34
Hasan Subekti - Upaya Membangun Generasi Berkarakter ....
menjelaskan bahwa ciri kehidupan adalah akan kelebihan dan kekurangan diri, Ber-
perubahan; ciri perubahan selalu menuntut kemampuan dan cerdas, mampu berkebia-
penguasaan beragam kecakapan untuk saan baik, berfikir dan bertindak positif yang
menghadapinya, nilai-nilai dasar tersebut merupakan keanekaragaman elemen suku
belum cukup untuk bekal peserta didik. Ke- bangsa, keluarga, atau kelompok warga atau
pada peserta didik perlu diberikan pula nilai individu, atau warga bangsa yang merupakan
“dasar perubahan” yang disebut sebagai nilai satu kesatuan.
progresif atau nilai profesional yang meliputi Menurut Henry (dalam Susilo, 2009: 30-
kemampuan bersikap demokratis, produktif, 34), menjelaskan bahwa kecerdasan berfikir
kreatif, inovatif, dan adaptif yang banyak dari Costa dan Kallick (2000), dapat itu divi-
menentukan keberhasilan seseorang dalam sualisasikan menjadi tujuh kelompok yang
konteks perubahan. membentuk kata “SUCCESS”. Ketujuh ke-
Mengacu pada UU tentang sistem pen- lompok yang membentuk kata tersebut, yaitu:
didikan nasional. pasal 1 ayat 1, pendidikan (1) Sensorial, (2) Understanding, (3) Con-
adalah usaha sadar dan terencana untuk me- trol , (4) Coqnitive, (5) Exact , (6) Supple,
wujudkan suasana belajar dan proses pem- (7) Silly.
belajaran agar generasi berkarakter secara Sehubungan dengan hal tersebut diatas,
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk maka pada makalah ini akan diuraikan
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, “Upaya Membangun Generasi berkarakter
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, Bangsa Melalui Kebiasaan Berfikir SUC-
akhlak mulia, serta keterampilan CESS’ yang dijadikan sebagai acuan untuk
Sebuah bangsa adalah kumpulan dari tata mengulas pembentukan generasi berkarakter
nilai (values). Sendi sendi yang menopang bangsa dalam proses pembelajaran. menuju
sebuah bangsa umumnya adalah berupa pada kemandirian bangsa. Hal ini dilakukan
karakter dan mentalitas rakyatnya yang dengan harapan yang diantaranya, yaitu: (1)
menjadi pondasi yang kukuh dari tata nilai sebagai masukan bagi para pemerhati
bangsa tersebut. Keruntuhan sebuah bangsa pendidikan tentang pembelajaran melalui
umumnya ditandai dengan semakin lunturnya kebiasaan berfikir SUCCESS, (2) bahan
nilai nilai bangsa tersebut, walaupun secara pertimbangan untuk merancang pembela-
fisik bangsa tersebut sebenarnya masih eksis jaran melalui kebiasaan berfikir SUCCESS,
(Rajasa, 2007:1). Untuk itu, bangsa itu akan dan (3) Sebagai bahan informasi untuk
tetap berkibar apabila karakter dan mentali- penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran
tas rakyatnya yang menjadi pondasi di susun melalui kebiasaan berfikir SUCCESS.
dengan baik. Manurut Soejadi( 2009:12)
menjelaskan bahwa membangun (pendidi- B.KAJIAN TEORI
kan) karakter bangsa merupakan strategi, Kajian teori yang mendasari dan relevan
pendekatan, metode dan teknik dengan me- dengan penelitian ini mengenai arti dan
nyadari potensi llahi dalam diri generasi makna karakter bangsa, implikasi pembela-
berkarakter untuk mencapai pribadi yang jaran karakter bangsa, tata nilai yang generasi
sadar akan nilai kehidupan bersama, sadar berkarakter bangsa dan watak generasi
35
Didaktis, Vol. 8, No. 3, Hal 1 -67, Oktober 2009, ISSN 1412-5889
berkarakter bangsa, yang disajikan secara nya potensi generasi berkarakter agar
lebih rinci sebagai berikut. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
1. Arti dan Makna Karakter Bangsa mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
Jika seseorang hendak membangun, dan menjadi warga negara yang demokratis
apakah membangun gedung ataupun sistem, serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas,
maka tentulah ada sesuatu yang hendak 2003: .25). Hal ini diharapkan mampu meng-
dicapai dan proses membangun itu tentu hasilkan orang-orang yang kreatif dalam
memerlukan strategi, pendekatan, metode, menghadapi tantangan arus budaya global,
teknik dan lain-lain. karakter atau watak selalu mempunyai empati tinggi, sabar, dan
adalah karakter pribadi yang sadar akan nilai suka dengan kejadian apa saja. Mereka tidak
kehidupan bersama, sadar akan kelebihan dan mengenal lelah, tidak sombong, dan jauh dari
kekurangan diri. berkemampuan dan cerdas, rasa jenuh. Orang-orang seperti itu selalu
mampu berkebiasaan baik, berpikir dan menganggap semuanya penting dan berman-
bertindak positif. karakter yang demikianlah faat. Sekali dayung, dua—tiga pulau ter-
yang hendak dicapai dalam proses memba- lampaui. Bagi yang kreatif dan merdeka,
ngun lewat pendidikan. Bangsa terdiri atas banyak jalan menuju Roma.
beberapa unsur. Bangsa mencakup aneka Implikasi dari karakter bangsa, adalah
suku bangsa. Didalamnya terdapat keluarga bahwa bila kita ingin membangun karakter
atau kelompok-kelornpok warga dan individu bangsa maka kita semua harus saling men-
atau warga bangsa yang membentuk ke- dukung, saling membangun , bahu membahu
satuan. Oleh karena itu, maka jelas bahwa kaena kita sadar bahwa setiap unsur dalam
karakter suatu bangsa ditentukan oleh ka- bangsa itu harus pula bersama sama mem-
rakter setiap individu bangsa itu (Soejadi, bangun bangsa kita. Aspek lain yang tidak
2009:12). Sehingga pembangunan dan pem- kalah pentingnya adalah pengaruh dari
binaan karakter suatu bangsa menjadi suatu kemajuan kapasitas berpikir manusia, yang
istilah yang semakin sering diungkapkan umumnya diartikulasikan dalam bentuk
sekaligus di perlukan pemahamannya yang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
lebih baik, khususnya dalam menjadikan Terutama dalam hal ini adalah teknologi
pembangunan fisik suatu bangsa sebagai sa- informasi dan telekomunikasi. Teknologi
lah satu instrumen dalam pembinaan karakter secara sangat radikal telah mengakselerasi
manusianya. proses interaksi antar manusia dari berbagai
bangsa dan memberikan dampak adanya
2. Implikasi Pembelajaran Karakter Bangsa amal gamasi berbagai kepentingan lintas
Berdasarkan visi dan misi pendidikan bangsa atau lazim dikenal dengan globalisasi.
nasional tersebut, pendidikan nasional Barangkali satu contoh menarik dalam
berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembinaan karakter bangsa yang dapat
membentuk watak serta peradaban bangsa dijadikan pelajaran dalam konteks ini adalah
yang bermartabat dalam rangka mencer- perjalanan hidup bangsa Korea (Selatan).
daskan bangsa, bertujuan untuk berkembang- Bangsa ini, kalau berdasarkan perspektif
36
Hasan Subekti - Upaya Membangun Generasi Berkarakter ....
historis, tidak atau belum pernah masuk berpihak kepada tujuan hidup (sense of goal),
kategori bangsa yang dominan di wilayah (2) mendahulukan kewajiban daripada hak,
regionalnya. Sejarah mencatat bahwa Ko- mengunggulkan norma/hukum, (3) memiliki
rea umumnya selalu di bawah bayang-bayang aturan main hidup (sense of regulation), (4)
dua negara tetangganya yang sangat kuat, berilmu-kreatif, inisiatif (sense of achieve-
yakni Kekaisaran Jepang di Selatan dan ment), dan (5) semangat hidup silaturahmi-
(dahulu Kekaisaran) Cina di Timur. Namun rasa persatuan kesatuan, gotong royong
melalui suatu proses internalisasi pengetahu- (sense of harmony)
an yang berjalan secara konsisten dan ter-
utama dengan adanya semangat untuk me- 4. Watak Generasi berkarakter Bangsa
lakukan perubahan secara signifikan, Korea Menurut Rachman, A. (Tanpa Tahun: 7-
(khususnya Selatan) saat ini telah tumbuh 8) menjelaskan bahwa watak yang perlu
menjadi kekuatan yang paling diperhitungkan dikembangkan untuk meningkatkan generasi
di kancah regional Asia Timur bahkan dunia. berkarakter bangsa, yaitu: (1) berilmu ilmiah
Pakar reformasi Korea Selatan, Linsu agar fleksibel (memiliki alternatif), (2)
Kim (Rajasa, 2007:1). dalam pernah menga- terbuka-transparan karena menganut azas
takan bahwa pembelajaran secara kontinyu obyektifitas , (3) tegas, yang berpihak pada
atau continuous learning tidak akan mem- kebenaran , (4) plan-oriented. tidak tiba-
berikan pengaruh apa-apa, tanpa disertai ada- tiba tapi terencana, (5) kompetitif didasari
nya kemampuan untuk berubah atau ability percaya diri dan harga diri untuk berprestasi,
to change. Bahkan menurutnya, proses (6) toleransi kepada kekurangan, kegagalan
pembelajaran barulah menemukan makna- dan ketidakpastian, (7) mandiri : (self-re-
nya setelah terjadinya proses perubahan source), (8)disiplin : memiliki sense of regu-
pasca proses pembelajaran tersebut, khusus- lation tinggi , (9) risk-taking- berinisiatif dan
nya dalam konteks pola pikir, pola sikap dan kreatif, (10)orientasi kedepan dan kepada
perilaku. Dari kenyataan ini maka dapat di- penyelesaian tugas , (11) memiliki kejernihan
deduksi bahwa permasalahan umum dalam tujuan (clear sense of goal), (12) memiliki
konteks pembinaan karakter bangsa adalah ketaqwaan yang kokoh (iman, ikhlas, disiplin
mencakup upaya-upaya untuk mencapai beribadah, sabar, syukur dan tawakal)
suatu proses internalisasi pengetahuan yang
kemudian dapat berlanjut sampai dengan 5. Kecerdasan Berpikir
terjadinya suatu pergantian atau changes Menurut Costa dan Kallick (dalam susilo,
tersebut. . 2009:30), secara ringkas, yang termasuk
kecerdasan berpikir meliputi enam belas
3. Tata Nilai yang Generasi berkarakter aspek. Seorang ahli pendidikan dari Singa-
Bangsa pore, yaitu Henry dari Nurture Craft. Pte.
Menurut Rachman, A. (Tanpa Tahun: 7- Ltd meringkas keenam belas hal tersebut
8) menjelaskan bahwa tata nilai yang perlu menjadi gambaran kesuksesan. Secara
dikembangkan untuk meningkatkan generasi menarik hal itu divisualisasikan menjadi tujuh
berkarakter bangsa, yaitu: (1) bermoral- kelompok yang membentuk kata “SUC-
37
Didaktis, Vol. 8, No. 3, Hal 1 -67, Oktober 2009, ISSN 1412-5889
38
Hasan Subekti - Upaya Membangun Generasi Berkarakter ....
39
Didaktis, Vol. 8, No. 3, Hal 1 -67, Oktober 2009, ISSN 1412-5889
40
Hasan Subekti - Upaya Membangun Generasi Berkarakter ....
Secara normatif, dan sebagaimana telah nunjukkan bahwa era globalisasi telah
hampir dapat diterima oleh umumnya kita se- menempatkan generasi berkarakter Indone-
kalian, pembentukan karakter bangsa meru- sia pada posisi yang berada di tengah-tengah
pakan hal yang amat penting bagi generasi derasnya arus informasi yang sedemikian
berkarakter dan bahkan menentukan nasib bebas, sejalan dengan kemajuan teknologi in-
bangsa di masa depan. Selanjutnya, kita juga formasi dan telekomunikasi.Sebagai aki-
telah sering mendengar bahwasanya gene- batnya, maka nilai-nilai asing secara disadari
rasi berkarakter perlu memiliki mental ke- ataupun tidak disadari telah memberi penga-
pribadian yang kuat, bersemangat, ulet, pan- ruh langsung maupun tidak langsung kepada
tang menyerah, disiplin, inovatif dan bekerja generasi muda.
keras, untuk dapat menjadikan bangsanya Gambaran umum, keadaan di atas akan
menjadi bangsa yang memiliki daya saing memberikan pengaruh pada rasa kebangsaan
tinggi, sehingga dapat berada sejajar dengan (nasionalisme) di kalangan generasi muda.
bangsa bangsa lain. Meskipun belum nampak secara jelas, akan
Namun pada kenyataannya, pernyataan tetapi harus diakui bahwa saat ini telah mulai
di atas sering hanya sebatas pada retorika. ada gejala dari menurunnya semangat dan
Kondisi yang kita hadapi sekarang me- rasa kebangsaan atau nasionalisme di
41
Didaktis, Vol. 8, No. 3, Hal 1 -67, Oktober 2009, ISSN 1412-5889
42