Anda di halaman 1dari 2

PENYAKIT JANTUNG PADA KEHAMILAN

Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kesakitan & kematian yg tinggi pada
kehamilan/persalinan. Di Indonesia, angka kematian ibu akibat penyakit jantung no.4 setelah
infeksi, hipertensi kehamilan & perdarahan
Selama kehamilan perubahan yang terjadi pada pembuluh darah & jantung menambah
berat beban jantung Perubahan-perubahan ini normal selama kehamilan untuk menjamin janin
juga cukup mendapat oksigen & nutrisi.
Sebaiknya setiap wanita perlu mengetahui kondisi jantungnya sebelum/selama kehamilan
karena derajat penyakit jantung dapat meningkatkan risiko mortlitas pada bumil
Perubahan selama kehamilan :
Hidramia ( hipervolemia ) dimulai uk 10 mg & mencapai puncak saat 32 – 36 mg.
Pembesaran uterus mendorong diafragma sehinga pembuluh darah banyak ke jantung mengalami
tekanan, putaran & lekukan shg prekordium bergeser ke kiri dan terjadi bising sistolik di apeks &
katup pulmonal.

GEJALA-GEJALA PENYAKIT JANTUNG


 Sesak nafas, terutama pd malam hari / saat tidak beraktivitas
 Tidak mampu melakukan aktivitas yg normal
 Light-headedness or fainting
 Palpitasi (irregular heartbeat)
 Murmur jantung or click
 Pembesaran jantung ( pembesaran jantung karena kehamilan )
 Cyanosis (kebiruan ok kadar oxigen yg rendah di dalam darah )
Pemeriksaa tambahan untuk melengkapi hasil anamnesa & pemeriksaa fisik dalam menegakan
diagnosis penyakit jantung :
 Electrocardiogphy (ECG )
 Echocardiography
 Foto thoraks

PRINSIP PENANGANAN
 Tim (Obgyn, Jantung, Anak, penunjang lainnya)
 KIE pasien & keluarga
 Pembatasan aktifitas
 Diet rendah garam, batasi cairan
 Medikamentosa
PENANGANAN PERSALINAN
Kala I :
Bila perlu pendampingan ahli jantung
Edukasi
Posisi ½ duduk miring kiri
Oksigen 5 lt
Buat daftar pengawasan ketat (tanda-tanda vital)
Diuretik & digitalis diberikan bila Rr > 28, nadi > 115
Nyeri persalinan, sedasi/analgesik morfin
Bila perlu oksitosin drip
Kala II :
Sedapat mungkin tidak mengejan
Akhiri dengan VE atau Forceps dan episotomi
Kala III :
Manajemen Kala III aktif
Uterotonika (kecuali methergin)
Kontraksi tonik
Venous return meningkat
Pengawasan setelah kala III
 Pemasangan torniquet
 Pemberian diuretic
 Harus dimonitor tanda tanda terjadinya gagal jantung

Anda mungkin juga menyukai