Anda di halaman 1dari 17

PENYAKIT JANTUNG DALAM

KEHAMILAN
Ika Mariska SpOG. M.Kes
DEFINISI

 Sindroma klinis komplek yg dapat disebabkan kelainan fungsi dan atau


struktur jantung yg mengganggu fungsi pompa ventrikel
ANAMNESIS

 Riwayat demam rematik


 Dispneu waktu melakukan kegiatan dan atau waktu istirahat
 Paroksismal nokturnal dispneu
 Angina atau syncope waktu melakukan kegiatan
 Hemoptisis
 Mudah lelah
PEMERIKSAAN FISIK

 Murmur sistolik dan diastolic


 Kelainan irama jantung
 Precordial thrill
 Kardiomegali
 Sianosis dan atau clubbing
 Edema tungkai bawah
 Peningkatan tekanan vena jugularis
KRITERIA DIAGNOSIS

 Diagnosis berdasarkan kelas fungsional jantung (NYHA)


I Pasien sama sekali tak perlu membatasi kegiatan fisik.
 II Pasien perlu membatasi kegiatan fisik sedikit, kalau melakukan
pekerjaan sehari-hari terasa jantung berdebar-debar dan terjadi angina
pectoris.
 III Pasien sangat mudah merasa capai disertai timbulnya gejala gejala
lain kalau melakukan pekerjaan ringan sekalipun
 IV Pasien memperlihatkan gejala dekompensasi jantung walau dalam
istirahat sekalipun
DIAGNOSIS BANDING

 Asma bronkiale
 Pneumonia
 Edema paru
 Emboli air ketuban
 Emboli paru
 Desakan mekanik karena kehamilan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Foto thorak
 Elektrokardiografi
 Ekhocardiografi
 Laboratorium : pemeriksaan darah lengkap, elektrolit dan fungsi renal
TERAPI

 Pemberian furosemide 40 mg iv pada kelas fungsional kelas III dan IV


selanjutnya penanganan dilanjutkan dengan kondisi di bawah ini:
A. Perawatan antenatal
Konsultasi dan rawat bersama dengan departmen penyakit dalam dan
kardiologi.
Bila dirawat jalan kontrol setiap minggu , setiap kunjungan sekaligus
memeriksakan diri ke obgin dan kardiologi
USG skrining pada trimester 1,2, 3
Setelah umur kehamilan 32 minggu dilakukan pemeriksaan NST dan
rencana persalinan
 Pengobatan yg berhubungan dengan penyakit jantung disesuaikan dan
berkolaborasi dengan departemen penyakit dalam dan kardiologi
 Pemberian aspirin 80 mg + kalsium 1 gr sejak 13 minggu
B. PERSALINAN

 Dilakukan Bersama departemen anestesi, penyakit dalam dan kardiologi


1. Induksi persalinan
Induksi dilakukan atas indikasi obstetri. Tetes oksitosin akan
meningkatkan volume darah yg dpt menyebabkan edema paru. Utk
mencegah hal itu bila perlu diberi diuretika.

2. Kala I
Perlu pemantauan ketat terhadap ibu dan janin. Bila diperlukan
dapat diberika profilaksis, digitalis dan antibiotic (dilakukan atas
konsultasi dengan bag kardiologi
KALA II

Tergantung klasifikasi
Kelas I persalinan dapat spontan
Kelas II – IV : cegah ibu mengedan dan selesaikan persalinan dgn ekstraksi forsep
Selama kala II didampingi kardiologi
KALA III

 Oksitosin 10 IU im setelah bayi lahir


 Tidak diberikan ergometrin
 Transfusi PRC bila diperlukan transfusi darah
 Pergunakan bantal pasir yg ditempatkan di perut bawah ibu setelah
plasenta lahir.
MASA NIFAS

 Dalam 24 jam pertama post partum, pemantauan adanya tanda tanda


dekompensasi tetap dilakukan secara ketat
 Bila keadaan kompensata dan stabil pasien dipulangkan atas persetujuan
Bersama, yakinkan pasien harus kontrol setelah keluar dari RS
PENANGANAN GAGAL JANTUNG
SELAMA PERSALINAN
 Baringkan ibu dalam posisi miring ke kiri untuk menjamin aliran darah ke uterus
 Batasi cairan iv untuk mencegah overload cairan
 Beri analgesi yg sesuai
 Jika perlu oksitosin berikan dalam konsentrasi tinggi dengan tetesan rendah
dan pengawasan keseimbangan cairan
 Tidak diperkenankan pemberian ergometrin
 Persalinan pervaginam dengan mempercepat kala II
 Sedapat mungkin hindari mengedan lakukan episitotomi dan akhiri persalinan
dengan ekstraksi forseps
GAGAL JANTUNG MASA NIFAS

 Hal yang dapat menimbulkan gagal jantung masa nifas adalah perdarahan,
anemia, infeksi dan thromboemboli
 Pada masa nifas kontrasepsi harus diberikan, pada kondisi yg stabil tubektomi
dapat dilakukan
EDUKASI

 Kontrol poli obgin


 Kontrol poli kardiologi
 Kontrol poli penyakit dalam
 Tanda – tanda kedaruratan
PROGNOSIS

 Sesuai dengan etiologi dan klasifikasi diagnostic


 Pengakhiran kehamilan yg bukan atas indikasi obstetri dapat dilakukan
dengan persetujuan komite medik rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai