Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana Fisiologi berkemih?

Jawab :

Setelah melalui berbagai proses, urin disalurkan melalui ureter yang dilapisi otot
polos ke kandung kemih. Kontraksi peristaltic mendorong maju otot polos di dalam
dinding ureter dari ginjal ke kandung kemih. Ureter menembus dinding kandung
kemih secara oblik, berjalan di sepanjang kandung kemih beberapa sentimeter
sebelum membuka ke dalam rongga kandung kemih. Susunan anatomik ini mencegah
aliran balik urin dari kandung kemih ke ginjal ketika tekanan di kandung kemih
meningkat. Sewaktu kandung kemih terisi, ujung ureter di dalam dinding kandung
kemih terterkan hingga menutup. Namun urin masih tetap dapat masuk karena
kontraksi ureter menghasilkan tekanan yang cukup untuk melawan resistensi dan
mendorong urin melewati ujung yang tertutup. Pintu keluar dari kandung kemih
dijaga oleh sfingter uretra internus (ketika kandung kemih relaksasi dan akan
menutup jalan keluar kandung kemih) dan sfingter uretra eksternus (berkontraksi
untuk mencegah keluarnya urin dari uretra). Pengosongan kandung kemih diatur oleh
reflex miksi yang pada orang dewasa dapat menampung 250-400 mL urin. Semakin
tinggi tegangan dinding kandung kemih yang melebihi ukuran maka semakin besar
tingkat pengaktifan reseptor. Serat-serat aferen dari reseptor meregang membawa
impuls ke medulla spinalis yang akhirnya melalui interneuron menstimulasi jaras
saraf parasimpatis kandung kemih menyebabkan organ ini berkontraksi. Perubahan
bentuk kandung kemih akibat kontraksi akan menarik sfingter internus dan sfingter
externus untuk terbuka dan urin akan keluar melalui uretra.

Perubahan fisiologi terkait proses menua pada saluran kemih bawah

- Kandung kemih yang di mana,pada kandung kemih perubahan marfologis semakin


meningkatnya umur akan terjadi peningkatan trabekulasi juga,nah fibrosisnya juga
meningkat,diikuti dengan saraf autonomnya menurun,akibat dari autonomnya menurun
bias terjadi pembentukan diventrikula dimana diventrikula ini bias ada pada di kandung
kemih juga,

Referensi

1. Setiati S, Pramantara IDP. Inkontinensi urin dan kandung kemih hiperaktif. In: Setiati S,
Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyonadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyait
dalam jilid III edisi VI. Jakarta: Interna Publishing. P. 865-70

Anda mungkin juga menyukai