Anda di halaman 1dari 2

Kelompok : 3

Nama Suku : Suku Dayak

Ketua Kelompok : Najwa Aulia Putri (27)

Anggota :

 Nadia Meilani (26)


 Naufal Azka Prananda (28)
 Nazira Benaya Mulya (29)
 Novalubeb Abdul Jabar (30)
 Raisa Desyanti (31)
 Revania Dame Hutabarat (32)
 Salfa Azahra (33)
 Suci Siti Rahayu (34)
 Tsania Fadillah Putrina S (35)
 William Stefanus Savena (36)

Suku Dayak

Suku Dayak adalah penduduk asli yang sudah menghuni Pulau Kalimantan sejak zaman dahulu. Suku
Dayak memiliki 268 sub-suku yang dibagi menjadi 6 rumpun yaitu Rumpun Punan, Rumpun
Klemantan, Rumpun Apokayan, Rumpun Iban, Rumpun Murut, dan Rumpun Ot Danum.

A. Kekuatan Suku Dayak

Ada 5 kekuatan dari Suku Dayak yaitu sebagai berikut

1.Tato

Tato bagi suku dayak adalah tradisi yang mempunyai makna tersendiri. Kultur tato dari suku dayak
adalah salah satu yang tertua di dunia. Bagi mereka, makin banyak tato di tubuh pria Dayak, maka
sudah banyak pula daerah Dayak yang sudah saya kunjungi.

2.Mandau, Parang Mematikan

Mandau adalah semacam parang yang selalu dibawa-bawa oleh pria Dayak. Meskipun sedang tidak
ada bahaya atau perang, membawa Mandau memang sudah menjadi kebiasaan dan kewajiban bagi
para pria Dayak untuk berjaga-jaga.

3. Ilmu Gaib

Suku Dayak memang menganut paham animisne. Ilmu gaib orang Kalimantan dikirim melalui median
angin atau dikenal dengan ‘racun paser’.

4. Sumpit Beracun

Masyarakat Dayak hanya melawan mereka dengan sumpit. Senjata yang digunakan dengan cara
ditiup ini memang sudah dikenal beracun dan mematikan.

5. Pasukan Hantu
Ketika Belanda menjajah Indonesia dan datang ke Kalimantan, mereka ketakutan karena tanah
Borneo punya pasukan menakutkan yang mereka sebut dengan ‘The Ghost Warrior’ alias ‘Pasukan
Hantu’.

B. Kelemahan Suku Dayak

Kelemahan yang ada dikehidupan Suku Dayak Pitap. Kehidupan Masyarakat Suku Dayak Pita
memang sangat kuat, kemudian mata pencaharian pokok mereka juga adalah bercocok tanam,
namun sebagai warga negara dalam satu keutuhan wilayah NKRI, tentu saja suku dayak berhak dan
layak mendapatkan perhatian dan sokongan dari pemerintah baik pemerintah daerah maupun
pemerintahan pusat. Namun hak akan pemerataan ini, tidak lantas dapat diterjamah dengan baik.
Faktor utamanya adalah akses jalan dan pola hidup masyarakat tersebut yang terkadang berpindah-
pindah (tidak menetap) menjadikan alasan bahwa pemerataan pembangunan dihadang oleh
masalah tersebut.

C. Tantangan Suku Dayak

D. Peluang Suku Dayak

Suku Dayak membuka peluang referendum menanggapi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022,
tentang Ibu Kota Negara Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi
Kalimantan Barat.

Orang Dayak inginkan penetapan Ibu Kota Negara di Kalimantan sebagai simbol peradaban modern
dengan menunjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal.

Upaya promosi wisata kampungnya pun merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya.
Pelestarian adat dan budaya Kampung Adat Putak ini beriringan dengan pembangunan Ibu Kota
Negara (IKN) Nusantara.

Jika itu semua terlaksana dengan lancar maka taraf kehidupan warga Kampung Adat Putak akan
meningkat, dari sisi ekonomi, maupun sosial. Budaya asli di kampungnya juga makin dikenal
masyarakat banyak.

Anda mungkin juga menyukai