KELOMPOK 2 :
Finni S.Arina
Pretty Repy
Joandri L.Kukus
Yolanda Hantja
Axl Matialo
PENGERTIAN
Ruptur uteri atau uterine rupture adalah robekan dinding rahim
(uterus), dapat terjadi selama periode antenatal (pra-persalinan)
saat induksi, selama proses persalinan dan kelahiran bahkan
selama stadium ketiga persalinan.
Ruptur uteri pada kehamilan, merupakan salah satu
komplikasi yang sangat serius, yang potensial
mengancam jiwa baik bagi ibu maupun bayi. Sekalipun
pasien dapat selamat, ada kemungkinan fungsi
reproduksinya terhenti dan proses penyembuhannya
sering kali memakan waktu yang cukup lama.
PENYEBAB
Ada beberapa penyebab ruptur uteri, di
antaranya panggul ibu yang terlalu
sempit, sudah ada kelainan rahim
sebelumnya, adanya tumor di jalan
lahir, ibu pernah mengalami operasi
caesar, letak janin yang melintang, bayi
terlalu besar, dan masih banyak lagi.
/
PENATALAKSANAAN
mmHg)
• Nadi : normal / meningkat (100-120 x/m)
• Pernapasan : normal/meningkat (28-34x/m)
• Suhu : normal/meningkat
• Kesadaran : normal/turun
• Fundus uteri/abdomen : lembek atau keras
• Kulit : dingin,berkeringat,kering,hangat,pucat
• Vagina : keluar darah,robekan
• Kandung kemih : produksi urin menurun / berkurang
Analisa data
1. Data
DS : -pasien mengatakan banyak keluar darah secara tiba-tiba
disertai nyeri yang hebat.
DO: - perdarahan pada vagina
-tekanan darah menurun
-kulit pasien terasa dingin,pucat
-anemis
Etiologi : perdarahan pada vagina
Masalah : Hipovolemia
2. Data
Ds : - pasien mengeluh pusing
- pengkajian nyeri pasien : terdapat robekan uterus (p),nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk(q),nyeri berada diseluruh abdomen (r),skala
nyeri biasanya sudah tidak bisa terkontrol (s),nyeri bertambah hebat jika
kontraksi(t)
Do : pendarahan pada vagina
kontraksi
kebutuhan O2 meningkat
takikardi
Masalah : pola napas tidak efektif
Diagnosa keperawatan
1. Hipovolemia b/d perdarahan pada vagina
d/d trauma/perdarahan
2. Nyeri akut b/d robekan uterus yang meluas
d/d tekanan darah meningkat,pola napas
berubah
3. Pola napas tidak efektif b/d penurunan
energi d/d sesak
Intervensi keperawatan
Hipovolemia b/d perdarahan pada vagina d/d
trauma/perdarahan
Intervensi utama : manajemen hipervolemia
Observasi :
- identifikasi penyebeb hipovolemia
-Monitor intake dan output cairan
-periksa tanda dan gejala hipovolemia
Terapeutik :
Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
Edukasi :
Anjurkan melapor jika BB bertambah
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian diuretik
Nyeri akut b/d robekan uterus yang meluas d/d tekanan
darah meningkat,pola napas berubah
Intervensi utama : manajemen nyeri
Observasi :
Identifikasi
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Terapeutik :
-berikan teknik farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Edukasi :
-jelaskan strategi meredakan nyeri
-anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Kolaborasi :
-kolaborasi pemberian analgetik
Pola napas tidak efektif b/d penurunan energi d/d sesak
Intervensi utama : manajemen jalan nafas
Observasi :
-monitor pola napas
-monitor bunyi napas tambahan
Terapeutik:
-pertahankan kepatenan jalan napas m
-posisikan semi fowler atau fowler
- Berikan oksigen,jika perlu
Edukasi :
Anjurkan cairan 2000 ml/hari,jika tidak kontaindikasi
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian kronkodilator,ekspektoran,mukolitik,jika perlu