Anda di halaman 1dari 1

Pemilihan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi serta karakter siswa,

berdampak pada ketidakberhasilan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena
itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru harus kreatif dan inovatif mengembangkan
model pembelajaran yang mampu menciptakan pembelajaran yang menarik dan kontekstual.
kesulitan dalam mengajar merupakan hal yang sering terjadi apa lagi dibangku sekolah
dasar, hal yang saya lakukan utnuk mengatasi kesulitan dalam mengajar puisi rakyat
tentunya yang saya lakukan harus extra lebih sabar dalam membuat anak anak bisa
paham dengan cerita rakyat tersebut dengan menjelaskan atau memaparkan cerita
tersebut dengan baik dan semenarik mungkin dengah harapan agar mereka bisa
menyaring apa yang sedang dijelaskan.

Salah satu pengembangan model pembelajaran kontekstual yang dapat mengatasi kesulitan
siswa dalam menulis puisi yaitu model pembelajaran ASTUTI (Amati, Seleksi, Temukan,
Upayakan, Tambahkan, dan Ikat). Model pembelajaran ASTUTI pada dasarnya membantu
saya mengaitkan antarmateri yang diajarkannya dan situasi dunia nyata siswa, serta
mendorong siswa membuat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dengan
melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni konstruktivisme
(constructivism), bertanya (questioning), menemukam (inquiri), masyarakat belajar (learning
community), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment). Hal
ini akan merangsang siswa untuk saling berlomba dalam mendefinisikan kata-kata serta
merangkai menjadi baris-baris puisi yang indah dan bermakna.

Adapun langkah-langkah pembelajaran ASTUTI yaitu, a) Amati, adalah suatu kegiatan


pemusatan perhatian terhadap objek. Siswa mengadakan kunjungan langsung terhadap
objek yang akan digunakan untuk menulis puisi dengan mendata kata-kata yang telah
ditangkap oleh panca indra. Objek yang diamati bisa suatu benda, peristiwa atau kejadian
secara langsung. Dengan mengamati langsung ke alam akan menumbuhkan rasa senang
siswa terhadap kenyataan yang dilihat oleh panca indra. Hal ini membuat siswa lebih peka
atau lebih terangsang untuk mengekspresikan sesuatu yang dirasakannya, dilakukan di luar
kelas secara langsung. b) Seleksi Kata adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa untuk
menyeleksi atau memilih kata-kata dari data kata yang sudah dikumpulkan siswa saat
obervasi sehingga akan mudah dalam merangkai kata-kata menjadi puisi. c) Temukan/arti
kata, siswa diajak untuk menentukan terlebih dahulu kata yang akan didefinisikan,
selanjutnya siswa mendefinisikan kata itu dalam beberapa definisi. Setelah itu, siswa diminta
menambah definisinya menjadi definisi yang bisa direnungkan atau mengandung pesan,
selanjutnya siswa memperindah bunyi definisi menjadi puisi. d) Upayakan, dari
mendefinisikan kata-kata menjadi beberapa definisi, kemudian siswa mengupayakan
menambah definisinya menjadi definisi yang bisa direnungkan atau kata-kata yang dapat
mengandung pesan. e) Tambahkan, siswa dapat menambahkan kata-kata yang lain untuk
merangkai menjadi sebuah kalimat yang indah. f) Ikatlah, dari rangkain kata-kata definisi
menjadi kalimat puisi, kemudian ikatlah atau gabungkan menjadi baris-baris puisi.

Anda mungkin juga menyukai