Anda di halaman 1dari 1

Akar pergolakan peasant menurut buku James Scott

James C. Scott berpendapat bahwa pergolakan atau pemberontakan petani biasanya disebabkan
oleh ketidakpuasan mereka terhadap tindakan pemerintah yang dianggap merugikan ekonomi moral
mereka. Ekonomi moral petani, menurut Scott, mencakup nilai-nilai seperti keadilan, solidaritas, dan
keseimbangan, dan sering kali bertentangan dengan tuntutan pasar dan negara modern.

Selain itu, Scott juga menekankan pentingnya peran masyarakat lokal dalam menentukan kehidupan
petani. Dalam beberapa kasus, petani yang berasal dari kelompok etnis atau agama yang berbeda
dapat merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah atau masyarakat luas. Hal ini dapat memicu
pergolakan atau pemberontakan petani.

Selain faktor-faktor ekonomi dan sosial, Scott juga menyoroti pentingnya faktor politik dalam
memicu pergolakan petani. Misalnya, ketidakpuasan petani terhadap rezim otoriter atau penindasan
politik dapat menjadi pemicu bagi pergolakan petani.

Secara keseluruhan, James C. Scott memandang pergolakan atau pemberontakan petani sebagai
hasil dari ketidakpuasan mereka terhadap tindakan pemerintah atau kekuasaan yang dianggap
merugikan ekonomi moral mereka. Selain itu, faktor-faktor ekonomi, sosial, dan politik juga dapat
memicu pergolakan petani.

Ekonomi moral petani, yang mencakup nilai-nilai seperti keadilan, solidaritas, dan keseimbangan,
sering kali bertentangan dengan tuntutan pasar dan negara modern. Scott berpendapat bahwa
petani sering kali merespon tindakan pemerintah yang dianggap merugikan ekonomi moral mereka
dengan pemberontakan atau pergolakan sosial. Scott juga mengkritik gagasan bahwa petani adalah
kelompok yang pasif dan hanya menerima kondisi yang ada.

Norma perilaku subsistensi ada penolakan yang dilakoni petani sawah ini merupakan suatu sikap
perlawanan kepada penguasa yang berkeinginan memberikan kesejahteraan kepada petani.
Tampaknya, lebih sesuai untuk mengerti apa yang mungkin dapat dinamakan bentuk-bentuk
perlawanan sehari-hari dari para petani. (Scott, 1993:271).

Bila dicermati dari kondisi demikian bagi petani sawah telah terjadi perlawanan atas kebijakan
pemerintah untuk mensejahterakan petani, namun dipihak lain pemerintah juga mengalami
delimatis dalam penegakan hukum, sehingga bagi pemerintah untuk menghadapi kondisi seperti ini
berada dalam posisi netral yang dikarenakan adanya faktor positif dan negatifnya, sehingga apa yang
dilakukan pemerintah menjadi tidak efektif. Karena persoalan yang penting dalam ekonomi petani
adalah subsistensi atau persediaan makanan, maka seseorang mungkin menduga bahwa lokalisme
akan terutama menangani hak-hak subsistensi. (Scott, 1993:123).

Anda mungkin juga menyukai