pembelajaran yang
mengarah pada kegiatan pembelajaran berbasis IT, selain
fasilitas masjid, perpustakaan, kamar mandi, ruang kelas,
ruang UKS, tempat wudhu sangat baik dan bagus serta
memenuhi standar dan dalam kondisi siap pakai sehingga
semua warga sekolah dapat menggunakan fasilitas jika diperlukan.
Setelah sarana dan prasarana yang dibutuhkan telah

telah dimiliki oleh sekolah maka dalam hal pemanfaatan/


penggunaan sarana dan prasarana harus dilakukan
efektif dan efisien sesuai fungsinya, sehingga barang yang
dibeli dapat berguna sesuai kebutuhan. Pemanfaatan
barang berkaitan dengan proses penggunaan dan
peminjaman barang yang dilakukan oleh warga sekolah.
Proses keluar masuknya barang dicatat dalam buku khusus
keluar masuk barang yaitu

115
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

tanggung jawab pejabat di bidang infrastruktur masing-masing.


Seperti yang disampaikan oleh Ketua Komite Sekolah sebagai
berikut: “Peminjaman
atau penggunaan barang harus memenuhi prosedur
yaitu menghubungi petugas yang khusus bertanggung
jawab atas barang yang dibutuhkan, kemudian oleh
petugas yang mencatat dalam buku khusus peminjaman
barang, keluar masuknya barang menjadi tanggung
jawab personel agar proses pemanfaatan barang dapat
dilakukan secara maksimal sesuai dengan kebutuhan”.
(Wawancara dilakukan pada 8 Juni 2018)

Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah tidak hanya


dipelihara dengan baik agar tetap utuh dan tidak rusak,
melainkan digunakan untuk menunjang proses pembelajaran
yang efektif. Dengan demikian, dalam hal pemanfaatan sarana
dan prasarana harus digunakan dengan baik dan sesuai
dengan kebutuhan tersebut agar diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya
penggunaan barang tersebut dapat diperoleh secara maksimal.
Pemanfaatan yang baik, misalnya pada alat-alat kegiatan
pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran, guru
dapat memanfaatkan penggunaan media pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dengan
berbagai metode dan strategi pembelajaran yang lebih menarik
dan bermakna. .

116
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan


Proses pemeliharaan barang di SDN 01
Bakipandeyan diserahkan kepada penanggung jawab
fasilitas masing-masing. Proses ini meliputi
pendistribusian, penggunaan dan peminjaman sarana
dan prasarana oleh warga sekolah yang membutuhkan,
penataan sarana dan prasarana sesuai dengan
tempatnya, serta pemeliharaan sarana dan prasarana
agar dapat digunakan dengan baik. Hal ini sesuai
dengan apa yang dikatakan oleh Ketua Komite Sekolah,
sebagai berikut:
“Pemeliharaan barang menyangkut proses
pendistribusian barang kepada penanggung
jawab masing-masing bidang sarana dan prasarana seperti
komputer kepada bagian IT, sehingga proses
pemeliharaan barang diserahkan kepada yang
bertanggung jawab dibidangnya, Ketua Komite
Sekolah hanya melakukan pengelolaan,
pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan
setiap hari dan berkala oleh masing-masing
bidang sarana dan prasarana, yang Meliputi
pengawasan, pemeriksaan keluar masuknya
barang, pencegahan kerusakan, pembersihan
sarana dan prasarana yang kemudian dilaporkan
kepada Ketua Komite Sekolah. ”(Wawancara dilakukan pada 8

117
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

4. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pengelolaan


Standar Sarana dan Prasarana
Faktor internal yang mendukung pengelolaan standar
sarana dan prasarana sekolah di masyarakat
SDN 01 Bakipandeyan sesuai dengan yang disampaikan
Kepala Sekolah adalah sebagai berikut:
“Faktor internal yang mendukung pelaksanaan
pengelolaan standar sarana dan prasarana sekolah
di SDN 01 Bakipandeyan adalah pengalaman guru
dan staf. Semua guru dan staf (TU) sudah memiliki
pengalaman yang cukup karena di sekolah ini guru
dan bawahannya staf telah melaksanakan

penugasan lebih dari 5 tahun. Jadi guru dan staf


memahami dengan baik karakter dan
kondisi yang ada di sekolah ini. “(Wawancara
dilakukan pada 8 Juni 2018)
Sedangkan faktor eksternal sebagai pendukung dalam
pengelolaan standar sarana dan prasarana yang
disampaikan
oleh Kepala Sekolah adalah : “Dalam pengelolaan
sarana dan prasarana sekolah, faktor eksternal yang
mendukung adalah adanya partisipasi yang baik dari
masyarakat melalui komite sekolah sehingga kita
mampu mengelola dan mengadakan sarana dan
prasarana yang belum tersedia. Selain itu komite sekolah

118
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

bersama masyarakat telah mampu menggalang


dana untuk pembangunan dan renovasi sarana
dan prasarana sekolah yang sangat perlu segera
dibenahi” (Wawancara dilakukan pada tanggal 8
Juni 2018)
Sementara itu menurut Ketua Komite Sekolah
bahwa faktor pendukung pengelolaan standar sarana
dan prasarana sekolah adalah peran serta pemerintah
melalui bantuan Dana Alokasi Khusus, Dana BOS dan
bantuan dari beberapa pihak melalui Dinas Pendidikan.
Kendala dalam mengelola standar sarana dan
prasarana sekolah menurut pendapat kepala sekolah
adalah : “Keterbatasan space atau ruang rak untuk
menyimpan
atau menyimpan beberapa fasilitas, khususnya
fasilitas belajar berupa media dan alat peraga.
Selain itu ada kekurangan tenaga yang secara
khusus merawat sarana dan prasarana yang
dimiliki sekolah serta anggaran yang disediakan
oleh pemerintah masih sangat terbatas sehingga
kita harus menyesuaikan dan menghemat
anggaran untuk pemeliharaan sarana dan
prasarana di sekolah” (Wawancara dilakukan
pada 8 Juni 2018)

119
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

Data wawancara didukung oleh dokumentasi sekolah. Pertunjukan


kegiatan dokumentasi sekolah

bahwa pelaksanaan pengelolaan infrastruktur telah dilaksanakan dengan


baik. Berikut adalah hasil kajian dokumentasi data sarana dan prasarana
pendidikan di Publik

SDN 01 Bakipandeyan.
Tabel 2.2

Data Sarana dan Prasarana Pendidikan di Masyarakat


SDN 01 Bakipandeyan

TIDAK Ruang Jumlah Jenis


Informasi
1 ruang kepala sekolah 1 Bagus
2 ruang guru 1 Bagus
3 kelas 10 Bagus
4 Perpustakaan 1 Bagus
5 Tempat ibadah 1 Bagus
6 Toilet Guru 1 Bagus
7 Toilet Siswa 6 Bagus
8 Lapangan Olahraga 1 Bagus
9 LAB IPA - -
10 Ruang UKS Satu Bagus

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa fasilitas

dan infrastruktur secara keseluruhan dalam kondisi baik.


Sekolah ini memiliki beberapa ruangan dengan kondisi yang baik. Adapun

beberapa ruangan tersebut yaitu: salah satu ruangan kepala sekolah dengan baik

120
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

kondisi, satu ruang guru kondisi baik, sepuluh ruang


kelas kondisi baik, satu perpustakaan kondisi baik,
satu tempat ibadah kondisi baik, satu toilet guru kondisi
baik, enam toilet siswa kondisi baik, satu di antaranya
lapangan olah raga dengan kondisi baik, dan salah
satu ruangan UKS dengan kondisi baik.

Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana


yang dilakukan di SDN 01 Bakipandeyan meliputi
beberapa hal yaitu pengadaan, penggunaan, pemeliharaan,
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pada dasarnya
pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana harus
dilakukan melalui pendekatan operasi, pemeliharaan,
pengembangan, dan adaptasi atau pencegahan terhadap
pelaksanaan faktor penghambat (Odediran et al., 2015).
Uraian pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana
di SDN 01 Bakipandeyan sebagai berikut:

Pengadaan sarana dan prasarana di SDN 01


Bakipandeyan dilakukan dengan membeli sarana dan
prasarana yang diperlukan, mendapatkan sumbangan
dari dinas pendidikan dan orang tua siswa serta
masyarakat. Dana pengadaan barang di SDN
Bakipandeyan 01 diperoleh dari dana yang dimiliki
sekolah, sumbangan dari pemerintah, dan sumbangan
dari orang tua siswa.

121
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

Pengadaan barang harus melalui persetujuan kepala sekolah


dan dewan sekolah melalui Wakil Kepala Sekolah sarana
prasarana dengan mengusulkan pembelian barang untuk
melengkapi sarana dan prasarana sekolah.
Pengadaan barang di SDN 01 Bakipandeyan secara
rutin setiap bulan, hal ini pada dasarnya dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana di
sekolah. Sarana dan prasarana disediakan untuk mendukung
proses kegiatan pembelajaran. Pengadaan sarana dan
prasarana sekolah dilakukan dengan berbagai cara sesuai
dengan jenis sarana dan prasarana yang dibutuhkan
(Kusharjanto & Kim, 2011). Inventarisasi sarana dan
prasarana yang baik dapat diketahui sarana dan prasarana apa saja
prasarana yang belum dimiliki dan dibutuhkan oleh warga
sekolah sehingga permintaan barang dapat dilakukan secara
optimal.
Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, untuk pengadaan
tanah dapat dilakukan dengan cara membeli, menerima
hibah, menerima hak pakai, menukar dan sebagainya.
Pengadaan bangunan/gedung dapat dilakukan dengan
membangun baru, membeli, menerima hibah, atau menukar
bangunan. Untuk pengadaan perlengkapan atau perabot
sekolah dapat dilakukan dengan cara membeli. Furnitur yang
akan dibeli bisa berupa yang sudah jadi atau yang belum
jadi. Pengadaan peralatan ini juga bisa dilakukan dengan membuatnya se

122
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

menerima bantuan dari instansi pemerintah dari luar Depdiknas,


badan swasta, masyarakat, perorangan dan sebagainya. Pengadaan
peralatan juga disesuaikan dengan kebijakan sekolah agar
pencapaian hasil dapat terukur dengan jelas (Gartner, 2016).

Dalam pengadaan sarana di atas, selain perlu diperhatikan


aspek kualitas dan kuantitas, juga diperhatikan prosedur atau dasar
hukumnya, agar sarana yang ada tidak menimbulkan masalah di
kemudian hari.
Misalnya dalam pembelian tanah perlu dilakukan pengurusan surat-
surat tanah yang akan dibeli, serta akta pembelian, serta menerima
hibah dari pihak lain agar ada landasan hukumnya, sebaiknya
dalam Akte Notaris daerah setempat. pembuat akta tanah.
Mengenai pembelian hak pakai, seperti tanah harus disertai surat
serah terima dari pihak yang memberi hak pakai.

Di setiap sekolah harus ada petugas khusus yang


melaksanakan tugas yang berkaitan dengan perlengkapan.
Kegiatannya meliputi penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran
barang dari penyimpanan/gudang barang. Dalam menyimpan
barang juga perlu memperhatikan tempat penyimpanan barang.
Penyimpanan dilakukan agar sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut
tidak cepat rusak sebelum masa pemakaian tiba (Marmoah &
Denmar, 2017). Gudang harus ditempatkan di lokasi yang mudah
dijangkau, fasilitas pendukung, seperti

123
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

listrik, air, dll. (Figueroa, Lim, & Lee, 2016). Gudang harus dalam kondisi
baik. Untuk menjamin terselenggaranya penyimpanan barang atau sarana
pendidikan, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) ketentuan
pergudangan yang berlaku; (2) sifat barang yang disimpan; (3) masa
penyimpanan; (4) alat atau fasilitas lain yang diperlukan untuk penyimpanan;
(5) dana atau biaya pemeliharaan; dan (6) prosedur kerja penyimpanan
yang jelas dan disesuaikan dengan sifat barang yang disimpan.

Pemanfaatan sarana dan prasarana umum

SDN 01 Bakipandeyan yang dilakukan melalui kegiatan pembelajaran sangat


bervariasi dengan menggunakan alat atau media kegiatan pembelajaran.
Guru lebih mudah dalam mengajar siswa agar siswa betah dan tidak lelah
dalam menjalankan aktivitasnya di sekolah. Fasilitas yang disediakan seperti
hotspot, perlengkapan audio visual, laptop, OHP, LCD, dan pembelajaran
berbasis IT. Sumber layanan TI menjadi penting karena sekolah membutuhkan
akses yang baik untuk mengembangkan pembelajaran melalui tutorial di
dunia maya (Aziz, Nawawi, & Ariff, 2016). Fasilitas lain seperti mushola,
perpustakaan, kamar mandi, ruang kelas, ruang UKS, tempat wudhu juga
sangat baik, memenuhi standar, dan siap pakai sehingga warga sekolah
dapat menggunakan fasilitas tersebut jika diperlukan.

Kegiatan pemanfaatan/penggunaan sarana dan prasarana juga terkait


dengan proses penggunaan dan peminjaman barang yang dilakukan oleh
warga sekolah dengan melakukan di buku khusus di

124
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

dan keluar barang. Hal ini dijawab oleh petugas di masing-


masing bidang infrastruktur. Semua sarana dan prasarana
sekolah diinventarisir, seperti jumlah, jenis barang, kualitas,
tahun pembuatan, merek, ukuran, harga dan sebagainya.
Khusus untuk sarana dan prasarana pendidikan yang berasal
dari pemerintah (BUMN) dilakukan inventarisasi yang akurat,
menggunakan format yang telah ditentukan atau mencatat
inventarisnya dalam Buku Induk Inventarisasi Barang dan Buku
dalam Kelompok Inventarisasi.
Sarana dan prasarana mendukung proses pembelajaran
aktif. Barang-barang tersebut tidak akan tetap dalam kondisinya,
namun lama kelamaan akan mengakibatkan kerusakan,
kehancuran bahkan kepunahan. Namun agar sarana dan
prasarana tersebut tidak cepat rusak atau hancur, diperlukan
upaya pemeliharaan yang baik dari pihak pemakai. Pemeliharaan atau
pemeliharaan adalah kegiatan yang berkesinambungan untuk
memastikan bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang ada
dalam keadaan baik dan siap pakai.
Pemeliharaan adalah kegiatan dengan pengadaan biaya
yang dimasukkan dalam seluruh anggaran sekolah dan ditujukan
untuk kelangsungan bangunan, perlengkapan, dan perabot,
termasuk penyediaan biaya untuk kepentingan perbaikan dan
renovasi, serta penggantian. Menyediakan fasilitas sekolah
memang sangat penting, namun memelihara fasilitas tersebut
merupakan syarat penting untuk meningkatkan lingkungan
akademik yang baik (Ugwulashi & Ph, 2017). Penyediaan sekolah

125
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

fasilitas sangat penting dan pemeliharaan fasilitas merupakan


syarat yang juga penting untuk meningkatkan lingkungan
akademik yang baik. Proses pembelajaran akan lebih efektif
dan berkualitas jika didukung oleh sarana dan prasarana
yang memadai, salah satunya dalam kegiatan literasi (Ngwaru
& Oluga, 2015). Proses pembelajaran merupakan rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia untuk
memperoleh hasil belajar yang optimal (Vivian, Nkong,
George, & Mohamadou, 2016).
Pemeliharaan sarana dan prasarana umum

SDN 01 Bakipandeyan dilaksanakan oleh masing-masing


petugas yang khusus di bidang sarana dan prasarana.
Kegiatannya mulai dari pengecekan barang, pengawasan
barang, perbaikan barang yang rusak ringan dan rusak berat
serta penataan sarana dan prasarana, sedangkan dilakukan
pemeliharaan sarana dan prasarana sehari-hari yaitu
pengecekan dan pembersihan sarana dan prasarana agar
selalu siap pakai saat - saat sekolah membutuhkan.

Sarana dan prasarana memiliki peran penting dalam


proses pembelajaran di sekolah. Aset dan fasilitas fisik
merupakan satu kesatuan dalam sebuah lembaga pendidikan
dan lingkungan belajar (Musa & Ahmad@Baharum, 2012).
Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang meliputi
media pendidikan mempunyai peranan penting

126
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

berperan dan dibutuhkan untuk kelancaran proses


pembelajaran. Dengan kelengkapan sarana dan prasarana
pembelajaran di sekolah maka kualitas pembelajaran
dapat meningkat pula, salah satunya peningkatan
pemahaman siswa terhadap materi sehingga prestasi
belajar siswa menjadi baik.
Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana di
SDN 01 Bakipandeyan tidak selalu berjalan mulus. Ada
dua faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya, yaitu
faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang
mendukung standar pengelolaan sarana dan prasarana
sekolah berupa pengalaman guru dan staf. Guru yang
telah menjalankan tugasnya lebih dari lima tahun lebih
memahami karakter dan kondisi sekolah. Dia

Faktor eksternal berupa dukungan masyarakat dan peran


mereka melalui komite sekolah agar sekolah mampu
mengelola pengadaan sarana dan prasarana yang kurang
memadai. Dana pembangunan dan renovasi masih
dilakukan secara swadaya atau biaya wali murid. Selain
kedua faktor tersebut, peran pemerintah melalui Dana
Alokasi Khusus, Dana Bantuan Operasional Sekolah, dan
bantuan dari Dinas Pendidikan sangat membantu dalam
penyelenggaraan sekolah. Proses pemeliharaan gedung
memerlukan anggaran yang cukup besar untuk menyelidiki
dan mengatasinya sehingga dilakukan perencanaan secara berkala

127
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

kebutuhan yang diprioritaskan pada jumlah material dan frekuensi


pemeliharaan dalam setahun (Hamzah & Kobayashi, 2013).

Kendala dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah


adalah keterbatasan ruang dan ruang untuk barang deviasi,
kurangnya tenaga yang khusus mengelola sarana, dan tidak
adanya anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah. Manajemen infrastruktur juga dipengaruhi oleh
implementasi teknis, keuangan, lingkungan, dan sumber daya
manusia (Abuzayan, Whyte, & Bell, 2014). Sumber daya manusia
yang dimaksud adalah mereka yang harus mengurus infrastruktur.
Tenaga kerja dibutuhkan agar
pemeliharaan dapat dilakukan secara optimal.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana di SDN 01
Bakipandeyan sudah dilaksanakan dengan baik, meskipun dalam
pelaksanaannya masih terdapat kendala yang menghambat.
Proses pelaksanaannya sesuai dengan aturan atau standar yang
ditentukan oleh pemerintah. Tahapan yang dilakukan berupa
pengadaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah yang telah dilakukan

keluar sesuai dengan prosedur yang ada. Pengadaan sarana dan


prasarana di SDN 01 Bakipandeyan dilakukan dengan membeli
sarana dan prasarana yang diperlukan,

128
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

mendapatkan sumbangan dari dinas pendidikan dan orang tua


siswa serta masyarakat. Pemanfaatan melalui kegiatan keluar
masuk barang terbalik sehingga terekam dengan baik serta
proses pembelajaran yang didukung dengan media inovatif,
fasilitas internet, dan pembelajaran berbasis IT.
Pemeliharaan sarana dan prasarana umum

SDN 01 Bakipandeyan dilaksanakan oleh masing-masing


petugas yang khusus di bidang sarana dan prasarana. Dalam
pelaksanaan ketiga tahapan tersebut dipengaruhi oleh beberapa
hal yang berkaitan dengan unsur internal (pendidik dan
kependidikan) dan unsur eksternal (panitia, wali murid, dan
bantuan pemerintah).
Kendala yang dimaksud dalam pelaksanaan pengelolaan sarana
dan prasarana berupa kekurangan tenaga kerja
yang mengurus barang dan kurangnya alokasi anggaran untuk
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.

KESIMPULAN
Sarana dan prasarana merupakan hal penting yang
mempengaruhi mutu pendidikan di sekolah. Bertolak dari hasil
dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pengelolaan sarana dan prasarana di SDN 01 Bakipandeyan
telah dilaksanakan dengan baik melalui tiga tahapan yaitu: (1)
pengadaan sarana dengan membeli sarana dan prasarana yang
diperlukan , memperoleh

129
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

sumbangan dari Dinas Pendidikan Nasional dan orang


tua peserta didik serta masyarakat; (2) pemanfaatan
melalui kegiatan vertikal barang yang keluar masuk
sehingga terekam dengan baik serta proses pembelajaran
yang didukung dengan media inovatif, fasilitas internet,
dan pembelajaran berbasis IT; dan (3) pemeliharaan
sarana dan prasarana di SDN 01 Bakipandeyan dilakukan
oleh masing-masing petugas yang khusus di bidang
sarana dan prasarana. Peneliti menyarankan agar pihak
sekolah lebih baik lagi dalam mengelola sarana dan
prasarana sekolah. Kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaannya perlu ditindaklanjuti dengan mencari
tenaga khusus untuk mengelola sarana dan prasarana
sekolah.

130
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

REFERENSI

Abuzayan, KMA, Whyte, A., & Bell, J. (2014). Kerangka kerja


manajemen aset untuk fasilitas infrastruktur dalam kondisi
buruk (pasca-konflik/zona bencana/waspada tinggi).
Procedia Economics and Finance, 18
(September), 304–311.
https://doi.org/10.1016/s2212-5671(14)00944-7
Asiabaka, IP (nd). MANAJEMEN FASILITAS DI
SEKOLAH. 10–21.
Aziz, ND, Nawawi, AH, & Ariff, NRM (2016). Evolusi TIK dalam
Manajemen Fasilitas (FM): Building Information Modeling
(BIM) sebagai Teknologi Terbaru.
Procedia—Ilmu Sosial dan Perilaku, 234, 363–371. https://
doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.10.253 Figueroa,
L.L., Lim, S., & Lee, J. (2016). Menyelidiki hubungan antara fasilitas
sekolah dan prestasi akademik melalui regresi berbobot
geografis. Sejarah GIS, 22(4), 273–285. https://doi.org/
10.1080/19475683.2016.1231717 Gartner, C. (2016). Ilmu
dan Politik Riset Infrastruktur: Menegaskan
Kekuasaan, Tempat, dan Badan dalam Pengetahuan Infrastruktur.
Jurnal Pembangunan Manusia dan Kemampuan, 17(3), 377–
396. https://doi.org/10.1080/19452829.2016.1198309

131
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

Pemerintah Republik Indonesia. (2003). UU RI tentang Sistem


Pendidikan Nasional 1.
Sistem, (20), 1–58. https://doi.org/10.1111/jonm.12155
Hamzah, S., & Kobayashi, K. (2013). Pemanfaatan Kebijakan
Manajemen Pemeliharaan Jangka Menengah Panjang untuk
Pemeliharaan Sarana Prasarana yang Berkelanjutan. Proses
Lingkungan ilmu, 17, 478–484.
https://doi.org/10.1016/j.proenv.2013.02.062
Ikediashi, D., & Aigbavboa, C. (2019). Outsourcing sebagai strategi
penyediaan manajemen fasilitas di International Journal of
Manajemen Konstruksi, Nigerian university. 19(4),
https://doi.org/
10.1080/15623599.2018.1435235 281–290.
Julius, S., Job, O., Gbadegesin, T., Olubola, M.,
Julius, S., Job, O. , … Olubola, M. (2015). Informasi artikel:
Kusharjanto, H., & Kim, D. (2011). Infrastruktur
dan pembangunan manusia: Kasus Jawa, Indonesia. Jurnal
Ekonomi Asia Pasifik, 16(1), 111–124. https://doi.org/
10.1080/13547860.2011.539407 Lunenburg, FC (2010).
Manajemen Fasilitas Sekolah. 27(4);

1–7.
Marmoah, S., & Denmar, D. (2017). Analisis Manajemen Kelas
Dalam Pengajaran Bahasa Inggris. 22(1), 72–78. https://
doi.org/10.9790/0837-2201037278

132
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

Sedang, N., Pengembangan, T., Nomor, Humas, Entitas, B.,


Ketentuan, I., Peraturan, P., … Nomor, Humas (2019).
Tanpa judul. (67).

Musa, MF, & Ahmad@Baharum, Z. (2012). Aset dan Fasilitas Fisik


Perguruan Tinggi. Procedia—Ilmu Sosial dan Perilaku, 50
(Juli), 472–478. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.08.051

Ngwaru, JM, & Oluga, M. (2015). Infrastruktur dan sumber daya


pendidikan untuk akses yang berkelanjutan
sekolah dan hasil: Kasus pengembangan keaksaraan awal di
Tanzania Selatan. Pendidikan Afrika 12(1), Ulasan, https://
doi.org/ 88–108.
10.1080/18146627.2015.1036570 Odediran, SJ,
Gbadegesin, JT, Babalola, MO, Ikediashi, D., Ekanem, AM, Isa,
MFM, & Usmen, M. (2015).
Informasi artikel:
Ortiz, D. (2009). Rancangan Penelitian: Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Metode Campuran [Bedah Buku].
Jurnal Penelitian Kualitatif, 6(2), [205]-207. https://doi.org/
10.3316/qrj0602205 Saitis, C., & Saiti,
A. (2004). Perpustakaan sekolah di Yunani: Sebuah studi
perbandingan sekolah dasar negeri di daerah pedesaan dan
perkotaan. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 26(2),
201–220. https://doi.org/10.1016/j.lisr.2003.12.004

133
Machine Translated by Google

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam E-


ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Maret 2019, Vol. 03 no. 01, hal. 102-134
https:// ejournal.unuja.ac.id/ index.php/ al-tanzim

Selatan, V. (2013). KEBIJAKAN SEKOLAH DI PEDESAAN


SELATAN SEKOLAH FRIKA : PELAJARAN DARI. 8(5), 1–
13.
Ugwulashi, CS, & Ph, D. (2017). Fasilitas Pendidikan : Strategi
Tepat untuk Manajemen Keamanan Sekolah di 6(2), Rivers
,
State Nigeria. 11–19. https://doi.org/10.6007/IJARPED/v6-
i2/2317 Vivian, M., Nkong, M., George, FE, &
Mohamadou, G.
(2016). Pengaruh Fasilitas Sekolah Terhadap Mutu
Pendidikan. Kasus Sekolah Dasar Negeri di Divisi Kupe
, Daya Kamerun. (6), 37–39.
Muanenguba Wilayah Barat

Zavadskas, EK, Kaklauskas, A., Lepkova, N., & Zalatorius, J.


(2001). Manajemen fasilitas analisis beberapa kriteria.
Stateyba, 7(6), 481–489. https://doi.org/
10.1080/13921525.2001.10531776

134

Anda mungkin juga menyukai